You are on page 1of 10

JURNAL

ANALISIS ZAT PEMANIS BUATAN PADA MINUMAN JAJANAN


YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO

NURAIN A. HADJU
080315005

Dosen Pembimbing:

1. Ir. Thelma D.J. Tuju, MSi


2. Ir. Maya M. Ludong, MS
3. Ir. Tineke M. Langi, MSi

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2012

1
Substance Analysis Sweetener Beverages Snacks On Sale
At The Traditional Market in Manado

Nurain A. Hadju 1), Thelma D.J. Tuju 2), Maya M. Ludong 2), Tineke M. Langi 2)
1
) Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian
Universitas Sam Ratulangi
2)
Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian
Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT

Drinks snacks is one product with a sweet taste that can be found, one in the traditional market town of
Manado. In the manufacturing procces, manufacturers often use artificial sweeteners to replace natural
sweeteners in order to lower production costs. Artificial sweeteners are the most widely used is the cyclamate
and saccharin. In some studies it was found that the use of artificial sweeteners that do not qualify will cause
carcinogenic diseases. This study aims to analyze the levels of artificial sweeteners as food additives in
beverages snacks sold in the traditional market town of Manado. The study uses survey. The samples used were
snacks beverages like cendol ice, teler ice, coconut ice, and syrup ice sold in six traditional market town of
Manado. This location is chosen according to the overall market located in the market town of Manado Perum
Paniki, Paal 2, Tuminting, Bersehati, Karombasan, and Bahu. Sampling as many as 16 samples in which
samples cendol ice, teler ice 4 samples, coconut ice 1 sample, and syrup ice 2 samples. Conducted a qualitative
analysis of samples for the presence of cyclamate and saccharin in content of the sample followed by a
quantitative analysis to measure the level of artificial sweeteners contained in the sample. The results showed
that in 16 samples of drinks snacks that are six traditional market town of Manado, containing no artificial
sweeteners saccharin and two samples of syrup containing artificial sweetener cyclamate. Samples containing
cyclamate syrup is red syrup and yellow syrup. Cyclamate levels found in red syrup of 931.98 mg / kg and
yellow syrup of 848.65 mg / kg. According to the ISO limit of safe consumption of cyclamate in similar syrup is
500 mg / kg, so it can be concluded that cyclamate levels have exceeded the allowed threshold value.

Keywords: Snacks drinks, artificial sweeteners, cyclamate, syrup ice

ABSTRAK

Minuman jajanan merupakan salah satu produk dengan rasa manis yang bisa dijumpai, salah satunya
di pasar tradisional kota Manado. Dalam proses pembuatannya, produsen seringkali menggunakan pemanis
buatan untuk mengganti pemanis alami agar menekan biaya produksi. Pemanis buatan yang paling banyak
digunakan adalah siklamat dan sakarin. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa penggunaan pemanis
buatan yang tidak memenuhi syarat akan menimbulkan penyakit yang bersifat karsinogen. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kadar pemanis buatan sebagai bahan tambahan pangan dalam minuman jajanan
yang dijual di pasar tradisional kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode survei. Sampel yang
digunakan adalah minuman jajanan seperti es cendol, es teler, es kelapa muda dan es sirup yang dijual di enam
pasar tradisional kota Manado. Lokasi ini dipilih sesuai keseluruhan pasar yang terdapat di kota Manado yaitu
pasar Perum Paniki, Paal 2, Tuminting, Bersehati, Karombasan, dan Bahu. Pengambilan sampel sebanyak 16
sampel dimana es cendol 9 sampel, es teler 4 sampel, es kelapa muda 1 sampel dan es sirup 2 sampel. Analisis
sampel dilakukan secara kualitatif untuk melihat adanya kandungan siklamat dan sakarin pada sampel
kemudian dilanjutkan dengan analisis kuantitatif untuk mengukur kadar pemanis buatan yang terkandung
dalam sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 16 sampel minuman jajanan yang berada di enam
pasar tradisional kota Manado, tidak ada yang mengandung pemanis buatan sakarin dan dua sampel es sirup
mengandung pemanis buatan siklamat. Sampel es sirup yang mengandung siklamat yaitu es sirup merah dan es
sirup kuning. Kadar siklamat yang terdapat dalam es sirup merah sebesar 931,98 mg/kg dan es sirup kuning
sebesar 848,65 mg/kg. Menurut SNI batas konsumsi siklamat yang aman pada sejenis es sirup adalah
500mg/kg, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa kadar siklamat telah melebihi nilai ambang batas yang
diizinkan.

