You are on page 1of 7

KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(1), 2020: 74-80

Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Metabolit Sekunder Ekstrak


Etanol Buah Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) dengan
Metode Spektrofotometri UV-Vis
[Qualitative and Quantitative Analysis of Secondary Metabolites in Ethanol
Extract of Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) Fruit with UV-Vis
Spectrophotometry Method]

Joni Tandi1*, Bella Melinda1, Anita Purwantari1, Agustinus Widodo2


1)
Program Studi S1 Farmasi, STIFA Pelita Mas Palu
2)
Program Studi S1 Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tadulako

*)Coresponding author: jonitandi757@yahoo.com

ABSTRACT. This study aims to determine the content of secondary metabolites and the levels of total secondary
metabolites in ethanol extract of Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) fruit with UV-Vis Spectrophotometry
method. Okra fruit extract was prepared by maceration method with 96% ethanol. The extract was concentrated
using a rotary evaporator that followed by a qualitative test for alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins using
suitable reagents with the test parameters, while for the qualitative assay using a UV-Vis Spectrophotometry.
Qualitative analysis of alkaloids using test parameters of total alkaloids equivalent to quinine, flavonoid using
parameter of total flavonoids equivalent to quercetin, saponin using parameters of standard saponins total from
the Quillaja Bark, and tannin using test parameters of total tannins equivalent to tannic acid. Qualitative test
results indicated that the ethanol extract of Okra fruit tested positive for alkaloids content wich characterized by
the orange deposition, flavonoids characterized by the formation of an orange-yellow color, a stable foam for
saponins and tannins marked in black. The quantitative analysis resulted alkaloids of 2228.06 mg/gram,
flavonoids of 2.79 mg/gram, saponins of 10.03 mg/gram, and tannins of 1973.27 mg/gram.
Keywords: Okra fruit, secondary metabolites, UV- Vis spectrophotometry, qualitative, quantitative.

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan menentukan kadar
total metabolit sekunder pada ekstrak etanol buah Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) dengan metode
spektrofotometri UV-Vis . Ekstraksi buah Okra menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% untuk
mendapatkan filtrat. Filtrat yang diperoleh dipekatkan menggunakan rotari evaporator dan dilakukan uji kualitatif,
meliputi uji alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin menggunakan pereaksi yang sesuai dengan parameter uji,
sedangkan untuk uji kuantitatif menggunaklan metode spektrovotometri UV-Vis. Analsis kualitatif alkaloid
menggunakan parameter uji total alkaloid ekuivalen kuinin, flavonoid menggunakan parameter uji total flavonoid
ekuivalen kuersetin, saponin menggunakan parameter uji total saponin standar dari Quillaja Bark, dan tanin
menggunakan parameter uji total tanin ekuivalen asam tanat. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak
etanol buah Okra positif mengandung alkaloid ditandai dengan adanya endapan jingga, flavonoid ditandai
dengan terbentuknya warna kuning jingga, saponin ditandai dengan adanya busa yang stabil, dan tanin ditandai
dengan adanya warna hitam. Analisis kuantitatif menghasilkan alkaloid 2228,06 mg/gr, flavonoid 2,79 mg/gr,
saponin 10,03 mg/gr, dan tanin 1973,27 mg/gr.
Kata Kunci : Buah Okra, metabolit sekunder, spektrofotometri UV-Vis, kualitatif, kuantitatif.

Riwayat artikel: Diterima 30 Maret 2020, Disetujui 14 April 2020


Cara sitasi: Tandi, J., Melinda, B., Purwantari, A., Widodo, A. (2020). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Metabolit Sekunder Ekstrak
Etanol Buah Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. KOVALEN: Jurnal Riset
Kimia, 6(1): 74-80.
DOI: https://doi.org/10.22487/kovalen.2020.v6.i1.15044

Tandi et al. 74
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(1), 2020: 74-80

LATAR BELAKANG memiliki kandungan fenol dan flavonoid yang

Indonesia merupakan salah satu negara memiliki efek anti diabetik (Astati &

yang telah dikenal mempunyai Kasmawati, 2017). Selain itu penelitian

keanekaragaman hayati tinggi. Keberadaan terdahulu juga mengatakan bahwa buah Okra

hutan yang luas dan iklim tropis yang memiliki efek pencegah pada penyakit kronis

mendukung menjadi salah satu pemicu karena memiliki kandungan flavonoid yang

tumbuhnya berbagai macam flora di tinggi. Myricetin pada flavonoid dari buah Okra

Indonesia. Dari sekian banyak flora yang juga menunjukan efek perlindungan pada

tumbuh di Indonesia tersebut, ribuan diabetes terkait nefropati, glaukoma dan

diantaranya telah dikenal oleh masyarakat katarak (Prabhune et al., 2017).

