You are on page 1of 19

PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAN RISIKO

LITIGASI TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI


(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)

OLEH :

EUIS NINGSIH
05267/2008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Maret 2013

1
2
PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAN RISIKO
LITIGASI TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

Euis Ningsih
Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Padang
Jln. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : Euis_ningsih13@rocketmail.com

Abstract
This research was aimed to examine empirically: (1) influence of a company’s financial difficult to
accounting conservatism and (2) the influence of litigation risks to accounting conservatism. Independent
variables used in this study are a company’s financial distress and litigation risks. The dependent variable used
in this study is accounting conservatism that measured by Non-operating accrual model Givoly and Hayn.
Samples of this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) period 2008-
2010. Data collected by purposive sampling method. Number of samples in this research is 105 companies. This
study used multiple regression for data analysis.
The result of the research shows that: 1) a company’s financial difficult significant negative influence to
accounting conservatism, where the significance value 0.027 < 0.05 and the value of t count 2.224 > t table
1.660 (H1 accepted). 2) the litigation risks significant positive influence to accounting conservatism, where the
significance value 0.000 < 0.05 and t count 30.624 > t table 1.660 (H2 accepted).
Based on the above results, it is suggested: 1) for the company management hopes to know since
condition about the right now of the financial company happened, so if there was a seriously matter could be
able to save first. 2) for the next research it hopes to get better the time research, in order to get result and it
used company industry of finance that was difference to compare about used of the accounting conservatism
which used by the company.

Keywords: Accounting Conservatism, Financial Difficult and Litigation Risks.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris: (1) pengaruh tingkat kesulitan keuangan
perusahaan terhadap konservatisme akuntansi dan (2) pengaruh risiko litigasi terhadap konservatisme akuntansi.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat kesulitan keuangan perusahaan dan
risiko litigasi. Variabel dependen yang digunakan adalah konservatisme akuntansi yang diukur dengan Non-
operating accrual model Givoly dan Hayn. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan tahun 2008-2010. Data yang dikumpulkan
dengan metode purposive sampling. Adapun sampel yang digunakan adalah 105 perusahaan. Penelitian ini
menggunakan regresi berganda untuk analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh
signifikan negatif terhadap konservatisme akuntansi, dimana nilai signifikansi 0.027 < 0.05 dan nilai t hitung 2.224
> ttabel 1.660 (H1 diterima). 2) risiko litigasi berpengaruh signifikan positif terhadap konservatisme akuntansi,
dimana nilai signifikansi 0.000 < 0.05 dan t hitung 30.624 > ttabel 1.660 (H2 diterima).
Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan: 1) Kepada manajemen perusahaan hendaknya
mengenali sejak dini kondisi keuangan perusahaan yang terjadi, sehingga bila terjadi masalah yang serius dapat
dilakukan upaya penyelamatan sejak awal. 2) Penelitian berikutnya hendaknya memperpanjang rentang waktu
penelitian agar dapat memproleh hasil yang lebih baik dan menggunakan jenis industri perusahaan yang berbeda
untuk dapat membandingkan penerapan prinsip konservatisme akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan.

Kata kunci : Konservatisme Akuntansi, Kesulitan Keuangan dan Risiko Litigasi.

1
PENDAHULUAN Teori akuntansi positif
memprediksi bahwa kondisi keuangan
A. Latar Belakang Masalah yang bermasalah dapat mendorong
Informasi laba adalah fokus utama manajer untuk mengurangi tingkat
dalam pelaporan keuangan yang konservatisme akuntansi walaupun
menyediakan informasi mengenai kinerja pemegang saham dan kreditur
keuangan suatu perusahaan selama satu menghendaki penyalenggaraan akuntansi
periode tertentu. Pengguna laporan yang konservatif (Eko, 2005)
keuangan, terutama investor dan kreditor Menurut Ahmad (2007) risiko
dapat menggunakan informasi laba dan litigasi sebagai faktor ekternal dapat
komponennya untuk membantu mereka mendorong manajer untuk melaporkan
dalam mengevaluasi kinerja perusahaan, keuangan perusahaan lebih konservatif.
mengestimasi daya melaba dalam jangka Dorongan manajer untuk menerapkan
panjang, memprediksi laba di masa yang konservatisme akuntansi akan semakin
akan datang dan menaksir risiko investasi kuat bila risiko ancaman litigasi pada
atau pinjaman kepada perusahaan (Ahmad, perusahaan relatif tinggi (Cao, 2005).
2007). Untuk mewujudkan manfaat Risiko litigasi diartikan sebagai
tersebut, maka diperlukan prinsip-prinsip risiko yang melekat pada perusahaan yang
akuntansi yang akan menghasilkan angka- memungkinkan terjadinya ancaman atau
angka yang relevan dan reliabel. tuntutan oleh pihak-pihak yang
Salah satu prinsip yang dianut dalam berkepentingan dengan perusahaan yang
proses pelaporan keuangan adalah prinsip merasa dirugikan (Ahmad, 2008).
konservatisme. Konservatisme adalah Fenomena yang terjadi di Indonesia
sikap atau aliran (mahzab) dalam terdapat beberapa perusahaan yang sudah
menghadapi ketidakpastian untuk menerapkan prinsip konservatisme
mengambil tindakan atau keputusan atas akuntansi dalam pelaporan keuangan.
dasar munculan (outcome) yang terjelek Namun terdapat penyalahgunaan dalam
dari ketidakpastian tersebut (Soewardjono, penerapan prinsip konservatisme akuntansi
2005). Implikasi konsep ini terhadap ini.
pelaporan keuangan adalah pada umumnya Penelitian ini bertujuan untuk
akuntansi akan segera mengakui biaya atau menguji apakah variasi penerapan
rugi yang kemungkinan besar akan terjadi konservatisme akuntansi dapat dijelaskan
tetapi tidak mengantisipasi (mengakui oleh mekanisme tingkat kesulitan
lebih dahulu) untung atau pendapatan yang keuangan perusahaan dan risiko litigasi.
akan datang walaupun kemungkinannya Penelitian ini dimotivasi dari penelitian
besar terjadi. yang dilakukan oleh Eko (2005) yang
Kondisi keuangan perusahaan yang memberikan simpulan bahwa tingkat
bermasalah dapat memicu terjadinya kesulitan keuangan perusahaan
kesulitan keuangan (financial difficult) berpengaruh positif terhadap
yang akhirnya jika perusahaan tidak konservatisme akuntansi.. Penelitian ini
mampu keluar dari kondisi tersebut, maka memiliki perbedaan dari penelitian
perusahaan akan mengalami kepailitan. sebelumnya yang dilakukan oleh Eko.
Kesulitan keuangan bisa diartikan Perbedaan yang pertama adalah periode
sebagai munculnya sinyal atau gejala- waktu penelitian yaitu 2008-2010.
gejala awal kebangkrutan terhadap Perbedaan yang kedua adalah menambah
penurunan kondisi keuangan yang dialami metode pengukuran yaitu dengan metode
oleh suatu perusahaan. Tingkat kesulitan pengukuran Non operating accrual untuk
keuangan perusahaan dapat mempengaruhi mengukur konservatisme dan penggunaan
tingkat konservatisme akuntansi. model Altman Z-Score untuk mengukur
tingkat kesulitan keuangan. Perbedaan