Kata kunci: Minuman jajanan, pemanis buatan, siklamat, es sirup.

1
PENDAHULUAN Bahan dan Alat
Pemanis buatan merupakan bahan Bahan yang digunakan dalam
tambahan pangan yang dapat penelitian ini yaitu sampel minuman
menyebabkan rasa manis pada pangan, jajanan es cendol, es teler, es kelapa muda,
tetapi tidak memiliki nilai gizi. Bahan es sirup, larutan asam klorida HCL 10%,
pemanis ini adalah hasil buatan manusia, larutan barium klorida BaCl2 10%, larutan
oleh karena itu bahan tersebut tidak nitrit NaNO2, asam asetat, etil asetat,
diproses secara alamiah. Pemanis buatan natrium hirdoksida 10N, sikloheksan,
yang telah dikenal dan banyak digunakan asam sulfat 30%, 1% klor bebas, larutan
adalah sakarin dan siklamat Pedagang baku natrium siklamat, asam sulfat pekat,
kecil dan industri rumahan seringkali 25 mL NaOH 0,5 N, aquades.
menggunakan pemanis buatan karena Alat-alat yang digunakan yaitu
dapat menghemat biaya produksi timbangan analitik, pipet volume, tabung
(Cahyadi, 2008). reaksi, gelas ukur, labu erlenmeyer, corong
Minuman jajanan dipasar tradisional pisah, hotplate, water-bath dan
merupakan industri skala kecil yang spektrofotometer UV.
biasanya kurang memperhatikan sanitasi
dan keamanan pangan. Minuman jajanan Metode Penelitian
seperti es cendol, es teler, es kelapa muda Penelitian ini menggunakan metode
dan es sirup yang rasanya enak, manis, survei. Pengambilan sampel dilakukan
segar dan penampilannya yang menarik, sesuai dengan adanya jumlah produk
menjadikan produk ini banyak disukai oleh minuman jajanan yang tersedia di seluruh
masyarakat. Minuman jajanan menjadi pasar tradisional Manado. Analisis sampel
salah satu contoh produk yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif
mencampurkan pemanis buatan. Dalam di laboratorium, selanjutnya pembahasan
produk ini, takarannya harus sesuai dengan dilakukan secara deskriptif.
syarat yang berlaku menurut Standar
Nasional Indonesia. Pemanis buatan yang Prosedur Penelitian
tidak sesuai syarat pemakaian dalam Pengambilan dan Pengumpulan Data
minuman jajanan menjadi salah satu Langkah awal dalam penelitian ini
masalah keamanan pangan. adalah menyiapkan kuisioner yang berisi
Tujuan penelitian ini adalah untuk pertanyaan tentang penggunaan pemanis
menganalisis kadar pemanis buatan buatan kepada penjual minuman di pasar
sebagai bahan tambahan pangan dalam tradisional kota Manado. Selanjutnya
minuman jajanan yang dijual di pasar berdasarkan kuisioner yang ada, dilakukan
tradisional kota Manado. wawancara pada setiap responden yakni
penjual minuman jajanan sesuai lokasi
METODOLOGI PENELITIAN pemilihan yang sudah ditetapkan yaitu
Tempat dan Waktu Penelitian enam pasar tradisional yang ada di kota
Lokasi pengambilan sampel dilakukan Manado. Data yang diperoleh disajikan
di pasar tradisional Kota Manado yaitu dalam bentuk Tabelaris dan dijelaskan
pasar Perum Paniki, Paal 2, Tuminting, secara deskriptif.
Bersehati, Karombasan dan Bahu.
Selanjutnya, analisis sampel dilakukan di Pengambilan dan Analisis Sampel
Laboratorium Analisis Pangan Jurusan Pengambilan sampel dilakukan
Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian berdasarkan hasil survei peneliti pada
Unsrat dan Laboratorium Pangan BBPOM semua penjual minuman yang ada/tersedia
Manado, selama kurang lebih 2 bulan sesuai dengan jumlah pasar tradisional
terhitung dari bulan September-Oktober yang ada di kota Manado (semua penjual
2012. minuman diambil/dijadikan sebagai

