You are on page 1of 7

PENGARUH PEMBERIAN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L.

) TERHADAP
PENURUNAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA LANSIA DI PANTI
WREDA DARMA BHAKTI KASIH SURAKARTA

Hartono, Siti Handayani


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

Abstract: Celery, Hypercholesterolemia. Dyslipidemia is a lipid metabolic disorder


characterized by elevated total cholesterol, LDL cholesterol, triglycerides above normal
values and a decrease in HDL cholesterol. In traditional medicine, herb celery has been
used as a medicine to lower cholesterol levels because of the content of unsaturated
fatty acids in celery plants. The purpose of this study was to determine the effect of
celery extract on the decrease of hypercholesterolemia in Elderly. Type The design of
this study is quasi experimental with one group pre test post test design. The population
in this study were all elderly in Panti Wreda Darma Bhakti Kasih Surakarta in 2016
with total sampling that is all respondents of the research after examination total
cholesterol, triglycerides and LDL at Parahita Diagnostic Center Surakarta Laboratory
with high cholesterol result of 29 people. Result of Analyst Paired t-test Total
Cholesteol levels before and after giving Celery extract in Elderly showed P value
0.029 which means there is influence between before and after giving Celery extract.
Result of Willcoxon test analysis of Triglyceride level before and after giving Celery
extract in Elderly obtained P value: 0,414 which means no influence between before
and after giving Celery extract. The results of Willcoxon test analysis of LDL levels
before and after giving Celery extract in Elderly obtained P value: 0,102 which means
no influence between before and after giving extract Celery

Keywords: Celery, Hypercholesterolemia

Abstrak: Seledri, Hiperkolesterolemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme


lipid yang ditandai peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai
normal serta penurunan kolesterol HDL. Pada pengobatan tradisional, sari air herba
seledri telah digunakan sebagai obat untuk menurunkan kadar kolesterol oleh karena
adanya kandungan asam lemak tidak jenuh didalam tanaman seledri. Tujuan penelitian
ini adalah untuk Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak seledri terhadap
penurunan hiperkolesterolemia pada Lansia. Jenis Rancangan penelitian ini adalah quasi
experimental dengan one group pre test post test design. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Lansia yang di Panti Wreda Darma Bhakti Kasih Surakarta tahun 2016
dengan total sampling yaitu seluruh responden penelitian yang setelah dilakukan
pemeriksaan kadar kolerterol total, trigliserida dan LDL di Laboratorium Parahita
Diagnostic Center Surakarta dengan hasil kolesterol tinggi sejumlah 29 orang. Hasil
Analis Paired t-test kadar Kolesteol Total sebelum dan setelah pemberian ekstrak
Seledri pada Lansia menunjukkan P value 0,029 yang artinya ada pengaruh antara
sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri. Hasil analisis uji Willcoxon kadar
Trigliserida sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri pada Lansia diperoleh nilai

217
218 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240

P : 0,414 yang artinya tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian
ekstrak Seledri. Hasil analisis uji Willcoxon kadar LDL sebelum dan setelah pemberian
ekstrak Seledri pada Lansia diperoleh nilai P : 0,102 yang artinya tidak ada pengaruh
antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri

Kata Kunci : Seledri, Hiperkolesterolemia

PENDAHULUAN menyuplai makanan ke jantung dan otak.


