You are on page 1of 8

Jurnal Keperawatan Priority, Vol 3, No.

2, Juli 2020
ISSN 2614-4719

PEMASANGAN KATETER DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN


KEMIH PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP

Tiarnida Nababan
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia, Medan, Indonesia
Email: tiarnidan@yahoo.com

ABSTRACT

Urinary tract infection (UTI) is a result of the development of microorganisms in the


urinary tract, which in normal conditions do not contain bacteria, viruses, or other
microorganisms. Urinary tract infections are also infections that occupy the second
position that most often attacks the body after respiratory infections. The objective of the
study was to identify the relationship between catheter placement and the incidence of
urinary tract infections at Royal Prima hospital Medan. This is a correlation study
(correlation study) on the patients suffering from urinary tract infections. The sampling
technique used was a saturated sampling technique. Analysis research data using the
Spearmen test. Based on the results of the study, it was found that the majority of catheter
installation was in the category of good were 78%, and in the category of not good 22%,
and 78% suffered from do not experience urinary tract infections, and 22% infection
urinary tract. The results of the study of the Spearmen test showed that p-value = 0.00. It
was found that there was a relationship between catheter insertion and the incidence of
urinary tract infections in the inpatient room. The local nurses are suggested to improve
the aseptic technique of care performed when catheterization is performed so that the
incidence of urinary tract infections due to catheter installation can be avoided.

Keywords: Catheter Installation, Urinary Tract Infection (UTI), Hospitalization

PENDAHULUAN terjadi pada pasien dengan kateter urin


Pemasangan kateter urin merupakan yang menetap (Chenoweth & Saint,
suatu tindakan invasif dengan cara 2016). Infeksi saluran kemih (ISK)
memasukkan selang ke dalam kandung merupakan salah satu penyakit yang
kemih dan untuk membantu proses banyak terjadi dan disebabkan karena
pengeluaran urin dalam tubuh (Mobalen, infeksi, selain infeksi saluran
Tansar, & Maryen, 2019). Kateterisasi pernafasan. Penyakit ISK dilaporkan
uretra yaitu suatu metode primer sebanyak 8,3 juta kasus per tahun dan
dekompresi kandung kemih dan menjadi lebih sering ditemukan pada wanita dari
alat diagnostik pada keadaan retensi urin pada laki-laki (Darsono, Mahdiyah, &
akut (Semaradana, 2014). Sari, 2016). Prevalensi ISK menjadi
Infeksi saluran kemih terkait kateter tinggi pada pasien sebanyak 80% yang
tetap menjadi salah satu infeksi terkait memakai kateter dan 10%-30% pasien
perawatan kesehatan yang paling umum mengalami bakteriuria (Semaradana,
namun dapat dicegah dan sebagian besar 2014).

23
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 3, No. 2, Juli 2020
ISSN 2614-4719

Sementara itu penduduk Indonesia terpasang katetersiasi di Ruang Rawat


yang menderita Infeksi Saluran Kemih Inap RSU Imelda Pekerja Indonesia
diperkirakan 222 juta jiwa, dan (IPI) Medan. Penelitian
prevalensinya masih relatif cukup tinggi. Pramudyaningrum, Huriah, dan Chayati
Menurut Departemen Kesehatan RI, (2019) menghasilkan penemuan bahwa
pasien dengan ISK sebanyak 90-100 bundle catheter education efektif untuk
kasus per 100.000 penduduk pertahun meningkatkan pengetahuan, sikap dan
atau sekitar 180.000 kasus baru keterampilan perawat dalam pencegahan
(Kemenkes, 2015). Penelitian Perdana penyakit terkait pemasangan kateter
(2017) menyatakan hubungan yang urin.
signifikan antara pelaksanaan perawatan Berdasarkan hasil survei yang
kateter dengan kejadian infeksi saluran dilakukan peneliti di instalasi rekam
kemih. Hal ini dikarenakan tindakan medik Rumah Sakit Umum dan hasil
perawatan dan pemasangan kateter wawancara dengan pasien yang sedang
belum dilakukan perawat dengan baik. terpasang kateter didapatkan ada yang
Penelitian Palimbunga, Rataq, dan mengalami infeksi saluran kemih karena
Kaunang (2017) tentang faktor-faktor kebiasaan menahan buang air kecil dan
yang berhubungan dengan kejadian lamanya waktu pemasangan kateter.
infeksi saluran kemih, ditemukan Penelitian ini bertujuan untuk
adanya hubungan antara kebiasaan mengetahui hubungan pemasangan
menahan buang air kecil dengan kateter dengan kejadian infeksi saluran
kejadian infeksi saluran kemih. Jumlah kemih.
pasien infeksi saluran kemih dan
menjadi 10 penyakit tertinggi dari tahun METODE
2014 hingga 2016 meningkat. Jumlah Desain penelitian yang digunakan
infeksi pada pasien rawat jalan menjadi kuantitatif, dan jenis penelitian
1.051 berada pada peringkat ke 10 menggunakan studi korelasi
pasien tahun 2016. (Correlation study) untuk mengetahui
Penelitian Roby dan Pontianus, hubungan gejala satu dengan gejala
(2018) mengemukakan kejadian ISK yang lain.
diduga berhubungan dengan faktor Penelitian ini dilaksanakan di Rumah
risiko yaitu pemasangan kateterisasi Sakit Umum Royal Prima Medan.
perkemihan. Hal ini bertujuan untuk Waktu pelaksanaan penelitian ini
mengidentifikasi kejadian infeksi di dilakukan pada bulan Mei 2018.
saluran kemih pada pasien yang sudah

