You are on page 1of 11

Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan ISSN : 2527-8010 (ejournal)

Vol. 8, No. 3, 267-277, September 2019

PENGARUH SUHU DAN WAKTU EKSTRAKSI DENGAN GELOMBANG


ULTRASONIK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN
JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
The Influence of Time and Temperature with Ultrasonic Waves on Antioxidant Activity of Extracts
Guajava Leaves (Psidium Guajava L.)

Sandra Sekarsari1), I Wayan Rai Widarta2), Anak Agung Gede Ngurah Anom Jambe 2)
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana
2)
Dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran, Badung-Bali

ABSTRACT

This research was conducted to determine temperature and time extraction with ultrasonic waves on the antioxidant
activity of guajava leaf extract and obtain the temperature and extraction time with ultrasonic waves that are
appropriate to produce the highest antioxidant activity. The experimental design used in this research was a Factorial
Completely Randomized Design with time treatment consisting of 3 levels, namely 10 minutes, 20 minutes and 30
minutes and temperatures consisting of 3 levels, namely 40°C, 45°C and 50°C. The treatment was repeated two times,
so that 18 experimental units were obtained. Data were conducted using analyzed of variance and if treatment had a
significant effect, followed by Duncan's test. The results showed that the interaction between temperature and time of
extraction of guajava leaves with ultrasonic waves had a very significant effect (P<0.01) on yield, total phenol, total
flavonoids, total tannins and antioxidant activity of guajava leaves. The treatment of extraction temperature and
extraction time of guajava leaves with ultrasonic waves had very significant effect (P<0.01) on yield, total phenol, total
flavonoids, total tannins and antioxidant activity of guajava leaves. The best results showed that temperature of 45 oC
with time 20 minutes result antioxidant activity based on 89.03 %, free radical inhibition percentage with IC50 values
3.55 mg/L, yield 16.26 %, total phenol was 331.77 mgGAE/g extract, total flavonoids was 637.33 mgQE/g extract and
total tannins were 583.75 mgTAE/g.
Keywords : antioxidant, guajava leaves, temperature, time, ultrasonics,

PENDAHULUAN
Tanaman jambu biji merupakan tanaman yang paling umum flavonoid dapat berfungsi
yang memiliki sifat fungsional, hal ini karena sebagai antioksidan. Berdasarkan penelitian
bagian-bagian dari tanaman jambu biji Indriani (2006) bahwa ekstrak daun jambu
mempunyai khasiat dan manfaat yang baik biji lokal berdaging putih memiliki potensi
untuk kesehatan manusia. Salah satu bagian antioksidan terbaik dibandingkan dengan
dari tanaman jambu biji yang banyak daun jambu biji lokal berdaging merah yang
memiliki khasiat untuk kesehatan yaitu daun diekstrak dengan etanol 70% secara maserasi.
jambu biji. Daun jambu biji mengandung Daun jambu biji dalam industri farmasi
komponen bioaktif seperti flavonoid, tanin, sering digunakan sebagai obat herbal yaitu
fenolat dan minyak atsiri (Sudarsono et al., obat diare, karena kandungan tanin yang
2002). Rosalina (2014) menyatakan bahwa banyak terdapat di dalamnya. Selain sebagai
daun jambu biji mengandung total fenol obat herbal, komponen bioaktif yang
sebesar 267,272 mg GAE/g. Menurut Pratt terkandung pada daun jambu biji dalam
dan Hudson (1990), senyawa fenolik dan industri makanan dapat digunakan sebagai

*Korespondensi Penulis:
E-mail: sandrasekars@gmail.com1)

