You are on page 1of 15

F or m ula s i D a n Uji Stabilitas Sediaan Losio Perbandingan Setil

Alkohol Dan Karagenan Ekstrak Bunga Kamboja Putih


(Plumeria acuminata) Sebagai Antioksidan

Dewa Ayu Ketut Devi 1 , Gusti Ayu Rai Saputri 2 , Ade Maria Ulfa 3
Prodi Farmasi, Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia

*Correspondent author email : gustiayu340@gmail.com

ABSTRACT
Antioxidants are compounds that can counteract free radicals. One of the plants as a
source of natural antioxidants is the White Cambodian Flower (Plumeria acuminata). The purpose
of this study was to determine the formulation of lotion preparations with a ratio of cetyl alcohol
and carrageenan of white frangipani flower extract as an antioxidant that can meet the
characteristics and stability of good lotion preparations with the cycling test method (stored at 40℃
and 4℃ for 6 cycle). . Parameters observed were organoleptic, homogeneity, pH, dispersion and
viscosity. Extraction of white frangipani flowers using maceration method with 70% ethanol solvent
for 4 days and obtained a yield of 10.6%. Phytochemical analysis of white frangipani flower extract
includes alkaloids, flavonoids, saponins and tannins. The white frangipani flower extract had
antioxidant activity with an IC50 value of 38.50 ppm while formula VII with cetyl alcohol was 59.19
ppm and formula VIII with carrageenan was 44.8 ppm. Stability tests on formulas I – VIII resulted
in stable tests on organoleptic parameters, homogeneity and pH on days 1 to 12. Meanwhile, there
was instability in the dispersion parameters for formulas I, II, III and VII on days 11 and 12 with
addition of cetyl alcohol. Viscosity test using a rheosys viscometer obtained results of 3.51 Pa.s in
formula VIII with the addition of carrageenan and instability in formula VII of 0.69 Pa.s with the
addition of cetyl alcohol.

Keywords : Antioxidant, White Frangipani Flower, Stability, Lotion, DPPH

ABSTRAK
Antioksidan merupakan salah satu senyawa yang dapat menangkal radikal bebas. Salah
satu tanaman sebagai sumber antioksidan alami yaitu Bunga Kamboja Putih (Plumeria acuminata).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi sediaan losio perbandingan setil alkohol dan
karagenan ekstrak bunga kamboja putih sebagai antioksidan dapat memenuhi karakteristik dan
stabilitas sediaan losio yang baik dengan metode cycling test (disimpan pada suhu 40℃ dan 4℃
selama 6 siklus). Parameter yang diamati yaitu organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan
viskositas. Ekstraksi bunga kamboja putih menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol
70% selama 4 hari dan diperoleh rendemen sebesar 10,6%. Analisis fitokimia ekstrak bunga
kamboja putih meliputi senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Ekstrak bunga kamboja
putih memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 38,50 ppm sedangkan formula VII
dengan setil alkohol sebesar 59,19 ppm dan formula VIII dengan karagenan sebesar 44,8 ppm. Uji
stabilitas pada formula I – VIII menghasilkan pengujian yang stabil pada parameter organoleptis,
homogenitas dan pH pada hari ke-1 sampai 12. Sedangkan terjadi ketidakstabilan pada parameter
daya sebar untuk formula I, II, III dan VII pada hari ke-11 dan 12 dengan penambahan setil alkohol.
Uji viskositas menggunakan viskometer rheosys memperoleh hasil sebesar 3,51 Pa.s pada formula
VIII dengan penambahan karagenan dan terjadi ketidakstabilan pada formula VII sebesar 0,69 Pa.s
dengan penambahan setil alkohol.

Kata kunci : Antioksidan, Bunga Kamboja Putih, Stabilitas, Losio, DPPH.

