You are on page 1of 7

PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI PAKAN SAPI

LIMOUSIN CROSS DENGAN PAKAN TAMBAHAN PROBIOTIK

Ihwanul Amien1), Moch. Nasich2), Marjuki2)

1) Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang


2) Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang
Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Jl Veteran Malang 64145 Indonesia

ABSTRACT

The aim of this research was to evaluate body weight gain, and feed conversion of
Limousin Crossbred beef cattle given probiotics probiss. Research material was 12
Limousin Crossbred beef cattle with average body weight of 371.4 kg. The experiment used
randomised block design of four treatments and three replication. The treatments were P1 =
control; P2 = probiotic 40 ml/head/day; P3 = probiotic 60 ml/head/day; P4 = probiotic 80
ml/head /day. Observed variable ware : (1) average daily gain (ADG), (2) feed conversion.
The results showed that the addition of probiotics Probiss in ADG (P<0.1) and feed
conversion (P<0.05). Mean ADG (kg/head/day) at P1, P2, P3, P4 is 0.84 ± 0.04; 1.07 ± 0.09;
1.18 ± 0.09; 1.250 ± 0.05. Feed conversion at P1, P2, P3, P4 respectively are 11.34 ±0.86;
9.62 ± 0.47; 9.13 ± 0.62; 9.20 ± 1.00. The result showed with probiotics Probiss increased
average daily gain and lower feed conversion value Limousin Crossbred beef cattle, where
supplementation of the probiotic as many as 80 ml/head/day in feed has the best results.
Based on the above data it can be suggested there should be further research and study on the
addition of probiotics probiss level.

Keywords: feed intake, average daily gain, feed conversion, Limousin Crossbred beef cattle.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertambahan bobot badan dan konvesi pakan
sapi Limousin Cross yang diberi pakan tambahan probiotik probiss. Materi yang digunakan
adalah 12 ekor sapi Limousin Cross jantan dengan rata-rata bobot badan perperlakuan 371,4
kg. Metode percobaan yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan ternak. Perlakuan
tersebut adalah P1 = kontrol; P2 = probiotik 40 ml/ekor/hari; P3 = probiotik 60 ml/ekor/hari; P4
= probiotik 80 ml/ekor/hari. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi: (1)
Pertambahan bobot badan harian (PBBH); (2) konversi pakan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa penambahan probiotik Probiss dalam pakan berpengaruh sangat nyata PBBH (P<0,1)
dan konversi pakan (P<0,05). Rataan PBBH (kg/ekor/hari) pada P1, P2, P3, P4 adalah 0,84 ±
0,04; 1,07 ± 0,09; 1,18 ± 0,09; 1,25 ± 0,05. Rataan konversi pakan persatuan P1, P2, P3, P4
secara berurutan adalah 11,34 ± 0,86; 9,62 ± 0,47; 9,13 ± 0,62; 9,20 ± 1,00. Disimpulkan
bahwa hasil kajian menunjukkan dengan pemberian probiotik Probiss dapat meningkatkan
pertambahan bobot badan harian dan menurunkan nilai konversi pakan sapi Limousin Cross
dimana pemberian probiotik probiss sebanyak 80 ml/ekor/hari dalam pakan memiliki hasil
yang paling baik. Berdasarkan data diatas dapat disarankan perlu diadakan penelitian dan
kajian lebih lanjut tentang penambahan level pemberian probiotik probiss.
Kata kunci: konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, Limousin
persilangan sapi potong.

