You are on page 1of 13

ANALISIS PERSESPI MASYARAKAT, FAKTOR PERSEPSI, DAN

HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN


SUPERBLOK “HARTONO LIFESTYLE MALL”

Fadchuli Janah
fadchuli.janah@yahoo.com

Rini Rachmawati
r_rachmawati@geo.ugm.ac.id

Abstract

“Hartono Lifestyle Mall” superblock is a new development concept in Yogjakarta


and will make the widest building in Yogyakarta and Central Java. The concept
building of supeblock is new for people in Yogyakarta lead to some public
perceptions. Therefore, this research aims to analyze public perceptions of the
development plan “Hartono Lifestyle Mall” superblock, determine the
relationship of forming factors perception with development plan “Hartono
Lifestyle Mall” superblock, analyzing public expectations the development plan of
“Hartono Lifestyle Mall” superblock. This research using 70 people as sample in
Padukuhan Kaliwaru with collecting data using questionnaires and then analyzed
descriptively. The result of the research shows that public perception of the
develompment plan “Hartono Lifestyle Mall” superblock is negative, the
determining factors of perception has a weak relationship with the public
perception of development plan “Hartono Lifestyle Mall” superblock, public
expectations are for employment of a productive society in Kaliwaru and
expectation for wells used for disposal of waste and the presence of green open
space. Another expectation are the approval of the community to be part of
making a building permit requirements.

Keywords : “Hartono Lifestyle Mall” superblock, Public Perception, Forming


factors perception, Public expectation

Intisari

Superblok “Hartono Lifestyle Mall” merupakan konsep pembangunan baru di


Yogyakarta dan akan menjadi bangunan terbesar di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Konsep bangunan superblok yang baru bagi masyarakat Yogyakarta
mengakibatkan beberapa persepsi masyarakat. Sehubungan dengan hal itu,
penelitian ini memiliki tujuan menganalisis persepsi masyarakat terhadap rencana
pembangunan superblok “Hartono Lifestyle Mall”, mengetahui hubungan faktor –
faktor pembentuk persepsi dengan persepsi masyarakat terhadap rencana
pembangunan superblok “Hartono Lifestyle Mall”, menganalisis harapan
masyarakat. Penelitian ini menggunakan sampel 70 KK di Padukuhan Kaliwaru
dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner lalu dianalisis secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap

1
rencana pembangunan superblok “Hartono Lifestyle Mall” adalah negatif, faktor
pembentuk persepsi memiliki hubungan yang lemah dengan persepsi masyarakat
terhadap rencana pembangunan superblok “Hartono Lifestyle Mall”, harapan
masyarakat adalah adanya penyerapan tenaga kerja untuk masyarakat produktif di
Kaliwaru dan harapan adanya pembuatan sumur yang digunakan untuk tempat
pembuangan limbah serta adanya ruang terbuka hijau. Harapan lainnya adalah
persetujuan masyarakat sekitar diharapkan menjadi salah satu syarat dalam
pembuatan izin bangunan.

Kata Kunci : Superblok “Hartono Lifestyle Mall”, Persepsi masayarakat, Faktor


pembentuk persepsi, Harapan masyarakat

PENDAHULUAN maupun perorangan. Oleh karenanya


Kota secara sederhana terdapat kebijakan pembangunan
merupakan wilayah yang secara berupa pembuatan perekonomian
administrasi difungsikan untuk baru wilayah pinggiran kota untuk
kegiatan pendidikan, pusat industri, mengurangi permasalah yang telah
perdagangan, pusat kepemritahan, terjadi di pusat kota. Karenanya
bahkan mencakup semua kegiatan pengertian wilayah pinggiran adalah
(Perda Kab. Sleman No. 12 tahun wilayah dengan dua kenampakan
2012). Tutupan lahan merupakan yaitu kenampakan kekotaan dan
bangunan yang menjadi tolak ukur kedesaan dan ditandai perkembangan
wilayah dapat disebut sebagai kota bangunan (Yunus, 2009).
(Yunus, 2005). Fenomena tersebut Kabupaten Depok sebagai
juga terjadi di Kota Yogyakarta yang kabupaten yang memiliki kedekatan
difungsikan sebagai kota pariwisata, dengan Kota Yogyakarta menjadi
pendidikan, dan perdagangan serta wilayah strategis untuk kebijakan
pusat pemerintahan. Data BPS Kota tersebut. Keberadaan pusat
Yogyakarta dalam angka tahun 2012 pendidikan dengan skala nasional
menunjukkan bahwa jumlah yang diikuti dengan kegiatan
penduduk kota Yogyakarta ekonomi pengikut di sekitar pusat
mengalami penigkatan, yaitu jumlah pendidikan menjadikan kutub
penduduk pada tahun 2006 sebanyak pertumbuhan perekonomian baru.
442209 jiwa, jumlah penduduk pada Daya tarik tersebut terbukti dengan
tahun 2008 sebanyak 456915 jiwa, rencana pembangunan superblok
jumlah penduduk pada tahun 2009 “Hartono Lifestyle Mall” sebagai
sebanyak 388088 jiwa, jumlah bangunan yang menggabungkan
penduduk pada tahun 2010 sebanyak hotel dan pusat perbelanjaan modern
388627 jiwa, jumlah penduduk pada (mall) dalam satu lahan. Superblok
tahun 2011 sebanyak 390553 jiwa. merupakan rancangan bangunan
Peningkatan jumlah penduduk di untuk meningkatkan lingkungan
Kota Yogyakarta menjadikan perkotaan dengan membuat beberapa
indikasi bahwa Kota Yogyakarta blok dalam satu lahan bangunan
mampu memberikan peluang untuk dengan fungsi yang berbeda tetapi
mendapatkan peningkatan kehidupan saling melengkapi (Wibisono, 2010).
yang lebih baik untuk sekelompok