Indonesia berkhasiat sebagai obat dan Penelitian-penelitian terdahulu tentang

digunakan untuk mengobati banyak penyakit. buah Okra perlu didukung dengan uji kualitatif

Sejak lebih dari puluhan tahun yang lalu, dan kuantitatif terhadap metabolit sekunder

masyarakat dunia, tidak saja di negara-negara yang terkandung didalamnya. Dengan

timur melainkan juga di negara-negara barat, demikian, dapat memberikan informasi

mulai menoleh kembali dan tertarik untuk mengenai potensi metabolit sekunder buah

menggunakan obat-obat alam, yang kita kenal Okra sehingga dapat memberikan kontribusi

sebagai gerakan kembali ke alam atau Back to pada peningkatan pemanfaatan sumber daya

Nature (Tandi, 2018). Salah satu tanaman alam, khususnya dalam bidang farmasi.

yang memiliki manfaat sebagai obat-obatan


adalah buah Okra. METODE PENELITIAN

Buah Okra (Abelmoschus esculentus L. Bahan dan Peralatan


Moench) memiliki banyak manfaat, hal ini Bahan yang digunakan meliputi Buah
kemungkinan karena Okra mengandung Okra (Abelmoschus Esculentus L. Moench)
komponen metabolit sekunder seperti alkaloid yang diperoleh dari Desa Ganti Kecamatan
terpenoid, flavonoid dan lain-lain. Senyawa- Banawa Kabupaten Donggala, aluminium foil,
senyawa flavonoid merupakan senyawa alami. aqua Destillata, aqua pro-injeksi, asam klorida,
Lebih dari 4.000 flavonoid telah diidentifikasi besi(III)klorida, citrate-buffer saline (natrium
dan dikelompokkan sesuai dengan struktur sitrat, asam Sitrat), Dragendorff LP, handskun,
molekulnya. Salah satu sifat yang dapat kapas, kertas label, kertas saring, Lieberman-
menggambarkan flavonoid adalah Burchard, Na CMC 0,5%, natrium klorida,
kemampuan flavonoid untuk beraksi sebagai serbuk magnesium, tissu, xylol, kuersetin,
antioksidan. Flavonoid juga dapat mereduksi aquabides, dan metanol.
inflamasi dan penyakit jantung koroner. Alat yang digunakan meliputi ayakan
Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna nomor 40 mesh, batang pengaduk blender,
merah, ungu dan biru dan sebagai zat warna cawan porselin, corong kaca, gelas kimia,
kuning yang ditemukan dalam tumbuh- gelas ukur, inkubator, pipet tetes, rak tabung,
tumbuhan (Astati & Kasmawati, 2017). rotary vaccum evaporator, stopwatch, tabung
Penelitian terdahulu yang dilakukan tentang reaksi, labu ukur, timbangan analitik, wadah
buah Okra mengatakan bahwa buah Okra

Tandi et al. 75
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(1), 2020: 74-80

maserasi, Waterbath, dan spektrofotometer dilakukan analisis kuantitatif untuk penentuan


UV- Vis. kadar total senyawa metabolit sekunder
(alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin) yang
Prosedur Kerja
terkandung dalam ekstrak etanol buah Okra
Pengambilan dan pengolahan bahan
penelitian menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.