267
Sekarsari, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

antioksidan alami serta pewarna alami ekstraksi daun sirsak menggunakan ultrasonik
makanan dan minuman. melaporkan bahwa suhu 45oC dengan waktu
Komponen bioaktif yang terkandung 20 menit memberikan hasil yang terbaik
dalam suatu bahan dapat diperoleh dengan dengan nilai rendemen, total flavonoid dan
metode ekstraksi. Ekstraksi merupakan cara aktivitas antioksidan tertinggi. Penelitian
pemisahan komponen bioaktif dari larutannya terkait pengaruh suhu dan waktu ekstraksi
dengan menggunakan pelarut tertentu. daun jambu biji menggunakan metode
Terdapat berbagai macam metode ekstraksi gelombang ultrasonik belum pernah
yaitu maserasi, perkolasi, ultrasonik dan dilaporkan. Oleh karena itu diperlukan
soxhletasi. penelitian terkait suhu dan waktu ekstraksi
Metode ekstraksi yang digunakan dalam dengan gelombang ultrasonik yang tepat
penelitian ini adalah metode ekstraksi dengan untuk memperoleh aktivitas antioksidan yang
gelombang ultrasonik. Metode ekstraksi tinggi dari ekstrak daun jambu biji.
dengan mempergunakan gelombang
ultrasonik yaitu gelombang akustik dengan METODE PENELITIAN
frekuensi lebih besar dari 16 kHz. Metode Tempat dan Waktu Penelitian
ekstraksi dengan gelombang ultrasonik Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
diketahui memiliki kelebihan dibandingkan Analisis Pangan, Laboratorium Biokimia dan
dengan metode maserasi. Salah satu kelebihan Nutrisi Program Studi Ilmu dan Teknologi
metode ekstraksi ultrasonik adalah kecepatan Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, dan
ekstraksinya, dibandingkan dengan ekstraksi Laboratorium Biosains, Universitas Udayana.
secara termal atau konvensional. Metode Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli
ekstraksi dengan gelombang ultrasonik ini sampai September 2018.
lebih aman, lebih singkat, dan meningkatkan
jumlah rendemen kasar. Bahan dan Alat
Faktor yang dapat mempengaruhi ekstraksi Bahan baku yang digunakan dalam
adalah suhu dan waktu ekstraksi yang penelitian ini yaitu daun jambu biji (Psidium
digunakan. Ibrahim et al. (2015), melaporkan guajava L.) muda varietas pasar minggu yang
peningkatan suhu dalam proses ekstraksi berdaging putih yang diperoleh dari Desa
perlu diperhatikan, suhu ekstraksi yang terlalu Pancasari, Kabupaten Buleleng. Bahan kimia
tinggi dan waktu ekstraksi yang terlalu lama yang dipergunakan terdiri dari aquades, etanol
serta melampui batas optimum dapat PA (Merck), reagen Folin-Ciocalteau
menyebabkan hilangnya senyawa-senyawa (Merck), reagen Folin Denis (Merck),
pada larutan karena terjadi proses oksidasi. Na2CO3 (Merck), NaNO2 5% (Merck), AlCl3
Komponen bioaktif seperti flavonoid tidak 10% (Merck), NaOH 1M (Merck), air es,
tahan terhadap suhu tinggi diatas 50oC, asam galat (Sigma), kuersetin (Sigma), asam
sehingga mengalami perubahan struktur serta tanat (Sigma) dan 1,1-diphenyl-2-
menghasilkan ekstrak yang rendah. Suhu picrylhydrazil (DPPH) (Sigma).
ekstraksi yang terlalu rendah dan waktu Alat yang digunakan dalam penelitian ini
ekstraksi yang terlalu singkat akan terdiri dari botol sampel, aluminium foil,
menyebabkan komponen bioaktif yang kertas saring Whatman No. 1, rotary vacuum
terekstrak dari bahan tidak maksimal sehingga evaporator (IKA Labortechnik), pipet volume
komponen bioaktif yang diperoleh rendah (pyrex), timbangan analitik (sartorius),
(Yuliantari et al., 2017). spektrofotometer UV-VIS (Biochrom Libra),
Yuliantari et al., (2017) melakukan pipet tetes, beaker glass (pyrex), vortex, gelas
penelitian tentang pengaruh suhu dan waktu ukur (pyrex), erlenmeyer (pyrex), labu ukur

