You are on page 1of 8

IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 2 No 1 - Januari 2015

Kemampuan Metakognitif, Lingkungan Dan Motivasi Belajar Meningkatkan


Prestasi Akademik Mahasiswa Poltekkes Bhakti Mulia
(Metacognitive Competence, Environment, And Learning Motivation Increase
Students’ Academic Achievement Of Bhakti Mulia Health Polytechnic)
Tutik Yuliyanti
Universitas Sebelas Maret
maulamakruf@ymail.com

Abstract: Academic achievement is the important indicator of students’ success in learning.


Knowledge and metacognitive regulation, conducive learning environment, and students’
learning motivation are the determination factors in achieving students’ academic achievement.
This is an analytic observational quantitative research with cross sectional approach. The
sample of this research was 60 student of DIII nursing, the sample was taken by using Stratified
Random Sampling and Quota Sampling. The independent variables consisted of metacognitive
competence, environment, and learning motivation; meanwhile, the dependent variable was
academic achievement. The data analysis used in this research was double linear regression.
1) Every increase of 1 metacognitive competence score increases academic achievement score
0.01 (0.01, b <: 95% CI, 0.01 – 0.01 <; p < 0.001). 2) Each increased 1 score learning
environment enhancing academic achievement score 0.01 (0.01, b < 95% CI 0.01-0.01 <; p <
0.001). 3) every 1 score motivation to learn increases academic achievement score 0.01 (0.01,
b < 95% CI 0.01-0.10 <; p < 0.001). There is positive influence and significance statistically
between metacognitive competence, environment, and learning motivation toward student
academic achievement.
Key words: metacognitive competence, learning environment, learning motivation, and
academic achievement

Abstrak: Prestasi akademik merupakan indikator keberhasilan mahasiswa dalam


pembelajaran. Kemampuan metakognitif yang bervariasi, lingkungan belajar yang kondusif dan
perbedaan motivasi belajar mahasiswa merupakan faktor yang menentukan prestasi akademik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan metakognitif,
lingkungan belajar dan motivasi belajar meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan cross
sectional. Sampel yang digunakan 60 mahasiswa Progam Studi D III Keperawatan dengan
teknik: stratified random sampling dan quota sampling. Variabel Independent kemampuan
metakognitif, lingkungan belajar dan motivasi belajar. Variabel dependent: prestasi akademik.
Data dianalisis dengan analisis regresi linier ganda. 1) Setiap peningkatan 1 skor kemampuan
metakognitif meningkatkan 0.01 skor prestasi akademik (b < 0.01, CI : 95%, <0.01-0.01; p <
0.001). 2) Setiap peningkatan 1 skor lingkungan belajar meningkatkan 0.01 skor prestasi
akademik (b < 0.01, CI 95% < 0.01-0.01; p < 0.001). 3) Setiap 1 skor motivasi belajar
meningkatkan 0.01skor prestasi akademik (b < 0.01, CI 95% <0.01-0.10; p < 0.001). Ada
pengaruh positif dan secara statistik signifikan kemampuan metakognitif, lingkungan belajar dan
motivasi belajar dapat meningkatkan prestasi akademik
Kata Kunci : metakognitif, lingkungan belajar, motivasi belajar, prestasi akademik

I. PENDAHULUAN
Prestasi akademik merupakan indikator mengalami kesulitan dalam belajar, kurang
penting keberhasilan kurikulum pendidikan memahami materi kuliah dan sering
sekaligus sebagai potret/ profil kemampuan terpengaruh menggunakan jejaring sosial
mahasiswa berkenaan dengan kompetensi. (facebook, twitter, blackberry messenger).
Berdasarkan data akademik tentang Mahasiswa mempunyai motivasi belajar
penilaian hasil pembelajaran, prestasi yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan
akademik yang dicapai mahasiswa tidak harapan dan minat masing-masing.
mengalami peningkatan. Hasil evaluasi Sebagian mahasiswa kuliah atas dasar
pembelajaran lebih dari 80% mahasiswa mewujudkan harapan orang tua supaya
nilai/ hasil belajar dari beberapa mata kuliah cepat mendapatkan pekerjaan. Selain itu
yang kurang memuaskan. Hal ini disebabkan juga karena kondisi lingkungan tempat
oleh beberapa faktor, antara lain dari faktor tinggal yang kurang mendukung. Sebagian
akademik dan nonakademik. Mahasiswa mahasiswa bertempat tinggal di kos,

