You are on page 1of 6

‫‪KHUTBAH SHOLAT GERHANA BULAN‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫ت ِْلُو ِلي‬ ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّ َه ِ‬


‫ار ََلَ َيا ٍ‬ ‫ض َو ْ‬
‫اختِ ََل َ‬ ‫ت َو ْاْل َ ْر َ‬ ‫س َم َاوا ِ‬‫ِي َخلَقَ ال َّ‬ ‫ا َ ْل َح ْم ُد هلل الَّذ ْ‬
‫ش َها َدة َ َم ْن هُ َو َخي ٌْر َّمقَا ًما‬ ‫ْاْل َ ْلبَا ِ‬
‫ب ‪ .‬أ َ ْش َه ُد أ َ ْن الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َو ْح َدهُ َالش َِري َْك لَهُ‪َ ،‬‬
‫ارا‬ ‫ف بِ ْال َم َك ِ‬
‫ار ِم ِكبَ ً‬ ‫س ْولُهُ ْال ُمت َّ ِ‬
‫ص ُ‬ ‫س ُن نَ ِديًّا‪َ .‬وأ َ ْش َه ُد أ َ َّن َ‬
‫سيِِّ َدنَا م َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫َوأ َ ْح َ‬
‫س ْوالً نَبِيًّا‪،‬‬ ‫صادِقَ ْال َو ْع ِد َو َكانَ َر ُ‬ ‫س ِيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َكانَ َ‬ ‫س ِلِّ ْم َعلَى َ‬‫ص ِِّل َو َ‬ ‫ص ِبيًّا‪ .‬اَللَّ ُه َّم فَ َ‬
‫َو َ‬
‫ص ْح ِب ِه الَّ ِذيْنَ يُ ْح ِسنُ ْونَ ِإ ْسَلَ َم ُه ْم َولَ ْم َي ْف َعلُ ْوا َ‬
‫ش ْيئًا فَ ِريًّا‪ ،‬أ َ َّما َب ْعدُ‪ ،‬فَ َيا أَيُّ َها‬ ‫َو َعلَى آ ِل ِه َو َ‬
‫ص ْينِ ْي نَ ْف ِس ْي َوإِيَّا ُك ْم ِبت َ ْق َوى هللاِ‪ ،‬فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُ ْونَ ‪.‬‬‫اض ُر ْونَ َر ِح َم ُك ُم هللاُ‪ ،‬ا ُ ْو ِ‬ ‫ْال َح ِ‬
‫ُوا ِلل َّ‬
‫ش ْم ِس َو َال‬ ‫س َوٱ ْلقَ َم ُر ۚ َال ت َ ْس ُجد ۟‬
‫ش ْم ُ‬ ‫ار َوٱل َّ‬ ‫قَا َل هللاُ تَعَالَى ‪َ :‬و ِم ْن َءا َٰيَتِ ِه ٱلَّ ْي ُل َوٱلنَّ َه ُ‬
‫ِل ْلقَ َم ِر َوٱ ْس ُجد ۟‬
‫ُوا ِ َّّلِلِ ٱلَّذِى َخلَقَ ُه َّن إِن ُكنت ُ ْم إِيَّاهُ ت َ ْعبُدُونَ‬

‫ج ِريَّفِيَّ ۡٱل َب ۡح َِّرَّ‬ ‫ارَّ ََّو ۡٱلفُ ۡل َِّ‬


‫كَّٱلتِيَّت َ َّۡ‬ ‫ٱختِ َٰلَ َِّ‬
‫فَّٱل ۡي َِّ‬
‫لَّ ََّوٱلن َه َِّ‬ ‫تَّ ََّو ۡٱۡل َ ۡر ِ َّ‬
‫ضَّ ََّو ۡ‬ ‫ِإنََّّفِيَّخ َۡل ِ‬
‫قَّٱلس َٰ َم َٰ َو َِّ‬
‫ٱّللَُّ ِمنَ َّٱلس َما ٓ َِّءَّ ِمنَّما ٓ ٖءَّفَأ َ ۡحيَاَّبِ ِهَّ ۡٱۡل َ ۡر ََّ‬
‫ضَّبَعۡ دََّ َم ۡوتِ َه َ‬
‫اَّوبَثَّ‬ ‫اسَّ َو َمآَّأَنزَ َلَّ َّ‬
‫بِ َماَّيَنفَ ُعَّٱلن ََّ‬
‫ضَّ َۡل ٓ َٰ َي ٖ‬
‫تَّ‬ ‫بَّ ۡٱل ُم َ‬
‫سخ َِّرَّ َب ۡينَ َّٱلس َما ٓ َِّءَّ ََّو ۡٱۡل َ ۡر ِ َّ‬ ‫ٱلر َٰ َي َّ‬
‫حَِّ ََّوٱلس َحا َِّ‬ ‫اَّمنَّ ُك ِلَّدَآب ٖة َ‬
‫َّوت َصۡ ِر ِ‬
‫يفَّ ِ‬ ‫ِفي َه ِ‬
‫ِلقَ ۡو ٖمَّيَعۡ ِقلُونَ َّ‪َّ َّ١٦٤‬‬