2
Bangunan superblok akan superblok “Hartono
menjadi bangunan terluas di DIY dan Lifestyle Mall”.
Jawa Tengah dan merupakan konsep METODE PENELITIAN
baru di Yogyakarta menimbulkan Metode yang digunakan
beberapa persepsi dari masyarakat. adalah metode suvei yang dilakukan
Persepsi sebagai sebuah tanggapan Padukuhan Kaliwaru sebagai
yang muncul akibat pengolahan padukuhan yang dekat dengan
objek dari alat indera yang kemudian superblok “Hartono Lifestyle Mall”.
dilanjutkan ke saraf pusat untuk Teknik pengambilan samel
dilakukan pengolahan pemahaman menggunakan teknik simple random
dari objek tersebut (Thoha, 1993). sampling. Instrumen penerlitian
Keberadaan superblok yang memiliki menggunakan kuesioner dan jumlah
ukuran bangunan yang berbeda sampel sebanyak 70 KK dari hasil
(kontras) dengan bangunan perhitungan menggunakan rumus
sekelilingnya menjadi salah satu slovin. Metode pengundian
faktor pro dan kontra mengenai berdasarkan jumlah KK secara
rencana pembangunan di Padukuhan keseluruhan juga digunakan untuk
Kaliwaru. Penolakan dilakukan oleh memberikan kesempatan kepada
masyarakat Kawaru yang berakibat semua populasi agar dapat menjadi
pada penghentian sementara sampel dan mengurangi subjektifitas
pembangunan superblok sebelum ada peneliti dalam penentuan responden.
kesepakatan dengan masyarakat Selain itu, penelitian ini juga
(krjogja, 2012). Kondisi melakukan tahap observasi dan
pembangunan yang dilaksanakan dokumentasi dari berbagai sumber
kembali superblok menjadi alasan yang representatif dengan penelitian.
untuk dilakukan penelitian terakit Teknik analisis yang
dengan persepsi masyarakat digunakan adalah analisis deskriptif
mengenai rencana pembangunan kuantitatif. Tujuan pertama
superblok “Hartono Lifestyle Mall”. menggunakan alat penyajian data
sehingga tujuan penelitian ini adapat berupa diagram pie dalam
dipertegas sebagai berikut : menganalisis persepsi masyarakat
1. Menganalisis persepsi mengenai rencana pembangunan
masyarakat terhadap superblok dan menganalisis harapan
rencana pembangunan masyarakat. Tujuan untuk
superblok “Hartono mengetahui hubungan faktor – faktor
Lifestyle Mall”. pembentuk persepsi dengan persepsi
2. Mengetahui hubungan masyarakat terhadap rencana
faktor – faktor pembentuk pembangunan superblok
persepsi dengan persepsi menggunakan bantuan spss berupa
masyarakat terhadap analisis korelasi pearson.
rencana pembangunan
superblok “Hartono
Lifestyle Mall”.
3. Menganalisis harapan
masyarakat mengenai
rencana pembangunan