268
Vol. 8, No. 3, September 2019 Pengaruh Suhu dan Waktu…

(pyrex), corong kaca (pyrex), ultrasonic bath kemudian diekstraksi dengan kombinasi suhu
(Branson 2002), cawan porselen, blender 40oC, 45oC dan 50oC dengan waktu 10, 20,
(Philips), oven (Labo DO 225), loyang, water 30 menit menggunakan ultrasonic bath.
bath, tabung reaksi (pyrex), rak tabung reaksi, Bubuk daun jambu biji yang telah diekstraksi
kuvet, ayakan 60 mesh (Retsch), dan kertas dengan ultrasonic bath kemudian disaring
label. menggunakan kertas whatman no.1. Filtrat
yang diperoleh selanjutnya dilakukan
Pelaksanaan Penelitian evaporasi. Evaporasi dilakukan dengan rotary
Rancangan Penelitian dan Analisis Data vacuum evaporator dengan tekanan 100
Penelitian ini menggunakan Rancangan mbar, temperatur 40oC dan putaran 100 rpm
Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan (Hendryani et al., (2015) yang telah
perlakuan suhu dan waktu. Faktor pertama dimodifikasi). Ekstrak kental yang diperoleh
yaitu suhu ekstraksi (S) terdiri dari 3 taraf ditimbang dan dihitung rendemen ekstraknya
yaitu: S1 : suhu ekstraksi 40oC, S2 : suhu kemudian ditempatkan di dalam botol, untuk
ekstraksi 45oC, S3 : suhu ekstraksi 50oC. selanjutnya dilakukan penentuan total fenol,
Faktor yang kedua yaitu waktu ekstraksi (W) total flavonoid, total tanin serta aktivitas
yang terdiri dari 3 taraf yaitu: W1 : waktu antioksidan.
ekstraksi 10 menit, W2 : waktu ekstraksi 20
Parameter yang Diamati
menit, W3 : waktu ekstraksi 30 menit. Parameter yang diamati dalam
Perlakuan ini diulang sebanyak dua kali penelitian ini meliputi rendemen (AOAC,
sehingga diperolah 18 unit percobaan. Data 1999), total fenol (Garcia et al., 2007), total
yang diperoleh pada penelitian ini selanjutnya flavonoid (Xu dan Chang 2007), total tanin
dianalisis dengan sidik ragam dan apabila (Rajan et al., 2011) dan aktivitas antioksidan
perlakuan berpengaruh nyata akan dilanjutkan (Mosquera et al., 2009).
dengan uji Duncan (Steel and Torrie, 1993).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persiapan Sampel
Daun jambu biji muda varietas pasar Rendemen
minggu yang berdaging putih disortasi, dicuci Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
bersih kemudian dipotong-potong dan interaksi suhu dan waktu ekstraksi daun
dikeringkan dengan oven pada suhu 450C jambu biji dengan gelombang ultrasonik
selama 23 jam (kadar air sebesar 8,55%, berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
dengan kriteria daun berwarna hijau pudar rendemen ekstrak daun jambu biji. Perlakuan
dibanding keadaan segar dan mudah hancur suhu ekstraksi daun jambu biji dengan
ketika diremas). Daun jambu biji yang telah gelombang ultrasonik berpengaruh sangat
kering kemudian dihaluskan menggunakan nyata (P<0,01) terhadap rendemen ekstrak
blender kemudian diayak dengan ayakan 60 daun jambu biji. Perlakuan waktu ekstraksi
mesh. daun jambu biji dengan gelombang ultrasonik
berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
Ekstraksi Daun Jambu Biji rendemen ekstrak daun jambu biji. Nilai rata-
Bubuk daun jambu biji ditimbang rata rendemen ekstrak daun jambu biji dapat
sebanyak 15 gram dengan timbangan analitik, dilihat pada Tabel 1.
dimasukkan ke Erlenmeyer. Ditambahkan
etanol 70% sebanyak 150 ml (1:10),

269
Sekarsari, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

Tabel 1. Nilai rata-rata rendemen ekstrak daun jambu biji (%)


Perlakuan Waktu (menit)
Suhu (°C) 10 20 30
10,95 ± 0,46 b 14,32 ± 0,42 a 12,99 ± 0,84 a
40
B B B
12,86 ± 1,051 b 16,26 ± 0,85 a 13,54 ± 0,08 ab
45
A A A
12,17 ± 0,80 b 14,75 ± 0,70 a 12,44 ± 0,56 b
50
A B B
Keterangan : - Nilai rata-rata yang diikuti notasi yang sama dibawah nilai rata-rata pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).
- Nilai rata-rata yang diikuti notasi yang sama dibelakang nilai rata-rata pada baris yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).

Tabel 1 menyatakan bahwa rendemen 10 menit pada ekstraksi daun jambu biji akan
ekstrak daun jambu biji tertinggi didapat pada menyebabkan komponen bioaktif yang
perlakuan ekstraksi dengan suhu 45oC dengan terdapat pada daun jambu biji tidak terekstrak
waktu 20 menit yaitu 16,26%, sementara dengan maksimal karena proses difusi tidak
rendemen terendah terdapat pada perlakuan berlangsung secara optimal sehingga
ekstraksi dengan suhu 40oC dengan waktu 10 komponen bioaktif masih banyak yang
menit yaitu 10,95%. Rendemen ekstrak yang tertinggal di dalam bahan. Hal serupa telah
dihasilkan dipengaruhi oleh suhu dan waktu dibuktikan oleh Yuliantari et al., (2017) yang
ekstraksi yang digunakan. Suhu dan waktu melaporkan bahwa rendemen ekstrak daun
ekstraksi yang tepat dapat menghasilkan sirsak akan meningkat diikuti dengan suhu
ekstrak dengan rendemen yang tinggi. dan waktu ekstraksi yang meningkat hingga
Semakin meningkat suhu ekstraksi yang mencapai batas optimum.
digunakan hingga suhu 45 oC dan waktu
ekstraksi yang digunakan semakin lama Total Fenol
hingga 20 menit akan menghasilkan Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
rendemen ekstrak daun jambu biji yang interaksi suhu dan waktu ekstraksi daun
tinggi. Apabila suhu dan waktu ekstraksi yang jambu biji dengan gelombang ultrasonik
digunakan melebihi batas optimum yaitu suhu berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
45oC dengan waktu 20 menit akan total fenol ekstrak daun jambu biji. Perlakuan
menyebabkan rendemen yang dihasilkan suhu ekstraksi daun jambu biji dengan
menurun. Suhu ekstraksi yang terlalu tinggi gelombang ultrasonik berpengaruh sangat
dan waktu ekstraksi yang terlalu lama dan nyata (P<0,01) terhadap total fenol ekstrak
melebihi batas optimum akan menyebabkan daun jambu biji. Perlakuan waktu ekstraksi
hilangnya senyawa-senyawa yang tidak tahan daun jambu biji dengan gelombang ultrasonik
panas karena terjadi oksidasi (Ibrahim et al., berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
2015). total fenol ekstrak daun jambu biji. Nilai rata-
Suhu ekstraksi yang terlalu rendah yaitu rata total fenol ekstrak daun jambu biji dapat
40oC dan waktu ekstraksi yang singkat yaitu
dilihat pada Tabel 2.