1
PENDAHULUAN
Jika diamati dari letak 98,41 ppm dengan menggunakan
astronomis, negara Indonesia pelarut etanol 70% dan Bunga
termasuk negara yang beriklim tropis, Kamboja Jepang memperoleh nilai
inilah yang menyebabkan Indonesia IC50 sebesar 533,13 ppm dengan
disinari matahari sepanjang tahun. menggunakan pelarut etanol 96%.
Paparan sinar matahari tidak dapat Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
dihindari dalam kehidupan sehari- bahwa Bunga Kamboja Putih
hari, sinar matahari mampu merusak memiliki aktivitas antioksidan lebih
kulit selama waktu pemaparan dalam kuat dengan kandungan senyawa
jangka panjang (Mayaranti Wilsya et metabolit sekunder berupa alkaloid,
al., 2020). Polusi udara dan gaya flavonoid, saponin dan tannin
hidup yang tidak sehat memberi dibandingkan dengan Bunga
dampak buruk, terutama Kamboja Jepang. Hal ini dikarenakan
meningkatnya radikal bebas dalam nilai IC50 pada ekstrak Bunga
tubuh. Efek dari radikal bebas sangat Kamboja Putih kurang dari 200 ppm
membahayakan kesehatan kulit hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
(Dominica & Handayani, 2019). semakin kecil nilai IC50, maka
Kulit adalah salah satu organ semakin besar penangkapan aktivitas
terluar yang mampu menutupi seluruh radikal bebas (DPPH). Hal tersebut
tubuh manusia. Maka dari itu perlu yang menjadi latar belakang peneliti
untuk menjaga dan melindungi untuk mengambil formulasi sediaan
kesehatan kulit. Keriput, kering losio dengan menggunakan ekstrak
hingga pecah-pecah merupakan tanda Bunga Kamboja Putih dengan
dari kerusakan kulit (Auliasari et al., menggunakan pelarut etanol 70%.
2018). Maka dari itu, diperlukan Selain karena menghasilkan jumlah
senyawa antioksidan yang dapat bahan aktif yang optimal dan
mencegah efek radikal bebas yang memiliki hasil rendemen yang lebih
sangat membahayakan kesehatan besar, pelarut ini juga memiliki
kulit (Dominica & Handayani, 2019). tingkat kepolaran yang sama dengan
Antioksidan adalah salah satu komponen pada biomassa sel
senyawa yang mampu memperbaiki tumbuhan. Di dalam pelarut ini
sel-sel kulit yang sudah rusak dan memiliki kandungan air sehingga
menangkal efek radikal bebas, mempunyai kepolaran yang sama
dimana mekanisme kerjanya mampu dengan air dan etanol.
menyumbangkan satu elektron Agar senyawa alkaloid,
terhadap senyawa yang sifatnya flavonoid, saponin dan tannin mudah
sebagai oksidan kemudian senyawa digunakan, maka dibuat salah satu
oksidan tersebut dapat dicegah sediaan kosmetika topikal yang
(Yumas, 2016). mudah diaplikasikan ke seluruh tubuh
Berdasarkan hasil penelitian yaitu sediaan losio. Sediaan ini
aktivitas antioksidan ekstrak etanol memiliki tipe emulsi yang dibagi
Bunga Kamboja Jepang dan Bunga menjadi dua yaitu tipe air dalam
Kamboja Putih yang dilakukan oleh minyak (a/m) dan tipe minyak dalam
Shofi et al., (2020) didapatkan hasil air (m/a). Jika dibandingkan dengan
bahwa ekstrak Bunga Kamboja Putih krim atau salep kesesuaian sediaan
memperoleh nilai nilai IC50 sebesar losio yang berbentuk cair

2
mempercepat pemakaian pada kaca arloji, sudip, kertas saring,
permukaan kulit (Pujiastuti et al., rotary evaporator, timbangan
2019). analitik, labu ukur, blender, gelas
Agar sistem emulsinya stabil, ukur, beaker glass, alumunium foil,
sediaan losio dapat dibuat dengan oven, freezer, kuvet, mortar dan
emulsifying agent. Emulsifying agent stamper, bunsen, erlenmeyer,
terdiri dari bahan alami dan sintetis. spektrofotometer Uv-Vis, pipet
Salah satu bahan alami yaitu volume, hot plate dan wadah losio.
karagenan, karagenan termasuk Bahan yang digunakan dalam
bahan pengemulsi, penstabil dan penelitian ini adalah sampel bunga
pengental yang baik sehingga banyak kamboja putih (plumeria acuminata.),
digunakan sebagai peningkat etanol 70%, asam stearat,
viskositas dan proses ekstraksinya trietanolamin (TEA), paraffin cair,
yang diperoleh dari rumput laut setil alkohol, gliserin, metil paraben,
(Hudairiah et al., 2021). Menurut propil paraben, karagenan, pewangi
Nosa et al., (2020) yang menyatakan essential oil lavender, aquadest,
bahwa karagenan memiliki potensi etanol 96%, asam askorbat, DPPH
sebagai antioksidan dengan (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil),
konsentrasi nilai IC50 sebesar kloroform, amonia, H2SO4, Mg, HCl
5460,4676 ppm. Dimana hasil pekat, FeCl3, pereaksi Mayer dan
tersebut menunjukkan bahwa Dragendorff (Shofi et al., 2020).
karagenan memiliki aktivitas
antioksidan yang lemah sehingga PROSEDUR PENELITIAN
karagenan dapat digunakan sebagai Determinasi Tanaman
bahan tambahan. Salah satu bahan Tanaman bunga kamboja putih
sintetis yaitu setil alkohol yang
yang diperoleh dari TPU Kecamatan
berfungsi sebagai pengemulsi,
pengental dan penstabil. Maka dibuat Kemiling, Bandar Lampung di
variasi konsentrasi dari setil alkohol determinasi di Laboratorium Biologi
dan karagenan serta menentukan Universitas Lampung.
konsentrasi terbaik dari formulasi
yang telah dibuat (Hudairiah et al., Preparasi Sampel
2021). bunga kamboja putih diambil dalam
Berdasarkan uraian diatas, keadaan segar, tidak cacat dan masih
maka peneliti ingin meneliti utuh. Kemudian dilakukan sortasi
kestabilan dari sediaan losio basah dan dikeringkan dengan cara
perbandingan setil alkohol dan diangin – anginkan hingga kering
karagenan ekstrak bunga kamboja sempurna selama ± 7 hari. Setelah itu
putih (Plumeria acuminata) sebagai diserbukkan dan ditimbang bobot
antioksidan sampelnya (Notoatmodjo, 2018).

