You are on page 1of 8

STRATEGI BAHASA PERSUASI DALAM MEMASARKAN KIMONO BOOKMARK

SEBAGAI BENTUK PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN

Fajar Kurniadi1, Askardiya Mirza Gayatri2, Septiana Ika Ningtyas3


123
Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Indraprasta PGRI
Email: fajar.kurniadi@unindra.ac.id

Abstract. Entrepreneurship is a mental attitude that often echoed not only by government but also by the
educator. The purpose of the act is to activate the role of community or educator in Indonesia economic
domain. Several methods have been applied for smoothening the purpose, one of them is the utilization of
waste and transform it into the worth of selling goods. The utilization of patchwork and transform it into
kimono modeled bookmark become the solution to some of the problems, namely waste, creativity
presence, and entrepreneurship. This activity is done in a few stage, which is sorting patchwork waste,
the making of a bookmark, and sell it using various media. The most preferred media is social media with
its various features. Starting with the feature that uniting pictures up till using language that persuades
buyers at least to look at the products that was on sale feature. The scope of this activity is vocational
high school students especially office administration major which familiar with recording and
bookkeeping. The purpose of this activity is growing the interest in entrepreneurship, enhance creativity
by making patterns and shape as well as rising the use of persuasive language in products marketing. The
result of this activities is bookmark with several models and the sale of the bookmark in social media
using some of persuasive language and style.
Keywords: Persuasive, Entrepreneurship, Waste

Abstrak Kewirausaahaan merupakan sikap mental yang sedang banyak digaungkan pemerintah,
termasuk pendidik. Adapun kegunaannya adalah untuk mengaktifkan peran masyarakat atau pendidik
dalam kancah perekonomian Indonesia. Beberapa praktik diterapkan untuk memuluskan tujuan tersebut,
salah satunya adalah pemanfaatan limbah menjadi barang layak jual. Pemanfaatan kain perca menjadi
pembatas buku dengan model kimono menjadi jalan keluar dari beberapa masalah yakni limbah,
pemunculan kreativitas, dan berwirausaha. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahap, yakni tahap
pemilahan limbah perca, pembuatan pembatas buku, dan menjualnya dengan berbagai media. Media
paling digemari adalah media sosial dengan berbagai fiturnya. Mulai dari fitur menyatukan gambar
hingga penggunaan bahasa yang mengajak pembeli setidaknya melihat produk yang dijual. Lingkup
kegiatan ini adalah siswa SMK khususnya jurusan Administrasi Perkantoran yang sudah akrab dengan
pencatatan dan pembukuan. Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan minat kewirausahaan,
meningkatkan kreativitas dengan membuat pola dan bentuk serta menumbuhkan semangat penggunaan
bahasa persuasi dalam memasarkan produknya. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pembatas
buku dengan beberapa model dan penjualannya di media sosial dengan menggunakan beberapa gaya dan
bahasa persuasi.
Kata Kunci: Persuasi, Kewirausahaan, Limbah

PENDAHULUAN ini. Daerah pemasaran yang luas akan membuat


Penandatangan nota kesepahaman produk semakin banyak tersebar dan diminati
mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN di akhir oleh berbagai orang dari berbagai kalangan di
tahun 2015 merupakan momentum nyata negara-negara lain. Negara pun ikut merasakan
dibukanya peluang dan tantangan bagi berkah dari peristiwa ini dengan masuknya
perekonomian para pelakunya, termasuk devisa dan bea masuk barang.
Indonesia. Indonesia menjadi salah satu anggota Ancaman terjadi jika produk yang dijual
yang menyetujuinya dan bersiap menghadapi tidak sesuai dengan kualifikasi minimal negara
gencarnya produk dan jasa yang hadir dari tujuan atau kurang diminatinya produk.
mancanegara. Peluang terjadi jika para pelaku Ditambah lagi, dari dalam negeri, budaya
usaha Indonesia mengembangkan produknya konsumtif masyarakat Indonesia dapat membuat
untuk dikirim dan dipasarkan di negara tujuan produk hasil negeri sendiri kalah bersaing dengan
MEA. Peluang memperluas daerah pemasaran produk dari luar negeri. Kegemaran
merupakan satu dari beberapa keuntungan MEA menggunakan produk bermerek dan luar negeri

