You are on page 1of 8

ABSTRACT

THE EFFECT OF SILICA CONCENTRATIONS (1,25%, 2,5% AND 5%)


IN THE FORMULATION OF DRUMSTICK TREE (Moringa oleifera)
LEAF EXTRACT BODY SCRUB ON THE CONCENTRATION OF 15%

Fenny Yuniharto*, Uswatun Chasanah, Dian Ermawati


Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences
University of Muhammadiyah Malang

Background : Silica is one of exfoliating agents that can be utilized as body


scrub. Silica is formulated with drumstick tree (Moringa oleifera) leaf extract
with the concentration of 15% which possesses antioxidant activity that can be
easily dissolved in water. Therefore, it is suitable to be formulated into a
preparation in forms of vanishing cream type (O/W)
Objective: This study aims to discover the effect of silica concentrations on the
physical and chemical characteristics of body scrub pharmaceutical preparation.
Method: The ethanol extract of drumstick tree leaves with the concentration of
15% was formulated into O/W preparation using silica concentrations of 1,25%,
2,5%, and 5%. Then, the body scrub preparations were evaluated in terms of
physical characteristics (organoleptic, viscosity, and dispersion) and chemical
characteristics (pH)
Result and Conclusion: The result of the study indicated that the body scrub
preparations of the ethanol extract of drumstick tree leaves with the concentration
of 15% that was formulated with silica concentrations of 1,25%, 2,5%, and 5%
affected the physical characteristics of the preparations which were shown by
three preparations possessing smooth granule texture, dark brown color, and
distinctive aroma. However, formula III possessed the strongest feeling of
granules. The viscosity of formula I, formula II, formula III was 10667 cPs, 12833
cPs, 16000 cPs respectively. The dispersion of formula I, formula II, formula III
was 0,10 g/cm, 0,06 g/cm, and 0,01 g/cm respectively. Furthermore, the chemical
characteristics, pH, were on formula I (6,10), formula II (6,09) dan formula III
(6,60).

Keywords: Moringa oleifera extract, cream, emulsifier, Body scrub

1
2

PENDAHULUAN lain – lain. Salah satu kandungan dari


daun Moringa oleifera yang
Scrub pertama kali berfungsi untuk mempercepat
diperkenalkan pada awal 1900-an. pengangkatan sel kulit mati adalah
Pada tahun 1903 George Mackee tanin yang mempunyai konsentrasi
menggunakan fenol sebagai scrub cukup besar (Kathryn, 2011)
untuk mengobati jerawat jaringan Tanin adalah senyawa fenolik
parut. Fenol diaplikasikan pada kulit yang larut dalam air yang mengikat
selama 30 sampai 60 detik dan dan mengendapkan alkaloid, gelatin
kemudian dibilas dengan etanol dan protein lainnya. Tanin
dalam empat sampai enam kali menunjukkan berbagai sifat biologis,
perawatan dalam interval 2 bulan yaitu: anti – kanker, anti
(Kligman et al., 1985). atherosclerotic, anti-inflamasi, anti –
Body scrub bertujuan untuk hepatoxic, aktivitas replikasi anti
mengangkat sel-sel kulit mati, bakteri dan anti-HIV. Daun Moringa
kotoran dan membuka pori-pori oleifera mempunyai kandungan tanin
sehingga kulit menjadi lebih cerah yang cukup besar. Konsentrasinya
dan putih. Sekarang ini begitu berkisar antara 13,2 gTAE / kg dan
banyak jenis lulur yang beredar di 20,6 gTAE / kg di daun kering dan
masyarakat dengan berbagai khasiat antara 5,0 gTAE / kg dan 12,0 gTAE
dimulai dari menghaluskan kulit, / kg di daun yang telah dilakukan
meremajakan kulit hingga freeze dry. Jumlah ini adalah lebih
memutihkan kulit (Ery, 2012). besar dari konsentrasi yang
Salah satu komposisi sediaan ditemukan dalam kacang-kacangan,
body scrub menggunakan exfoliating mirip dengan yang ditemukan di
agent. Exfoliating agent adalah beberapa tanaman dan berry, tetapi
bahan yang dapat mengelupaskan jauh lebih rendah bila dibandingkan
kulit seperti kopi, oatmeal, garam, dengan konsentrasi yang ditemukan
silika, asam salisilat, dll. Silika di tanaman obat lain (Leone et al,
adalah senyawa kimia dengan rumus 2015).
molekul SiO2 (silika dioksida) yang Penelitian terdahulu yang
dapat diperoleh dari silika mineral, dilakukan oleh Wiyana (2011),
nabati dan sintesis kristal. Pada menunjukkan bahwa kadar hambat
umumnya silika digunakan sebagai minimum ekstrak daun Moringa
exfoliating agent pada sediaan body oleifera pada konsentrasi 15%. Oleh
scrub (Bragman and Goncalves, karena itu peneliti menggunakan
2006; Della et al, 2002). konsentrasi ekstrak daun Moringa
Bahan aktif yang ditambahkan oleifera 15%.
mengandunng senyawa antioksidan Pada penelitian ini akan
tinggi agar dapat melindungi kulit dilakukan penelitian formulasi daun
dan menangkal radikal bebas. Maka Moringa oleifera dengan
dari itu kami menambahkan ekstrak menggunakan ekstraksi dalam etanol
daun kelor (Moringa oleifera) yang 96%. Daun Moringa oleifera di
mengandung cukup banyak ekstraksi selama 3 kali dengan etanol
kandungan antioksidan. sampai tidak menunjukkan warna
Kelor adalah tanaman yang apabila dilakukan uji KLT.
mempunyai kandungan vitamin A, Kemudian dilakukan penguapan
Vitamin B-6, Vitamin D, tanin, dan menggunakan rotavapor hingga
3