Kolesterol merupakan komponen Timbunan lemak semakin lama semakin
lemak yang berupa sterol banyak di dalam tebal dan keras yang dinamakan
tubuh, bentuknya dapat sebagai kolesterol arteriosklerosis dan akhirnya menyumbat
bebas ataupun terikat pada asam lemak aliran darah tersebut.
sebagai kolesterilester. Umumnya Hiperkolesterolemia adalah salah
kolesterol dalam sel-sel darah otot, hepar, satu gangguan kadar lemak dalam darah
dan jaringan lain dalam bentuk bebas (dislipidemia) yang mana kadar kolesterol
sedangkan dalam darah dan limfe terlihat dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
sebagai kolesterilester. (Perkeni, 2012). Hiperkolesterolemia
Kolesterol secara alami dibentuk berhubungan erat dengan kadar kolesterol
oleh tubuh selebihnya diperoleh melalui LDL di dalam darah. Dislipidemia adalah
makanan, seperti kuning telur, otak, kelainan metabolisme lipid yang ditandai
daging dan hati. Kolesterol merupakan peningkatan kolesterol total, kolesterol
unsur penting dalam tubuh yang LDL, trigliserida di atas nilai normal serta
diperlukan untuk pembentukan dinding sel penurunan kolesterol HDL.
dan sebagai bahan baku beberapa hormon Seledri (Apium graveolens L.) ini
yang mengatur proses kimiawi di dalam umunya di gunakan oleh banyak orang
tubuh. sebagai salah satu bumbu masakan.
Menurut Perkeni 2012, bahwa Seledri sudah di kenal sangat lama di
kolesterol dalam jumlah tinggi di dalam Indonesia dan tidak di ketahui secara pasti
darah akan bisa menyebabkan dari mana asal muasal tumbuhan ini.
arteriosklerosis yang selanjutnya akan Sejarah tumbuhan seledri masuk
menyebabkan kelainan kardiovaskuler. ke Indonesia melalui orang-orang Belanda
Jika aterosklerosis ini terjadi di pembuluh pada zaman penjajahan dahulu, yang
darah jantung, maka bisa penyakit jantung mana pada zaman itu tumbuhan ini
koroner dan apabila penggumpalan darah dimanfaatkan sebagai penyedap Sup, oleh
yang bercampur dengan lemak yang karena itulah banyak orang di Indonesia
menempel di pembuluh darah akan menyebut daun seledri ini sebagai daun
menyebabkan serangan jantung terutama sup atau daun sop. Selain itu daun seledri
kadar kolesterol total darah juga digunakan sebagai tanaman obat.
mencerminkan kandungan kolesterol pada Pada pengobatan tradisional, sari air herba
LDL (Low Density Lipoprotein). seledri telah digunakan sebagai obat untuk
Kolesterol LDL merupakan jenis menurunkan kadar kolesterol oleh karena
kolesterol jahat karena bisa menimbun adanya kandungan asam lemak tidak
pada dinding dalam dari pembuluh darah jenuh didalam tanaman seledri.
terutama pembuluh darah kecil yang Penggunaan obat-obatan tradisional yang
Hartono, Pengaruh Pemberian Seledri (Apium Graveolens L.) 219

dapat digunakan untuk menurunkan Seledri dapat berpengaruh pada penurunan


kolesterol diantaranya adalah ‘Daun kadar Hiperkolesterolemia pada Lansia ?
Seledri’ dalam bentuk Jus seledri. Seledri
kaya magnesium dan zat besi. yang METODE PENELITIAN
memberi gizi pada sel darah, Rancangan penelitian ini adalah
membersihkan dan membuang deposit quasi experimental dengan one group pre
lemak, dan membuang sisa metabolisme test post test design sebagai berikut :
yang menumpuk.
Penelitian Harmilah dkk, (2014) Pre test Intervensi post test
_______________ _______________
bahwa diketahui bahwa Jus seledri O X O2
menurunkan tekanan darah pada pasien Dalam penelitian ini dilakukan
dengan hipertensi essensial setelah pemeriksaan kadar kolesterol total,
pemberian selama 7 hari dengan dosis Trigliserida dan LDL sebelum melakukan
3,88 gr/ kg BB. tindakan intervensi atau pretest (O1)
Penelitian Juheni 2002 kemudian responden diberi perlakuan
menjelaskan bahwa pemberian sari air dengan pemberian ekstrak Seledri selama
herba seledri secara oral, dengan dosis 7 hari dengan dosis 1,7 gr/ hari terbagi
yang bervariasi untuk mengetahui dan mejadi 2 dosis yaitu 850 mg pagi setelah
memperoleh dosis yang efektif dalam makan dan 850 mg sore setelah makan,
menurunkan kadar kolesterol dan lemak kemudian diukur kembali kadar
pada tikus putih. Demikian juga hasil kolesterolnya. Selanjutnya peneliti
penelitian Febrina E dkk, (2009) bahwa membandingkan perubahan-perubahan
aktivitas ekstrak etanol seledri (Apium yang terjadi setelah adanya eksperiment.
graveolens L.) terhadap kolesterol total, Populasi adalah seluruh Lansia
trigliserida, LDL-kolesterol,dan HDL- yang di Panti Wreda Darma Bhakti Kasih
kolesterol pada tikus menunjukkan bahwa Surakarta tahun 2016 yang berjumlah 51
ekstrak etanol herba seledri orang. Kemudian populasi tersebut di
(Apiumgraveolens L.) pada dosis 25 lakukan tes skrining primer menggunakan
mg/200 g bobot badan dan 50 mg/200 g test sederhana, Lansia yang diperoleh
bobot badan tikus dapat menurunkan dengan hasil kolesterol tinggi dilanjutkan
kadar kolesterol total, trigliserida, dan dengan pengambilan sampel darahnya
LDL-kolesterol plasma secara signifikan untuk diperiksa kadar kolesterol total,
sedangkan terhadap kadar HDL-kolesterol trigliserida dan LDL di Laboratorium
plasma mengalami kenaikan secara Parahita Diagnostic Center Surakarta.
signifikan. Dari hasil pemeriksaan Laboratorium
Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh 29 responden dengan angka
peneliti tertarik untuk melakukan kolesterol tinggi. Dari sejumlah 29 orang
penelitian tentang pengaruh pemberian tersebut memenuhi kriteria inklusi dan
Seledri terhadap penurunan ekslusi dengan teknik total sampling
hiperkolesterolemia pada Lansia di Panti selanjutnya di jadikan sampel penelitian.
Wreda Darma Bhakti Kasih Surakarta. Instrumen Penelitian yang
Adapun rumusan masalah digunakan adalah :
penelitian ini adalah apakah pemberian 1) lembar biodata responden untuk
mengetahui nama responden dengan
220 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240

