You are on page 1of 14

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Firm Size, Rasio Efisiensi

Operasional, Fee Based Income terhadap Pertumbuhan Laba pada Bank


Umum Syariah Periode Tahun 2011-2019
Afifah Rahmawati *)
Saniman Widodo **)
Aris Sunindyo **)

ABSTRACT
This study aims to analyze and obtain empirical evidence about the effect of Third Party Funds, Firm
Size, Operational Efficiency Ratio, Fee Based Income toward Profit Growth at Sharia Commercial
Bank in Indonesia during the period 2011-2019 periods either simultaneously or partially.
This study used secondary data from audited annual report of Sharia Commercial Banks related on
Profit Growth, Third Party Funds, Firm Size, Operational Efficiency Ratio, Fee Based Income. The
sample is determined by purposive sampling method and obtained ninth Sharia Banks from 2011 to
2019 with 72 research data. The data is analyzed using Multiple Linear Regression Analysis Model.
while the analysis technique uses F Test, Determination Coefficient Test (R2), and t Test which is
processed using SPSS program.
The results indicated that Third Party Funds, Firm Size, Operational Efficiency Ratio, Fee Based
Income simultaneously have a significant effect toward Profit Growth at sharia commercial bank in
Indonesia during the period 2011-2019. Meanwhile, Third Party Funds, Firm Size, Operational
Efficiency Ratio, Fee Based Income partially has a positive and significant effect toward Profit Growth
at sharia commercial bank in Indonesia during the period 2011-2019.
Keywords : Profit Growth, Third Party Funds, Firm Size, Operational Efficiency Ratio, Fee
Based Income.

*) Anggota Kelompok Studi Ekonomi Islam Polines, Alumni Program Sarjana Sains Terapan (STr)
Prodi Perbankan Syariah Polines 2020.
**) Dosen Prodi Perbankan Syariah, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Semarang.

PENDAHULUAN kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik,


Latar Belakang Masalah pengelola atau manajemen bank, masyarakat
Tujuan fundamental bisnis perbankan pengguna jasa bank, Bank Indonesia selaku
adalah memperoleh keuntungan optimal otoritas pengawasan maupun pihak lainnya.
dengan jalan memberikan layanan jasa Kondisi bank tersebut dapat digunakan oleh
keuangan kepada masyarakat (Kuncoro & pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi
Suhardjono, 2011:539). Fungsi bank yaitu kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-
sebagai lembaga intermediasi, menyalurkan hatian, kepatuhan terhadap prinsip syariah,
dana masyarakat untuk disalurkan kembali kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,
kepada masyarakat. Di samping peranan dan manajemen risiko (Rustam, 2013:311).
tersebut mengakibatkan kinerja bank syariah Bank Syariah termasuk lembaga keuangan
dituntut untuk memiliki kinerja yang bagus dan syariah yang berorientasi pada laba (profit).
mampu bersaing dengan bank konvensional Pengelolaan dana yang efektif dan efisien ini
dalam merebut pangsa pasar perbankan di dapat meningkatkan produktivitas kerja bank
Indonesia dikarenakan semakin ketatnya yang selanjutnya akan meningkatkan
kompetensi antara bank syariah dengan bank profitabilitas pada perbankan (Muhammad,
konvensional. 2005:243).
Kesehatan atau kondisi keuangan bank Adapun salah satu mengukur profitabilitas
syariah berdasarkan prinsip syariah merupakan untuk mengukur kinerja keuangan dapat

Politeknik Negeri Semarang 1


diketahui melalui pertumbuhan labanya selama pada penelitian ini. Berikut laba bersih Bank
periode tertentu. Umum Syariah di bawah rata-rata industri,
Faktor pengaruh pertama yaitu Dana Pihak dapat terlihat pada Tabel 1.
Ketiga, dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Tabel 1.
Perbankan Syariah menyatakan bahwa Dana Laba Bersih Bank Umum Syariah di Bawah
Pihak Ketiga dikenal sebagai simpanan, yaitu Rata-Rata Industri
dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada Rerata
bank syariah berdasarkan akad wadiah atau Laba
Laba Bersih Bank di
akad lainnya yang tidak bertentangan dengan Tahun Bersih
Bawah Rata-Rata BUS
prinsip syariah dalam bentuk giro, tabungan BUS
atau bentuk lainnya yang dipersamakan (Miliar
dengan itu. Bank Syariah Bukopin,
Faktor pengaruh kedua yaitu Firm Size. 2015 52,91 BCA Syariah, Bank Mega
Ukuran bank yang pada umumnya disebut Firm Syariah
Size merupakan skala ukuran besar kecilnya BCA Syariah, Bank Panin
2016 73,23
suatu bank dengan mengunakan total aset, Syariah
total penjualan, atau total modal sebagai skala Bank Muamalat
pengukurannya (Basyaib, 2007). Apabila firm Indonesia, Bank Syariah
size besar maka dianggap dapat terus Bukopin, BCA Syariah,
2017 76,15
meningkatkan kinerja perusahaannya dengan Bank Panin Dubai
berusaha untuk menumbuhkan labanya Syariah, Bank Mega
(Anggraeni, 2017). Syariah
Faktor pengaruh ketiga yaitu Rasio Efisiensi Bank Muamalat
Operasional. Rasio Efisiensi Operasional Indonesia, Bank Syariah
berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa 2018 106,42 Bukopin, BCA Syariah,
Keuangan Nomor 8 /SEOJK.03/2018 Tentang Bank Panin Syariah, Bank
Rencana Bisnis Bank Umum Syariah dan Unit Mega Syariah
Usaha Syariah merupakan Rasio perbandingan Bank Syariah Mandiri,
antara biaya operasional dengan pendapatan Bank Muamalat
operasional. Dendawijaya (2009) menyatakan Indonesia, BRI Syariah,
semakin kecil Rasio Efisiensi Operasional 2019 150,5 Bank Syariah Bukopin,
berarti semakin efisiensi biaya operasional BCA Syariah, Bank Panin
yang dikeluarkan bank yang bersangkutan, Dubai Syariah, Bank
sehingga kemungkinan suatu bank berada Mega Syariah
dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Fee Based Income adalah keuntungan yang Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitan
didapat dari transaksi yang diberikan atas jasa– Berbagai temuan tentang faktor yang
jasa bank lainnya (Kasmir, 2014:129). Dengan Berdasarkan uraian latar belakang masalah di
pengelolaan yang baik diharapkan kegiatan atas maka permasalahan dalam penelitian ini
Fee Based Income akan semakin berkembang yaitu Pertumbuhan Laba pada Bank Umum
sehingga membuat laba bank melonjak naik Syariah di Indonesia periode 2011-2019 serta
dan pada akhirnya akan menambah modal adanya research gap dari penelitian terdahulu
bank sehingga lebih leluasa melakukan yang telah diuraikan di atas.
ekspansi (Panutomo, 2000). Sehubungan dengan hal tersebut, maka
Pertumbuhan Laba Bank Umum Syariah di menimbulkan keinginan peneliti untuk
Indonesia dari tahun 2011-2019 mengalami melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
fluktuasi dan pertumbuhannya yang lambat. pengaruh Dana Pihak Ketiga, Firm Size, Rasio
Akan tetapi, meskipun Pertumbuhan Laba Bank Efisiensi Operasional, dan Fee Based Income
Umum Syariah pada periode 2011-2019 terhadap Pertumbuhan Laba pada Bank Umum
mengalami fluktuasi, hal tersebut ternyata tidak Syariah di Indonesia periode 2011-2019.
mendominasi untuk dijadikan permasalahan

