You are on page 1of 7

Jumuatul Masullah,Efektifitas Perawatan Kateter dengan Povidon Iodin 10% Terhadap Kolonisasi.....

Efektifitas Perawatan Kateter dengan Povidon Iodin 10% Terhadap Kolonisasi


Escherichia coli dalam Urine
Wanita di Ruang Bedah Wanita (RBW)
RSD dr. Soebandi Jember
(The Effectifity of Cateter Care by Using Povidone Iodine 10% Against
Esherichia coli Colonization Inside Women's Urine in Women Surgical Ward
(RBW) of RSD dr. Soebandi Jember)

Jumuatul Masullah1, Rondhianto2, Lantin Sulistyorini3


1,2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Jember (UNEJ)
E-mail: uul_masullah@yahoo.com

Abstract

Bacteria colonization is the presence of bacteria in the urine caused by the pathogenic bacteria. The most
common bacteria found in the urinary tract is Escherichia coli that is 80% of the precipitating factors of
bacterial colonization acquired in the hospital due to urinary catheters usage. Anatomically, catheter in
women is more at risk. Catheter care can prevent infection and maintain the smoothness of the urine flow
in the catheter drainage system. Povidone iodine 10% is an antiseptic that have an important role in the
treatment of germ in catheter used in RSD dr. Soebandi. The research was pre experimental design with
one group pretest-posttest design. The samples were 10 people who were collected with purposive
sampling technique. Analysis of the data used the dependent t test with a significance level of 5 %.
Results showed highly significant differences with p value (0.004) < = 0.05. Results of data analysis
obtained t value of -3,911 which means Povidone iodine 10% is effective for the refuse of the Escherichia
coli colonization in the Women Surgical Ward (RBW) RSD dr. Soebandi Jember. The suggestion of this
study is how the nurse could give cathether care by using povidone iodine 10% everyday which is
according to standart operational procedure (SOP).

Keywords: Catheter care, Escherichia coli, Povidon iodine 10%.

Abstrak

Kolonisasi bakteri adalah sekumpulan bakteri dalam urine yang disebabkan bakteri patogenik. Bakteri
paling sering ditemukan dalam saluran kemih adalah Escherichia coli. Faktor pencetus kolonisasi bakteri
di rumah sakit 80% disebabkan kateter urine. Secara anatomi, pemasangan kateter pada wanita lebih
beresiko. Perawatan kateter dapat mencegah kolonisasi dan mempertahankan kelancaran aliran urine pada
sistem drainase kateter. Povidon iodin 10% merupakan antiseptik yang digunakan dalam perawatan
kateter di RSD dr. Soebandi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas perawatan kateter
dengan povidon iodin 10% terhadap kolonisasi Escherichia coli dalam urine wanita. Jenis penelitian ini
adalah pre experimental desaign dengan rancangan one group pretest-posttest. Jumlah sampel sebanyak
10 orang dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji T dependen dengan tingkat
kemaknaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna dengan nulai p value
(0,041)<=0,05. Hasil analisis data didapatkan nilai t hitung -3,911 yang berarti povidon iodin 10%
efektif terhadap penurunan kolonisasi Escherichia coli di Ruand Bedah Wanita (RBW) RSD dr.
Soebandi. Saran dari penelitian ini adalah perawat dapat melakukan perawatan kateter menggunakan
Povidon iodin 10% sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP).

Kata kunci: Escherichia coli , Perawatan Kateter, Povidon iodin 10%.

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


Jumuatul Masullah,Efektifitas Perawatan Kateter dengan Povidon Iodin 10% Terhadap Kolonisasi.....