2
yang ketiga, menambah variabel yang berlebihan kepada pihak-pihak
independen yaitu risiko litigasi. seperti manajer, pemegang saham,
Berdasarkan latar belakang yang pengadilan dan pemerintah.
telah diuraikan di atas maka penulis Definisi konservatime menurut
merumuskan masalah sebagai berikut : Wibowo (2002) dalam Widya (2004):
1. Seberapabesar pengaruh tingkat “Konservatisme merupakan prinsip
kesulitan keuangan perusahaan yang penting dalam pelaporan
terhadap konservatisme akuntansi pada keuangan agar pengakuan dan
perusahaan manufaktur yang terdaftar pengukuran aktiva serta laba
di BEI? dilakukan dengan penuh kehati-
2. Seberapabesar pengaruh risiko litigasi hatian, karena aktivitas ekonomi dan
terhadap konservatisme akuntansi pada bisnis dilingkupi oleh
perusahaan manufaktur yang terdaftar ketidakpastian.”
di BEI? Belkaoui (2004) mendefinisikan
Berdasarkan rumusan masalah di prinsip konservatisme sebagai suatu
atas maka tujuan dalam penelitian ini prinsip pengecualian atau modifikasi
adalah untuk mengetahui: dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak
1. Pengaruh tingkat kesulitan keuangan sebagai batasan terhadap penyajian data
perusahaan terhadap konservatisme akutansi yang relevan dan andal.
akuntansi pada perusahaan manufaktur Dari definisi-definisi diatas dapat
yang terdaftar di BEI. disimpulkan bahwa konservatisme adalah
2. Pengaruh risiko litigasi terhadap berhati-hati terhadap sesuatu yang tidak
konservatisme akuntansi pada pasti dengan cara menunda mengakui laba
perusahaan manufaktur yang terdaftar dan mempercepat mengakui beban.
di BEI.
Tingkat Kesulitan Keuangan
KAJIAN TEORI, KERANGKA Perusahaan
KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS Kesulitan keuangan dimulai ketika
perusahaan tidak dapat memenuhi jadwal
Konservatisme Akuntansi pembayaran atau ketika proyeksi arus kas
Konservatisme merupakan salah satu mengindikasikan bahwa perusahaan
prinsip yang digunakan dalam akuntansi. tersebut akan segera tidak dapat memenuhi
Wolk (2001) mendefinisikan kewajibannya (Brigham, 2003).
konservatisme akuntansi sebagai usaha
untuk memilih metoda akuntansi berterima Penyebab Kesulitan Keuangan
umum yang (a) memperlambat pengakuan Perusahaan
revenues, (b) mempercepat pengakuan Khaira (2008) mengelompokkan
expenses, (c) merendahkan penilaian penyebab-penyebab kesulitan keuangan
aktiva, dan (d) meninggikan penilaian dan menamainya dengan Model Dasar
utang. Kebangkrutan atau Trinitas Penyebab
Watts (2003) mendefinisikan Kesulitan Keuangan. Menurutnya, ada tiga
konservatisme sebagai perbedaan alasan yang mungkin mengapa perusahaan
variabilitas yang diminta untuk pengakuan menjadi bangkrut, yaitu:
laba dibandingkan rugi. Watts (2003) juga 1) Neoclassical model
menyatakan bahwa konservatisme Pada kasus ini kebangkrutan terjadi
akuntansi muncul dari insentif yang jika alokasi sumber daya tidak tepat. Kasus
berkaitan dengan biaya kontrak, litigasi, restrukturisasi ini terjadi ketika
pajak, dan politik yang bermanfaat bagi kebangkrutan mempunyai campuran aset
perusahaan untuk mengurangi biaya yang salah.
keagenan dan mengurangi pembayaran 2) Financial model