3
HASIL DAN PEMBAHASAN No. 32 tahun 2004 tentang
1. Persepsi Masyarakat terhadap otonomi daerah yang memberikan
Rencana Pembangunan pengertian bahwa penyelanggaran
Superblok “Hartono Lifestyle kewenangan daerah dilakukan
oleh daerah karena daerah yang
Mall”
mengetahui potensi daerah.
Informasi dan Transparansi Kewenangan memberikan arti
Rencana Pembangunan Superblok bahwa perencanaan pembangunan
“Hartono Lifestyle Mall” memiliki sifat yang partisipatif,
Aspek ini terbagi atas empat antisipatif, akomodatif, dan
bagian, yaitu pengetahuan mampu menampung aspirasi
mengenai rencana pembangunan setiap stakeholder. Stakeholder
superblok, pengetahuan mengenai dalam pembangunan tidak hanya
kegiatan sosialisasi rencana pemerintah dan pemrakarsa
pembangunan superblok, pembangunan tetatpi juga
keikutsertaan kegiatan rencana masyarakat yang dapat menjadi
pembangunan superblok, dan subjek dan objek pembangunan.
masyarakat yang dimintai Kelayakan Ganti Rugi Rencana
persetujuan mengenai rencana Pembangunan Superblok
pembangunan superblok. Bagian “Hartono Lifestyle Mall”
tersebut menyatakan informasi Ganti rugi merupakan
dan transparansi rencana kebijakan yang dilakukan
pembangunan memiliki persepsi pemrakarsa pembangunan untuk
yang negatif. Responden memiliki mencapai persetujuan dengan
pengetahuan mengenai rencana masyarakat sekitar pembangunan
pembangunan superblok karena untuk menghindari terjadinya
proses kegiatan yang dilakukan di konflik. Penelitian yang dilakukan
sekitar lokasi superblok. Faktor menghasilkan data bahwa 96%
lainnya adalah ukuran superblok responden menyatakan persepsi
dan bentuk superblok yang negatif dan 6% memiliki persepsi
berbeda dengan bangunan lain di positif terhadap ganti rugi yang
sekitarnya menjadikan diberikan oleh superblok
ketertarikan responden untuk “Hartono Lifestyle Mall”.
mencari tahu mengenai bangunan Alasan responden berpersepsi
tersebut. Kegiatan sosialiasi negatif adalah pemberian ganti
terkait rencana pembangunan rugi yang dilakukan sekali. Ganti
superblok juga dilakukan akibat rugi yang diberikan didasarkan
permintaan penjelasan kepada pada jarak rumah yang berdekatan
masyarakat mengenai dengan lokasi pembangunan
pembangunan yang sudah superblok. Masyarakat berharap
berlangsung dengan bangunan setelah beroperasi maka diberikan
yang sangat dekat dengan rumah pembekalan mengenai dampak –
masyakarakat tanpa ada dampak yang kemungkinan akan
pemberitahuan terlbih dahulu terjadi. Luasan bangunan yang
kepada masyarakat. besar dan tinggi bangunan yang
Fenomena sosial tersebut tinggi dan akan menjadi bangunan
merujuk pada Undang – Undang

4
modern terbesar di Yogyakarta bangunan yang telah terbangun di
dan Jawa Tengah tentunya akan Yogyakarta. Alasan lain adalah
memberikan dampak yang besar memberikan fungsi rekreasi dan
bagi masyarakat sekitar. memberikan pelayanan sosial
Sementara responden yang terlebih memiliki konsep yang
memiliki persepsi positif memiliki dapat digunakan untuk semua
alasan bahwa superblo “Hartono umur. Menurut Wibisono, 2010
Lifestyle Mall” dapat menjadi bahwa superblok difungsikan
landmark wilayah Depok dan untuk memberikan peningkatan
meningkatkan perkembangan lingkungan dengan memberikan
wilayah. pemenuhan kebutuhan sosial
Persetujuan Masyarakat terhadap ekonomi masyarakat dalam blok
Konsep dan Fungsi Superblok yang ada disuperblok yang
“Hartono Lifestyle Mall” memiliki fungsi berbeda tetapi
Aspek ini terbagi atas dua saling terkoneksi. Sehingga
hal, yaitu persetujuan mengenai pergerakkan masyarakat akan
konsep superblok dan persetujuan terfokus pada superblok tersebut.
mengenai tema superblok. Alasan responden yang
Persetujuan mengenai konsep berpersepsi negatif adalah
superblok adalah persetujuan bangunan yang terlalu tinggi
masyarakat terkait dengan luas dengan jarak yang dekat dengan
bangunan dan ketinggian rumah masyarakat memberikan
bangunan superblok. Persetujuan kekhawatiran akan kenyamanan
mengenai tema superblok adalah masyarakat untuk tinggal. Ruang
terkait dengan kondisi yang akan terbuka hijau yang semakin
dihadirkan oleh superblok, seperti berkurang akan menjadikan
hotel berbintang, hiburan, dan lingkungan sekitar menjadi
pusat perbelanjaan modern. semakin panas. Alasan lain adalah
Data kuesioner dari dua aspek pemanfaatan lahan untuk kegiatan
tersebut memperlihatkan bahwa perbelanjaan modern (mall)
sebanyak 87% responden memberikan dirasa oleh
memiliki persepsi yang negatif responden sudah tersedia di
dan 13% responden berpersepsi Yogjakarta dan mampu
positif. Alasan masyarakat memberikan pemenuhan
memiliki persepsi negatif terhadap kebutuhan untuk masyarakat
konsep dan fungsi superblok Yogyakarta, sehingga
“Hartono Lifestyle Mall” dari penambahan pusat perbelanjaan
kedua aspek tersebut bervariasi. modern dirasa tidak perlu
Responden yang memiliki dilakukan. Pemanfaatan pusat
persepsi positif baik untuk aspek perbelanjaan modern (mall) juga
konsep dan fungsi dari superblok belum difungsikan oleh
menyatakan bahwak superblok masyarakat dengan kondisi
dapat menjadi sebuah landmark ekonomi menengah ke bawah.
untuk wilayah Depok karena Masyarakat masih memanfaatkan
merupakan bangunan yang pusat perbelanjaan tradisional
memiliki konsep berbeda dengan