2
sampel karena jumlah yang ada disetiap
pasar hanya sedikit). Mengingat penelitian Analisis Kuantitatif Kadar Siklamat
ini bersifat deskriptif sehingga tidak Metode Kurva Kalibrasi
menggunakan data statistik dan metode Spektrofotometri UV (Cahyadi, 2006)
pengambilan sampel secara spesifik, tetapi Larutan Uji
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dipipet sejumlah 50 mL sampel,
Pengambilan sampel minuman dilakukan dimasukkan kedalam corong pisah
di enam pasar tradisional yang dianggap pertama, ditambahkan 2,5 mL asam asetat
mewakili semua pasar tradisional kota pekat. Setelah dingin, ditambahkan 50 mL
Manado. Peneliti mengambil sampel etil asetat, dikocok selama 2 menit.
dengan cara membeli sampel seperti Dipisahkan lapisan etil esetat dan ambil 40
halnya pembeli lainnya. Enam pasar mL, bagian yang jernih, kemudian
tersebut adalah pasar Perum Paniki, Paal 2, dimasukkan kedalam corong pisah ke-II.
Tuminting, Bersehati, Karombasan, dan Dikocok 3 kali dengan 15 mL air,
Bahu. Sampel minuman jajanan ini dikumpulkan lapisan air, dimasukkan
selanjutnya dianalisis secara kualitatif kedalam corong pisah ke-III, ditambahkan
untuk melihat ada tidaknya kandungan 1 mL natrium hidroksida 10 N, 5 mL
pemanis buatan sakarin dan siklamat. sikloheksan dan dikocok selama 1 menit.
Sampel yang positif mengandung siklamat Dipisahkan lapisan air dan
secara kuantitatif dilakukan analisis untuk dimasukkan ke dalam corong pisah ke-IV,
penetapan kadar secara spektrofotometri di ditambahkan 2,5 mL asam sulfat 30 %, 5
Laboratorium. mL sikloheksan, 5 mL larutan hipoklorit
yang mengandung 1% klor bebas dan
Pengolahan dan Analisis Data dikocok selama 2 menit. Lapisan
Data kualitatif dan kuantitatif yang sikloheksan akan berwarna kuning
diperoleh dari hasil penelitian laboratorium kehijauan, bila tidak berwarna
diolah dan hasilnya dibahas mengacu pada ditambahkan lagi larutan natrium
SNI 01-6993-2004 tentang Bahan hipoklorit lebih kurang 5 mL. Lapisan air
Tambahan Pangan Pemanis Buatan. Data dibuang, lapisan sikloheksan ditambahkan
tersebut disajikan dalam bentuk Tabelaris 25 mL air, dikocok dipisahkan dan diambil
yang dijelaskan/dibahas secara deskriptif. lapisan bawah. (A)
Tahap Larutan Baku
Prosedur Analisis Larutan Stok
Analisis Kualitatif Siklamat Metode Ditimbang sejumlah 50 mg natrium
Pengendapan (SNI 01-2893-1992) siklamat, kemudian dimasukkan kedalam
Ditimbang sebanyak 100 ml sampel pada labu 50 mL dan dilarutkan dengan air
labu erlenmeyer. Ditambahkan aquades sampai tanda.
sampai tanda. Disaring dengan kertas Larutan Baku
whatman berukuran 15cmx15cm, Dipipet larutan baku masing-
kemudian ditambahkan 10 ml larutan HCL masing 1 mL; 2 mL; 4 mL; 6 mL; 8 mL
10%. Ditambahkan 10 ml larutan BaCl2 dimasukkan ke dalam labu tentuukur 50
10%, dibiarkan 30 menit. Disaring mL yang berbeda, ditambahkan air sampai
menggunakan kertas whatman berukuran tanda dan diperlakukan sama seperti
15cmx15cm. Ditambahkan NaNO2 10% 10 larutan uji, mulai dari baku tersebut
ml dilakukan diruang asam. Dipanaskan dimasukkan ke dalam corong kemudian,
diatas hotplate atau penangas air pada suhu ditambahkan 1 mL natrium hidroksida 10
sekitar 125-130. Hasil yang didapat N, 5 mL sikloheksan dan dikocok selama 1
sekitar 20-30 menit setelah dipanaskan menit. Dipisahkan lapisan air dan
adalah endapan putih berarti sampel dimasukkan ke dalam corong pisah ke-II,
mengandung siklamat. ditambahkan 2,5 mL asam sulfat 30%, 5

