Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Airlangga
Jurnal Airlangga
7 Juli 2015
Lauda Huruniang
Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email : laudahuruniang@gmail.com
Noven Suprayogi
Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email : noven.suprayogi@feb.unair.ac.id
ABSTRACT:
The purpose of this research is examine the influence of non performing financing (NPF),
financing to deposit ratio (FDR), total revenue, and BI rate toward trustee profit sharing
mudharabah Islamic Bank Industries in Indonesia start from January 2011 until June 2014
periods. This research uses quantitative approach. The analysis method used in this research
is the method of multiple linear regression analysis of time series with a significance level of
0,05.
The result showed that performing financing (NPF) and BI rate have significant influence
toward trustee profit sharing mudharabah partially, while financing to deposit ratio (FDR) and
total revenue does not influence trustee profit sharing mudharabah significantly. However,
non performing financing (NPF), financing to deposit Ratio (FDR), total revenue, and BI rate
have significant influence toward trustee profit sharing mudharabah simultaneously.
Keywords : Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Total Revenue,
BI rate, Trustee Profit Sharing Mudharabah
dengan bank yang tidak menetapkan Hal yang sama bahwa riba dilarang
bunga tetapi berdasarkan prinsip bagi dapat dilihat pada Hadits berikut ini :
hasil. Prinsip bunga dalam Islam sangat ﷲ ْﮫ و ﱠ آﻛ ا ﱢﺮ ﺎ ﷲ ﺻ ﱠﻰ ﱠ )) ﻦ ر ﻮل ﱠ:ْﻦ ﺟﺎ ﺮ ﻗﺎل
( و ْﺆﻛ ﮫ وﻛﺎﺗ ﮫ وﺷﺎھﺪ ْﮫ وﻗﺎل ھ ْ ﻮاء (( )رواه
dilarang. Hal ini sesuai dengan Alquran
‘an jābirin qāla : la’ana rasulullāhi shola
allāh ‘alaihi wa salama akilurriba wa
1)Jurnalini merupakan bagian dari Skripsi yang ditulis oleh (Lauda Huruniang; NIM : 041114157), yang
diuji pada tanggal 22 Juni 2015
583
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
584
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
585
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
586
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
587
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
588
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Berikut hasil tabel pengujian Sumber : Hasil Uji SPSS, 2015 (diolah)
normalitas data selengkapnya : Berdasarkan tabel diatas diketahui
Tabel 2. bahwa semua variabel bebas yaitu NPF
Uji Normalitas
(X1), FDR (X2), Total Pendapatan (X3), dan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
BI rate (X4) mempunyai nilai VIF < 10. Hal ini
Unstandard dapat disimpulkan bahwa pada model
ized
regresi tidak terjadi Multikolinearitas.
Residual
Uji Heteroskedastisitas
N 42
Pengujian untuk heteroskedastisitas
Normal Mean 0E-7
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
a,,b
Parameters Std. Deviation .73652393
hubungan antar variabel penganggu
Most Extreme Absolute .146 dengan variabel bebasnya. Jika terjadi
Differences Positive .146 gejala homoskedastisitas pada model
Negative -.121 yang digunakan, berarti tidak terjadi
Kolmogorov-Smirnov Z .949 hubungan antara variabel pengganggu
Asymp. Sig. (2-tailed) .329 dengan variabel bebas, sehingga
Sumber: Hasil Uji SPSS, 2015 variabel tergantung benar-benar hanya
Uji Multikolinearitas dijelaskan oleh variabel bebasnya. Uji
Multikolinearitas berarti adanya gejala heterokedastisitas juga dapat
hubungan linear yang sempurna atau diketahui dengan menggunakan scatter
pasti, diantara beberapa atau semua analisis. Jika titik – titik menyebar dan tidak
variabel yang menjelaskan dari model membentuk pola yang khas maka uji
589
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
diperoleh nilai 1,757. Pengujian dikatakan nilai R2 atau koefisien determinasi adalah
bebas autokorelasi jika berada pada sebesar 0,724, hal ini berarti bahwa