‫‪Hadirin wal hadirat, kaum muslimin jamaah sholat khusuf rahimakumullah‬‬

‫‪Marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT Zat yang telah menciptakan alam‬‬
‫‪semesta dengan segenap benda-benda langit beredar mengikuti kehendak-Nya. Atas‬‬
‫‪berkat rahmat Allah lah manusia dapat merasakan nikmatnya hidup di muka bumi‬‬
‫‪ini. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw.‬‬
‫‪Manusia pilihan Tuhan yang diutus kepada bani Adam agar menjadi rahmat bagi‬‬
‫‪seluruh alam. Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.‬‬

‫‪Ma’asyiral muslimin yang berbahagia‬‬


Gerhana bulan bagi kita adalah peristiwa biasa. Di zaman dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi ini, gerhana bulan tidak dianggap sebagai suatu peristiwa
aneh atau ajaib. Bahkan waktu kejadiannya pun dapat diperkirakan secara akurat
melalui perhitungan astronomis yang tepat.

Akal manusia sanggup memberikan penjelasan secara ilmiah bahwa peristiwa ini
terjadi pada saat matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis ekliptika di jagat
raya. Posisi bulan yang terhalang oleh bumi mengakibatkan sinar matahari tidak
dapat diterima oleh bulan sehingga permukaan bumi yang menghadap ke arah bulan
tidak memperoleh pantulan sinar matahari oleh bulan. Peristiwa inilah yang
dinamakan gerhana bulan. Pada saat itu manusia merasakan gelapnya malam pada
malam pertengahan bulan yang biasanya cahaya bulan menerangi permukaan bumi.

Inilah kekuasaan Allah Swt. Peristiwa gerhana bulan tidak terkait dengan kejadian-
kejadian yang dipercayai secara ghaib. Tidak pula terkait dengan mati atau hidupnya
seseorang. Rasulullah Saw telah menjelaskan di dalam sabdanya.

Dari al-Mughirah bin Syu’bah, ia berkata:

‫كسفت الشمس على عهد رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يوم مات إبراهيم فقال‬
‫الناس كسفت الشمس لموت إبراهيم فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم إن‬
‫الشمس والقمر ال ينكسفان لموت أحد وال لحيا ته فإذا رأيتم فصلو وادعوهللا‬
“Matahari mengalami gerhana (kusuf) di zaman Rasulullah saw pada hari meninggalnya
Ibrahim. Orang-orang berkata: ‘Matahari mengalami gerhana karena meninggalnya Ibrahim’.
Maka Rasulullah saw bersabda: ‘Sesungguhnya matahari dan bulan itu tidak mengalami
gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, jika kalian melihat gerhana maka shalatlah dan
berdoalah kepada Allah’.” (HR. Bukhari, Ahmad, al-Baihaqi, Ibnu Khuzaimah dan al-
Bazzar)

Dari Abu Bakrah ra ia berkata:

‫خسفت الشمس على عهد رسول هللا صلى هللا عليه وسلم فخرج يجر رداءه حتى‬
‫انتهى إلى المسجد وثاب الناس اليه فصلى بهم ركعتين فانجلت الشمس فقال ان‬
‫الشمس والقمر آيتان من آيات هللا وإنهما اليحسفان لموت أحد وإذا كان ذاك‬
‫فصلوا ودعوا حتى يكشف ما بكم وذاك أن ابنا للنبي صلى هللا عليه وسلم مات‬
‫يقال له إبراهيم فقال النس في ذاك‬
“Matahari mengalami gerhana di masa Rasulullah saw, lalu beliau saw keluar sambil menarik
kainnya hingga berhenti di masjid, sementara orang-orang berkumpul di sekitarnya. Kemudian
beliau shalat dua rakaat mengimami mereka, lalu matahari itu terang kembali. Maka beliau
saw berkata: ‘Sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan dua tanda dari tanda-tanda
kekauasaan Allah Swt, dan keduanya itu tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang.
Jika terjadi (peristiwa) seperti itu maka shalatlah kalian dan berdoalah, hingga apa yang ada
pada kalian ditampakkan kembali’. Hal ini terjadi bertepatan dengan meninggalnya salah
seorang putra beliau saw, namanya Ibrahim, dan orang-orang memperbincangkan hal
tersebut.” (HR. Bukhari, Ibnu Hibban, Ahmad dan an-Nasai)

Kedua hadits tersebut mengajarkan kepada kita bagaimana umat Islam mesti
menyikapi peristiwa gerhana matahari dan bulan. Pertama, bahwa peristiwa alam ini
terjadi atas kehendak Allah Swt. Bukan peristiwa mistik, tahayul, dan khurafat. Allah
Swt Maha Berkehendak terhadap mahluk-Nya. Artinya meyakini adanya cerita-cerita
bohong seputar gerhana merupakan perbuatan syirik yang diharamkan dalam Islam.
Kedua, sebaliknya terjadinya gerhana menunjukkan kekuasaan Allah Swt sebagai
Sang Khalik Al Mudabbir, Sang Pencipta yang Maha Pengatur. Tidak ada sesuatupun
terjadi melainkan Allah yang menghendakinya. Oleh karena itu, yang ketiga, Islam
menyuruh kita untuk mengerjakan shalat sunnah khusuf pada saat terjadinya
gerhana, memperbanyak zikir, doa, dan saling menasihati dalam kebaikan. Semua ini
adalah dalam rangka memuji kebesaran-Nya seraya memperbaiki kualitas perbuatan
kita.

Jamaah shalat khusuf rahimakumullah

Malam ini Allah perlihatkan kepatuhan mahluk-Nya. Allah tunjukkan bagaimana


makhluk Allah yang bernama bulan berjalan pada orbitnya, tak pernah mengingkari
ketetapan Allah SWT, tunduk dan patuh kepada-Nya.

Allah Swt berfirman:

َّ َّ٤٠َّ َ‫ّلَّ ِفيَّفَلَ ٖكَّ َي ۡس َب ُحون‬ٞ ‫ارَّ َو ُك‬


َِّ ‫سا ِب ُقَّٱلن َه‬ َُّ ‫سَّ َي ۢن َب ِغيَّلَ َهآَّأَنَّت ُ ۡد ِر َكَّ ۡٱلقَ َم ََّرَّ َو َلَّٱل ۡي‬
َ َّ‫ل‬ َّ َ
َُّ ‫لَّٱلش ۡم‬
“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke
manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai tandan yang tua. Tidaklah mugkin bagi
matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-
masing beredar pada garis edarnya.” (QS.Yaa-Siin: 37-40).

Sebagaimana bulan berputar mengikuti orbitnya, benda-benda dan hewan-hewan di


alam semesta lainnya pun memiliki sifat sebagaimana ditentukan oleh Allah Swt.
Ketentuan yang berlaku pada benda-benda dan hewan-hewan inilah yang disebut
dengan sunnatullah atau hukum Allah itu. Perhatikanlah Firman Allah ini:

َّ‫كَّٱلتِيَّت َ ۡج ِريَّفِيَّ ۡٱلبَ ۡح َِّر‬ َِّ ‫ارَّ ََّو ۡٱلفُ ۡل‬ َِّ َ‫ٱختِ َٰل‬
َِّ ‫فَّٱل ۡي‬
َِّ ‫لَّ ََّوٱلن َه‬ َّ ِ ‫تَّ ََّو ۡٱۡل َ ۡر‬
ۡ ‫ضَّ ََّو‬ ِ ‫ِإنََّّفَِّيَّخ َۡل‬
َِّ ‫قَّٱلس َٰ َم َٰ َو‬
َّ‫اَّوبَث‬ ََّ ‫ٱّللَُّ ِمنَ َّٱلس َما ٓ َِّءَّ ِمنَّما ٓ ٖءَّفَأ َ ۡحيَاَّ ِب ِهَّ ۡٱۡل َ ۡر‬
َ ‫ضَّبَعۡ دََّ َم ۡوتِ َه‬ َّ َّ‫اسَّ َو َمآَّأَنزَ َل‬ ََّ ‫ِب َماَّيَنفَ ُعَّٱلن‬
ٖ َ‫ضَّ َۡل ٓ َٰي‬
َّ‫ت‬ َ ‫بَّ ۡٱل ُم‬
َّ ِ ‫سخ َِّرَّبَ ۡينَ َّٱلس َما ٓ َِّءَّ ََّو ۡٱۡل َ ۡر‬ َّ َ‫ٱلر َٰي‬
َِّ ‫حَِّ ََّوٱلس َحا‬ َ ‫اَّمنَّ ُك ِلَّ َّدَآب ٖة‬
ِ ‫َّوت َصۡ ِر‬
ِ َّ‫يف‬ ِ ‫فِي َه‬
١٦٤َّ َ‫ِلقَ ۡو ٖمَّيَعۡ ِقلُون‬
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan
dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan
Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS.al-Baqarah: 164)

Jamaah yang dimuliakan Allah


Allah SWT telah menentukan arah perjalanan bagi semua makhluk-Nya, termasuk
kita manusia. Kepada manusia, Allah memberikan tuntunan agar selamat dalam
mengarungi kehidupan dunia ini, hingga nanti ke akhirat. Allah SWT memilih
utusan-Nya, manusia terbaik di muka bumi, sebagai pembawa risalah dan suri
teladan. Dialah Rasulullah Muhammad SAW. Maka hanya orang-orang yang
menggunakan akalnya sajalah yang mengikuti petunjuk Allah SWT dan mengikuti
jejak Rasulullah SAW.
ِ ‫ٱّللِ َّ َو َما ٓ َّأَن َ۠ا‬
َّ َ‫َّمن‬ َّ َّ َ‫س ۡب َٰ َحن‬ َ ‫يرةٍ َّأَن َ۠ا‬
ُ ‫َّو َم ِن َّٱتبَعَنِيَّ َّ َو‬ َ ‫ص‬ِ َ‫ٱّللِ َّ َعلَ َٰى َّب‬ ُ ‫ي َّأ َ ۡد‬
َّ َّ‫ع ٓواْ َّإِلَى‬ َ َّ ‫ل َّ َٰ َه ِذ َِّهۦ‬
ٓ ‫سبِي ِل‬ َّۡ ُ‫ق‬
َّ َّ١٠٨َّ‫ين‬ ََّ ‫ۡٱل ُم ۡش ِر ِك‬
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk
orang-orang yang musyrik" (QS. Yusuf: 108)

Di samping jalan Allah, sesungguhnya terbentang jalan-jalan setan. Inilah jalan


kemaksiatan. Mungkin tampak indah di depan mata, tapi celaka pada akhirnya. Jalan
ini siap membelokkan manusia dari orbit yang seharusnya yakni ketaatan kepada
Allah saja menuju murka Allah SWT. Allah SWT berfirman:

َّ‫ِينَّ َكفَ ُر ٓواَّْأَ ۡو ِليَا ٓ ُؤ ُه ُم‬ َِّ ُّ‫تَّإِلَىَّٱلن‬


ََّ ‫ورَّ ََّوٱلذ‬ ُّ ََّ‫مَّمن‬
َِّ ‫ٱلظلُ َٰ َم‬ ِ ‫ِينَّ َءا َمنُواَّْيُ ۡخ ِر ُج ُه‬
ََّ ‫يَّٱلذ‬ُّ ‫ٱّللََُّٰ َو ِل‬
َّ
ٓ
َّ‫ار َّ ُه ۡم َّفِي َها‬ َِّ ‫ب َّٱلن‬ ُ ‫ت َّأ ُ ْو َٰلَئِ َك َّأَصۡ َٰ َح‬ ُّ َّ ‫ور َّإِلَى‬
َِّ ‫ٱلظلُ َٰ َم‬ ِ ‫وت َّيُ ۡخ ِر ُجونَ ُهم‬
َِّ ُّ‫َّمنَ َّٱلن‬ َُّ ُ‫ٱلطغ‬
َّ َّ٢٥٧َّ َ‫َٰ َخ ِلدُون‬
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah
syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu
adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqarah: 257)