PENDAHULUAN kesehatan ternak adalah probiotik, yang


dapat menggantikan peran antibiotik.
Latar Belakang Menurut Anonimus (2009c), probiotik
Konsumsi daging sapi di Indonesia mengandung komponen-komponen yang
terus mengalami peningkatan, namun dibutuhkan ternak seperti vitamin dan
peningkatan tersebut belum diimbangi enzim serta mannanoligisakarida yang
dengan penambahan produksi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan
memadai. Populasi sapi potong nasional tubuh ternak. Probiotik merupakan pakan
pada tahun 2010 adalah 14,8 juta ekor. aditif berupa mikroba hidup yang dapat
Jumlah sapi yang potensial dapat dipotong meningkatkan keseimbangan dan fungsi
pada tahun 2011 sebesar 2,3 juta ekor. pencernaan hewan, serta meningkatkan
Potensial stok sapi lokal 2,3 juta ekor, kondisi kesehatan dan meningkatkan
maka dapat menghasilkan 376.510 ton. produktivitas ternak. Mikroba hidup yang
Kebutuhan daging sapi 2012 sebanyak aman dikonsumsi ternak itu ada tiga jenis:
448.800 ton, sehingga masih kekurangan golongan bakteri, protozoa, dan cendawan.
72.290 ton. Kekurangan daging sapi pada Macam-macam probiotik dalam
2012 sekitar 72.290 ton setara dengan pakan ternak sangat banyak, salah satunya
441.600 ekor sapi (Sepudin., 2011) adalah “Probiss” yang mengandung
Berdasarkan data diatas maka untuk bakteri Bacillus subtilis, Lactobacillus
mencukupi permintaan daging nasional plantarum dan Bacillus megaterium.
perlu ditingkatkan produksi daging Bakteri tersebut memberikan keuntungan
nasional. Peningkatan produksi daging pada peningkatan efisiensi fermentasi di
nasional dapat dilakukan dengan dua cara dalam rumen, peningkatan kecernaan
yaitu peningkatkan populasi ternak dan hijauan dan peningkatan laju aliran protein
performan sapi potong. Jenis sapi potong mikroba rumen.
yang memiliki performan yang baik adalah
sapi Limousin jika dibandingakan dengan Perumusan Masalah
sapi PO. Menurut Edy, Anna dan Sularno . Apakah pemberian probiotik Probiss
(2005), pertambahan bobot badan dapat meningkatkan penampilan sapi
peranakan sapi liomusin 0,88 kg/hari Limousin Cross yang meliputi
sedangkan sapi PO 0,78 kg/hari. pertambahan bobot badan harian dan
Peningkatan performan sapi konvesi pakan.
Limousin Cross dapat dilakukan dengan
cara menyusun ransum yang seimbang dan Tujuan Penelitian
sesuai dengan kebutuhan gizinya. Ransum Penelitian ini bertujuan untuk
yang baik memiliki kecernaan yang tinggi mengetahui pertambahan bobot badan
agar mudah diserap oleh ternak dan upaya harian dan konversi pakan sapi Limousin
peningkatan kecernaan dalam rumen cross yang diberi pakan tambahan
sering ditambahkan feed additive. Salah probiotik Probiss.
satu feed additive yang sekarang sedang Kegunaan Penelitian
populer dalam peningkatan produksi dan Kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi peternak Makanan Ternak, Fakultas Peternakan,
sapi dalam penggunaan probiotik. Universitas Brawijaya, Malang.
2. Sebagai bahan informasi bagi para
peneliti dan kalangan akademis Materi Penelitian
seberapa besar pengaruh penambahan
probiotik dalam pakan terhadap sapi Ternak
Limousin Cross Ternak yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 12 ekor sapi Limousin
MATERI DAN METODE Cross jantan dengan rata-rata bobot badan
PENELITIAN 371,4 ± 9,6 kg.

Lokasi dan Waktu Penelitian Pakan


Penelitian dilakukan di peternakan Pakan yang digunakan dalam
komersil di desa Bumiaji Kecamatan penelitian ini terdiri dari hijauan dan
Bumiaji Kota Batu selama 50 hari, yaitu konsentrat dengan perbandingan 60 : 40 %
mulai 24 Desember 2011 sampai dengan dari bahan kering. Kandungan nutrien
12 Februari 2012. Analisis bahan pakan pakan dapat dilihat pada Tabel. 1
dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan

Tabel 1. Kandungan nutrien pakan penelitian


Bahan dan Pakan BK% BO (%BK) PK (%BK) LK (%BK) SK (%BK)
Rumput Gajah 18,96 82,68 9,48 2,12 29,74
Jerami jagung 22,65 87,56 9,68 2,86 25,32
Pollard 89,26 87,43 16,8 5,35 9,36
Bekatul 87,45 86,32 10,45 8,90 9,15
Ampas Tahu 12,87 89,64 26,70 9,95 22,45
Keterangan : Hasil analisis Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya.

Metode Penelitian Pertambahan Bobot Badan


Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode percobaan terdiri  
 – 
dari 4 perlakuan dan 3 ulangan.


