You are on page 1of 8

138

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 138-145
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care
ISSN 2527-8487 (online)
ISSN 2089-4503 (cetak)

HUBUNGAN LAMA PEMASANGAN KATETER DENGAN KEJADIAN


INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN DI RUANG PENYAKIT DALAM
RUMKIT TK II DR. SOEPRAOEN MALANG

Karisma Dwi Ana1), Nunuk Yuli Riwayati2), Siska Febri Jayanti3)


1),2),3)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang
E-mail: rismakna@gmail.com

ABSTRACT

Urinary tract infections are included by pathogenic microorganisms associated with objects in the urinary
tract. Catheter placement is one of the interventions given to patients with urinary tract disorders. This can
save lives, especially if the urinary tract is blocked or if the patient is unable to make urine transfer
smoothly. This study uses a correlational analytic research design using a cross sectional design.The sample
of this study was a patient with a catheter in the disease room in Hospital LevelII Dr. Soepraoen as many
as 38 people by using side-taking techniques with accidental sampling. The measuring instrument used was
an observation sheet. The results of this study indicate that the majority of respondents experienced a
catheter installation time of two days, as many as 10 respondents (26.3%), and the majority of respondents
did not experience urinary tract infections as many as 36 respondents (94.7%).Spearman rail test results
obtained significance values <0.05 then H1 is accepted. It can be concluded that there is a long association
between catheter placement and the incidence of urinary tract infections in patients in the disease room in
Hospital LevelII Dr. Soepraoen. Catheter installation should be relatively short, if the installation of a
catheter in a long time can result in a higher incidence of urinary tract infections.

Keywords : Duration of catheterization; urinary tract infection occurrence.

ABSTRAK

Infeksi saluran kemih di akibatkan oleh mikroorganisme patogen yang berkaitan adanya suatu
benda asing didalam saluran perkemihan. Pemasangan kateter merupakan salah satu
intervensi yang diberikan kepada pasien dengan gangguan saluran perkemihan. Tindakan ini
dapat menyelamatkan kehidupan, khususnya bila saluran kemih tersumbat atau bila pasien
tidak dapat melakukan pengeluaran urin dengan lancar.Penelitian ini menggunakan desain
penelitian analitik korelasional dengan pendekatan rancangan cross sectional. Sampel penelitian
ini adalah pasien dengan pemasangan kateter di Ruang Penyakit Dalam Rumkit Tk II Dr.
Soepraoen sebanyak 38 orang dengan menggunakan teknik pengambilan samping dengan
accidentalsampling. Alat ukur yang digunakan ialah lembar observasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami lama waktu pemasangan kateter
selama dua hari yaitu sebanyak 10 responden (26,3%), serta sebagian besar responden tidak
Cara mengutip: Ana, K. Dwi., Riwayati, N. Yuli., &Jayanti, S. Febri. (2020). Hubungan Lama Pemasangan Kateter dengan
Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien di Ruang Penyakit Dalam Rumkit Tk II Dr. Soepraoen Malang.Care:Jurnal Ilmiah
Ilmu Kesehatan, 8(2), 138-145
Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/1213
139
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 138-145

mengalami kejadian infeksi saluran kemih yaitu sebanyak 36 responden (94,7%). Hail uji
spearman rho diperoleh nilai signifikasi < 0,05 maka H1 diterima. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan lama pemasangan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih pada
pasien di ruang penyakit dalam Rumkit Tk II Dr. Soepraoen. Pemasangan kateter sebaiknya
dalam wakturelatif singkat, bila pemasangan kateterdalam waktu yang lama dapat
mengakibatkan angka kejadian infeksi saluran kemih semakin tinggi.

Kata Kunci :Lama pemasangan kateter; kejadian infeksi saluran kemih.

