You are on page 1of 16

FAKTOR-FAKTOR KENDALA STUDI MAHASISWA

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN ANGKATAN 2009


UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Fitri Apriati, Muhammad Akhyar, Basori

Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS
Kampus V UNS Pabelan JL. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp/Fax 0271 718419
Email : apriatifitri@ymail.com

ABSTRACT
The research aims at knowing and identifying the factors of learning constraint
from the students of mechanical engineering education in the year of 2009, Sebelas Maret
University.
This research was qualitative research. The method used in this research was
descriptive. Total populations in this research were all students of PTM class of 2009, with
the total students are fifty-six students. Samples were taken by total sample technique. The
data collection techniques were questionnaires and interviews. The data validation was
using data triangulation and triangulation methods. The data analysis technique in this
research was using descriptive analysis.
Results of this study show that: (1) Physical factors especially healthly are
categorized of learning constraint from the students of PTM class of 2009. This is showed
through the sub-indicators of break-time pattern and diet pattern. Break-time pattern is in
medium category with a percentage of 42.86%. Diet pattern is medium category. And its
percentage is 41.07%. (2) Psychological factors aren’t categorized of learning constraint
from the students of PTM class of 2009. This is showed by the interest indicator,
motivation, talent and intelligence. The interest indicator is in the low category with a
percentage of 53.57%. Motivation is in the low category with a percentage of 67.86%.
Talent is in the low category with a percentage of 55.36%, while intelligence is low
category. And its percentage is 75.00%. (3) Family factors are categorized of learning
constraint from the students of PTM class of 2009. This is showed through atmosphere of
the residence. Atmosphere of the residence is in medium category with a percentage of
48.21%. (4) Academic factors are categorized of learning constraint from the students of
PTM class of 2009.This is showed by the indicator method of teaching and the learning
facilities. Method of teaching is in the medium category with a percentage of 48.21%. The
learning facilities in a category medium, and the percentage is 58.93%. (5) Non-academic
factors are categorized of learning constraint from the students of PTM class of 2009. This
is showed through the indicator of a friend in a medium category with the percentage of
50.00%.
The conclusions of this research are the factors of learning constraint from
students of PTM class of 2009 are as follow: physical factors (healthly), family factors
(atmosphere of the residence), academic factors (method of teaching and the learning
facilities) and non- academic factors (friend) .

Keywords: learning constraints, physical factors, psychological factors, family factors,


academic factors, and non-academic factors.

PENDAHULUAN
Pada hakikatnya pendidikan berpengaruh dalam pendidikan ada 4 yaitu
adalah segala upaya yang direncanakan input, pendidik, proses dan output.
untuk mempengaruhi orang lain baik Berdasarkan hasil wawancara
individu, kelompok, atau masyarakat awal, sebagian besar mahasiswa PTM
sehingga mereka melakukan apa yang angkatan 2009 masuk melalui SNMPTN
diharapkan oleh pelaku pendidikan. dan swadana. Sebagian mahasiswa sendiri
Menurut Undang-Undang Republik menyatakan bahwa mereka memilih
Indonesia No. 20 Tahun 2003, jalur program studi ini pada pilihan kedua. Dari
pendidikan di Indonesia ada dua yaitu hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
pendidikan formal dan pendidikan awalnya mahasiswa PTM angkatan 2009
informal. kurang berminat pada prodi ini.
Salah satu Universitas negeri di Dalam belajar, seseorang
Indonesia adalah Universitas Sebelas dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-
Maret. Pada saat ini, Universitas Sebelas faktor tersebut dapat digolongkan menjadi
Maret menggunakan pembelajaran berbasis dua golongan saja, yaitu faktor intern siswa
kompetensi. Tujuan pembelajaran ini dan faktor ekstern siswa. Faktor intern
adalah meningkatkan kualitas proses adalah faktor yang ada dalam diri individu
pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang sedang belajar. Faktor intern meliputi
yang kompeten di bidang masing-masing. faktor jsmaniah dan faktor psikologis.
Untuk mendapatkan lulusan yang Sedangkan faktor ekstern adalah faktor
berkualifikasi seperti di atas, ada beberapa yang ada di luar individu yang meliputi
hal yang perlu diperhatikan dalam faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
pendidikan. Adapun unsur-unsur yang masyarakat.
Faktor-faktor tersebut dapat suatu proses yang panjang dan
dikatakan sebagai faktor pendorong belajar dimungkinkan di dalamnya ada kendala-
apabila memberikan pengaruh positif. kendala. Oleh sebab itu, penelitian ini
Namun apabila faktor tersebut memberikan berjudul “FAKTOR-FAKTOR KENDALA
pengaruh negatif maka dapat dikatakan STUDI MAHASISWA PENDIDIKAN
sebagai faktor penghambat atau kendala TEKNIK MESIN ANGKATAN 2009,
dalam belajar. Berdasarkan uraian tersebut, UNIVERSITAS SEBELAS MARET”.
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