METODE PENELITIAN Ekstraksi bunga kambja putih


menggunakan metode maserasi.
Alat dan Bahan
Sebanyak 500 gram serbuk simplisia
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bejana, pipet ditambahkan pelarut etanol 70%
tetes, tabung reaksi, batang pengaduk, sebanyak 1,5 L hingga simplisia

3
terendam, kemudian didiamkan evaporator hingga diperoleh ekstrak
selama 24 jam sambil sesekali diaduk kental.
dan disaring. Kemudian dilakukan
pengulangan selama 4 hari. Lalu hasil Pembuatan Sediaan Losio
dari ekstraksi disaring dan evaporasi Formulasi sediaan losio ekstrak
pada suhu 40oC menggunakan rotary bunga kamboja putih dapat dilihat
pada tabel 1.

Tabel 1. Formulasi Sediaan Losio Ekstrak Bunga Kamboja Putih


Bahan Formulasi (g)

Fungsi FI FII FIII FIV FV FVI FVII FVIII

Ekstrak Bunga Zat Aktif - - - - - - 2,7 2,7

Kamboja Putih

Asam Pengemulsi 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5

Stearat

Setil Penstabil 2,7 3 3,6 - - - 3,6 -

Alkohol

Karagenan Penstabil - - - 6,9 8,4 11,4 - 6,9

Trietanol- Pengemulsi 3 3 3 3 3 3 3 3

amin

Gliserin Humektan 15 15 15 15 15 15 15 15

Parafin Cair Pelembab 21 21 21 21 21 21 21 21

Metil Paraben Pengawet 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

Propil Paraben Pengawet 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

Pewangi Pewangi 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

Aquadest Pelarut Ad Ad Ad Ad Ad Ad Ad Ad
300 300 300 300 300 300 300 300

Pembuatan losio dilakukan dengan kamboja putih aduk ad homogen.


cara mencampurkan bahan yang Kemudian disimpan ke dalam wadah
ditimbang terdiri dari fase minyak losio karagenan, parafin cair dan
(asam stearat, setil alkohol atau propil paraben) dan fase air
kedalam mortar yang telah (trietanolamin, gliserin, metil paraben
dipanaskan. Lalu aduk ad homogen dan akuades).
dan tambahkan ekstrak bunga

4
Uji Stabilitas Fisik kemudian ditambahkan beban 100
a. Uji Organoleptik gram selama 1 menit dan diukur
Pemeriksaan organoleptik diameter losio yang menyebar
meliputi pemeriksaan bentuk, warna (Iskandar et al., 2021).
dan bau (Iskandar et al., 2021). e. Uji Viskositas
b. Uji Homogenitas Uji viskositas dilakukan dengan
Sebanyak 1 gram losio menggunakan alat viskometer
kemudian dioleskan pada plat kaca rheosys cone and plate dengan
diraba dan digosokkan, massa losio kecepatan 10 rpm. 0,5 gram sediaan
harus menunjukkan susunan diletakkan pada plate, kemudian
homogen yaitu tidak terasa adanya diturunkan cone lalu dijalankan alat
bahan padat pada kaca (Iskandar et viskometernya (Syamsidar et a.l,
al., 2021). 2017). Menurut Zamzam & Indawati,
c. Uji pH 2020 uji viskositas dilakukan setelah
Pemeriksaan pH dilakukan pengamatan hari ke-12 pada uji
dengan alat pH meter. Menurut SNI stabilitas dengan metode cycling test.
nomor 16-4399-1996 pH stabil yaitu
rentang 4,5-8,0 untuk sediaan topikal HASIL DAN PEMBAHASAN
(Iskandar et al., 2021). Hasil
d. Uji Daya Sebar
Losio sebanyak 0,5 gram Determinasi yang dilakukan
diletakkan di tengah alat dengan di Laboratorium Biologi Universitas
diameter 15 cm, kaca yang satu Lampung menunjukkan bahwa
diletakkan di atasnya dan sampel yang digunakan adalah benar
ditambahkan 50 gram beban Bunga Kamboja Putih (Plumeria
tambahan diamkan selama 1 menit, acuminata).

