Professional Documents
Culture Documents
Ni Luh Putu Diah Rupini, I Wayan Rai Widarta dan I Nengah Kencana Putra*
PS Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus Bukit
Jimbaran, Badung, Kode pos : 80361; Telp/Fax : (0361) 701801.
ABSTRACT
Cinnamon is a spice containing components of volatile oil, non-volatile oil and starch. This
study was aimed to determine the temperature and extraction time of cinnamon bark
(Cinnamomum burmanii) with optimum ultrasonic waves, so as to produce oleoresin.
Optimization of the temperature and extraction time of cinnamon bark was done by using
Response Surface Methodology. The design of central composite was used to study the
effects of temperature and time on the extraction of cinnamon bark with ultrasonic waves.
The results showed that the temperature of 58,3 oC and 77,7 minutes extraction of cinnamon
bark with ultrasonic waves produced oleoresin yield; and the highest content of
cinnamaldehyd of cinnamon bark respectively 26,5770% and 1,7280%. Meanwhile, the
value of the refractive index is equal to 1,5750 and the density is equal to 1,0360 g/cm 3.
Keywords : cinnamon bark (Cinnamomum burmanii); temperature; time; ultrasonic waves;
cinnamaldehyd
ABSTRAK
Kayu manis merupakan rempah–rempah yang mengandung komponen volatile oil, non-
volatile oil dan pati. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu dan waktu ekstraksi
kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii) dengan gelombang ultrasonik yang optimum,
sehingga dapat menghasilkan oleoresin. Optimasi suhu dan waktu ekstraksi kulit kayu manis
dilakukan dengan menggunakan Response Surface Methodology. Rancangan komposit pusat
digunakan untuk mempelajari pengaruh suhu dan waktu terhadap ekstraksi kulit kayu manis
dengan gelombang ultrasonik. Hasil penelitian menunjukan suhu 58,3oC dan waktu 77,7
*Korespondensi Penulis:
Email: nengahkencanap@yahoo.co.id
1
Rupini, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
menit ekstraksi kulit kayu manis dengan gelombang ultrasonik menghasilkan rendemen
oleoresin dan kandungan sinamaldehid kulit kayu manis yang tertinggi yaitu berturut–turut
sebesar 26,5770% dan 1,7280%. Sementara itu, nilai indeks bias yang di dapat adalah
sebesar 1,5750 dan berat jenis sebesar 1,0360 g/cm 3.
Kata kunci: kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii), suhu, waktu, gelombang ultrasonik,
sinamaldehid
Tabel 1. Data Hasil Optimasi Suhu dan Waktu Ekstraksi Kulit Kayu Manis Terhadap
Rendemen Oleoresin.
Re ndeme n Re ndeme n
Rendemen
90 < 18
1 8– 20
20– 22
22– 24
24– 26
> 26
80
Waktu
28
26
Re nde me n 24 70
22 100
80
20 60
40
18 50
60 40 Waktu 60
Suhu 70
45 505560 65
Suhu
50
Gambar 1. Grafik Respon Permukaan Gambar 2. Counter Plot Rendemen
Rendemen Oleoresin Oleoresin
40
Rupini, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
waktu yang singkat, proses difusi belum Pada Gambar 3 dan 4 menunjukkan
berlangsung optimal sehingga masih bahwa kandungan sinamaldehid kulit
banyak oleoresin yang tertinggal dalam kayu manis dapat dipertahankan semakin
jaringan bahan (Solehudin, 2001). meningkat dengan semakin tingginya
suhu dan semakin lama waktu proses
Kandungan Sinamaldehid Oleoresin ekstraksi hingga pada titik tertentu.
Kulit Kayu Manis Berdasarkan analisis nilai titik optimasi
Data hasil optimasi suhu dan waktu untuk menentukan kondisi optimum
ekstraksi kulit kayu manis terhadap respon yaitu kandungan sinamaldehid
kandungan sinamaldehid oleoresin dapat kulit kayu manis diketahui bahwa nilai
dilihat pada Tabel 2. optimum untuk suhu adalah 56,8568oC
Hasil model persamaan regresi dan waktu 66, 8570 menit. Pada titik–
optimasi suhu dan waktu ekstraksi kulit titik statisioner kandungan sinamaldehid
kayu manis terhadap kandungan kulit kayu manis diprediksi sebesar
sinamaldehid oleoresin adalah Y = -20,82 1,73%.
+ 0,599X1 + 0,1741X2 – 0,00529X 12 – Hasil optimasi proses ekstraksi
0,001316X2 2 + 0. Dimana, Y adalah menunjukkan bahwa kandungan
kandungan sianamaldehid kulit kayu sinamaldehid kulit kayu manis yang
manis, X1 adalah suhu proses ekstraksi dapat dipertahankan cukup tinggi. Hal ini
dan X2 adalah waktu proses ekstraksi menunjukkan bahwa variabel yang
dengan koefisien determinasi (R2) = mempengaruhi kandungan sinamaldehid
0,8634 yang diartikan bahwa suhu dan adalah suhu. Kandungan sinamaldehid
waktu memiliki pengaruh sebesar meningkat hanya sampai suhu
86,34% terhadap kandungan o
56,8568 C. Kenaikan suhu akan
sinamaldehid, sedangkan sisanya sebesar meningkatkan energi kinetik antar
13,66% dipengaruhi oleh faktor–faktor molekul sinamaldehid dan molekul
lain yang lain. pelarut, sehingga gaya tarik-menarik
Grafik respon permukaan dan antar kedua molekul juga meningkat,
counter plot dari kandungan akibatnya kelarutan sinamaldehid ke
sinamaldehid oleoresin masing–masing dalam pelarut bertambah. Namun, setelah
dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4. suhu 56,8568oC kadar sinamaldehid
Perubahana warna pada grafik dan menurun. Hal ini diduga adanya
counter plot menunjukkan adanya penguapan sebagian pelarut. Penguapan
perbedaan kandungan sinamaldehid ini menyebabkan berkurangnya
oleoresin dengan kombinasi suhu dan kemampuan melarutkan sinamaldehid
waktu yang berbeda. Warna putih pada (Jos, 2011). Diperkuat dengan penelitian
counter plot menunjukkan kandungan yang dilakukan Solehudin (2011),
sinamaldehid lebih dari 1,5; sedangkan pemanasan dapat menyebabkan sejumlah
warna hitam menunjukkan kandungan komponen oleoresin sinamaldehid dan
sinamaldehid kurang dari 0. Pada minyak atsiri menguap sehingga jumlah
Vol.4, No.1, Maret 2017. Optimasi Suhu dan Waktu Ekstraksi Kulit Kayu Manis…
Tabel 2. Data Hasil Optimasi Suhu dan Waktu Ekstraksi Kulit Kayu Manis Terhadap
Kandungan Sinamaldehid Oleoresin
Sinamaldehid Sinamaldehid
Sinamaldehid
90 < 0.0
0.0 – 0.5
0.5 – 1 .0
1 .0 – 1 .5
> 1 .5
80
Waktu
60
Sinamalde hid 1
70
100
0
80 50
60 Waktu
40
50
60 40 40
Suhu 70
45 505560 65
Suhu