72
Kurniadi, Gayatri, Ningtyas, Strategi Bahasa Persuasi Dalam Memasarkan … 73

merupakan momok menakutkan bagi pelaku lingkungan pendidikan dini sebagai peletakkan
usaha domestik. Produk impor gencar landasan ekonomi yang kuat”
dipromosikan di berbagai media dengan cara dan Berdasarkan penelitian tersebut,
model yang menarik sehingga mudah masuk ke penanaman minat kewirausahaan harus dilakukan
ingatan para konsumen. Ditambah, stigma barang sejak dini guna melandasi pengetahuan ekonomi
impor adalah barang berkualitas sangat melekat yang kuat. Semakin dini tentunya semakin baik
dan sulit dihilangkan pun menjadi penunjang tanpa mengabaikan batasan usia dan ketentuan
larisnya produk impor di pasar Indonesia. lingkungan. Penanaman harus dilakukan dengan
Tengok saja produk elektronik atau kendaraan, memerhatikan usia, tidak perlu dilakukan dengan
penguasa segmen ini adalah produk dari negara tergesa-gesa dan terlalu memikirkan target. Sikap
lain. Melihat kondisi ini, pemerintah mulai yang didahulukan adalah bermain sambil belajar.
gencar mencanangkan program berwira usaha. Menanamkan sebuah pelajaran dengan cara yang
Melalui semangat wira usaha, diharapkan dapat menyenangkan dan bermanfaat. Peneliti
memotivasi pegiat wira usaha muda termasuk membungkusnya dengan berbagai bahasa yang
para konsumen untuk berpindah produk ke menarik perhatian anak PAUD sehingga mereka
produk lokal dengan manfaat untuk negeri mau mengikuti arahan tanpa merasa dipaksa.
sendiri. Mengubah stigma di atas bukanlah hal Tidak hanya di lingkungan pendidikan,
mudah tetapi tidak ada yang tidak mungkin. Jika pemerintah pun giat membumikan kewirausahaan
pasar dibanjiri produk lokal berkualitas, tentunya di kalangan masyarakat dengan membuat
pola konsumen akan berubah ke produk lokal. kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Semangat cinta kebangsaan pun digelorakan Menengah untuk menggiatkan kembali sektor
untuk meningkatkan daya beli produk lokal. Hal ekonomi dimulai dari sendi terkecil. Salah satu
ini nampaknya berdampak positif dengan yang digagas oleh Kementerian (Koperasi, 2015)
banyaknya para wirausahawan muda berbakat ini adalah dengan mengeluarkan peraturan yang
dan tidak segan mempromosikan produknya di menyediakan fasilitas kemudahan impor bagi
level internasional. Mereka membangun jaringan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah
kuat antarnegara dengan memadukan kreativitas untuk mengembangkan produk-produk tujuan
dan kemajuan teknologi. Tengok saja pemilik ekspor. Melalui aturan ini, diharapkan koperasi
makanan khas Turki asal Indonesia yang sudah dan UMKM mampu berkembang luas di semua
menjangkau 9 (sembilan) negara dengan lebih daerah untuk memproduksi barang kebutuhan
dari 1300 cabang di Indonesia (anonim, 2017). masyarakat dan ekspor termasuk produk-produk
Semangat membumikan kewirausaan sudah ekonomi kreatif yang menjadi karakter produk
muncul di bangku sekolah dengan menerapkan hasil usaha serta mampu bersaing dengan produk
mata pelajaran kewirausahaan. Perguruan tinggi impor yang merambah pasar ASEAN. Selain
pun mengambil peran dalam semangat ini dengan mengatur regulasi dan manajemen
mengintegrasikan mata kuliah kewirausahaan pemasarannya, pemerintah pun rutin mengadakan
pada semester 6 (enam) dan 8 (delapan). Di bazar atau penjualan barang hasil wirausahawan
semester 6, mahasiswa dibekali dengan teori muda. Hal ini diharapkan dapat membuat geliat
berwirausaha dan pembuatan proposal wira wirausaha menjadi semakin banyak dan variatif,
usaha. Di semester 8, mahasiswa diminta termasuk geliat di media sosial.
berperan aktif dalam kegiatan kewirausahaan Media sosial sudah bukan barang baru
dengan membuat produk hingga memasarkannya. untuk kehidupan manusia di era mileneal ini.
Namun, penanaman minat kewirausahaan Pengguna internet di Indonesia yang mencapai
ternyata sudah digalakkan sejak anak usia dini. 123.000 pengguna (Hidayat, 2014) merupakan
(Kurniadi, 2015) pernah meneliti mengenai hal angka yang fantastis dan menduduki posisi ke-6
ini dan menghasilkan “Pembangunan minat dunia. Jumlah pengguna yang luar biasa
kewirausahaan sebaiknya dilakukan di merupakan sebuah peluang bagi para
74 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 72-79