Tabel 2. Hasil Ekstraksi Bunga Kamboja Putih


Pelarut Bobot Sampel Bobot Ekstrak Kental Rendemen

Etanol 70 % 500 gram 53 gram 10,6 %

Tabel 3. Hasil Uji Fitokimia


Sampel Identifikasi Hasil Pengamatan Keterangan

Bunga Kamboja Putih Alkaloid Endapan +

Flavonoid Merah +

Saponin Terbentuk Busa +

Tannin Hijau Kehitaman +

5
Tabel 4. Hasil Uji Organoleptis
Formula Organoleptis

Warna Bau Bentuk

FI Putih Khas Lavender Semisolid

FII Putih Khas Lavender Semisolid

FIII Putih Khas Lavender Semisolid

FIV Putih Khas Lavender Semisolid

FV Putih Khas Lavender Semisolid

FVI Putih Khas Lavender Semisolid

FVII Coklat Khas Lavender Semisolid

FVIII Coklat Muda Khas Lavender Semisolid

Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas, pH, Daya Sebar Dan Daya Lekat

Formula Homogenitas pH Daya Sebar Daya Lekat

(cm) (detik)

FI Homogen 6,31 6,3 4,3

FII Homogen 6,42 6,2 4,5

FIII Homogen 6,44 6 4,4

FIV Homogen 6,33 5,6 4,7

FV Homogen 6,29 5,5 5,1

FVI Homogen 6,61 5,3 5,3

FVII Homogen 6,68 5,8 4,6

FVIII Homogen 6,76 5,4 4,9

Tabel 6. Uji Kesukaan (Hedonic Test)

Jenis Uji FVII FVIII

Tekstur 66 75

Warna 66 68

Aroma 74 74

Kelembaban 67 72

6
Total 273 289

Tabel 7. Uji Iritasi

No. Formula Sukarelawan Kemerahan Gatal-gatal Bengkak


1 VII I - - -
II - - -
III - - -
2 VIII I - - -
II - - -
III - - -

Tabel 8. Uji Aktivitas Antioksidan

Sampel Konsentrasi Absorbansi % Nilai Keterangan


(ppm) Inhibisi IC50
(ppm)
As. 4 0,338 34,21
Askorbat 6 0,456 46,15
8 0,61 61,74 5,48 Sangat Kuat
10 0,702 71,05
12 0,826 83,60
Ekstrak 10 0,402 40,68
Bunga 20 0,44 44,53
Kamboja 30 0,47 47,57 38,50 Sangat Kuat
Putih 40 0,497 50,30
50 0,521 53,73
Formula VII 10 0,346 35,02
20 0,375 37,95
30 0,397 40,18 59,19 Kuat
40 0,436 44,12
50 0,465 47,06
Formula 10 0,404 40,89
VIII 20 0,427 43,21
30 0,452 45,74 44,8 Sangat Kuat
40 0,473 47,87
50 0,51 51,61

Tabel 9. Uji Stabilitas Fisik

Hari Suhu pH DS Suhu pH DS Orga Hom


ke- 40℃ 4℃ nolep ogeni
(cm) (cm) tis tas

Warna Bau Bentuk

1 FI 5,48 6,2 FIV 5,75 5,5 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FII 5,50 6,1 FV 5,91 5,4 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

7
FIII 5,61 5,9 FVI 5,73 5,4 Putih KL Semi Hom
Solid ogen

FVII 5,56 5,8 FVIII 5,78 5,5 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

2 FIV 5,78 5,7 FI 5,62 6,1 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FV 5,79 5,6 FII 5,72 6,0 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVI 6,08 5,4 FIII 5,76 5,8 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVIII 5,76 5,6 FVII 5,81 5,7 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

3 FI 6,14 6,3 FIV 6,30 5,7 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FII 6,10 6,4 FV 5,90 5,6 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FIII 6,15 6 FVI 5,60 5,4 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVII 6,34 5,9 FVIII 7,17 5,7 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

4 FIV 6,37 5,8 FI 6,93 6,4 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FV 6,45 5,6 FII 6,63 6,3 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVI 6,82 5,5 FIII 6,67 6,2 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVIII 7,02 5,8 FVII 6,97 6,2 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

5 FI 6,74 6,5 FIV 6,75 5,8 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FII 6,39 6,5 FV 6,95 5,7 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FIII 6,56 6,3 FVI 7,00 5,6 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVII 6,75 6,3 FVIII 7,20 5,7 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

6 FIV 6,47 5,9 FI 6,12 6,5 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FV 6,20 5,8 FII 6,04 6,5 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

8
FVI 6,04 5,7 FIII 6,32 6,4 Putih KL Semi Hom
Solid ogen

FVIII 7,43 6,0 FVII 7,40 6,3 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