KAJIAN PUSTAKA B. Faktor-Faktor Kendala Studi


A. Kendala Belajar Mahasiswa
Kata kendala dapat berarti 1. Faktor Fisik
hambatan, tantangan atau gangguan. Kondisi fisik akan
Sedangkan belajar diartikan sebagai suatu mempengaruhi proses maupun hasil
proses perubahan tingkah laku yang belajar. Faktor fisik dapat digolongkan
berdasarkan pada suatu tujuan tertentu. menjadi 2 yaitu faktor kesehatan dan
Dalam suatu proses belajar tidak semua cacat tubuh (Slameto, 2010). Orang
peserta didik dapat melaluinya dengan yang belajar membutuhkan kondisi
baik. Dalam satu kelas pasti ada peserta badan yang sehat. Selain itu, cacat
didik yang mengalami kendala belajar. tubuh juga mempengaruhi belajar
Faktor yang mempengaruhi belajar (Slameto, 2010). Adapun panca indera
digolongkan menjadi dua golongan yaitu itu yang paling memegang peranan
faktor intern siswa dan faktor ekstern belajar adalah mata dan telinga
siswa. Faktor intern adalah faktor yang ada (Muhibbinsyah, 2013).
dalam diri individu yang sedang belajar. 2. Faktor Psikis
Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, a) Minat
faktor psikologis dan faktor kelelahan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Sedangkan faktor ekstern adalah faktor Indonesia (2008), minat diartikan
yang ada di luar individu yang meliputi sebagai kecenderungan hati yang tinggi
faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor terhadap sesuatu. Menurut Safari
masyarakat (Slameto, 2010). (2003), beberapa indikator minat
belajar yaitu perasaan senang, SQ (Agustian, 2007). Berdasarkan
ketertarikan siswa, perhatian (Sriana, uraian diatas maka dapat disimpulkan
2013: 9). Merujuk pada pendapat bahwa kecerdasan merupakan suatu
Safari, dapat disimpulkan beberapa kemampuan untuk memahami sesuatu
indikator minat belajar dalam penelitian serta menggunakan hal tersebut untuk
ini, antara lain: adanya perasaan beradaptasi dengan hal baru.
senang, perhatian dan ketertarikan. 3. Faktor Keluarga
b) Motivasi a) Relasi Peserta Didik dengan
Menurut Gleiman dan Reber, Orang Tua
motivasi berarti pemasok daya Relasi antar anggota keluarga
(energizer) untuk bertingkah laku yang terpenting adalah relasi orang tua
secara terarah (Muhibbinsyah, 2013: dan anaknya. Cara orang tua mendidik
134). Dalam penelitian ini, yang anaknya berpengaruh besar terhadap
dimaksud motivasi adalah motivasi belajar anak. Menurut penelitian yang
belajar. dilakukan Efendi O (2006) salah satu
c) Bakat faktor penghambat penyelesaian studi
Menurut Chaplin dan Reber, mahasiswa adalah faktor cara orang tua
bakat atau aptitude adalah kemampuan mendidik (80%). Cara mendidik yang
potensial yang dimiliki seseorang untuk salah akan berpengaruh terhadap studi
mencapai keberhasilan pada masa yang mahasiswa.
akan datang. Pada dasarnya, bakat akan b) Relasi Antar Saudara