diperoleh ekstrak kental daun ±3hari tergantung dari banyaknya


Moringa oleifera. Lalu dilakukan sampel. Setelah sampel kering,
pencampuran sesuai dengan dilakukan penghancuran
formulasi yang telah dibuat. menggunakan blender kering untuk
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan bubuk sampel.
melihat perbedaan hasil uji mutu Selanjutnya di ayak menggunakan
fisik (organoleptis, penetapan daya Shieve Shaker dengan derajat
sebar dan viskositas) dan kimia (pH) kehalusan tertentu (Tiara, 2013).
apabila dilakukan pemberian
perbedaan kadar silika pada bahan Analisa Kadar Air Sampel Daun
aktif ekstrak daun Moringa oleifera Kelor
15% pada sediaan body scrub. Analisis kadar air dilakukan
pada sampel segar dan pada sampel
METODE PENELITIAN setelah pengeringan. Penentukan
kadar air ini dilakukan dengan cara
Bahan menaburkan serbuk pada wadah
Daun kelor diperoleh dari dalam MC kemudian di tutup setelah
daerah sekitar Malang dan telah itu diamati sampai angka pada layar
diidentifikasi oleh UPT Materia mesin MC berhenti. Persiapan yang
Medika Batu. Serbuk daun kelor perlu dilakukan adalah siapkan
diesktrak etanol 96% di serbuk yang sudah dikeringkan,
Laboratorium Kimia Terpadu kemudian nyalakan alat pengukur
Universitas Muhammadiyah Malang. kadarairnya (MC) taburkan serbuk
Sedangkan bahan yang digunakan pada bagian dalam MC, selanjutnya
untuk membuat body scrub yaitu amati pergerakan angka yang
TEA, asam stearat, gliserin, aquades, terdapat pada layar depan MC
setil alkohol, PG, silika diperoleh sampai pergerakan angka berhenti
dari P.T. Bratachem dengan selanjutnya catat hasil dari
sepesifikasi teknis. pengukuran MC.

Alat Pembuatan Ekstrak Etanol Daun


Alat-alat yang digunakan Kelor
dalam praktikum kali ini meliputi pH Proses ekstraksi dilakukan
meter Basic 20+ (Crison), neraca dengan cara maserasi dengan pelarut
analitik digital (Meter toledo), etanol 96%. Pelarut etanol 96% yang
peralatan uji daya sebar, peralatan uji digunakan yaitu pelarut etanol teknis.
viskositas (Rion Viscotester vT- Prosedur ekstraksi yang dilakukan
045F), steroglass hot plate (Daihan yaitu sebagai berikut : sebanyak 1 kg
Labtech CO.,LTD), mortir, stamper serbuk daun kelor direndam dalam
dan alat-alat gelas. etanol 96% sebanyak 10L , kemudian
diaduk selama ± 2-4 jam lalu
Prosedur Penelitian dibiarkan pada suhu ruang selama
18-20 jam. Ekstrak yang diperoleh
Persiapan Sampel Daun Kelor dipisahkan dari pelarut menggunakan
Sampel dicuci sampai bersih, rotary evaporator hingga diperoleh
kemudian ditiriskan. Selanjutnya ekstrak kental (Angelina et al.,
diangin-anginkan pada suhu ruang. 2005).
Pengeringan dapat berlangsung
4