3
Campuran aset benar tapi struktur laporan keuangan akan cenderung lebih
keuangan salah dengan liquidity konservatif.
constraints (batasan likuiditas). Hal ini
berarti bahwa walaupun perusahaan dapat Penelitian Terdahulu
bertahan hidup dalam jangka panjang tapi Berdasarkan penelitian yang
ia harus bangkrut juga dalam jangka dilakukan oleh Eko (2006) tentang
pendek. pengaruh tingkat kesulitan keuangan
3) Corporate governance model perusahaan terhadap konservatisme
Disini, kebangkrutan mempunyai akuntansi. Hasil penelitian ini memberikan
campuran aset dan struktur keuangan yang simpulan bahwa tingkat kesulitan
benar tapi dikelola dengan buruk. keuangan perusahaan berpengaruh positif
Ketidakefisienan ini mendorong terhadap kebijakan tingkat konservatisme
perusahaan menjadi out of the market akuntansi yang dibuat oleh manajer
sebagai konsekuensi dari masalah dalam perusahaan. Simpulan ini mendukung
tata kelola perusahaan yang tak prediksi teori signaling mengenai pengaruh
terpecahkan. tingkat kesulitan keuangan terhadap
konservatisme akuntansi.
Risiko Litigasi Dari penelitian Ahmad (2007)
Risiko litigasi diartikan sebagai tentang risiko litigasi dan tipe strategi
risiko yang melekat pada perusahaan yang terhadap hubungan antara konflik
memungkinkan terjadinya ancaman litigasi kepentingan dan konservatisme akuntansi.
oleh pihak-pihak yang berkepentingan Hasil penelitian ini adalah (1) konflik
dengan perusahaan yang merasa dirugikan kepentingan berpengaruh positif terhadap
(Ahmad, 2007). Pihak-pihak yang konservatisme akuntansi, (2) semakin
berpentingan terhadap perusahaan meliputi tinggi risiko litigasi perushaan, maka
kreditor, investor, dan regulator. hubungan konflik kepentingan dan
Risiko litigasi yang berasal dari konservatisme akuntansi semakin lemah,
kreditor dapat diperoleh dari indikator (3) pengaruh pemoderasian tipe strategi
risiko ketidakmampuan perusahaan dalam perusahaan terhadap hubungan antara
membayar utang jangka pendek maupun konflik kepentingan dan konservatisme
jangka panjang. Dari sisi investor, litigasi akuntansi bersifat memperlemah.
dapat timbul karena pihak perusahaan Berdasarkan penelitian yang
menjalankan operasi yang akan berakibat dilakukan oleh Widya (2004) yag menguji
pada kerugian bagi pihak investor yang faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan
tercermin dari pergerakan harga dan perusahaan terhadap akuntansi konservatif,
volume saham. menemukan bahwa struktur kepemilikan,
Berbagai peraturan dan penegakan biaya politik dan kondisi perusahaan
hukum yang berlaku dalam lingkungan merupakan faktor-faktor yang berpengaruh
akuntansi, menuntut manajer untuk lebih terhadap konservatisme akuntansi.
mencermati praktik-praktik akuntansi agar
terhindar dari ancaman ketentuan hukum. Kerangka Konseptual
Tuntutan penegakan hukum yang semakin Konservatisme merupakan prinsip
ketat inilah akan berpotensi menimbulkan yang penting dalam pelaporan keuangan
litigasi bila perusahaan melakukan agar pengakuan dan pengukuran aktiva
pelanggaran sehingga akan semakin serta laba dilakukan dengan penuh kehati-
mendorong manajer untuk bersikap hati- hatian, karena aktivitas ekonomi dan bisnis
hati dalam menerapkan akuntansinya. dilingkupi oleh ketidakpastian.
Demikian juga, bagi akuntan yang Konservatisme penting dilakukan untuk
menyiapkan maupun yang memeriksa mengimbangi optimisma berlebihan dari
manajer dan pemilik, penilaian lebih saji

4
laba, lebih berbahaya daripada kurang saji H₂ : Risiko litigasi berpengaruh
laba (konsekuensi kesulitan keuangan lebih signifikan positif terhadap
serius daripada keuntungan) konservatisme akuntansi
Konservatisme adalah konsep
akuntansi yang kontroversial dan METODE PENELITIAN
membuktikan bahwa konservatisme
akuntansi memiliki relevansi nilai, yang Jenis Penelitian
berarti akuntansi bermanfaat dalam Penelitian ini digolongkan penelitian
memprediksi kondisi keuangan di masa kausatif.
mendatang. Kondisi keuangan perusahaan
yang bermasalah dapat memicu terjadinya Populasi dan Sampel
kesulitan keuangan (financial difficult) Populasi dalam penelitian ini adalah
yang dapat mendorong manajer untuk perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
menurunkan tingkat konservatisme Indonesia (BEI) pada tahun 2008 sampai
akuntansi. tahun 2010.
Lingkungan hukum yang berlaku pada Untuk memilih sampel dalam
suatu wilayah tertentu mempunyai dampak penelitian ini, peneliti menggunakan
yang signifikan terhadap kebijakan metode purpose sampling dengan kriteria
diskresioner manajer dalam melaporkan sebagai tertentu. Dari 158 perusahaan
keuangannya. Manajer akan melakukan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
penyeimbangan antara kos litigasi yang akan Indonesia 105 perusahaan yang memenuhi
timbul dengan keuntungan yang akan kriteria, sehingga penulis menetapkan 105
diperoleh karena akuntansi agresif. perusahaan yang akan dijadikan sampel.
Risiko litigasi merupakan risiko yang
berpotensi menimbulkan biaya yang tidak Jenis dan Sumber Data
sedikit karena berurusan dengan masalah Jenis data dalam penelitian ini adalah
hukum. Pemicu dari terjadinya tuntutan data dokumenter, yaitu berupa laporan
litigasi atau hukum berkaitan dengan tidak keuangan perusahaan industri manufaktur
terpenuhinya kepentingan investor dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
kreditor. Secara rasional manajer akan (BEI) pada tahun 2008 sampai tahun 2010.
menghindari kerugian akibat litigasi Sumber data dalam penelitian ini
tersebut dengan cara melaporkan keuangan adalah data sekunder yang diperoleh dari
secara konservatif, karena laba yang terlalu Indonesia Capital Market Directory dan
tinggi memiliki potensi risiko litigasi lebih melalui situs www.idx.co.id
tinggi.
Negara-negara dengan tingkat litigasi Teknik Pengumpulan Data
yang tinggi mempunyai tingkat Dalam penelitian ini peneliti
konservatisma yang lebih tinggi dibanding menggunakan teknik dokumentasi, yaitu
dengan negara-negara dengan tingkat berupa Laporan Perusahaan Emiten yang
litigasi yang rendah. Oleh karena itu, dijadikan sampel, yaitu perusahaan
dalam menghadapi lingkungan seperti manufaktur yang listing di Bursa Efek
ancaman litigasi yag tinggi, perusahaan Indonesia periode 2008-2010.
dituntut utnutk merumuskan strateginya
yang tepat. Variabel Penelitian
Variabel Dependen
Hipotesis Variabel dependen dalam penelitian
H₁ : Tingkat kesulitan keuangan ini adalah konservatisme akuntansi.
berpengaruh signifikan negatif Variabel Independen
terhadap konservatisme akuntansi Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel independen adalah tingkat