7 FI 6,12 6,6 FIV 6,33 6,0 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FII 6,06 6,5 FV 6,05 5,8 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FIII 6,31 6,5 FVI 6,27 5,7 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVII 6,75 6,6 FVIII 6,73 6,9 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

8 FIV 6,91 6,0 FI 6,98 6,7 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FV 6,90 5,9 FII 6,91 6,6 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVI 6,91 5,8 FIII 6,88 6,5 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVIII 6,99 6,0 FVII 6,61 6,5 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

9 FI 7,31 6,9 FIV 7,34 6,4 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FII 7,37 6,8 FV 7,60 6,3 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FIII 7,59 6,7 FVI 7,46 6,2 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVII 6,92 6,7 FVIII 6,96 6,3 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

10 FIV 7,48 6,8 FI 7,58 7,0 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FV 7,59 6,8 FII 7,48 6,9 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVI 7,53 6,7 FIII 7,64 6,8 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVIII 7,35 6,6 FVII 7,31 6,8 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

11 FI 7,59 7,3 FIV 7,51 6,9 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FII 7,60 7,3 FV 7,54 6,8 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

9
FIII 7,83 7,2 FVI 7,74 6,7 Putih KL Semi Hom
Solid ogen

FVII 7,63 7,2 FVIII 7,84 6,6 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

12 FIV 7,60 7,0 FI 7,50 7,5 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FV 7,36 6,8 FII 7,66 7,4 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVI 7,81 6,8 FIII 7,94 7,3 Putih KL Semi Hom


Solid ogen

FVIII 8,06 6,7 FVII 8,00 7,3 C & KL Semi Hom


CM Solid ogen

Keterangan :

DS : Daya Sebar

C & CM : Coklat Dan Coklat Muda

KL : Khas Lavender

Tabel 10. Uji Viskositas

Formula RPM Viskositas (Pa.s)

FVII 10,0 0,69

FVIII 10,0 3,51

Pembahasan

Pada penelitian ini sampel bunga kamboja putih (Plumeria


bunga kamboja putih didapatkan dari acuminata).
beberapa pohon di TPU, kecamatan
Metode yang digunakn untuk
Kemiling, Bandar Lampung.
proses ektraksi yaitu maserasi. Pelarut
Penelitian ini dilaksanakan
yang digunakan yaitu etanol 70%,
dilaboratorium Universitas Lampung
dimana menurut penelitian Shofi et
dan Laboratorium Universitas
Malahayati. al., (2020) pelarut ini memiliki hasil
rendemen yang lebih baik
Bahan determinasi yang dibandingkan etanol 96%. Pelarut
digunakan yaitu bagian bunga, etanol 70% sangat efektif dalam
ranting dan daun. Hasil determinasi menghasilkan jumlah bahan aktif
yang diperoleh menyatakan bahwa yang optimal, karena bahan
sampel yang digunakan dalam pengganggu yang terekstrak kedalam
penelitian ini adalah benar yaitu cairan pengekstraksi yang skala kecil.

10
Pelarut ini memiliki tingkat kepolaran setelah ditambahkan FeCl3 10%
yang sama dengan sebagian besar (Halimu., et al., 2017).
komponen dalam biomassa sel Pembuatan losio dengan
tumbuhan (Shofi., et al. 2020). pencampuran bahan-bahan fase
Hasil maserat disaring dan minyak (asam stearat, setil alkohol,
diuapkan pelarutnya menggunakan parafin cair, pewangi, propil
rotary evaporator (Azhari Herli & paraben dan karagenan) dan fase air
Wardaniati, 2019). (trietanolamin, gliserin, metil
Hasil rendemen yang diperoleh paraben dan aquadest) lalu
dari 500 gram serbuk simplisia bunga ditambahkan ekstrak bunga
kamboja putih dengan pelarut etanol kamboja putih.
70% sebanyak 6 liter adalah 10,6 %. Perbandingan setil alkohol pada
Setelah didapatkan ekstrak, formula I, II dan III dan perbandingan
lalu dilakukan uji fitokimia ekstrak karagenan pada formula IV, V dan VI
bunga kamboja putih positif sama-sama memiliki hasil uji evaluasi
mengandung senyawa diantaranya yaitu uji organoleptis, uji
alkaloid, flavonoid, saponin dan homogenitas, uji pH, uji daya sebar
tanin.. dan uji daya lekat yang memenuhi
Pengujian alkaloid pada ekstrak syarat. Maka peneliti memilih basis
bunga kamboja putih menunjukkan pada formula III untuk sediaan losio
hasil positif ditandai dengan formula VII dengan ekstrak bunga
terbentuknya endapan setelah kamboja putih dan basis pada formula
penambahan pereaksi mayer IV untuk sediaan losio formula VIII
(Cahyaningsih et al., 2019). dengan ekstrak bunga kamboja putih.
Pengujian Flavonoid pada Pada uji organoleptis FI, FII,
ekstrak bunga kamboja putih FIII, FIV, FV dan FVI menghasilkan
menunjukkan hasil positif ditandai warna putih basis. Lalu, pada FVII
terbentuknya warna merah setelah menghasilkan warna coklat dan FVIII
penambahan serbuk Mg dan HCl menghasilkan warna coklat muda
pekat (Cahyaningsih et al., 2019). dimana formula ini mengandung
Pengujian Saponin pada ekstrak ekstrak bunga kamboja putih.
bunga kamboja putih menunjukkan Selanjutnya keseluruhan formula
hasil positif ditandai terbentuknya memiliki aroma khas lavender karena
busa setelah pengocokan. Bila busa menggunakan pewangi lavender dan
yang terbentuk selama ± 7 menit memiliki bentuk semisolid.
maka ekstrak positif mengandung Pemeriksaan homogenitas
saponin (Cahyaningsih., et al., 2019). bertujuan untuk mengamati ada atau
Pengujian Tanin pada ekstrak tidaknya partikel kasar pada sediaan.
bunga kamboja putih menunjukkan Uji homogenitas yang dilakukan pada
hasil positif ditandai dengan ke delapan losio memiliki
terbentuknya warna hijau kehitaman homogenitas yang baik, karena tidak
adanya partikel kasar pada sediaan.