mempengaruhi tinggi rendahnya Penelitian Powell dan Steelman
prestasi belajar bidang-bidang studi (1990) menemukan bahwa kombinasi
tertentu (Muhibbinsyah, 2013). antara jumlah saudara dan jarak
d) Kecerdasan kelahiran yang dekat berpengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa negatif terhadap prestasi akademik
Indonesia, kecerdasan adalah perihal (Lestari, 2012: 20). Menurut Dunn
cerdas, perbuatan mencerdaskan, (2002), pola hubungan antara saudara
kesempurnaan pengembangan akal kandung dicirikan oleh tiga
budi. Sejauh ini, kecerdasan manusia ke karakteristik. Pertama, kekuatan emosi
dalam tiga kelompok yaitu IQ, EQ dan dan tidak terhambatnya emosi tersebut.
Kedua, keakraban antara saudara dapat menguasai dan mengembangkannya
menjadi dukungan atau konflik. Ketiga, (Slameto, 2010: 65). Oleh karena itu,
adanya perbedaan sifat pribadi yang hasil belajar juga dipengaruhi oleh
mewarnai hubungan di antara saudara metode mengajar yang digunakan
kandung. pendidik.
c) Suasana Rumah atau Kos b) Hubungan Mahasiswa dengan
Suasana rumah juga merupakan Dosen
faktor penting yang tidak termasuk Proses belajar mengajar terjadi
yang disengaja (Slameto, 2010). antara pendidik dan peserta didik
Suasana rumah yang gaduh dan (Slameto, 2010). Oleh karena itu, cara
semrawut tidak akan memberikan belajar peserta didik dipengaruhi oleh
ketenangan kepada mahasiswa yang relasinya dengan pendidik. Relasi yang
belajar. baik akan menyebabkan peserta didik
d) Keadaan Ekonomi Keluarga menyukai pendidiknya. Selain itu, ia
Keadaan ekonomi keluarga erat juga akan menyukai mata pelajaran
hubungannya dengan belajar anak yang diberikan sehingga siswa akan
(Slameto, 2010). Dari hasil penelitian berusaha mempelajari sebaik-baiknya.
yang dilakukan oleh Efendi (2006) c) Hubungan Mahasiswa dengan
salah satu faktor dominan yang Mahasiswa
menghambat penyelesaian mata kuliah Relasi yang baik antar peserta
tugas akhir mahasiswa Program Studi didik akan membuat proses belajar
Arsitektur Jurusan Pendidikan Teknik menjadi lebih menyenangkan.
Bangunan, FPTK UPI adalah faktor Sedangkan relasi yang tidak baik akan
keadaan ekonomi keluarga mahasiswa menghambat proses belajar misalnya
(84%). sikap segan untuk bertanya tentang
4. Faktor Akademik suatu materi pelajaran.
a) Metode Mengajar d) Kegiatan Organisasi Peserta
Mengajar menurut Ign. S. Ulih Didik
Bukit Karokaro adalah menyajikan Organisasi adalah wadah
bahan pelajaran oleh orang kepada berkumpulnya sekelompok orang yang
orang lain agar orang lain itu menerima, memiliki tujuan bersama, kemudian
bekerja bersama-sama dan kegiatan yang positif. Namun, alangkah
merealisasikan tujuannya. Selain baiknya jika peserta didik perlu
memberikan dampak positif, organisasi membatasi kegiatan dalam masyarakat.
juga dapat memberikan dampak negatif. Hal ini bertujuan agar proses belajarnya