Pendahuluan Upaya penurunan angka bakteriuria pada


pasien yang menggunakan kateter urine indwelling
Kolonisasi bakteri dalam saluran kemih atau telah menjadi isu patient safety yang harus ditujukan
disebut dengan bakteriuria adalah terdapatnya pada semua rumah sakit, salah satu caranya dengan
sekumpulan bakteri di dalam urine yang disebabkan mengimplementasikan metode praktek yang terbaik
adanya bakteri patogenik dalam saluran kemih untuk menurunkan kejadian bakteriuria. Target
dengan tanpa atau disertai tanda dan gejala [1]. strategi pada pencegahan bakteriuria mencakup
Eschericia coli merupakan bakteri yang paling sering pembatasan penggunaan kateter urine indwelling dan
berada di dalam saluran kemih [2]. Terjadinya durasi pemakaian, penggunaan teknik aseptik pada
kolonisasi bakteri dipengaruhi beberapa faktor resiko, pemasangan kateter dan perawatan selama kateter
seperti jenis kelamin, usia, gangguan metabolisme, urine terpasang [1].
bendungan aliran urine, imunosupresi, diuresis, Perawatan kateter urine meliputi pembersihan
antibiotik dan peralatan yang dipasang pada saluran daerah perineal dan kateter urine. Tindakan tersebut
kemih seperti kateter urine. Sebagian besar (80%) mencegah kolonisasi dan mempertahankan
dari faktor pencetus kolonisasi bakteri diperoleh di kelancaran aliran urine pada sistem drainase kateter.
rumah sakit disebabkan kateter urine. Besarnya Perawatan kateter urine harus dilakukan dengan
resiko pasien yang terpasang kateter akan semakin mempertimbangkan uretral terhindar dari trauma,
besar jika pasien tersebut berjenis kelamin wanita iritasi, dan peningkatan ketidaknyamanan pada uretra
karena pada wanita secara anatomi uretra dekat pasien. Perawatan perineal yang dilakukan dengan
dengan anus, vagina, dan kelenjar periuretral serta rutin harus memperhatikan prinsip aseptik. Prinsip
uretra yang pendek. Bakteri mudah melekat pada aseptik salah satunya melakukan perineal hygiene
epitelium saluran kemih ketika fase estrogen dalam dengan menggunakan antiseptik sebelum
siklus menstruasi, setelah histerektomi total, dan pemasangan kateter dan selama kateter terpasang.
seiring dengan proses penuaan. Atrofi epitelium Antiseptik mempunyai peranan penting dalam
uretra dapat mengurangi kekuatan pancaran urine pencegahan dan perawatan kateter dari kuman [7].
sehingga menurunkan efektifitas pengeluaran bakteri Antiseptik yang paling baik digunakan untuk
melalui berkemih [3]. perawatan kateter adalah antiseptik yang berspektrum
Risiko bakteriuria pada kateter diperkirakan luas karena kuman yang berkoloni dalam saluran
5% sampai 10% per hari namun, kolonisasi bakteri kemih dapat berasal dari kontaminan bakteri gram
yang terjadi pada pasien dengan kateter indwelling negatif maupun positif [8].
muncul setelah hari ke 4-5 [4]. Berdasarkan hasil Berdasarkan buku pedoman pengobatan dasar
studi pendahuluan di RSD dr. Soebandi Jember, puskesmas 2012 yang disusun oleh kementrian
jumlah pasien yang dipasang kateter pada bulan Juni kesehatan RI bahwa dalam melakukan perineal
2013 di ruang bedah wanita sebanyak 23 pasien atau hygiene antiseptik yang digunakan adalah povidon
20,5% dari total pasien yang dirawat. Pasien yang iodin 10%, Povidon iodin 10% merupakan antiseptik
dipasang kateter lebih dari 5 hari sebanyak 14 pasien yang memiliki sifat dengan membasmi kuman
atau 60,8% dari total pasien yang dipasang kateter. berkepanjangan, larut dalam air, sedikit menimbulkan
Sedangkan, hasil trial uji kultur pada 4 pasien yang iritasi pada kulit dan membran mukosa, tidak sensitif,
terpasang kateter, menghasilkan 2 diantaranya spektrum luas, paling baik digunakan untuk sterilisasi
terdapat bakteri Escherichia coli dengan jumlah permukaan kulit dan infeksi campuran, bau yang
koloni 23.000 cfu/ml dan 16.000 cfu/ml, dan 1 tidak terlalu menusuk, tidak mudah menguap,
terdapat Pseudomonas, serta 1 terdapat bakteri bereaksi dengan cepat bahkan dengan bahan organik
Proteus. seperti darah, nanah, minyak, lemak, dan sabun [8].
Kolonisasi terjadi pada saat Escherichia coli
masuk ke dalam saluran kemih dan berkembangbiak Hasil wawancara pada kepala ruangan RBW
di dalam media urine. Mikroorganisme memasuki RSD dr. Soebandi Jember diketahui bahwa perawatan
saluran kemih melalui 4 cara, yaitu ascending, kateter dilakukan perawat setiap pagi hari
hematogen, limfogen, dan langsung dari organ sekitar menggunakan povidon iodin 10%. Hasil penelitian
yang sebelumnya sudah terinfeksi atau eksogen sebelumnya, 13 responden yang dilakukan perawatan
sebagai akibat dari pemakaian instrumen. Kuman perineum menggunakan Povidon iodin 10%, 6 (23%)
yang paling sering berada di saluran kemih pada responden mengalami kolonisasi bakteri hingga ISK
umumnya adalah kuman yang berasal dari flora [9]. Dengan adanya permasalahan tersebut maka
normal usus dan hidup secara komensal di introitus peneliti tertarik untuk meneliti efektifitas perawatan
vagina, prepusium penis, kulit perineum, dan sekitar kateter dengan povidon iodin 10% terhadap
anus [5] [6]. kolonisasi Escherichia coli dalam urine wanita di
RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember.