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org 52


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

sedangkan yang lain tinggal bersama orang berhubungan dengan perilaku seperti kapan,
tua/ wali di daerah masing-masing. berapa banyak, dan dengan siapa seorang
Lingkungan kos yang ramai dan teman kos siswa belajar, (2) pengaturanmotivasi diri
yang sering mengajak ngobrol, kurangnya dimana siswa belajar bagaimana
dukungan dari orang tua saat belajar sebab mengendalikan emosi mereka dan
sebagian orang tua yang merantau. Jadwal menggunakannya dalam penetapan tujuan,
perkuliahan yang penuh dari pagi sampai (3)kontrol atas strategi kognitif berbagai
sore serta tugas akademik yang banyak pembelajaran, seperti latihan dan strategi
membuat mahasiswa merasa sulit untuk memori (Swanson dan Trainin,
mengikuti pembelajaran. 2005).Komponen metakognisi menurut
Kemampuan metakognitif mahasiswa Flavel dalam Livingston (1997), terdiri dari
bervariasi, mahasiswa belajar hanya dua komponen yaitu: pengetahuan
mengandalkan materi maupun modul yang metakognitif dan regulasi metakognitif.
diberikan dosen, jarang yang menambah Keterampilan metakognitif terdiri dari:
pemahaman pengetahuannya dari refferensi perencanaan, monitoring dan evaluasi.
lain. Apabila tidak memahami materi Perencanaan melibatkan pemilihan strategi
perkuliahan mahasiswa kurang berupaya pembelajaran yang tepat dan alokasi sumber
dalam meningkatkan daya yang dapat meningkatkan kinerja
pemahamannya.Mahasiswa biasanya rajin akademik. Monitoring merujuk pada
belajar pada saat ada ujian, sebagian hanya kesadaran pemahaman seseorang dan
menjalani aktifitas rutinitas kuliah setiap hari, kinerja tugas. Evaluasi mengacu pada
apabila mendapatkan hasil belajar yang penilaian pribadi dari hasil dan efisiensi
kurang jarang melakukan evaluasi. pembelajaran seseorang, seperti
Setelah mengetahui permasalahan yang mengevaluasi tujuannya dan kesimpulan (Al-
ada pada mahasiswa Prodi D III Harty etal., 2010).
Keperawatan Poltekkes Bhakti Mulia, maka Lingkungan pendidikan adalah tempat
penulis tertarik untuk melakukan penelitian berlangsungnya pendidikan yang terjadi
pengaruh kemampuan metakognitif, karena adanya interaksi manusia dengan
lingkungan belajar dan motivasi belajar lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun
mahasiswa terhadap prestasi akademik di lingkungan sosial manusia secara efisien dan
Prodi D III Keperawatan Poltekkes Bhakti efektif. Lingkungan yang merupakan sumber
Mulia Sukoharjo. Berdasarkan latar belakang belajar memiliki pengaruh dalam proses
diatas, maka rumusan masalahnya adalah : pembelajaran (Tirtarahardja dan La Sulo,
1. Adakah pengaruh kemampuan 2005: 165). Slameto (2010:60-71),
metakognitif terhadap prestasi mengemukakan bahwa lingkungan belajar
akademik, seberapa besar dapat siswa berpengaruh terhadap hasil belajar
meningkatkan prestasi akademik ? siswa terdiri dari lingkungan keluarga,
2. Adakah pengaruh lingkungan belajar lingkungan sekolah/ kampus dan lingkungan
terhadap prestasi akademik, seberapa masyarakat.
besar dapat meningkatkan prestasi Motivasi belajar adalah keseluruhan
akademik? daya penggerak di dalam diri siswa yang
3. Adakah pengaruh motivasi belajar menimbulkan kegiatan belajar, yang
terhadap prestasi akademik, seberapa menjamin kelangsungan dan memberikan
besar dapat meningkatkan prestasi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
akademik ? yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat
4. Adakah pengaruh kemampuan tercapai (Sardiman, 2008:75).
metakognitif, lingkungan dan motivasi Hasil belajar adalah hasil yang dicapai
belajar terhadap prestasi akademik dari proses belajar mengajar sesuai dengan
Penelitian ini bertujuan untuk tujuan pendidikan, meliputi domain kognitif,
menganalisis pengaruh kemampuan afektif, dan psikomotor (Purwanto, 2011:54).
metakognitif, lingkungan belajar dan motivasi Prestasi akademik mahasiswa dapat
belajar dapat meningkatkan prestasi diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil
akademik mahasiswa Prodi D III dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang
Keperawatan. tinggi atau rendahnya prestasi akademik
Metakognisi akademik sebagai sebuah mahasiswa (Muhibbin, 2010:139). Tingkat
konstruksi terdiri dari tiga unsur utama: (1) keberhasilan mahasiswa dalam satu
kontrol aktif selama pembelajaran yang semester dinyatakan dengan Indeks