Jamaah shalat gerhana yang berbahagia


Jalan kebenaran itu adalah jalannya Allah, jalannya para Nabi Allah, jalannya para
sahabat Muhammad Rasulullah, dan jalannya orang-orang sesudahnya yang
mengikuti petunjuk al Qur’an dan as sunnah. Sungguh pun orang-orang ini sedikit
akan tetapi marilah kita tetap berpegang teguh di jalan kebenaran dan jangan
mengikuti jalannya kebanyakan orang yang berada di jalan kesesatan, sebagaimana
disebutkan di dalam Firman-Nya:

َّ‫ٱّللَِّ ِإنَّيَت ِبعُونَ َّإِلَّٱلظنََّّ َو ِإ ۡنَّهُ ۡمَّ ِإل‬ َّ َّ‫س ِبي ِل‬ َ ُّ‫ضل‬
َ َّ‫وكَّ َعن‬ ِ ُ‫ضَّي‬ َّ ِ ‫َو ِإنَّت ُ ِط ۡعَّأ َ ۡكث َ َرَّ َمنَّفِيَّ ۡٱۡل َ ۡر‬
َّ َّ١١٧َّ‫ِين‬ ََّ ‫سبِي ِل ِهۦََّّ َو ُه َوَّأ َ ۡعلَ ُمََِّّب ۡٱل ُمهۡ تَد‬
َ َّ‫ض ُّلَّ َعن‬ ِ َ‫َّ ِإنََّّ َرب َكَّ ُه َوَّأ َ ۡعلَ ُمَّ َمنَّي‬١١٦َّ َ‫صون‬ ُ ‫يَ ۡخ ُر‬
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka,
dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah
yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui
tentang orang orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al An’am: 116-117)

Mengakhiri khutbah ini, khatib mengajak kepada jamaah seluruhnya, sebagaimana


bumi, matahari, dan bulan tunduk dan patuh pada ketentuan Allah, tidak sedikitpun
mahluk Allah ini bergeser dari garis edarnya, marilah kita semua tunduk dan patuh
kepada Allah Yang Maha Pengatur. Ketundukan dan kepatuhan ini kita wujudkan
dalam bentuk tetap beriman kepada-Nya dan melaksanakan hukum-hukum Allah.
Jangan sekali-kali kita melenceng dari hukum-hukum-Nya karena melenceng dari
hukum-Nya sama saja bumi, matahari, dan bulan melenceng dari garis edarnya. Dan
kita mengetahui apa yang akan terjadi apabila benda-benda ini keluar dari garis
edarnya.

ْ ‫َّو ِذ ْك ِر‬
َّ‫َّال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫يَّو ِإيا ُك ْمَّبِ َمافِ ْي ِه‬
َ ‫َّم ْنَّآيَ ِة‬ َ ِ‫َّونَفَ َعن‬،َ ‫آنَّاْل َع ِظي ِْم‬
ِ ‫يَّولَ ُك ْمَّفِىَّاْلقُ ْر‬ َ ‫ار َكَّهللاَّ ِل‬ َ َ‫ب‬
َّ،‫اَّو ِم ْن ُك ْمَّتِالَ َوتَه ََُّو ِإنهَُّ ُه َوَّالس ِم ْي ُعَّال َع ِل ْي ُم‬ ِ ُ‫َوتَقَب َلَّهللا‬
َ ‫َّمن‬

KHUTBAH KEDUA

َُّ‫َّوأ َ ْش َهدَُّأ َ ْنَّلََّاِلَهََّإِلَّهللا‬.َ ‫َّوا ِْمتِنَانِ ِه‬ َ ‫ش ْك ُرَّلَهَُّ َع‬