Terdapat 3 formula body scrub yang masih dalam kondisi fase minyak
akan di uji karakteristik fisik berada diatas waterbath, aduk
(organoleptis, daya sebar, dan sampai homogen. Kemudian
viskositas), dan uji karakteristik turunkan cawan dari waterbath, aduk
kimia (pH). konstan sampai terbentuk massa krim
Formula I menggunakan yang baik. Saat krim masih hangat
konsentrasi silika 1,25%. Formula II masukkan ekstrak daun Moringa
menggunakan konsentrasi silika oleifera lalu aduk atau gerus sampai
2,5%. Dan Formula III menggunakan homogen, sampai terbentuk massa
konsentrasi silika 5%. Semua uji krim kemudian tambahakn silika
dilakukan replikasi 3 kali dengan sampai terbentuk massa body scrub
bobot sediaan 150 g. yang baik dengan tipe o/w.

Rancangan Formula Evaluasi Sediaan


Rancangan formula body scrub Evaluasi Fisik Sediaan
ekstrak etanol daun kelor adalah Organoleptis
sebagai berikut: Pemeriksaan organoleptis yang
Tabel 1. Rancangan Formula Sediaan dilakukan meliputi warna, bau dan
Body Scrub Ekstrak Etanol tekstur. Tekstur yang diamati adalah
Daun Kelor konsistensi dari sediaan (kaku atau
(%) lembut)
Bahan
FI FII FIII
Estrak Daun 15 15 15 Viskositas
Moringa oleifera Pertama timbang krim
Asam Stearat 15 15 15 sebanyak 150g, lalu alat viskometer
PG 5 5 5 dinyalakan, kemudian memilih rotor
TEA 1,5 1,5 1,5 yang sesuai lalu sediaan dimasukkan
Silika 2 2,5 3 ke dalam rotor. Rotor dipasang pada
Gliserin 15 15 15 alat, tombol pemutar alat dinyalakan,
Cetyl Alkohol 1 1 1 lalu jarum penunjuk viskositas
Aquades ad 100 100 100 dibaca. Jika telah konstan, segera
dicatat.
Cara Pembuatan Body Scrub
Dalam pembuatan body scrub ini Penentuan Daya Sebar
dilakukan dengan cara inversi, Body scrub di timbang
dengan maksud agar sediaan yang sebanyak 1 gram diletakkan di atas
terbentuk menghasilkan lebih kaca bening yang bagian bawahnya
lembut. Pertama-tama semua fase ditempeli kertas millimeter dengan
minyak: asam stearat dan setil diameter 20 cm. Selanjutnya sediaan
alkohol dilebur menjadi satu sampai ditutup dengan kaca, bagian atas
cair dengan suhu 70⁰C. Kemudian penutup diberi beban mulai dari
fase air: TEA, gliserin, dan propilen beban terkecil sampai yang terbesar
glikol yang telah dilarutkan dengan (0 g, 10 g, 50 g, 100 g, 150 g dst).
aquadest dicampur menjadi satu Kemudian setiap penambahan beban
dalam beaker gelas kemudian diamati penyebarannya, setelah tidak
dipanaskan sampai suhu lebih tinggi ada penambahan diameter dicatat,
dilanjutkan beban berikutnya sambil
± 5⁰C dari fase minyak. Lalu fase air
dimasukkan kedalam fase minyak
5

