You are on page 1of 18

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMK KOTA SEMARANG

Wisudani Rahmaningtyas1), Ismiyati2), Ayunda Dwi Septianingrum3), Nurul Izza4)


Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Wisudani. rahmaningtyas@mail.unnes.ac.id1) Ismiyati@mail.unnes.ac.id2) Ayunda@gmail.com3)
Izza_nurul@gmail.com4)

Abstact
The result of the observation showed that the teachers have prepared lesson plans
according to the Curriculum 2013 guidelines, however the lesson plans has not been quite
implemented in the learning process, in addition to the lack of the availability of the
infrastructures to support the learning process. The objective of the study was to determine
the extent to which the implementation of the Curriculum 2013 learning and the obstacles
encountered in the Archival subject by the teacher and students of 10th Office Administration
at SMK Negeri 9 Semarang. It was a qualitative research using the CIPP model of evaluation
method. The results of the study showed that: 1) the mechanism of the lesson plans
implementation in archive learning has been in accordance with Curriculum 2013
guidelines and the phases were complete. However, there were some inappropriateness, such
as the undelivered information about the scope of the subject matter and the assessment
technique, the lack of student involvement, and the absence of archive laboratory to support
the learning process, 2) the obstacles in the implementation of the lesson plans in archive
learning were from three sources, i.e. the teacher, the students, and the infrastructure.

Keywords: Curriculum 2013, learning process, saintific approach, active learning

Abstrak
Hasil observasi didapatkan bahwa guru telah membuat rencana pembelajaran berupa
RPP sesuai dengan pedoman Kurikulum 2013 sebagai pedoman pembelajaran, namun dalam
pelaksanaannya RPP belum sepenuhnya diterapkan, serta kurangnya ketersediaan sarana
prasarana pendukung pelaksanaan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 dan hambatan yang ditemui pada
mata diklat Kearsipan oleh guru dan peserta didik kelas X jurusan Administrasi Perkantoran
di SMK Negeri 9 Semarang dan SMK Palebon. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif, menggunakan metode evaluasi dengan model CIPP. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data meliputi
empat tahapan, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) mekanisme pelaksanaan pembelajaran
kearsipan berupa penyusunan RPP telah sesuai dengan pedoman RPP Kurikulum 2013;
pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup masih terdapat
poin yang belum sesuai, diantaranya belum disampaikannya lingkup dan teknik penilaian,
kurangnya keterlibatan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran dan belum
tersedianya laboratorium khusus kearsipan, 2) hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran
kearsipan berasal dari 3 (tiga) sumber yaitu guru, peserta didik, dan sarana prasarana.

Kata kunci : Kurikulum 2013, proses pembelajaran, saintific approach, active learning