5
kesulitan keuangan perusahaan (X₁) dan melihat zone of ignorance yaitu daerah
risiko litigasi (X₂). nilai Z, dimana nilai Z dikategorikan
sebagai berikut :
Pengukuran Variabel Tabel 5
Konservatisme Akuntansi Kriteria untuk cut-off Model Z Score
Pengukuran konservatisme yang Kriteria Nilai Z
digunakan adalah dengan non operating Tidak bangkrut jika Z > 2.67
accrual.
Persamaannya dapat dilihat sebagai Daerah rawan bangkrut 1.81 –
berikut: (grey area) 2.67
Non-operating accruals 1. Bangkrut jika Z < 1.81
= Total accruals - Operating accruals.
Dimana: i. Untuk nilai Z-Score lebih kecil atau
1. Total accrual (before depreciation) = sama dengan 1.81 berarti perusahaan
(net income + depreciation) – cash mengalami kesulitan keuangan dan
flow from operational. risiko tinggi.
2. Operating accrual ii. Untuk nilai Z-Score anatara 1.81
= Δ account receivable +Δ inventories sampai 2.67, perusahaan dianggap
+ Δ prepaid expense – Δ account berada pada daerah abu-abu (grey
payable - Δ accrued expense – Δ tax area). Pada grey area ini ada
payable. kemungkinan perusahaan bangkrut dan
Semakin besar nilai non-operating ada pula yang tidak tergantung
accrual , maka akan semakin kecil bagaimana pihak manajemen
penerapan konservatisme akuntansi dalam perusahaan dapat segera mengambil
perusahaan. tindakan untuk segera mengatasi
masalah yang dialami oleh perusahaan.
Tingkat Kesulitan Keuangan iii. Untuk nilai Z-Score lebih besar dari
Perusahaan 2.67 memberikan penilaian bahwa
Model prediksi kebangkrutan The perusahaan berada dalam keadaan yang
Altman Model akan lebih tepat sangat sehat sehingga kemungkinan
diinterpretasikan sebagai satu penjelasan kebangkrutan sangat kecil terjadi.
mengenai kondisi perusahaan yang
mengalami kesulitan keuangan. Risiko litigasi
Model Altman adalah sebagai Untuk mengukur risiko litigasi,
berikut : penelitian ini menggunakan beberapa
Z = 0.012Z₁ + 0.014Z₂ + 0.333Z₃ + indikator yang dapat menimbulkan risiko
0.006Z₄ + 0.999Z₅ litigasi, yaitu terhadap variabel-variabel
Z₁ = working capital/total asset likuiditas dan solvabilitas yang keduanya
Z₂ = retained earnings/total asset merupakan proksi dari risiko keuangan,
Z₃ = earnings before interest and serta variabel ukuran perusahaan yang
taxes/total asset merupakan proksi dari risiko politik
Z₄ = book value of equity/book value of (Ahmad, 2007).
total debt Adapun tahapan pengukuran risiko
Z₅ = sales/total asset litigasi adalah sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan Altman 1. Likuidtas (LIK),
untuk perusahaan yang bangkrut dan tidak LIKit = hutang jangka pendek/
bangkrut menunjukkan nilai tertentu. aktiva lancar
Kriteria yang digunakan untuk 2. Leverage (LEV)
memprediksi kebangkrutan perusahaan LEVit = hutang jangka
dengan model diskriminan adalah dengan panjang/total aktiva

6
3. Ukuran perusahaan (UKR) baik harus bebas dari autokorelasi.
UKRit = LogNatural Total aktiva Pengujian autokorelasi yang banyak
4. Ketiga variabel tersebut digunakan adalah model Durbin-Watson.
dijumlahkan untuk menentukan Kriteria pengujian Durbin-Watson
indeks risiko litigasi. Nilai indeks adalah sebagai berikut :
yang tinggi menunjukkan risiko 1. Bila angka DW < -2 berarti ada
litigasi tinggi, demikian sebaliknya autokorelasi positif.
untuk nilai indeks yang rendah. 2. Bila angka DW -2 sampai dengan +2
berarti tidak ada autokorelasi.
Uji Asumsi Klasik 3. Bila angka DW >-2 berarti ada
Uji Normalitas autokorelasi negatif.
Uji normalitas adalah pengujian yang
dilakukan untuk melihat apakah data yang Uji Model
akan diolah berdistribusi normal atau tidak. Analisis Regresi Berganda
Pengujian normalitas data dalam penelitian Untuk menguji seluruh hipotesis
in adalah dengan menggunakan one digunakan regresi berganda (multiple
sample kolmogorov-smirnov test dengan regression). Model yang digunakan dalam
melihat tingkat signifikansi 5%. penelitian ini disajikan dalam persamaan
sebagai berikut :
Uji Multikolinearitas Y = α + βX₁ + βX₂ + e
Multikolinearitas adalah situasi Dimana :
adanya korelasi variabel-variabel bebas di Y = konservatisme akuntansi
antara satu dengan lainnya, maka salah α = koefisien konstanta
satu variabel bebas tersebut dieliminir. β = koefisien regresi
Untuk menguji multikolinearitas dilakukan X₁ = tingkat kesulitan keuangan
dengan melihat nilai VIF (Variance
Inflating Factor) < 10 dan tolerance > 0.10 X₂ = risiko litigasi
e = error
Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan Uji Koefisien Determinasi
untuk menguji apakah dalam sebuah model Uji koefisien determinasi adalah
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari adalah dengan melihat R square (R²).
residual atas suatu pengamatan ke Semakin besar nilai koefisien determinan,
pengamatan lain. Untuk mendeteksi menunjukkan semakin besar pula pengaruh
heterokedastisitas dapat melakukan uji variabel tidak bebas terhadap variabel
Glejser. Apabila sig > 0.05 maka tidak bebas. Jika nilai R² berkisar antara 0 – 1
terdapat gejala heterokedastisitas. Menurut secara sistematis 0 < R² < 1. Jika R
Ghozali (2007), model yang baik adalah mendekati 0 maka kontribusi seluruh
tidak terjadi heterokedastisitas. variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas sangat rendah dan hubungan
Uji Autokorelasi cenderung sangat lambat. Sebaliknya jika
Autokorelasi berarti terdapatnya R² mendekati 1 maka kontribusi variabel
korelasi antara anggota sampel atau data bebas terhadap variabel terikat sangat
pengamatan yang diurutkan berdasarkan tinggi dan hubungan cenderung sangat
waktu, sehingga satu data dipengaruhi oleh kuat.
data sebelumnya. Autokorelasi muncul
pada regresi yang menggunakan data Uji F (F–Test)
berskala atau time series. Ada beberapa Uji F dilakukan bertujuan untuk
model pengujian ynag bisa digunakan menguji apakah hasil analisis regresi
untuk mendekati autokorelasi. Model yang berganda modelnya sudah fix atau belum.