Keterangan: t1 = Waktu awal pengamatan
Perlakuan yang diberikan adalah :
(hari)
P1 = Kontrol (hijauan + konsentrat dengan
t2 = Waktu akhir pengamatan
perbandingan 60 : 40 % dalam bahan
(hari)
kering)
W1 = Bobot badan awal (kg)
P2 = Kontrol + probiotik cair 40
W2 = Bobot badan akhir (kg)
ml/ekor/hari
P3 = Kontrol + probiotik cair 60
Konversi Pakan
ml/ekor/hari
  
P4 = Kontrol + probiotik cair 80
   !"# $# %"&''" (#/!"*
ml/ekor/hari + !, -&&, -% (#/!"*
Analisis Data
Variabel Pengamatan
Data yang diperoleh selama peningkatan kondisi kesehatan serta
penelitian dianalisis statistik menggunakan meningkatkan produktivitas ternak.
Analisis Ragam Anova. Selanjutnya Ditambahkan pula oleh Soegijono (2010),
apabila diantara perlakuan menunjukkan Bakteri Bacillus megaterium yang
perbedaan yang sangat nyata atau nyata, terkandung dalam probiotik memiliki
akan dilanjutkan dengan uji beda nyata beberapa keunggulan diantaranya memiliki
terkecil. daya hambat tertinggi (18.317mm),
memiliki enzim ektraseluler bakteri yang
HASIL DAN PEMBAHASAN lengkap (protease, amilase dan lipase)
untuk pertumbuhan ternak.
Pertambahan Bobot Badan Harian Samadi (2010) menyatakan bahwa
(PBBH) mikroba yang terdapat pada saluran
Rataan PBBH sapi potong dari pencernaan terdiri dari dua jenis, ada yang
pakan yang diberi Probiss dapat dilihat menguntungkan dan ada yang merugikan.
pada Tabel 2 dibawah ini: Prinsip kerja dari probiotik bakteri
lactobacillus bekerja secara anaerob
Tabel 2. Rataan PBBH (kg/ekor/hari) menghasilkan asam laktat mengakibatkan
ternak sapi potong yang diberi probiotik turunnya pH saluran pencernaan yang
Probiss selama penelitian. menghalangi perkembangan dan
Perlakuan PBBH (kg/ekor/hari) pertumbuhan bakteri-bakteri patogen.
P1 (kontrol) 0,84a ± 0,04
Pemberian Lactobacillus pada pakan
P2 1,07b ± 0,09
P3 1,18b ± 0,09 ternak meningkatkan pertambahan berat
P4 1,25bc ± 0,05 badan sapi dan efesiensi makanan,
a-b
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada sementara tingkat kematian ternak sapi
kolom yang sama menunjukkan
menurun dari 7,5 persen menjadi 1,5
perbedaan yang sangat nyata
(P<0,01). persen akibat pemberian probiotik.
Dari hasil analisis data menunjukan Pertambahan bobot badan harian antara
pengaruh pemberian Probiss terhadap sapi yang mendapat probiotik Probiss
PBBH sangat nyata (P<0,01). PBBH pada berbeda sangat nyata dengan sapi yang
P4 dan P3 lebih tinggi dan berbeda sangat tanpa probiotik Probiss hal ini berkaitan
nyata dibanding P1. Akan tetapi perlakuan dengan retensi N dalam jaringan.
P2, P3 dan P4 tidak berbeda. Hasil Retensi N ditentukan oleh besarnya
penelitian diatas sesuai dengan hasil pasokan N dalam pakan dan energi dalam
penelitian Eramus et al (2010), bahwa jaringan, N yang diretensi akan digunakan
pertambahan bobot badan harian (PBBH) untuk sintesis jaringan tubuh. Hal ini
sapi yang tidak diberi suplemen probiotik memberi makna bahwa probiotik Probiss
lebih rendah (1,45 Kg/hari) dari pada sapi yang merupakan sumber mikroba mampu
yang diberi suplemen probiotik (1.54 meningkatkan PBBH ternak sapi potong,
Kg/har) (P<0,05). Menurut Anonimus kondisi ini dikarenakan pengaruh probiotik
(1999c), probiotik merupakan pakan aditif Probiss dapat meningkatkan konsumsi dan