121
122 | EQUILIBRIUM, VOLUME 6, NOMOR 2, JULI 2018

PENDAHULUAN 2013 sangat menonjolkan pendekatan


Sariono (2013:2) mengemukakan saintifik dengan pembelajaran yang berpusat
bahwa, “Kurikulum merupakan landasan pada peserta didik (Machin, 2014).
yang digunakan pendidik untuk membimbing Kurikulum 2013 berfokus pada penerapan
peserta didiknya ke arah tujuan pendidikan pembelajaran yang aktif, kreatif dan mandiri
melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, melalui pendekatan saintifik. Implementasi
keterampilan, dan sikap mental”. Kurikulum kurikulum 2013 membutuhkan perubahan
dalam arti sempit diartikan sebagai kumpulan paradigma pembelajaran dari pembelajaran
berbagai mata pelajaran atau mata kuliah konvensional yang hanya dilakukan di kelas,
yang diberikan kepada peserta didik melalui menjadi pembelajaran yang mengaktifkan
kegiatan yang dinamakan proses pembela- siswa untuk menggunakan aneka sumber
jaran (Kwartolo, 2002). Kurikulum juga belajar yang dapat diperoleh di luar kelas
merupakan suatu perangkat mata pelajaran (Sani, 2014).
dan program pendidikan yang diberikan oleh Perubahan kebijakan terjadi dalam
suatu lembaga pendidikan atau institusi kurun waktu satu setengah tahun pelaksanaan
dalam bentuk rancangan pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Pertengahan tahun ajaran
kurun waktu tertentu dan pada berbagai 2014/2015 pemerintah secara resmi menge-
jenjang pendidikan. Perbaikan kurikulum luarkan kebijakan baru terkait dengan pelak-
dalam pendidikan dirancang mengikuti sanaan Kurikulum 2013 di seluruh sekolah di
perkembangan zaman (Bariyah, 2014). Indonesia. Permendikbud Nomor 160 Tahun
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu 2014 pasal 1 tentang Pemberlakuan Kuri-
berpengaruh pada perbaikan kualitas kulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013
pendidikan Indonesia dari berbagai jenjang. menjelaskan bahwa pemberhentian pelak-
Perubahan kurikulum antara lain bertujuan sanaan Kurikulum 2013 pada sekolah di luar
untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan sekolah rintisan Kurikulum 2013 dan
dengan perkembangan masyarakat, ilmu pemberlakuan kembali Kurikulum 2006 pada
pengetahuan dan teknologi (Ahmad, 2014). sekolah tersebut sampai ada ketetapan baru
Berbagai strategi dilakukan pemerintah bagi sekolah di luar sekolah rintisan Kuri-
khususnya Kemendikbud dan Kemenristek- kulum 2013 untuk kembali melaksanakan
dikti untuk selalu mengejar berbagai keting- Kurikulum 2013. Permendikbud Nomor 160
galan pendidikan dengan berbagai cara, Tahun 2014 pasal 2 juga menjelaskan tata
mengingat pendidikan idealnya proses pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah
sepanjang hayat, maka lulusan atau keluaran rintisan Kurikulum 2013 yang menjelaskan
dari suatu proses pendidikan tertentu harus bahwa satuan pendidikan (sekolah rintisan
dipastikan memiliki kompetensi yang Kurikulum 2013) yang telah melaksanakan
diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya Kurikulum 2013 selama tiga semester tetap
secara mandiri sehingga esensi tujuan menggunakan Kurikulum 2013. Sekolah
pendidikan dapat dicapai (Nuh, 2013). rintisan Kurikulum 2013 dapat berganti
Beberapa waktu yang lalu pemerintah kembali melaksanakan Kurikulum 2006
mengeluarkan kebijakan penggantian dengan melakukan pelaporan pada dinas
kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013. berwenang, terkait dengan pertimbangan
Kebijakan kurikulum 2013 dimaksudkan untuk kembali kepada Kurikulum tahun
untuk menyempurnakan berbagai keku- 2006.
rangan yang ada pada kurikulum sebelumnya Saifurahman dan Tri Ujiati (2013: 60)
(Machali, 2014). Implementasi kurikulum menyatakan bahwa, ”Pembelajaran bukan
Wisudani R., Ismiyati, Ayunda Dwi S., Nurul Izza, Implementasi Kurikulum 2013 | 123