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


Jumuatul Masullah,Efektifitas Perawatan Kateter dengan Povidon Iodin 10% Terhadap Kolonisasi.....

Metode Penelitian Distribusi responden pada tabel 2


berdasarkan antibiotik yang dipakai dapat diketahui
Jenis penelitian yang digunakan adalah pre bahwa sebagian besar.
experimental design dengan rancangan one group
pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah Tabel 3 Kolonisasi Escherichia coli pada Pasien
semua pasien wanita yang dipasang kateter Setelah Dilakukan Pre Test
indwelling di Ruang Bedah Wanita (RBW) RSD dr. Minimum
Soebandi pada bulan September 2013. Sampel Variab Mea Media Modu -
penelitian yang digunakan diambil dari semua pasien SD
el n n s maksimu
wanita yang di pasang kateter di Ruang Bedah m
Wanita RSD dr. Soebandi yang sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi sebanyak 10 pasien. Teknik E. coli 1714,
4120 4350 17000 1700-7000
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah awal 513
non probability sampling yaitu purposive sampling. Tabel 3 diatas menunjukkan kolonisasi
Tindakan perawatan kateter yang digunakan dalam Escherichia coli sebelum dilakukan intervensi
penelitian merupakan Standart Operasional Prosedur perawatan kateter dengan Povidon iodin 10%. Data
(SOP) dari rumah sakit RSD dr. Soebandi. Perawatan hasil penghitungan kolonisasi Escherichia coli
kateter dilakukan selama 5 hari, sedangkan sampel menunjukkan bahwa jumlah kolonisasi Escherichia
urine diambil pada hari ke-0 dan hari ke-5 sebagai coli paling sedikit adalah 1700 cfu/ml, sedangkan
hasil pretest dan posttest. Perawatan kateter urine jumlah kolonisasi Escherichia coli paling banyak
dimulai pada hari ke-1 sampai hari ke-5. adalah 7000 cfu/ml. Data diatas menunjukkan bahwa
Penghitungan kolonisasi bakteri Escherichia coli rata-rata jumlah kolonisasi Escherichia coli sebelum
dilakukan di laboratorium mikrobiologi Fakultas dilakukan intervensi berjumlah 4120, dengan jumlah
Kedokteran Universitas Jember. Peneliti berpegang nilai median yaitu 4350, dan jumlah nilai modus
pada etika penelitian yaitu informed consent, sebesar 1700, sedangkan jumlah nilai standart deviasi
anonimity, asas kemanfaatan, dan kerahasian, serta adalah 1714,513.
keadilan. Analisis data menggunakan uji T dependen
dengan tingkat kemaknaan 5%. Peneliti Tabel 4 Kolonisasi Escherichia coli pada Pasien
menggunakan program SPSS untuk proses Setelah Dilakukan Post Test
pengolahan data dan analisis statistik. Minimum
Variab Mea Media Modu -
Hasil SD
el n n s maksimu
m
Tabel 1Distribusi Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia E. coli 1727,
3640 3500 1300 1300-6900
akhir 683
Minimu
Variab Mea Media m- Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan
SD 95% CI bahwa dari 10 pasien yang telah dilakukan post test
el n n maksimu
m dapat diketahui bahwa jumlah kolonisasi Escherichia
coli paling sedikit adalah 1300 cfu/ml, sedangkan
780 31,42- jumlah kolonisasi Escherichia coli paling banyak
Usia 37 37 21-48
3 42,58 adalah 6900 cfu/ml. Data diatas menunjukkan bahwa
Berdasarkan tabel 1, usia rata-rata responden rata-rata jumlah kolonisasi Escherichia coli dari hasil
adalah 37 tahun. Usia termuda responden adalah 21 post test berjumlah 3640, dengan jumlah nilai median
tahun dan usia tertua adalah 48 tahun. yaitu 3500, dan jumlah nilai modus sebesar 1300,
sedangkan jumlah nilai standart deviasi adalah
Tabel 2 Distribusi Karakteristik Rsponden 1727,683.
Berdasarkan Antibiotik yang Dipakai
Variabel Kategori Jumlah (%) Tabel 5 Efektifitas Perawatan Kateter dengan
Povidon Iodin 10% Terhadap Kolonisasi
Antibiotik 1. Cefotaxim 4 40 Escherichia coli dalam Urine Wanita di
yang dipakai 2. Ceftriaxon 6 60 Ruang Bedah Wanita RSD dr. Soebandi
Total 10 100 Jember Pada Bulan September (n=14)