PENDAHULUAN Indonesia, jumlah penderita infeksi


Infeksi Saluran Kemih (ISK) akibat saluran kemih di Indonesia adalah 90-100
kateterisasi merupakan penyebab utama kasus per 100.000 penduduk pertahun
dari infeksi nosokomial dan 80% nya (Depkes Ri, 2016 dalam Darsono,
diperoleh dari penggunaan katater urin Mahdiyah dan Sari 2016).
(Asbone dkk, 2017). Pasien yang
terpasang kateter setiap hari mengalami Tahun 2017 Di jawa timur terdapat
peningkatan infeksi sebanyak 5%. Hal 10.000 kasus infeksi saluran kemih,
tersebutdisebabkan karena bakteriuria Sebagian besar penderitainfeksi saluran
bisa muncul sesudah hari kedua kemih adalahwanita yaitu sekitar 6.730
pemasangan kateter urin dan resiko orang serta sebagian kecil penderitnya
berkembangnya bakteriuria meningkat adalahlaki-laki 4511 orang. Di kabupaten
seiring dengan durasi kateterisasi Malang tahun 2017, prevalensi kejadian
(Budiarti dkk, 2012). pasien infeksi saluran kemih sangat tinggi
sekitar 2.150 orang dan penderitapaling
Menurut WHO menyatakan dalam Safitri banyak adalah wanita. Sedangkan di
(2016), Infeksi saluran kemih adalah Rumkit Tk II Dr. Soepraoen Malang,
penyakit infeksi kedua yangtersering tahun 2017 infeksi salurankemih
terjadi setelah penyakit saluran merupakan angka kejadian paling tinggi,
pernafasan. Sebanyak 8,3 juta kasus sekitar 35 orang wanita (55%)sering
infeksi saluran kemih dilaporkan per mengalami ISK dan sekitar 15 orang laki-
tahun terjadi pada perempuan, 4,2 juta laki (45%) mengalami ISK. Berdasarkan
kasus terjadi pada laki-laki. Di Indonesia studi pendahuluan bulan Januari 2018
prevalensi infeksi saluran kemih masih oleh penelitibahwa terdapat 50 pasien di
cukup tinggi, menurut perkiraan lakukakan pemasangan kateter di ruang
Departemen Kesehatan Republik
140
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 138-145

Penyakit Dalam Rumkit TK II Dr. dengan pemasangan kateter di Ruang


Soepraoen. Penyakit Dalam Rumkit Tk II Dr.
Soepraoen sebanyak 34 responden
Adanya mikroorganisme patogen dalam dengan menggunakan teknikpengambilan
saluran kemih dapat mengakibatkan sampling menggunakan total sampling. Alat
tanda-tanda infeksi saluran kemih ukur yang digunakan ialah lembar
(Newman, 2010). Pemasangan kateter observasi.Uji analaisis data dengan
yang relative singkat dapat menurunkan menggunakan uji spearman rho.
kejadian infeksi saluran kemih. Perawat
berperan penting dalam melakukan HASIL
pemasangan dan perawatan kateter, Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik
sehingga diharapkan perawat memiliki responden berdasarkan usia,
pengetahuan yang baik dalammelakukan jenis kelamin,dan penyakit
pemasangan dan perawatan katetersesuai penyerta.
dengan standar operasioal prosedur yang Karakteristik responden f (%)
Usia :
ditentukan (Putri dkk, 2011) Usia 20-30 tahun 7 18,4
Usia 31-40 tahun 15 39,5
Usia 41-50 tahun 16 42,1
Menurut penelitianRarung (2010) Jenis Kelamin :
Perempuan 13 34,2
menyatakansekitar 3 – 33 %Insiden
Laki-laki 25 65,8
infeksi saluran kemih meningkat sesuai
Penyakit Peserta : 14 36,8
dengan lamanya pemasangan kateter. Diabetes melitus 18 47,4
Prosedur pemasangan kateter harus steril Hipertensi 6 15,8
Gangguan Fungsi ginjal
dan kateter harus bebas dari bakterihal
Total 38 100
tersebut sebagai upaya pencegahan
kejadianinfeksi saluran kemih.
Frekuensi karakteristik responden
berdasarkan usia, sebagian besar
METODE PENELITIAN
responden berusia antara 41-50 tahun
yaitu sebanyak 16 responden (42,1%),
Desain penelitian yang digunakan adalah
sebagian besar responden berjenis
penelitian analitik korelasional dengan
kelamin laki-laki yaitu sebanyak25
pendekatan rancangan cross sectional.
responden (65,8%), dan sebagian besar
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien
responden mempunyai penyakit penyerta
141
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 138-145

