Professional Documents
Culture Documents
In a village in Sumatra, there lived a farmer named Toba. He was a farmer who
lived alone, in a sunny morning, the farmer went fishing in the river.
Putri : Do not worry sir, I'm also human just like you. I owe so much to
you because you have saved me from the curse of the gods. I'm willing to be
your wife.
Toba : Really ..?
Putri : Of course ..
Toba : By the way., Whose name?
Putri : My name is Putri, and you?
Toba : My name is Toba. Let's quickly go home. I can not wait to tell you
that you have become my wife. Hahha ...
Putri : But Toba, there is one thing you must keep secret about myself. I
beg you not me I suggested origin derived from fish, because if the people that
do know it will definitely be a major disaster that struck this village.
Toba : Well, entrust all this to me. Let's go home.
Then Toba and Putri returned home. A year later, Toba and Putri happiness
increases as Putri gave birth to a son and named Samosir. Samosir grew into a boy
who is healthy and strong, but a little naughty.
Toba : Mom, where lunch for me?
Putri : That I have prepared the above .....
Well Samosir, where the food was?
Samosir : It spent mom..I'm still hungry, but never mind .. I'm going to
play.. bye father ...
Toba : Samosir ...!! Ah mother is always spoiling him, I am hungry..
Putri : Patience, yes sir, remember he's our baby only. Do not let trivial
things like this make you emotional.
Toba : What happened in the .. Make me alone .. food, my stomach is
hungry.
Putri : Wait, I'll make it.
The farmer can still hold his temper. But the patience of someone that there are
limits. Until one day the farmer can not control his anger.
From the start it had no intention Samosir the food. Arriving in the middle of the
road.
Samosir :The road to rice alone is making me tired, I ate just better provision of
this father.
Sudden gush of water are very heavy, so that farmers and villages in the
surrounding villages submerged to form a lake and there is a small island in the
middle. The island is now known as Samosir Island
Terjemahan:
Petani :Ya Allah., Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar.
Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kail tersebut bergoyang-goyang
lalu ia segera menarik kailnya.
Petani :Terima kasih Tuhan, kau memberikanku ikan yang besar, dan ikan ini
juga indah sekali. Sisiknya berwarna merah bersinar seperti emas. Hmmm. Pasti
nikmat sekali bila ku makan nanti..
Putri :Tunggu, kau jangan memakan ku..! Aku bersedia menemanimu asal aku
tidak kau makan .
Petani : Oops.! Siapa yang bicara itu..?? Ada suara, tetapi.. tak ada orang.
Putri :Ini, aku yang bicara.
Petani :whaaat..??
Petani melepaskan kailnya tanpa sengaja dan ikan tersebut jatuh. Kemudian
tidak berapa lama ikan tadi berubah menjadi seorang gadis yang cantik jelita.
Putri :Jangan takut pak, aku juga manusia sama seperti engkau. Aku sangat
berutang budi padamu karena kau telah menyelamatkanku dari kutukan Sang
Dewata. Aku bersedia menjadi istrimu.
Petani :Benarkah..??
Putri :Tentu saja..
Petani :Ngomong-ngomong., siapakah namamu?
Putri :Namaku Putri, dan kau?
Petani :Namaku Toba. Mari kita lekas pulang. Aku sudah tak sabar ingin
memberitahukan bahwa kau telah menjadi istriku. Hahha
Putri :Tapi Toba, ada satu hal yang harus kau rahasiakan tentang diriku. Aku
mohon kau tidak menceritakan asal usulku yang berasal dari ikan, karena jika
masyarakat itu tahu akan hal tersebut pasti akan terjadi bencana besar yang
melanda desa ini.
Petani :Baiklah, percayakan semua ini padaku. Ayo kita pulang.
Lalu Pa Toba dan Putri pun pulang ke rumah. Saat mereka memasuki
kampong Pa Toba, ada beberapa orang yang tidak suka akan kehadiran Putri.
Perempuan 1 :Hei inang, tahu tidak kau itu si Toba tadi ku tengok membawa
pulang seorang cewek. Waah.. bodinya mantap.
Perempuan 2 :Baah. Alaah, paling si cewe itu dia guna-guna biar tertarik
padanya. Kau kan tau si Toba itu BUPUK, alias Bujang Lapuk.
Perempuan 1 :Oh iyayah.. Pintar kali kau ini.
Perempuan 2 :Sudahlah, lekas kita pulang jijik aku melihatnya.
Dari awal Samosir memang sudah tidak berniat makanan tersebut. Sesampainya di
pertengahan jalan
Samosir :Jalan ke sawah saja sudah membuatku lelah, lebih baik kumakan saja
bekal bapak.
Tanpa sadar bekal tadi telah habis dimakan oleh Samosir. Lalu dengan
perasaan tak bersalah, Samosir pun pulang dan melanjutkan permainannya.
Bapanya yang sudah kepanasan dan kelaparan menunggu memutuskan untuk
pulang. Sesampainya di rumah.,
Petani :Ibu, mana bekal makan siangku..? Kau siapkan tidak, Haah???
Putri :Tadi kusuruh Samosir untuk mengantarkannya Pa. .
Petani :Samosir, kemari kau..!!
Samosir :Apa sih pa? Aku lagi asyik main nih..