Politeknik Negeri Semarang 2


TINJAUAN PUSTAKA perusahaan dibandingkan laba periode
Stewardship theory sebelumnya (Keown et al., 2011).
Stewardship theory dibangun di atas asumsi
filosofis mengenai sifat manusia yakni bahwa
manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, Dana Pihak Ketiga
mampu bertindak dengan penuh tanggung Kuncoro dan Suhardjono (2011)
jawab, memiliki integritas dan kejujuran mengemukakan bahwa dana bank adalah
terhadap pihak lain. Inilah yang tersirat dalam semua utang dan modal yang tercatat pada
hubungan fidusia yang dikehendaki para neraca bank sisi pasiva yang dapat digunakan
pemegang saham. Dengan kata lain, sebagai modal operasional bank dalam rangka
stewardship theory memandang manajemen kegiatan penyaluran/penempatan dana. Dana
sebagai dapat dipercaya untuk bertindak pihak ketiga biasanya lebih dikenal dengan
dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik dana masyarakat, merupakan dana yang
maupun stakeholder (Chinn, 2000). dihimpun oleh bank yang berasal dari
masyarakat dalam arti luas, meliputi
Signaling Theory masyarakat individu, maupun badan usaha
Brigham dan Houston (2010) menyatakan (Ismail, 2010:43).
bahwa signaling theory adalah teori sinyal
adalah suatu tindakan yang diambil oleh
manajemen dengan memberikan informasi Firm Size
kepada para investor berhubungan dengan Brigham dan Houston (2010)
cara pandang manajemen terhadap mengemukakan bahwa firm size (ukuran
prospek/harapan perusahaan ke depannya. perusahaan) merupakan ukuran besar kecilnya
Pertumbuhan laba adalah contoh mengenai sebuah perusahaan yang ditunjukan atau dinilai
penyampaian informasi melalui signaling. oleh total asset, total penjualan, jumlah laba,
Pengumuman laba memuat informasi yang beban pajak dan lain-lain. Hartono (2008:14)
dipakai para investor untuk membuat menyatakan bahwa ukuran perusahaan (firm
keputusan pada kegiatan investasi serta size) adalah besar kecilnya perusahaan dapat
memproyeksikan atau memperkirakan diukur dengan total aktiva/besar harta
prospek/harapan perusahaan di masa yang perusahaan dengan menggunakan perhitungan
akan datang. Apabila manajemen nilai logaritma total aktiva.
mengumumkan laba yang naik, investor akan Rasio Efisiensi Operasional
menerima informasi bahwa kondisi keuangan Rivai dan Arifin (2010:866) menyatakan
perusahaan relatif baik di masa yang akan rasio efisiensi operasional merupakan
datang. perbandingan antara biaya operasional dengan
Pertumbuhan Laba pendapatan operasional dalam mengukur
Bank Syariah termasuk lembaga keuangan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam
syariah yang berorientasi pada laba (profit). menunjang kegiatan operasional. Semakin kecil
Laba sangat penting untuk pengembangan rasio biaya (beban) operasionalnya akan lebih
usaha bank syariah, dan laba bukan hanya baik, karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil
semata untuk kepentingan pemilik atau dibandingkan pendapatan yang diterima. Rasio
pendirinya. Memperoleh hasil yang optimal, efisiensi operasional adalah rasio perbandingan
bank syariah dituntut untuk melaksanakan antara biaya operasional dengan pendapatan
pengelolaan dananya secara efisien dan efektif, operasional (Dendawijaya, 2009:119). Rasio
baik atas dana yang dihimpun dari masyarakat, efisiensi operasional digunakan untuk
dana modal pemilik, maupun atas pemanfaatan mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan
atau penanaman dana (Muhammad, 2005:243). bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Pertumbuhan Laba adalah rasio yang Penelitian Terdahulu
menunjukkan kemampuan perusahaan Penelitian yang dilakukan oleh Fikriana
meningkatkan laba bersih dibanding tahun (2019), Marliana dan Fitri (2016), Winarsih (2017)
sebelumnya (Harahap, 2015:310). menyatakan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga
Pertumbuhan Laba adalah peningkatan laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Politeknik Negeri Semarang 3
Pertumbuhan Laba. Sedangkan penelitian yang Hipotesis Penelitian
dilakukan oleh Masruroh dan Subagiyo (2019) Sesuai dengan landasan pemikiran dan
menyatakan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga kerangka pemikiran di atas, hipotesis yang
berpengaruh negatif dan tidak signifikan diajukan adalah:
terhadap Pertumbuhan Laba. H1: Dana Pihak Ketiga, Firm Size, Rasio
Penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni Efisiensi Operasional, Fee Based Income
(2017) menyatakan bahwa variabel firm size secara simultan berpengaruh signifikan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba Bank Umum
terhadap Pertumbuhan Laba. Sedangkan Syariah di Indonesia periode 2011-2019.
penelitian yang dilakukan oleh Yohanas (2014) H2: Dana Pihak Ketiga secara parsial
menyatakan bahwa variabel firm size berpengaruh positif dan signifikan terhadap
berpengaruh positif dan tidak signifikan pertumbuhan laba Bank Umum Syariah di
terhadap Pertumbuhan Laba. Indonesia periode 2011-2019.
Penelitian yang dilakukan oleh Fikriana H3: Firm Size secara parsial berpengaruh positif
(2019) dan Resmi (2015) menyatakan bahwa dan signifikan terhadap pertumbuhan laba
variabel Rasio Efisiensi Operasional Bank Umum Syariah di Indonesia periode
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap 2011-2019.
Pertumbuhan Laba. Sedangkan penelitian yang H4: Rasio Efisiensi Operasional secara parsial
dilakukan oleh Emilda (2008) menyatakan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
bahwa variabel Rasio Efisiensi Operasional pertumbuhan laba Bank Umum Syariah di
berpengaruh tidak signifikan terhadap Indonesia periode 2011-2019.
Pertumbuhan Laba. H5: Fee Based Income secara parsial
Penelitian yang dilakukan Fikriana (2019) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dan Suardana dan Kustina (2017) menyatakan pertumbuhan laba Bank Umum Syariah di
bahwa variabel Fee Based Income Indonesia periode 2011-2019.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pertumbuhan Laba. Penelitian yang dilakukan METODE PENELITIAN
oleh Mangunsong dan Marpaung (2001) Desain Penelitian
menyatakan variabel Fee Based Income Desain penelitian yang digunakan dalam
berpengaruh tidak signifikan terhadap penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
Pertumbuhan Laba. terapan kausal.
Jenis Data
Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini menggunakan data data time
Ilustrasi terhadap kerangka pemikiran series tahunan dari periode 2011-2019.
teoritis penelitian diungkapkan pada Gambar 1.
Metode Pengumpulan Data
Gambar 1. Pengumpulan data yang digunakan dalam
Kerangka Pemikiran Teoritis penelitian ini adalah metode dokumenter dan
studi pustaka.
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini yaitu Bank
Umum Syariah di Indonesia. Sampel dalam
penelitian ini terdiri dari 8 (delapan) Bank
Umum Syariah yang telah memenuhi kriteria
purposive sampling, yaitu Bank Syariah
Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank BNI
Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah
Bukopin, Bank BCA Syariah, Bank Panin Dubai
Syariah, Bank Mega Syariah. Metode analisis
data dalam penelitian ini menggunakan statistik
deskriptif, dimana penelitian yang dilakukan
pada populasi tanpa pengambilan sampel.