wirausahawan untuk mengembangkan pasar konsumennya dengan sapaan “Kakak!” untuk


penjualan produknya melewati batas ruang dan membuat calon konsumennya nyaman dan akrab.
waktu. Melalui fasilitas media sosial, hambatan Kenyamanan dan keakaraban yang dijalin
ruang dan waktu, persaingan tempat dan harga penjual kepada pembeli akan membuat proses
dapat diminimalisasi. Pemasaran tidak perlu memasarkan dan bertransaksi menjadi lebih
dilakukan di pasar, bahkan di dalam kamar pun mudah dan menyenangkan. Selain penggunaan
dapat membuka toko digital dengan memajang bahasa persuasif, peranan negosiasi pun sangat
foto barang dan dapat dilihat oleh semua penting dalam proses transaksi.
pengakses internet. Kemudahan ini membuat
geliat pasar digital semakin pesat dan tidak METODE PELAKSANAAN
terbendung. Permasalahannya adalah ketika Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan
banyak barang yang diperjualbelikan dengan dengan melakukan penyuluhan. Penyuluhan yang
berbagai kemiripan membuat para pembeli dilakukan dengan membangkitkan semangat
bingung menentukan pilihan. Oleh karena itu, peserta didik untuk dapat memaksimalkan
penjualan di toko digital pun harus menggunakan potensi dan kreativitas dengan membuat barang
trik penarik konsumen dengan bahasa yang layak pakai dengan bahan sisa produksi.
persuasif. Penyuluhan pun dilakukan untuk memberikan
Persuasi merupakan tulisan yang gambaran keseruan berwirausaha dengan
digunakan untuk menuangkan ide dan gagasan berbagai kemudahan dan keuntungan jika
dengan mengajak lawan tutur atau pembaca dan dikolaborasikan dengan media sosial.
pada akhirnya adalah meyakinkan orang lain. Setelah penyuluhan dilakukan, praktik
Bentuk persuasif tidak hanya dalam media tulis langsung ke objek abdian yakni para siswa.
melainkan media komunikasi lainnya. Sebelum melakukan penyuluhan, para siswa
Komunikasi persuasif merupakan komunikasi diajak untuk memilih dan memilah bahan baku
yang mempunyai tujuan khusus dan terarah untuk yang akan dibuat kerajinan tangan yakni kain
mengubah perilaku sebagai sasaran komunikasi. perca dan kertas berwarna. Melalui kegiatan ini,
Jika dikaitkan dengan paragraf, persuasi siswa dapat mengetahui model dan corak warna
merupakan paragraf dengan tujuan mengajak, dari luarannya nanti. Setelah melakukan
membujuk, atau merayu dengan tujuan akhir pemilihan, para siswa diajak untuk membuat pola
mempenagaruhi hingga mengajak pembaca atau hingga pada akhirnya mengikuti dan
penyimak melakukan apa yang diinginkan menyelesaikan karyanya. Setelah selesai,
penulis atau pembicara. Ada pun ciri dari hasilnya langsung dipromosikan dengan berbagai
paragraf ini adalah menyajikan fakta, pemberian media sosial mereka.
alasan, dan membujuk. Biasanya menggunakan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
partikel bahasa –lah atau dengan slogan atau ini dilakukan di SMK Waskito yang beralamat di
jargon tertentu yang menjadi ciri khas sebuah Jalan Raya Pamulang 2, Serua, Ciputat,
tempat atau produk. Tangerang Selatan, Provinsi Banten Jawa Barat
Kaitannya dengan pemasaran produk, gaya Indonesia.
atau bahasa mengandung unsur persuasif
dibutuhkan untuk menarik perhatian calon HASIL DAN PEMBAHASAN
pelanggan. Bahasa persuasif pun bukan sekadar Hasil yang didapatkan dari kegiatan
tuturan atau tulisan yang mengajak, tetapi pengabdian kepada masyarakat ini adalah produk
pemuatan gambar atau gerak tubuh pun masuk pembatas buku dengan berbagai model dan
kategori penggunaan persuasif. Tengok saja warna. Sebelum menghasilkan produk tersebut,
sebuah pusat perbelanjaan yang membuat dilakukan beberapa proses lain yakni melakukan
jargonnya dengan memanggil semua calon penyuluhan.
Kurniadi, Gayatri, Ningtyas, Strategi Bahasa Persuasi Dalam Memasarkan … 75