7
Patokan yang digunakan dalam pengujian ketidakmampuan sebuah perusahaan dalam
ini adalah membandingkan nilai sig yang melunasi hutangnya.
diperoleh dengan α = 0.05. Apabila nilai Risiko Litigasi
sig yang diperoleh lebih kecil dari derajat Risiko litigasi merupakan suatu
signifikansi, maka model yang digunakan risiko mendapatkan tuntutan hukum dari
sudah fix. pihak eksternal baik investor, kreditor,
regulator maupun pihak-pihak lain yang
Uji Hipotesis menggunakan laporan keuangan
Dilakukan uji t untuk menguji perusahaan untuk mengambil keputusan
apakah hipotesis antara satu variabel yang dikarenakan pihak-pihak tersebut
independen dengan variabel dependen. merasa dirugikan.
Tingkat signifikansi 5%. Jika probabilitas
> 0.05, maka hipotesis ditolak, berarti HASIL PENELITIAN DAN
tidak terdapat pengaruh antara variabel PEMBAHASAN
independen dengan variabel dependen. Statistik Deskriptif
Jika probabilitas < 0.05 maka hipotesis Variabel konservatisme akuntansi
diterima dan terdapat pengaruh antara (Y) rata-ratanya adalah 1.9023E12 dengan
variabel dependen dengan variabel standar deviasi 5.03711E12.
independen. Konservatisme akuntansi tertinggi yaitu
sebesar 4.90E13 dan konservatisme
Jika t hitung > t tabel , maka hipotesis
akuntansi terendah yaitu sebesar -1.39E13.
diterima Variabel tingkat kesulitan keuangan
Jika t hitung < t tabel , maka hipotesis perusahaan (X1) rata-ratanya adalah 1.1254
ditolak. dengan standar deviasi sebesar 1.58557.
Tingkat kesulitan keuangan perusahaan
tertinggi yaitu sebesar 4.19 dan yang
Definisi Operasional terendah yaitu sebesar -20.70.
Konservatisme Akuntansi Variabel risiko litigasi (X2) rata-
Konservatisme akuntansi merupakan ratanya adalah 29.7161 dengan standar
prinsip penting dalam pelaporan keuangan, deviasi sebesar 14.74665. Risiko litigasi
dimaksudkan agar pengakuan dan tertinggi yaitu sebesar 274.16 dan risiko
pengukuran aktiva serta laba dilakukan litigasi yang terendah yaitu 23.59.
dengan penuh kehati-hatian, karena
aktivitas ekonomi dalam bisnis dilingkupi Hasil Uji Asumsi Klasik
ketidakpastian yaitu dengan cara dengan Uji Normalitas
cara menunda mengakui laba dan Dari analisis data Non operating
mempercepat mengakui beban. accrual yang yang telah diLnkan terlihat
Tingkat Kesulitan Keuangan bahwa hasil uji normalitas menunjukkan
Perusahaan variabel signifikan lebih besar dari α (α =
Kesulitan keuangan bisa diartikan 0.05) yaitu 0.170 > 0.05 yang berarti
sebagai munculnya sinyal atau gejala- bahwa residual terdistribusi secara normal.
gejala awal kebangkrutan terhadap Tetapi, sebelum pengujian normalitas
penurunan kondisi keuangan yang dialami pertama variabel X1, X2 dan Y memiliki
oleh suatu perusahaan, atau juga kondisi nilai signifikansi 0.00 < 0.05. Oleh sebab
yang terjadi sebelum terjadi kebangkrutan itu, dilakukan transformasi data dengan
ataupun likuidasi. Kepailitan tersebut dapat cara me-Logaritma natural variabel X1, X2
disebabkan oleh kegagalan perusahaan dan Y. Selain itu peneliti juga melakukan
dalam kegiatan operasional untuk screening terhadap data outlier. Dimana
menghasilkan suatu laba dan Imam (2009) dalam Syafrima (2011)
menyatakan bahwa data outlier merupakan