270
Vol. 8, No. 3, September 2019 Pengaruh Suhu dan Waktu…

Tabel 2. Nilai rata-rata total fenol ekstrak daun jambu biji (mg GAE/g).
Perlakuan Waktu (menit)
Suhu (°C) 10 20 30
227,51 ± 6,01 b 275,74 ± 6,01 a 273,61 ± 7,02 a
40
B B B
271,49 ± 5,01 c 331,77 ± 7,02 a 304,11 ± 6,01 b
45
A A A
260,14 ± 8,02 b 283,54 ± 1,00 a 268,65 ± 2,00 ab
50
A B B
Keterangan : - Nilai rata-rata yang diikuti notasi yang sama dibawah nilai rata-rata pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).
- Nilai rata-rata yang diikuti notasi yang sama dibelakang nilai rata-rata pada baris yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).

Tabel 2 menunjukkan nilai rata-rata Proses ekstraksi dengan suhu ekstraksi


tertinggi total fenol diperoleh pada ekstraksi yang terlalu rendah yaitu 40oC dan waktu
dengan perlakuan suhu 45oC dengan waktu 20 ekstraksi yang singkat yaitu 10 menit pada
menit yaitu 331,77 mg GAE/g, sementara ekstraksi daun jambu biji akan menyebabkan
total fenol terendah terdapat pada ekstraksi senyawa fenol yang terdapat pada daun jambu
dengan perlakuan suhu 40oC dengan waktu 10 biji tidak terekstrak dengan maksimal karena
menit yaitu 227,52 mg GAE/g ekstrak. proses difusi tidak berlangsung secara optimal
Semakin meningkat suhu hingga 45oC dan sehingga senyawa fenol masih banyak yang
semakin lama waktu ekstraksi hingga 20 tertinggal di dalam bahan. Sari et al., (2012)
menit akan menyebabkan pelarut semakin melaporkan bahwa total fenol pada ekstrak
mudah untuk menarik zat-zat kimia yang Kappahycus alvarezzi akan meningkat diikuti
terdapat pada ekstrak sehingga menyebabkan dengan suhu dan waktu ekstraksi yang
kenaikan total fenol. Tetapi, suhu dan waktu meningkat hingga mencapai batas optimum
yang melebihi kondisi optimum yaitu suhu dan mengalami penurunan apabila melebihi
45oC dan waktu 20 menit akan menyebabkan batas optimumnya. Hasil total fenol pada
penurunan total fenol, hal ini terjadi karena penelitian ini lebih tinggi dibandingkan
proses ekstraksi telah mencapai keadaan dengan Rosalina (2014) yang melakukan
ekuilibrium, sehingga senyawa fenol yang penelitian terhadap kandungan fenol daun
terdapat dalam permukaan dan bagian dalam jambu biji dengan metode maserasi yang
solid sudah tidak dapat terekstrak lagi menghasilkan fenol sebesar 267,272 mg
(Margaretta et al., 2011). GAE/g.
Pada suhu ekstraksi yang semakin tinggi
Total Flavonoid
akan menyebabkan kelarutan senyawa fenol Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
dalam pelarut etanol semakin besar, selain itu interaksi suhu dan waktu ekstraksi daun
suhu yang semakin tinggi akan menyebabkan jambu biji dengan gelombang ultrasonik
jaringan dinding sel partikel solid semakin berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
lunak sehingga akan mempermudah total flavonoid ekstrak daun jambu biji.
perpindahan solute ke pelarut. Tetapi, suhu Perlakuan suhu ekstraksi daun jambu biji
yang terlalu tinggi yaitu lebih dari 45 oC dapat dengan gelombang ultrasonik berpengaruh
menyebabkan kerusakan pada bahan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap total flavonoid
sedang diproses sehingga mengakibatkan
ekstrak daun jambu biji. Perlakuan waktu
terjadinya penurunan total fenol (Margaretta
ekstraksi daun jambu biji dengan gelombang
et al., 2011).

