You are on page 1of 8

https://ejournal.unib.ac.id/index.

php/agroindustri
pISSN: 20885369 eISSN: 26139952
DOI :10.31186/j.agroind.8.2.97-104

PENGARUH PEMANASAN DAN PENAMBAHAN GULA TERHADAP


MUTU HARD CANDY HASIL SAMPING INDUSTRI SIRUP
KALAMANSI

EFFECTS OF HEATING AND SUGAR ON THE QUALITY OF HARD


CANDY MADE OF SYRUP KALAMANSI SIDEPRODUCT
Ferdy Saputra Hutagalung, Kurnia Herlina Dewi* dan Bosman Sidebang
Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Jl. WR Supratman Kandanglimun Bengkulu 38371 Indonesia
*Email korespondensi: Kurnia_hd@Unib.ac.id

Diterima 18-04-2018, Selesai Direview 22-11-2018, Diterbitkan 30-12-2018

ABSTRACT

This research aims to get the effect of long warming (minutes) and the type of sugar in the manufacture
of calamansi candy which are seen from the physical, chemical and organoleptic test. To get long warming and
type of sugar that produces the best calamansi and also to compare the best calamansi with SNI candy and give
information about the nutritional values of candy. This research was conducted at the Laboratory of Agricultural
and Industrial Technology Laboratory, University of Bengkulu. This research needs 12, 14, and 16 minutes to
produce the calamansi candy. The data obtained were analyzed by using variety of two directions ANOVA
method for (moisture content, ash content and pH), the data obtained for organoleptic test by using of one
direction ANOVA method . The result is different and did TREN test (TUKEY) and the result of peroksimat
analysis data that obtained should compared with SNI Candy (3547.1: 2008). The result of the research showed
that the most preferred of calamansi candy consumers was granulated sugar with a long warming by 14 minutes
and for liquid sugar of calamansi candy favored of consumers was melted sugar with a long warming by 16
minutes, judging of the physical characteristic of (moisture content) and chemical characteristic of (pH and ash
content) had fulfill SNI candy. To know the nutritional values of calamansi candy so have to do the proximate
analysis (reduction of sugar, protein, total acid, carbohidrat and vitamin C). Diversification of product calamansi
candy has qualified to be developed into a business calamansi agro industry in Bengkulu but, after further the
research concerning the economic feasibility as well as shelf life of calamansi candy.
Keywords : Calamansi, candy, The Variety of Sugar, Long Warming

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh lama pemanasan dan jeniss gula terhadap
permen kalamansi dilihat dari sifat fisk, kimia dan uji organoleptik, mendappatkan lama pemanasan dan jenis
gula yg menghasilkan permen kalamansi terbaik dan membandingkannya dengan SNI (3547.1: 2008) permen
serta mendapatkan nilai gizi permen kalamansi yang terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratoroym
Teknologi Industri Universitas Bengkulu, menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial)
dengan dua faktor, lama pemasakan (12, 14 dan 16 menit) dan dua jenis gula. Data diolah dengan analisis varian
(kadar air, kadar abu dan pH) dan hasil terbaik dibandingkan dengan SNI Candy (3547.1: 2008). Hasil
penelitian menunjukan konsumen paling menyukai permen kalamansi dengam pemanasan selama 16 menit dan
mengginakan gula cair. HassilYang terbaik ini eenushi syarat SNI permen (gula, protein, total acid, carbohidrat
and vitamin C).
Kata kunci: kalamanai, jenis gula dan pemasakan