bebas = 4, dengan n sebesar 42. Pada disebabkan oleh adanya NPF (X1), FDR
tingkat kesalahan 0,05 dengan besar (X2), Total pendapatan (X3), BI rate (X4)
590
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
adalah sebesar 0,724 atau 72,4 % menunjukkan bahwa nilai uji F adalah
sedangkan sisanya sebesar 0,276 atau sebesar 24,251 dengan tingkat signifikansi
27,6 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari
variabel bebas yang digunakan dalam 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
penelitian. Nilai koefisien determinasi variabel NPF (X1), FDR (X2), Total
antara 0-1. Semakin mendekati 1 (100%) Pendapatan (X3), BI rate (X4) secara
artinya model sangat baik karena semua bersama-sama berpengaruh secara
keragaman variabel independen dapat signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil
menjelaskan variabel dependen (Indriani, Tabungan Mudharabah. Yang berarti
2008 : 97). Jadi dapat disimpulkan bahwa menerima H1 dan menolak Ho. Setelah
penelitian ini sangat baik karena variabel dilakukan pengujian dengan
NPF (X1), FDR (X2), Total Pendapatan (X3), menggunakan uji F maka langkah
BI rate (X4) dapat menjelaskan variabel selanjutnya melakukan pengujian dengan
Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah uji t, karena apabila ada pengaruh secara
(Y). bersama – sama maka sekurang –
Disamping diketahui nilai koefisien kurangnya ada 1 variabel yang
determinasi (R2) juga diperoleh nilai berpengaruh parsial. Uji T atau t-hitung
koefisien korelasi (R). Pada tabel didapat dari persamaan sebagai berikut :
menunjukkan nilai R atau koefisien korelasi
adalah sebesar 0,851, hal ini berarti
bahwa NPF (X1), FDR (X2), Total Koefisien regresi adalah koefisien
Pendapatan (X3), BI rate (X4) secara yang menunjukkan kemiringan atau
bersama-sama berhubungan sangat kuat signifikansi suatu persamaan, sedangkan
dengan Tingkat Bagi Hasil Tabungan standar error adalah nilai standar deviasi
Mudharabah (Y) dengan nilai koefisien error dimana error adalah nilai duga
sebesar 0,851. Nilai R merupakan multiple dikurangi dengan nilai sebenarnya.
coefficient correlation. Nilai R berkisar Untuk mengetahui apakah hasil
antara -1 sampai 1. Jika nilai R semakin pengujian secara parsial terdapat
mendekati -1 atau 1 menunjukkan pengaruh secara signifikan, digunakan
hubungan semakin kuat, jika nilai R aturan pembacaan sebagai berikut :
mendekati 0 menunjukkan hubungan 1. Jika signifikansi uji t lebih kecil atau
semakin lemah (Indriani, 2008 : 97). sama dengan 0,05 maka dapat
Pengujian Hipotesis disimpulkan bahwa NPF (X1), FDR
Untuk melakukan pengujian (X2), Total Pendapatan (X3), BI rate
pengaruh variabel bebas secara (X4) secara parsial berpengaruh
bersama-sama dengan menggunakan secara signifikan terhadap Tingkat
teknik statistik uji-F. Hasil pengujian Bagi Hasil Tabungan Mudharabah.
591
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
2. Jika signifikansi uji t lebih besar dari penelitian ini, ridak ditemukan data yang
0,05 maka dapat disimpulkan bias. Uji normalitas menunjukkan bahwa
bahwa NPF (X1), FDR (X2), Total variabel-variabel dalam penelitian
Pendapatan (X3), BI rate (X4) secara mempunyai distribusi normal. Uji
parsial berpengaruh secara multikolinearitas yang dilakukan tidak ada
signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil hubungan antara masing-masing variabel,
Tabungan Mudharabah. hal ini membuktikan bahwa bebas dari
Adapun hasil dari Uji T adalah multikolineritas. Pada uji autokorelasi, nilai
sebagai berikut : durbin watson berada diatas nilai du
Tabel 5. sehingga menunjukkan bebas dari
Hasil Uji T
autokorelasi positif maupun negatif atau
Variabel t-hitung Signifikan
tidak ada korelasi antar variabel. Uji
Terikat
heterokedastisitas tidak terdapat
Konstanta -2,914 0,006
hubungan antar variabel dependen dan
NPF -3,299 0,002 variabel independen, sehingga bebas
FDR 1,314 0,197 dari heterokedastisitas.