Politeknik Negeri Semarang 4


Uji Instrumen Penelitian Y = a + b1X1 + b2X2 - b3X3 + b4X4 + e.
Uji Normalitas
Ghozali (2018: 161) menyatakan bahwa Y = Pertumbuhan Laba.
“uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah a = Konstanta dari persamaan regresi.
dalam model regresi, variabel pengganggu b1 = Koefisien regresi Dana Pihak Ketiga.
atau residual memiliki distribusi normal. Dalam b2 = Koefisien regresi Firm Size.
penelitian ini menggunakan uji histogram dan
uji Kolmogorov-smirnov. b3 = Koefisien regresi Rasio Efisiensi
Operasional.
Uji Asumsi Klasik b4 = Koefisien regresi Fee Based Income.
Uji Multikolinieritas X1 = Dana Pihak Ketiga.
Ghozali (2018: 107) menjelaskan, bahwa X2 = Firm Size.
“uji multikolinieritas digunakan untuk menguji
X3 = Rasio Efisiensi Operasional.
apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). X4 = Fee Based Income.
Model regresi yang baik seharusnya tidak e = Faktor Pengganggu.
terjadi korelasi di antara variabel independen.
Jika variabel independen saling berkorelasi, Teknik Analisis Data
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Teknik analisis data dilakukan untuk
Variabel ortogonal adalah variabel indenpenden menguji hipotesis simultan dan parsial serta
yang nilai korelasi antar sesama variabel mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-
independen sama dengan nol”. variabel bebas dalam menerangkan variabel
terikat. Teknik yang digunakan adalah uji
Uji Autokorelasi signifikansi simultan, koefisien determinasi, dan
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji uji signifikansi parameter individual.
apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan penggangu pada periode t HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan kesalahan pengganggu pada periode t- Uji Normalitas
1 (sebelumnya) (Ghozali, 2018:111). Jika Uji normalitas bertujuan untuk menguji
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem apakah dalam model regresi, variabel
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena pengganggu atau residual memiliki distribusi
observasi yang berurutan sepanjang waktu normal. Uji normalitas dalam penelitian ini
berkaitan satu sama lain. dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu
pendekatan histogram dan grafik P-Plot, serta
Uji Heteroskedastisitas uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas
Ghozali (2018: 137) menjelaskan “uji dengan menggunakan uji grafik dan uji statistik
heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dapat dilihat pada Gambar 2., dan Gambar 3.
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke Gambar 2.
pengamatan yang lain. Jika variance dari Hasil Uji Histogram
residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas, dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang Homokesdastisitas atau tidak
terjadi Heteroskesdatisistas”.

Model Analisis Data


Model dalam penelitian ini menggunakan
model analisis regresi linier berganda (multiple
regression analysis model) pada data
menggunakan program SPSS. Adapun model Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2020.
tersebut diformulasikan sebagai berikut:

Politeknik Negeri Semarang 5


Gambar 4.2. Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Normal Probability Plot Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel independen. Default
SPSS untuk angka tolerance diatas 0,10 dan
Variance Inflation Factor (VIF) ditentukan
kurang dari 10 (Ghozali, 2018: 107). Hasil uji
multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2020.
Uji normalitas dengan grafik dapat DPK .662 1.511
menyesatkan jika tidak hati-hati secara visual 1 FS .518 1.929
terlihat normal, padahal secara statistik bisa REO .709 1.411
sebaliknya (Ghozali, 2018). Sehingga selain uji
FBI .793 1.261
grafik dapat dilengkapi dengan menggunakan
uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov a. Dependent Variable:
(K-S). Sedangkan, hasil Uji Kolmogorov-Smirov PL
tampak pada Tabel 4. Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2020.