3
mL sikloheksan, 5 mL larutan natrium Analisis Kualitatif Sakarin Metode
hipoklorit yang mengandung 1% klor Ekstraksi Uji Warna (SNI 01-2893-
bebas dan dikocok selama 2 menit. 1994)
Lapisan sikloheksan akan berwarna kuning Diasamkan contoh sampel
kehijauan, bila tidak berwarna sebanyak 100 ml dengan HCL, lalu ekstrak
ditambahkan lagi natrium hipoklorit lebih 1 kali 25 ml eter. Setelah larutan terpisah,
kurang dari 5 mL. Lapisan air dibuang, diuapkan eter dalam tabung reaksi di udara
lapisan sikloheksan dicuci dengan 25 mL terbuka. Ditambahkan 10 tetes H2SO4 dan
NaOH 0,5 dan dikocok selama 1 menit. 40 mg resorsinol. Dipanaskan perlahan-
Dibuang lapisan bawah, pada lapisan lahan dengan api kecil sampai berubah
sikloheksan ditambahkan 25 mL air menjadi warna hijau kotor. Didinginkan,
dikocok, dipisahkan dan diambil bagian tambahkan 10 ml air suling dan larutan
bawah. (B) NaOH 10% berlebihan. Bila terbentuk
Larutan Blanko warna hijau flouresense berarti sampel
Dipipet 50 mL air, dimasukkan ke positif mengandung sakarin.
dalam corong pisah pertama, ditambahkan
2,5 mL asam sulfat pekat, setelah dingin, HASIL DAN PEMBAHASAN
ditambahkan 50 mL etil asetat, dikocok Hasil Survei Minuman Jajanan
selama 2 menit. Dipisahkan lapisan etil Hasil survei dan tanya jawab berdasarkan
asetat dan ambil 40 mL, bagian yang kuisioner pada 14 penjual di enam pasar
jernih, kemudian dimasukkan kedalam tradisional kota Manado adalah sebagai
corong pisah ke-II. Dikocok 3 kali dengan berikut.
15 mL air, dikumpulkan lapisan air, - Gambaran Umum Pasar Tradisional
dimasukkan kedalam corong pisah ke-II, Terdapat berbagai pasar tradisional
ditambahkan natrium hidroksida 10 N, 5 yang tersebar dikota Manado,dan yang
mL sikloheksan dan dikocok selama 1 paling ramai dipadati pengunjung adalah
menit. Dipisahkan lapisan air dan pasar Bersehati dan Karombasan. Selain
dimasukkan kedalam corong pisah ke-IV, kedua pasar ini, terdapat juga pasar kecil
ditambahkan 25 mL asam sulfat 30%, 5 lainnya seperti pasar Paal 2, Tuminting,
mL sikloheksan, 5 mL larutan hipoklorit Bahu dan Perum Paniki. Dari adanya hasil
yang mengandung 1% klor bebas dan survei, keenam pasar ini terutama keadaan
dikocok selama 2 menit. Lapisan dipasar Karombasan dan Bersehati, masih
sikloheksan akan berwarna kuning sangat kurang dalam hal kebersihan.
kehijauan, bila tidak berwarna Adapun semua pasar tradisional kota
ditambahkan lagi larutan hipoklorit lebih Manado yang dijadikan lokasi
kurang 5 mL. Dibuang lapisan bawah, pengambilan sampel seperti pada Tabel
pada lapisan sikloheksan ditambahkan 25 berikut:
mL air, dikocok, dipisahkan, dan diambil Tabel 1. Lokasi Pengambilan Sampel
lapisan bagian bawah, dimasukkan No. Nama Pasar Kode Lokasi Pada
kedalam labu 10 mL sebagai faktor Sampel
pengencerannya, sampai tanda dengan 1. Perum Paniki (A)
sikloheksan. 2. Paal 2 (B)
Cara Penetapan 3. Tuminting (C)
Masing-masing larutan A, B, C diukur 4. Bersehati (D)
5. Karombasan (E)
menggunakan spektrofotometer pada
6. Bahu, (F)
panjang gelombang 314 nm, kemudian Malalayang
dihitung kadar natrium siklamat seperti (Sumber data : Hasil Penelitian 2012)
pada hasil pembahasan.