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.or 53


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

Prestasi, keberhasilan mahasiswa sejak Konsistensi internal dan (2) Stabilitas. Aspek
semester pertama sampai semester tertentu/ konsistensi internal merujuk kepada korelasi
akhir dinyatakan dengan Indeks Prestasi antar item-item pertanyaan yang masing-
Kumulatif (Poltekkes Bhakti Mulia, 2011). masing bertujuan untuk mengukur suatu
Pengetahuan mahasiswa tentang variabel komposit yang sama. Konsistensi
bagaimana memproses informasi dan internal yang diukur secara kuantitatif dalam
penggunaan strategi belajar yang tepat akan penelitian ini dari masing-masing variabel
menunjang keberhasilan pembelajaran komposit meliputi: (1) Item-Total Correlation;
dalam hal ini prestasi akademik mahasiswa. (2) Split-Half Reliability.
Kondisi lingkungan yang kondusif baik Pengumpulan data dalam penelitian ini
lingkungan rumah, lingkungan kampus, yang menggunakan kuesioner meliputi
maupun lingkungan masyarakat akan variabel kemampuan metakognitif,
menciptakan ketenangan dan kenyamanan lingkungan belajar dan motivasi belajar,
bagi mahasiswa dalam belajar, sehingga sedangkan variabel prestasi akademik
akan dapat mendukung kegiatan belajar dan menggunakan dokumentasi Kartu Hasil Studi
mahasiswa akan lebih mudah untuk (IPK).
mencapai prestasi yang maksimal. Analisis Data:data kontinu karakteristik
Adanya motivasi yang baik dan usaha sampel dideskripsikan dalam mean, Standar
yang tekun maka seseorang yang belajar Deviasi (SD), minimum, maksimum.
akan dapat melahirkan prestasi yang baik Karakteristik sampel data kontinu
serta dapat menetukan tingkat pencapaian dideskripsikan dalam persen.
prestasi belajarnya. Pengaruh kemampuan metakognitif,
Setiap mata kuliah yang telah lingkungan belajar, motivasi belajar terhadap
diselesaikan oleh seorang mahasiswa prestasi akademik dianalisis dengan model
diberikan suatu nilai akhir sebagai hasil analisis regresi linier ganda. Pengaruh
penilaian kemampuan akademik Nilai akhir variabel independen terhadap variabel
ini merupakan hasil penilaian terhadap dependen ditunjukkan oleh koefisien regresi
berbagai aspek kemampuan mahasiswa (bi). Kemaknaan dari koefisien regresi bi itu
dalam mengikuti dan menyelesaikan suatu diuji oleh Uji t. Kemaknaan statistik
mata kuliah selama satu semester, meliputi ditunjukkan oleh nilai p.
aspek disiplin, kreativitas, kemampuan
menyelesaikan tugas-tugas terstruktur dan III. HASIL PENELITIAN
mandiri serta hasil ujian. Prestasi akademik Karakteristik sampel yang didapat
mahasiswa dapat diketahui setelah diadakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat 1.
memperlihatkan tentang tinggi atau Tabel1. Karakteristik Sampel Responden
rendahnya prestasi akademik mahasiswa. (n=60)
Variabel Mean SD Min Ma
II. METODE PENELITIAN ks
Penelitian dilakukan di Prodi D III Kemampua 98.60 17.7 62 150
Keperawatan Poltekkes Bhakti Mulia n 6
Sukoharjo. Penelitian ini dilaksanakan pada Metakogniti
bulan Maret - Juli 2013. Jenis penelitian yang f
digunakan adalah penelitian kuantitatif Lingkungan 114.11 21.1 70 150
analitik observasional dengan Belajar 8
pendekatancross sectional. Jumlah sampel Motivasi 64.71 10.7 43 80
yang digunakan 60 mahasiswa. Tehnik Belajar 9
pengambilan sampel yang digunakan dalam Indeks 3.16 0.2 2.8 3.6
penelitian ini adalah stratified random Prestasi 1 1
sampling dan quotasampling. Variabel Kumulatif
penelitian meliputi a) Variabel bebas: Sumber: Data Primer, Juni 2013
kemampuan metakognitif, lingkungan belajar,
motivasi belajar. b) Variabel terikat: prestasi Data diatas menunjukkan bahwa rata-
akademik. rata kemampuan metakognitif adalah 98.60,
Uji validitas meliputi validitas isi, lingkungan belajar 114.11, motivasi belajar
validitas muka, validitas konstruk, validitas 64.71, dan Indek Prestasi Kumulatif 3.16.
kriteria.Pengukuran variabel yang konsisten
harus menunjukkan 2 aspek reliabilitas: (1)