271
Sekarsari, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

ultrasonik berpengaruh sangat nyata (P<0,01) biji. Nilai rata-rata total flavonoid ekstrak
terhadap total flavonoid ekstrak daun jambu daun jambu biji dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Nilai rata-rata total flavonoid ekstrak daun jambu biji (mg QE/g).
Perlakuan Waktu (menit)
Suhu (°C) 10 20 30
414,00 ± 14,14 b 584,00 ± 9,42 a 577,33 ± 28,28 a
40
B B AB
490,66 ± 18,85 b 637,33 ± 9,42 a 614,00 ± 14,14 ab
45
A A A
480,66 ± 14,14 c 620,66 ± 4,71 a 540,66 ± 14,14 b
50
A A B
Keterangan : - Nilai rata-rata yang diikuti notasi yang sama dibawah nilai rata-rata pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).
- Nilai rata-rata yang diikuti notasi yang sama dibelakang nilai rata-rata pada baris yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).

Tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata dengan molekul gula. Ikatan glikosida akan
tertinggi total flavonoid diperoleh pada mudah rusak atau putus pada suhu tinggi
ekstraksi dengan perlakuan suhu 45oC dengan (Rijke, 2005).
waktu 20 menit yaitu 637,33 mg QE/g, Suhu dengan waktu ekstraksi yang terbaik
sementara total flavonoid terendah terdapat dari penelitian ini adalah suhu 45oC dengan
pada ekstraksi dengan perlakuan suhu 40oC waktu 20 menit. Hal serupa juga dilaporkan
dengan waktu 10 menit yaitu 414,00 mg QE/g oleh Yuliantari et al., (2015) yang
ekstrak. Semakin tinggi suhu ekstraksi hingga menyatakan bahwa suhu 45oC dengan waktu
suhu 45oC dan semakin lama waktu ekstraksi 20 menit merupakan suhu dan waktu yang
hingga 20 menit akan menghasilkan total optimum untuk memperoleh total flavonoid
flavonoid yang tinggi. Suhu ekstraksi dan yang tertinggi pada daun sirsak.
waktu ekstraksi yang melewati batas optimum
yaitu suhu 45oC dengan waktu 20 menit akan Total Tanin
menyebabkan total flavonoid menurun, hal ini Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
disebabkan karena terjadinya proses oksidasi interaksi suhu dan waktu ekstraksi daun
terhadap senyawa flavonoid. Apabila suhu jambu biji dengan gelombang ultrasonik
ekstraksi yang digunakan semakin rendah berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
yaitu 40oC dan waktu ekstraksi yang total tanin ekstrak daun jambu biji. Perlakuan
digunakan semakin singkat yaitu 10 menit suhu ekstraksi daun jambu biji dengan
akan menyebabkan senyawa flavonoid pada gelombang ultrasonik berpengaruh sangat
bahan tidak akan terekstrak secara maksimal. nyata (P<0,01) terhadap total tanin ekstrak
Flavonoid merupakan senyawa fenol yang daun jambu biji. Perlakuan waktu ekstraksi
memiliki sistem aromatik yang terkonjugasi daun jambu biji dengan gelombang ultrasonik
(Harborne, 1996 dalam Hudaya, 2015). berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap
Sistem aromatik terkonjugasi mudah rusak total tanin ekstrak daun jambu biji. Nilai rata-
pada suhu tinggi. Selain itu, beberapa rata total tanin ekstrak daun jambu biji dapat
golongan flavonoid memiliki ikatan glikosida dilihat pada Tabel 4.

272
Vol. 8, No. 3, September 2019 Pengaruh Suhu dan Waktu…

Tabel 4. Nilai rata-rata total tanin ekstrak daun jambu biji (mg TAE/g).
Perlakuan Waktu (menit)
Suhu (°C) 10 20 30
402,50 ± 13,25 b 477,50 ± 13,25 a 471,25 ± 13,25 a
40
B B B
483,75 ± 13,25 b 583,75 ± 22,09 a 543,12 ± 8,83 a
45
A A A
455,62 ± 8,83 b 524,37 ± 26,51 a 430,62 ± 8,83 c
50
A AB C
Keterangan : - Nilai rata-rata yang diikuti notasi yang sama dibawah nilai rata-rata pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).
- Nilai rata-rata yang diikuti notasi yang sama dibelakang nilai rata-rata pada baris yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).