8
data yang memiliki karakteristik unik yang α atau 0.000 < 0.05. Hal ini berarti bahwa
terlihat sangat jauh berbeda dari observasi persamaan regresi yang diperoleh dapat
lainnya yang muncul dalam bentuk ekstrim diandalkan atau model yang digunakan
baik untuk sebuah variabel tunggal atau sudah fix.
kombinasi. Jumlah data awal yang diolah
adalah sebanyak 315 data yang diperoleh Uji Koefisien Determinasi
dari 105 sampel dikali 3 tahun Hasil pengujian menghasilkan nilai
pengamatan. Setelah dilakukan Adjusted R Square sebesar 0.798. Nilai
transformasi, terdapat 97 data outlier, Adjusted R Square ini menunjukkan bahwa
dimana data dari 97 perusahaan besarnya kontribusi variabel independen
dihilangkan karena outlier. terhadap variabel dependen adalah sebesar
79.8 %, sedangkan sisanya sebesar 20.2%
Uji Multikolinearitas ditentukan oleh variabel lain yang tidak
Berdasarkan hasil perhitungan nilai teridentifikasi dalam penelitian ini.
VIF dan Tolerance. Nilai VIF untuk
variabel tingkat kesulitan keuangan Hasil Uji Hipotesis
perusahaan sebesar 1.013 dengan Dari pengolahan data statistik maka
Tolerance sebesar 0.987 dan variabel risiko dipeoleh persamaan regresi linear berganda
litigasi mempunyai nilai VIF sebesar 1.013 sebagai berikut :
dan nilai Tolerance sebesar 0.987. Masing- Y = -73.053 - 0.328 (X1) + 0.761 (X2)
masing variabel bebas tersebut memiliki 1. Konstanta (α)
nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > Nilai konstanta yang diperoleh
0.10sehingga dapat disimpulkan bahwa sebesar -73.053. Hal ini berarti bahwa jika
tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen (tingkat kesulitan
variabel bebas dan model ini layak keuangan perusahaan dan risiko litigasi )
digunakan dalam analisis regresi berganda. adalah tidak ada atau bernilai nol, maka
besarnya tingkat konservatisme akuntansi
Uji Heterokedastisitas yang terjadi adalah sebesar 73.053
Berdasarkan hasil perhitungan dari 2. Koefisien Regresi (β) X1
masing-masing variabel menunjukkan Nilai koefisien regresi variabel
bahwa level sig > α 0.05 yaitu 0.290 > 0.05 tingkat kesulitan keuangan perusahaan
untuk variabel tingkat kesulitan keuangan (X1) sebesar 0.328. Hal ini berarti setiap
perusahaan, dan 0.101 > 0.05 untuk kenaikan satu persen (%) tingkat kesulitan
variabel risiko litigasi. Sehingga dapat keuangan perusahaan akan mengakibatkan
disimpulkan bahwa penelitian ini bebas penurunan konsevatisme akuntansi sebesar
dari gejala heterokedastisitas dan layak 0.328
digunakan dalam analisis regresi berganda. 3. Koefisien Regresi (β) X2
Nilai koefisien regresi variabel risiko
Uji Autokorelasi litigasi (X2) sebesar 0.761. Hal ini
Berdasarkan tabel diketahui nilai menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu
DW sebesar 1.841 dimana nilai tersebut satuan risiko litigasi akan mengakibatkan
berada pada rentang di antara -2 sampai peningkatan konservatisme akuntansi
dengan +2. Sehingga dapat disimpulkan sebesar 0.761.
model regresi ini bebas dari gangguan auto
korelasi. Pembahasan
1. Pengaruh Tingkat Kesulitan
Hasil Uji Model Keuangan Perusahaan terhadap
Uji F ( F – Test ) Konservatisme Akuntansi
Dari hasil analisis data, dapat dilihat Dari hasil analisis data statistik
bahwa derajat signifikansi lebih kecil dari dapat dilihat bahwa tingkat kesulitan

9
keuangan perusahaan berpengaruh Kondisi ini dikarenakan kondisi
signifikan negatif terhadap hukum dan litigasi di Indonesia
konservatisme akuntansi dengan nilai berkemungkinan sudah berjalan
signifikan 0.027 < 0.05 atau nilai thitung secara efektif sehingga mampu
> ttabel yaitu 2.224 > 1.660, dimana menjadi faktor pendorong terciptanya
koefisien (β) sebesar -0.328. Berarti laporan keuangan konservatif.
bahwa semakin kecil tingkat kesulitan Pada lingkungan hukum yang
keuangan perusahaan maka sangat ketat, kecenderungan manajer
konservatisme akuntansi akan semakin untuk melaporkan keuangan secara
meningkat. Sehingga hipotesis konservatif semakin tinggi. Hal yang
pertama dalam penelitian ini diterima. hampir sama, argumen ini digunakan
Maka dapat disimpulkan bahwa oleh Ball et al.(2000), yang
tingkat kesulitan keuangan perusahaan menyatakan bahwa pada negara
memiliki pengaruh signifikan terhadap common law dimana penyedia modal
konservatisme akuntansi. Hasil tergantung pada laporan publikasian,
tersebut mendukung hipotesis teori tuntutan pengungkapan yang timely
akuntansi positif bahwa tingkat lebih tinggi daripada negara code law
kesulitan keuangan perusahaan yang konsekuensi hukum dan aturan
berpengaruh signifikan negatif terhadap pengungkapan publik relatif
terhadap tingkat konservatisme rendah.
akuntansi. Hipotesis teori akuntansi
positif yang menyatakan bahwa PENUTUP
tingkat kesulitan keuangan perusahaan Kesimpulan
berpengaruh negatif terhadap tingkat Penelitian ini bertujuan untuk
konservatisme akuntansi. melihat pengaruh tingkat kesulitan
keuangan perusahaan dan risiko litigasi
2. Pengaruh Risiko Litigasi terhadap terhadap konservatisme akuntansi pada
Konservatisme Akuntansi perusahaan manufaktur yang listing di
Berdasarkan hasil olahan data Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008
statistik dapat dilihat bahwa risiko sampai dengan tahun 2010. Berdasarkan
litigasi berpengaruh signifikan positif hasil penelitian dan pembahasan yang telah
terhadap konservatisme akuntansi disajikan pada bab-bab sebelumnya, maka
dengan nilai signifikan 0.000 < α 0.05 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
atau nilai thitung 30.624 > ttabel 1.660. 1. Tingkat kesulitan keuangan
Hal ini menunjukkan bahwa variabel perusahaan tidak berpengaruh
risiko litigasi mempengaruhi signifikan positif terhadap
konservatisme akuntansi pada konservatisme akuntansi pada
perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan manufaktur yang listing di
hipotesis kedua dalam penelitian ini Bursa Efek Indonesia. Sehingga
diterima. hipotesis pertama ditolak.
Hasil pengujian ini berhasil 2. Risiko litigasi berpengaruh signifikan
mendukung hipotesis yang positif terhadap konservatisme
menyatakan bahwa risiko litigasi akuntansi pada perusahaan manufaktur
berhubungan positif dengan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
konservatisme akuntansi. Risiko Sehingga hipotesis kedua diterima.
litigasi merupakan risiko perusahaan
berkaitan dengan kemungkinan Keterbatasan Penelitian
perusahaan tersebut mengalami litigasi Meskipun peneliti telah berusaha
oleh investor dan kreditor merancang dan mengembangkan penelitian
sedemikian rupa, namun masih terdapat

