You are on page 1of 10

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN POLA

MENSTRUASI PADA MAHASISWI JURUSAN OLAHRAGA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2014

Devi Eni Pohan1 , Ernawati Nasution2, Evawany Y Aritonang3


1
Mahasiswi Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat FKM USU
2
Dosen Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat FKM USU
Jl. Universitas No. 21 Kampus USU Medan, 20155
Email : andira_devypohan@yahoo.com

ABSTRACT
Irregular menstrual cycle is an imbalanced hormone impact in women
reproductive system. While imbalance of energy relates to estrogen reduction,
disturbance of metabolism, and oligomenore as well as polimenore. Excessive
physical activity also affects the menstrual cycle.
The purpose of this research is to determine the relation between dietary
habit and physical activity with menstrual pattern for student majoring sports in
State University of Medan 2014. This is descriptive research using cross sectional
design research. The population of this research is student of PJKR UNIMED of
2012, 2013, and 2014 batch. Technique of sampling is using proportional simple
random sampling which involves 58 sampels (23 sampels of first grade, 20
sampels of third grade and 15 sampels of fifth grade). Dietary habits, menstrual
pattern, and physical activity data gained after doing interview by using
questionare. to measure dietary habits using food recall and food frequency
questionare. Then data analized by using Chi Square test.
The research results showed that student dietary habit of is at good
category (56,9%). Student physical activity is at medium category (53,4%).
Student menstrual cycle is irregular (51,7%). Based on Chi Square test, it is
known that there is correlation between dietary habit (quantity) with menstrual
blood volume (p=0,003). While there is no correlation between dietary habits and
physical activity with menstrual cycle, long menstruation, and menstrual blood
volume.
It is recommended that student maintan their dietary habit and
reproductive health as well by applying their diet in accordance with Guideline
for Balanced Nutrition (GBN).