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org 54


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

a. Kemampuan Metakognitif Gambar 3. menunjukkan motivasi


Gambar 1. menunjukkkan distribusi belajar mahasiswa rata-rata sebesar 64.71
frekwensi kemampuan metakognitif dari 60 dan standar deviasi sebesar 10.79.
mahasiswa yang disajikan dalam histogram.
d. Prestasi Akademik
Gambar 4. menunjukkkan distribusi
frekwensi prestasi akademik (Indeks Prestasi
Kumulatif) dari 60 mahasiswa yang disajikan
dalam histogram.

Gambar 1.
Histogram Kemampuan Metakognitif
Gambar 1. menunjukkan kemampuan
metakognitif mahasiswa rata-rata sebesar
98.60 dan standar deviasi sebesar 17.76. Gambar 4.
Histogram Prestasi Akademik (IPK)
b. Lingkungan Belajar Gambar 4. menunjukkan prestasi
Gambar 2. menunjukkkan distribusi akademik (IPK) mahasiswa rata-rata sebesar
frekwensi lingkungan belajar dari 60 3.16 dan standar deviasi sebesar 0.20.
mahasiswa yang disajikan dalam histogram. Hasil analisis bivariat tentang
pengaruh kemampuan metakognitif,
lingkungan belajar, motivasi belajar terhadap
prestasi akademik.
Tabel 2. Hasil analisis bivariat tentang
pengaruh kemampuan metakognitif,
lingkungan belajar, motivasi belajar terhadap
prestasi akademik.
Variabel Variabel Pears Ρ
bebas terikat on
Correl
Gambar 2. ation
Histogram Lingkungan belajar
Kemampuan Prestasi 0.53 <
Gambar 2.menunjukkan lingkungan Metakognitif academi 0.001
belajar mahasiswa rata-rata sebesar 114.11 a
dan standar deviasi sebesar 21.18. Lingkungan Prestasi 0.47 <
belajar academi 0.001
c. Motivasi Belajar a
Gambar 3. menunjukkkan distribusi Motivasi Prestasi 0.50 <0.00
frekwensi motivasi belajar dari 60 mahasiswa belajar academi 1
yang disajikan dalam histogram. a
Sumber: Data primer, Juni 2013
Tabel 2. menunjukkan terdapat
korelasi/pengaruh positif kemampuan
metakognitif, lingkungan belajar, motivasi
belajar terhadap prestasi akademik.
Garis regresi dengan lereng (= slope)
positif kemampuan metakognitif dan prestasi
akademik dalam gambar 5. Mahasiswa yang
memiliki kemampuan metakognitif tinggi
cenderung memiliki prestasi akademik (IPK)
yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang
memiliki kemampuan metakognitif rendah.
Gambar 3.
Histogram Motivasi Belajar