Buah Okra dikumpulkan dan dicuci


HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan air mengalir sampai bersih.
Selanjutnya dilakukan perajangan kemudian di Analisis kualitatif senyawa metabolit
keringkan dengan cara di angin-anginkan, sekunder (alkaloid, flavonoid, saponin, dan
tanpa terkena sinar matahari langsung hingga tanin) dilakukan terlebih dahulu pada ekstrak
bahan tersebut mengering, setelah itu kental buah Okra (Abelmoschus Esculentus L.
simplisia di haluskan dan diayak. Moench) berupa uji penapisan fitokimia.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada
Pembuatan ekstrak etanol buah Okra
tidaknya senyawa metabolit sekunder
Pembuatan ekstrak buah Okra dilakukan
(alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin) yang
dengan metode maserasi, yaitu serbuk buah
terkandung pada ekstrak etanol buah Okra.
okra yang telah diayak menggunakan ayakan
Sementara itu, analisis kuantitatif bertujuan
nomor 40 mesh, ditimbang 200 gram lalu
untuk mengetahui kadar total senyawa
diekstraksi secara maserasi dengan
metabolit sekunder (alkaloid, flavonoid,
menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak 2
saponin, dan tanin) yang terkandung dalam
liter dan diamkan selama 24 jam sambil
ekstrak etanol buah Okra dengan
sesekali diaduk selama 3 hari. Ekstrak
menggunakan metode Spektrofotometri UV-
kemudian disaring menggunakan kertas saring
Vis (Behera et al., 2012).
lalu diperoleh filtrat. Kemudian filtrat I dan II
Hasil uji kualitatif pada ekstrak etanol
digabungkan. Selanjutnya dievaporasi atau
buah Okra diperoleh hasil positif mengandung
memisahkan larutan menggunakan Rotary
alkaloid pada uji Dragendorff (Tabel 1) yang
Vaccum Evaporator pada suhu 60 C dan
ditandai dengan terbentuknya endapan kalium
dilanjutkan dengan pengentalan yang
alkaloid (Gambar 1). Pereaksi Dragendorff
dilakukan dengan menggunakan waterbath
dibuat dari hasi pencampuran bismut nitrat
dengan suhu 60 C hingga diperoleh ekstrak
dengan HCl. Tujuan utama pencampuran
kental (Tandi, 2017). 3+
tersebut adalah agar ion Bi tetap berada
Analisis secara kualitatif dan kuantitatif dalam larutan, sehingga kesetimbangan akan
Analisis kualitatif kandungan kimia buah 3+
bergeser ke arah kiri. Ion Bi bereaksi dengan
Okra, meliputi uji flavonoid, alkaloid, saponin kalium iodida dan terbentuk endapan hitam
dan tannin (Ergina et al., 2014; Septyaningsih, bismut (III) iodida yang selanjutnya terlarut
2010). Pada uji alkaloid digunakan reagen dalam kalium iodida dan membentuk kalium
Dragendroff, uji flavonoid digunakan pereaksi tetraiodobismutat. Penggunaan nitrogen pada
HCl dan magnesium, uji saponin dilakukan uji alkaloid dengan Dragendorff ditujukan
dengan dikocok dalam HCl 2N, dan uji tannin untuk membentuk ikatan kovalen koordinat
digunakan pereaksi FeCl3. Setelah itu, +
dengan ion logam K (Ergina et al., 2014).

Tandi et al. 76
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(1), 2020: 74-80

Gambar 1. Reaksi uji Dragendorff (Ergina et al., 2014)

Tabel 1. Hasil penapisan fitokimia (analisis kualitatif) ekstrak etanol buah Okra.
Pengujian Pereaksi Pengamatan Hasil
Uji Alkaloid Dragendorff LP Terbentuk endapan Positif (+)
Uji Flavonoid HCl pekat + Magnesium Terbentuk endapan warna kuning Positif (+)
Uji Saponin HCL 2N Terbentuk buih Positif (+)
Uji Tanin FeClᴣ Terbentuk warna biru kehitaman Positif (+)
Keterangan: ( + ) Mengandung senyawa yang diuji

Tabel 2. Hasil penetapan kadar (analisis kuantitatif) ekstrak etanol etanol buah Okra

No. Parameter Uji Kadar (mg/gram)


1. Total Alkaloid ekuivalen kuinin 2168,96
2. Total Flavonoid ekuivalen kuercetin 2,79
3. Saponin berdasarkan standar Quillaja Bark 10,17
4. Tanin total ekuivalen asam tanat 1975,78