Keyword : dietary habits, physical activity, menstrual pattern

PENDAHULUAN tidak hanya bertanggung jawab untuk


Kesehatan reproduksi adalah berprestasi akademik, tetapi juga
kesejahteraan fisik, mental, dan memiliki tanggung jawab untuk
sosial yang utuh bukan hanya bebas menjamin pemeliharaan fungsi alat
dari penyakit dan kecacatan dalam reproduksi yang antara lain adalah
segala aspek yang berhubungan menstruasi, kehamilan, dan
dengan sistem reproduksi, fungsi, seksualitas (Gibs, 2008).
serta prosesnya. Siswi usia pubertas
1
Wanita yang telah mencapai intensif sebelum mengalami pubertas
usia baligh, secara normal akan khususnya senam dan penari balet
mendapatkan menstruasi setiap adalah kelompok risiko tinggi
bulannya. Akan tetapi kondisinya mengalami amenorrhoea primer atau
belum tentu sama antara wanita satu atlit dengan stress cenderung lebih
dengan yang lainnya. Beberapa dari tinggi mengalami amenorrhoea
mereka mengalami kondisi yang (Fatmah, 2011).
normal. Namun, sebagian yang lain Sementara kaum remaja dan
memiliki masalah-masalah seputar dewasa banyak yang menjalankan
menstruasi yang cukup mengganggu diet karena khawatir dengan
aktivitasnya (Jones, 2005). penampilannya, sementara pada
Haid atau menstruasi yang periode ini mereka membutuhkan
tidak teratur merupakan proses tidak nutrisi yang sedikit lebih tinggi. Bila
seimbangnya hormon pada sistem gizi tidak terpenuhi maka akan
reproduksi wanita dimana antara berisiko mengalami defisiensi. Pola
hormon estrogen dan progesteron makan mereka cenderung
harus dalam komposisi yang sesuai. menghindari makanan yang
Siklus haid yang normal terjadi mengandung energi tinggi (Ellya,
setiap 21-35 hari sekali, dengan lama 2010).
haid berkisar 3-7 hari. Jumlah darah Berdasarkan Riskesdas (2010)
haid normal berkisar 30-40 mL. menyatakan bahwa di Provinsi
Menurut hitungan para ahli, Sumatera Utara, persentase
perempuan akan mengalami 500 kali penduduk yang mengonsumsi energi
haid selama hidupnya (Ellya, 2010). di bawah kebutuhan minimal adalah
Sebagian besar perempuan sebanyak (43,4%) dan penduduk
Indonesia berusia 10-59 tahun yang mengonsumsi protein di bawah
mengalami haid yang teratur minimal adalah sebanyak (21,4%).
sebanyak 68% dan 13,7% mengalami Sementara persentase remaja usia 16-
haid yang tidak teratur dalam 1 tahun 18 tahun yang mengonsumsi energi
terakhir. Berdasarkan Riskesdas di bawah kebutuhan minimal
(2010) menyatakan persentase sebanyak (51,5%) dan konsumsi
perempuan usia 10-59 tahun di protein di bawah kebutuhan minimal
Sumatera Utara yang mengalami sebanyak (21,2%).
haid tidak teratur sebanyak 11,6%. Fakultas Ilmu Keolahragaan
Alasan haid tidak teratur pada Universitas Negeri Medan terdapat 3
perempuan usia 10-59 tahun di jurusan yaitu PJKR (Pendidikan
Sumatera Utara adalah 0,4% karena Jasmani Kesehatan dan Rekreasi),
sakit, 2,7% masalah KB, 3,7% PKO (Pendidikan Kepelatihan
menopause, 4,5% lain-lain, dan 7,2% Olahraga), dan IKOR ( Ilmu
tidak mengetahui alasannya. Keolahragaan) dimana pada fakultas
Umumya olahraga/ latihan ini sebagian besar kuliah berlangsung
dianggap sebagai salah satu di luar ruangan atau di lapangan.
penyebab amenorrhoea hipotalamus. Sesuai dengan kurikulum di FIK dari
Meningkatnya tingkat estrogen 150 sks terdapat 90 sks pada mata
terkait dengan amenorrhoea kuliah keilmuan dan keterampilan.
sehingga meningkatkan resiko patah Pada penelitian ini penulis akan
tulang (fraktur), osteoporosis, dan melakukan penelitian kepada
kesuburan. Atlit dengan latihan mahasiswi jurusan PJKR dan PKO
2
dikarenakan setelah melakukan METODE PENELITIAN
survei awal dan melihat jadwal mata Jenis penelitian yang
kuliah, aktivitas yang lebih berat digunakan untuk penelitian ini adalah
terdapat pada kedua jurusan tersebut penelitian deskriptif. Desain
sedangkan jurusan IKOR memiliki penelitian yang digunakan adalah
mata kuliah yang sebagian besar desain penelitian cross sectional
hanya berupa teori. (potong lintang). Lokasi penelitian
Aktivitas fisik pada mahasiswi ini dilaksanakan di FIK UNIMED
jurusan olahraga tergolong kepada pada tanggal 20-28 November 2014.
aktivitas jasmani yang berat Populasi penelitian ini adalah seluruh
dikarenakan selain mendapat mata mahasiswi jurusan PJKR tahun 2014
kuliah secara teori mereka juga yang berjumlah 133 orang. Sampel
menjalani mata kuliah praktek. Mata pada penelitian ini berjumlah 58
kuliah sebagian besar berlangsung di orang (15 orang dari TA 2012, 20
lapangan atau di luar ruangan. Mata orang dari TA 2013 dan 23 orang
kuliah sebagai berikut : sepak bola, dari TA 2014. Teknik pengambilan
volly, basket, pencak silat, sampel adalah proporsional simple
permainan kecil, renang, atletik, random sampling. Instrumen
senam ( lantai dan aerobik), bulu penelitian menggunakan kuesioner
tangkis dll. yang berisi pertanyaan yang
Setelah melakukan survei awal berkaitan dengan pola siklus
terdapat 3 dari 5 orang mahasiswi menstruasi, aktivitas fisik, dan
jurusan PJKR yang mengalami siklus riwayat kesehatan. Sedangkan untuk
menstruasi tidak teratur yaitu mengetahui pola makan
polimenorrhea dan amenorrhea. menggunakan metode food recall
Oleh karena itu penulis tertarik untuk dan food frequency. Data yang
meneliti hubungan pola makan dan diperoleh dari hasil wawancara
aktivitas fisik dengan pola dianalisis dengan menggunakan Uji
menstruasi mahasiswi jurusan Chi Square.
olahraga Universitas Negeri Medan
tahun 2014. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan penelitian untuk Hubungan pola makan dan
mengetahui hubungan pola makan aktivitas fisik dengan pola
dan aktivitas fisik dengan pola menstruasi pada mahasiswi jurusan
menstruasi pada mahasiswi jurusan olahraga Universitas Negeri Medan
PJKR Universitas Negeri Medan tahun 2014 yang telah dianalisis
tahun 2014. dengan menggunakan Uji Chi Square
Manfaat penelitian ini bagi dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Fakultas Ilmu Keolahragaan
UNIMED, sebagai informasi dan Hubungan Pola Makan dengan
bahan acuan untuk memperhatikan Pola Menstruasi pada Mahasiswi
kesehatan mahasiswi dengan cara Jurusan Olahraga tahun 2014
membatasi aktivitas fisik agar tidak Hubungan Pola Makan yang
terjadi gangguan menstruasi. jumlah, jenis dan frekuensi dengan
Pola Menstruasi yang meliputi
siklus, lama dan volume darah dapat
dilihat pada tabel di bawah ini