Gambar 1; Proses Penyuluhan Pentingnya Berwirausaha

Pada kegiatan penyuluhan, tim mereka merupakan langkah memotivasi dan


melakukan pencerahan dan penegasan bahwa membuat kreativitas mereka semakin
berwirausaha adalah sebuah peluang di era berkembang. Setelah motivasi terbentuk, akan
milenia ini. beberapa contoh sukses para sangat mudah menggiatkan kegiatan baru.
wirausahawan muda pun diberikan sebagai Proses selanjutnya adalah dengan melakukan
motivasi dan pendorong. Antusiasme para peserta pendampingan dalam pembuatan produk. Setiap
didik pun semakin tinggi saat kami memberikan tahap yang dilakukan, diperhatikan dengan
contoh produk layak jual yang ternyata dibuat saksama dan dibimbing dengan telaten dan penuh
dari barang yang sudah tidak digunakan. kesabaran. Kegiatan pendampingan ini
Setelah proses penyuluhan dan melibatkan seluruh siswa, termasuk guru.
memotivasi peserta didik, tindakan selanjutnya Beberapa guru mulai dapat mengikuti setiap
adalah membiarkan mereka berkreasi dengan tahapan yang dilakukan dan kembali
imajinasi dan kreativitasnya. Mereka diizinkan mengajarkan kepada peserta didiknya
melihat-lihat luaran produk dan bahan baku yang
akan digunakan untuk membuat kerajinan. Proses
memadupadankan bahan baku dengan imajinasi
.
76 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 72-79