11
Uji pH dilakukan untuk karagenan. Berdasarkan hasil
mengetahui pH dari sediaan losio pengujian terhadap sukarelawan
aman untuk kulit. Menurut SNI 16- bahwa kebanyakan sukarelawan
4399-1996, pH yang baik untuk kulit memilih formula VIII. Hal ini
pada sediaan topikal yaitu 4,5-8. Hasil dikarenakan formula VIII
nilai pH pada sediaan losio sesuai mengandung bahan alami
dengan rentang pH kulit manusia. karagenan yang sifatnya sebagai
Dari hasil uji daya lekat yang agen pengental, penstabil dan
dilakukan pada kedelapan formulasi pengemulsi yang baik dengan
memenuhi persyaratan yakni lebih konsentrasi yang lebih tinggi
dari 4 detik daya lekat yang dibandingkan setil alkohol sehingga
dihasilkan. Semakin lama losio memiliki tekstur, warna dan
melekat pada permukaan kulit, kelembaban yang lebih baik
maka semakin pula efek terapi yang dibandingkan formula VII dengan
diberikan oleh sediaan losio, penambahan setil alkohol.
(Wasiaturrahmah dan Jannah, Uji iritasi kulit dilakukan
2018). untuk mencegah terjadinya efek
Uji Daya Sebar losio yang samping terhadap kulit. Hasil
baik adalah 5-7cm, daya sebar yang tersebut menunjukkan bahwa semua
baik akan memudahkan dalam sukarelawan memberikan hasil
pengolesan dan pemerataan losio negatif terhadap parameter reaksi
pada kulit, Dari kedelapan formula iritasi.
nilai daya sebar yang diperoleh Pengujian stabilitas fisik pada
memenuhi persyaratan daya sebar formula I-VIII dilakukan
yang baik. menggunakan metode cycling test.
Uji kesukaan dilakukan Tujuan dari uji ini yaitu sebagai
dengan populasi sejumlah 20 orang kelembaban pada interval waktu
dan mengisi data angket yang sudah tertentu sehingga produk dalam
di sediakan. Uji kesukaan bertujuan kemasannya akan mengalami stress
untuk mengevaluasi daya terima yang bervariasi (stress dinamis).
atau tingkat kesukaan sukarelawan Metode ini dilakukan dengan cara
terhadap produk yang dihasilkan. penyimpanan sediaan disuhu 40℃
Skala hedonik yang digunakan dan 4℃ selama 24 jam dan
berkisar antara 1-4 dimana: (1) pengamatan dilakukan setiap hari
sangat tidak suka; (2) tidak suka (3) selama 12 hari (6 siklus) dengan
suka; (4) sangat suka pengamatan organoleptis,
(Rahayu,2016). Pada uji kesukaan homogenitas, pH, daya sebar serta
losio ekstrak bunga kamboja putih viskositas.
diperoleh hasil sebesar 273 pada Hasil pada uji organoleptis
formula VII dengan penambahan menunjukkan bahwa keseluruhan
setil alkohol dan 289 pada formula formulasi memiliki warna, bau dan
VIII dengan penambahan stabil hingga hari ke-12.