Tabel 4 menyatakan bahwa nilai rata-rata aktivitas antioksidan ekstrak daun jambu biji.
tertinggi total tanin diperoleh pada ekstraksi Perlakuan suhu ekstraksi daun jambu biji
dengan perlakuan suhu 45oC dengan waktu 20 dengan gelombang ultrasonik berpengaruh
menit yaitu 583,75 mg TAE/g, sementara sangat nyata (P<0,01) terhadap aktivitas
total tanin terendah terdapat pada ekstraksi antioksidan ekstrak daun jambu biji.
dengan perlakuan suhu 40oC dengan waktu 10 Perlakuan waktu ekstraksi daun jambu biji
menit yaitu 402,50 mg TAE/g ekstrak. dengan gelombang ultrasonik berpengaruh
Semakin tinggi suhu ekstraksi yang sangat nyata (P<0,01) terhadap aktivitas
digunakan hingga suhu 45oC dan semakin antioksidan ekstrak daun jambu biji. Nilai
lama waktu ekstraksi hingga 20 menit akan rata-rata aktivitas antioksidan ekstrak daun
menghasilkan total tanin semakin tinggi. Pada jambu biji dapat dilihat pada Tabel 5.
suhu dan waktu yang telah mencapai titik Tabel 5 menunjukkan nilai rata-rata
optimum yaitu suhu 45 oC dengan waktu 20 tertinggi aktivitas antioksidan diperoleh pada
menit, total tanin mengalami penurunan, hal pada perlakuan ekstraksi dengan suhu 45oC
ini disebabkan karena proses ekstraksi total dengan waktu 20 menit yaitu 89,03% dan
tanin pada suhu dan waktu tersebut sudah aktivitas antioksidan terendah terdapat pada
mencapai titik optimum, sehingga proses perlakuan ekstraksi dengan suhu 40oC dengan
difusi sudah tidak berlangsung. waktu 10 menit yaitu 77,90%.
Proses ekstraksi dengan suhu ekstraksi Aktivitas antioksidan ekstrak daun jambu
yang terlalu rendah yaitu 40 oC dan waktu biji meningkat seiring dengan meningkatnya
ekstraksi yang singkat yaitu 10 menit pada senyawa yang bersifat antioksidan seperti
ekstraksi daun jambu biji akan menyebabkan total flavonoid, total fenol dan total tanin,
senyawa tanin yang terdapat pada daun jambu tetapi setelah mencapai kondisi yang
biji tidak terekstrak dengan maksimal karena optimum, maka aktivitas antioksidan akan
proses difusi tidak berlangsung secara optimal menurun selaras dengan penurunan senyawa
sehingga senyawa tanin masih banyak yang yang bersifat antioksidan. Berdasarkan
tertinggal di dalam bahan. penelitian Kosakih (2017), proses pemanasan
mampu mengekstrak lebih banyak senyawa
Aktivitas Antioksidan
antioksidan, tetapi proses pemanasan yang
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa berlebihan akan menyebabkan kerusakan
interaksi suhu dan waktu ekstraksi daun aktivitas antioksidan.
jambu biji dengan gelombang ultrasonik
berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap

273
Sekarsari, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

Tabel 5. Nilai rata-rata aktivitas antioksidan ekstrak daun jambu biji (%).
Perlakuan Waktu (menit)
Suhu (°C) 10 20 30
77,90 ± 0,82 c 86,37 ± 0,14 a 83.09 ± 0,41 b
40
C B B
79,50 ± 0,61 c 89,03 ± 0,43 a 86,85 ± 0,21 b
45
A A A
78,92 ± 1,03 b 87,09 ± 0,57 a 81,24 ± 0,84 b
50
B B C
Keterangan : - Nilai rata-rata yang diikuti notasi yang sama dibawah nilai rata-rata pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).
- Nilai rata-rata yang diikuti notasi yang sama dibelakang nilai rata-rata pada baris yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).

Penelitian ini, total flavonoid, total fenol


dan total tanin memiliki korelasi positif
terhadap aktivitas antioksidan berdasarkan
penangkapan radikal DPPH. Grafik hubungan
antara total flavonoid, total fenol dan total
tanin dengan aktivitas antioksidan ekstrak
daun jambu biji dapat dilihat pada Gambar
1A, 1B dan 1C.

C)
Gambar 1. Hubungan antara total flavonoid (A), total fenol (B)
dan total tanin (C) dengan aktivitas antioksidan
ekstrak daun jambu biji.