Hasil penetapan uji kuantitatif kadar total dapat berefek menginduksi pada kondisi
alkaloid ekuivalen kuinin diperoleh persamaan hipoglikemia dan menurunkan
2
regresi y= 0,000215332x – 0,000210680; R = glukoneogenesis sehingga kadar glukosa
0,993. Berdasarkan persamaan regresi dalam tubuh dan kebutuhan insulin menurun
tersebut, dilakukan perhitungan kadar total (Tandi, 2017). Dalam dunia medis dan kimia
alkaloid ekuivalen kuinin pada sampel organik, istilah alkaloid telah lama menjadi
sehingga diperoleh kadar total alkaloid bagian penting dan tak terpisahkan dalam
ekuivalen kuinin untuk ekstrak etanol buah penelitian yang telah dilakukan selama ini,
Okra adalah 2168,72 mg/gram (Tabel 2). baik untuk mencari senyawa alkaloid baru
Alkaloid bekerja dengan menstimulasi ataupun untuk penelusuran bioaktifitas.
hipotalamus untuk dapat meningkatkan Hasil uji kualitatif metabolit sekunder
sekresi Growth Hormone Releasing Hormone flavonoid terhadap ekstrak etanol buah Okra
(GHRH), sehingga sekresi pada Growth dengan menggunakan pereaksi HCl dan
Hormone (GH) dapat meningkat dengan baik. logam Mg diperoleh hasil positif mengandung
Kadar Growth Hormone (GH) yang tinggi akan flavonoid (Tabel 1) yang ditandai dengan
menstimulasi hasil untuk mensekresikan terbentuknya larutan berwarna kuning
Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-1). IGF-1 (Gambar 2). Tujuan penambahan logam Mg

Tandi et al. 77
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(1), 2020: 74-80

2
dan HCl untuk mereduksi inti benzopiron yang y=0,00463704x + 0,00215730; R = 0,999.
terdapat dalam struktur flavonoid sehingga Berdasarkan pesamaan regresi tersebut,
terbentuk garam flavilium. dilakukan perhitungan kadar total flavonoid
Hasil penetapan uji kuantitatif kadar total ekuivalen kuersetin pada sampel, diperoleh
flavonoid ekuivalen kuersetin menggunakan kadar total flavonoid ekuivalen kuersetin untuk
kuersetin sebagai kurva baku standar, ekstrak etanol buah Okra adalah 2,79
diperoleh pesamaan regresi yaitu mg/gram (Table 2).

Gambar 2. Reaksi flavonoid dengan HCl dan logam Mg (Septyaningsih, 2010)

Manfaat utama flavonoid dalam tubuh Hasil uji kualitatif ekstrak etanol buah
manusia adalah sebagai antioksidan, Okra positif mengandung saponin (Tabel 1)
antibakteri, dan anti inflamasi. Flavonoid yang ditandai terbentuknya buih pada saat
mampu bertindak sebagai antioksidan dan sampel ditambahkan HCl lalu dikocok, hal ini
berfungsi menetralisir radikal bebas dan dikarenakan seyawa saponin memiliki gugus
dengan demikian meminimalkan efek hidrofil yang berikatan dengan air sedangkan
kerusakan pada sel dan jaringan tubuh. Dalam gugus hidrofob akan berikatan dengan udara.
mekanisme penyembuhan diabetes melitus, Penambahan HCl 2N bertujuan untuk
flavonoid diasumsikan memiliki peran secara menambah kepolaran sehingga gugus hidrofil
signifikan untuk meningkatkan aktivitas enzim akan berikatan lebih stabil dan buih yang
antioksidan dan mampu meregenerasi sel-sel terbentuk menjadi stabil.
beta pankreas yang rusak sehingga defisiensi Hasil penetapan uji kuantitatif kadar
insulin dapat diatasi (Abdelmoaty et al., 2010). saponin terhadap ekstrak etanol buah Okra,
Flavonoid khususnya kuercetin, telah diperoleh persamaan regresi yaitu
2
dilaporkan memiliki aktivitas antidiabetik y=0,000193011x – 0,0039565; R = 0,992.
(Fitriani et al., 2014). Kuersetin bekerja melalui Persamaan regresi tersebut digunakan untuk
penghambatan α-glukosidase dengan cara menghitung kadar saponin pada sampel
menghambat transport glukosa dan fruktosa berdasarkan standar saponin dari Quillaja
pada transporter GLUT 2. Penghambatan Bark dan diperoleh kadar saponin kuantitatif
GLUT 2 menyebabkan pengurangan adalah 10,17 mg/gram.
penyerapan glukosa di lumen usus halus Saponin bekerja dengan cara
sehingga akan menurunkan kadar glukosa menghambat kenaikan permeabilitas vaskular
darah (Song et al., 2002). sehingga mencegah terjadinya inflamasi pada