10
keterbatasan dalam penelitian yang masih penelitian selanjutnya dapat
perlu direvisi pada penelitian selanjutnya, menggunakan lebih dari dua alat ukur
antara lain: konservatisme akuntansi, agar
1. Penelitian ini hanya dilakukan selama mendapatkan hasil yang
periode 3 tahun, karena rentang waktu komprehensif.
yang terbatas maka penelitian ini
kurang dapat digeneralisasi. DAFTAR PUSTAKA
2. Penelitian ini hanya menggunakan
satu jenis industri perusahaan yang Ahmad Juanda. 2007. “Pengaruh Risisko
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu Litigasi dan Tipe Strategi
perusahaan manufaktur, sehingga terhadap Hubungan Antara
jumlah sampel yang bisa terpenuhi Konflik Kepentingan dan
sesuai kriteria pemilihan sampel Konservatisme Akuntansi”.
purposive sampling sebanyak 105 Simposium Nasional Akuntansi
perusahaan. Hal tersebut X. Makasar.
menyebabkan penelitian ini kurang
dapat digeneralisasi dengan baik. Ahmad Juanda. 2007. “Perilaku
3. Penelitian ini hanya memasukkan dua Konservatif Pelaporan
dari faktor–faktor yang mempengaruhi Keuangan dan Risiko Litigasi
konservatisme akuntansi yaitu tingkat Pada Perusahaan Go Publik di
kesulitan keuangan perusahaan dan Indonesia”. Naskah Publikasi
risiko litigasi saja. Penelitian Dasar Keilmuan. FE
– Universitas Muhammadiyah
Saran Malang.
Adapun saran-saran yang dapat
peneliti berikan sehubungan dengan Ahmad Juanda. 2008. “ Analisis Tipologi
keterbatasan yang melekat dalam dan Strategi dalam Menghadapi
penelitian ini adalah sebagai berikut : Risiko Litigasi pada Perusahaan
1. Kepada manajemen perusahaan Go Publik di Indonesia”. Naskah
hendaknya mengenali sejak dini Publikasi Penelitian Dasar
kondisi keuangan perusahaan yang Keilmuan. FE – Universitas
terjadi, sehingga bila terjadi masalah Muhammadiyah Malang.
yang serius dapat dilakukan upaya
penyelamatan sejak awal. Almilia, Lucia Spica. 2006. Prediksi
2. Penelitian berikutnya hendaknya Kondisi Financial Distress Pada
memperpanjang rentang waktu Perusahaan Publik dengan
penelitian agar dapat memproleh hasil Menggunakan Analisis
yang lebih baik dan menggunakan Multinomial Logit. Jurnal
jenis industri perusahaan yang berbeda Ekonomi dan Bisnis, Vol XII
untuk dapat membandingkan No. 1 Maret 2006.
penerapan prinsip konservatisme
akuntansi yang dilakukan oleh Aulya Syafitri. 2011. “ Pengaruh Financial
perusahaan. Distress, Debt Default, Kualitas
3. Penelitian berikutnya dapat Audit dan Reputasi Kantor
menambahkan variabel independen Akuntan Publik Terhadap Opini
yang lainnya, seperti struktur Going Concern”. Skripsi. FE –
kepemilikan manajerial, debt UNP.
covenant, kontrak hutang dan variabel
lain yang dapat mempengaruhi Ball, Ray, and Lakshmanan, Shivakumar,
konservatisme akuntansi, serta 2002. Earnings Quality in U.K.

11
Private Firms, Working Paper, Skripsi. FE – Universitas
London Business School. Pembangunan Nasional Jakarta.

Belkaoui dan Ahmad Riahi. 2004. Eko Widodo. 2005. “Pengaruh Tingkat
Accounting Theory. Buku 1 Kesulitan Keuangan Perusahaan
Edisi 5. Jakarta. Salemba Empat. Terhadap
Konservatisme Akuntansi”. SNA
Belkaoui dan Ahmad Riahi. 2004. VIII Solo.
Accounting Theory. Buku 2
Edisi 5. Jakarta. Salemba Empat. Endah Widayati. 2011. “Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi
Brigham, Eugene F and Louis C. Pilihan Perusahaan Terhadap
Gapenski. 1997. Financial Konservatisme Akuntansi”.
Management – Theory and Skripsi. Universitas Diponegoro
Practice. The Dryden Press.
Eight Edition. Endri. 2009. “Prediksi Kebangkrutan Bank
Untuk Menghadapi Dan
Brigham, Eugene F. and Joel F Houston, Mengelola Perubahan
1999, Manajemen Keuangan , Lingkungan Bisnis: Analisis
Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Model Altman’s Z-Score”.
Erlangga Perbanas Quarterly Review.
Vol. 2 No. 1
Brigham, Eugene F and Philip R. Daves.
2003. Intermediete Financial Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar
Management.. Eight Edition. Akuntansi Keuangan per 1 juli
Thomson. South-Western. 2009, Salemba Empat, Jakarta.