menggunakan kode, umur responden, terhadap 29 responden tersebut diberi


jenis kelamin responden, perlakuan dengan pemberian ekstrak
2) Ekstrak seledri dengan cara pembuatan Seledri selama 7 hari dengan dosis 1,7 gr/
melalui tahap-tahap yaitu : pembuatan hari terbagi mejadi 2 dosis yaitu 850 mg
serbuk daun seledri, pembuatan ekstrak pagi setelah makan dan 850 mg sore
maserasi daun seledri hingga diperoleh setelah makan. Setelah hari ke VII dari 29
ekstrak etanol seledri yang dipekatkan responden drop out 9 sehingga responden
dalam rotary evaporator dengan suhu 50- hanya tinggal sejumlah 20 responden.
60o C. Ekstrak kental disimpan dalam Terhadap 20 responden tersebut pada hari
lemari pendingin. Selanjutnya ekstrak ke 8 dilakukakan pemeriksaan
kental dimasukkan ke dalam mortar Laboratorium kembali di Parahita
dengan ditambahkan aerosil (bahan Diagnostic Center Surakarta untuk
pengering ekstrak) digerus hingga mengetahui perubahan kadar Kolerterol
terbentuk ekstrak kering. Ekstrak kering total, Trigliserida dan LDL dapat
selanjutnya dimasukkan ke dalam digambarkan dalam bentuk table distribusi
cangkang kapsul, frekwensi sebagai berikut
3) Lembar observasi digunakan untuk
mencatat data kadar kolesterol total,
trigliserida dan LDL pre dan post test Deskripsi data jenis kelamin
Analisa ntuk mengetahui pengaruh Dari 20 responden diketahui
pre dan post test variabel penelitian bahwa responden terbanyak adalah jenis
dilakukan uji normalitas. Hasil uji kelamin perempuan 16 responden yaitu
normalitas kadar Kolerol total pre test 80 %.
adalah p = 0,20 dan post test nlai p = 0,1
yang artinya bahwa data tersebut
berdistribusi normal sehingga Deskripsi data umur
mengguakan uji Paired t-test. Hasil uji Dari 20 responden diketahui
normalitas kadar Trigliserida pre test bahwa 100% responden umurnya di atas
adalah p = 0,02 dan post test nilai p = 60 tahun.
0,09 berarti data tersebut berdistribusi
tidak normal maka menggunakan uji
Wilcoxon. Hasil uji normalitas kadar LDL Deskripsi data kadar Kolesterol total
pre test adalah p = 0,02 dan post test nlai darah sebelum dan setelah pemberian
p = 0,22 yang berarti data tersebut pre test ekstrak Seledri
normal dan post test berdistribusi tidak Diketahui bahwa kadar Kolesterol
normal sehingga menggunanakan uji total sebelum pemberian ekstrak Seledri
alternatif (Wilcoxon). terbanyak adalah batas tinggi yaitu 50%
sebanyak 10 responden, yang optimal
HASIL PENELITIAN 35% sebanyak 7 responden dan kategori
Penelitian ini dilakukan di Panti tinggi 15% sebanyak 3 orang.
Wreda Darma Bhakti Kasih Surakarta Sedangkan kadar Kolesterol total
dengan jumlah populasi 51 orang. Sampel setelah pemberian ekstrak Seledri
yang sesuai kriteria inklusi dan ekslusi terbanyak adalah batas tinggi yaitu 50%
sebanyak 29 responden. Kemudian sebanyak 10 responden, yang optimal
Hartono, Pengaruh Pemberian Seledri (Apium Graveolens L.) 221