24
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 3, No. 2, Juli 2020
ISSN 2614-4719

Populasi adalah seluruh perawat yang Analisa data yang dilakukan terdiri
bekerja di ruang rawat inap penyakit dari analisa univariat dan bivariat.
dalam RSU Royal Prima Medan lantai Analisa univariat dilakukan untuk
9, 10, 11 yang berjumlah 45 perawat. gambaran karakteristik responden,
Pemilihan sampel dengan mengambil pemasangan kateter, dan kejadian
semua perawat di ruang rawat. Sampel infeksi. Data tersebut ditampilkan dalam
penelitian menggunakan teknik bentuk tabel frekuensi. Analisa bivariat
sampling jenuh dengan mengambil mengetahui adanya kedua variabel
semua populasi menjadi sampel pemasangan kateter dan kejadian infeksi
sebanyak 45 orang perawat. saluran kemih. Uji statistik yang
Penelitian ini mengambil data primer digunakan uji Spearman dengan tingkat
dari kuisioner dan lembar observasi, kemaknaan (p value) yaitu 0,05, apabila
serta data sekunder berasal dari data hasilnya didapat < 0,05 maka berarti Ho
rekam medik. Teknik pengumpulan data ditolak atau Ha diterima.
yang dilakukan dalam lembar observasi
(pengamatan) sesuai dengan SOP HASIL DAN PEMBAHASAN
pemasangan kateter di rumah sakit. Hasil
Observasi dilakukan peneliti secara Karakteristik Responden
langsung. Kejadian infeksi dilihat Karakteristik responden berdasarkan
setelah pemasangan kateter baru selama jenis kelamin dan usia disajikan dalam
7 hari penggunaan, dan diperhatikan Tabel di bawah ini:
tanda-tanda infeksi.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden


No Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%)
1 Jenis kelamin
Laki-laki 15 33
Perempuan 30 67
Total 45 100
2 Usia
20-25 tahun 20 44
26-30 tahun 20 44
> 35 tahun 5 12
Total 45 100
Berdasarkan usia 20-25 dan sama
Berdasarkan Tabel 1 dijelaskan dari
dengan 26-30 tahun sebanyak 20 orang
45 responden berjenis kelamin
(88%) dan berusia > 35 tahun sebanyak
perempuan sebanyak 30 orang (67%)
5 orang (12%).
dan laki-laki 15 orang (33%).

25
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 3, No. 2, Juli 2020
ISSN 2614-4719

Analisa Univariat kemih, dapat terlihat pada tabel sebagai


Berdasarkan hubungan pemasangan berikut:
kateter dengan kejadian infeksi saluran

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pemasangan Kateter


No Kategori Jumlah Persentase (%)
1 Baik (Sesuai SOP) 35 78
2 Kurang Baik (Tidak Sesuai SOP) 10 22
Total 45 100

Berdasarkan Tabel 2 telah sebanyak 35 orang (78%), dan minoritas


ditunjukkan bahwa mayoritas pemasangan kateter kurang baik (tidak
pemasangan kateter baik (sesuai SOP) sesuai SOP) sebanyak 10 orang (22%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Infeksi Saluran Kemih


No Kategori Jumlah Persentase (%)
1 Terjadi Infeksi 5 11
2 Tidak Terjadi Infeksi 40 89
Total 45 100