Tabel 2.
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test apakah dalam sebuah model regresi terjadi
Unstandardized ketidaksamaan varian residual satu
Residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam
N 72
penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan
dengan menggunakan uji grafik scatterplot, dan
Normal Mean .0000000
uji Glejser. Hasil uji scatterplot dan uji glejser
Parameter Std. Deviation
s
a .26341632 dapat dilihat pada Gambar 4. dan dan Tabel 6.
Most Absolute .128 Gambar 4.
Extreme Positive .128 Hasil Uji Scatterplot
Differences
Negative -.100
Kolmogorov-Smirnov Z 1.088
Asymp. Sig. (2-tailed) .187
a. Test distribution is
Normal.
Sumber: Data sekunder diolah, 2020.
Tabel 4., menunjukkan nilai signifikansi
hasil uji Non-Parametrik Kologorov-Smirnov (K-
S) sebesar 0,187 lebih besar dari 0,05. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa nilai signifikan
> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2020.

Pada Gambar 4., menunjukkan bahwa


Uji Asumsi Klasik dalam penelitian ini tidak terjadi

Politeknik Negeri Semarang 6


heteroskedastisitas karena titik-titik pada Rasio Efisiensi Operasional, dan Fee Based
scatterplot menyebar secara acak, serta Income dianggap konstan.
tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 2. Koefisien Firm Size = 0,158
pada sumbu Y. Analisis grafik scatterplot Hal ini menunjukkan bahwa setiap
memiliki kelemahan yang cukup signifikan peningkatan Firm Size sebesar 1 (satu)
dikarenakan jumlah pengamatan satuan, akan berdampak pada peningkatan
mempengaruhi hasil plotting, maka diperlukan Pertumbuhan Laba sebesar 0,158 dengan
uji statistik yang lebih menjamin keakuratan asumsi variabel Dana Pihak Ketiga, Rasio
hasil. Adapun yang akan digunakan adalah Uji Efisiensi Operasional, dan Fee Based
Glejser. Income dianggap konstan.
3. Koefisien Rasio Efisiensi Operasional =
Tabel 6.
0,037
Hasil Uji Glejser
Hal ini menunjukkan bahwa setiap
peningkatan Rasio Efisiensi Operasional
sebesar 1 (satu) satuan, akan berdampak
Model t Sig. pada peningkatan Pertumbuhan Laba
1 (Constant) 2.615 .011 sebesar 0,037 dengan asumsi variabel Dana
DPK .098 .922 Pihak Ketiga Firm Size, dan Fee Based
Income dianggap konstan.
FS -1.938 .057
4. Koefisien Fee Based Income = 0,006
REO .039 .969 Hal ini menunjukkan bahwa setiap
FBI -1.032 .306 peningkatan Fee Based Income sebesar 1
(satu) satuan, akan berdampak pada
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2020.
peningkatan Pertumbuhan Laba sebesar
0,006 dengan asumsi variabel Dana Pihak
Berdasarkan Tabel 6., dapat dilihat bahwa Ketiga, Firm Size, dan Rasio Efisiensi
semua nilai signifikan (sig.) variabel Operasional dianggap konstan.
independen adalah lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak Uji Hipotesis
terjadi gejala heteroskedastisitas. Pengujian terhadap hipotesis dilakukan
dengan memperhatikan signifikansi nilai F dan
Model Analisis Regresi Linier Berganda nilai t dari tiap variabel independen. Hasil
Persamaan regresi linier berganda pada pengujian persamaan regresi yang diusulkan
penelitian ini adalah: dapat disajikan pada Tabel 7.
PL = -7,084 + 0,084 DPK + 0,158 FS + 0,037 Tabel 7.
REO + 0,006 FBI + e Hasil Pengujian Hipotesis
Berdasarkan persamaan regresi di atas, dapat Variabel Koefisien Nilai t Signifikansi
diintrepretasikan sebagai berikut: Konstanta -7,084 -10.442 .000
Dana Pihak 0,084
1. Konstanta = -7,084 2.373 .021
Ketiga
Konstanta sebesar -7,084 hal ini berarti jika
Firm Size 0,158 3.316 .001
variabel Dana Pihak Ketiga, Ukuran Rasio 0,037
Perusahaan, Rasio Efisiensi Operasional, Efisiensi 9.048 .000
dan Fee Based Income bernilai konstan, Operasional
maka nilai Pertumbuhan Laba sebesar - Fee Based 0,006
|7,084 |. 4.432 .000
Income
2. Koefisien Dana Pihak Ketiga = 0,084 Nilai F 52.691 0.000
2
Hal ini menunjukkan bahwa setiap R .744
peningkatan Dana Pihak Ketiga sebesar 1 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2020.
(satu) satuan, akan berdampak pada
peningkatan Pertumbuhan Laba sebesar Berdasarkan Tabel 7. dihasilkan Fhitung = 52,691
0,084 dengan asumsi variabel Firm Size, > Ftabel = 2,51 atau signifikansi = 0,000 < 0,05.
yang berarti variabel Dana Pihak Ketiga, Firm
Politeknik Negeri Semarang 7
Size, Rasio Efisiensi Operasional, dan Fee berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Based Income secara simultan berpengaruh pertumbuhan laba Bank Umum Syariah di
signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada Indonesia periode 2011-2019.” dinyatakan
Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011 diterima.
- 2019. Dengan demikian hipotesis 1 (satu) 3. Dihasilkan koefisien regresi Rasio Efisiensi
yang menyatakan “Dana Pihak Ketiga, Firm Operasional sebesar 0,037 yang artinya
Size, Rasio Efisiensi Operasional, Fee Based koefisien Rasio Efisiensi Operasional
Income secara simultan berpengaruh terhadap mempunyai arah koefisien positif terhadap
Pertumbuhan Laba pada Bank Umum Syariah Pertumbuhan Laba. Kemudian dihasilkan
di Indonesia periode 2011 - 2019.” dinyatakan thitung untuk variabel Rasio Efisiensi
diterima. Operasional = 9,048 > ttabel = 1,66792 atau
signifikansi = 0,000 < 0,05, yang berarti
Berdasarkan Tabel 7., dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
nilai koefisien determinasi (Adjusted R- variabel Rasio Efisiensi Operasional secara
Squared) sebesar 0,744 atau 74,4 %. Hal ini parsial terhadap Pertumbuhan Laba. Dengan
menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga, Firm demikian hipotesis 4 (empat) yang
Size, Rasio Efisiensi Operasional, Fee Based menyatakan “Rasio Efisiensi Operasional
Income memberikan kontribusi pengaruh secara parsial berpengaruh negatif dan
terhadap Pertumbuhan Laba sebesar 74,4 %, signifikan terhadap pertumbuhan laba Bank
sedangkan 25,6 % sisanya dipengaruhi oleh Umum Syariah di Indonesia periode 2011-
variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke 2019.” dinyatakan ditolak.
dalam model atau yang tidak diteliti dalam 4. Dihasilkan koefisien regresi Fee Based
penelitian ini. Income sebesar 0,006 yang artinya koefisien
Fee Based Income mempunyai arah
Berdasarkan Tabel 7., diketahui: koefisien positif terhadap Pertumbuhan
1. Dihasilkan koefisien regresi Dana Pihak Laba. Kemudian dihasilkan thitung untuk
Ketiga sebesar -0,084 yang artinya koefisien variabel Fee Based Income = 4,432 > ttabel =
Dana Pihak Ketiga mempunyai arah 1,66792 atau signifikansi = 0,000 < 0,05,
koefisien positif terhadap Pertumbuhan yang berarti terdapat pengaruh yang
Laba. Kemudian dihasilkan thitung untuk signifikan antara variabel Fee Based Income
variabel Dana Pihak Ketiga = 2,373 > ttabel = secara parsial terhadap Pertumbuhan Laba.
1,66792 atau signifikansi = 0,021 < 0,05, Dengan demikian hipotesis 4 (empat) yang
yang berarti terdapat pengaruh yang menyatakan “Fee Based Income secara
signifikan antara variabel Dana Pihak Ketiga parsial berpengaruh positif dan signifikan