hipertensi yaitu sebanyak 18 responden BerdasarkanTabel 3 diketahuibahwa


(47,4%). sebagian besar responden tidak
mengalami infeksi saluran kemih yaitu
Tabel 2. Distribusi lama waktu sebanyak 36 responden (94,7%) dan
pemasangan kateter di ruang sebagian kecil responden mengalami
peyakit dalam Rumkit TK II Dr. infeksi saluran kemih yaitu sebanyak 2
Soepraoen Malang responden (5,3%).
Lama waktu f (%)
pemasangan kateter
Satu hari 4 10,5
PEMBAHASAN
Dua hari 10 26,3 Lama Pemasangan Kateter yang
Tiga hari 8 21,1
Empat hari 4 10,5 Dilakukan Perawat Di Ruang
Lima hari 6 15,8
Penyakit Dalam Rumkit Tk II Dr.
Enam hari 3 7,9
Tujuh hari 3 7,9 Soepraoen
Total 38 100
Berdasarkan penelitian ini ditemukan

BerdasarkanTabel 2 diketahui bahwa bahwa sebagian besar responden

sebagian besar responden mengalami mempunyai lama waktu pemasangan

lama waktu pemasangan kateter selama kateter selama dua hari yaitu sebanyak 10

dua hari yaitu sebanyak 10 responden responden (26,3%), dan sebagian kecil

(26,3%), dan sebagian kecil responden responden mengalami lama waktu

mengalami lama waktu pemasangan pemasangan kateter selama enam hari

kateter selama enam hari dan tujuh hari dan tujuh hari yang masing-masing

yang masing-masing sebanyak 3 sebanyak 3 responden (7,9%).

responden (7,9%).
Pemasangan kateter merupakan salah

Tabel 3. Distribusi kejadian infeksi satu solusi tindakan medis untuk

saluran kemih di ruang peyakit mengeluarkan urin dari kandung kemih

dalam Rumkit TK II Dr. hal tersebut disebabkan karena pasien

Soepraoen Malang tidakmampu mengeluarkan urin secara

Kejadian infeksi saluran f (%)


spontan.
kemih
Infeksi 36 94,7
Tidak tejadi infeksi 2 5,3 Peran perawat untuk mengurangi dampak
Total 38 100 dari pemasangan kateter adalah dengan
memberikan pemasangan dengan baik
142
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 138-145