3
Tabel 1 Hasil Tabulasi Silang antara Pola Makan dengan SiklusMenstruasi pada
Mahasiswi Jurusan Olahraga tahun 2014.
No No Pola Makan Siklus Menstruasi Total P-value

Normal Terganggu
n % n % n %
1 Baik 18 54,5 15 45,5 33 100,0
2 Kurang 10 41,7 14 58,3 24 100,0 0,392
3 Lebih 0 0 1 100,0 1 100,0

Tabel 1 menunjukkan hasil Hasil penelitian di atas sesuai


analisis bahwa mahasiswi dengan dengan pendapat Sayogo (2006)
pola makan pada kategori kurang, yang mengatakan ketidakseimbangan
lebih banyak mengalami siklus antara asupan kebutuhan atau
menstruasi yang terganggu yaitu kecukupan akan menimbulkan
sebanyak 14 orang (58,3%) dan masalah gizi, baik itu berupa masalah
mahasiswi dengan pola makan pada gizi lebih maupun gizi kurang.
kategori baik cenderung mengalami Masalah gizi pada remaja akan
siklus menstruasi yang normal yaitu berdampak negatif pada tingkat
sebanyak 18 orang (54,5%) dan kesehatan masyarakat, misalnya
mahasiswi dengan pola makan lebih penurunan konsentrasi belajar, risiko
cenderung mengalami siklus melahirkan bayi dengan BBLR, dan
menstruasi yang terganggu (100%). penurunan kesegaran jasmani. Dan
Berdasarkan Uji Chi Square asupan makanan pada masa remaja
diperoleh nilai p - value sebesar sebaiknya mengandung jumlah zat-
0,392 (nilai p - value > 0,05) hasil ini zat gizi yang lebih tinggi daripada
menunjukkan bahwa tidak ada sebelumnya. Sebagai contoh remaja
hubungan yang signifikan antara pola putri membutuhkan makanan dengan
makan dengan siklus menstruasi kandungan zat besi yang tinggi
mahasiswi. terlebih bagi remaja putri yang
mengalami menstruasi setiap bulan.

Tabel 2 Hasil Tabulasi Silang antara Frekuensi Makan dengan Siklus Menstruasi
Mahasiswi Jurusan Olahraga tahun 2014
No Frekuensi Makan Siklus Menstruasi Total

Normal Terganggu
n % n % n %
1 Sering 28 48,3 30 51,7 58 100,0
2 Tidak sering 0 0 0 0 0 0

Hasil penelitian diatas yaitu mahasiswi makan pagi, siang


menunjukkan bahwa frekuensi dan malam dan 30 orang (51,7%)
makan mahasiswi berada pada diantaranya mengalami siklus
kategori sering sebanyak 58 orang menstruasi yang terganggu.
(100,0%)

4
Tabel 3 Hasil Tabulasi Silang antara Jenis Bahan Makanan dengan Siklus Menstruasi
No Jenis Bahan Siklus Menstruasi Total p-value
Makanan
Normal Terganggu
n % n % n %
1 Baik 17 40,5 25 59,5 42 100,0
0,054
2 Tidak baik 11 68,8 5 31,2 16 100,0

Hasil penelitian di atas Berdasarkan uji Chi Square


menunjukkan bahwa mahasiswi yang dapat diketahui tidak terdapat
mengonsumsi jenis bahan makanan hubungan yang signifikan antara
yang baik atau lebih dari 4 jenis per jenis bahan makanan dengan siklus
hari lebih banyak mengalami siklus menstruasi pada mahasiswi dengan
menstruasi yang terganggu sebanyak nilai p=0,054.
25 orang (59,5%).