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


Jumuatul Masullah,Efektifitas Perawatan Kateter dengan Povidon Iodin 10% Terhadap Kolonisasi.....

Minimu termasuk antibiotik golangan Cephalosporine


Mea m- P generasi ketiga, dimana antibiotik tersebut sudah
Variabel SD t resisten terhadap bakteri Escherichia coli [12].
n Maksimu value
m
Kolonisasi Escherichia coli pada Pasien Setelah
Kolonisas Dilakukan Pre Test
i E. coli Hasil analisis kolonisasi Escherichia coli
Sebelum 0 388, -757,672 - 0,004 - menunjukkan bahwa rata-rata jumlah koloni
158 -202,328 3,911 Escherichia coli sebelum dilakukan perawatan kateter
Setelah adalah 4120 cfu/ml.
Tabel 5 di atas menunjukkan perbedaan nilai Kolonisasi terjadi pada saat Escherichia coli
kolonisasi Escherichia coli sebelum dan setelah masuk ke dalam saluran kemih dan berkembangbiak
intervensi perawatan kateter dengan Povidon iodin di dalam media urine. Mikroorganisme memasuki
10%. Hasil analisis data menggunakan paired t-test saluran kemih melalui 4 cara, yaitu ascending,
untuk kolonisasi Escherichia coli didapatkan nilai t hematogen, limfogen, dan langsung dari organ sekitar
hitung -3,911 dan p value (0,004) < = 0,05 yang yang sebelumnya sudah terinfeksi atau eksogen
berarti Povidon iodin 10% efektif terhadap sebagai akibat dari pemakaian instrumen. Kuman
penurunan kolonisasi Escherichia coli di Ruang yang paling sering berada di saluran kemih pada
Bedah Wanita (RBW) RSD dr. Soebandi Jember. umumnya adalah kuman yang berasal dari flora
Nilai t hitung negatif menunjukkan bahwa nilai post normal usus dan hidup secara komensal di introitus
test lebih rendah dari pada nilai pre test. Tingkat vagina, prepusium penis, kulit perineum, dan sekitar
kemaknaan untuk kolonisasi Escherichia coli ini anus [5] [6].
berdasarkan Supadi (2000 dalam Suswati, 2012) Instrumentasi yang dapat menyebabkan
menunjukkan hasil sangat bermakna, karena nilai kolonisasi Escherichia coli dalam saluran kemih
0,004 < P < 0,05, maka hasilnya bermakna. yaitu penggunaan kateter dan tindakan sitoskopi.
Kateter merupakan benda asing dalam uretra dan
Pembahasan menghasilkan suatu reaksi dalam mukosa uretra
dengan pengeluaran secret uretra. Kateterisasi urine
Karakteristik responden ruang bedah wanita RSD dilakukan pada pasien yang benar-benar memerlukan
dr. Soebandi Jember karena sering menyebabkan kolonisasi bakteri [3].
Hasil penelitian di Ruang Bedah Wanita Penggunaan kateter urine indwelling
(RBW) menujukkan bahwa rata-rata responden yang memungkinkan terjadinya kolonisasi mikroorganisme
dipasang kateter berusia 37 tahun. Usia 37 tahun pada kantong drainase. Insersi kateter dilakukan
merupakan bagian dari usia wanita dewasa, resiko dengan teknik steril dan perawatan kateter dengan
terjadinya kolonisasi Escherichia coli pada usia teknik aseptik untuk mencegah terjadinya infeksi
dewasa disebabkan karena seringkali mengalami saluran kemih. Sistem drainase tertutup merupakan
stres, penyalahgunaan alkohol atau penyakit yang tindakan yang esensial untuk mengurangi resiko
mengakibatkan ketahanan tubuh menurun. Penyebab kontaminasi bakteri. Sistem drainase tertutup terdiri
lainnya adalah penggunaan kontrasepsi yang dari kateter indwelling, saluran konektor dan kantong
mengandung spermisida. Kontrasepsi menyebabkan penampung urine yang dikosongkan melalui katup
pH dalam vagina menjadi lebih basa, sehingga drainase, atau kateter indwelling yang dihubungkan
Escherichia coli mudah berkembang biak di dalam dengan sistem drainase tertutup yang steril [3].
vagina [10]. Berdasarkan penelitian dari Kass diagnosis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteriuria secara bakteriologik dapat ditegakkan bila
Ceftriaxone 60% lebih sering digunakan daripada ditemukan jumlah kuman sama atau lebih dari 105
Cefotaxime 40%. Cephalosporine merupakan CFU/ml (Coloni Forming Unit) per ml urine, hasil ini
antibiotik yang banyak digunakan untuk pengobatan disebut dengan bakteriuria bermakna. Menurut teori
penyakit infeksi. Paparan antibiotik terutama Kass, jika jumlah bakteri <104 CFU/ml maka
Cephalosporine generasi ketiga dan Sulbactam, akan dianggap kontaminasi oleh kuman yang terdapat di
memacu produksi b-laktamase. Pencegahan resistensi kulit, atau vagina wanita, dan jika jumlah bakteri
terhadap antibiotik digunakan harus berdasarkan
situasi yang spesifik. Apabila dilakukan limitasi atau berkisar 104-105 CFU/ml maka dianggap meragukan,
bahkan restriksi Cephalosporine generasi ketiga, karena terlambat dalam mengerjakan pemeriksaan
maka tidak perlu permanen tetapi diikuti dengan laboratorium, sedangkan apabila jumlah bakteri >105
rotasi berdasarkan pola resistensi yang muncul CFU/ml maka telah terjadi infeksi saluran kemih
berikutnya [11]. Ceftriaxone dan Cefotaxime [13].