secara parsial terhadap Pertumbuhan Laba. terhadap pertumbuhan laba Bank Umum
Dengan demikian hipotesis 2 (dua) yang Syariah di Indonesia periode 2011-2019.”
menyatakan “Dana Pihak Ketiga secara dinyatakan diterima.
parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap pertumbuhan laba Bank Umum Pembahasan Hasil Penelitian
Syariah di Indonesia periode 2011-2019.” Pengaruh Kecerdasan Emosional, Stres
dinyatakan diterima. Kerja, Kompensasi, dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
2. Dihasilkan koefisien regresi Firm Size
sebesar 0,158 yang artinya koefisien Firm Berdasakan hasil pengujian hipotesis 1
Size mempunyai arah koefisien positif (satu) menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga,
terhadap Pertumbuhan Laba. Kemudian Firm Size, Rasio Efisiensi Operasional, dan Fee
dihasilkan thitung untuk variabel Firm Size = Based Income secara simultan berpengaruh
3,316 > ttabel = 1,66792 atau signifikansi = signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada
0,001 < 0,05, yang berarti terdapat pengaruh Bank Umum Syariah di Indonesia periode
yang signifikan antara variabel Firm Size 2011-2019.
secara parsial terhadap Pertumbuhan Laba. Hal ini menunjukkan bahwa penggabungan
Dengan demikian hipotesis 3 (tiga) yang Dana Pihak Ketiga, Firm Size, Rasio Efisiensi
menyatakan “Firm Size secara parsial Operasional, dan Fee Based Income relevan
digunakan sebagai estimasi dari Pertumbuhan
Politeknik Negeri Semarang 8
Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan fungsi bank
periode 2011-2019. Berdasarkan Tabel 7. sebagai penghimpun dana masyarakat.
dihasilkan nilai koefisien determinasi (Adjusted Tingginya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
R-Squared) sebesar 74,4 %. Hal ini yang dihimpun dari nasabah untuk diolah dan
menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga, Firm disalurkan akan menghasilkan keuntungan.
Size, Rasio Efisiensi Operasional, Fee Based Ketika bank syariah mampu mengoptimalkan
Income memberikan kontribusi pengaruh pengelolaan Dana Pihak Ketiga yang dihimpun
terhadap Pertumbuhan Laba sebesar 74,4 %, dari nasabah untuk disalurkan pada
sedangkan 25,6 % sisanya dipengaruhi oleh pembiayaan, maka akan menghasilkan margin
variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dan bagi hasil sehingga pertumbuhan laba
dalam model atau yang tidak diteliti dalam dapat meningkat.
penelitian ini. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Fikriana (2019), Marliana &
Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Fitri (2016), dan Winarsih (2017) yang
Pertumbuhan Laba menyatakan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga
Berdasarkan pembuktian hipotesis 2 (dua) berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan
menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga secara Laba.
parsial berpengaruh signifikan terhadap
Pertumbuhan Laba pada Bank Umum Syariah Pengaruh Firm Size terhadap Pertumbuhan
di Indonesia periode 2011-2019, sehingga Laba
dapat disimpulkan Dana Pihak Ketiga memiliki Berdasarkan pembuktian hipotesis 3 (tiga)
kontribusi pengaruh terhadap Pertumbuhan menunjukkan bahwa Firm Size secara parsial
Laba. berpengaruh signifikan terhadap
Hal ini sesuai teori yang dikemukakan Pertumbuhan Laba pada Bank Umum Syariah
(Pandia, 2012:16), pertumbuhan bank syariah di Indonesia periode 2011-2019, sehingga
sangat dipengaruhi oleh perkembangan dapat disimpulkan Ukuran Perusahaan memiliki
kemampuan menghimpun dana masyarakat, kontribusi pengaruh terhadap Pertumbuhan
dana yang dihimpun dari masyarakat Laba.
merupakan sumber dana terbesar yang paling Hal ini sesuai teori yang dikemukakan
diandalkan oleh bank. Fungsi menghimpun Sudarsono (2005) menyatakan bahwa firm size
dana dalam bentuk simpanan sangat (ukuran perusahaan) merupakan jumlah total
menentukan pertumbuhan suatu bank, sebab utang dan ekuitas perusahaan yang akan
volume dana yang dihimpun akan menentukan berjumlah sama dengan total asset.
pula volume dana yang dapat dioperasikan oleh Perusahaan yang memiliki total asset besar
bank dalam bentuk pembiayaan sehingga dari menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah
pembiayaan tersebut dapat menghasilkan laba. mencapai tahap kedewasaan dan dianggap
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu
yang dilakukan oleh Fikriana (2019), Marliana yang cukup lama, selain itu juga mencerminkan
dan Fitri (2016), dan Winarsih (2017) yang bahwa perusahaan relatif stabil dan dianggap
menyatakan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan
berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan perusahaan dengan total asset yang kecil.
Laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Dilihat dari aspek arah pengaruh, penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati dan
berdasarkan pembuktian hipotesis 2 (dua) Djajanti (2015) dan Puspasari et al., (2017)
menunjukan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga yang menyatakan bahwa firm size berpengaruh
berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.
Laba pada Bank Umum Syariah periode 2011- Dilihat dari aspek arah pengaruh,
2019, sehingga semakin tinggi nilai Dana Pihak berdasarkan pembuktian hipotesis 3 (tiga)
Ketiga akan meningkatkan pertumbuhan laba. menunjukan bahwa variabel firm size
Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Winarsih berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan
(2017), pada sebagian besar atau setiap bank, Laba pada Bank Umum Syariah periode 2011-
Dana Pihak Ketiga seperti giro, tabungan dan 2019, sehingga semakin tinggi nilai Ukuran
deposito umumnya merupakan dana terbesar
Politeknik Negeri Semarang 9
Perusahaan akan meningkatkan pertumbuhan laba menurun dikarenakan laba yang diperoleh
laba. digunakan untuk menutupi kerugian yang timbul
Hal sesuai dengan teori yang dikemukan akibat biaya operasional bank yang besar.
oleh Sudarsono (2005), semakin besar jumlah Hasil penelitian ini sejalan dengan
aset yang dimiliki maka perusahaan tersebut penelitian yang dilakukan oleh Fikriana (2019),
akan digolongkan pada ukuran perusahaan Resmi (2015), dan Rahmadani (2016) yang
yang besar dan diindikasikan mempunyai menyatakan bahwa variabel Rasio Efisiensi
pertumbuhan laba yang tinggi, sebaliknya jika Operasional berpengaruh signifikan terhadap
suatu perusahaan memiliki jumlah asset yang Pertumbuhan Laba.
kecil maka akan digolongkan pada ukuran Dilihat dari aspek pengaruh, berdasarkan
perusahaan kecil dan diindikasikan mempunyai pembuktian hipotesis 4 (empat) pada penelitian
pertumbuhan laba yang rendah. Perusahaan ini menunjukkan bahwa Rasio Efisiensi
yang memiliki total aset yang besar Operasional berpengaruh positif terhadap
menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah Pertumbuhan Laba pada Bank Umum Syariah
mencapai tingkat kedewasaan, di mana dalam di Indonesia Periode 2011-2019. Seharusnya