Pengaruh Pemanasan dan Penambahan Gula thd Mutu Hard Candy (Hutagalung, et al) | 97
PENDAHULUAN lunak (soft candy) (Dhalmi, 2011).
Perbedaan tersebut didasarkan pada
Pohon jeruk kalamansi (Citrus teksturnya. Permen keras adalah permen
Microcarpa) merupakan tanaman dalam yang teksturnya padat dan dimakan dengan
keluarga Rutaceae yang dikembangkan dan cara menghisap. Sementara permen lunak
populer di seluruh Asia Tenggara, terutama ditandai dengan teksturnya yang lunak.
Filipina. Jeruk kalamansi dirancang sebagai Jenis permen ini bukan untuk dihisap
model perdana dari program OVOP (One melainkan dikunyah (Purba, 2011).
Village One Product) di kota Bengkulu pada Permen merupakan salah satu jenis
tahun 2011. Jeruk ini diangkat masuk ovop makanan selingan berbentuk padat, yang
karena tanaman ini mudah dibudidayakan dibuat dari gula atau campuran gula dengan
serta memiliki keunggulan dibandingkan pemanis lain, bertekstur keras, dan tidak
dengan jeruk lainnya yaitu kandungan menjadi lunak bila di kunyah. Bahan utama
vitamin C nya lebih tinggi serta kalsiumnya dalam pembuatan permen jenis ini adalah
lebih seimbang, masa panen jeruk sukrosa, air, dan sirup glukosa, sedangkan
kalamansi tergolong pendek yaitu 6 bulan bahan tambahannya adalah flavor, pewarna,
sejak masa tanam. Salah satu tempat Jeruk dan zat pengasam (SNI, 2008).
kalamansi dibudidayakan adalah LPP Salah satu faktor penting dalam
Baptis, sebuah yayasan swasta yang pembuatan permen adalah penambahan
bergerak dibidang pengembangan dan dan gula, bila gula yang ditambahkan terlalu
penelitian tanaman (Ahmad, 2011). sedikit maka permen yang dihasilkan
Jeruk kalamansi telah diproduksi kurang manis dan terlalu lunak, sebaliknya
secara massal menjadi sirup. Peningkatan bila terlalu banyak maka permen terlalu
produksi sirup, disisi lain akan meningkat manis dan keras (Sularjo, 2010). Wahyuni
hasil samping. Utama (2015) melaporkan dkk, (2014) telah melakukan penelitian
hasil samping industri sirup kalamansi tentang pengaruh perbandingan sari buah
berupa : kulit, cairan pengendapan I dan markisa dengan pepaya dan konsentrasi
pengendapan II (setelah pemasakan). gula terhadap mutu permen. Hasil
Banyak peneliti yang berkembang untuk penelitian menunjukkan bahwa Untuk
memanfaatkan hasil samping sirup menghasilkan kualitas permen yang baik
kalamansi, menuju “zero waste” dan digunakan formulasi perbandingan sari buah
peningkatan nilai tambah. Karakteristik markisa dan pepaya 80% : 20% dengan
hasil samping yang telah dikaji ini, konsentrasi gula 70%. Sularjo (2010), telah
menunjukan hasil sampin padatan dan melakukan penelitian tentang pengaruh
pengendapan I potensial sebagai sumber perbandingan gula pasir dan daging buah
minyak kalamansi. Sedangkan hasil terhadap kualitas permen pepaya. Hasil
samping pengendapan II, minyak atsiri penelitian menunjukkan bahwa hasil uji
kalamansi rendah tetapi kandungan gula dan organoleptik permen pepaya yang sangat
Vitamin C tinggi (mendekati kandungan disukai panelis adalah pada perbandingan gu
sirup), sangat potensial sebagai bahan la p a s ir da n da ging b u a h 4 0 :6 0.
pangan berupa permen. Pemanfaaatan hasil samping
Permen merupakan salah satu produk kalamansi dapat diolah menjadi permen,
pangan yang banyak disukai oleh tetapi belum diketahui lama waktu dan jenis
masyarakat, baik tua maupun muda karena gula yang tepat serta belum didapatkan
permen mempunyai keanekaragaman rasa, parameter permen kalamansi yang tepat
warna, dan bentuk kemasan yang menarik berdasarkan SNI permen. Untuk itu perlu
dan praktis dibawa kemana pun (Wahyuni dilakukan penelitian untuk mendapatkan
dkk., 2014). Permen yang beredar di tengah permen yang berkualitas baik, memenuhi
masyarakat terdiri dari dua jenis, yaitu syarat mutu permen dan diterima oleh
permen keras (hard candy) dan permen konsumen.