Gambar 2. Proses Pendampingan Pembuatan Kimono Bookmark

Alat dan bahan yang digunakan dalam mengemasnya dengan plastik dan pita beraneka
kegiatan ini adalah kain perca, lem kertas, warna agar terlihat elegan dan layak jual. Proses
potongan kertas warna, pita warna, kertas karton pembuatan telah selesai dilakukan, selanjutnya
yang telah dipotong sedemikian rupa. Adapun adalah proses pemasaran dan penjualan.
perlakuan yang diberikan kepada bahan ini Beberapa trik dilakukan agar produk yang telah
adalah sebagai berikut: a. Melipat kertas bercorak dihasilkan mampu menarik perhatian calon
dengan lipatan kecil di bagian atas ukuran 1-2 pembeli, salah satunya adalah pemanfaatan
milimeter lalu direkatkan dengan lem, sisihkan; media sosial dan menggunakan bahasa
b. Ambil kertas karton berwarna yang digunakan komunikasi persuasif.
sebagai alas atau badan pembatas buku, lalu Kebanyakan siswa telah memiliki media
rekatkan dengan bagian pertama tadi. Jika sudah sosial dengan banyak pengikut di antaranya
direkatkan, lipat kertas berwarna secara adalah rekan siswa di berbagai sekolah. Hal ini
menyilang ke bagian depan; c. Setelah itu, kita merupakan sebuah peluang yang harus
akan membuat bagian kepala dengan menyusun dimanfaatkan dengan baik. Berbekal produk yang
atau menempelkan bagian kecil yang telah dibuat sudah dibuat dengan cantik dan layak jual,
dengan menggunting karton dalam bentuk mereka pun tidak ragu memasarkannya di media
lingkaran kecil. Besar lingkaran itu harus sosial. Gaya persuasif yang diperlihatkan para
disesuaikan dengan badan atau tubuh pembatas siswa adalah dengan menyusun produk luaran
buku. Setelah dibuat, bagian ini disatukan dengan dengan sedemikian rupa dengan menggunakan
merekatkannya; d. Setelah direkatkan, tinggal kreasi yang menarik. Beberapa membuat vidio
membuat model untuk bagian kepala. singkat dan diunggah ke media sosialnya. “Yuk
Untuk membuat model ini, siswa baca buku, jangan lupa percantik bukumu dengan
diberikan kebebasan untuk mengkreasikannya. Kimono Bookmark! Mumpung masa promosi,
Bahan yang dijadikan rambut ini diambil dari beli 2 gratis 1!” merupakan salah satu bentuk
beberapa helai kertas warna atau pita atau jalinan tulisan yang diunggah siswa di media sosialnya
benang wol beraneka warna; e. Setelah semuanya dengan mencantumkan beberapa gambar contoh
tergabung, proses selanjutnya adalah produk.
Kurniadi, Gayatri, Ningtyas, Strategi Bahasa Persuasi Dalam Memasarkan … 77

Gambar 3. Alat dan Bahan

Gambar 4; Salah Satu Proses Pemasaran lewat Media Sosial


Bahasa persuasi yang digunakan pada iklan di media televisi atau media sosial.
iklan pemasaran ini adalah dengan menunjukkan Melalui pemasaran di media sosial,
masa promosi. Calon konsumen akan tertarik jika eksistensi mereka sebagai wirausahawan muda
mendengar atau melihat kata “Potongan Harga”, terbangun dan membuat mereka bersemangat
“Gratis”, “Beli X dapat Y dan Z”, atau dengan untuk menciptakan produk-produk sejenis.
stimulasi bahasa “Promo hanya hari ini” dengan Ditambah lagi dengan menggunakan bahasa
tampilan yang menarik dan warna yang persuasif yang kuat dapat membuat produk
mencolok. Pemajangan barang atau produk di mereka terjual laris di pasaran sesama siswa.
tempat yang mudah dilihat pun merupakan Bahasa persuasif yang ditampilkan bukan
bahasa persuasif yang sangat efektif. Termasuk hanya berbentuk bahasa, pengaplikasian produk
memperluas daya sebar promosi dengan berbagai pada beberapa media yang sering digunakan
cara, diantaranya menyebarkan pamflet dan siswa pun dapat menjadikan proses pemasaran
leaflet, membuat spanduk besar, pemasangan menjadi mudah. Contohnya adalah dengan
78 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 3, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 72-79

menggunakan Kimono Bookmark ini sebagai kekinian.


