Professional Documents
Culture Documents
Abstrak: Tisu Toilet, Keputihan, Remaja Putri. Keputihan dalam istilah medis
disebut flour albus atau leucorrhea adalah cairan yang dikeluarkan dari alat
genital. Penyakit keputihan menjadi problem pada wanita. Keputihan yang normal
cairan yang keluar berwarna bening, tidak bau, tidak gatal dan terjadi menjelang
menstruasi maupun setelah menstruasi, rangsangan seksual, saat wanita hamil dan
keadaan stress. Keputihan yang tidak normal cairan yang keluar keruh dan kental,
berbau busuk, anyir, amis, terasa gatal, jumlah cairan banyak, warna kekuningan
atau kehijauan. Kebiasaan perilaku personal hygiene yang tidak baik akan
menyebabkan keputihan. Perilaku yang dapat mengurangi keputihan dengan
menggunakan tisu toilet setelah buang air kecil. Untuk mengetahui perbedaan
penggunaan tisu toilet terhadap kejadian keputihan pada remaja siswi di SMA
Veteran 1 Sukoharjo. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi exsperiment
dengan desain studi Time Series Design yaitu rancangan penelitian dengan
menggunakan pretest posttest yang dilakukan dengan observasi secara langsung.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah
20
21 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 1, No 1, Maret 2016, hlm 1-99
sampel 41 siswi yang memiliki tanda gejala keputihan. Uji statistik menggunakan
Mc Nemar untuk mengetahui pengaruh tisu toilet terhadap kejadian keputihan.
Sebelum diberi perlakuan (pemeriksaan awal) sebagian besar responden
mengalami keputihan patologi yaitu sebanyak 33 siswi (80,5%), setelah diberi
perlakuan menggunakan tisu toilet (pemeriksaan akhir) responden yang
mengalami keputihan patologi sebanyak 14 siswi (34,14%). Hasil penelitian uji
statistik menunjukan p : 0,000 yang artinya ada pengaruh penggunaan tisu toilet
terhadap kejadian keputihan. Ada perbedaan tanda gejala keputihan sebelum dan
sesudah menggunakan tisu toilet.
Kriteria f (%)
Keputihan
a. Ya 41 100
b. Tidak 0 0 2. Analisis Bivariat
Jumlah 41 100 Analisis bivariat menggunakan
Mengalami statistik nonparametrik dengan
gatal pengujian Mc Nemar Test dengan
a. Ya 41 100
hasil sebagai berikut:
b. Tidak 0 0
Jumlah 41 100 Tabel 7
Warna Uji Mc Nemar
Pemeriksaan tota p
keputihan Akhir l
a. Putih bening 8 19,6 Patologi Fisiolo
b. Kuning kehijauan 33 80,4 gi
Pemeriksaan Patologi 1 21 33 0,000
Jumlah 41 100 Awal 2
Bau Fisiologi 2 6 8
keputihan Total 1 27 41
a. Tidak berbau 8 19,6 4
b. Amis 33 80,4 Dari tabel 7 menunjukan p sebesar
Jumlah 41 100 0,000 yang berarti Ho ditolak yang
Berdasarkan tabel 4 diperoleh artinya ada pengaruh tisu toilet
hasil semua responden mengalami terhadap kejadian keputihan.