98 | Jurnal Agroindustri Vo. 8 No. 2, Nopember 2018: 97-104


METODE PENELITIAN Sedangkan pada gula cair dengan lama 12
menit dengan suhu 140o C, lama pemanasan
Bahan utama yang digunakan dalam 14 menit dengan suhu 142o C dan lama
pembuatan permen adalah hasil samping pemanasan 16 menit dengan suhu 144o C.
industry sirup kalamansi pada pengendapan Setelah itu dilakukan pendinginan terhadap
II. Analisa fisik yang dilakukan adalah keenam perlakuan dengan 3 kali ulangan.
analisa kadar air dan bahan kimia yang
digunakan adalah analisa pH, kadar abu dan Pengamatan Dan Analisis Data
Uji Proksimat. Parameter yang diukur untuk
Penelitian dilakukan dengan mendapatkan pengaruh lama pemanasan
menggunakan Rancang Acak Lengkap dan jenis gula pada pembuatan permen
(RAL) dengan dua faktorial. Faktor pertama kalamansikan adalah pengamatan terhadap
adalah lama waktu pemanasan yaitu 12 kadar air (Sudarmadji, 1997), kadar abu
menit, 14 menit dan 16 menit. Faktor kedua (Sudarmadji, 1997) dan pH (Sudarmadji,
adalah jenis gula; terdiri dari gula pasir dan 1997). Untuk mendapatkan permen
gula cair. Setiap perlakuan diulang kalamansi terbaik menurut konsumen,
sebanyak 3 kali. dilakukana uji organoleptik (warna, aroma,
rasa, tekstur dan tingkat kesukaan dan
Penelitian Pendahuluan membandingkan permen kalamansi yang
Dalam penelitian pendahuluan terbaik berdasarkan SNI.3547.1 yang
dilakukan pengamatan tentang kaitan antara meliputi kadar air, kadar abu, kadar gula
perubahan suhu dengan lama pemanasan reduksi, pH, protein, total asam,
yang dilakukan pada bahan baku dengan karbohidrat, vitamin C dan uji organoleptik
jenis gula; sehingga didapat hasil berupa (warna, aroma, rasa, tekstur dan tingkat
proses kristalisasi dengan kriteria kesukaan). Analisa data dilakukan dengan
mengkristal atau belum mengkristal atau menggunakan analisa keseragaman
sudah terbentuk benang atau belum. ANOVA dua arah dan satu arah. Peralakuan
Perlakuan ini dilakukan sebanyak 3 kali yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji
pengulangan, dan dari data ini diperoleh TUKYE
lama pemanasan 12 menit, 14 menit dan 16
menit. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan Permen Kalamansi Perbandingan sirup fruktosa, hasil


Sirup fruktosa, hasil samping samping kalamansi endapan II, jenis gula
kalamansi endapan II dan jenis gula (gula memberikan pengaruh lama pemanasan dan
pasir dan gula cair) dicampurkan dengan jenis gula terhadap kadar air, kadar abu dan
perbandingan 10:60:40 baik untuk gula pH, lama pemanasan dan jenis gula yang
pasir dan gula cair. Kemudian dipanasakan menghasilkan permen terbaik menurut
selama 12 menit, 14 menit dan 16 menit konsumen (Uji Organoleptik) dan
untuk setiap jenis gula dengan suhu yang perbandingan permen kalamansi terbaik
berbeda-beda. Pada gula pasir dengan lama berdasarkan SNI permen dan memberikan
pemanasan 12 menit dengan suhu 140o C, informasi mengenai nilai gizi permen.
lama pemanasan 14 menit dengan suhu 144o Dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, Tabel
C dan 16 menit dengan suhu 148o C. 3 dan Tabel 4.

Pengaruh Pemanasan dan Penambahan Gula thd Mutu Hard Candy (Hutagalung, et al) | 99
Tabel 1. Kadar air, kadar abu dan pH permen kalamansi berbagai lama pemanasan
dan jenis gula

Permen Kalamansi
Lama
Gula Pasir Gula Cair
Pemanasan
Kadar Air Kadar Abu Kadar Abu
(menit) pH Kadar Air pH
(%) (%) (%)
12 menit 0,112b 2,93a 0,659a 0,079b 3,00a 0,905a
14 menit 0,065ab 3,20b 0,945ab 0,045ab 3,23b 0,999ab
a c b a c
16 menit 0,046 3,40 1,372 0,025 3,46 1,225b
Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata

Tabel 2. Hasi uji organoleptik permen kalamansi dengan berbagai lama pemanasan
dan jenis gula

Jenis Gula dan Lama Pemanasan


Uji Organoleptik 12 menit 14 menit 16 menit 12 menit 14 menit 16 menit
Gula Pasir Gula Cair
Warna 3,60a 3,70a 3,76a 3,86a 3,80a 3,80a
a a a a a
Aroma 3,60 3,80 3,56 3,43 3,43 3,66a
b ab b ab a
Rasa 3,93 3,76 3,93 3,46 3,30 3,66ab
b b b a b
Tekstur 3,33 3,63 3,66 2,60 3,33 3,46b
b b b a ab
Tingkat kesukaan 3,83 3,73 3,80 3,033 3,27 3,43ab
Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata

Tabel 3. Karakteristik dan nilai gizi permen kalamansi terbaik dibandingkan dengan
SNI permen

Permen Kalamansi
Parameter SNI Permen
Gula Pasir (14 menit) Gula Cair (16 menit)
Bau Normal Normal, Normal,
Aroma Kalamansi Aroma Kalamansi
Rasa Normal Normal, Normal,
Rasa manis dan asam Rasa manis dan asam
Kadar Air (%) Maks 3,5 0,065 0,046
Kadar Abu (%) Maks 2,0 0,945 1,225
Gula Reduksi (%) Maks 24,0 24,0 21,8

Tabel 4. Informasi nilai gizi permen kalamansi

Permen Kalamansi
Parameter
Gula Pasir (14 menit) Gula Cair (16 menit)
Total Asam (%) 12,01 6,71
Protein (%) 0,85 0,82
Karbohidrat (%) 84,4 89,54
Vitamin C (mg) 1,14 1,41
pH 3,2 3,46

Kadar air kadar air permen kalamansi semakin kecil.


Perbandingan antara lama pemanasan Hal ini dikarenakan semakin lama waktu
dan jenis gula memberikan pengaruh tidak yang digunakan untuk memasak suatu
berbeda nyata terhadap kadar air permen bahan maka jumlah air yang menguap dari
kalamansi seperti terlihat pada tabel 1. bahan akan semakin banyak, sehingga kadar
Namun pada lama pemanasan terdapat air bahan akan semakin rendah dan bobot
beda nyata terhadap kadar bahan akan semakin berkurang (Lubis,
air.Maka,semakin lama waktu pemanasan 2008).

100 | Jurnal Agroindustri Vo. 8 No. 2, Nopember 2018: 97-104


0.12 G.pasir y (Gp) = -0.016x + 0.306
R² = 0.947 0.112
0.1 G. cair
y (Gc) = -0.013x + 0.238
R² = 0.978
0.08
0.079 0.065
%

0.06
0.046
0.04
0.045
0.02
0.025
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Lama Pemanasan (menit)

Gambar 1. Kurva hubungan antara lama waktu pemasakan dengan kadar air permen
kalamansi

Kadar Abu bahwa kadar abu tergantung pada jenis


Perbandingan antara lama bahan, cara pengabuan, waktu dan suhu
pemanasan dan jenis gula tidak berbeda yang digunakan saat pengeringan. Jika
nyata, namun pada lama pemanasan bahan yang diolah melalui proses
terdapat beda nyata terhadap kadar abu. Hal pengeringan maka semakin lama waktu
ini dikarenakan semakin lama waktu pembuatan permen maka akan
pemanasan permen kalamansi maka meningkatkan kadar abu, karena air yang
semakin banyak air yang teruapkan. Hal ini keluar dari dalam semakin besar.
sesuai dengan pernyataan Lubis (2008),
1.6
G. pasir y (GC)= 0.079x - 0.074
1.4
R² = 0.946
G. cair
1.2 y (GP)= 0.178x - 1.503
R² = 0.987
1
0.8
%

0.6
0.4
0.2
0
0 5 10 15 20
Lama Pemanasan (menit)