5
sebagai sarana pemenuhan yang akan datang dalam jangka
kebutuhan sosial ekonomi. panjang di sekitar lokasi
Persetujuan Masyarakat terhadap superblok berupa bangunan lain
Lokasi Pembangunan Superblok akan semakin banyak dan jalan
“Hartono Lifestyle Mall” Kaliwaru dapat difungsikan
Lokasi superblok yang sebagai jalan alternatif menuju
terdapat di jalan lingkar utara superblok baik untuk alasan
Yogyakarta memiliki lokasi yang mengindari macet maupun karena
startegis. Kedekatan dengan jalan Kaliwaru lebih aksesibel
sarana pendidikan berskala untuk digunakan menuju
nasional dan akses menuju pusat superblok “Hartono Lifestyle
kota dan bandara internasional Mall”. Alasan tersebut
yang aksesibel menjadi alasan lain menjadikan kekurangnyaman
lokasi superblok yang strategis. masyarakat. Parker, 1979
Akan tetapi persepsi masyarakat menyatakan bahwa dengan
dengan persepsi pengembang adanya peningkatan kepimilikan
memiliki perbedaan, di mana mobil maka akan memberikan
sebanyak 59% responden tidak dorongan peningkatan
setuju dengan lokasi superblok di pembangunan di pinggiran kota.
Kecamatan Depok, 31% Rencana Detail Tata Ruang
responden menyatakan kurang Kecamatan Depok tahun 2011 –
setuju, dan 10% responden setuju 2031 menyatakan bahwa jalan
dengan lokasi superblok. lingkar utara telah mengalami
Responden dengan persepsi kondisi beban fungsi yang
positif atau setuju dengan lokasi melampuai kapasitasnya,
superblok “Hartono Lifestyle pengguna jalan baru akan bisa
Mall” adalah kemudahan untuk melewati titik simpang setelah
memperoleh fasilitas sosial yang perganti lampu lalu lintas
lengkap. Karena konsep superblok sebanyak 4 – 5 kali pada jam –
berupa lifestyle, pusat jam sibuk. Sehingga
perbelanjaan modern, dan hotel kemungkinanan untuk
tentunya memiliki fasilitas yang memanfaatkan jalan lingkungan
dibutuhkan oleh masyarakat. akan semakin besar. Keberadaan
Fasilitas hiburan yang dapat blok – blok yang memisahkan
digunakan oleh semua kalangan jalur kendaraan roda dua dan
dan kebaradaan ruang rekreasi kendaraan roda empat untuk dua
yang mungkin kurang memadai jalur di kanan dan kiri menjadi
dan nyaman menjadikan kemungkinan untuk
superblok sebagai tempat rekreasi. meningkatkan pemanfaatan jalan
Alasan responden yang lingkungan sebagai alternatif
memiliki jawaban tidak setuju dan menuju superblok karena lokasi
kurang setuju adalah adanya superblok yang terletak di selatan
superblok dengan jarak yang jalan lingkar utara dan apabila
dekat dengan jalan lingkar utara pengunjung superblok berada di
akan menyebabkan penggunaan bagian utara blok jalan lingkar
jalan lingkungan yaitu investasi utara maka pengunjung