12
Hasil pada uji homogenitas 50 Pa.s.
menunjukkan bahwa semua sediaan Pada pengujian aktivitas
losio memiliki homogenitas yg baik antioksidan menggunakan metode
hingga hari ke-12. DPPH. DPPH merupakan suatu
Uji pH penting untuk senyawa radikal bebas yang
mengetahui tingkat keasaman dari digunakan sebagai reagen dalam
sediaan, apabila terlalu asam akan penentuan antioksidan. DPPH
menimbulkan iritasi pada kulit dan dapat digunakan karena senyawa
bila terlalu basa dapat meneybabkan antioksidan mampu meredam
kulit bersisik. pH yang ideal untuk radikal bebas DPPH. Larutan
sediaan losio adalag 4,5-8,0. Hasil DPPH yang berwarna ungu
pemeriksaan pH untuk keseluruhan memberikan serapan absorbansi
formula losio memenuhi syarat SNI. maksimum pada 515 nm, larutan
Pengujian selanjutnya adalah DPPH ini akan mengoksidasi
daya sebar yang bertujuan untuk senyawa dalam ekstrak tanaman.
mengetahui daya penyebaran losio Proses ini ditandai dengan
pada kulit. Daya sebar yang baik memudarnya warna larutan dari
yaitu antara 5 – 7 cm. Hasil ungu menjadi kuning. Mekanisme
pemeriksaan daya sebar pada senyawa antioksidan dalam meredam
formula I, II, III dan VII dengan radikal salah satunya yaitu dengan
setil alkohol mengalami perubahan mendonorkan elektron pada senyawa
pada hari ke 11 dan 12 dimana DPPH, sehingga senyawa DPPH
terjadi peningkatan daya sebar yang awalnya tidak stabil menjadi
hingga 7,5 cm. Sedangkan pada stabil dan tidak bersifat reaktif
formula IV, V, VI dan VIII dengan kembali.
karagenan stabil dan memenuhi Hasil nilai IC50 yang
syarat hingga hari ke-12. Maka dari diperoleh pada ekstrak sebesar
itu, sifat fungsional karagenan dapat 38,50 ppm (sangat kuat), pada
menggantikan fungsi setil alkohol. forula VII sebesar 59,19 (kuat) ppm
Hasil uji viskositas yang dan pada formula VIII sebesar 44,8
dilakukan setelah uji stabilitas ppm (sangat kuat). Dikarenakan
selama 12 hari menunjukkan bahwa pada formulasi VIII ini
terjadi ketidakstabilan pada losio mengandung penstabil dan
ekstrak formula VII yang memiliki pengental yaitu karagenan, dimana
hasil sebesar 0,69 Pa.s dengan sifat karagenan yaitu sebagai bahan
penambahan setil alkohol dan alami yang terbuat dari rumput laut.
memiliki hasil yang stabil pada Menurut penelitian Purwaningsih.,
formula VIII sebesar 3,59 Pa.s et al, 2014 karagenan memiliki
dengan penambahan karagenan. aktivitas antioksidan yang lemah
Menurut SNI 16-4399-1996 syarat dengan konsentrasi karagenan
viskositas yang baik pada sediaan sebesar 1,5 %. Sehingga aktivitas
pelembab kulit berkisar antara 2 – antioksidannya lebih besar

13
dibandingkan formula VII dengan & Santoso, P. (2019). Skrining
penambahan setil alkohol sebagai Fitokimia Dan Uji Aktivitas
penstabilnya. Antioksidan Ekstrak Etanol
Bunga Telang (Clitoria
Ternatea L.) Dengan Metode
KESIMPULAN Spektrofotometri Uv-Vis.
Jurnal Ilmiah Medicamento,
Berdasarkan hasil penelitian
5(1), 51–57.
yang telah dilakukan dapat Https://Doi.Org/10.36733/Med
disimpulkan bahwa formulasi icamento.V5i1.851
sediaan losio perbandingan setil
alkohol dan karagenan ekstrak bunga Djoko, W., Taurhesia, S., Djamil, R.,
Simanjuntak, P., Raya Lenteng
kamboja putih (Plumeria acuminata)
Agung Srengseng Sawah, J.,
telah memenuhi karakterisik dan Penelitian Bioteknologi, P.,
stabilitas sediaan losio yang baik Ilmu Pengetahuan Indonesia,
pada formula IV-VIII dengan L., & Barat, J. (2020).
penambahan karagenan dan terjadi Standardisasi Ekstrak Etanol
ketidakstabilan pada formula I, II, III Herba Pegagan (Centella
dan VII dengan penambahan setil Asiatica). Sainstech Farma,
13(2), 118–123.
alkohol. Sediaan losio ekstrak bunga
Https://Ejournal.Istn.Ac.Id/Ind
kamboja putih pada formula VII ex.Php/Saintechfarma/Article/
memiliki aktivitas antioksidan View/765
dengan nilai IC50 sebesar 59,19 ppm
Dominica, D., & Handayani, D.
dan formula VIII sebesar 44,8 ppm.
(2019). Formulasi Dan Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA Sediaan Lotion Dari Ekstrak
Daun Lengkeng (Dimocarpus
Auliasari, N., Hindun, S., & Nugraha, Longan) Sebagai Antioksidan.
H. (2018). Formulasi Lotion
Jurnal Farmasi Dan Ilmu
Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Kefarmasian Indonesia, 6(1), 1.
Manis (Citrus X Aurantium L) Https://Doi.Org/10.20473/Jfiki.
Sebagai Antioksidan. Jurnal V6i12019.1-7
Ilmiah Farmako Bahari, 9(1),
21. Iskandar, B., Sidabutar, S. E. B., &
Https://Doi.Org/10.52434/Jfb. Leny, L. (2021). Formulasi Dan
V9i1.640 Evaluasi Lotion Ekstrak
Alpukat (Persea Americana)
Azhari Herli, M., & Wardaniati, I. Sebagai Pelembab Kulit.
(N.D.). Skrining Fitokimia Journal Of Islamic Pharmacy,
6(1), 14–21.
Ekstrak Etanol Dan Fraksi
Https://Doi.Org/10.18860/Jip.
Daun Ketapang Yang Tumbuh V6i1.11822
Di Sekitar Univ. Abdurrab,
Pekanbaru. J. F., Pujiastuti, A., Kristiani, M., &
Mangunwijaya, P. K. (2019).
Cahyaningsih, E., Yuda, P. E. S. K., Formulasi Dan Uji Stabilitas