Total -1,037 0,306 Berdasarkan hasil uji statistik dapat
Pendapatan diperoleh persamaan regresi linear
BI rate 7,811 0,000 berganda untuk periode 2011-2014,
Sumber : hasil uji SPSS, 2015 (diolah) adalah sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa Y = -8,981 – 1,567 X1 + 0,038 X2 – 2,2727E-
variabel NPF dan BI rate menghasilkan 005 X3 + 2,150 X4
tingkat signifikansi kurang dari 5% dengan Dari persamaan di atas dapat
demikian dapat disimpulkan bahwa NPF diketahui bahwa setiap kenaikan satu
(X1) dan BI rate (X4) berpengaruh signifikan satuan NPF (X1) maka tingkat bagi hasil
secara parsial terhadap Tingkat Bagi Hasil tabungan mudharabah akan turun
Tabungan Mudharabah (Y). Sedangkan sebesar 1,567. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel FDR (X2) dan Total Pendapatan dengan semakin meningkatnya NPF maka
(X3) menghasilkan tingkat signifikansi lebih akan menurunkan tingkat bagi hasil
dari 5%. Dengan demikian, dapat tabungan mudharabah. Setiap kenaikan
disimpulkan bahwa FDR (X2) dan Total satu satuan FDR (X2) maka tingkat bagi
Pendapatan (X3) secara parsial tidak hasil tabungan mudharabah akan naik
berpengaruh signifikan terhadap Tingkat sebesar 0,038. Hal ini menunjukkan bahwa
Bagi Hasil Tabungan Mudharabah (Y). dengan semakin meningkatnya FDR maka
Pembahasan tingkat bagi hasil tabungan mudharabah
Menurut pengujian asumsi klasik mengalami kenaikan. Setiap kenaikan
yang dilakukan pada variabel-variabel satu satuan Total Pendapatan (X3) maka
592
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
593
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
faktor untuk menentukan bagi hasil terhadap tingkat bagi hasil tabungan
(Antonio, 2001 : 139). Salah satu ketentuan mudharabah, sehingga Ho diterima.
yang dipakai untuk menentukan Total pendapatan bank terdiri dari
perolehan jumlah dana pihak ketiga pendapatan operasional, pendapatan
adalah dengan FDR (Financing to Deposit operasi utama bank syariah, pendapatan
Ratio). FDR adalah rasio pembiayaan operasional lainnya, pendapatan non
yang diberikan kepada pihak ketiga operasional, dan bagi hasil investasi tidak
dalam rupiah maupun valuta asing. terikat. Dana yang diperoleh bank syariah
Dalam penelitian ini FDR dikatakan dialokasikan untuk menghasilkan
tidak signifikan, artinya bahwa dalam pendapatan kemudian didistribusikan
menentukan tingkat bagi hasil tabungan kepada para nasabah.
mudharabah, FDR tidak menjadi acuan Dalam penelitian ini total
dalam menentukan tingkat bagi hasil pendaptan dikatakan tidak signifikan,
tabungan mudharabah. Hal ini artinya bahwa dalam menentukan tingkat
dikarenakan bahwa variabel FDR tidak bagi hasil tabungan mudharabah, total
bisa diprediksi untuk menentukan tingkat pendapatan tidak menjadi acuan dalam
bagi hasil tabungan mudharabah dan menentukan tingkat bagi hasil tabungan
terdapat faktor penganggu lainnya yang mudharabah. Hal ini dikarenakan data
mempengaruhi variabel FDR. Salah total pendapatan yang diambil dari
satunya adalah faktor manajemen laporan perbankan syariah bersifat akrual
pembiayaan bank syariah. Manajemen bukan cash basis . Menurut Wiroso (2011 :
pembiayaan bank syariah berperan pada 24) menyatakan bahwa asumsi dasar dari
bank syariah untuk menyediakan dana akrual yang dipergunakan dalam
guna membiayai kebutuhan nasabah penyusunan laporan keuangan syariah,
yang memerlukan dan layak sedangkan pendapatan yang
memperolehnya (Arifin, 2009 : 233). dipergunakan sebagai dasar perhitungan
Pengaruh Total Pendapatan secara Parsial pembagian hasil usaha kepada pemilik
Terhadap Tingkat Bagi Hasil Tabungan modal mudharabah adalah pendapatan
Mudharabah yang nyata-nyata diterima (cash basis).