6
memerlukan jalur untuk memutar sehingga akan menyebabkan
agar mampu mencapai superblok. banyaknya bangunan yang
Persepsi Masyarakat terhadap terbangun. Kondisi tersebut
Perubahan Pemanfaatan Lahan dirasakan mengurangi kenyaman
Akibat Superblok “Hartono untuk difungsikan sebagai tempat
Lifestyle Mall” tinggal. Sementara responden
Aspek ini terbagi atas dua hal yang berpersepsi negatif untuk
yaitu persepsi masyarakat akan kegiatan ekonomi akan dilakukan
kemungkinanan kenaikan harga setelah superblok beroperasi
lahan akibar rencana adalah harapan untuk tidak
pembangunan superblok dan terdapat superblok di Kaliwaru.
persepsi masyarakat kemungkinan Pemahaman Masyarakat
untuk melakukan kegiatan mengenai Dampak Lingkungan
ekonomi setelah superblok dan Dampak Ekonomi Akibat
beroperasi. Hasil yang diperoleh Superblok “Hartono Lifestyle
dari kuesioner adalah sebanyak Mall”
56% responden berpersepsi Aspek ini terbagi atas tiga hal
negatif dan 44% responden yaitu tingkat pengetahuan
memiliki persepsi positif. masyarakat mengenai dampak
Responden dengan persepsi lingkungan, tingkat pengetahuan
positif memiliki alasan bahwa masyarakat mengenai dampak
kegiatan kenaikan lahan akan ekonomi akibat rencana
terjadi karena akan memberikan pembangunan, dan tingkat
daya tarik pengembang untuk kesiapan masyarakat menghadapi
melakukan investasi. Alasan lain dampak lingkungan dan ekonomi.
adalah keinginan untuk Tingkat pengetahuan
melakukan perluasan lahan masyarakat mengenai dampak
superblok, sehingga kemungkinan lingkungan memperlihatkan
akan membeli lahan – lahan persepsi positif karena sebanyak
disekitar superblok. Sementara 78% responden mengetahui
untuk kegiatan ekonomi yang dampak lingkungan yang akan
akan dilakukan setelah superblok terjadi dan yang berpersepsi
beroperasi adalah responden akan negatif sekitar 22%. Responden
melakukan kegiatan ekonomi menyatakan bahwa saat ini
akan tetapi bukan dalam masalah lingkungan yang terjadi
superblok karena nilai sewanya masih berupa kebisingan karena
belum bisa dipenuhi oleh masih dalam tahap kostruksi dan
respoden yang ingin melakukan bertambahnya lahan terbangun di
kegiatan ekonomi. lingkungan Kaliwaru. Kondisi
Responden berpersepsi superblok yang berada tepat di
negatif adalah responden yang barat permukiman masyarakat
memiliki alasan dengan adanya memberikan dampak berupa
superblok yang memberikan daya polusi udara akibat bahan
tarik investasi untuk kegiatan bangunan karena debu bahan
ekonomi lain akan memberikan bangunan yang diterbawa oleh
dampak pada pembukaan lahan, angin. Sementara untuk lokasi

7
pembuangan limbah yang belum menyatakan bahwa harus elslu
mempergunakan saluran khusus siap dengan perubahan yang
belum memberikan dampak yang terjadi sebagai konsekusinsi
menganggu masyarakat. perkembangan wilayah yang
Persepsi sebanyak 70% dan semakin berkembang terlebih lagi
7% menjawab bahwa secara wilayah depok merupakan
ekonomi superblok kurang wilayah yang difungsikan
menguntungkan dan tidak perkembangan kegiatan ekonomi
menguntungkan yang masuk di Kabupaten Sleman.
dalam ketegori persepsi negatif. 2. Hubungan Faktor Pembentuk
Sementara responden yang Persepsi dengan Persepsi
menjawa 7% dan 4% adalah Masyarakat terhadap Rencana
responden yang berpersepsi Pembangunan Superblok
bahwa superblok “Hartono “Hartono Lifestyle Mall”
Lifestyle Mall” menguntungkan Faktor pembentuk persepsi
dan sangat menguntungkan secara dalam penelitian ini terdiri dari
ekonomi dan termasuk dalam pendidikan, pekerjaan, lama
persepsi positif. Responden tinggal, tokoh masyarakat, media
dengan persepsi negatif karena massa, dan jarak rumah dengan
kondisi kegiatan atau kemampuan superblok. Faktor pembentuk
responden belum sesuai dengan tersebut memiliki hubungan
kemampun yang di inginkan oleh dengan persepsi masyarakat
superblok. Sementara responden terhadap rencana pembangunan
yang berpersepsi positif adalah superblok “Hartono Lifestyle
responden yang menyatakan Mall” akan tetapi kekuatan
bahwa apabila masyarakat hubungannya kurang kuat. Nilai
memiliki kemampuan seperti tersebut ditunjukkan dengan nilai
lahan yang masih luas maka dapat pearson correlation pada masing
dibangun untuk tempat tinggal – masing faktor yang tidak lebih
karyawan yang kerja di superblok dari 0,5.
dan dapat membangun warung Pendidikan dapat
untuk memenuhi kebutuhan sosial mempengaruh pola pikir
karyawan superblok. masyarakat mengenai suatu objek.
Kesiapan masyarakat Korelasi yang lemah antar
menghadapi dampak lingkungan pendidikan dengan persepsi
dan ekonomi terdiri dari 3% masyarakat terhadap rencana
responden manjawab tidak siap, pembangunan superblok karena
53% responden menjawab kurang masyarakat baik yang memiliki
siap, 1% responden menjawab pendidikan tinggi maupun
siap, dan 43% menjawab siap. pendidikan rendah mengetahui
Kesiapan responden dilakukan dampak dari rencana
dengan melakukan kegiatan yang pembangunan tersebut, sehingga
dapat memberikan keuntungan pendidikan rendah dengan
ekonomi seperti pembuatan pendidikan yang tinggi tidak
warung, luandry, maupun begitu memiliki hubungan yang
kontrakan. Responden juga kuat dengan persepsi masyarakat