Menurut hasil pengamatan, mahasiswa tidak terganggu. Jika mungkin memilih
yang mengikuti organisasi akan kegiatan pendukung, usahakan yang
cenderung mengabaikan tugas bermanfaat dan tidak mengganggu
utamanya untuk belajar. proses belajar.
e) Fasilitas Belajar b) Kondisi Teman Bergaul
Pada penelitian ini fasilitas Seiring dengan perkembangan
belajar ditinjau dari alat pelajaran dan anak, relasi anak dan orang tua pada
keadaan gedung (ruangan). Dari hasil masa remaja mengalami penurunan,
penelitian yang dilakukan oleh dan interaksi anak dengan teman sebaya
Endrawan T (2007), fasilitas akan meningkat. Hasil-hasil penelitian
berpengaruh terhap studi mahasiswa. menemukan pengaruh positif maupun
Fasilitas belajar dan workshop yang negatif dari interaksi teman sebaya
kurang menjadi salah satu faktor terhadap perilaku remaja. Menurut
penghambat studi. Delgado-Gaitan (1986) pengaruh dari
5. Faktor Non Akademik teman sebaya adalah kehilangan
a) Kegiatan Peserta Didik Dalam semangat untuk terlibat dalam aktivitas
Masyarakat sekolah (Lestari S, 2012: 89).
Pada dasarnya, kegiatan
berorganisasi dimasyarakat merupakan
beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No.200
METODE PENELITIAN Surakarta. Adapun pelaksanaan penelitian
A. Tempat dan Waktu Penelitian dari bulan Maret 2013 sampai bulan
Penelitian ini akan dilaksanakan di Agustus 2013.
Kampus V Pabelan Program Studi B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Penelitian yang berjudul “Faktor-
Pendidikan Teknik dan Kejuruan Faktor Kendala Studi Mahasiswa PTM
Universitas Sebelas Maret yang Angkatan 2009 UNS” ini merupakan salah
satu penelitian kualitatif. Penelitian ini F. Uji Validitas Data
menggunakan metode deskriptif. Dalam penelitian ini, uji validitas
C. Data dan Sumber Data menggunakan teknik trianggulasi. Adapun
Dalam penelitian ini sumber data jenis trianggulasi yang digunakan dalam
adalah mahasiswa PTM angkatan 2009 penelitian ini adalah trianggulasi sumber
UNS. dan trianggulasi metode. Dalam
D. Teknik Pengambilan Sampel trianggulasi sumber, informasi diperoleh
Adapun teknik pengambilan sampel dari beberapa sumber yang berbeda dengan
dalam penelitian ini adalah teknik sampel menggunakan teknik yang sama.
total. Dalam penelitian ini, yang termasuk Sedangkan trianggulasi metode (teknik)
sampel adalah semua mahasiswa Program berarti digunakan teknik pengumpulan data
Studi Pendidikan Teknik Mesin angkatan yang berbeda-beda untuk mendapatkan
2009 sebanyak 56 orang. data dari sumber yang sama.
E. Pengumpulan Data G. Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang Analisis data yang digunakan dalam
digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu penelitian ini adalah analisis data
angket dan wawancara. deskriptif.
H. Prosedur Penelitian