pembatas buku pelajaran dengan gaya yang

Gambar 5. Salah Satu bentuk bahasa Persuasif dalam pemasaran Komono Bookmark

Bahasa persuasif yang diterapkan pada digital hampir menguasai perekonomian saat
gambar pemasaran di atas adalah dengan ini.
menunjukkan pola penggunaan produk luaran Berdasarkan simpulan yang telah diraih, ami
sehingga konsumen dapat merasakan sensasi memberikan rekomendasi atau saran sebagai
yang diberikan oleh produk. Lewat cara ini, berikut:
diharapkan produk dapat menarik para calon a. Melihat pada banyaknya potensi yang ada
konsumen dan dibeli karena beraneka ragam dari pada siswa dan media sosial, perlu diadakan
segi warna, bentuk, dan aksesorisnya. Bahasa kegiatan serupa dengan cakupan lebih luas
persuasif yang dibungkus dengan tingkat dan tim yang lebih banyak. Pembinaan
kekinian para siswa membuat produk mudah kewirausahaan di sekolah pun harus lebih
tersebar. diarahkan pada praktik dibandingkan teori.
b. Minat yang sudah tumbuh, harus difasilitasi
SIMPULAN DAN SARAN oleh pihak berwenang. Dalam hal ini, pihak
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, dapat sekolah diharapkan memberikan ruang bagi
disimpulkan beberapa pernyataan sebagai wirausahawan muda di sekolah dengan
berikut: mengadakan semacam bazar rutin bulanan
a. Berwirausaha merupakan kegiatan atau semesteran. Perhelatan ini pun dinilai
menciptakan, mengolah, hingga memasarkan untuk menimbulkan gairah berwirausaha
produk baru dan bernilai jual kepada siswa.
khalayak. Berwirausaha merupakan tantangan
manusia di era milenial jika tidak mau hanya UCAPAN TERIMA KASIH
menjadi makhluk penganut konsumerisme. Alhamdulillah, puji serta syukur kami
Selain membuka peluang, berwirausaha pun haturkan kepada Allah SWT yang telah
dinilai ramah lingkungan dan ekonomi. Jika memberikan semua nikmat-Nya sehingga kami
dapat membuat, untuk apa membeli! masih mampu menjalani hidup dengan penuh
b. Berwirausaha pun harus dilakukan mengikuti keberkahan. Aamiin
kemajuan teknologi dengan memanfaatkan Ucapan terima kasih kami berikan
berbagai fitur dan kelancaran jaringan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
komunikasi. Berbagai aplikasi media sosial kegiatan ini, mulai dari perencanaan hingga
dengan berbagai fitur menarik dan evaluasi. Utamanya adalah mitra kami yakni
memanjakan para wirausahawan muda teleh SMK Waskito Ciputat yang telah bersedia
menanti untuk dimanfaatkan. Pemanfaatan menerima kami untuk dapat menerapkan ilmu
media sosial dapat sangat efektif karena tidak kami di sana.
membutuhkan banyak tenaga, uang, dan Terima kasih pula untuk seluruh rekan
usaha. Para pengguna media sosial tidak perlu dosen di Universitas Indraprasta PGRI yang telah
menyewa toko, membayar karyawan, menciptakan iklim kerja yang sangat kompetitif
retribusi, area parkir, bayar iuran listrik, dan sehingga menimbulkan semangat kreativitas yang
pajak (belum diatur). Peluang inilah yang luar biasa. Semua itu tidak akan tercipta tanpa
menjadi modal yang sangat berharga bagi para pemimpin yang bijaksana. Terima kasih yang
wirausahawan muda di era milenial. Selain tidak terhingga kepada Bapak H. Akhmad
dukungan media, manusia era milenial dinilai Sefudin S.E., M.M. yang telah sangat bijaksana
sangat kreatif dan mempunyai mobilisasi yang membimbing rekan dosen sehingga mampu
tinggi. Berbagai konten digital dan penjualan mengembangkan karier dengan baik.
Kurniadi, Gayatri, Ningtyas, Strategi Bahasa Persuasi Dalam Memasarkan … 79

DAFTAR PUSTAKA Kementerian Komunikasi dan


anonim. (2017, 12 19). Kebab Turki Baba Rafi. Informatika Republik Indonesia:
Retrieved 12 20, 2017, from Babarafi: https://kominfo.go.id/content/detail/4286
www.babarafi.com/?lang=en /pengguna-internet-indonesia-nomor-
Hidayat, W. (2014, 11 24). Pengguna Internet enam-dunia/0/sorotan_media
Indonesia Nomor Enam Dunia. Koperasi, S. (2015, 9 15). Pemberdayaan
Retrieved 12 10, 2017, from Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah. Retrieved 12 10, 2017, from Kurniadi, F. (2015). Peranan Pembangunan
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Minat Kewirausahaan pada Siswa PAUD
dan Menengah Republik Indonesia: dalam Menyambut MEA dengan Model
http://www.depkop.go.id/content/read/pe Menjual Karya Sendiri. Research and
mberdayaan-koperasi-dan-usaha-kecil- Development Journal Of Education, 3-11
dan-menengah/

You might also like