Professional Documents
Culture Documents
As perishable products, fruits have limited shelf life that could disturb the
supply continuity on the market. A system consists of cold storage and artificial
ripening chamber could be a solution to this problem. Then, a mathematical model
of this system is needed to forecast optimum ripening time of fruits and to
overcome the limited experiment time, expenses and technique.
Over the past years, respiration models were built mostly by exponential
type of equations or air diffusion. This paper describes respiration models based
on logistic growth model. The logistic model described a population growth in a
sigmoid curve, which showed slow increase at first, then sharpen until it slowed
down to certain position influenced by inhibition factor. The accumulation of carbon
dioxide of respiration in closed chamber showed the same symptoms. The
inhibition factor (p) used in the models is adapted from inhibition constant of Lee et
al. (1992) respiration model, which based on enzyme kinetics. The model has
successfully estimated climacteric peak of Mas banana under three different length
of cold storage, compared to secondary data.
103
Vol. 16, No.2, Agustus 2002
104
'C~ KETEKNIKAN PERTANIAN
105
Vol. 16, No.2, Agustus 2002
106
'8edetis KETEKNIKAN PERTANIAN
108
'8~ KETEKNIKAN PERTANIAN
l+(_L-~l).e"'
dengan parameter Ki pada suhu
penyimpanan tersebut (15°C). Y,"
Sedangkan model tipe II menggunakan Y I.I
pendekatan empiris berupa persamaan 2. Model pendugaan tipe II mengambil
linear untuk menduga konsentrasi gas pendekatan bahwa selama periode
periode penyimpanan dingin. Hal penyimpanan dingin terjadi
tersebut mendukung pendapat hubungan linear antara perubahan
terdahulu mengenai hubungan linear konsentrasi gas terhadap waktu,
produksi maupun konsumsi gas pada sedangkan selama periode
penyimpanan dingin buah pisang pematangan buatan terjadi
dengan skala suhu 0-15°C (Gane,1936 pembentukan kurva berbentuk S
dan Efendi,1993). (sigmoidal) yang dicoba didekati
Pola laju respirasi produksi CO 2 dengan persamaan logistik. Secara
model tipe II lebih mendekati data keseluruhan model tipe II adalah
percobaan daripada model tipe I, sebagai berikut,
apabila dibandingkan dengan regresi o < t < waktu simpan :
moving average data percobaan pad a VI = a, t + a2
seluruh perbedaan lama penyimpanan waktu simpan < t < waktu peram:
dingin. Hal tersebut juga tampak pad a L
hubungan laju konsumsi O 2 kedua tipe. Y I = ( L J*e -p,
Perbandingan pola tersebut disajikan
pad a Gambar 5. untuk perlakuan 7 hari
1+
l ---1
Y'.I
dengan Yt adalah konsentrasi CO 2
penyimpanan ding in suhu 15°C pada
buah pisang Mas. (%) saat t (waktu pengukuran), L
adalah dugaan konsentrasi CO 2
jenuh (%), Yt-1 adalah konsentrasi
KESIMPULAN & SARAN
CO 2 pada pengukuran terakhir
sebelum t, /-L adalah konstanta
Kesimpulan pertumbuhan spesifik, dan a,
Dari penelitian Inl dapat adalah konstanta kemiringan garis
disimpulkan sebagai berikut : (pisang Mas = 0.029 s.d. 0.035), a2
1. Dua model deterministik adalah konsentrasi awal CO 2
pendugaan karakteristik respirasi (pisang Mas =0.03 % s.d. 1 %).
buah klimakterik pada sistem 7. Pad a kedua tipe model yang
penyimpanan dan pematangan disusun, nilai /-L didekati dengan
buatan ruang tertutup telah disusun nilai konstanta penghambatan
berdasarkan model pertumbuhan (inhibition constant) Ki berdasarkan
logistik. Model pendugaan tipe I data sekunder. Nilai /-L berbeda-
mengasumsikan bahwa pol a
111
Vol. 16, No.2, Agustus 2002
beda pad a tiap tahapan suhu oxygen and water vapor dynamics
pematangan (T) yaitu : in modified atmosphere packages.
/-Li = Ll Ti *({Q10 *y simpan)-y simpan + /-L J. Food Science. 61 (5):956-961.
simpan)
10 Kader, A. 1986. Biochemical &
4. Hasil simulasi dengan penggunaan physiological. Basis for effects of.
model tipe II menunjukkan bahwa controlled and modified atmosphere
waktu pematangan atau on fruits and vegetables. J. Food
pencapaian puncak klimakterik Technol. 90(5):99-104.
pada pemeraman dengan
pentahapan suhu yang menurun Kays, S.Y. 1991. Postharvest
(dari suhu tinggi ke suhu rendah) Physiology of Perishable Plant
diduga akan lebih cepat Product. Avi Pub., Inc. New York,
dibandingkan dengan pentahapan USA.
suhu pemeraman menaik.
Lee, D.S., P.E. Hagger, and KL. Yam.
1992. Application of an enzyme
kinetics based respiration model to
DAFTAR PUSTAKA closed system experiment for fresh
produc~. J. Food Process
BPS. 1999. Statistics Indonesia, Engineering. 15: 143-157.
Horticulture Statistics-Selected
Tables. www.bps.go.id. Nobel, P .S. 1991. Physicochemical
and Environmental Physiology.
Chapra, S.C., dan R. P. Canale. 1991. Academic Press, Inc. USA.
Metode Numerik untuk Teknik.
Penerjemah S. Sardy. Penerbit UI- Pantastico, Er.B, C.T. Phan, K. Ogata
Press, Jakarta. dan K Chachin. 1986. Respirasi
dan puncak respirasi. dalam Er.B.
Efendi, R. 1993. Pendugaan Masa Pantastico (ed). Fisiologi Pasca
Simpan Segar Pisang Lampung Panen. Penerjemah Kamaryani.
dalam Sistem Penyimpanan Gajah Mada University Press,
Atmosfer Termodifikasi. Tesis. Yogyakarta.
Program Pascasa~ana. IPB.
Bogor. Satuhu, S. 1995. Teknik Pemeraman
Buah. Penebar Swadaya, Jakarta.
Esguerra, E.B., K Kawada, and H.
Kitagawa. 1992. Ripening Simmonds, N.W. 1966. Bananas.
behaviour of 'Senorita' bananas at Longman Group Limited, London.
different temperatures. ASEAN
Food Journal. 7 (2) : 79-85. Sugiyono. 1999. Kajian
Pengembangan Sistem Kontrol
FAO. 1999. FAO Statistic Database Otomatis Menggunakan Logika
Result. www.apps.fao.org. Fuzzy pada Pemeraman (Artificial
Ripening) untuk Buah-buahan
Fishman, S., V. Rodov, and S. Ben- Tropika. Skripsi. Jurusan Teknik
Yehoshua. 1996. Mathematical Pertanian. Fakultas Teknologi
model for perforation effect on Pertanian. IPB. Bogor.
112