Berdasarkan Tabel 3 di atas bahwa Analisa Bivariat


mayoritas perawat yang menyebabkan Analisa data bivariat yang digunakan
tidak terjadi infeksi saluran kemih untuk mengetahui hubungan antara
sebanyak 40 orang (89%) dan minoritas variabel dan dapat dilihat sebagai
terjadi infeksi 5 orang (11%). berikut:

Tabel 4. Pemasangan Kateter dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih


Infeksi Saluran Kemih
Pemasangan Jumlah
Infeksi Tidak Infeksi p Value
Kateter
n % n % N %
Baik 0 0 35 78 35 22
Tidak Baik 5 11 5 11 10 78 0,00
Total 5 11 40 89 45 100

Berdasarkan Tabel 4 pemasangan orang (11%). Hasil uji Spearman nilai


kateter baik sebanyak 35 orang (22%) signifikan p value sebesar 0,00 hal ini
dengan infeksi saluran kemih tidak ada berarti <0,05 maka Ho ditolak, artinya
dan tidak infeksi sebanyak 35 orang bahwa ada hubungan pemasangan
(22%). Berdasarkan pemasangan kateter kateter dengan kejadian infeksi saluran
tidak baik berjumlah 10 orang (78%) kemih.
dengan infeksi saluran kemih 5 orang
(11%) dari tidak ada infeksi sebanyak 5

26
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 3, No. 2, Juli 2020
ISSN 2614-4719

Pembahasan Menurut asumsi peneliti


Analisa Univariat menunjukkan dari hasil observasi
1. Pemasangan Kateter peneliti, responden minoritas tidak
Kateterisasi kandung kemih melakukan cuci tangan pada awal
merupakan suatu tindakan memasukkan melakukan tindakan maupun pada akhir
selang lateks atau plastik ke kandung pelaksanaan tindakan pemasangan
kemih melalui uretra. Kateter menjadi kateter dan kurang menjaga kesterilisasi
saluran aliran urine kontinu pada klien alat dan perlengkapan alat yang kurang
yang tidak mampu menahan dan lengkap. Minoritas responden tidak
mengendalikan miksi atau pada memakai handscoon pada saat
penderita obstruksi. melakukan tindakan sehingga
Berdasarkan hasil dari penelitian di memudahkan mikroorganisme mudah
ruang rawat inap lantai 9, 10, 11 Rumah masuk baik melalui alat atau secara
Sakit Umum dapat diketahui bahwa dari kontak langsung.
45 orang responden mayoritas Hasil penelitian Sari dan Satyabakti
memberikan perawatan baik 35 orang (2015) menunjukkan bahwa berdasarkan
(78%) dan minoritas baik sebanyak 10 lama waktu pemasangan kateter urin
orang (22%). sebesar RD = 0,52 adanya perbedaan
Menurut Perry, Potter, dan risiko infeksi nosokomial saluran kemih
Ostendorf, (2014) pemasangan kateter artinya apabila dilakukan setiap 7 hari
yang baik itu yang pertama-tama penggantian kateter pada pasien, maka
mempersiapkan pasien kemudian baru dapat mencegah sebanyak 73,53%
kita melengkapi alat-alat yang kejadian ISK, dan data frekuensi
dibutuhkan dalam pemasangan kateter kateterisasi urin sebesar RD = 0,44
seperti folly kateter, urin bag steril, artinya apabila dilakukan metode
pinset anatomi, sarung tangan steril, duk pengurangan kateterisasi urin sampai 1
steril, kapas sublimat dalam kom kali, maka dapat menghindari sebanyak
tertutup, kassa steril, jelly, perlak dan 55,94% kejadian ISK.
pengalas, cairan aquades atau NaCl
0,9%, nierbeken, korentang, plester, dan Infeksi Saluran Kemih
gunting verband,. Setelah alat-alat sudah Berdasarkan hasil dari kejadian ISK
dilengkapi maka kita melakukan cuci dapat diketahui bahwa dari 45 orang
tangan dengan tujuan untuk mengurangi perawat, mayoritas tidak menyebabkan
resiko trasnmisi mikroorganisme. infeksi saluran kemih kepada pasien