4
Latar Belakang Penjual Minuman Bahan baku yang digunakan
Jajanan mudah didapat di pasar tradisional atau di
Penjual minuman jajanan sebanyak 14 swalayan. Salah satu bahan baku utamanya
orang dengan rata-rata berumur 30-40 adalah zat pemanis. Pada es sirup yang
tahun. Semua penjual minuman jajanan dijual di pasar Bersehati penjual
sudah beroperasi lebih dari dua tahun dan mengatakan juga mencampurkan aroma
memiliki latar belakang pendidikan lulusan frambozen. Menurut penjual tersebut
Sekolah Menengah Atas dan juga Sekolah aroma ini cukup digemari masyarakat
Menengah Pertama, tetapi ada juga yang terutama anak-anak karena rasanya yang
pendidikan terakhirnya dari Sekolah segar. Adapun produk minuman jajanan
Dasar. yang dijadikan sampel diberi kode seperti
Latar belakang pendidikan yang pada Tabel berikut :
rendah berarti pengetahuan yang Tabel 2. Jenis Minuman Jajanan dan
dimilikinya juga relatif kurang, termasuk Jumlah Sampel
pengetahuan tentang zat pemanis buatan Lokasi Jumlah Kese Kode
sehingga menjadi salah satu faktor bagi Jenis Sampel luruh Sampel
penjual minuman jajanan untuk Minuman an
menggunakan bahan pemanis buatan Jajanan Sam
melebihi nilai ambang batas. Kurangnya pel
pengetahuan penjual tentang keamanan Es Cendol (A) 1 9 AEC
pangan, akan mendorong semakin (B) 2 BEC1,
meningkatnya produk minuman jajanan (C) 1 BEC2
yang tidak aman untuk dikonsumsi. (D) 2 CEC
Sehingga latar belakang penjual berkaitan (E) 2 DEC1,
(F) 1
erat dengan keamanan produk minuman DEC2
jajanan yang mereka jual dalam hal ini EEC1,
dilihat dari tingkat pendidikan. EEC2
FEC
-Pengolahan Minuman Jajanan Es Teler (B) 1 4 BET
Berdasarkan hasil survei pada keenam (D) 2 DET1,
pasar tradisional, hampir semua minuman (E) 1 DET2
jajanan yang dijadikan sampel dibuat EET
sendiri oleh penjual. Pembuatannya Es Kelapa (D) 1 1 DEKM
dilakukan dirumah penjual sendiri dan Muda
dikemas di tempat penjualan. Tetapi Es Sirup (D) 2 2 DES1,
diantaranya ada juga yang hanya menjadi DES2
tenaga penjual yang berasal dari produsen Pada Tabel, dapat dilihat bahwa hasil
utama. survei menunjukkan minuman jajanan
Pengolahan minuman jajanan dibuat yang paling banyak dijual dan terdapat di
dengan cara yang masih sederhana dengan semua pasar tradisional adalah es cendol.
menggunakan alat-alat manual sesuai Sedangkan es teler, es kelapa muda dan es
dengan hasil survei. Dalam penyimpanan sirup jumlahnya sedikit ditemui di pasar
bahan baku sebelum dibuat produk, tradisional. Hasil wawancara dengan
walaupun sebagian besar penjual penjual maupu beberapa pembeli, memang
menyimpannya di lemari es, tetapi ada mengatakan bahwa minuman jajanan es
juga penjual yang masih menyimpannya di cendol, yang paling banyak digemari oleh
lemari biasa. Bahan baku tersebut masyarakat karena harganya lebih murah
contohnya seperti santan dan tepung yaitu Rp.3000/gelas.
tapioka untuk es cendol.