Tabel 4 Hasil Tabulasi Silang antara Pola Makan dengan Lama Menstruasi pada
Mahasiswi Jurusan Olahraga tahun 2014
No Pola Makan Lama Menstruasi Total P-value

No Normal Tidak normal


n % n % n %
1 Baik 24 72,7 9 27,3 33 100,0
2 Kurang 16 66,7 8 33,3 24 100,0 0,716
3 Lebih 1 100,0 0 0 1 100,0

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa pola makan mahasiswi pada


kategori baik sebagian besar mengalami lama menstruasi yang normal sebanyak
24 orang (72,7%). Berdasarkan Uji Chi Square dapat diketahui bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara pola makan dengan lama menstruasi pada
mahasiswi dengan nilai p-value 0,716.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lama menstruasi wanita. Menurut
Dewi (2012), lamanya perdarahan menstruasi ditentukan oleh daya penyembuhan
luka atau daya regenerasi. Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma, polip,
dan karsinoma. Variasi kadar hormon seks yang diduga berhubungan dengan pola
lama menstruasi, sebagian hormon siklus menstruasi mempengaruhi proliferasi
dan shedding dari lapisan

endometrium dari rahim. Selama fase folikuler, sel endometrium berkembang


biak di bawah pengaruh estrogen, namun setelah ovulasi, sekresi progesteron
merangsang perubahan morfologis tambahan dalam endometrium. Setelah siklus
ovulasi, menstruasi yang paling sering akibat dari penarikan progesteron, yang
menginduksi peristiwa yang melibatkan vasokonstriksi, perubahan sitokin dalam
endometrium, dan kematian sel. Berdasarkan penelitian di atas diketahui bahwa
lama hari menstruasi juga dipengaruhi oleh daya regenerasi
dan variasi hormon seks sehingga wanita mengalami perdarahan dalam waktu
yang bervariasi. Hal inilah yang mungkin menjadi penyebab tidak adanya
hubungan yang signifikan antara pola makan dengan lama menstruasi pada
mahasiswi.

5
Tabel 5 Hasil Tabulasi Silang antara Frekuensi Makan dengan Lama Menstruasi Mahasiswi
Jurusan Olahraga tahun 2014

No Frekuensi Makan Lama Menstruasi Total


Normal Tdk Normal
n % n % n %
1 Sering 41 70,7 17 29,3 58 100,0
2 Tidak sering 0 0 0 0 0 0

Hasil penelitian menunjukkan mengalami lama menstruasi yang


bahwa frekuensi makan mahasiswi normal sebanyak 41 orang (70,7%).
lebih banyak pada kategori sering
Tabel 6 Hasil Tabulasi Silang antara Jenis Bahan Makan dengan Lama Menstruasi pada
Mahasisei Jurusan Olahraga tahun 2014
No Jenis Bahan Lama Menstruasi Total p-value
Makanan
Normal Tdk Normal
n % n % n %
1 Baik 31 73,8 11 26,2 42 100,0
0.398
2 Tidak baik 10 62,5 6 37,5 16 100,0

Hasil penelitian di atas Pola makan sangat berpengaruh pada


menunjukkan bahwa mahasiswi yang kesehatan tubuh begitu pula pada
mengonsumsi jenis bahan makanan sistem reproduksi wanita. Semakin
yang baik atau lebih dari 4 jenis per baik pola makan seseorang maka
hari lebih banyak mengalami lama akan semakin baik pula
menstruasi yang normal sebanyak 31 kesehatannya. Hasil penelitian
orang (73,8%). Berdasarkan uji Chi menunjukkan jika pola makan baik
Square dapat diketahui tidak terdapat (mengonsumsi makanan diatas
hubungan yang signifikan antara kebutuhan minimal) makan akan
jenis bahan makanan dengan lama mengalami lama menstruasi yang
menstruasi pada mahasiswi dengan normal (3-7 hari) per periode
nilai p=0,398.. menstruasi.
Tabel 7 Hasil Tabulasi Silang antara Pola Makan dengan Volume Darah Menstruasi pada
Mahasiswi Jurusan Olahraga tahun 2014
No NoPola Makan Volume Darah Menstruasi Total P-value
Normal Banyak
n % n % n %
1 Baik 8 24,2 25 75,8 33 100,0
2 Kurang 16 66,7 8 33,3 24 100,0 0,003
3 Lebih 1 100,0 0 0 1 100,0