27
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 3, No. 2, Juli 2020
ISSN 2614-4719

sebanyak 40 orang (89%) dan minoritas Kemudian mikroba patogen tersebut


terjadi infeksi 5 orang (11%). berkembang biak dan menyebabkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi organ yang semakin
angka kejadian infeksi saluran kemih luas.
antara lain berasal bakteri (uropatogen) Analisa Bivariat
pseudomonas aeruginosa E.coli (UPEC) Berdasarkan uji Spearman
yang bermuatan P fimbriae, dan dapat menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,00
dipengaruhi faktor penyakit seperti artinya ada hubungan pemasangan
penyakit HIV, DM tipe 2, inkontinensia kateter dengan kejadian infeksi saluran
urin serta faktor lain seperti multi-drug kemih di ruang rawat inap. Menurut
resisten, penggunaan popok anak yang peneliti hal ini disebabkan karena
lama, kurang menjaga kebiasan mencuci perawatan dan pemasangan kateter yang
tangan, dan anak yang belum di belum optimal dan tidak sesuai SOP,
sirkumsisi (Irawan & Mulyana, 2018). baik di alat maupun petugas medisnya
Jenis kelamin, batu saluran kemih, dan sehingga meningkatkan resiko
diabetes melitus juga merupakan faktor terjadinya infeksi.
risiko terhadap kejadian ISK Menurut penelitian Putri, Armiyati,
(Hermiyanty, 2016). dan Supriyono (2015), secara umum
Menurut penelitian Suryarinilsih dan faktor risiko ini dibagi menjadi 2 faktor..
Aulia (2018), menjelaskan bahwa Faktor yang tidak dapat diubah antara
penggunaan kateter yang lama terpasang lain usia, jenis kelamin, penyakit,
pada pasien memiliki hubungan dengan virulensi kuman dan faktor risiko yang
terjadinya infeksi saluran kemih. dapat diubah seperti lama penggunaan
Penelitian Putri, Armiyati, & Supriyono kateter, prosedur pemasangan kateter,
(2015), menyatakan kejadian infeksi perawatan kateter, ukuran dan tipe
saluran kemih (ISK) pada pasien dengan kateter, personal hygiene dan asupan
kateter menetap disebabkan oleh cairan.
penggunaan kateter lebih dari 3 hari. Penelitian Selano, Panjaitan, dan
Menurut asumsi peneliti tingginya Raharjo, (2019) didapatkan adanya
resiko infeksi saluran kemih apabila hubungan antara kepatuhan perawat
perawat tidak melakukan prosedur dalam menjalankan SOP perawatan
aseptik saat kateterisasi. Perawat kurang kateter dengan angka kejadian ISK.
menjaga kebersihan, sehingga Penelitian ini menjelaskan bahwa
mikroorganisme dengan mudah masuk apabila perawatan kateter tidak
melalui saluran kandung kemih. dilaksanakan dengan baik dan benar

28
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 3, No. 2, Juli 2020
ISSN 2614-4719

maka dapat menyebabkan terjadinya yang perawat tidak menyebabkan infeksi


infeksi saluran kemih (ISK). Penelitian saluran kemih.
Storme, Tirán Saucedo, Garcia-Mora, Hasil penelitian ini didapatkan ada
Dehesa-Dávila, dan Naber (2019) hubungan pemasangan kateter dengan
menjelaskan bahwa memahami faktor- kejadian infeksi saluran kemih.
faktor risiko spesifik individu dan Saran
populasi yang terkait dengan infeksi 1. Bagi Responden
saluran kemih berulang (ISK) dapat Bagi responden diharapkan dapat
membantu dokter menyesuaikan strategi menambah pengetahuan dan
profilaksis. keterampilan dalam praktek
Strategi yang ditargetkan untuk keperawatan kateterisasi sehingga dapat
pencegahan termasuk membatasi mencegah kesalahan pemasangan
penggunaan kateter urin; sistem kateter yang dapat menimbulkan resiko
pengingat dokter, protokol penghentian infeksi, serta dapat mengaplikasikannya
yang diprakarsai perawat, dan perintah dalam praktek keperawatan sesuai
berhenti otomatis telah berhasil dengan SOP.
menurunkan durasi kateter. Jika perlu 2. Bagi Tempat Penelitian
dilakukan kateterisasi, praktik aseptik Diharapkan tempat penelitian
yang tepat untuk pemasangan dan khususnya manajemen keperawatan
pemeliharaan kateter dan sistem dapat memperhatikan dan mengawasi
pengumpulan kateter tertutup sangat prosedur pemasangan kateter dengan
penting untuk mencegah infeksi baik sehingga tidak ada kejadian infeksi
(Chenoweth & Saint, 2016). saluran kemih.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
KESIMPULAN DAN SARAN Diharapkan dijadikan referensi
Kesimpulan tentang penelitian terkait faktor-faktor
Karakteristik responden berdasarkan yang mempengaruhi pemasangan kateter
data jenis kelamin dan usia dengan kejadian infeksi saluran kemih.
menunjukkan bahwa mayoritas berjenis
kelamin perempuan, dan berdasarkan DAFTAR PUSTAKA
usia mayoritas berusia 20-25 tahun dan
Chenoweth, C. E., & Saint, S. (2016).
26-30 tahun. Urinary Tract Infections. Infectious
Disease Clinics of North America.
Pemasangan kateter mayoritas
https://doi.org/10.1016/j.idc.2016.07.
pemasangan kateter baik (sesuai SOP), 007
Darsono, P. V., Mahdiyah, D., & Sari,
dan Infeksi saluran kemih mayoritas
M. (2016). Gambaran karakteristik