8
mengenai rencana pembangunan meningkatkan keuntungan untuk
superblok “Hartono Lifestyle superblok.
Mall” Media massa memiliki
Tokoh masyarakat korelasi lemah terhadap persepsi
merupakan kontribusi dalam masyarakat mengenai rencana
kehidupan masyarakat. Umumnya pembangunan superblok “Hartono
masyarakat melakukan tindakan Lifestyle Mall”. meskipun seperti
yang sejalan dengan yang itu media massa tetap
dilakukan oleh tokoh masyarakat. memberikan sugesti kepada
Berkaitan dengan rencana responden karena pengetahuan
pembangunan superblok “Hartono masyarakat mengenai dampak
Lifestyle Mall” terdapat tokoh lingkungan dan ekonomi berasal
masyarakat yang pro dan tokoh dari media massa. Meskipun tidak
masyarakat yang kontra. Tokoh memiliki sugesti yang kuat.
masyarakat yang pro merupakan Azwar, 2010 menjelaskan bahwa
tokoh masyarakat yang tidak media massa belum tentu
merasa bermasalah dengan memberikan korelasi yang kuat
perencanaan pembangunan untuk membentuk suatu persepsi.
superblok karena perencanaan Lama tinggal adalah faktor
pembangunan berada di wilayah yang menentukan pengenalan
yang difungsika untuk lingkungan oleh responden.
perkembangan perkotaan di Responden yang telah lama
Kabupaten Sleman. Sementara tinggal akan mengenali
tokoh masyarakat yang kontra lingkungan sekitar. Lama tinggal
merupakan masyarakat yang dalam penelitian ini memiliki
kurang setuju dengan rencana hubungan tidak kuat dengan
pembangunan superblok yang persepsi masyarakat. Artinya lama
mampu memberikan kontribusi tinggal hanya sebagai faktor
daya tarik investasi pembangunan pengenalan lingkungan responden
yang akibatnya akan tanpa memiliki hubungan dengan
memperbanyak bangunan di pangangan masyakarakat
sekitarnya. Maka kecenderungan mengenai rencana pembangunan
dalam berpersepsi mengenai superblok.
rencana pembangunan superblok Jarak memiliki hubungan
sesuai dengan yang dirasakan oleh yang kurang kuat dengan persepsi
responden. responden. Responden dapat
Pekerjaan memiliki hubungan melakukan akses informasi
yang lemah karena superblok mengenai perkembangan
memiliki kegiatan yang berbeda superblok baik dari jarak yang
dengan keterampilan masyarakat, jauh dengan superblok maupun
sehingga superblok belum tentu yang dekat dengan superblok.
memberikan keuntungan kepada Karena informasi dapat diperoleh
masyarakat dan memberikan dari pergerakkan masyarakat yang
lapangan pekerjaan. Lapangan sering melewati jalan Kaliwaru
pekerjaan di superblok tentu yang dekat dengan lokasi rencana
dengan syarat yang berfungsi pembangunan superblok.

9
3. Harapan Masyarakat berdampak pada tingkat
Harapan Masyarakat terkait kenyaman dan kemanan
Rencana Pembangunan Superblok lingkungan. Terlebih lagi
“Hartono Lifestyle Mall” superblok berlokasi di jalan
Harapan masyarakat lingkar utara Yogyakarta yang
mengenai rencana pembangunan sering mengalami kemacetan pada
superblok “Hartono Lifestyle jam – jam sibuk. Perhatian lain
Mall” memiliki nilai yang berbeda responden adalah harapan
– beda. Aspek sosial merupakan pembuatan saumur khusus limbah
aspek yang paling besar nilai dan sampah dari superblok agar
harapannya yaitu 43%. tidak menjadi satu dengan limbah
Penyerapan tenaga kerja untuk dan sampah dari masyarakat
penduduk Kaliwaru yang sekitar.
produktif masih menganggur Harapan Masyarakat kepada
merupakan adalah harapan di Pengembang Apabila
aspek sosial. Daya tarik yang akan Kemungkinan akan terdapat
muncul dari superblok berdampak Rembangunan Serupa Superblok
pada peningkatan pemanfaatan “Hartono Lifestyle Mall”
lahan, sehingga banyak responden Perencanaan kota memiliki
yang berharap dengan akan maksud menjaga kesehatan kota
adanya superblok “Hartono agar menjadi kota yang nyaman,
Lifestyle Mall” di Kaliwaru akan bermoral, dan menyehjahteraan
memberikan peningkatan sosial masyarakat kota (Hagman dalam
bagi masyarakat. Aspek ekonomi Branck, 1995). Lebih lanjut
berupa peningkatan investor dijelaskan oleh Hagman bahwa
menjadi harapan 34% responden kehatan kota dapat dilakukan
karena superblok merupakan dengan kebijakan pembatasan
investasi jangka panjang. mengenai ketinggian bangunan,
Meskipun dalam perencanaan dan ukuran gedung, lokasi dan bahkan
pembangunannya mengalami pro fungsi dari gedung tersebut.
dan kontra dari masyarakat. Sehingga aspek kebudayaan
Aspek lingkungan yang Yogyakarta yang memberikan
memiliki nilai 23% berupa batas mengenai ketinggian
harapan ketersediaan air bangunan dan lokasi
masyarakat. Responden khawatir pembangunan bangunan menjadi
dengan adanya superblok maka salah satu perencanaan yang baik
ketersediaan air bersih akan di Yogyakarta.
mengalami gangguan, karena Hasil penelitian mengenai
masyarakat Kaliwaru masih rencana pembangunan superblok
banyak yang menggunakan sumur menunjukkan aspek kebudayaan
gali. Selain itu adalah masalah memiliki harapan sebesar 4% dari
kemungkinan pemanfaatan jalan responden. Harapan yang lebih
lingkungan yaitu Jalan Kaliwaru besar justru pada aspek
untuk mengakses superblok oleh lingkungan, yaitu sebesar 46%.
pengunjung superblok menjadi Sementara untuk aspek ekonomi
perhatian responden. Karena dan sosial memiliki harapan