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


Jumuatul Masullah,Efektifitas Perawatan Kateter dengan Povidon Iodin 10% Terhadap Kolonisasi.....

Menurut data, jumlah kolonisasi Escherichia sterilisasi kulit, dan mampu mencegah invasi bakteri
coli semua responden kontaminan namun adanya baru karena Povidon iodin mampu membentuk film,
kontaminasi bakteri masih dikategorikan normal, serta tidak mudah menguap.
karena menurut teori infeksi saluran kemih terjadi
jika jumlah kolonisasi Escherichia coli >105. Efektifitas Perawatan Kateter dengan Povidon
Berdasarkan terori-teori di atas adanya kolonisasi Iodin 10% Terhadap Kolonisasi Escherichia coli
Escherichia coli pada hari ke-0 setelah pemasangan Hasil analisis data menggunakan paired t-test
kateter, menerangkan bahwa kemungkinan pasien untuk kolonisasi Escherichia coli didapatkan nilai t
membawa bakteri sebelum di rawat di Ruang Bedah hitung -3,911 dan p value (0,004)<=0,05 yang
Wanita (RBW), seperti akibat kontaminasi berarti Povidon iodin 10% efektif terhadap penurunan
Escherichia coli ketika buang air besar, kebiasaan kolonisasi Escherichia coli di Ruang Bedah Wanita
menahan buang air kecil, jarang mengganti pakaian (RBW) RSD dr. Soebandi Jember. Tingkat
dalam, dan karena kebersihan alat kelamin setelah kemaknaan untuk kolonisasi Escherichia coli ini
hubungan seksual. Penanganan kateter yang salah berdasarkan Supadi (2000 dalam Suswati, 2012)
seperti teknik pemasangan kateter yang tidak aseptik menunjukkan hasil sangat bermakna, karena nilai
juga dapat menyebabkan adanya kolonisasi dalam 0,004 < P < 0,05, maka hasilnya bermakna.
urine. Perawatan kateter adalah suatu tindakan
keperawatan dalam memelihara kateter dengan
Kolonisasi Escherichia coli pada Pasien Setelah antiseptik untuk membersihkan ujung uretra dan
Dilakukan Post Test selang kateter bagian luar serta mempertahankan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kepatenan kelancaran aliran urine pada sistem
kolonisasi Escherichia coli adalah 3640 cfu/ml, hal drainase kateter. Pasien yang dikateterisasi dapat
ini menunjukkan adanya penurunan rata-rata jumlah mengalami infeksi saluran kemih melalui berbagai
koloni Escherichia coli setelah dilakukan perawatan cara. Perawatan kateter merupakan tindakan yang
kateter dengan povidon iodin 10% yang dapat dilihat penting untuk mengontrol infeksi. Perawatan kateter
pada tabel 7. yang tidak sesuai dengan SOP dapat menyebabkan
Pasien yang dikateterisasi dapat menyebabkan masuknya mikroorganisme. Daerah yang memiliki
adanya mikroorganisme dalam saluran kemih. resiko masuknya mikrooganisme adalah daerah