berupa mikroba hidup yang dapat kecernaan pakan. Beberapa faktor yang
meningkatkan keseimbangan dan fungsi mempengaruhi PBBH adalah kualitas
pencernaan hewan inang, memanipulasi pakan yang diberikan, lingkungan, jenis
mikroba saluran pencernaan untuk tujuan kelamin, dan kepadatan ternak (Sandford
and Woodgate., 1979). Hasil ini sesuai pengaruh dari probiotik Probiss yang
dengan Hughes (1988) yang melaporkan menurunkan nilai konversi pakan. Nilai
bahwa probiotik dapat meningkatkan konversi hasil penelitian sesuai dengan
pertambahan bobot badan. pendapat Siregar (2008), yang menyatakan
Penigkatan pertambahan bobot bahwa konversi pakan untuk sapi yang
badan dimbangi dengan meningkatnya baik adalah 8,56-13,29. Konvesi pakan
konsumsi pakan. Peningkatan konsumsi dipengaruhi oleh kesediaan nutrien dalam
disebabkan terjadinya peningkatan laju ransum dan kesehatan ternak.
cerna serat dan peningkatan laju alir Konversi pakan sangat dipengaruhi
mikroba penyerap protein. Hasil ini sesuai oleh kondisi ternak, daya cerna ternak,
dengan Gomez, Dudas dan Huber (1990), jenis kelamin, bangsa, kualitas dan
yang melaporkan bahwa probiotik dapat kuantitas pakan, juga faktor lingkungan.
meningkatkan konsumsi. Ditambahakan Menurut Sutardi (1990), konversi pakan
pula oleh Perker (1974) pemberian dipengaruhi oleh kualitas pakan. Konversi
probiotik dapat menjaga keseimbangan pakan yang dihasilkan pada penelitian ini
komposisi mikroba dalam sistem baik karena menurut Theodorou, Bouver,
pencernaan ternak berakibat meningkatnya Haines, and Brooks (1990), probiotik yang
daya cerna bahan pakan dan menjaga terbukti efekif dapat meningkatkan
kesehatan ternak. konsumsi pakan dan pertambahan bobot
badan. Ditambahkan pula oleh Trincie,
Konversi Pakan Davies and Gull., (1994) menyatakan
Hasil analisis ragam menunjukkan pengaruh penggunaan probiotik ternak
bahwa perlakuan memberikan pengaruh ruminasia sudah konsisten, beberapa
nyata terhadap konversi pakan (P<0,05) penelitian menghasilkan pengaruh nyata
karena konsumsi BK dan PBBH yang baik pada produksi daging dan susu, serta
dihasilkan berpengaruh nyata. Rataan ketahanan terhadap penyakit.
konversi pakan dapat dilihat pada Tabel 3. Peningkatan nilai kecernaan dan
efisiensi pemanfaatan nutrien dalam proses
Tabel 3. Rataan konvesi pakan ternak sapi metabolisme didalam jaringan tubuh
potong yang diberi probiotik ternak dipengaruhi oleh semakin baik
Probiss selama penelitian. kualitas pakan yang dikonsumsi ternak, hal
Perlakuan Konversi ini diikuti dengan pertambahan bobot
Pakan
badan yang tinggi maka nilai konversi
P1 (Kontrol) 11,34a ± 0,86
P2 9,62b ± 0,47 semakin rendah dan semakin efisien pakan
P3 9,13b ± 0,62 yang digunakan (Pond et al., 1995).
P4 9,20b ± 1,00
a-b
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada KESIMPULAN DAN SARAN
kolom yang sama menunjukkan
perbedaan yang sangat nyata
(P<0,05). Kesimpulan
Penambahan probiotik Probiss
Tabel 3. Menunjukkan bahwa dalam pakan meningkatkan Pertambahan
konversi pakan P1 memiliki nilai konversi bobot badan harian (PBBH), dan
yang paling tinggi dibandingkan dengan menurunkan konversi pakan. Pemberian
P2, P3,P4. Hal ini menujukan adanya
probiotik sebanyak 80 ml/ekor/hari 12-ki-fp-05.pdf. Diakses tanggal 12
menunjukan hasil terbaik. januari 2012.

