You are on page 1of 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
IV.1..1 Hasil Absorbansi

No Sampel Nilai Absorbansi


1 DPPH + Alkohol 0,258
2 DPPH + Ekstrak Mangrove 10 ppm 0,245

3 DPPH + Ekstrak Mangrove 50 ppm 0,219

4 DPPH + Ekstrak Mangrove 100 ppm 0,159

IV.1.2 Perhitungan
1. Molaritas
gr
Mr
Molaritas =
V
gr
394,32
0,05 mM =
100
gr = 1,97 M
2. Larutan Sampel
0,1 g
Ppm = X 1.000.000 = 1000 Ppm
100 mL
10 ppm 1000 . X = 10 .10 mL
X = 0,1 mL
50 ppm 1000 . X = 50 . 10 mL
X = 0,5 mL
100 ppm 1000 . X = 100. 10 mL
X = 1 mL
3. Persen Inhibisi
Absorbansi Blangko - Absorbansi Sampel
% Inhibisi = x 100%
Absorbansi Blangko
- DPPH + Ekstrak Mangrove 10 ppm
0,258 0,245
% Inhibisi =
0,258
x 100%
= 5,039%
- DPPH + Ekstrak Mangrove 50 PPM
0,258 0,219
- % Inhibisi =
0,258
x 100%
= 15,116%
- DPPH + Ekstrak Mangrove 100 ppm
0,2580,159
- % Inhibisi =
0,258
x 100%
= 38,372%
4. Nilai IC50
IC50 : y = a + bx
A = -0,451
B = 0,374
50 = -0,451 x (0,374 . X)
50+0,451
X =
0,374

X = 134,896 g/mL
IV.2 Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan uji efektivitas antioksidan dengan


menggunakan metode DPPH. Prinsip dari pengujian antioksidan
menggunakan DPPH yaitu senyawa antioksidan akan bereaksi dengan
radikal DPPH melalui mekanisme donasi atom hidrogen dan menyebabkan
terjadinya perubahan warna DPPH yang diukur pada panjang gelombang
515,5 nm (Hanani et al, 2005). Sampel yang digunakan yaitu ekstrak
mangrove yang akan dilihat efektivitas antioksidannya.
Langkah pertama yang dilaksanakan yaitu treatmen sampel dengan
membuat larutan DPPH 0,05 mM yang dihitung menggunakan rumus
molaritas dan didapatkan 1,97 M. Selanjutnya dibuat larutan sampel 10,
50, dan 100 ppm. Sampel dicampurkan dengan DPPH dengan
perbandingan 1:4 untuk melihat kemampuan antioksidan untuk mereduksi.
Saat melakukan pencampuran DPPH dengan sampel ekstrak sampel terjadi
perubahan warna dari konsentrasi tinggi ke rendah yaitu dari ungu sampai
tidak berwarna. Hal ini menunjukan terjadi proses reduksi senyawa DPPH
oleh antioksidan yang menghasilkan pengurangan intensitas warna dari
larutan DPPH sehingga warna ungu dari radikal menjadi memudar
(Yovita, 2016).
Dilakukan penentuan nilai absorbansi sampel dengan
mengggunakan spektrofotometri UV-VIS. Prinsip kerja dari
spektrofotometri adalah dimana sinar atau cahaya dilewatkan melewati
sebuah wadah (kuvet) yang berisi larutan, dimana akan menghasilkan
spektrum. Spektrum elektromagnetik dibagi dalam beberapa daerah
cahaya. Suatu daerah akan diabsorbsi oleh atom atau molekul dan panjang
gelombang cahaya yang diabsorbsi dapat menunjukan struktur senyawa
yang diteliti. Spektrum elektromagnetik meliputi suatu daerah panjang
gelombang yang luas dari sinar gamma gelombang pendek berenergi
tinggi sampai pada panjang gelombang mikro (Marzuki, 2012). Panjang
gelombang DPPH yaitu 517 (Yovita, 2016). Panjang gelombang yang
digunakan yaitu 516-520.
Data nilai absorbansi menunjukan, semakin tinggi konsentrasi
maka nilai absorbansi semakin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
perubahan warna yang terjadi menyebabkan penurunan nilai absorbansi.
Semakin pudar DPPH setelah direaksikan dengan antioksidan
menunjukkan kapasitas antioksidan yang besar pula (Dewi, 2014).
Setelah itu dilakukan perhitungann persen inhibisi. Didapatkan
hasil 10 ppm 5,039%, 50 ppm 15,116%, dan 100 ppm 38,372%. Dari hasil
persen inhibisi, dihitung nilai IC50 (Inhibition Concentration) yaitu
konsentrasi antioksidan yang mampu menghambat 50% aktivitas radikal
bebas. Suatu sampel dikatakan memiliki aktivitas antioksidan bila
memiliki nilai IC50 <200 g/mL. Nilai IC50 didapatkan dari perpotongan
garis antara daya hambatan dan sumbu konsentrasi, kemudian dimasukkan
ke dalam persamaan y = a+bx, dimana y=50 dan nilai X menunjukkan
nilai IC50 (Hanani et al, 2005). Dari hasil yang didapatkan yaitu 134,896
g/mL. Menunjukkan bahwa ekstrak mangrove memiliki nilai antioksidan
tergolong sedang, dimana range untuk kategori sedang yaitu 101-150.

You might also like