Perawatan kateter merupakan tindakan yang penting insersi kateter, kantung drainase, sambungan selang,
untuk mengontrol infeksi. Perawatan kateter yang klep, dan sambungan antara selang dan kantong [7].
tidak sesuai dengan SOP dapat menyebabkan Berdasarkan teori risiko kolonisasi bakteri
masuknya mikroorganisme. Daerah yang memiliki pada kateter diperkirakan 5% sampai 10% per hari
resiko masuknya mikrooganisme adalah daerah namun, kolonisasi bakteri yang terjadi pada pasien
insersi kateter, kantung drainase, sambungan selang, dengan kateter indwelling muncul setelah hari ke 4-5
dan sambungan antara selang dan kantong [7]. Klien [4]. Povidon iodin memiliki spektrum yang luas,
yang terpasang kateter membutuhkan perawatan mampu membunuh bakteri, virus, endosperm bakteri,
khusus, tujuan tindakan perawatan kateter untuk jamur, dan protozoa yang dihancurkan melalui
mencegah kolonisasi mikroorganisme dan interaksi oksidatif dan iodinasi makromolekul biologi
mempertahankan kelancaran aliran urine pada sistem secara langsung [14].
drainase kateter [7]. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Hasil penelitian didapatkan bahwa semua Kumar, dkk (2009), povidon iodin efektif dalam
urine responden terkontaminasi, namun adanya membunuh virus HIV, selain itu pada konsentrasi
kontaminasi bakteri masih dikategorikan normal, povidon iodin 10% mampu membunuh strain candida
karena menurut teori infeksi saluran kemih terjadi anatara 10 sampai 12 detik. Iritasi kulit pada beberapa
jika jumlah kolonisasi Escherichia coli >105. orang yang disebabkan oleh povidon iodin tidak ada
Tindakan perawatan kateter sangat penting dilakukan laporan yang terlalu berbahaya, hanya efek sementara
untuk mencegah terjadinya kolonisasi bakteri yang sangat ringan pada selaput lendir. Keuntungan
Escherichia coli. Perawatan kateter harus lain dari povidon iodin seperti: stabil; bau tidak
memperhatikan teknik aseptik untuk mencegah menusuk; tidak mudah menguap; bereaksi dengan
kontaminasi dari perawat, maupun dari alat-alat cepat bahkan dengan bahan organik seperti darah,
lainnya yang digunakan. Perawatan kateter nanah, minyak, lemak, dan sabun, mampu
menggunakan Povidon iodin 10% sangat baik dalam membentuk film untuk mencegah invasi bakteri;
mencegah terjadinya kolonisasi bakteri dalam urine, membasmi kuman berkepanjangan; memberikan
karena povidon iodin 10% mampu membunuh warna pada daerah yang dirawat; larut dalam air;
bakteri Esherichia coli, dan paling bagus dalam tanpa menimbulkan iritasi pada kulit dan membrane
mukosa; tidak sensitif; tidak perih; mengurangi