Persiapan (Studi Literatur)

(
Penyusunan Instrumen (Angket dan Wawancara)

Validitas Instrumen (Validitas Logika dan Validitas Isi)

Pengumpulan Data

Validitas Data (Trianggulasi)

Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan

Penyusunan Laporan Akhir

Gambar 1. Prosedur Penelitian


HASIL DAN PEMBAHASAN
Diagram Lingkaran Mengenai
1) Faktor Fisik Indikator Cacat Tubuh

Secara umum, baik berdasarkan Tinggi Sangat


Sedang
0% tinggi
hasil dari angket maupun wawancara yang 1.79%
0%
dilakukan, faktor fisik terutama kesehatan Rendah
35.71%
merupakan salah satu kendala dalam studi Sangat
rendah
mahasiswa PTM angkatan 2009. Hal ini 62.50%
ditunjukkan dari hasil angket dimana
kesehatan berada dalam kategori sedang Gambar 2. Diagram Lingkaran Mengenai

dengan perolehan persentase sebesar Indikator Cacat Tubuh

58,93%. 2) Faktor Psikis


Diagram Lingkaran Mengenai Berdasarkan hasil angket
Indikator Kesehatan
penelitian, faktor psikis bukan merupakan

Sangat kendala studi mahasiswa PTM angkatan


Tinggi rendah 2009. Hal ini dilihat dari indikator minat,
1.79% 3.57%
motivasi, bakat dan kecerdasan.
Sedang Rendah a) Minat
58.93 35.71
% % Berdasarkan hasil angket
Gambar 1. Diagram Lingkaran Mengenai penelitian, indikator minat berada pada
Indikator Kesehatan kategori rendah dengan fekuensi sebanyak
30. Dalam penelitian ini, 53,57%
Sedangkan indikator kesehatan
mahasiswa PTM angkatan 2009
mengenai cacat tubuh (kondisi mata dan
menyatakan bahwa indikator minat bukan
telinga) berada pada kategori sangat
merupakan salah satu kendala studi.
rendah dengan fekuensi sebanyak 35.
Diagram Lingkaran Mengenai
Dalam penelitian ini, 62,50% mahasiswa Indikator Minat
PTM angkatan 2009 menyatakan bahwa Sangat
Sedang Tinggi tinggi
indikator cacat tubuh (kondisi mata dan 10.71 0% 0%
telinga) bukan merupakan salah satu %
Sangat
kendala studi. rendah
35.71
Rendah %
53.57
%
b) Motivasi d) Kecerdasan
Berdasarkan hasil angket Berdasarkan hasil dari angket
penelitian, indikator motivasi berada pada maupun wawancara yang dilakukan,
kategori rendah dengan fekuensi sebanyak faktor psikis terutama kecerdasan
38. Dalam penelitian ini, 67,86% dikategorikan bukan merupakan salah satu
mahasiswa PTM angkatan 2009 kendala dalam studi mahasiswa PTM
menyatakan bahwa indikator motivasi angkatan 2009. Hal ini ditunjukkan dari
bukan merupakan salah satu kendala studi. hasil angket dimana kecerdasan berada
Diagram Lingkaran Mengenai dalam kategori rendah dengan perolehan
Indikator Motivasi
persentase sebesar 75,00%.
Sangat Sangat
Tinggi Diagram Lingkaran Mengenai
tinggi rendah
0% Indikator Kecerdasan
Sedang 0% 16,07
16.07 % Sangat
% Tinggi tinggi
Rendah 0% 0% Sangat
67.86 rendah
% Sedang 12,50%
12,50%
Gambar 4. Diagram Lingkaran Mengenai
Rendah
Indikator Motivasi 75%
Gambar 6. Diagram Lingkaran Mengenai
c) Bakat
Indikator Kecerdasan
Berdasarkan hasil angket
penelitian, indikator bakat berada pada 3) Faktor Keluarga
kategori rendah dengan fekuensi sebanyak a) Hubungan Mahasiswa dan Orang
31. Dalam penelitian ini, 55,36% Tua
mahasiswa PTM angkatan 2009 Berdasarkan hasil angket
menyatakan bahwa indikator bakat bukan penelitian, indikator hubungan mahasiswa
merupakan salah satu kendala studi. dan orang tua berada pada kategori sangat
Diagram Lingkaran Mengenai rendah dengan fekuensi sebanyak 25.
Indikator Bakat
Dalam penelitian ini, 44,64% mahasiswa
Sangat PTM angkatan 2009 menyatakan bahwa
Tinggi Sangat
tinggi
3,57% rendah indikator hubungan mahasiswa dan orang
0%
Sedang 26,79%
14,29%

Rendah
55,36%
tua bukan merupakan salah satu kendala c) Suasana Tempat Tinggal
studi. Berdasarkan hasil angket