َ ‫لىَّت َ ْوفِ ْي ِق ِه‬ ُّ ‫َّوال‬َ ‫سانِ ِه‬َ ‫لىَّإِ ْح‬ َ ‫ا َ ْل َح ْمدَُّهللَِّ َع‬
َّ‫َّالل ُهم‬.‫َّرض َْوانِ ِه‬ ِ ‫ىَّإلى‬
َ ‫س ْولُهَُّالدا ِع‬ ُ ‫َّو َر‬ َ ُ‫ع ْبدُه‬ َ َّ‫س ِيدَنَاَّ ُم َحمدًا‬ َ َّ‫َو ْحدَهَُّلََّش َِري َْكَّلَه ََُّوأ َ ْش َهدَُّأن‬
‫س ِل ْمَّت َ ْس ِل ْي ًماَّ ِكثي ًْرا‬
َ ‫َّو‬َ ‫ص َحا ِب ِه‬ ْ َ ‫َّوأ‬ َ ‫س ِي ِدنَاَّ ُم َحمدٍَّ ِو َعلَىَّا َ ِل ِه‬ َ َّ‫ص ِلَّ َعلَى‬ َ
َ َ َ
َّ‫ىَّوا ْعلَ ُم ْواَّأنَّهللاََّأ َم ََّر ُك ْمَّ ِبأ ْم ٍر‬ َ ‫َّوا ْنت َ ُه ْواَّ َعماَّنَ َه‬ َ
َ ‫اسَّاِتقُوهللاََّفِ ْي َماَّأ َم َر‬ ُ ‫أَماَّ َب ْعدَُّفَياََّاَيُّ َهاَّالن‬
َّ‫لى‬َ ‫صلُّ ْونَ َّ َع‬ َ ُ‫َّو َمآل ِئ َكتَهَُّي‬َ َ‫َّوقَا َلَّتَعاَلَىَّ ِإنَّهللا‬ َ ‫َّوثَـنَىَّ ِب َمآلَّ ِئ َك ِت ِهَّ ِبقُ ْد ِس ِه‬َ ‫َبدَأََّ ِف ْي ِهََِّّبنَ ْف ِس ِه‬
َّ‫سيِ ِدنَاَّ ُم َحم ٍَّد‬ َ َّ‫ص ِلَّ َعلَى‬ َ َّ‫َّالل ُهم‬.‫س ِل ُم ْواَّت َ ْس ِل ْي ًما‬ َ ‫َّو‬ َ ‫صلُّ ْواَّ َعلَ ْي ِه‬ َ َّ‫النبِىَّيآَّاَيُّ َهاَّال ِذيْنَ َّآ َمنُ ْوا‬
َّ َ‫َّو َمآلئِ َك ِةَّاْل ُمقَربِيْن‬ َ ‫س ِل َك‬ َ ‫ٍَّو َعلَىَّا َ ْنبِيآئِ َك‬
ُ ‫َّو ُر‬ َ ‫سيِدِناََّ ُم َحمد‬ َ َّ‫َّو َعلَىَّآ ِل‬ َ ‫صلىَّهللاَُّ َعلَ ْي َِّهَّ َو‬
َ ‫س ِل ْم‬ َ
َّ‫ىَّو َع ْنَّبَ ِقي ِة‬
َ ‫انَّو َع ِل‬ َ ‫عثْ َم‬ ُ ‫رَّو‬ َ ‫ع َم‬ ُ ‫َّو‬ َ ‫اءَّالرا ِش ِديْنَ َّأ َ ِبىَّبَ ْك ٍر‬ ِ َ‫ضَّالل ُهمَّ َع ِنَّاْل ُخلَف‬ َ ‫ار‬ ْ ‫َو‬
‫ضَّ َعناَّ َم َع ُه ْمَّ‬ ‫ار َ‬ ‫َّو ْ‬ ‫انَّاِلَىيَ ْو ِم ِ‬
‫َّالدي ِْن َ‬ ‫س ٍ‬ ‫َّوتَا ِب ِعيَّالتا ِب ِعيْنَ َّلَ ُه ْمَّ ِبا ِْح َ‬ ‫َّوالتا ِب ِعيْنَ َ‬ ‫الص َحابَ ِة َ‬
‫اح ِمي ََّ‬
‫ْن‬ ‫ِب َر ْح َمتِ َكَّيَاَّأ َ ْر َح َمَّالر ِ‬
‫َّواْلَ ْم َواتَِّ‬ ‫َّواْل ُم ْس ِل َماتَِّاَلَ ْحيآ ُء ِ‬
‫َّم ْن ُه ْم َ‬ ‫َِّواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َ‬