hanya sekedar menekankan kepada akademik, dokumen perangkat pembelajaran


pengertian konsep-konsep belaka, tetapi dan dokumentasi kegiatan berupa foto-foto.
bagaimana melaksanakan proses pembela- 4. Observasi
jarannya, dan meningkatkan kualitas proses Pengamatan dilakukan dengan cara
pembelajaran tersebut, sehingga pembela- mengidentifikasi seberapa jauh keaktifan dan
jaran tersebut menjadi benar-benar partisipasi mahasiswa dalam proses pembe-
bermakna”. Permendikbud No. 103 Tahun lajaran.
2014 pembelajaran merupakan suatu proses 5. Analysis and validity
pengembangan potensi dan pembangunan Tiga komponen analisis yaitu reduksi
karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari data, penyajian data dan penarikan kesim-
sinergi antara pendidikan yang berlangsung di pulan (verifikasi) (Miles and Huberman).
sekolah, keluarga, dan masyarakat. Aktivitasnya dilakukan dengan bentuk
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 telah interaktif dengan proses mengalir (siklus),
mengatur tentang mekanisme pelaksanaan analisis dilaksanakan secara bersamaan
pembelajaran, meliputi: (1) perencanaan, (2) (serentak) dengan proses pengumpulan data.
pelaksanaan, dan (3) daya dukung. Pada tahap Hal ini berarti bahwa analisis tidak dilakukan
perencanaan pembelajaran diwujudkan setelah data yang dikumpulkan secara
dengan penyusunan rencana pelaksanaan keseluruhan telah terkumpul.
pembelajaran (RPP). Hasil observasi awal
melalui wawancara dan observasi di SMKN 9 HASIL DAN PEMBAHASAN
Semarang dan SMK Palebon Semarang Penelitian ini mengambil beberapa
menunjukkan masih terdapat hambatan lokasi penelitian di Sekolah Menengah
khususnya dalam menerapkan tuntutan dalam Kejuruan yang ada di Semarang, di antaranya
kurkulum 2013 ke proses pembelajaran. SMKN 9 Semarang dan SMK Palebon.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Ketiga sekolah ini merupakan sekolah
implementasi kurikulum 2013. piloting yang ditunjuk oleh pemerintah
daerah setempat untuk mengimplementasi-
METODE PENELITIAN kan Kurikulum 2013. Hasil dokumentasi RPP
1. Key informant interviews yang telah dibuat oleh guru kearsipan baik di
Kami melakukan wawancara dengan SMK Negeri 9 Semarang, SMK Palebon dan
informan kunci yaitu dari guru mata pela- SMK Negeri 2 Semarang ditemukan bahwa
jaran, karena beliau merupakan informan RPP tersebut memuat hal-hal, yaitu: (1)
yang paling mengetahui proses kegiatan identitas pendidikan dan pelajaran yang
belajar mengajar di kelas, wakil kepala terdiri dari satuan pendidikan, kelas/semester,
sekolah bidang kurikulum, serta para siswa. mata pelajaran, materi pokok, jadwal
2. Semi- Structured interviews pertemuan, alokasi waktu, (2) kompetensi
Terdapat 16 siswa yang kami ambil inti, (3) kompetensi dasar, (4) indikator
secara acak untuk dijadikan informan. pencapaian kompetensi, (5) tujuan pembela-
Wawancara dengan mahasiswa terkait proses jaran, (6) materi ajar, (7) pendekatan, model
pembela-jaran selama di kelas. dan metode pembelajaran, (8) langkah-
3. Desk Review langkah pembelajaran, (9) alat dan sumber
Artikel ini fokus pada penerapan belajar, dan (10) penilaian hasil belajar. Pada
kurikulum 2013 dalam proses belajar meng- RPP juga dilampirkan dengan soal-soal
ajar di dalam kelas. Desk review dilakukan sebagai tugas bagi siswa, kunci jawaban,
melalui review beberapa laporan prestasi indikator penilaian, materi pelajaran dan
124 | EQUILIBRIUM, VOLUME 6, NOMOR 2, JULI 2018

tugas mandiri terstruktur. Temuan di lapangan pembelajaran mata diklat Kearsipan berupa
mengungkapkan bahwa guru kearsipan di rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
SMK Negeri 9 Semarang dan SMK Palebon yang disusun berdasarkan silabus, kalender
telah melakukan perencanaan pembelajaran pendidikan, buku teks pelajaran, perhitungan
kearsipan dengan cara membuat perangkat minggu efektif, dan program semester.