ditunggu sampai tiga beban dengan Hasil dan Pembahasan


diameter konstan. Pengamatan Organoleptis Body
Scrub
Evaluasi Kimia Sediaan
Ekstrak Daun Kelor
Pengukuran pH Hasil yang didapatkan yaitu, untuk
Elektroda dicuci dengan warna sediaan ketiganya memiliki
aquades dan dikeringkan dengan tisu, warna yang sama, yaitu berwarna
dilakukan kalibrasi dengan larutan hijau kehitaman. Kemudian untuk
buffer standar pH 7,0, elektroda tekstur sediaan, pada formula I
dicuci dan dikeringkan kembali. memiliki tekstur paling sedikit terasa
Ditimbang sebanyak 5 gram sediaan butiran silikanya. Sedangkan untuk
krim, kemudian diencerkan dengan formula III yang paling terasa butiran
aquades bebas CO2 sampai 50 mL. silikanya. Serta untuk bau sediaan,
selanjutnya dilakukan pengukuran ketiga formula memiliki hasil yang
pH sediaan dengan cara elektroda sama yaitu berbau khas daun kelor.
dimasukkan ke dalam sediaan dan
melihat angka yang ditunjukkan alat. Pengujian pH
Uji pH merupakan uji stabilitas
Analisis Data kimia. Pengujian ini bertujuan untuk
Hasil yang diperoleh dari melihat kesesuaian pH sediaan
pengamatan stabilitas fisik body dengan pH kulit. Pengujian pH
scrub daun kelor berupa data sediaan beberapa hari setelah
deskriptif dan kuantitatif. Data pembuatan sediaan. Hasil pengujian
deskriptif diperoleh dari pengujian pH body scrub daun kelor dapat
organoleptis, homogenitas, tipe dilihat pada tabel 2.
emulsi, dan stabilitas. Sedangkan
data kuantitatif diperoleh dari Tabel 2. Hasil Uji pH
pengujian pH, viskositas, dan daya
sebar. Formula Rerata ± SD
Data kuantitatif dianalisis secara I 6,10 ± 0,02
statistik menggunakan uji One-way II 6,09 ± 0,02
Anova. Dari data yang didapatkan III 6,60 ± 0,11
dilakukan analisa statistik dengan
derajat kepercayaan α = 0,05. Untuk Berdasarkan persyaratan SNI
mengetahui formula mana yang 16-4399-1996 pH kulit manusia
terdapat perbedaan bermakna dilihat adalah 4,5-8,0, pada pH 6,10-6,60
dari harga F hitung dan F tabel. sediaan body scrub yang dihasilkan
Apabila hasil yang diperoleh F memenuhi persyaratan pH sediaan
hitung > F tabel menunjukkan semi padat sehingga sediaan krim
adanya perbedaan bermakna, yang dihasilkan aman digunakan
sehingga dilanjutkan dengan uji serta tidak mengiritasi kulit karena
Honestly Significant Difference sesuai dengan pH kulit manusia.
(HSD) untuk mengatahui data mana Kemudian diuji statistik dengan One-
yang berbeda. Way Anova dengan derajat
kepercayaan α = 0,05, hasilnya
didapatkan F hitung (56,586) > F
tabel (4,76), berarti terdapat
6

perbedaan bermakna pada nilai pH kepercayaan α = 0,05. Didapatkan F


sediaan. Untuk mengetahui hitung (19,113) > F tabel (4,76),
perbedaan tiap formula dilakukan uji yang berarti terdapat perbedaan
HSD didapatkan antara formula I dan bermakna pada pengukuran daya
II terdapat perbedaan bermakna (α = sebar. Daya sebar semakin menurun
0,992), formula I dan III tidak dikarenakan seiring bertambahnya
terdapat perbedaan bermakna (α = kadar silika sediaan Body Scrub akan
0,000) dan formula II dan III tidak semakin kental sehingga sulit untuk
terdapat perbedaan bermakna (α = menyebar dan merata.
0,000).
Maka dapat disimpulkan 20000
bahwa seiring meningkatnya kadar
silika pada sediaan body scrub