tahap ini arus kas perusahaan telah menjadi secara teoritis variabel Rasio Efisiensi
positif dan dianggap telah memiliki prospek Operasional berpengaruh negatif terhadap
yang baik untuk jangka waktu yang relatif lama, Pertumbuhan Laba. Hal ini didasarkan dengan
selain itu perusahaan dengan total assets yang kajian teoritis yang dikemukakan oleh (Pandia,
besar mencerminkan bahwa perusahaan relatif 2012:72), semakin kecil Rasio Efisiensi
stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan Operasional berarti semakin kecil biaya
laba dibandingkan perusahaan yang memiliki operasional yang dikeluarkan bank yang berarti
total asset yang kecil. bank mampu mengelola biaya secara
Hasil penelitian ini sejalan dengan operasional secara efisien sebaliknya semakin
penelitian yang dilakukan oleh Puspasari et al., besar biaya yang dikeluarkan bank syariah
(2017) dan Yohanas (2014) yang menyatakan maka hal ini akan mengurangi pendapatan
bahwa variabel firm size berpengaruh positif yang diperoleh bank. Bank akan memperoleh
terhadap Pertumbuhan Laba. laba yang meningkat ketika bank mampu
menekan biaya operasional dalam mengelola
Pengaruh Rasio Efisiensi Operasional usahanya.
terhadap Pertumbuhan Laba Namun hasil penelitian menunjukkan
Berdasarkan pembuktian hipotesis 4 bahwa Rasio Efisiensi Operasional
(empat) menunjukkan bahwa Rasio Efisiensi berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan
Operasional secara parsial berpengaruh Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia
signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada Periode 2011-2019. Hal ini dimungkinkan
Bank Umum Syariah di Indonesia Periode karena adanya biaya operasional tambahan
2011-2019, sehingga dapat disimpulkan Rasio untuk memberikan fasilitas tambahan bagi
Efisiensi Operasional memiliki kontribusi nasabahnya, seperti pembukaan cabang baru
pengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. hal ini tentu akan mempermudah bagi nasabah
Hal ini sesuai dengan teori yang ataupun calon nasabah dalam transaksi tentu
dikemukakan oleh Rivai dan Arifin (2010) akan meningkatkan pendapatan bank tersebut,
bahwa semakin kecil Rasio Efisiensi sehingga dimungkinkan perubahan labanya
Operasional akan lebih baik karena biaya yang akan meningkat Rahmadani (2016).
dikeluarkan lebih kecil dibandingkan Hasil penelitian ini kontradiksi dengan
pendapatan yang diterima, setiap peningkatan penelitian yang dilakukan oleh Fikriana (2019)
biaya operasional akan berakibat pada dan Resmi (2015). Namun hasil penelitian ini
berkurangnya laba bank yang bersangkutan. sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Bank yang dikelola secara tidak efisien Emilda (2016) dan Rahmadani (2016) yang
berpotensi untuk memiliki kerugian besar menyatakan bahwa variabel Rasio Efisiensi
apabila didiamkan dapat mengancam Operasional berpengaruh positif terhadap
kelangsungan usaha bank tersebut. Semakin Pertumbuhan Laba.
besar Rasio Efisiensi Operasional menunjukan
bahwa kemampuan bank dalam menghasilkan
Politeknik Negeri Semarang 10
Pengaruh Fee Based Income terhadap Suardana dan Kustina (2017); Mangunsong
Pertumbuhan Laba dan Marpaung (2001) yang menyatakan bahwa
Berdasarkan pembuktian hipotesis 5 (lima) Fee Based Income berpengaruh positif
menunjukkan bahwa Fee Based Income secara terhadap Pertumbuhan Laba.
parsial berpengaruh signifikan terhadap
Pertumbuhan Laba pada Bank Umum Syariah PENUTUP
di Indonesia periode 2011-2019. Hal ini berarti Kesimpulan
bahwa Fee Based Income memiliki kontribusi 1. Dana Pihak Ketiga, Firm Size, Rasio
pengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. Efisiensi Operasional, dan Fee Based
Hal ini sesuai dengan teori yang Income secara simultan berpengaruh
dikemukakan oleh (Kasmir, 2014:128), bank signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada
syariah tidak hanya mengandalkan pendapatan Bank Umum Syariah di Indonesia periode
yang dihasilkan dari pembiayaan untuk 2011-2019.
meningkatkan laba, tetapi juga berupaya 2. Dana Pihak Ketiga secara parsial
meningkatkan perolehan laba melalui sumber- berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sumber atau produk-produk diluar pendapatan Pertumbuhan Laba pada Bank Umum
dari pembiayaan yaitu pendapatan dari jasa- Syariah di Indonesia periode 2011-2019.
jasa perbankan lainnya. Perolehan keuntungan 3. Firm Size secara parsial berpengaruh positif
dari jasajasa bank ini walaupun relatif kecil, dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba
namun mengandung suatu kepastian, resiko pada Bank Umum Syariah di Indonesia
terhadap jasa-jasa bank dianggap lebih kecil periode 2011-2019.
jika dibandingkan dengan pembiayaan. Ragam 4. Rasio Efisiensi Operasional secara parsial
panghasilan dari jasa ini pun cukup banyak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
seperti pendapatan dari transfer, inkaso, Safe Pertumbuhan Laba pada Bank Umum
Defosit Box, kliring, Letter of Credit (L/C), Syariah di Indonesia periode 2011-2019.
sehingga pendapatan yang didapat dari Fee 5. Fee Based Income secara parsial
Based Income akan menaikan laba bank berpengaruh positif dan signifikan terhadap
syariah. Pertumbuhan Laba pada Bank Umum
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Syariah di Indonesia periode 2011-2019.
yang dilakukan oleh Fikriana (2019); Suardana
dan Kustina (2017) yang menyatakan bahwa Keterbatasan
Fee Based Income berpengaruh signifikan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah
terhadap Pertumbuhan Laba. sebagai berikut:
Dilihat dari aspek arah pengaruh, 1. Keterbatasan data, peneliti hanya meneliti
berdasarkan pembuktian hipotesis 5 (lima) Fee data lingkup Bank Umum Syariah.
Based Income secara parsial berpengaruh 2. Keterbatasan variabel, dimana peneliti hanya
positif terhadap Pertumbuhan Laba pada Bank meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi
Umum Syariah di Indonesia Periode 2011- pertumbuhan laba dari sisi internal bank
2019, sehingga sehingga semakin tinggi Fee saja. Hal tersebut menyebabkan penelitian
Based Income cenderung akan menaikkan ini tidak dapat memberikan informasi
Pertumbuhan Laba. mengenai faktor eksternal bank yang
Hal ini sesuai teori yang dikemukakan oleh berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Kasmir (2014:128), ketika bank syariah mampu 3. Terbatasnya referensi jurnal tentang
memberikan kemudahan layanan jasa pertumbuhan laba yang objek penelitiannya
perbankan yang dibutuhkan nasabah, nasabah pada perbankan syariah, sehingga masih
akan bersedia membayar atas jasa bank mengakar pada jurnal-jurnal yang objek
tersebut dan semakin puas dengan berbagai penelitiannya pada perusahaan manufaktur
layanan jasa maka penggunaan berulang akan maupun perusahaan finance berbasis
meningkatkan Fee Based Income, sehingga konvensional.
berpotensi meningkatkan Pertumbuhan Laba.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh dan Fikria (2019);