Tabel 1. Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran di SMK Negeri 9 dengan Mekanisme


Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013
Wisudani R., Ismiyati, Ayunda Dwi S., Nurul Izza, Implementasi Kurikulum 2013 | 125
126 | EQUILIBRIUM, VOLUME 6, NOMOR 2, JULI 2018
Wisudani R., Ismiyati, Ayunda Dwi S., Nurul Izza, Implementasi Kurikulum 2013 | 127
128 | EQUILIBRIUM, VOLUME 6, NOMOR 2, JULI 2018
Wisudani R., Ismiyati, Ayunda Dwi S., Nurul Izza, Implementasi Kurikulum 2013 | 129
130 | EQUILIBRIUM, VOLUME 6, NOMOR 2, JULI 2018
Wisudani R., Ismiyati, Ayunda Dwi S., Nurul Izza, Implementasi Kurikulum 2013 | 131
132 | EQUILIBRIUM, VOLUME 6, NOMOR 2, JULI 2018
Wisudani R., Ismiyati, Ayunda Dwi S., Nurul Izza, Implementasi Kurikulum 2013 | 133
134 | EQUILIBRIUM, VOLUME 6, NOMOR 2, JULI 2018
Wisudani R., Ismiyati, Ayunda Dwi S., Nurul Izza, Implementasi Kurikulum 2013 | 135
136 | EQUILIBRIUM, VOLUME 6, NOMOR 2, JULI 2018
Wisudani R., Ismiyati, Ayunda Dwi S., Nurul Izza, Implementasi Kurikulum 2013 | 137

PENUTUP Bariyah, L. (2014). ANALISIS


Simpulan KESESUAIAN RPP DAN
Kegiatan perencanaan pembelajaran, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
guru telah membuat RPP berdasarkan Silabus GURU SMPN DI KABUPATEN
yang diberikan, kaldik dan buku teks MOJOKERTO PADA SUB MATERI
pelajaran, perhitungan minggu efektif dan FOTOSINTESIS DENGAN
promes/porta. Menggunakan pendekatan KERIKULUM 2013. BioEdu, 3 (3).
saintific, namun belum menerapkan model-
model pembelajaran yang direkomendasikan Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan
dalam pendekatan saintifik. Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
menggunakan ceramah dan presentasi. 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kwartolo, Y. (2002). Catatan kritis tentang
Saran kurikulum berbasis kompetensi. Jurnal
Sebaiknya guru menggunakan pembe- Pendidikan Penabur, 1 (1), 106-116.
lajaran dengan pendekatan saintific sesuai
dengan yang di rekomendasikan pemerintah Machali, I. (2014). Kebijakan Perubahan
yaitu (Problem Base Learning, Discovery Kurikulum 2013 dalam Menyongsong
Learning, Project Base Learning, Inquiry Indonesia Emas Tahun 2045. Jurnal
Learning). Pendidikan Islam, 3 (1), 1345.
Machin, A. (2014). Implementasi pendekatan
DAFTAR PUSTAKA saintifik, penanaman karakter dan
Ahmad, S. (2014). Problematika Kurikulum konservasi pada pembelajaran materi
2013 dan Kepemimpinan Instruksional pertumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA
Kepala Sekolah. Jurnal Pencerahan, 8 Indonesia, 3 (1).
(2).
138 | EQUILIBRIUM, VOLUME 6, NOMOR 2, JULI 2018

Nuh, M. (2013). Kurikulum 2013. Sumber: 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan


http://www. kemdiknas. go. id. dan Kebudayaan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar
tentang Pembelajaran pada Pendidikan Sarana dan Prasarana Sekolah
Dasar dan Pendidikan Menengah. Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
2014. Jakarta: Kementerian Pendidikan Kejuruan (SMK/MAK). 2008. Jakarta :
dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan Nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Sani, R. A. (2014). Pembelajaran saintifik
Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 untuk implementasi kurikulum 2013.
tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Sariono (2013). Kurikulum 2013:
Kurikulum Sekolah Menengah
“Kurikulum Generasi Emas”. E-Jurnal
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
Dinas Pendidikan Kota Surabaya. 3,
2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan
1-9.
dan Kebudayaan.
Syaifurrahman dan Tri Ujiati. 2013.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Manajemen Dalam Pembelajaran.
Kebudayaan Nomor 81a Tahun 2013
Jakarta: PT. Indeks.
tentang Implementasi Kurikulum.

You might also like