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.or 55


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

Gambar 7.
Diagram Sebar dan Garis Regresi Motivasi
Belajar dan Prestasi akademik
Gambar 5
Diagram Sebar dan Garis Regresi Tabel 3. Hasil Analisis Multivariat Regresi
Kemampuan Metakognitif dan Indeks Linear Ganda pada Pengaruh Kemampuan
Prestasi Akademik Metakognitif, Lingkungan belajar dan
Garis regresi dengan lereng (=slope) Motivasi belajar terhadap Prestasi Akademik
positif lingkungan belajar dan prestasi Variabel Interval
akademik (IPK) digambarkan dengan Keyakina
diagram sebar dan garis regresi dalam n 95%
gambar 6. Kondisi lingkungan yang kondusif Koefisie T Bata Bata Nilai
baik lingkungan rumah, lingkungan kampus, n s s p
maupun lingkungan masyarakat bagi regresi Baw Atas
mahasiswa dalam belajar, akan dapat (b) ah
mencapai prestasi akademik (IPK) yang Konstan 2.15 13.6 1.83 2.46 <0.00
maksimal. ta 2 1
Kemam < 0.01 2.15 0.00 0.06 0.001
puan 0
Metako
gnitif
Lingkun < 0.01 2.72 0.00 0.00 0.001
gan 1 5
Belajar
Motivasi < 0.01 2.69 0.00 0.10 0.001
Belajar 2
N = 60
Observ
asi
Adjuste = 40%
d R
Square
Gambar 6.
P <0.001
Diagram Sebar dan Garis Regresi
Lingkungan Belajar dan Indeks Prestasi Sumber : Data Primer, Juni 2013
Akademik Berdasarkan persamaan regresi
linear ganda dapat dijabarkan sebagai
Garis regresi dengan lereng (=slope) berikut:
positif motivasi belajar dan prestasi akademik Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
(IPK) digambarkan dengan diagram sebar Prestasi akademik = 2.15 + 0.01
dan garis regresi dalam gambar 7. kemampuan metakognitif + 0.01 lingkungan
Mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi belajar + 0.01 motivasi belajar
cenderung memiliki IPK yang lebih tinggi Interprestasi hasil analisis regresi
daripada mahasiswa yang mempunyai sebagai berikut: setiap peningkatan 1 skor
motivasi rendah. kemampuan metakognitif akan meningkatkan
sebesar 0.01 skor prestasi akademik (b <
0.01, CI 95% < 0.01-0.01). Setiap

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org 56


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

peningkatan 1 skor lingkungan belajar akan akademis. Penelitian selanjutnya dengan