10
sebesar 19% dan 31%. Nilai Harapan pada aspek
tresebut membuktikan bahwa kebudayaan adalah pembangunan
perhatian responden fokus pada bangunan modern dapat dilakukan
dampak lingkungan. dengan memperhatikan kearifan
Aspek lingkungan menjadi lokal wilayah, sehingga
harapan terbesar responden adalah kebudayaan tidak harus terhimpit
berupa pembangunan saluran dengan bangunan modern.
limbah yang difungsikan khusus Harapan Masyarakat kepada
untuk limbah – limbah dari Pemerintah Apabila
superblok agar tidak bercampur Kemungkinan akan terdapat
dengan limbah yang ada di Pembangunan Serupa Superblok
masyarakat. Harapan dalam aspek “Hartono Lifestyle Mall”
lingkungan lain adalah harapan Penelitian yang dilakukan
adanya pembuatan ruang terbuka harapan masyarakat untuk
hijau untuk memberikan kesan pemerintak apabila akan terjadi
nyaman akibat bangunan yang rencana pembangunan yang
telah banyak terbangun di serupa dengan superblok
sekeliling superblok. “Hartono Lifestyle Mall” adalah
Harapan untuk aspek sosial pelibatan masyarakat dalam
dan aspek ekonomi berupa perizinan pembangunan
harapan pemberian ganti rugi khususnya masyarakat yang
yang layak dan transparan. tinggal di lokasi yang akan
Ketransparan tersebut dibangunan tersebut. Pelibatan
diperlihatkan dengan adanya masyarakat dalam proses
kegiatan sosialisasi saat proses perencanaan pembangunan
perencanaan pembangunan dimaksudkan bahwa
kepada seluruh masyarakat yang pembangunan dengan masyarakat
tinggal di sekitar proyek memiliki timbal balik yang
pembangunan. Harapannya menguntungkan. Selain itu
dengan adanya sosialisasi dengan melibatkan masyarakat,
masyarakat mengetahui dampak pembangunan lebih bersifat
positif dan negatif dari partisipastif dan sesuai dengan
pembangunan tersebut serta maksud pembuatan kebijakan
sebagau sebuah sarana untuk otonomi daerah.
meminimalisasi konflik karena 4. Implikasi Kebijakan dalam
masyarakat merasa dihargai dan Kaitannya dengan
dihormati dengan diikutsertakan Pengembangan Wilayah
dalam kegiatan perencanaan Dukungan masyarakat dalam
pembangunan. Harapan aspek perencanaan pembangunan perlu
ekonomi lainnya adalah mendapatkan dukungan
pembukaan lapangan kerja untuk masyarakat. Dukungan
masyarakat sekitar proyek masyarakat merupakan langkah
pembangunan yang termasuk membuat hubungan timbal balik.
dalam usia produktif dan masih Hubungan tersebut dapat
dalam kondisi menganggur. dilakukan dengan melibatkan
masyarakat dalam perencanaan