Gomez-Alarcon. R ., C. Dudas and J .1' .


Saran Huber. 1990 . Influence Of Culture
Berdasarkan data diatas dapat Of Aspergillus Oryzae On Rumen
disarankan perlu diadakan penelitian dan And Total Tract Digestibility Of
kajian lebih lanjut tentang penambahan Dietary Component. J. Dairy Sci .
level pemberian probiotik probiss. 73 : 703 -- 710. www.old-herborn
university.de/literature/books
/OHUni_book_8_article_9.pdf
DAFTAR PUSTAKA
Helmin F, 2006. Potensi Protease
Anonimus, 2009c. Probiotik Untuk Bacillus Subtilis Natto Sebagai
Tenak Sapi. Error! Hyperlink Pengempuk Daging.
reference not valid..Diakses tanggal http://repository.ipb.ac.id/bitstream
8 januari 2012. /handle/123456789/46134/G06fhe.p
df?sequence=1. Diakses tanggal 16
Anonimus, 2010a. Jenis - Jenis Sapi januari 2012.
Potong.
http://www.kambingakikah.com. Hughes, J. 1988. The Effect Of A High
Diakses tanggal 8 januari 2012. Strength Yeast Culture In The
Diet Of Early Weaned Calves.
Anoimous, 2010b, Aspek Teknis Anim. Prod. 46, 526.
Pengemukan Sapi Potong. peternakan.litbang.deptan.
http://www.indosapi.com/2012/02/as go.id/fullteks/wartazoa/wazo162-
pek-teknis-penggemukan-sapi.html. 4.pdf
diakses tanggal 2 Desamber 2012.
Lasley, J.F., 1981. Beef cattle
Campbell, J.R. dan J.F. Lasley. 1985. The Production, Englewoord Cliffs,
Science of Animal that Serve New Jersey.
Humanity. 3rd Ed. Mc Graw – Hill
Inc., New York. McNaught, C.E., and J. MacFie, 2000.
Probiotics in clinical practice: a
Chuzaemi, S., Hermanto, Soebarinoto dan critical review of the evidence.
Sudarwati, H., 1997. Evaluasi Nutrien. Research 21 (2001) 343-
Protein Pakan Ruminan melalui 353.
Pendekatan Sintesis Protein
Mikrobal : Evaluasi Kandungan Parker, R. B.,1974. Probiotics The Other
RDP dan UDP pada beberapa Half of Antibiotic Story. Animal
Jenis Hijauan Segar, Limbah Nutrition Health. 29:4-8.
Pertanian dan Konsentrat. Jurnal
Penelitian Ilmu-ilmu Hayati 9:77-90. Pond, W.G., D.C. Church, and K.R. Pond,
1995. Basic Animal Nutrition and
Edy R, Anna S. I dan Sularno D, 2005. Feeding. Fourth edition. John Wiley
Penampilan Produksi Sapi & Sons, New York.
Peranakan Ongole dan Sapi
Peranakan Ongole X Limousin Purbowati, W.S. Dilaga dan N.S.N Aliyah,
Yang Mendapat Pakan Rumput 2005. Penampilan Produksi Sapi
gajah dan Ampas Bir. Peranakan Ongole dan Peranakan
http://eprints.undip.ac.id/21243/1/11 Limousin Jantan Dengan Pakan
Konsentrat dan Jerami Padi Sutardi, T. 1990. Landasan Ilmu Nutrien
Fermentasi.Artikel_AINI_2005 Departemen Ilmu Makanan
__Dr._ Ir._Endang_ Purbowati,_MP. Ternak. IPB, Bogor.
pdf. Diakses tanggal 12 januari
2012. Theodorou, M. K., D. E. Boever., M. J.
Haines and A. Barcoks. 1990. The
Sandford, P.C. dan F.G. Woodgate. 1979. Effect of Fungal Probiotic on
The Domestic Rabbit. 3nd Edition. Intake and Performance of Early
Granada Publishing Inc. London. Weaned Calves. Anim prod 53. 577.

Soebarinoto., S. Chuzaemi., dan Mashudi. Trinci A. P. J., Dr. Davies, K. Gull, M. L.


1991. Ilmu Gizi Ruminansia. LUW. Lawrence, B. B. Nielsen, A. Rickers
Animal Husbandry Project. Malang. and M. K. Theodorou. 1994.
Anaerobic Fungi in Herbivorus
Soegijono, 2010. Pemanfaatan Bakteri Animal. Mg. Co. Rs. 98 (2) : 129-
Bacillus Megaterium Sebagai 152.
Probiotik Untuk Meningkatkan
Aktivitas Enzim Pencernaan Dan Yusuf D, 2010. Tabel Kandungan
Respon Pertumbuhan Udang Nutrien Bahan Pakan Ternak.
Vannamei Litopenaeus Vannamei). http://www.lembahgogoniti.com/arti
http://soegijono.wordpress.com/2010 kel/29-pakan-kambing/66-tabel-
/01/27/ konservasi/ . Di akses kandungan-nutrisi-bahan-pakan-
tanggal. 17 januari 2012. ternak.html.diakses tanggal 21
januari 2013.

You might also like