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


Jumuatul Masullah,Efektifitas Perawatan Kateter dengan Povidon Iodin 10% Terhadap Kolonisasi.....

bahaya infeksi; spektrum luas; paling bagus pada efektifitas perawatan kateter dengan Povidon iodin
sterilisasi permukaan kulit dan infeksi campuran. 10% terhadap kolonisasi Escherichia coli dalam
Povidon baik digunakan untuk desinfeksi saluran kemih wanita di Ruang Bedah Wanita (RBW)
tangan, desinfeksi tangan pada pembedahan, RSD dr. Soebandi Jember antara lain: kolonisasi
desinfeksi kulit pra operasi dan sebelum tindakan Escherichia coli sebelum diberikan intervensi
invasi. Povidon iodin digunakan juga untuk perawatan kateter dengan povidon iodin 10%
pengobatan luka bakar, perawatan kateter, lesi menunjukkan bahwa rata-rata jumlah koloni
dekubitus, dan luka gangren. Candida atau infeksi Escherichia coli sebelum dilakukan perawatan
trikomonas pada vagina lebih baik diperlakukan kateter adalah 4120 cfu/ml; kolonisasi Escherichia
khusus [14]. Povidon iodin 10% aman jika digunakan coli setelah diberikan intervensi perawatan kateter
sebagai agen antimikroba topikal. dengan povidon iodin 10% menunjukkan bahwa rata-
Aplikasi penggunaan Povidon iodin dan rata jumlah koloni Escherichia coli sebelum
konsentrasinya menurut Rahardjo (2009) yaitu, dilakukan perawatan kateter adalah 3640 cfu/ml;
konsentrasi Povidon iodin yang efektif digunakan analisis data menggunakan paired t-test untuk
untuk membersihkan dan mencegah infeksi, termasuk kolonisasi Escherichia coli didapatkan nilai t hitung
ulserasi yang berat yaitu 10%; Scrub dan desinfeksi -3,911 dan p value (0,004) < = 0,05 yang berarti
kulit: untuk meminimalkan iritasi, povidon iodin Povidon iodin 10% efektif terhadap penurunan
yang sudah digunakan segera dibilas, konsentrasi kolonisasi Escherichia coli di Ruang Bedah Wanita
yang digunakan 10%; persiapan kulit saat preoperasi: (RBW) RSD dr. Soebandi Jember.
povidon iodin 10% efektif dalam membunuh spora
kulit; luka bakar, lecet, dan infeksi: antiseptik, Saran
aerosol spray, dan salep (5%) dan krim (5%) telah Hasil dan pembahasan dari penelitian tersebut
digunakan untuk mencegah kontaminasi mikroba diharapkan dapat menjadi suatu referensi bagi
dalam luka bakar, sayatan, ulkus karena infeksi; mahasiswa keperawatan dalam mengadakan
infeksi kulit kepala, vagina dan mulut: sampo penelitian lebih lanjut mengeai efektifitas perawatan
mengandung iodium 7,5% telah diteliti mampu kateter dengan Povidon iodin 10% dengan melihat
mengurangi jumlah kuman di kulit kepala dan jumlah leukosit dalam urine pasien wanita yang
rambut, supositoria vagina yang mengandung 10% terpasang kateter, serta membandingkan efektifitas
iodium telah dilaporkan efektif dalam pengobatan perawatan dengan menggunakan antiseptik lain
infeksi vagina, sedangkan obat kumur yang seperti Chlorhexidine 2% pada pasien yang terpasang
mengandung 0,5% iodium efektif dalam mengurangi kateter.
bakteri yang menyebabkan bau mulut; peralatan
medis: digunakan sebagai desinfektan lensa kontak, Ucapan Terima Kasih
peralatan dialisis, fiberscope, endoskopi, dan
peralatan gigi dan medis. Penulis menyampaikan banyak terima kasih
Perbedaan hasil jumlah kolonisasi Escherichia kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
coli menunjukkan bahwa terdapat pengurangan menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada RSD dr.
jumlah bakteri dari yang sebelum dilakukan Soebandi Jember yang telah memberikan ijin dan
perawatan dengan setelah perawatan kateter yang membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
menggunakan Povidon iodin 10%. hal ini berarti
Povidon iodin sangat efektif dalam membunuh Daftar Pustaka
baakteri. Penurunan jumlah koloni pada penelitian ini
disebabkan karena Povidon iodin 10% sebagai [1] Sepalangita W. Pengaruh Perawatan Kateter
antiseptik mampu mendesinfeksi bakteri Escherichia Urine Indwelling Model American Association
coli, selain itu perawatan kateter yang dilakukan of critical Care Nurse (AACN) Terhadap
setiap hari dengan menjaga kontaminasi, juga dapat Bakteriuria di RSU Raden Mattaher Jambi.
mengurangi kontaminasi bakteri. Adanya dukungan Tesis. Depok: Magister Ilmu Keperawatan
keluarga dalam perawatan personal hygien pasien Peminatan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas
secara mandiri dapat mengurangi kontaminasi bakteri Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia; 2012.
dari feses. [internet].
http://lontar.ui.ac.id/Pengaruh/perawatan.pdf
Simpulan dan Saran [2] Hasibuan H. Pola Kuman pada Urine Penderita
yang Menggunakan Karakter Uretra di Ruang
Simpulan Perawatan Intensif dan Bangsal Bedah; 2007.
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian [internet].
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013