30% sebanyak 6 responden, sedang


dengan kategori tinggi 20% sebanyak 4 Hasil analisis uji Willcoxon kadar
orang. Trigliserida sebelum dan setelah
pemberian ekstrak Seledri pada Lansia
Deskripsi data kadar Trigliserida Kadar Trigliserida sebelum
sebelum dan setelah pemberian ekstrak pemberian ekstrak Seledri dengan hasil
Seledri. median 105,0 dan range 49 – 334
Diketahui bahwa kadar sedangkan Kadar Trigliserida sesudah
Trigliserida sebelum pemberian ekstrak pemberian ekstrak Seledri dengan hasil
Seledri terbanyak adalah batas normal median 130,5 dan range 60 – 334.
yaitu 70% sebanyak 14 responden, Adapun hasil dari P value 0,414
sedangkan yang kadar tinggi dan batas yang artinya tidak ada pengaruh antara
tinggi masing 15%. sebelum dan sesudah pemberian ekstrak
Sedangkan kadar Trigliserida Seledri
setelah pemberian ekstrak Seledri
terbanyak adalah batas normal yaitu 65% Hasil analisis uji Willcoxon kadar LDL
sebanyak 13 responden, yang tinggi 20% sebelum dan setelah pemberian ekstrak
sebanyak 4 responden, sedang dengan Seledri pada Lansia
kategori batas tinggi 15% sebanyak 3 Kadar LDL sebelum pemberian
orang ekstrak Seledri dengan hasil median 142
dan range 93 – 247 sedangkan Kadar LDL
Deskripsi data kadar LDL sebelum sesudah pemberian ekstrak Seledri dengan
dan setelah pemberian ekstrak Seledri hasil median 148 dan range 90 – 253.
Diketahui bahwa kadar LDL Adapun nilai P : 0,102 yang
sebelum pemberian ekstrak Seledri artinya tidak ada pengaruh antara sebelum
terbanyak adalah batas mendekati optimal dan sesudah pemberian ekstrak Seledri
yaitu 70% sebanyak 14 responden.
Sedangkan kadar LDL setelah PEMBAHASAN
pemberian ekstrak Seledri terbanyak Hasil Analis Paired t-test kadar
adalah batas mendekati optimal yaitu 60% Kolesteol Total sebelum dan setelah
sebanyak 12 responden pemberian ekstrak Seledri pada Lansia
menunjukkan P value 0,029 yang artinya
Hasil Analis Paired t-test kadar ada pengaruh antara sebelum dan sesudah
Kolesteol Total sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri, sedangkan
pemberian ekstrak Seledri pada Lansia. nilai mean naik dari 211,8 menjadi 220,35
Kadar Kolesterol total sebelum hal ini menunjukkan ada kenaikan kadar
pemberian ekstrak Seledri dengan hasil kolesterol pada lansia setelah pemberian
mean 211,8 dan standar deviasi 37,696 ekstrak Seledri.
sedangkan Kadar Kolesterol total setelah Hasil analisis uji Willcoxon kadar
pemberian ekstrak Seledri dengan hasil Trigliserida sebelum dan setelah
mean 220,35 dan standar deviasi 43,661. pemberian ekstrak Seledri pada Lansia
Adapun hasil dari P value 0,029 diperoleh nilai P : 0,414 yang artinya
yang artinya ada pengaruh antara sebelum tidak ada pengaruh antara sebelum dan
dan sesudah pemberian ekstrak Seledri sesudah pemberian ekstrak Seledri
222 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240