Tabel 7 menunjukkan bahwa Chi Square dapat diketahui bahwa


pola makan mahasiswi pada kategori ada hubungan yang signifikan antara
baik sebagian besar volume darah pola makan dengan volume darah
menstruasinya banyak sebanyak menstruasi pada mahasiswi dengan
(75,8%). Hal ini disebabkan asupan nilai p-value = 0,003. Penelitian ini
zat gizi yang baik semasa menstruasi tidak sejalan dengan penelitian yang
menjadikan darah yang keluar dilakukan oleh Wahyuni (2013) yang
semakin banyak. Berdasarkan Uji mengatakan bahwa tidak terdapat
6
hubungan yang signifikan konsumsi menstruasi dan volume darah
makanan yang mengandung menstruasi dengan nilai p- value
fitoestrogen dengan siklus 0,445 dan 0,600.
Tabel 8 Hasil Tabulasi Silang antara Frekuensi Makan dengan Volume Darah Menstruasi
pada Mahasiswi Jurusan Olahraga tahun 2014
No Frekuensi Makan Volume Darah Menstruasi Total
Normal Banyak
n % n % n %
1 Sering 25 43,1 33 56,9 58 100,0
2 Tidak sering 0 0 0 0 0 0

Hasil penelitian menunjukkan yang banyak sebanyak 33 orang


bahwa frekuensi makan mahasiswi (56,9%).
lebih banyak pada kategori sering
mengalami volume darah menstruasi
Tabel 9 Hasil Tabulasi Silang antara Jenis Bahan Makan dengan Volume Darah
Menstruasi pada Mahasiswi Jurusan Olahraga tahun 2014
No Jenis Bahan Volume Darah Menstruasi Total p-value
Makanan
Normal Banyak
n % n % n %
1 Baik 21 50,0 21 50,0 42 100,0
0,086
2 Tidak baik 4 25,0 12 75,0 16 100,0

Hasil penelitian di atas Chi Square dapat diketahui tidak


menunjukkan bahwa mahasiswi yang terdapat hubungan yang signifikan
mengonsumsi jenis bahan makanan antara jenis bahan makanan dengan
yang baik atau lebih dari 4 jenis per volume darah menstruasi pada
hari lebih banyak mengalami volume mahasiswi dengan nilai p=0,086.
darah menstruasi yang normal Hasil penelitian menunjukkan
sebanyak 21 orang (50,0%). bahwa frekuensi makan mahasiswi
Berdasarkan uji Chi Square dapat lebih banyak pada kategori sering
diketahui tidak terdapat hubungan mengalami volume darah menstruasi
yang signifikan antara jenis bahan yang banyak sebanyak 56,9%.
makanan dengan volume darah
menstruasi pada mahasiswi dengan Hubungan Aktivitas Fisik Dengan
nilai p=0,086. Pola Menstruasi pada Mahasiswi
Hasil penelitian di atas Jurusan Olahraga tahun 2014
menunjukkan bahwa mahasiswi yang Hasil tabulasi silang antara
mengonsumsi jenis bahan makanan variabel aktivitas fisik dengan pola
yang baik atau lebih dari 4 jenis per menstruasi yang meliputi siklus,
hari lebih banyak mengalami volume lama dan voulume darah menstruasi
darah menstruasi yang normal dapat dilihat pada tabel di bawah ini
sebanyak 50,0%. Berdasarkan Uji

7
Tabel 10 Hasil Tabulasi Silang antara Aktivitas Fisik dengan Siklus Mentruasi pada
Mahasiswi Jurusan Olahraga tahun 2014