Jumuatul Masullah,Efektifitas Perawatan Kateter dengan Povidon Iodin 10% Terhadap Kolonisasi.....

http://repository.usu.ac.id/Fbitstream/123456789 [10] Wilianti NP. Rasionalitas Penggunaan Antibiotik


/6207/1/Hardy/2520Hasibuan1.pdf . pada Pasien Infeksi Saluran Kemih pada Bangsal
[3] Smeltzer, SC., Bare, BG. Buku Ajar Penyakit Dalam di RSUP dr. Kariadi Semarang
Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta: Tahun 2008. Skripsi; 2009. [internet].
EGC; 2002. http://eprints.undip.ac.id/8075/.
[4] Brooks, GF., Butel, JS., Morse, SA. [11] Adisasmito AW. Penggunaan Antibiotik
Mikrobiologi kedokteran jawetz, melnick & Khususnya pada Infeksi Bakteri Gram Negatif di
Adelberg. Jakarta: EGC; 2007. ICU Anak RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri,
[5] Ardaya TA, Suwanto. Buku Ajar Ilmu Penyakit vol.8; 2006. [internet].
Dalam Jilid II. Edisi 3. Jakarta: FKUI; 2001. http://www.saripediatri.idai.or.id%2Fpdfile
[6] Purnomo, BB. Dasar-Dasar Urologi. Edisi 2. %2F8-2-7.pdf.
Jakarta: Sagung Seto; 2003. [12] Hasanah N. Kajian Aktivitas Antibakteri Batang
[7] Potter, PA., Perry AG. Buku Ajar Fundamental Dracontomelon dao terhadap Bakteri Escherichia
Keperawatan. Jakarta: EGC; . 2006. coli Multiple Drug Resistance. Seminar Nasional
[8] Jayaraja KK., Jayachandran E., Hemanth KRC., PERHIPA & KONAS IV Obat Tradisional
Gunashakaran V., Ramesh Y., Kalayan BP., et. Indonesia; 2011. [internet].
al. Lakshmikanth. Application Of Broad http//www.farmako.uns.ac.id.
Spectrum Antiseptic Povidone Iodine As [13] Wibowo S. Perbedaan Resiko Terjadinya Infeksi
Powerful Action: A Review: Journal of Saluran Kemih Pada Golongan Darah B Dan AB
Pharmaceutical Science and Technology Vol. 1. Dibandingkan A Dan O. Karya Ilmiah PPDS I
Guntur: Acharya university; 2009. [internet]. Patologi Klinik; 1998. Fakultas Kedokteran.
http://www.onlinepharmacytech.info/docs/ Semarang: Universitas Diponegoro.
vol1issue2/JPST0 9-01-02-01.pdf. [14] Rahardjo R. 2009. Kumpulan kuliah
[9] Utami P. Laporan Praktek Kerja Profesi Farmakologi. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Apoteker di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo.
Jakarta: FFUI; 2011.

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013

You might also like