Diagram Lingkaran Mengenai penelitian, indikator suasana tempat


Indikator Relasi Mahasiswa tinggal berada pada kategori sedang
dengan Orang Tua
Sangat dengan fekuensi sebanyak 27. Dalam
Tinggi
1,79% tinggi penelitian ini, 48,21% mahasiswa PTM
0%
Sedang angkatan 2009 menyatakan bahwa
16.07% Sangat
rendah indikator suasana tempat tinggal
44,64% merupakan salah satu kendala studi.
Rendah
37,50% Diagram Lingkaran Mengenai
Gambar 7. Diagram Lingkaran Mengenai Indikator Suasana Tempat
Tinggal
Indikator Hubungan Orang Tua dan
Mahasiswa Sangat
tinggi Sangat
Tinggi 0% rendah
b) Hubungan Antar Saudara 21.43%
0% Rendah
Berdasarkan hasil angket 21.43%
penelitian, indikator hubungan antar
saudara berada pada kategori sangat
rendah dengan fekuensi sebanyak 26. Sedang
48.21%
Dalam penelitian ini, 46,43% mahasiswa
Gambar 9. Diagram Lingkaran Mengenai
PTM angkatan 2009 menyatakan bahwa
Indikator Suasana Tempat Tinggal
indikator hubungan antar saudara bukan
merupakan salah satu kendala studi. d) Keadaan Ekonomi Keluarga
Diagram Lingkaran Mengenai Berdasarkan hasil angket
Indikator Relasi Antar Saudara penelitian, indikator keadaan ekonomi
keluarga berada pada kategori rendah
Tinggi Sangat
1,79% dengan fekuensi sebanyak 32. Dalam
tinggi
0% penelitian ini, 57,14% mahasiswa PTM
Sedang
8,93% angkatan 2009 menyatakan bahwa
Rendah Sangat indikator keadaan ekonomi keluarga
42,86% rendah
bukan merupakan salah satu kendala studi.
46,43%
Diagram Lingkaran Mengenai b) Hubungan Mahasiswa dengan
Indikator Keadaan Ekonomi Dosen
Keluarga
Berdasarkan hasil angket
Sangat
tinggi Sangat penelitian, indikator hubungan mahasiswa
Tinggi 0% rendah
5.36% dengan dosen berada pada kategori rendah
10.71%
Sedang dengan fekuensi sebanyak 28. Dalam
26.79% Rendah
57.14% penelitian ini, 50,00% mahasiswa PTM
angkatan 2009 menyatakan bahwa
Gambar 10. Diagram Lingkaran Mengenai indikator hubungan mahasiswa dengan
Indikator Keadaan Ekonomi Keluarga dosen bukan merupakan salah satu
kendala studi.
4) Faktor Akademik
Diagram Lingkaran Mengenai
a) Metode Mengajar
Indikator Hubungan
Berdasarkan hasil angket Mahasiswa dengan Dosen
penelitian, indikator metode mengajar Sangat Sangat
Tinggi tinggi rendah
berada pada kategori sedang dengan 1.79%
1.79% 14.29
fekuensi sebanyak 27. Dalam penelitian %
Sedang
ini, 48,21% mahasiswa PTM angkatan
32.14 Rendah
2009 menyatakan bahwa indikator metode % 50%
mengajar merupakan salah satu menjadi
Gambar 12. Diagram Lingkaran Mengenai
kendala studi. Untuk mendapatkan hasil
Hubungan Mahasiswa dengan Dosen
yang lebih aktual, hasil angket penelitian
ini diperkuat dengan wawancara. c) Hubungan Antar Mahasiswa
Wawancara dilakukan terhadap 24 Berdasarkan hasil angket
mahasiswa PTM angkatan 2009. penelitian, indikator hubungan antar
mahasiswa berada pada kategori rendah
Diagram Lingkaran Mengenai
Indikator Metode Mengajar dengan fekuensi sebanyak 36. Dalam
Sangat penelitian ini, 64,29% mahasiswa PTM
tinggi Sangat angkatan 2009 menyatakan bahwa
Tinggi 5.36% rendah
3.57% 5.36% indikator hubungan antar mahasiswa

Sedang bukan merupakan salah satu kendala studi.