Gambar 1 menunjukkan korelasi antara


total flavonoid dengan aktivitas antioksidan
pada perlakuan suhu dan waktu ekstraksi.
A) Koefisien korelasi (R²) antara total flavonoid
dengan aktivitas antioksidan ekstrak daun
jambu biji sebesar 0,9105, koefisien korelasi
(R²) antara total fenol dengan aktivitas
antioksidan ekstrak daun jambu biji sebesar
0,728 sedangkan koefisien korelasi (R²)
antara total tanin dengan aktivitas antioksidan
ekstrak daun jambu biji sebesar 0,728. Nilai
koefisien korelasi yang dihasilkan
menunjukan korelasi yang kuat, sehingga
dapat disimpulkan bahwa aktivitas
antioksidan ekstrak daun jambu biji
dipengaruhi oleh total flavonoid, total fenol
B) dan total tanin. Addai et al., (2013)

274
Vol. 8, No. 3, September 2019 Pengaruh Suhu dan Waktu…

menyatakan bahwa nilai korelasi antara Total 2. Perlakuan suhu ekstraksi dan waktu
Phenolic Content (TPC) dan Total Flavonoid ekstraksi daun jambu biji dengan
Content (TFC) terhadap aktivitas antioksidan gelombang ultrasonik berpengaruh sangat
sebesar > 0,72 merupakan korelasi yang kuat, nyata terhadap rendemen, total fenol,
sehingga disimpulkan bahwa aktivitas total flavonoid, total tanin dan aktivitas
antioksidan dipengaruhi oleh TPC dan TFC. antioksidan ekstrak daun jambu biji.
Berdasarkan hasil analisis yang telah 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dilakukan, suhu 45oC dengan waktu 20 menit suhu 45oC dengan waktu 20 menit
memberikan perlakuan yang terbaik mampu menghasilkan ekstrak daun
berdasarkan nilai aktivitas antioksidan yang jambu biji yang memiliki aktivitas
tinggi disertai dengan total flavonoid, total antioksidan tertinggi berdasarkan
fenol dan total tanin yang juga tinggi persentase penghambatan radikal yaitu
dibandingkan dengan perlakuan yang lain, 89,03% dengan nilai IC50 sebesar 3,55
sehingga perlakuan ini dipilih untuk diuji mg/L, rendemen sebesar 16,26%, total
penentuan IC50. fenol sebesar 331,77 mgGAE/g ekstrak,
Berdasarkan analisis regresi linier total flavonoid sebesar 637,33 mgQE/g
konsentrasi ekstrak daun jambu biji dengan ekstrak dan total tanin sebesar 583,75
aktivitas antioksidan (%) didapatkan nilai IC50 mgTAE/g ekstrak.
sebesar 3,55 mg/L. Semakin rendah nilai IC50
Saran
maka semakin besar kemampuan
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
antioksidannya. Menurut Blois (1958) suatu terkait aplikasi ekstrak daun jambu biji pada
senyawa memiliki aktivitas antioksidan yang produk pangan.
sangat kuat apabila memiliki nilai IC 50 < 50
mg/L, sehingga ekstrak daun jambu biji dalam DAFTAR PUSTAKA
penelitian ini termasuk dalam kategori sangat
Addai, Z.R., A. Abdullah dan S.A. Mutalib.
kuat. Nilai IC50 dari ekstrak daun jambu biji
2013. Effect of extraction solvent on
pada penelitian ini lebih rendah dibandingkan
the phenolic content ant antioxidant
nilai IC50 dari ekstrak etanol 70% daun jambu
properties of two papaya cultivars. J.
biji yang dilaporkan Hidayati (2015) yaitu
of Medicinal Plants Research. 7(47):
8,29 mg/L. Lebih rendah juga dibandingkan
3354-3359.
dengan IC50 dari ekstrak etanol daun jambu
biji yang dilaporkan oleh Rosalina (2014) AOAC. 1999. Official Method of Analysis of
yaitu sebesar 8,838 mg/L. Association Official Agriculture
Chemist Washington DC.
KESIMPULAN DAN SARAN Blois, M.S. 1958. Antioxidant determinations
Kesimpulan by the use of a stable free radical. J.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Nature, 181 : 1199-1200.
dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa Dewi, R.A.S. 2011. Uji Kualitatif dan
hal sebagai berikut : Kuantitatif Tanin Pada Kulit Batang
1. Interaksi antara suhu dan waktu ekstraksi dan Daun Belimbing Wuluh
daun jambu biji dengan gelombang (Averrhoa bilimbi L.) Secara
ultrasonik berpengaruh sangat nyata Sektrofotometri Menggunakan
terhadap rendemen, total fenol, total Pereaksi Biru Prusia. Skripsi. Tidak
flavonoid, total tanin dan aktivitas dipublikasikan. Fakultas Farmasi
antioksidan ekstrak daun jambu biji. Universitas Surabaya, Surabaya.