Tandi et al. 78
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(1), 2020: 74-80

sel ginjal dan saponin menghambat ditandai dengan larutan berwarna hitam
superperoksida melalui pembentukan setelah ditambahkan larutan FeCl3 (Gambar
intermediate hidroperoksida, sehingga 3). Hal ini dikarenakan terdapat senyawa fenol
mencegah kerusakan biomolekul oleh radikal dalam tanin yang membentuk senyawa
3+
bebas. Saponin dapat memperbaiki fungsi kompleks dengan ion Fe .
ginjal dengan menurunkan kadar ureum dan Hasil penetapan uji kuantitatif kadar tanin
kreatinin dengan peningkatan ekskresi ureum total ekuivalen asam tanat diperoleh
dan kreatinin pada urin. Mekanisme kerja persamaan regresi senyawa saponin, yaitu y=
2
saponin dalam menurunkan kadar glukosa 0,0423x + 0,0033; R = 0,999. Berdasarkan
darah adalah dengan cara menghambat persamaan regresi tersebut, dilakukan
transport glukosa di dalam saluran cerna dan perhitungan kadar tanin total ekuivalenasam
merangsang sekresi insulin pada sel beta tanat pada sampel, sehingga diperoleh kadar
pankreas (Andrie et al., 2014). untuk ekstrak etanol buah Okra (Abelmoschus
Hasil uji kualitatif ekstrak etanol buah Esculentus L. Moench) adalah 1975,78
Okra, positif mengandung tanin (Tabel 1) yang mg/gram (Tabel 2).

Gambar 3. Reaksi antara tanin dan FeCl3 (Li et al., 2016; Nurzaman et al., 2018)

Tanin diketahui dapat memacu KESIMPULAN


metabolisme glukosa dan lemak sehingga Ekstrak etanol buah Okra (Abelmoschus
timbunan kedua sumber kalori ini dalam darah Esculentus L. Moench) mengandung jenis
dapat dihindari. Tanin mempunyai aktivitas senyawa metabolit sekunder alkaloid,
antioksidan dan menghambat pertumbuhan flavonoid, saponin, dan tanin. Kadar total
tumor. Tanin juga mempunyai aktivitas alkaloid ekuivalen kuinin sebesar 2168,72
hipoglikemik yaitu dengan meningkatkan mg/gram, kadar total flavonoid ekuivalen
glikogenesis. Selain itu, tanin juga berfungsi kuersetin sebesar 2,79 mg/gram, kadar total
sebagai astringent atau pengkelat yang dapat saponin berdasarkan standar Quillaja Bark
mengerutkan membran epitel usus halus sebesar 10,17 mg/gram, dan kadar total tanin
sehingga mengurangi penyerapan sari ekuivalen asam tanat sebesar 1975,78
makanan dan sebagai akibatnya menghambat mg/gram.
asupan gula dan laju peningkatan gula darah
tidak terlalu tinggi (Tandi et al., 2018).

Tandi et al. 79
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 6(1), 2020: 74-80