5
-Golongan Umur Pembeli Minuman Hasil Tanya jawab dengan penjual
Jajanan. belum bisa disimpulkan secara
Tabel 3. Rata-Rata Golongan Umur keseluruhan. Ini terbukti dengan adanya
Pembeli Minuman Jajanan analisis kualitatif yang dilakukan di
No. Jenis Anak-Anak Remaja Dewasa Orang Tua Manula
Minuman (5-11 tahun) (12-17 (18-40 (41-65 (≥
tahun) tahun) tahun) 66tahun)
1. Es cendol 10 orang 9 orang 25 orang 13 orang 3 orang
2. Es teler 10 orang 14 orang 25 orang 24 orang 4 orang
3. Es kelapa 3 orang 8 orang 24 orang 15 orang 3 orang
muda
4. Es sirup 20 orang 12 orang 4 orang 12 orang 3 orang
(Sumber data : Hasil Penelitian 2012) laboratorium dan menemukan adanya dua
Rata-rata untuk es cendol pembeli sampel yang mengandung siklamat. Hal
yang paling banyak pada golongan dewasa ini juga disebabkan dari hasil kuisioner
dan orang tua. Pada es teler yang paling semua penjual mengaku belum pernah
banyak pembelinya pada golongan dewasa mengikuti sosialisasi tentang penggunaan
dan orang tua. Pada produk es kelapa bahan tambahan pangan yang baik sesuai
muda paling banyak diminati golongan persyaratan.
dewasa dan orang tua. Sedangkan pada es Setelah diadakan survei dengan
sirup paling banyak diminati oleh anak- menyertakan kuisioner seperti yang sudah
anak. Hal ini menunjukkan bahwa dibahas diatas, selanjutnya dilakukan
penikmat minuman jajanan disukai oleh analisis kualitatif dan kuantitatif pada
semua golongan usia terutama oleh orang produk minuman jajanan yang sudah
dewasa dan orang tua yang paling banyak disampling. Analisis pemanis buatan
melakukan aktivitas. Namun dibalik sakarin dan siklamat pada ke-16 sampel
nikmatnya minuman jajanan ini ada dilakukan di laboratorium.
banyak hal yang harus diperhatikan
terutama masalah bahan tambahan pangan Hasil Analisis Kualitatif Sakarin
yang digunakan dalam produk seperti Metode Ekstraksi Uji Warna (SNI 01-
pemanis buatan. 2893-1994)
Setelah wawancara pada responden
-Penggunaan Bahan Tambahan Pangan selesai dilakukan, produk minuman yang
Pemanis Buatan dijajahkan diambil sebagai sampel untuk
Hasil wawancara berdasarkan selanjutnya dilakukan analisis kualitatif
kuisioner pada semua responden ternyata dan kuantitatif. Dalam pengambilan
tidak menggunakan bahan tambahan sampel ini, peneliti melakukannya dengan
pangan seperti pemanis buatan jenis cara membeli sampel seperti pembeli
siklamat dan sakarin. Pemanis yang lainnya. Jumlah sampel sesuai dengan
digunakan dalam produk minuman jajanan jumlah yang tersedia di enam pasar
adalah jenis gula pasir dan gula merah. tradisional seperti yang sudah dijelaskan
Penjual mengetahui adanya bahaya pada table 1. Analisis kualitatif pemanis
penggunaan bahan tambahan pangan buatan sakarin yang dilakukan pada 16
hanya melalui televisi, radio dan media sampel menunjukkan hasil seperti pada
massa seperti majalah ataupun koran Tabel 4.
harian. Kebanyakan penjual mengetahui
akibat dari penggunaan bahan tambahan
pangan yaitu akan menyebabkan penyakit
dan gangguan kesehatan, tetapi tidak
mengetahui sebab dan akibatnya.