Politeknik Negeri Semarang 11


Rekomendasi internasional maupun referensi penelitian
Berdasarkan keterbatasan pada penelitian lainnya yang lebih lengkap tentang
ini, maka rekomendasi untuk penelitian pertumbuhan laba.
mendatang antara lain:
1. Bagi Bank Umum Syariah dapat
mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas DAFTAR PUSTAKA
teknologi informasi, jaringan kantor, dan Anggraeni, Zerlinda Gitta. 2017. Pengaruh
sumber daya insani baik untuk layanan Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total
pendanaan maupun pembiayaan. Asset Turnover dan Ukuran Perusahaan
2. Bagi Bank Umum Syariah harus lebih terhadap Pertumbuhan Laba pada
meningkatkan kualitas pengelolaan Perusahaan Food and Beverage yang
penghimpunan dana, salah satunya dengan Terdaftar di Bei. Jurnal Bisnis
meningkatkan promosi atas produk Manajemen Dan Ekonomi. Volume 1
simpanan, mengoptimalkan semua Nomor 1.
pelayanan terhadap nasabah untuk Basyaib, Firman. 2007. Manajemen Risiko.
menciptakan dan menjaga kualitas Jakarta: Grasindo.
pelayanan maupun menghadapi keperluan
dan kebutuhan para nasabah pemilik Brigham, Eugene F., dan Houston, J. F. 2010.
simpanan. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
3. Bagi Bank Umum Syariah harus Jakarta: Salemba Empat.
memperhatikan dalam perhitungan biaya Chinn, Richard 2000. Corporate Governance
operasionalnya, karena setiap peningkatan Handbook II. London: Gee Publishing
biaya operasional akan berakibat pada Ltd,.
berkurangnya laba, bank akan memperoleh Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen
laba yang meningkat ketika bank mampu Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
menekan biaya operasional dalam
mengelola usahanya. Dwimulyani, S., dan Shirley, S. 2007. Analisis
4. Bagi Bank Umum Syariah harus mampu Pengaruh Pertumbuhan Rasio-Rasio
memberikan kemudahan layanan jasa Keuangan, Laba Bersih, dan Ukuran
perbankan yang dibutuhkan nasabah, Perusahaan terhadap Prediksi
nasabah akan bersedia membayar atas jasa Pertumbuhan Laba Usaha pada
bank tersebut dan semakin puas dengan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
berbagai layanan jasa. BEI. Jurnal Informasi, Perpajakan,
5. Bagi penelitian selanjutnya sehubungan Akuntansi, Dan Keuangan Publik.
dengan adanya keterbatasan data Volume 2 Nomor 2.
hendaknya dapat memperluas objek Emilda. 2016. Pengaruh Rasio Keuangan
penelitian misalnya seperti Unit Usaha terhadap Perubahan Laba pada Bank
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia. Jurnal Media
Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Wahana Ekonomika. Volume 12 Nomor
Keuangan guna memaksimalkan hasil 4.
penelitian.
6. Bagi penelitian selanjutnya sehubungan Fatmawati dan Djajanti, Atik. 2015. Pengaruh
Ukuran Perusahaan , Profitabilitas dan
dengan keterbatasan variabel, selain
Financial Leverage terhadap Praktik
meneliti tentang faktor internal bank
hendaknya juga melakukan penelitian Perataan Laba Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
tentang faktor eksternal bank yang dapat
Indonesia. Jurnal Akuntansi. Volume 2
mempengaruhi pertumbuhan laba misalnya
Nomor 3.
inflasi, dan BI-rate.
7. Bagi penelitian selanjutnya ehubungan Fikriana, Akhida. 2019. Analisis Pengaruh Fee
dengan keterbatasan referensi jurnal atau Based Income, Dana Pihak Ketiga (DPK),
literature, hendaknya melakukan penelitian Non Performing Financing (NPF), dan
dengan menambahkan referensi jurnal Rasio Efisiensi Operasional (REO)