meningkatkan sebesar 0.01 skor prestasi membandingkan kinerja kognitif dan
akademik (b < 0.01, CI 95% < 0.01 - 0.01). metakognitif pada siswa dengan dan tanpa
Setiap peningkatan 1 skor motivasi belajar LD menunjukkan tingkat prestasi sebanding.
akan meningkatkan sebesar 0.01 skor Siswa dengan LD secara signifikan lebih
prestasi akademik (b < 0.01, CI 95% < 0.01 - rendah dari siswa tanpa LD dalam membaca
0.10). kata, kecepatan pemrosesan, pengolahan
Dari analisis multivariat regresi linier semantic dan memori jangka pendek. Siswa
ganda menunjukkan hasil perhitungan dengan LD mengandalkan kemampuan
Adjusted R Square 0.40 mengandung arti verbal, strategi pembelajaran dan bantuan
variabel-variabel kemampuan metakognitif, (Swanson dan Trainin, 2005).
lingkungan belajar dan motivasi belajar Kemampuan metakognitif merupakan
secara bersamaan mampu menjelaskan 40% kemampuan seorang pebelajar secara sadar
dari variasi-variasi prestasi akademik. untuk memonitor dan mengatur proses
Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel pikirnya dan strategi belajarnya. Kemampuan
lain yang tidak diteliti. metakognisi terdiri dari dua komponen yaitu
Hasil ketiga variabel yaitu kemampuan pengetahuan metakognitif dan regulasi
metakognitif, lingkungan belajar, motivasi metakognitif. Pengetahuan mahasiswa
belajar terhadap prestasi akademik secara tentang bagaimana memproses informasi
statistic signifikan ( p< 0.001). dan penggunaan strategi belajar yang tepat
akan menunjang keberhasilan pembelajaran
IV. PEMBAHASAN dalam hal ini prestasi akademik mahasiswa (
1. Pengaruh kemampuan metakognitif Livingston, 1997).
terhadap prestasi akademik, 2. Pengaruh lingkungan belajar terhadap
kemampuan metakognitif meningkatkan prestasi akademik, lingkungan belajar
prestasi akademik. meningkatkan prestasi akademik.
Hasil analisis uji pearson diperoleh Hasil analisis uji pearson diperoleh
nilai signifikan 0.001 dan koefisien korelasi (r nilai signifikan 0.001 dan koefisien korelasi (r
hitung) 0.528. Hal ini menunjukkan ada hitung) 0.471. Hal ini menunjukkan ada
pengaruh signifikan kemampuan pengaruh signifikan lingkungan belajar
metakognitif terhadap prestasi akademik terhadap prestasi akademik mahasiswa
mahasiswa dengan nilai sig. (0.001) < dengan nilai sig. (0.001) < (0.05) dan nilai
(0.05) dan nilai koefisien 0.528 > 0.254 (r koefisien 0.471 > 0.254 (r tabel). Hasil
tabel). Analisis regresi linear dalam penelitian analisis regresi linear juga didapatkan bahwa
ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 setiap peningkatan 1 skor lingkungan belajar
skor kemampuan metakognitif akan akan meningkatkan sebesar 0.01 skor
meningkatkan 0.01 prestasi akademik ( b< prestasi akademik (b < 0.01 CI 95% < 0.01
0.01, CI 95% < 0.01-0.01).Hal ini sesuai hingga 0.01).
dengan hipotesis penelitian yaitu terdapat Hal ini sesuai dengan hipotesis
pengaruh kemampuan metakognitif terhadap penelitian yaitu terdapat pengaruh
prestasi akademik, dan kemampuan lingkungan belajar terhadap prestasi
metakognitif dapat meningkatkan prestasi akademik, lingkungan belajar dapat
akademik. meningkatkan prestasi akademik.
Hal ini sejalan dengan beberapa Sejalan dengan hasil penelitian yang
penelitianbahwa metakognisi merupakan menyatakan bahwa fasilitas belajar yang
keterampilan yang sangat berkorelasi berkualitas secara signifikan positif
dengan keberhasilan akademis (Garcia berkorelasi dengan iklim kampus: pers
&Pintrich, 1994, Pintrich, 1994). Reis, akademi, profesionalisme dosen, keterlibatan
McGuire, dan New (2000) menggambarkan masyarakat, selain itu kualitas gedung
pola kualitatif berfokus terutama pada aspek kampus berpengaruh terhadap prestasi
motivasi dalam mendukung hipotesis bahwa belajar mahasiswa (Uline et al, 2010). Hasil
metakognisi memainkan peran utama dalam penelitian Udiyono (2011) terdapat hubungan
keberhasilan siswa dengan Learning yang signifikan antara motivasi orangtua,
Disability (LD). Ruban (2000); Smitely (2001) kondisi lingkungan dan disiplin belajar
dalam penelitian terbaru tentang mahasiswa terhadap prestasi akademik.
dengan LD menunjukkan bahwa metakognisi Lingkungan merupakan sumber
adalah prediktor kuat dari keberhasilan belajar yang banyak berpengaruh dalam