6
Hasil Analisis Kualitatif Sakarin No. Sampel Hasil (-) Negatif
Minuman Jajanan dan (+) Positif
No. Sampel Hasil (-) 1. AEC -
Negatif dan 2. BEC1 -
(+) Positif 3. BEC1 -
1. AEC - 4. BET -
2. BEC1 - 5. CEC -
3. BEC1 - 6. DEC1 -
4. BET - 7. DEC2 -
5. CEC - 8. DET1 -
6. DEC1 - 9. DET2 -
7. DEC2 - 10. DEKM -
8. DET1 - 11. DES1 +
9. DET2 - 12. DES2 +
10. DEKM - 13. EEC1 -
11. DES1 - 14. EEC2 -
12. DES2 - 15. EET -
13. EEC1 - 16. FEC -
14. EEC2 - (Sumber data : Hasil Penelitian 2012)
15. EET - Dari Tabel 5 dapat dilihat adanya
16. FEC - hasil analisis kualitatif terhadap pemanis
(Sumber data : Hasil Penelitian 2012) buatan siklamat menggunakan metode
Dari hasil analisis kualitatif pengendapan pada 16 sampel,
pemanis buatan sakarin dengan menunjukkan bahwa 14 sampel minuman
menggunakan metode ekstraksi uji warna jajanan tidak mengandung siklamat dan
yang menjadikan larutan HCL, eter, asam terdapat dua sampel positif mengandung
sulfat, resorsinol dan NaOH 10% sebagai siklamat yaitu pada es sirup berwarna
pereaksi pada semua sampel, menunjukkan merah dan kuning.
bahwa pemanis buatan tersebut tidak Penjual es sirup adalah satu-
digunakan pada produk minuman jajanan. satunya penjual yang beroperasi di pasar
Sakarin sudah jarang ditemukan, tradisional kota Manado (berdasarkan hasil
karena pemanis ini masih meninggalkan survei yang sudah dilakukan). Penjualnya
rasa pahit pada produk dan harganya lebih belum/tidak pernah mendengar/menerima
mahal dibandingkan dengan pemanis sosialisasi adanyan pemanis buatan yang
buatan lainnya. Sakarin di kalangan diijinkan dan yang tidak diijinkan
penjual minuman jajanan tidak begitu penggunaannya pada bahan makanan dan
dikenal karena biasanya digunakan untuk minuman.
industri skala besar seperti pada produk Latar belakang penjual minuman
minuman ringan. Dengan adanya hasil ini adalah Sekolah Dasar (SD), juga
negatif pada 16 sampel, sehingga tidak menjadi salah satu faktor kurangnya
dilanjutkan lagi pada analisis kuantitatif, pengetahuan tentang keamanan pangan.
pada penetapan kadar sakarin. Dari hasil wawancara yang bersangkutan
tidak menggunakan pemanis buatan, jadi
kemungkinan karena yang bersangkutan
Hasil Analisis Kualitatif Siklamat tidak mengetahui bahwa yang biasa
Metode Pengendapan (SNI 01-2893- dikenal dengan sari manis itu adalah
1992) pemanis buatan siklamat yang berbahaya
Hasil analisis kualitatif siklamat dengam bagi kesehatan. Dari uraian diatas
menggunakan metode pengendapan dapat menunjukkan bahwa masalah keamanan
dilihat seperti pada Tabel 5. pangan juga turut dipengaruhi oleh faktor