11
pembangunan melalui bangunan yang terbawa oleh
mengapresiasi pandangan atau angin mengenai rumah
persepsi masyakat terkait dengan masyarakat. Selain itu juga,
perencanaan pembangunan. tingkat kebisingan saat proses
Pandangan atau persepsi kontruksi juga dapat dihindarkan.
masyarakat merupakan cara KESIMPULAN DAN SARAN
perencanaan pembangunan yang 1. Kesimpulan
melibatkan masyarakat. Berdasarkan penelitian yang
Keterlibatan masyarakat dapat dilakukan dapat disimpulkan
dilakukan dengan kegiatan bahwa :
sosialisasi rencana pembangunan. a. Persepsi masyarakat mengenai
Sosialisiasi dapat menjadi sebuah rencana pembangunan
tindakan dalam perencanaan superblok “Hartono Lifestyle
pembangunan sebagai cara untuk Mall” adalah negatif.
mendapatkan diri dengan b. Faktor pembentuk persepsi
masyarakat dan mengpresiasi memiliki hubungan yang
persepsi masyarakat. kurang dengan persepsi
Peninjauan ulang masyarakat terhadap rencana
perencanaan pembangunan juga pembangunan superblok
dapat dilakukan oleh pemerintah “Hartono Lifestyle Mall”
kepada masyarakat terkait dengan c. Harapan masyarakat yang
pandangan masyarakat mengenai terdiri dari :
perencanaan pembangunan - Harapan terkait dengan
tersebut. langkah tersebut dapat rencana pembangunan
dilakukan untuk melihat superblok “Hartono
pandangan masyarakat dan Lifestyle Mall” memiliki
melihat pemahaman masyarakat nilai paling besar pada
mengenai fungsi, konsep, maupun aspek sosial, yaitu berupa
dampak perencanaan harapan adanya
pembangunan tersebut bagi penyerapan tenaga kerja
masyarakat. Peninjaun ulang dari masyarakat yang
secara langsung di lokasi tinggal di Padukuhan
penelitian juga dapat digunakan Kaliwaru.
untuk melihat jarak antara lokasi - Harapan kepada
perencanaan pembangunan pengembang apabila
dengan rumah masyarakat karena kemungkinan akan ada
adanya jarak antara lokasi pembangunan serupa
pembangunan dengan rumah superblok “Hartono
masyarakat dapat berfungsi dalam Lifestyle Mall” memiliki
kenyamanan dan penjagaan nilai paling besar pada
keamanan masyarakat. aspek lingkungan, yaitu
Kenyamanan dan keamanan berupa harapan pembuatan
masyarakat dapat berupa sumur khusus yang
penjagaan kesehatan masyarakat digunakan untuk tempat
agar terhinda dari polusi saat penampungan limbah
proses kontruksi akibat bahan

12
superblok dan pembuatan Pengukurannya” Edisi ke – 2.
ruang terbuka hijau. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
- Harapan kepada Bappeda Kabupaten Sleman.
pemerintah apabila Rencana Detail Tata Ruang
kemungkinan akan ada Kecamatan Depok 2011 – 2031
pembangunan serupa BPS. 2013. Kota Yogyakarta dalam
superblok “Hartono angka 2012
Lifestyle Mall” berupa Branch, M. C. 1995. Perencanaan
harapan untuk Kota Komprehensif
memberikan izin “Pengantar dan Penjelasan”.
pembangunan dengan Yogyakarta : Gadjah Mada
melibatkan persetujuan Univesrty Press.
masyarakat. Parker, A. J. 1975. Hypermarkets :
2. Saran the Canging Pattern of
a. Kegiatan sosialisasi rencana Retailing. Geographical
pembangunan superblok Association. Vol. 60, No. 2
“Hartono Lifestyle Mall” perlu (April 1975), pp. 120 – 124
dilakukan kepada wilayah Diakses pada 13 Oktober 2014,
sekitar pembangunan untuk pukul 21:39 WIB, dalam
menghindari konflik. www.jstor.org/stable/40568377
b. Lokasi pembangunan Wibisono, Bambang Hari. 2010.
superblok tidak hanya Superblock : Solusi atau
mempertimbangkan lokasi Masalah Baru Bagi
yang strategis tetapi juga Perkembangan Perkotaan di
dapat mempertimbangkan Indonesia ? Pidati Pengukuhan
dampak sekitar dengan Jabatan Guru Besar Fakultas
melihat kondisi masyarakat. Teknik Univesitas Gadjah
c. Memberikan pembatasan Mada 30 Maret 2010.
pembangunan superblok Yunus, Hadi Sabari. 2005.
maupun bangunan lain yang Manajemen Kota Perspektif
bersifat hypercompetition Spasial. Yogyakarta : Pustaka
yang akan memicu penolakan Pelajar.
dari masyarakat luas. Yunus, Hadi Sabari. 2009. Dinamika
d. Penelitian ini selanjutnya Wilayah Peri Urban”
dapat dipergunakan sebagai Determinan Kota Masa Depan.
bahan dasar untuk penelitian Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
yang akan datang dengan Undang – Undang
melihat persepsi pengembang Perda Kabupaten Sleman No. 2012
dan pemerintah mengenai tahun 2012 tentang Rencana
superblok “Hartono Lifestyle Tata Ruang Ruang Wilayah
Mall”. Kabupaten Sleman tahun 2011
DAFTAR PUSTAKA – 2031
Azwar, Saifuddin. 2015. Sikap Undang – Undang No. 32 tahun 2004
Manusia “Teori dan tentang Otonomi Daerah

13

You might also like