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.or 57


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

proses belajar maupun perkembangan. akan sangat menetukan tingkat pencapaian


Kondisi lingkungan yang kondusif baik prestasi belajarnya(Sardiman, 2010:84-85).
lingkungan rumah, lingkungan kampus, 4. Pengaruh kemampuan metakognitif,
maupun lingkungan masyarakat akan lingkungan belajar, motivasi belajar
menciptakan ketenangan dan kenyamanan terhadap prestasi akademik
bagi mahasiswa dalam belajar, sehingga Hasil analisis regresi linier ganda,
akan dapat mendukung kegiatan belajar dan kemampuan metakognitif, lingkungan belajar
mahasiswa akan lebih mudah untuk dan motivasi belajar secara bersamaan
mencapai prestasi yang maksimal. mampu menjelaskan 40% dari variasi-variasi
Selanjutnya lingkungan sosial yang prestasi akademik, selain itu masih ada
lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar faktor-faktor lain sebesar 60%. Faktor yang
ialah orangtua dan keluarga. Sifat-sifat mempengaruhi prestasi belajar/prestasi
orangtua, praktik pengelolaan keluarga, akademik terdiri dari faktor internal, faktor
ketegangan keluarga dan demografi eksternal dan faktor pendekatan belajar.
keluarga dapat memberi dampak baik atau Faktor internal meliputi aspek fisiologis dan
buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil psikologis ( intelegensi, sikap, bakat, minat
yang dicapai oleh siswa (Muhibbin, dan motivasi). Faktor eksternal meliputi
2010:135). lingkungan sosial ( kampus, masyarakat,
3. Pengaruh motivasi belajar terhadap keluarga) dan lingkungan nonsosial (gedung
prestasi akademik, motivasi belajar sekolah, tempat tinggal, alat belajar, cuaca
meningkatkan prestasi akademik dan waktu belajar) dan kebijakan institusi.
Hasil analisis uji pearson diperoleh Faktor pendekatan belajar meliputi
nilai signifikan 0.001 dan koefisien korelasi (r pendekatan tinggi (speculative, achieving),
hitung) 0.505. Hal ini menunjukkan ada pendekatan sedang (analytical, deep) dan
pengaruh signifikan motivasi belajar terhadap pendekatan rendah (reproductive, surface).
prestasi akademik mahasiswa dengan nilai Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan
sig. (0.001) < (0.05) dan nilai koefisien mempengaruhi satu sama lain. Seorang
0.505 > 0.254 (r tabel). Hasil analisis regresi mahasiswa yang bersikap conserving
linear juga didapatkan bahwa setiap terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif
peningkatan 1 skor motivasi belajar akan ekstrinsik (faktor eksternal) cenderung
meningkatkan sebesar 0.01 skor prestasi mengambil pendekatan belajar yang
akademik (b < 0.01 CI 95% < 0.01 hingga sederhana dan tidak mendalam. Mahasiswa
0.10). yang mempunyai intelegensi tinggi dan
Hal ini sesuai dengan hipotesis mendapat dorongan positif dari orangtuanya
penelitian yaitu terdapat pengaruh motivasi mementingkan kualitas hasil belajar.
belajar terhadap prestasi akademik, motivasi Pengaruh faktor-faktor tersebut dapat
belajar dapat meningkatkan prestasi memunculkan mahasiswa yang high-
akademik. Sejalan dengan hasil achievers (berprestasi tinggi) danunder-
penelitianCheng dan Ickes (2009) achievers (berprestasi rendah) atau gagal
menemukan bahwa siswa yang tinggi dalam sama sekali. (Muhibbin, 2010: 129-137).
motivasi diri memiliki IPK yang lebih tinggi, Dosen yang kompeten dan professional
bahkan setelah IPK siswa SMA. Turner, diharapkan mampu mengantipasi
Chandler dan Heffer (2009) mempelajari kemungkinan-kemungkinan munculnya
gaya pengasuhan dan motivasi akademik di kelompok mahasiswa yang menunjukkan
kalangan mahasiswa dan menemukan kegagalan dengan berusaha mengetahui
bahwa pola asuh otoritatif, self-efficacy, dan dan mengatasi faktor yang menghambat
motivasi intrinsik mempengaruhi IPK ( Liao et proses belajar.
al. 2012).
Motivasi bertalian dengan suatu tujuan SIMPULAN
dan mempengaruhi adanya kegiatan belajar. Berdasarkan hasil analisis statistik,
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
usaha dan pencapaian prestasi. Adanya 1. Ada pengaruh positif dan secara
motivasi yang baik dalam belajar akan statistik signifikan kemampuan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan metakognitif terhadap prestasi
adanya usaha yang tekun dan didasari akademik. Setiap peningkatan 1 skor
adanya motivasi, maka seseorang yang kemampuan metakognitif akan
belajar akan dapat melahirkan prestasi yang meningkatkan sebesar 0.01 skor
baik. Intensitas motivasi seorang mahasiswa