7
pendidikan dari penjual, serta tidak adanya mg/kg untuk es sirup merah dan 848, 65
sosialisasi yang diikuti. mg/kg untuk es sirup kuning. Hal ini
sangat berbahaya karena bersifat
Hasil Analisis Kuantitatif Siklamat karsinogen. Hal ini bagi konsumen berarti
Metode Spektrofotometri UV (Cahyadi, sudah mengkonsumsi minuman ini secara
2006). berulang kali, karena yang bersangkutan
Untuk mengukur jumlah zat sebagai penjajah minuman sudah
pemanis buatan siklamat pada minuman beroperasi sejak tahun 1989 berarti
sampel es sirup kuning dan es sirup merah sudah/selama 23 tahun.
digunakan metode kurva kalibrasi Pemakaian pemanis buatan banyak
spektrofotometri dengan alat instrument dipakai pedagang kecil dan industri
spektrofotometer. rumahan karena dapat menghemat biaya
Tabel 6. Hasil Analisis Kuantitatif produksi. Harga pemanis buatan jauh lebih
Siklamat pada Minuman Jajanan di murah dibandingkan dengan gula asli.
Pasar Tradisional Kota Manado Pemanis buatan hanya sedikit ditambahkan
Kode Berat Sampel
Sampel FP Absorban Kadar Siklamat Rata – Rata
( gram )
DES1
(es sirup merah) 2,1983 10 0,203 937,0877
931,98
2,2441 10 0,205 926,8749
mg/kg
DES2
2,0268 10 0,167 838,7606
(es sirup kuning)
848,65
2,2014 10 0,186 858,5446
mg/kg
(Sumber data : Hasil Penelitian 2012). untuk memperoleh rasa manis yang kuat.
Data dari Tabel 6, menunjukkan Tetapi melalui analisis kuantitatif yang
bahwa kadar tersebut sudah melebihi batas dilakukan adanya penggunaan yang
yang ditentukan. Batas maksimal melebihi batas, sepertinya dipengaruhi
penggunaan pemanis buatan siklamat pada juga oleh faktor pendidikan yang rendah
minuman jajanan es sirup tidak lebih dari dan tidak pernah mengikuti sosialisasi atau
500 mg/kg. Penetapan kadar dilakukan penyuluhan keamanan pangan.
secara duplo yaitu dengan dua kali ulangan
untuk melihat keakuratan nilai kadar KESIMPULAN
siklamat. Pemanis buatan natrium siklamat Dari hasil penelitian analisis zat pemanis
di pasaran dikenal dengan nama sarimanis. buatan pada minuman jajanan yang dijual
Hasil metabolisme siklamat yaitu di pasar tradisional kota Manado
sikloheksamina bersifat karsinogenik menunjukkan:
sehingga ekskresi dalam urin dapat 1. Adanya 2 sampel yang mengandung
merangsang pertumbuhan tumor pada pemanis buatan siklamat sebesar 931,98
kandung kemih tikus yang dilakukan mg/kg untuk es sirup merah dan 848,65
sebagai hewan percobaan. Penggunaan mg/kg untuk es sirup kuning yang
yang melewati batas akan menimbulkan berlokasi di Pasar Bersehati.
gangguan kesehatan seperti asma, sakit 2. Jumlah ini telah melebihi batas
kepala, kehilangan daya ingat, bingung, penggunaan yang telah ditetapkan yaitu
insomnia dan kanker otak (Cahyadi, maksimal 500mg/kg, dengan selisih
2008). sebesar 431,98 mg/kg (sirup merah) dan
Hasil pada Tabel 6 yang diperoleh, 348, 65mg/kg (sirup kuning).
menunjukkan kadar yang ada pada sampel
minuman sangat tinggi yaitu 931, 98

8
DAFTAR PUSTAKA Cahyadi, W. 2006. Analisis dan Aspek
Anonimous., 1992. SNI 01-2893-1992 Kesehatan Bahan Tambahan
Cara Uji Pemanis Buatan. Pangan. Edisi Pertama. Jakarta:
Standar Nasional Indonesia. Bumi Aksara.

Anonimous., 1994. SNI 01-2893-1994 Cahyadi, W. 2008. Analisis Dan Aspek


Cara Uji Pemanis Buatan. Kesehatan Bahan Tambahan
Standar Nasional Indonesia. Pangan. Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara.

You might also like