keputihan dan gatal (100%), sebagian
besar responden mengalami keputihan PEMBAHASAN
dengan warna kuning kehijauan dan Hasil penelitian menunjukan
berbau amis sebanyak 33 siswi semua responden berusia 16 sampai 17
(80,4%). tahun (100%). Hal ini sesuai teori
Tabel 5 Mappiare yang dikutip oleh Ali dan
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Asrori (2006), bahwa remaja adalah
Awal golongan manusia yang berumur 12
No Kategori Jumlah (%) tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan
13 tahun sampai 23 tahun bagi pria
1. Fisiologi 8 19,5
dimana sudut perkembangan remaja
2. Patologi 33 80,5
merujuk pada suatu masa
Total 41 100 perkembangan manusia, yaitu masa
Berdasarkan tabel 5 diperoleh transisi antara masa kanak-kanak ke
sebagian besar responden mengalami masa dewasa. Usia 16 sampai 17 tahun
keputihan patologi sebanyak 33 siswi adalah masa remaja akhir dimana
(80,5%). remaja tidak mau mendengarkan
Tabel 6 nasehat dari orang lain cenderung
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan ingin mencari jati diri, mencari
akhir kebebasan sehingga remaja tidak
No Kategori Jumlah (%) memperhatikan perilaku menjaga
1. Fisiologi 27 65,9 kesehatan reproduksinya terutama
2. Patologi 14 34,1 mengenai keputihan. Menurut
Total 41 100 Widyastuti (2009) bahwa remaja
Berdasarkan tabel 6 diperoleh adalah usia 12 sampai 22 tahun
sebagian besar responden mengalami dimana pada usia ini mempunyai ciri-
keputihan fisiologi sebanyak 27 siswi ciri antara lain mewujudkan perasaan
(65,9%). cintanya, memiliki kemampuan
Paryono, Perilaku Penggunaan Tisu Toilet Terhadap 24
sedap pada organ intim, serta yang besar. Setelah remaja menggunakan
lebih penting adalah mampu mencegah tisu toilet menunjukan remaja sebagian
penyakit mematikan di kalangan kaum besar mengalami keputihan fisiologi.
perempuan yaitu kanker serviks. Hal ini sesuai teori Notoadmodjo
Sehingga menjadikan tisu kesehatan (2007) yang menyatakan bahwa
sebagai perawatan lengkap bagi organ perilaku seseorang dipengaruhi oleh
intim. pengetahuan dan kesadaran.
Usia 16 sampai 17 tahun sering
mengalami keputihan disebabkan KESIMPULAN DAN SARAN
remaja usia tersebut tidak mau Berdasarkan hasil penelitian
mendengarkan nasehat dari orang lain dapat disimpulkan bahwa Ada
cenderung ingin mencari jati diri, perbedaan tanda gejala keputihan
mencari kebebasan sehingga remaja sebelum dan sesudah menggunakan
tidak memperhatikan perilaku menjaga tisu toilet. Dengan menggunakan tisu
kesehatan reproduksinya terutama untuk mengeringkan genetalia setelah
mengenai keputihan. Sebagian besar buang air dapat mengurangi tanda
remaja sudah mendapatkan informasi gejala keputihan sehingga diharapkan
mengenai keputihan melalui media kepada pihak sekolah untuk
elektronik dikarenakan media memperhatikan dan melengkapi sarana
elektronik lebih mudah memberikan toilet dengan tisu toilet supaya siswi
informasi dan remaja lebih senang bisa menerapkan personal hygiene
mencari hal-hal baru melalui media untuk mencegah timbulnya tanda
elektronik dari pada mendapatkan gejala keputihan yang dialami oleh
informasi dari orang lain. Karena siswi. Diharapkan siswi dapat merubah
informasi yang didapat sangat terbatas perilaku dengan membiasakan untuk
remaja belum bisa mencegah kejadian selalu membawa dan menggunakan
keputihan, sebagian besar remaja tisu toilet setelah buang air kecil atau
mengalami keputihan, gatal, berwarna buang air besar. Selain itu, diharapkan
kuning kehijauan dan berbau amis. tenaga kesehatan dapat
Menurut Age (2009) Keputihan memberdayakan guru melalui kegiatan
patologi cairan yang keluar warnanya ekstrakulikuler dan UKS sebagai
putih seperti susu basi, kuning sarana untuk menunjang kesehatan
kehijauan, disertai rasa gatal yang reproduksi berupa : konseling,
berlebihan, atau pedih, terkadang penyuluhan, pelatihan atau seminar.
berbau amis atau busuk, jumlahnya
banyak, timbul terus-menerus. DAFTAR RUJUKAN
Remaja sebagian besar Aghe.2009. Leukorrea. Didapat dari
mengalami keputihan patologi :http://one.indoskripsi.com
penyebabnya karena perilaku remaja [1 September 2013]
yang tidak memperhatikan organ Astuti. 2008. Studi Pengetahuan Sikap
reproduksinya (Saraswati, 2010). Dari dan Perilaku Remaja Putri
hasil tersebut kemudian diberi Menjaga Daerah
perlakuan dengan memberikan tisu Kewanitaan Dalam
toilet kepada remaja supaya digunakan Mencegah Terjadinya
untuk mengeringkan daerah genetalia Keputihan Patologi Pada
setelah buang air kecil atau buang air
27 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 1, No 1, Maret 2016, hlm 1-99