Nilai uji t variabel total Tujuannya untuk memberikan informasi
pendapatan adalah sebesar -1,037 yang lengkap kepada pengguna laporan
dengan tingkat signifikansi 0,306. Nilai keuangan dalam melakukan analisa yang
signifikansi uji t ini lebih besar dari 0,05. dilakukan oleh Lembaga Keuangan
Oleh karena signifikansi diatas 0,05 maka Syariah dan kebutuhan analisa laporan
dapat disimpulkan bahwa total keuangan lainnya.
pendapatan berpengaruh tidak signifikan Pengaruh BI rate secara Parsial Terhadap
Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah
594
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Nilai uji t variabel BI rate adalah ekuitas dari investor pemegang saham
sebesar 6,916 dengan tingkat signifikansi dapat ditarik kemudian untuk meratakan
0,000. Nilai signifikansi uji t ini lebih kecil dari tingkat bagi hasil ketika tingkat bagi hasil
0,05. Oleh karena signifikansi dibawah 0,05 dari sebuah investasi turun dan ketika
maka dapat disimpulkan bahwa BI rate akumulasi PER tidak mencukupi dalam
berpengaruh signifikan terhadap tingkat memberikan tingkat bagi hasil yang sama
bagi hasil tabungan mudharabah, dengan suku bunga pasar, bank syariah
sehingga Ho ditolak. dapat memberikan porsi pendapatan
Menurut Bank Indonesia bank syariah kepada nasabah.
pengertian dari BI Rate adalah suku Pengaruh NPF, FDR, Total Pendapatan, dan
bunga kebijakan yang mencerminkan BI rate Secara Simultan Terhadap Tingkat
sikap atau stance kebijakan moneter Bagi Hasil Tabungan Mudharabah
yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan Berdasarkan pada hasil uji F, dapat
diumumkan kepada publik. Penelitian ini diketahui bahwa NPF, FDR, Total
signifikan positif karena adanya motivasi Pendapatan, dan Bi rate secara simultan
manajemen bank syariah dengan cara menghasilikan positif signifikan dengan
menghindari risiko di perbankan syariah. tingkat signifikan lebih kecil dari 5% yaitu
Risiko yang dihindari bank syariah adalah sebesar 0,000 yang berarti bahwa NPF,
displaced commercial risk. Displaced FDR, Total Pendapatan, dan Bi rate
commercial risk merupakan transfer risiko memiliki pengaruh terhadap tingkat bagi
yang berhubungan dengan pemegang hasil tabungan mudharabah. artinya
saham (Usman, 2012 : 296). Wahyudi bahwa keempat variabel independen
(2012) menjelaskan bahwa dengan tersebut dapat digunakan untuk
adanya displaced commercial risk maka menjelaskan prediksi untuk menentukan
bank syariah mempunyai kemampuan tingkat bagi hasil tabungan mudharabah
untuk mengenali karaeristik pemilik dana bank syariah secara bersama-sama. Hal
dan mengukur sensitivitasnya terhadap ini sesuai dengan pernyataan dan hasil
return perbankan konvensional. Hal ini penelitian yang dilakukan oleh Shiddiq
mengakibatkan adanya standar praktik (2009) bahwa tingkat bagi hasil
yang dikembangkan untuk menghindari dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
penarikan dana tersebut. Saah satunya eksternal yang dijelaskan oleh NPF, FDR,
dengan menggunakan profit equalization dan total pendapatan untuk faktor
reserve (PER). Pemberlakuan PER, bank internal dan BI rate untuk faktor eksternal.
syariah dapat menjaga pembayaran V. SIMPULAN
kepada investor kepada investor tetap Simpulan
berada pada level pasar. PER yang
diakumulasikan tersebut sebenarnya
595
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
596
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
597