14
Mekanik Hand And Body Ekstrak Kulit Nanas ( Ananas
Lotion Sari Buah Tomat. 42– Comosus (L.) Merr) Dengan
55. Indonesia Metode Dpph. Jurnal Farmasi
Fik Uinam, 7(1), Hal. 26-33.
Jayanti, M., Ulfa, A. M., & Yasir, A.
Ratu Dwi, G. R., Noviany, N., Arif,
S. (2021). The Formulation And
N., & Ayu, S. (2015). Skrining
Physical Evaluation Tests Of
Fitokimia Dan Uji Klt Ekstrak
Ethanol In Telang Flower
Metanol Beberapa Tumbuhan
(Clitoria Ternatea L.) Extract
Yang Berpotensi Sebagai Obat
Losio Form As Antioxidant.
Tradisional Di Lampung.
Biomedical Journal Of
Prosding Seminar Nasional
Indonesia, 7(3), 488-495.
Sains & Teknologi Vi,
Mahmiah, Sudjarwo, G. W., & Mizni, November, 685–695.
M. H. O. (2017). Kandungan
Riyanto, E. F., Nurjanah, A. N., &
Senyawa Metabolit Sekunder
Dari Fraksi Etil Asetat Kulit Ismi, S. N. (2019). Daya
Batang Rhizospora Mucronata Hambat Ekstrak Etanol Bunga
L. Seminar Nasional Kelautan Telang ( Clitoria Ternatea
Xii, 52–57. Ervina Fauzia Riyanto , Ai Nuri
Mayaranti Wilsya, Sigit Cahyo Nurjanah , Sinta Nur Ismi , R .
Hardiansyah, & Desy Pratama Suhartati Makanan Dapat
Sari. (2020). Formulasi Dan Uji Menjadi Tempat Hidup Dan
Berkembang Biak Satu Atau
Aktivitas Antioksidan Lotion
Lebih Jenis Beberapa Dapat
Ekstrak Daun Gandarusa
Kerusakan Pada Makanan
(Justicia Gendarussa Burm F.).
Berasa. 19, 218–225.
Jurnal Kesehatan : Jurnal
Ilmiah Multi Sciences, 10(02), Yumas, M. (2016). Formulasi
105–115. Sediaan Krim Wajah Berbahan
Https://Doi.Org/10.52395/Jkji Aktif Ekstra Metanol Biji
ms.V10i02.292 Kakao Non Fermentasi
Muh. Shofi, Fera Suwitasari, & Nurul (Theobroma Cacao L)
Istiqomah. (2020). Aktivitas Kombinasi Madu Lebah. Jurnal
Antioksidan Ekstrak Etanol Industri Hasil Perkebunan,
Kamboja Jepang ( Adenium 11(2), 75.
Obesum ) Dan Kamboja Putih ( Https://Doi.Org/10.33104/Jihp.
Plumeria Acuminata ). April V11i2.3414
2021.
Https://Doi.Org/10.15408/Kau Zamzam, M. Y., & Indawati, I.
niyah.V13i1.12631. (2020). Formulasi Dan Uji
Stabilitas Lotion Ekstrak
Rahmatullah, S., Permadi, Y. W., &
Formulation And Stability Test
Utami, D. S. (2019). Formulasi
Lotion Of 1 % And 1 , 5 %.
Dan Uji Aktivitas Antioksidan
Medimuh : Jurnal Kesehatan
Sediaan Hand And Body Lotion
Muhammadiyah, 1(1), 95–108.

15

You might also like