Gambar 2. Kurva hubungan antara lama waktu pemanasan dengan kadar abu permen
kalamansi

pH semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan


Perbandingan antara lama pendapat Muawanah (2002), yang
pemanasan dan jenis gula tidak berbeda menyatakan bahwa kombinasi asam dan
nyata, namun pada lama pemanasan gula akan menghambat pertumbuhan
terdapat beda nyata terhadap pH. Hal ini mikroba pembusuk, kapang dan khamir
dikarenakan semakin lama waktu sehingga permen daya awet relatif tinggi.
pemanasan maka pH air permen kalamansi

Pengaruh Pemanasan dan Penambahan Gula thd Mutu Hard Candy (Hutagalung, et al) | 101
4 3.433 3.466
3 3.2 3.233
2.933
3

2
G. pasir
1 G. cair

0
12 14 16

Lama pemanasan (menit)


Gambar 3. Perbandingan pH permen kalamansi pada berbagai lama pemanasan dan jenis gula

Warna penyaringa. Selain itu, warna kecoklatan


Pada uji organoleptik warna terdapat dari permen kalamansi gula pasir juga dapat
beda nyata terhadap permen kalamansi. Hal disebabkan oleh peristiwa pencoklatan /
ini dikarenakan konsumen menyukai warna browning non enzimatis yaitu pencoklatan
permen kalamansi yang dilihat. Permen akibat vitamin C. Vitamin C (asam
kalamansi pada gula cair lebih cerah askorbat) merupakan senyawa reduktor dan
dibandingkan dengan permen kalamansi juga dapat bertindak sebagai precusor untuk
dengan gula pasir. Hal ini dikarenakan gula pembentukan warna cokelat non enzimatik
pasir yang digunakan berwarna cokelat atau (Winarno, 2004).
gula pasir belum mengalami proses

4.5 3.9 3.8 3.8 3.8


3.6 3.7
Rata-Rata skor kesukaan

4
3.5
3
2.5
2 G. pasir
1.5
1 G. cair
0.5
0
12 menit 14 menit 16 menit
Lama Pemanasan (menit)

Gambar 5. Hasil uji organoleptik warna permen kalamansi

Aroma jeruk kalamansi yang digunakan sangat


Pada uji organoleptik aroma terdapat mempengaruhi aroma yang dihasilkan
beda nyata terhadap permen kalamansi. Hal dalam pemanasan permen kalamansi.
ini dikarenakan lama pemanasan dan bahan
3.9 3.8
Rata-Rata skor kesukaan

3.8 3.7
3.7 3.6 3.6
3.6
3.5 3.4 3.4 G. pasir
3.4 G. cair
3.3
3.2
12 14 16
Lama Pemasakan (menit)

Gambar 6. Hasil uji organoleptik aroma permen kalamansi

102 | Jurnal Agroindustri Vo. 8 No. 2, Nopember 2018: 97-104


Rasa cita rasa dengan cara membentuk
Pada uji organoleptik rasa terdapat keseimbangan yang lebih baik antara
beda nyata terhadap permen kalamansi keasaman, rasa pahit, dan rasa asin ketika
Permen kalamansi yang paling disukai digunakan dalam pengkonsentrasian larutan
adalah gula pasir. Hal ini disebabkan dibandingkan fruktosa (gula cair)
sukrosa (gula pasir) dapat meningkatkan

4.0 3.9 3.9


3.8
Rata-Rata skor kesukaan
3.8 3.7

3.6 3.5
G. pasir
3.4 3.3
G. cair
3.2
3.0
12 14 16
Lama pemasakan (menit)

Gambar 7. Hasil uji organoleptik rasa permen kalamansi

Tekstur didapatkan saat mengkomsumsi permen


Pada uji tekstur terdapat beda nyata kalamansi pada dasarnya adalah perpaduan
terhadap permen kalamansi. Permen tekstur dan flavor. Dari tekstur bisa
kalamansi yang paling disukai adalah gula dirasakan sensasi keras, lembut, empuk,
pasir. Karena tekstur permen kalamansi atau alot dan lengket, halus atau kasar
yang paling disukai dengan gula pasir berpasir,dan lainnya (Muawanah, 2012).
adalah tekstur yang keras. Sensasi yang
3.6 3.7 3.5
4 3.3 3.3
Rata-Rata skor kesukaan