275
Sekarsari, dkk. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan

Garcia, C.A., G. Gavino, M.B. Mosqueda, P. Ekstrak Daun Sirsak (Annona


Hevia dan V.C. Gavino. 2007. muricata L.) Serta Aplikasinya Dalam
Correlation of tocopherol, tokotrienol, Produk Hard Candy. Skripsi. Tidak
γ-oryzanol and total polyphenol dipublikasikan. Fakultas Teknologi
content in rice bran with different Pertanian Universitas Katolik Soegija
antioxidant capacity assays. J. Food Pranata, Semarang.
Chemistry. 102: 1228-1232. Margaretta, S., S.D. Hanyani, N. Indraswati
Hendryani, R., M. Lutfi, L.C. Hawa. 2015. dan H. Hindarso. 2011. Ekstraksi
Ekstraksi antioksidan daun sirih merah senyawa phenolic Pandanus
kering (Piper crotatum) dengan amaryllifolius Roxb sebagai
metode pra-perlakuan ultrasonic antioksidan alami. Jurnal Widya
assisted extraction (kajian Teknik. 10(1):21-30.
perbandingan jenis pelarut dan lama Mosquera, O.M., Y.M. Correa dan J. Nino.
ekstraksi). Jurnal Bioproses
2009. Antioxidant activity of plants
Komoditas Tropis. 3(2):33-38. extract from Colombian flora Braz. J.
Hidayati, T. 2015. Penentuan Fraksi Aktif Pharm. 19(2A): 382-387.
Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
Pratt, D.E. dan B. J. F. Hudson. 1990. Natural
guajava) Sebagai Antioksidan. Antioxidant Not Exploited
Skripsi. Tidak dipublikasikan. Commercially of Food Antioxidant.
Fakultas Matematika dan Ilmu Hudson (ed) Elsevier Applied Science,
Pengetahuan Alam IPB, Bogor. London.
Hudaya, T., A. Sabianto, S. Prasetyo. 2015. Rajan, S., S. Mahalakshmi, V. Deepa, K.
Tannin Removal by Hot Water as the Sathya, S. Shajitha dan T.
PreTreatment of the Multi Stages Thirunalasundari. 2011. Antioxidant
Extraction of Phaleria macrocarpa potentials of punica granatum fruit
Bioactive Compounds. Prosiding rind extracts. International Journal of
Seminar Nasional Teknik Kimia
Pharmacy and Pharmaceutical
Kejuangan. Fakultas Teknologi Sciences 3:82-88.
Industri UPN, Yogyakarta.
Rijke, E. 2005. Trace-level Determination of
Ibrahim, A.M., Yunita dan H.S. Feronika. Flavonoids and Their Conjugates
2015. Pengaruh suhu dan lama waktu Application ti Plants of The
ekstraksi terhadap sifat kimia dan fisik Leguminosae Family. Disertasi. Tidak
pada pembuatan minuman sari jahe dipublikasikan. Universitas
merah dengan kombinasi penambahan Amsterdam, Amsterdam.
madu sebagai pemanis. Jurnal Pangan
dan Agroindustri. 3 (2):530-541. Rosalina, A.N. 2014. Korelasi Kandungan
Fenolat dan Flavonoid Terhadap
Indriani, S. 2006. Aktivitas Antioksidan Aktivitas Penangkap Radikal Ekstrak
Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Daun Kepel (Stelechocarpus burahol)
guajava L.). J. II. Pertanian Indonesia. Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)
11:1. dengan Metode DPPH dan FTC.
Kosakih, F. 2017. Pengaruh Jenis Pelarut, Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Suhu dan Lama Wakti Ekstraksi Fakultas Farmasi Universitas
Terhadap Aktivitas Antioksidan Pada Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

276
Vol. 8, No. 3, September 2019 Pengaruh Suhu dan Waktu…

Sari, D.K., D.H. Wardhani dan A.


Prasetyaningrum. 2012. Pengujian
Kandungan Total Fenol Kappahycus
alvarezzi Dengan Metode Ekstraksi
Ultrasonik Dengan Variasi Suhu dan
Waktu. Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi ke 3. 1(1):40-44.
Steel, R.G.D., dan J.H. Torrie. 1993. Prinsip
dan prosedur statistika suatu
pendekatan biometrik. Penerjemah B.
Sumantri. PT. Gramedia Pustaka,
Jakarta.
Sudarsono, G.D., S. Wahyono, I.A. Donatus
dan Purnomo. 2002. Tumbuhan Obat
II (Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan
Penggunaan). Pusat Studi Obat
Tradisional-Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Xu, B.J. dan S.K.C. Chang. 2007. A
Comperative study on phenolic
profiles and antioxidant activities of
legumes as affectedby extraction
solvents. Journal of Food Science.
72(2):159-166.
Yuliantari, N.W.A., I.W.R. Widarta dan
I.D.G.M. Permana. 2017. Pengaruh
suhu dan waktu ekstraksi terhadap
kandungan flavonoid dan aktivitas
antioksidan daun sirsak (Annona
muricata L.) menggunakan ultrasonik.
Scientific Journal of Food
Technology. 4(1): 35-42.

277

You might also like