DAFTAR PUSTAKA Nurzaman, M., Abadi, S. A., Setiawati, T., &


Mutaqin, A. Z. (2018). Characterization of
Abdelmoaty, M., Ibrahim, M., Ahmed, N., &
the phytochemical and chlorophyll content
Abdelaziz, M. (2010). Confirmatory
as well as the morphology and anatomy
studies on the antioxidant and antidiabetic
of the Rhizophoraceae family in the
effect of quercetin in rats. Indian Journal
mangrove forest in Bulaksetra,
of Clinical Biochemistry : IJCB, 25(2):
Pangandaran. AIP Conference
188–192. https://doi.org/10.1007/s12291-
Proceedings, 2021: 030015-1 - 030015-7.
010-0034-x
https://doi.org/10.1063/1.5062739
Andrie, M., Taurina, W., & Ayunda, R. (2014).
Prabhune, A., Sharma, M., & Ojha, B. (2017).
Activities Test of “Jamu Gendong Kunyit
Abelmoschus esculentus (Okra) Potential
Asam” (Curcuma domestica Val .;
Natural Compound for Prevention and
Tamarindus indica L.) as an Antidiabetic
Management of Diabetes and Diabetic
in Streptozotocin-Induced Rats. Majalah
Induced Hyperglycemia: Review.
Obat Tradisional, 19(2): 95–102.
International Journal of Herbal Medicine,
https://doi.org/10.22146/tradmedj.8147
5(2): 65–68.
Astati, & Kasmawati. (2017). Pengaruh
Septyaningsih, D. (2010). Isolasi dan
Tepung Okra Terhadap Berat Badan
Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Biji
Tikus Wistar Diabetes. Jurnal Sains Dan
Buah Merah (Pandanus conoideus
Teknologi Pangan (JSTP), 2(1): 335–341.
Lamk.). [Skripsi], Universitas Sebelas
Behera, S., Ganthy, S., Ahmad, F., Santra, S., Maret, Surakarta.
& Banerjee, S. (2012). Uv-Visible
Song, J., Kwon, O., Chen, S., Daruwala, R.,
Spectrophotometric Method Development
Eck, P., Park, J. B., & Levine, M. (2002).
and Validation of Assay of Paracetamol
Flavonoid Inhibition of Sodium-dependent
Tablet Formulation. Journal of Analytical
Vitamin C Transporter 1 (SVCT1) and
& Bioanalytical Techniques, 3(6).
Glucose Transporter Isoform 2 (GLUT2),
https://doi.org/10.4172/2155-
Intestinal Transporters for Vitamin C and
9872.1000151
Glucose. Journal of Biological Chemistry,
Ergina, Nuryanti, S., & Pursitasari, I. (2014). 277(18): 15252–15260.
Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder https://doi.org/10.1074/jbc.M110496200
pada Daun Palado (Agave angustifolia)
Tandi, J. (2017). Effect of Ethanol Extract
yang DiEkstraksi dengan Pelarut Air dan
Gendola Leaf Leaf (Basella alba L.) on
Etanol. Jurnal Akademika Kimia, 3(3):
Decreasing Blood Glucose Condition and
165–172.
Histopatology Pankreas White Rats
Fitriani, N. E., Ali Akhmad, S., & Lestariyana, (Rattus norvegicus) Indicated
W. (2014). Efek Kuersetin Terhadap Streptozotocin. JIMR - Journal of Islamic
Kadar Glukosa Darah Puasa pada Tikus Medicine Research, 1(2): 15–25.
Diabetes Melitus Tipe 2 yang Diinduksi
Tandi, J. (2018). Analisis daun gedi merah (
dengan Streptozotocin- Nicotinamide.
Abelmoschus manihot (L) Medik). EGC,
Jurnal kedokteran dan kesehatan
Jakarta.
Indonesia, 6(2): 103–110.
https://doi.org/10.20885/JKKI.Vol6.Iss2.Art7 Tandi, J., Rahmawati, R., Isminarti, R., &
Lapangoyu, J. (2018). Efek Ekstrak Biji
Li, Y. M., Miao, X., Wei, Z. G., Cui, J., Li, S. Y.,
Labu Kuning Terhadap Glukosa,
Han, R. M., Zhang, Y., & Wei, W. (2016).
Kolesteroldan Gambaran Histopatologi
Iron-Tannic Acid Nanocomplexes: Facile
Pankreas Tikus Hiperkolesterolemia-
Synthesis and Application for Removal of
Diabetes. Talenta Conference Series:
Methylene Blue from Aqueous Solution.
Tropical Medicine (TM), 1(3): 144–151.
Digest Journal of Nanomaterials and
https://doi.org/10.32734/tm.v1i3.280
Biostructures, 11(4): 1045–1061.

Tandi et al. 80

You might also like