dan perawatan kateter yang berkualitas. Dalam penelitian ini menunjukkan


Selain kualitas perawatan yang diberikan sebagian besar responden yang terpasang
oleh perawat, faktor lain yang dapat kateter pada saat penelitian dalam waktu
menyebabkan infeksi saluran kemih yang relative singkat. Hal ini dikarenakan
adalah faktor hospes itu sendiri. Pasien oleh indikasi pemasangan kateter uretra
yang terpasang kateter dan memiliki umur yang membutuhkan waktu yang tidak
yang tergolong lanjut dan anak-anak akan begitu lama. Pemasangan kateter dalam
mempunyai risiko yang lebih besar jangka waktu lama dapat mengakibatkan
daripada dewasa. Hal ini karena lansia terjadinya infeksi. Dalam penelitian
sudah terjadi penurunan daya imun dan Setyabakti dan Sari (2015) menyatakan
pada anak-anak belum memiliki daya bahwa bakteriuria ditemukan sebanyak
imun sebaik orang dewasa. Begitu pula 44% pada pasien setelah 72 jam (3 hari)
pada wanita, mempunyai risiko yang pertama pemasangan kateter urin
tinggi terjadi infeksi saluran kemih karena indwelling. Infeksi saluran kemih tidak
uretra, vagina dan anus terletak hanya disebabkan oleh bakteri
berdekatan. Perawat melakukan Staphylococcus aureus. Ada beberapa
pemasangan kateter harus berdasarkan mikroorganisme yang dapat
standar operasional pemasangan kateter menyebabkan bakteriuri, diantaranya
dan prosedur pencegahan infeksi saluran yaitu, Escherichia coli, Klebsiella,
kemih. Untuk menilai kedua unsur Proteus, Pseudomonas, Enterobacter,
tersebut, melakukan observasi pada Serratia, dan Streptococcus.
perawat setelah pemasangan kateter serta Mikrorganisme ini kemudian membentuk
mengkaji keadaan pasien yang terpasang biofilm di sepanjang permukaan eksternal
kateter setelah dilakukan tindakan kateter (Semardana, 2014).
perawatan kateter. Observasi dilakukan
selama pasien mulai terpasang kateter Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada
sampai dilepas atau hari kesepuluh. Hal Pasien Di Ruang Penyakit Dalam
ini dilakukan karena kejadian Rumkit Tk II Dr. Soepraoen
infeksisaluran kemih terjadi setelah pasien Berdasarkanhasil penelitian menunjukkan
dirawat minimal 3x24 jam. bahwasebagian besar responden tidak
mengalami infeksi saluran kemih yaitu
sebanyak 36 responden (94,7%) dan
143
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 138-145

sebagian kecil responden mengalami Hasil penelitian ini menunjukkan 2


infeksi saluran kemih yaitu sebanyak 2 responden mengalami infeksi saluran
responden (5,3%). kemih, hal ini bisa dikarenakan personal
hygine kurang menjaga kebersihan setelah
Infeksi Saluran Kemihsering terjadi melakukan pemasangan kateter urine.
setelah pemasangan kateter urin. Hal ini Bisa juga dikarenakan oleh faktor usia,
dapat disebabkan karena bakteriuria bisa jenis kelamin ataupun penyakit penyerta,
muncul sesudah hari kedua pemasangan serta resiko terjadinya infeksi saluran
kateter urin dan resiko berkembangnya kemih dapat semakin tinggi apabila
bakteriuria meningkat seiring dengan prosedur pemasangan tidak dilakukan
durasi kateterisasi (Budiarti dkk, sesuai dengan standar operasional
2012).Prosedur pemasangan kateter harus prosedur.
sesuai dengan standar yang ditentukan,
hal ini menjamin dilaksanakannya teknik Hubungan Pemasangan Kateter yang
yang benar, dan di anjurkan dilaksanakan Dilakukan Perawat dengan Kejadian
oleh perawat yang mendapat pelatihan Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien Di
khusus. Kejadianinfeksi saluran kemih Ruang Penyakit Dalam Rumkit Tk II
dapat terjadi apabila pemasangan kateter Dr. Soepraoen
tidak dilakukan sesuai dengan standar Hasil Uji Spearman,s rhodiperoleh nilai
operasional prosedur. signifikasi < 0,05 maka yang H0 ditolak
dan H1 diterima yang artinya ada
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang hubungan lama pemasangan kateter
sering menyerang pria maupun wanita dengan kejadian infeksi saluran kemih
dari berbagai usia dengan berbagai pada pasien di ruang penyakit dalam
tampilan klinis dan episode. ISK sering Rumkit Tk II Dr. Soepraoen dengan
menyebabkan morbiditas dan dapat Nilai koefisien korelasi spearman sebesar
secara signifikan menjadi mortalitas. 0,00.
Walaupun saluran kemih normalnya
bebas dari pertumbuhan bakteri, bakteri Prosedur dalam melakukan pemasangan
yang umumnya naik dari rektum dapat kateter perlu memperhatikan teknik
menyebabkan terjadinya ISK (EAUI, aseptik dan benar sehingga tidak
2015). menimbulkan iritasi atau trauma pada
saluran kemih yang dapat menjadi
144
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 138-145