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org 58


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 1 No 1 Tahun 2015

prestasi akademik (b < 0.01, CI 95% < Sardiman. 2010. Interaksi Dan Motivasi
0.01 - 0.01; p < 0.001). Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja
2. Ada pengaruh positif dan secara Grafinda Persada.
statistic signifikan lingkungan belajar Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor
terhadap prestasi akademik. Setiap Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
peningkatan 1 skor lingkungan belajar Rineka Cipta.
akan meningkatkan sebesar 0.01 skor
prestasi akademik(b < 0.01, CI 95% < Swanson H.Lee, and Guy Trainin . 2005.
0.01 - 0.01; p < 0.001). Cognition, metacognition, and
3. Ada pengaruh positif dan secara achievement of college students with
statistik signifikan motivasi belajar learning disabilities. Education,
terhadap prestasi akademik. Setiap Religion and
peningkatan 1 skor motivasi belajar HumanitiesLitepackage.http://www.cl
akan meningkatkan sebesar 0.01 skor dinternational.org/Publications/LDQ.a
prestasi akademik (b < 0.01, CI 95% sp. Diakses 23 Januari 2013
<0.01 - 0.10 ; p < 0.001 ). Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005.
Pengantar Pendidikan. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Rineka Cipta.
Udiyono. 2011. Pengaruh Orangtua, Kondisi
Al-Harthy, Ibrahim S., Randall M. Isaacson, Lingkungan dan Disiplin Belajar
and Christopher A. Was. 2010. Terhadap Prestasi Akademik
Goals, efficacy and metacognitive Mahasiswa pendidikan Matematika
self-regulation: a path Universitas Widya Dharma. Abst. 95
analysis.International Journal of
Education. Gale Education, Religion Uline, Cynthia L, Thomas Devere Wolsey,
and Humanities Lite Package. Megan Tschannen-Moran, Chii-Dean
Lin. 2010. Improving the Physical
Karbalaei, Alireza. 2010. A Comparison of and Sosial Environment of School; A
the Metacognitive Reading Question of Equity.Journal of School
Strategies Used by EFL and ESL Leadership. 20. 597 - 632.
Readers.The Reading Matrix Volume
10 Number 2.
Liao, Hsiang-Ann, Anita Cuttita Ferdenzi, and
Margot Edlin. 2012. Motivation, self-
regulated learning efficacy, and
academic achievement among
international and domestic students
at an urban community college: a
comparison. Community College
Enterprise. Gale Education, Religion
and Humanities Lite Package.
Livingston, J.A. 1997. Metacognition:
AnOverview.http://www.gse.buffalo.e
du/shuei/cep564/Metacog.htm.
Diakses 26 Januari 2013
Muhibbin, Syah. 2011. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Murti, Bhisma. 2006. Desain dan ukuran
Sampel untuk Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif di Bidang kesehatan
Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Poltekkes Bhakti Mulia. 2011. Peraturan
Akademik Poltekkes Bhakti Mulia.
Purwanto. 2011. Evaluas Hasil Belajar.
Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar.

ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.or 59

You might also like