No Aktivitas Fisik Siklus Menstruasi Total P-value


Normal Terganggu
n % n % n %

1 Sedang 16 51,6 15 48,4 31 100,0


0,586
2 Berat 12 44,4 15 55,6 27 100,0

Tabel 10 menunjukkan hasil banyak mengalami siklus menstruasi


analisis bahwa mahasiswi dengan yang terganggu (55,6%) dan
aktivitas fisik berat, lebih banyak mahasiswi dengan aktivitas fisik
mengalami siklus menstruasi yang yang sedang (nilai PAL 1,70-1,99)
terganggu yaitu sebanyak 15 orang cenderung mengalami siklus
(55,6%) dan mahasiswi dengan menstruasi yang normal 51,6%.
aktivitas fisik yang sedang cenderung Hasil penelitian menunjukkan
mengalami siklus menstruasi yang gambaran aktivitas fisik mahasiswi
normal yaitu sebanyak 16 orang jurusan olahraga berada pada
(51,6%). Berdasarkan Uji Chi Square kategori sedang dan berat. Aktivitas
diperoleh nilai p- value (0,586) hasil fisik mahasiswi pada kategori sedang
ini menunjukkan bahwa tidak ada sebanyak 53,4% dan kategori berat
hubungan yang signifikan antara 46,6%.
aktivitas fisik dengan siklus Hasil penelitian diatas sejalan
menstruasi pada mahasiswi jurusan dengan penelitian yang dilakukan
olahraga FIK UNIMED. oleh Rima (2010) dimana tidak ada
Hasil tabulasi silang antara hubungan yang signifikan antara
aktiftas fisik dengan siklus perbedaan distribusi kejadian haid
menstruasi diketahui bahwa tidak teratur berdasarkan jenis
mahasiswi dengan aktivitas fisik olahraga rutin (p=0,100).
berat (nilai PAL 2,00-2,40) lebih
Tabel 11 Hasil Tabulasi Silang antara Aktivitas Fisik dengan Lama Menstruasi pada
Mahasiswi Jurusan Olahraga tahun 2014
No Aktivitas Fisik Lama Menstruasi Total P-value
Normal Tidak normal
n % n % n %
1 Sedang 20 64,5 11 35,5 31 100,0
0,268
2 Berat 21 77,8 6 22,2 27 100,0

Tabel 11 menunjukkan bahwa menstruasi pada mahasiswi dengan


aktivitas fisik mahasiswi pada nilai p-value = 0,268.
kategori berat lsebagian besar Hal ini menyatakan bahwa
mengalami lama menstruasi yang aktivitas fisik tidak berpengaruh
normal sebanyak 21 orang (77,8%). besar pada lama menstruasi
Berdasarkan Uji Chi Square seseorang. Lama menstruasi normal
menyatakan bahwa tidak ada adalah 3-7 hari selama periode
hubungan yang signifikan antara menstruasi. Aktivitas fisik yang berat
aktivitas fisik dengan lama lebih berpengaruh kepada gangguan
menstruasi seperti sindrom
8
pramenstruasi dan dismenore (kram Hal ini ditunjukkan dengan hasil
perut menjelang dan pada saat penelitian mahasiswi jurusan
menstruasi). Aktivitas fisik yang olahraga di FIK UNIMED yang
berlebih juga menyebabkan stress, menyatakan bahwa sebagian besar
dimana stress merupakan salah satu mahasiswi mengalami dismenore
faktor penyebab gangguan siklus sebanyak 87,9%.
menstruasi.
Tabel 12 Hasil Tabulasi Silang antara Aktivitas Fisik dengan Volume Darah Menstruasi
pada Mahasiswi Jurusan Olahraga tahun 2014
No Aktivitas Fisik Volume Darah Menstruasi Total P-value
Normal Banyak
n % n % n %