Rata-rata Viskositas
15000
meningkat pula kadar pH pada
sediaan. 10000

0,3 5000
Rata-rata Daya Sebar

0,25
0
0,2 F1 F2 F3
0,15
Gambar 3. Histogram Uji Viskositas
0,1
0,05 Pengujian Viskositas
0 Pemeriksaan viskositas
FI F II F III dilakukan sehari setelah pembuatan
sediaan body scrub yang terbentuk
Gambar 2. Histogram Uji Daya stabil. Masing-masing formula
Sebar diperoleh hasil formula I (10667 ±
1041 dPAS), formula II (12833 ±
Pengujian Daya Sebar 577 dPAS) dan formula III (16000 ±
Uji daya sebar sediaan body 500 dPAS).
scrub ini sebagai ilustrasi bagaimana Untuk mengetahui adanya
body scrub diaplikasikan pada kulit. pengaruh peningkatan kadar ekstrak
Jika body scrub semakin mudah daun kelor yang digunakan pada
untuk diratakan pada kulit maka daya sediaan dilakukan analisis statistik
absorbansi krim pada kulit akan dengan One-Way Anova dengan
semakin besar pula sehingga kulit derajat kepercayaan α = 0,05, maka
mati yang terangkat akan semakin didapatkan F hitung (38,850) > F
banyak pula. tabel (4,76) berarti terdapat
Hasil menunjukkan rerata ± SD perbedaan viskositas yang bermakna.
untuk formula I (0,10 ± 0,03), Formula III lebih viskos dari pada
formula II (0,06 ± 0,03) dan formula formula I hal ini disebabkan oleh
III (0,01 ± 0,004) (Gambar 2). Untuk penambahan kadar silika dapat
mengetahui pengaruh peningkatan meningkatkan viskositas sediaan.
kadar silika yang digunakan pada Hasil tersebut membuktikan bahwa
sediaan terhadap daya sebarnya dengan adanya peningkatan kadar
dilakukan analisis statistik dengan ekstrak maka terjadi peningkatan
One-Way Anova dengan derajat viskositas pada sediaan pula.
7

Kesimpulan Int. J. Mol. Sci 16: pp. 12791-


Berdasarkan hasil penelitian, 12835
dapat disimpulkan bahwa
peningkatan kadar silika (1,25%, Plewig and Kligman, Acne
2,5% dan 5%) berpengaruh terhadap morphogenesis and treatment.
karakteristik fisik (organoleptis, Apringer Verlag Heidelberg,
viskositas, dan daya sebar) body New York, 1975 : 162-3
scrub ekstrak daun Moringa oleifera (Kligman et al, 1985)
konsentrasi 15%. Peningkatan kadar
silika (1,25%, 2,5% dan 5%) Singh,G., Rakesh, G., Sudeep, b.,
berpengaruh terhadap karakteristik Sandeep,K.Sharma., 2012. Anti
kimia (pH) body scrub ekstrak daun Inflammatory Evaluation of
kelor konsentrasi 15%. Leaf Extract of Moringa
oleifera, scholarship Research
Daftar Pustaka Library Vol(2): p141-164.

Ery. 2012. Sejarah Lulur tradisonal Sharma, V., Paliwal, R., Pracheta.
bali. Sejarah – lulur - 2011. A Review on Horse
tradisonal bali. Radish Tree (Moringa oleifera)
http://www.erykartini.sejarahlu a Multipurpose Tree with High
lurtradisional.com. Di akses 30 Economic and Commercial
Agustus 2016. Importance. Asian Journal of
Bioctechnology3 Vol (4) :p317
Gumpita, A. 2013. Manfaat Luluran -321.
Bagi Tubuh.www.
agkwomantips. com. Diakses Simbolan, J.M., M. Simbolan., N.
30 agustus 2016. Katharina. 2007. Cegah
Malnutrisi dengan Kelor.
Indriani, Tiara. 2013. Optimasi Yogyakarta: Kanisius.
Formulasi Krim Tabir Surya
Ekstrak Biji Kakao Shakhashiri, 2009. Chemical of The
(Theobroma Cacao L.) dengan Week Ethanol. General
Humectant Gliserin dalam Chemistry
Basis Vanishing Cream.
Skripsi, Program Studi Suya. 2009. Lulur Tradisional
Farmasi, Fakultas Ilmu sebagai Senjata Andalan.
Kesehatan, Universitas www.yahoo.com.
Muhammadiyah Malang. http://otetatsuya.wordpress.co
m. Diakses tanggal 30 Agustus
Leone, Alessandro, Alberto Spada, 2016.
Alberto Battezzati, Alberto
Schiraldi, Junior Aristil dan United States Department of
Simona Bertoli. 2015. Agriculture. n.d. Plant
Cultivation, Genetic, Database of Moringa oleifera.
Ethnopharmacology, Diakses melalui
Phytochemistry and http://plants.usda.gov. Pada
Pharmacology of Moringa tanggal 30 Agustus 2016.
oleifera Leaves: An Overview.
8

Voight, R., 1995, Buku Pelajaran


Teknologi Farmasi,
diterjemahkan oleh Soendari
Noerono, Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.

You might also like