29
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 3, No. 2, Juli 2020
ISSN 2614-4719

ibu hamil yang mengalami infeksi Roby, G., & Pontianus, F. (2018).
saluran kemih (ISK) di Wilayah Analisis kateterisasi terhadap
Kerja Puskesmas Pekauman kejadian infeksi di saluran kemih
Banjarmasin. Dinamika Kesehatan pada pasien ruang rawat inap rsu
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan. Imelda Pekerja Indonesia (IPI)
Hermiyanty, H. (2016). Faktor risiko Medan tahun 2017 1. Jurnal Ilmiah
infeksi saluran kemih di bagian rawat Farmasi Imelda.
inap RSU Mokopido Tolitoli tahun Sari.E.W.P., Satyabakti, P. (2015).
2012. Healthy Tadulako. Perbedaan risiko infeksi nosokomial
Irawan, E., & Mulyana, H. (2018). saluran kemih berdasarkan
Faktor-faktor penyebab infeksi kateterisasi urin, umur, dan diabetes
saluran kemih (ISK). Prosiding melitus. Departemen Epidemiologi
Seminar Nasional dan Diseminasi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Penelitian Kesehatadn. Universitas Airlangga.
Kemenkes. (2015). Kementerian Selano, M. K., Panjaitan, R. N., &
Kesehatan Republik Indonesia 2015. Raharjo, S. B. (2019). Hubungan
In Profil Kesehatan Indonesia 2014. kepatuhan perawat melaksanakan
Mobalen, O., Tansar, T., & Maryen, Y. standar prosedur operasional
(2019). Perbedaan pemasangan perawatan kateter menetap dengan
kateter dengan menggunakan jelly angka kejadian infeksi saluran
yang dimasukkan uretra dan kemih. Jurnal Smart Keperawatan.
jellyyang dioleskan di kateter https://doi.org/10.34310/jskp.v6i1.21
terhadap tingkat nyeri pasien di 6
RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Semaradana, W. G. (2014). Infeksi
Nursing Arts. saluran kemih akibat pemasangan
https://doi.org/10.36741/jna.v13i2.90 kateter – diagnosis dan
Palimbunga T M, Rataq B T, K. W. P. J. penatalaksanaan. Continuing
(2017). Faktor-faktor yang Professional Development IAI.
berhubungan dengan Kejadian Storme, O., Tirán Saucedo, J., Garcia-
Diabetes Melitus Tipe 2 di RSU Mora, A., Dehesa-Dávila, M., &
GMIM Pancaran Kasih Manado. Naber, K. G. (2019). Risk factors and
FKM Unsrat Manado. predisposing conditions for urinary
Perdana, M. dkk. (2017). Hubungan tract infection. Therapeutic Advances
pelaksanaan perawatan indwelling in Urology. https://doi.org/10.1177/
kateter dengan kejadian infeksi 1756287218814382
saluran kemih. Jurnal Keperawatan Suryarinilsih, Y., -, D., & Aulia, M.
Klinis dan Komunitas. (2018). Lamanya Penggunaan
Perry, A. G., Potter, P. A., & Ostendorf, Kateter dengan Kejadian Infeksi
W. R. (2014). Clinical Nursing Skills Saluran Kemih pada Pasien
& Techniques. In Elsevier. Terpasang Kateter. Jurnal Persatuan
Pramudyaningrum, R., Huriah, T., & Perawat Nasional Indonesia
Chayati, N. (2019). Pencegahan (JPPNI).https://doi.org/10.32419/jpp
infeksi saluran kemih pada ni.v2i3.92
pemasangan kateter dengan teknik
bundle catheter education. Jurnal
Kebidanan Dan Keperawatan
Aisyiyah.
https://doi.org/10.31101/jkk.1033
Putri, R. A., Armiyati, Y., & Supriyono,
M. (2015). Faktor - faktor yang
berpengaruh terhadap kejadian
infeksi saluran kemih pada pasien
rawat inap. In Karya Ilmiah.

30

You might also like