3 2.6

2
1
0
12 14 16
Lama Pemasakan (menit)

Gambar 8. Hasil uji organoleptik tekstur permen kalamansi

Tingkat kesukaan rata-rata penerimaan panelis umum terhadap


Pada uji organoleptik tingkat permen kalamansi dilihat dari warna, aroma,
kesukaan terdapat beda nyata terhadap rasa, tekstur konsumen lebih meyukai
permen kalamansi. Hal ini dikarenakan hasil permen kalamansi dengan gula pasir.
3.8 3.7 3.8
4 3.4
3.2
Rata-Rata skor kesukaan

3
3

2
G. pasir
1
G. cair
0
12 14 16
Lama Pemasakan (menit)

Gambar 9. Hasil uji organoleptik tingkat kesukaan permen kalamansi

Pengaruh Pemanasan dan Penambahan Gula thd Mutu Hard Candy (Hutagalung, et al) | 103
KESIMPULAN Fakultas Peternakan Universitas
Andalas
1. Pembuatan permen kalamansi dengan Lubis, I. H. 2008. Pengaruh Lama dan Suhu
lama pemanasan dan jenis gula yang Pengeringan Terhadap Mutu Tepung
berbeda menghasilkan permen dengan Pandan. Sripsi. Departemen
kadar air, kadar abu, pH serta Teknologi Pertanian Universitas
penerimaan konsumen yang berbeda Sumatera Utara
nyata. Muawanah, A., I. Djajanegara, A. Saddudin,
2. Permen kalamansi yang paling disukai D. Sukandar, dan N. Radiastuti. 2012.
konsumen adalah permen yang dibuat Penggunaan Bunga Kecombrang
menggunakan gula pasir dengan (Etlingera Elatior) dalam Proses
pemanasan 14 menit (warna = 3,70, Formulasi Permen Jelly. Jurnal
aroma = 3,80, rasa = 3,76, tekstur = 3,63 valensi. 2(4): 526-523
dan tingkat kesukaan = 3,73. dan Purba, A.S. 2011. Pengaruh Variasi
permen kalamansi yang paling disukai Konsentrasi Sukrosa Terhadap
konsumen menggunakan gula cair Kualitas Permen Jelly Daun Pepaya
dengan pemanasan 16 menit (warna = (Carica papaya L.,). Skripsi. Fakultas
3,80, aroma =3,66, rasa = 3,66, tekstur = Teknobiologi Universitas Atma Jaya
3,466, tingkat kesukaan = 3,43. Yoyakarta
3. Permen kalamansi terbaik menurut Sudarmadji, M., B. Haryono, dan Suhardi.
konsumen baik yang menggunakan gula 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan
pasir maupun yang menggunakan gula Makanan dan Pertanian. Liberty.
cair; keduanya telah memenuhi SNI Yogyakarta.
Permen. Utama, A. F. 2015. Kajian Pemanfaatan
Limbah Jeruk Kalamansi Menjadi
Minyak Atsiri Dengan Menggunakan
DAFTAR PUSTAKA Metode Destilasi. Skripsi. Jurusan
Teknologi Pertanian, Fakultas
Ahmad, D. 2011. Bengkulu dimata kita, Pertanian, Universitas Bengkulu
Bengkulu http://www.Press.com.pdf. Wahyuni, T., L. M. Lubis, dan S. Ginting.
Diakses (21 Juni 2015) 2014. Pengaruh Perbandingan Sari
Badan Standarisasi Nasional.2008. Buah Markisa dengan Pepaya dan
SNI.3547.1: 2008. Kembang Gula. konsentrasi Gula Terhadap Mutu
Dhalmi, D.S. 2011. Pengaruh Penambahan Permen (Permen). Jurnal Ilmu dan
Dadih Terhadap Kadar Air, pH, Total Teknologi Pangan. 2(2): 125-136
Koloni Bakteri Asam Laktat dan Winarno, F, G. 2004. Kimia Pangan dan
Kadar Gula Permen Jeli. Skripsi. Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta

104 | Jurnal Agroindustri Vo. 8 No. 2, Nopember 2018: 97-104

You might also like