Professional Documents
Culture Documents
1 Januari 2016
Ferni Listantri
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Rina Mudjiyanti
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ABSTRACT
The purpose of the research was to find the empirical evidence of the financial
distress positive effect to the going concern opinion audit, to find the empirical
evidence of the negative effect of company to the going concern opinion audit, to find
empirical evidence of solvability’s positive effect to the going concern opinion audit,
to find empirical evidence of profitability’s negative effect to the going concern
opinion audit.This research is descriptive quantitative research where the analysis
was conducted using logistic regression. Then type of data used in the research was
secondary data, the population and sample which used in this research was 100 of
companies. Result of the research shows that financial distress partially does not
positively affect to the going concern opinion audit, size of the company does not
affect negatively to going concern opinion audit, the solvability positively affect to the
going concern opinion audit, and profitability negatively affects to the going concern
opinion audit.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris pengaruh positif
financial distress terhadap opini audit going concern, menemukan bukti empiris
pengaruh negatif ukuran perusahaan terhadap opini audit going concern, untuk
menemukan bukti empiris pengaruh positif solvabilitas terhadap opini audit going
concern dan untuk menemukan bukti empiris pengaruh negatif profitabilitas terhadap
opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan
analisis menggunakan regresi logistik. Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder, populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial financial distress tidak
berpengaruh positif terhadap opini audit going concern, ukuran perusahaan tidak
berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern, solvabilitas berpengaruh
positif terhadap opini audit going concern, dan profitabilitas berpengaruh negatif
terhadap opini audit going concern.
163
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
I. PENDAHULUAN
164
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
165
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
166
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
awal dari financial distress adalah penundaan hutang diikuti dengan penurunan
dividen yang diterima pemegang saham.
167
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
2.5 Solvabilitas.
Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
keuangannya seandainya perusahaan dilikuidasi (Warnida, 2011). Rasio solvabilitas
diukur dengan menggunakan rasio Debt to equity ratio yang merupakan total hutang
dan total ekuitas (Warnida, 2011).
2.6 Profitabilitas.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba terkait
dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 1998 dalam Noverio,
2011). Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil
pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Penelitian ini
menggunakan rasio profitabilitas dengan perhitungan return on asset (ROA). ROA
menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari asset yang
dimanfaatkan. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin efektif pengelolaan asset
dalam menghasilkan laba operasi perusahaan.
168
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
Gambar 1
Model Penelitian
Financial Distress
(+)
Ukuran Perusahaan
(-) Peneriman Opini Audit
Going Concern
Solvabilitas (+)
(-)
Profitabilitas
Kategori :
Bila Z' > 2,9 = Zone “Aman”
Bila Z' < 1,23 = Zone “Distress”
169
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
a. Solvabilitas.
Solvabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya atau rasio ini juga
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
panjangnya / kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan di likuidasi. Dalam
penelitian rasio solvabilitas diukur menggunakan rasio debt to equity, rasio ini
mengukur jumlah utang atau dana dari luar perusahaan terhadap modal sendiri
(Warnida, 2012). Perhitungan debt to equity ratio adalah sebagai berikut:
b. Profitabilitas.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba terkait dengan
penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Kristiana, 2012). Rasio profitabilitas
mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan
dari penjualan dan investasi. Penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas dengan
perhitungan return on asset (ROA). ROA menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari asset yang dimanfaatkan. Semakin tinggi nilai ROA maka
semakin efektif pengelolaan asset dalam menghasilkan laba operasi perusahaan.
Variabel ini dilambangkan dengan lambang PROF (Kristiana, 2012). Dengan rumus
sebagai berikut:
(
Return on Asset (ROA) = × 100
Keterangan :
170
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
Tabel 1.
Hasil PengujianHosmer and Lemeshow Goodness-of-fit
Hosmer and Lemeshow Test
171
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
Tabel 2.
Hasil Pengujian Nagelkerke R Square.
4.2 PEMBAHASAN
Pengujian hipotesis pertama dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh variabel financial distress terhadap penerimaan opini audit going concern.
Hasil uji menunjukan variabel financial distress memiliki nilai koefisien sebesar -
0,128 dengan probabilitas sebesar 0,705, dikarenakan probabilitas > 0,05, maka Ha
yang menyatakan bahwa financial distress berpengaruh positif terhadap opini audit
going concern ditolak. Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini yang
menyatakan bahwa financial distress berpengaruh positif terhadap penerimaan opini
audit going concern ditolak. Hasil dari penelitian ini adalah financial distress tidak
berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan yang mengalami financial distress justru tidak
mendapatkan opini audit going concern, fenomena ini bisa terjadi karena terlalu
172
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
V. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan memperoleh bukti empiris
mengenai pengaruh financial distress, ukuran perusahaan, solvabilitas dan
profitabilitas. Pada penelitian ini menggunakan 100 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011-2013. Berdasarkan hasil
173
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
analisis dan pembahasan yang telah dilakukan menggunakan regresi logistik, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Financial distress tidak berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit
going concern. Hal tersebut ditunjukkan melalui nilai koefisien sebesar -0,174,
dengan probabilitas sebesar 0,705 > 0,05 sehingga hipotesis pertama ditolak.
2. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit
going concern. Hal tersebut ditunjukkan melalui nilai koefisien sebesar 0,071,
dengan probabilitas 0,629 > 0,05, sehingga hipotesis kedua ditolak.
3. Solvabilitas berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern.
Hal tersebut ditunjukkan melalui nilai koefisien sebesar 1,783, dengan
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikasi 0,05, sehingga hipotesis
ketiga diterima.
4. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going
concern. Hal tersebut ditunjukkan melalui nilai koefisien sebesar -7,666, dengan
probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga hipotesis keempat diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Opini Audit Going Concern. JAAI Vol. 11, No. 2, Desember 2007 : 141-158.
Fadilah, Irma. (2013). Pengaruh Kadar Kebangkrutan Menurut Model Altman dan
Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
174
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
Kartika, Andi. (2012). Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap
Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur di BEI.
Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol 1 No. 1, Mei 2012.
Komalasari, Agrianti. (2007). Analisis Pengaruh Kualitas Auditor dan Proxy Going
Concern terhadap Opini Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol IX. No.
2, Juli. P 1-16.
Kristiana, Ira. (2012) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas,
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi. Vol. 1, No. 1,
Januari 2012.
Kumalawati, Lely. (2012). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Opini Going Concern
pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Program Studi Akuntansi Politeknik Kediri. Vol. 1, No. 1, 2012.
Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi 6. Salemba Empat.
Sudarno, Ariffandita Nuri Muttaqin. (2012). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan
Faktor Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern.
Diponegoro Journal Accounting. Vol. 1, No. 2, 2012. Hal. 2.
175