Politeknik Negeri Semarang 12


terhadap Pertumbuhan Laba pada Bank Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen.
Umum Syariah di Indonesia Periode 2011 Jakarta: Salemba Empat.
– 2018. Jurnal Sains Ekonomi Dan Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana dan
Perbankan Syariah. Volume 5 Nomor 4. Kesehatan Bank. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2018. Analisis Multivariate Panutomo. 2000. Kelembagaan Perbankan.
dengan IBM SPSS 25. Semarang: Badan Jakarta: Bumi Aksara.
Penerbit Universitas Diponegoro.
Peraturan Bank Indonesia Nomor
Hanafi, Mamduh M. dan Halim, Abdul. 2016. 9/19/PBI/2007 Tanggal 17 Desember 2007
Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah
UPP STIM YKPN. dalam Kegiatan Penghimpunan Dana
Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis dan Penyaluran Dana serta Pelayanan
Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Jasa Bank Syariah.
Rajawali Pers. Puspasari, Mita Febriani, Suseno, Y. Djoko,
Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan dan Sriwidodo, Untung. 2017. Pengaruh
Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan dan Asset Turnover, Net Profit Margin dan
Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana Ukuran Perusahaan terhadap
Prenada Media. Pertumbuhan Laba. Jurnal Bisnis
Manajemen Dan Ekonomi. Volume 1
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Nomor 1.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan Dan
Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan. Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rahmadani, Tuti. 2016. Pengaruh CAR, NIM,
Keown, Arthur J., Marthin, J. D., dan Petty, J. LDR, NPL dan BOPO terhadap Perubahan
W. 2011. Manajemen Keuangan : Prinsip Laba Perusahaan Perbankan yang
dan Penerapan. Jakarta: PT. Indeks. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kuncoro, S., dan Suhardjono. 2011. Tahun 2013-2016. Jurnal Ilmiah Bidang
Manajemen Perbankan : Teori dan Akuntansi Dan Manajemen. Volume 6.
Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Resmi, Diah Ratih Sotio. 2015. Faktor yang
Mangunsong, S., dan Marpaung, E. I. 2001. Mempengaruhi Pertumbuhan Laba Bank
Pengaruh Fee Based Income terhadap Syariah di Indonesia Periode Tahun 2007 -
Laba Per Lembar Saham. Jurnal Ilmiah 2011. Jurnal Ilmiah Akuntansi.
Akuntansi. Volume 1 Nomor 1. Rivai, Veithzal dan Arifin, A. (2010). Islamic
Marliana, C., dan Fitri, M. 2016. Pengaruh Banking: Sebuah Teori, Konsep, dan
Biaya Operasional , Dana Pihak Ketiga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
dan Non Performing Finance terhadap Rustam, Bambang. R. 2013. Manajemen
Pertumbuhan Laba pada Perbankan Risiko Perbankan Syariah di Indonesia.
Syariah di Indobesia. Jurnal Ilmiah Jakarta: Salemba Empat.
Mahasiswa Ekonomi Akuntansi. Volume
1 Nomor 1. Suardana, P. A. K. P., dan Kustina, K. T. 2017.
Pengaruh Fee Based Income dan
Masruroh, F. D., dan Subagiyo, R. 2019. Transaksi E-Banking terhadap Perubahan
Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Jumlah Laba Pada PT. Bank Pembangunan
Pembiayaan terhadap Laba Bank Syariah Daerah Bali. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Mandiri. Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Dan Bisnis. Volume 2 Nomor 2.
Keislamaan. Volume 7 Nomor 1.
Sudarsono. 2005. Analisis Kinerja Keuangan
Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan dan Perencanaan Keuangan
Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
YKPN. Utama.

Politeknik Negeri Semarang 13


Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur
Kepemilikan Perusahaan,
Permasalahan Keagenan dan Informasi
Asimetri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Suyanto. 2017. Analisis Regresi dan
Uji Hipotesis. Yogyakarta: Center of
Academy Publishing Service.
Surat Edaran No.13/24/DPNP tanggal 25
Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8
/SEOJK.03/2018 tentang Rencana Bisnis
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah.
Umam, Kuncoro dan Utomo, S. B. 2017.
Perbankan Syariah Dasar-dasar dan
Dinamika Perkembangannya di
Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Winarsih. 2017. Pembiayaan Dana Pihak
Ketiga Pada Pertumbuhan Laba Bersih
Bank Bni Syariah. Jurnal Ekonomi
Syariah Dan Filantropi Islam. Volume 1
Nomor 2.
Yohanas, Wendi. 2014. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas
terhadap Pertumbuhan Laba (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur di
BEI Tahun 2008-2011). Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis.

Politeknik Negeri Semarang 14

You might also like