Rendah
48.21% 37.5%
Diagram Lingkaran Mengenai e) Fasilitas Belajar
Hubungan Antar Mahasiswa Secara umum, baik berdasarkan
Sangat hasil dari angket maupun wawancara yang
Tinggi tinggi
0% 0% dilakukan, fasilitas belajar merupakan
Sangat
rendah salah satu kendala dalam studi mahasiswa
Sedang 10.71%
25% Rendah PTM angkatan 2009. Hal ini ditunjukkan
64.29%
dari hasil angket dimana fasilitas belajar
Gambar 13. Diagram Lingkaran Mengenai berada dalam kategori sedang dengan
Hubungan Antar Mahasiswa perolehan persentase sebesar 58,93%.
d) Keikutsertaan Mahasiswa dalam Diagram Lingkaran Mengenai
Indikator Fasilitas Belajar
Organisasi
Berdasarkan hasil angket Sangat
Sangat
penelitian, indikator keikutsertaan tinggi rendah
7.74% 1.79%
mahasiswa dalam organisasi berada pada
Tinggi Rendah
kategori rendah dengan fekuensi sebanyak 16.07% 25%
27. Dalam penelitian ini, 48,21% Sedang
50.6%
mahasiswa PTM angkatan 2009
menyatakan bahwa keikutsertaan Gambar 15. Diagram Lingkaran Mengenai
mahasiswa dalam organisasi bukan Indikator Fasilitas Belajar
merupakan salah satu menjadi kendala
5) Faktor Non Akademik
studi.
a) Keikursertaan Mahasiswa dalam
Diagram Lingkaran Mengenai
Indikator Keikutsertaan dalam Kegiatan Bermasyarakat
Organisasi Mahasiswa Berdasarkan hasil angket
Sangat
penelitian, indikator keikutsertaan
tinggi
Tinggi
1.79% Sangat mahasiswa dalam kegiatan bermasyarakat
1.79%
rendah
Sedang 14.29% berada pada kategori rendah dengan
32.14% Rendah fekuensi sebanyak 35. Dalam penelitian
50%
ini, 62,50% mahasiswa PTM angkatan
Gambar 14. Diagram Lingkaran Mengenai
2009 menyatakan bahwa indikator
Indikator Keikutsertaan dalam Organisasi
keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan
Mahasiswa
bermasyarakat bukan menjadi dengan frekuensi sebanyak 28. Dalam
kendala studi. penelitian ini, 50,00% mahasiswa PTM
Diagram Lingkaran Mengenai angkatan 2009 menyatakan bahwa
Indikator Keikutsertaan dalam indikator teman bergaul (teman bermain)
Kegiatan Bermasyarakat
Sangat Sangat merupakan salah satu kendala studi.
Tinggi tinggi rendah Diagram Lingkaran Mengenai
0% 0% 12.5% Indikator Teman Bergaul
Rendah
Sedang 80.36 Sangat
35% % tinggi
0% Sangat
Tinggi rendah
Gambar 16. Diagram Lingkaran Mengenai
8.93% 1.79%
Indikator Keikutsertaan dalam Kegiatan
Bermasyarakat
Rendah
Sedang
b) Teman Bergaul 39.29%
50%
Berdasarkan hasil angket
Gambar 17. Diagram Lingkaran Mengenai
penelitian, indikator teman bergaul (teman Indikator Teman Bergaul
bermain) berada pada kategori sedang