demikian juga nilai median sebelum KESIMPULAN DAN SARAN


pemberian ekstrak Seledri naik dari 105 Kadar kolesterol total pada Lansia
menjadi 130,5 hal ini menunjukkan ada sebelum pemberian ekstrak Seledri
kenaikan kadar Trigliserida sesudah dengan hasil mean 211,8 dan standar
pemberian ekstrak Seledri. deviasi 37,696 sedangkan Kadar
Hasil analisis uji Willcoxon kadar Kolesterol total setelah pemberian ekstrak
LDL sebelum dan setelah pemberian Seledri dengan hasil mean 220,35 dan
ekstrak Seledri pada Lansia diperoleh nilai standar deviasi 43,661.
P : 0,102 yang artinya tidak ada pengaruh Kadar Trigliserida sebelum
antara sebelum dan sesudah pemberian pemberian ekstrak Seledri dengan hasil
ekstrak Seledri. Kemudian terlihat nilai median 105,0 dan range 49 – 334
median juga ada kenaikan dari 142 naik sedangkan Kadar Trigliserida sesudah
menjadi 148, hal ini bisa di asumsikan pemberian ekstrak Seledri dengan hasil
bahwa ada kenaikan kadar LDL pada median 130,5 dan range 60 – 334.
lansia setelah pemberian ekstrak Seledri. Kadar LDL sebelum pemberian
Dari hasil-hasil analisis di atas hal ekstrak Seledri dengan hasil median 142
ini berbeda dengan hasil penelitian dan rang 93 – 247 sedangkan Kadar LDL
Febrina. E., Halimah. E., Sumiwi., SA sesudah pemberian ekstrak Seledri dengan
(2009) yang berjudul Aktivitas hasil median 148 dan range 90 – 253.
Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Herba Ada pengaruh antara sebelum dan
Seledri (Apium Graveolens L.) dari daerah sesudah pemberian ekstrak Seledri dengan
Bandung Barat pada tikus putih jantan nilai signifikasi 0,029. Nilai p < 0,05
galur Wistar Hasil penelitian sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, tidak
menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba ada pengaruh antara sebelum dan sesudah
seledri, pada hari ke-10 menurunkan kadar pemberian ekstrak Seledri terhadap
kolesterol total, trigliserida, dan LDL- penurunan Trigliserida dengan P value
kolesterol secara bermakna. Hasil 0,414. Nilai p > 0,05 sehingga H0 diterima
penelitian yang dilakukan oleh Juheini dan Ha ditolak, tidak ada pengaruh antara
(2002) sari air herba seledri yang sebelum dan sesudah pemberian ekstrak
diberikan pada hewan coba yaitu tikus Seledri terhadap penurunan LDL dengan
putih selama enam minggu perlakuan P value 0,102. Nilai p > 0,05 sehingga H0
menunjukkan adanya efek menurunkan diterima dan Ha ditolak.
kolesterol dan lipid, namun secara statistik Saran yaitu bagi penelitian dan
penurunan kadar kolesterol total dan pengembangan selanjutnya : Dapat
lemak total belum bermakna. Hal juga mengunakan desain eksperimen dengan
berbeda juga dikemukakan oleh Al Sanafi, kelompok kontrol dengan jumlah
AE (2014) bahwa bahwa Apium responden yang sangat memadai,
graveolens L dapat menurunkan Pemberian perlakuan dengan dosis
trigliserida, LDL dan VLDL dan bertingkat dan juga menggunakan
meningkatkan HDL secara signifikan dan kelompok kontrol dengan pemberian obat
indikasi yang lain Apium graveolens juga konvensional yang sudah di patenkan,
mengurangi pembentukan plak arteri. Hendaknya karakteristik umur responden
termasuk usia produktif, Hendaknya
Hartono, Pengaruh Pemberian Seledri (Apium Graveolens L.) 223

variabel perancu di restrikasi dengan


ketat.

DAFTAR RUJUKAN
Febrina. E., Halimah. E., Sumiwi., SA.,
2009. Aktivitas Antihiperlipidemia
Ekstrak Etanol Herba Seledri
(Apium Graveolens) dari Bandung
Barat. UNPAD.
Harmilah, Ekwanti, RD., Majid, A. 2014.
Jus Seledri (Apium Graveolens)
Menurunkan Tekanan Darah pada
Pasien dengan Hipertensi.
Yogyakarta.
Juheini, 2002. Manfaat Herba Seledri
(Apium Graveolens L) untuk
Menurunkan kolesteroldan lipid
dalam Darah Tikus Putih Diet
Tinggi Kolesterol dan Lemak.
Makara Sain Vol 6. Di unduh
tanggal 6 Agustus 2015.
Simons. L. A. 1986. Interrelation of
Lipids and Lipoprotein with
Coronary Artery Disease
Mortality in 19 Countries, The
American Journal of Cardiologi.
Hal 57
Sujarweni, W. dan Endrayanto, P. 2012.
Statistika untuk Penelitian.
Yogyakarta : Graha Ilmu

You might also like