sumber infeksi. Serta lamanya waktu 38responden.Dan sebanyak 36 responden


pemasangan kateter sebaiknya tidak (94,7%)dari 38 respondenSoepraoen
terlalu lama, karena semakin lama tidak mengalami kejadian infeksi saluran
pemasangan kateter dapat mengakibatkan kemih.
angka kejadian infeksi saluran kemih
semakin tinggi. Pemasangan kateter pada SARAN
pasien sebaiknya tidak lebih dari 7 hari , Diharapkan memberikan informasi pada
bila lebih dari 7 hari sebaiknya dilakukan rumah sakit khususnya perawat diRumkit
penggantian pemasangan kateter baru. TK II Dr. Soepraoen, untuk selalu
memonitoring tanda-tanda infeksi, selalu
Perawatan kateter harus berdasarkan menerapkan prosedur aseptikdalam
standart operasional prosedur melakukan tindakan pemasangan kateter
gunamengurangi kejadian infeksi saluran kepada pasien.
kemih pada pasien. Selain itu faktor lain
yang menjadi faktor predisposisi adalah REFERENSI
diagnosa medis. Diagnosa medis yang Franky. (2014). Hubungan Antara Lama
Waktu Terpasang Kateter Dengan
memiliki risiko tinggi terjadinya ISK
Kecemasan Pada Klien Yang Terpasang
adalah CRF dan DM. Serta lingkungan Kateter Urethra Di Bangsal Rawat Inap
Dewasa kelas III RS PKU
sekitar yang banyak mengandung
Muhammadiyah Yogyakarta. Karya
mikroorganisme juga menjadi salah satu Tulis Ilmiah. Tidak Dipublikasikan.
UMY : Yogyakarta
faktor predisposisi penyebab infeksi,
Handoko, Riwidoko. (2013). Statistik
sehingga setiap saat mikroorganisme Kedokteran. Yogyakarta : Rahima
Press.
dapat masuk melalui kateter yang
Semardana,WG.I. (2014). Infeksi Saluran
bersinggungan dengan alat tenun yang Kemih Akibat Pemasangan Kateter
Diagnosis dan Penatalaksanaan.
kotor.
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana. Denpasar. Bali
Setyabakti, Sari. (2015). Perbedaan Risiko
KESIMPULAN
Infeksi Nosokomial Saluran Kemih
Lama pemasangankateter di Ruang Bersadarkan Kateterisasi Urin,Umur,
Dan Diabetes Mellitus. Departemen
Penyakit Dalam Rumkit Tk II Dr.
Epidemiologi Fakultas Kesehatan
Soepraoen, termasuk dalam waktu yang Masyarakat Universitas Airlangga
Surabaya, Jawa Timur
relatif singkat yaitu selama dua hari,
Putri dkk, (2011). Faktor-Faktor yang
sebanyak 10responden (26,3%) dari Berpengaruh Terhadap Kejadian Infeksi
Saluran Kemih Pada Pasien Rawat Inap
145
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 138-145

Usia 20 Tahun Ke Atas Dengan Kateter Setiadi.(2013). Konsep dan Praktik Penulisan
Menetap di RSUD Tugurejo Semarang. Riset Keperawatan. Edisi 2. Yogyakarta:
Jurnal. Diakses 12 Januari 2018. Graha Ilmu.
Prabowo & Pranata.(2014). Buku Ajar Septiari,B.B. (2012). Infeksi Nosokomial.
Asuhan Keperawata Sistem Jakarta : Nuha Medika
Perkemihan. Jember: Penerbit Nuha Sukandar E., (2009). Infeksi Saluran Kemih
Medika Pada Pasien Dewasa . Dalam Buku Ajar
Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 5.Jakarta:
Balai Penerbit FKUNPAD.

You might also like