‫َّواْل ُمؤْ ِمنَات َ‬ ‫اَلل ُهمَّا ْغ ِف ْرَّ ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َ‬
‫ص ْرَّ ِع َبادَ َكَّاْل ُم َو ِحدِيةََّ‬ ‫َّوا ْن ُ‬ ‫َّواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ َ‬ ‫َّوأَذِلَّالش ِْر َك َ‬ ‫َّواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َ‬ ‫عزَّاْ ِإل ْسالَ َم َ‬ ‫الل ُهمَّأ َ َِّ‬
‫َّوا ْع ِلَّ َك ِل َماتِ َكَّ‬ ‫َّوَّدَ ِم ْرَّأ َ ْعدَا َء ِ‬
‫َّالدي ِْن َ‬ ‫اخذُ ْلَّ َم ْنَّ َخذَ َلَّاْل ُم ْس ِل ِميْنَ َ‬ ‫َّو ْ‬ ‫َّالديْنَ َ‬ ‫ص َر ِ‬ ‫ص ْرَّ َم ْنَّنَ َ‬ ‫َوا ْن ُ‬
‫َّواْ ِلم َحنَ َّ‬ ‫س ْو َءَّاْل ِفتْنَ ِة َ‬‫َّو ُ‬ ‫َّواْ ِلم َحنَ َ‬ ‫َّوالزلَ ِز َل َ‬ ‫َّواْ َلوبَا َء َ‬‫َّالدي ِْن‪َّ.‬الل ُهمَّا ْدفَ ْعَّ َعناَّاْلبَالَ َء َ‬ ‫ِإلَىَّيَ ْو َم ِ‬
‫انَّاْل ُم ْس ِل ِميْنَ َّعآمةًَّيَاَّ‬ ‫سائِ ِرَّاْلبُ ْلدَ ِ‬ ‫طنَ َّ َع ْنَّبَلَ ِدنَاَّاِ ْندُونِ ْيسِياَّخآصةً َ‬
‫َّو َ‬ ‫اَّو َماَّبَ َ‬ ‫َّم ْن َه َ‬ ‫ظ َه َر ِ‬ ‫َماَّ َ‬
‫‪َّ.‬ربنَاَّ‬ ‫ار َ‬ ‫ابَّالن ِ‬ ‫َّوقِنَاَّ َعذَ َ‬ ‫سنَةً َ‬ ‫َّوفِىَّاْ ِ‬
‫آلخ َرةَِّ َح َ‬ ‫سنَةً َ‬ ‫‪َّ.‬ربنَاَّآتِناََّفِىَّالدُّ ْن َياَّ َح َ‬ ‫َربَّاْل َعالَ ِميْنَ ََّ‬
‫َّمنَ َّاْلخَا ِس ِريْنَ ‪ِ َّ.‬ع َبادَهللاَِّ!َّ ِإنَّهللاََّ‬ ‫َاَّوت َ ْر َح ْمنَاَّلَنَ ُك ْونَن ِ‬ ‫اإنَّلَ ْمَّت َ ْغ ِف ْرَّلَن َ‬ ‫َاَّو ْ‬ ‫سن َ‬ ‫ظلَ ْمنَاَّا َ ْنفُ َ‬
‫َ‬
‫َّواْل َب ْغيَّ‬ ‫َّواْل ُم ْن َك ِر َ‬ ‫شآء َ‬‫َّو َي ْن َهىَّ َع ِنَّاْلفَ ْح ِ‬ ‫ْتآءَّذِيَّاْلقُ ْر َ‬
‫بى َ‬ ‫َّو ِإي ِ‬‫ان َ‬‫س ِ‬ ‫ح َ‬ ‫َّواْ ِإل َّْ‬‫َيأ ْ ُم ُرنَاَّ ِباْل َع ْد ِل َ‬
‫لىَّنِعَ ِم ِهَّيَ ِز ْد ُك ْمَّ‬‫َّوا ْش ُك ُر ْوهَُّ َع َ‬ ‫َّوا ْذ ُك ُرواَّهللاََّاْلعَ ِظي َْمَّيَ ْذ ُك ْر ُك ْم َ‬ ‫ظ ُك ْمَّلَعَل ُك ْمَّتَذَك ُر ْونَ َ‬ ‫يَ ِع ُ‬
‫َولَ ِذ ْك ُرَّهللاَِّأ َ ْكبَ َّْر‬

You might also like