Cao, Z., and Narayanamoorthy, G., 2005. Indosat Diduga Rekayasa laporan
Accounting and Litigation Risk. Keuangan. Diakses melalui
Working Paper, Yale School of <http://www.sinarharapan.co.id)
Management. /berita:htm>[05/11/2011)

Cynthia dan Desi. D. 2009. Johnson, M.F., Kasznik, R., and Nelson,
“Konservatisme Perusahaan di K.K., 2001. The Impact of
Indonesia dan Faktor-Faktor Securities Litigation Reform on
yang Mempengaruhinya.” the Disclosure of Forward-
Akuntansi Keuangan Pasar Looking Information by High
Modal. FE – UI. Technology Firms. Journal of
Accounting Research.
Dewi, Ratna AAA., 2003. “Pengaruh
Konservatisme Laporan Keown, J Arthur, et al. 2000. Dasar -
Keuangan Terhadap dasar Manjemen Keuangan.
Earnings Response Coefficient”. Penerjemah Djakman, Chaerul
Makalah SNA VI. D. person Education Asia.
Salemba Empat. Jakarta.
Dwi Astarini. 2011. “Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Khaira Amalia. 2008, Kesulitan Keuangan
Pilihan Perusahaan Terhadap Perusahaan dan Personal.
Konservatisme Akuntansi”. Medan: USU Press.

12
Koestini Widyaningsih. 2008. “Analisis Sebagai Salah Satu Mekanisme
Tingkat Kebangkrutan Corporate Governance”. SNA
Perusahaan Model Altman pada Pontianak.
Sektor Parmaceuticals di Bursa
Efek Indonesia Periode 2002– Soewardjono. 2005. Teori Akuntansi.
2006”. Skripsi, FE – Universitas Perekayasaan Pelaporan
Muhammadiyah Surakarta. Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Lasdi Lodovicus. (2009). “Pengujian Syafrima Devi. 2011. Pengaruh Faktor


Determinan Konservatisme Likuiditas Saham dan Prediksi
Akuntansi”. Jurnal Akuntansi Kebangkrutan Terhadap Harga
Kontemporer. Unika Widya Saham. Skripsi. FE – UNP.
Mandala Surabaya.
Watts, R.L., 2003a. Conservatism in
Mayangsari. S.,and Wilopo. 2002. accounting part I: explanations
Konservatisme Akuntansi, Value and implications.
Relevance And Journal of Accounting and
Discretionery Accruals: Economic.
Implikasi Empiris Model .
Feltham and Ohlson (1996). Watts, R.L. 2003b. Conservatism in
Jurnal Riset Akuntansi accounting part II: Evidence and
Indonesia. Vol. 5 research opportunities. Journal
of Accounting and Economics.
Oryza Mayasari. 2010. Pengaruh
Corporate Governance dan Watts, R.L. dan J.L. Zimmerman. 1986.
Tingkat Pertumbuhan “Positive Accounting Theory.”
Perusahaan Terhadap Akuntansi New Jersey:
Konservatif. Skripsi. FE – UNP. Prentice-Hall, Inc.

Qiang, Xinrong.2003. The Economic Widya. 2004. Analisis Faktor-Faktor Yang


Determinants of Self – imposed Mempengaruhi Pilihan
Accounting Conservatism. Perusahaan Terhadap Akuntansi
Disertation, Ph.D. Candidate in Konservatif. Thesis. PPS-UGM.
Accounting Departmentof
Accounting and Law School of Wolk, H.I., M.G. Tearney, dan J.L. Dodd.
Management State University of 2001. “Accounting Theory: A
New York at Buffalo. Conceptual
and Institutional Approach.”
Ratna Wardhani. 2008. “Tingkat Fifth Edition. Ohio: South-
Konservatisme Akuntansi Di Western College
Indonesia Dan Hubungannya Publishing..
Dengan Karakteristik Dewan

13
LAMPIRAN

Statistik Deskriptif sebelum transform

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Konservatisme Akuntansi 315 -1.39E13 4.90E13 1.9023E12 5.03711E12

Tingkat Kesulitan
315 -20.70 4.20 1.1254 1.58557
Keuangan

Risiko Litigasi 315 23.59 274.16 29.7161 14.74665

Valid N (listwise) 315

Statistik Deskriptif setelah transform dan outlier

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LN_Y 287 21.52 31.52 26.6610 1.99616

LN_X1 271 -.88 .88 .1114 .37193

LN_X2 305 3.16 3.50 3.3464 .05931

Valid N (listwise) 240

14
Uji Normalitas sebelum transform

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 315
a
Normal Parameters Mean -.0023255

Std. Deviation 4.53039931E12

Most Extreme Differences Absolute .297

Positive .297

Negative -.262

Kolmogorov-Smirnov Z 5.253

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

Normalitas residual setelah transform dan outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 218
a
Normal Parameters Mean .1701046

Std. Deviation .48965207

Most Extreme Differences Absolute .075

Positive .048

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z 1.110

Asymp. Sig. (2-tailed) .170

a. Test distribution is Normal.

15
Uji Multikolinearitas

a
Coefficients

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 LN_X1 .987 1.013

LN_X2 .987 1.013

a. Dependent Variable: LN_Y

Uji Heterokedastisitas

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) -1.354 1.092 -1.240 .216

LN_X1 -.046 .044 -.072 -1.062 .290

LN_X2 .536 .326 .112 1.645 .101

a. Dependent Variable: ABSUT

Uji Autokorelasi

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .894 .800 .798 .85270 1.841

a. Predictors: (Constant), LN_X2, LN_X1

b. Dependent Variable: LN_Y

16
Uji Model (R Square)

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .894 .800 .798 .85270 1.841

a. Predictors: (Constant), LN_X2, LN_X1

b. Dependent Variable: LN_Y

Uji F

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 715.783 2 357.892 492.220 .000

Residual 178.866 246 .727

Total 894.649 248

a. Predictors: (Constant), LN_X2, LN_X1

b. Dependent Variable: LN_Y

Uji Hipotesis

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -73.053 3.260 -22.406 .000

LN_X1 -.328 .147 -.065 -2.224 .027

LN_X2 .761 .972 .889 30.624 .000

a. Dependent Variable: LN_Y

17

You might also like