1 Sedang 14 45,2 17 54,8 31 100,0


0,735
2 Berat 11 40,7 16 59,3 27 100,0

Tabel 12 menunjukkan bahwa KESIMPULAN


aktivitas fisik mahasiswi pada 1. Mahasiswi dengan pola makan
kategori berat lebih banyak yang baik mengalami siklus
mengeluarkan darah pada saat menstruasi yang normal, lama
menstruasi sebanyak 16 orang menstruasi yang normal dan
(59,3%). Berdasarkan Uji Chi Square volume darah menstruasi yang
menyatakan bahwa tidak ada banyak.
hubungan yang signifikan antara 2. Mahasiswi dengan aktivitas
aktivitas fisik dengan volume darah fisik sedang dan berat
menstruasi pada mahasiswi dengan mengalami siklus menstruasi
nilai p-value = 0,735. yang normal, lama menstruasi
Aktivitas fisik yang berlebih normal dan volume darah
dapat memicu terjadinya stress. Oleh menstruasi yang banyak.
karena itu semakin berat aktivitas 3. Tidak terdapat hubungan yang
fisik maka akan berpengaruh pada signifikan antara pola makan
tingkat stress karena kelelahan dan dengan pola menstruasi yang
menjadikan volume darah yang meliputi siklus menstruasi dan
keluar semakin banyak. Hasil lama menstruasi. Terdapat
penelitian di atas tidak sejalan hubungan antara pola makan
dengan penelitian yang dilakukan dengan volume darah
oleh Nuraini (2011) yang menstruasi pada mahasiswi
mengatakan terdapat hubungan yang jurusan olahraga Universitas
bermakna antara stress karena Negeri Medan tahun 2014 hal
kelelahan dengan siklus menstruasi ini disebabkan oleh aktivitas
dengan nilai p-value 0,017 dan fisik yang berat.
penelitian yang dilakukan oleh
Toduho (2014) terdapat hubungan SARAN
yang signifikan antara stress 1. Bagi mahasiswi diharapkan
psikologik dengan siklus menstruasi lebih memerhatikan pola
pada siswi kelas 1 di SMA Negeri 3 makannya dengan cara
Tidore Kepulauan dengan nilai p- menerapkan pola makan sesuai
value 0,000. dengan Pedoman Gizi
9
Seimbang seperti banyak Kesehatan Reproduksi
mengonsumsi sayuran dan Wanita. Jakarta: CV Trans
cukup buah-buahan, Info Media.
membiasakan mengonsumsi FAO/WHO/UNU. (2001). Human
lauk pauk yang mengandung energy requirements. WHO
protein tinggi, membiasakan Technical Report Series, no.
minum air putih yang cukup 724. Geneva: World Health
dan aman dan melakukan Organization.
aktivitas fisik yang cukup dan Fatmah. (2011). Gizi Kebugaran
pertahankan berat badan dan Olahraga. Bandung:
normal. Penerbit CV Lubuk Agung.
2. Bagi mahasiswi dianjrkan Gibbs RS and Kartan BY. (2008).
untuk mengonsumsi jenis Danforth's Obstetrics And
makanan yang mengandung zat Gynecology 10th Ed. USA:
gizi sumber energi yaitu Lippincott Williams and
karbohidrat, protein, vitamin Wilkins..
dan mineral serta kecukupan Jones, DL. (2005). Setiap Wanita.
air. Jenis bahan makanan yang Penerbit Delapratasa
dianjurkan untuk mahasiswi Publishing.
jurusan olahraga seperti Nuraini. (2011). Hubungan antara
a). Karbohidrat kompleks : Tingkat Stress dengan
tepung, mie, kentang, beras, Siklus Menstruasi pada
buah-buahan segar. Mahasiswi Asrama
b). Protein : daging, telur, susu, Universitas Andalas Padang
kerang, kepiting. tahun 2011. Padang: Skripsi
c). Vitamin dan Mineral : susu, Prodi Ilmu Keperawatan FK
hati, daging, sereal, keju, Andalas.
sayuran hijau, coklat dll Riskesdas. (2010). Laporan Hasil
Riset Kesehatan Dasar
DAFTAR PUSTAKA (Riskesdas) Nasional 2010.
Asmarani, R. (2010). Pengaruh Jakarta: Badan Penelitian dan
Olahraga terhadap Siklus Pengembangan Kesehatan
Haid Atlit. Semarang: Departemen Kesehatan RI.
Artikel Penelitian FK Undip. Sayogo, S. (2006). Gizi Remaja
Budiarto, E. (2001). Biostatistika Putri. Jakarta : Balai Penerbit
untuk Kedokteran dan Fakultas Kedokteran
Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.
Jakarta: Penerbit Buku Toduho, S. (2014). Hubungan
Kedokteran EGC. Stress Psikologik dengan
Dewi, N. S. (2012). Biologi Siklus Menstruasi pada
Reproduksi. Yogyakarta: Siswi Kelas 1 di SMA
Pustaka Utama. Negeri 3 Tidore Kepulauan.
Ellya, ES. (2010). Gizi dalam Manado : Jurnal FK
Kesehatan Reproduksi. Universitas Sam Ratulangi
Jakarta: CV Trans Info Media.
Ellya ES, Pusmaika R dan
Rismalinda. (2010).

10

You might also like