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data a. Faktor fisik terutama kesehatan
dan pembahasan, maka dapat dibuat dikategorikan menjadi kendala
simpulan sebagai berikut : dalam studi mahasiswa PTM
1. Faktor-faktor kendala studi mahasiswa angkatan 2009. Hal ini ditunjukkan
PTM angkatan 2009 antara lain faktor melalui sub indikator pola istirahat
fisik, faktor keluarga, faktor akademik dan pola makan. Pola istirahat
dan faktor non akademik. berada dalam kategori sedang
2. Berdasarkan sub indikator hasil dengan perolehan persentase
penelitian, faktor fisik, faktor keluarga, sebesar 42,86%, pola makan berada
faktor akademik dan faktor non dalam kategori sedang dengan
akademik dikategorikan menjadi perolehan persentase sebesar
kendala studi. Berikut penjelasan 41,07% dan pola olahraga berada
secara terperinci: dalam kategori sedang dengan
perolehan persentase sebesar DAFTAR PUSTAKA
41,07%. Adnamazida, Rizki. (2013). Mau Lebih
b. Faktor keluarga dikategorikan Sehat Olahraga Selama 12 Menit
menjadi kendala studi mahasiswa Saja. Diperoleh 31 Mei 2013 dari
PTM angkatan 2009. Hal ini http://www.merdeka.com/sehat/ma
ditunjukkan melalui indikator u-lebih-sehat-olahraga-selama-12-
suasana tempat tinggal yang berada menit-saja.html.
dalam kategori sedang dengan Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan.
perolehan persentase sebesar Jakarta: Rineka Cipta.
48,21%. Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan.
c. Faktor akademik dikategorikan Jakarta: PT. Bumi Aksara.
menjadi kendala studi mahasiswa Desi, Effani, Mayasari Fitri, & Harahap,
PTM angkatan 2009. Hal ini Fitriana. 2011. Sistem Pakar untuk
ditunjukkan melalui indikator Diagnosa Penyakit Mata pada
metode mengajar dan fasilitas Manusia. Jurnal Creative
belajar. Metode mengajar berada Communication and Innovative
dalam kategori sedang dengan Technology, 4 (3), 266-277.
perolehan persentase sebesar Endramawan T. 2007. Faktor-faktor
48,21% dan fasilitas belajar di Penghambat Penyelesaian Tugas
PTM berada dalam kategori sedang Akhir dan Skripsi pada Jurusan
dengan perolehan persentase Pendidikan Teknik Mesin JPTK
sebesar 58.93%. UPI. Skripsi tidak dipublikasikan.
d. Faktor non akademik dikategorikan Jakarta: Universitas Pendidikan
menjadi kendala studi mahasiswa Indonesia.
PTM angkatan 2009. Hal ini Faruk Sirin, Erkan. (2011). Academic
ditunjukkan melalui indikator Procrastination Among
teman bergaul (teman bermain). Undergraduates Attending School
Teman bermain berada dalam of Physical Education and Sports:
kategori sedang dengan perolehan Role of General Procrastination,
persentase sebesar 50,00%. Academic Motivation and
Academic Self-Efficacy.
Educational Research and Sri Lestari. 2012. Psikologi Keluarga.
Reviews, 6(5), 447-455. Jakarta: Prenata Kencana Media
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar Group.
dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Sumanto, Wasty. 1984. Psikologi
Bandung: Tarsito. Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Lai, Emily R. (2011). Motivation. Sunardi. (2011). Pengaruh Manajemen
Research Report of Pearson. Kecerdasan Emosional,
Lusia, Kus Anna. (2013). Pengaruh Kecerdasan Spiritual Dan Tingkat
Kurang Tidur terhadap Fisik dan Kecerdasan Intelegensi Terhadap
Mental. Diperoleh 9 Mei 2013 dari Prestasi Belajar Siswa Kelas XII
http://health.kompas.com/read Sma Al Kautsar. Tesis tidak
/2013/05/02/07494368/ dipublikasikan. Lampung: Fakultas
Pengaruh.Kurang.Tidur.bagi.Fisik. Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
dan.Mental. Universitas Lampung.
Muhibbinsyah. 2013. Psikologi Wasti, Sriana. 2013. Hubungan Minat
Pendidikan dengan Pendekatan Belajar Dengan Hasil Belajar
Baru. Bandung: Rosdakarya. Mata Pelajaran Tata Busana Di
Sabri, Alisuf. 2007. Psikologi Pendidikan. Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang.
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Skripsi tidak dipublikasikan.
Sa’adah Nur M. 2010. Pengaruh Persepsi Padang: Program Studi Pendidikan
Siswa Atas Kedisiplinan Guru Kesejahteraan Keluarga, Fakultas
Mata Pelajaran Akidah Akhlak Teknik, Universitas Negeri Padang.
Terhadap Minat Belajar Siswa Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan
Kelas X MAN Bawu Jepara Tahun dan Evaluasi Belajar. Jakarta:
Ajaran 2009-2010. Skripsi tidak Gramedia.
dipublikasikan. Semarang: Fakultas _______.Undang-undang Republik
Tarbiyah Institut Agama Islam Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Negeri Walisongo. Tentang Sistem Pendidikan
Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-faktor Nasional.
yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.

You might also like