You are on page 1of 8

Jurnal Teknologi Pertanian Volume 8, Nomor 1, Juni 2017

ISOLASI DAN AKITIVITAS SPESIFIK ENZIM LIPASE INDIGENOUS BIJI


KENARI
Isolation and Specific Activity of Indigenous Lipase Enzyme in Canarium Nut

G.S. Suhartati Djarkasi 1), Sri Raharjo 2), Zuheid Noor 2)


1)
Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Unsrat dan 2) Jurusan Teknologi
Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM
E-mail: tati_su@yahoo.com

Abstract

In general, plant oil resources has lypase enzyme which can


hidrolyze oil to free fatty acids. The free fatty acid formed relatively easier
to be oxidazed than that of in the form of triglycerides. The aims of this
research are to investigate the specific activity of endogenous lypase
enzyme and its optimum temperature. The protein was extracted by
ammonium sulphate, dialysed, then fractionated through Sephadex G-100.
The research proceeds with measurement activities of endogenous
enzyme extracted from canarium kernel. From the research konwn that
activities of lypase endogenous from Canarium indicum and Canarium
vulgare are similar. It’s known that the more purification factor (PF)
attained the higher specific activity (SA) achieved. Crude extract for
Canarium indicum with FP=1 gives the SA=0.033 µmol/mg. When the PF
is increased become 4.98 with saturation 70 % sodium sulphate, the SA
value become 0.16 µmol/mg. Then, purification with sephadex G-100 for
column chromatography cause the PF increase to 55.54 and the SA is 1.83
µmol/mg. In addition, for Canarium vulgare the higher PF give the more
SA. Crude extract for Canarium vulgare with FP=1 gives the SA=0,033
µmol/mg. When the PF increase becomes 4.57 with saturation 70 %
sodium sulphate, the SA value is 0.17 µmol/mg. Then, purification with
sephadex G-100 for column chromatography, the PF increase to 51.13 and
the SA is 1.94 µmol/mg. The optimum temperature of endogenous lipase
from Canarium indicum is similar to lipase endogenous from Canarium
vulgare, i.e 40°C. The free fatty acid content of Canarium indicum and
Canarium vulgare kernel are 0.19±0.06% and 0.20±0.04%, respectively.
After drying, free fatty acid content of Canarium indicum and Canarium
vulgare kernel increase to 0.30±0.04% and 0.37±0.06%, respectively. The
increase of free fatty acid has positive correlation with lipase activities.

Keywords: kenari, lipase, enzyme activity

PENDAHULUAN Utara, Maluku, dan pulau Seram. Kenari


Kenari merupakan tanaman asli merupakan tanaman tropik yang tergolong
Indonesia yang banyak tumbuh di daerah dalam famili Burseraceae, genus
Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi Canarium, dan memiliki sekitar 100

28
Isolasi Dan Akitivitas Spesifik Enzim …………G. S. S. Djarkasi, S. Raharjo, Z. Noor

spesies yang kebanyakan tumbuh di hutan mengalami perubahan struktur dan suhu
lembab dataran rendah di daerah penyimpanan pada kisaran suhu tersebut,
Melanesia (Kennedy dan Clarke, 2004). reaksi pembebasan asam lemak dari sistem
Leenhouts (1956) mengemukakan bahwa ester segera terjadi. Kenyataan ini
ada 3 spesies kenari komersil yaitu C. merupakan indikasi bahwa minyak biji
indicum (di Minahasa), C. vulgare (di kenari telah mengalami penurunan mutu,
Sangihe Talaud), dan C. ovatum (di karena asam lemak bebasnya meningkat.
Philipina). Enzim lipase mempunyai suhu
Biji kenari yang baru dipanen optimun dengan kisaran yang besar.
adalah benda biologis. Sebagai benda Lipase dari rice bran (kulit padi) suhu
biologis, biji kenari akan mengalami optimun adalah 40°C (Bhardwaj, et al.,
perubahan komposisinya sebelum 2001), lipase dari kelapa 35°C (Ejedegba,
dilakukan pengolahan. Salah satu et al., 2007), lipase dari biji sunflower 35 -
perubahan biokimiawi yang dapat terjadi 50°C (Sagiroglu dan Arabaci, 2005), dan
adalah adanya aktivitas enzim lipase lipase dari biji Caesalpinia bonducella L
indigenous dalam biji kenari. Enzim 30°C (Pahoja, et al., 2001).
tersebut dapat kontak dengan substrat yang Isolasi dan pemurnian enzim
berupa trigliserida dalam biji kenari merupakan proses yang melibatkan
apabila terjadi perubahan struktur biji beberapa tahap, yaitu ekstraksi,
kenari akibat pengaruh lingkungan. Akibat pengendapan protein, sentrifuse, dialisis,
kontak antara substrat dan enzim, terjadi dan pemisahan dengan kromatografi
reaksi hidrolisis yang menghasilkan asam kolom (Brockerhoff dan Jensen, 1974).
lemak bebas yang dapat menyebabkan Pada tahap ekstraksi, dinding dan
ketengikan (DeMan, 1999). membran sel dipecahkan sehingga enzim
Secara umum, lipase didefinisikan (protein) keluar ke dalam medium.
sebagai enzim yang menghidrolisis asam Pengendapan protein didasarkan atas
lemak rantai panjang pada bagian antar perbedaan kelarutan. Garam amonium
muka (interface) minyak-air. Substrat sulfat adalah paling umum digunakan
alami enzim lipase adalah trigliserida dari untuk tujuan tersebut. Keuntungan
asam lemak rantai panjang. Trigliserida menggunakan garam ini adalah sangat
tersebut tidak larut di dalam air dan enzim mudah larut dalam air, tidak toksik, dan
lipase dikarakterisasi dengan melihat dapat menstabilkan enzim (Scopes, 1982).
kemampuannya dalam mengkatalisa Untuk memisahkan cairan dari endapan
hidrolisis ikatan ester pada interfase secara protein, dilakukan dengan sentrifuse pada
cepat, yaitu antara fase substrat dan fase kecepatan 10.000 rpm dengan suhu 4°C
cair (Shahani, 1975). Jadi lipase selama 20 menit. Dialisa dilakukan dengan
menghidrolisis ester asam lemak yang menggunakan kantong selofan yang diisi
tidak larut, meskipun secara normal dengan filtrat enzim, kemudian direndam
gliserida merupakan substrat yang lebih dalam pelarut bebas ion atau larutan bufer.
disukai. Oleh sebab itu, lipase Selama dialisa, pelarut disirkulasi dengan
(triasilgliserol asilhidrolase, E.C. 3.1.1.3) menggunakan stirrer dan setiap jangka
adalah enzim yang sangat penting baik waktu tertentu pelarut diganti untuk
secara fisiologis maupun industri. Dalam mempercepat dialisa. Tahap selanjutnya
tanaman, lipase dijumpai dalam jaringan adalah pemurnian enzim menggunakan
penyimpan energi (Nus et al., 2006). kromatografi kolom.
Aktivitas enzim ini dipengaruhi Tujuan penelitian ini adalah
oleh beberapa faktor, terutama suhu menentukan aktivitas spesifik enzim lipase
penyimpanan. Pada umumnya suhu indigenous biji kenari dan suhu
optimum enzim lipase berkisar antara 30 - optimumnya.
40 °C (Shahani, 1975). Apabila biji

29
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 8, Nomor 1, Juni 2017

METODOLOGI PENELITIAN Amonium sulfat padat


A. Bahan dan Alat ditambahkan pada larutan ekstrak kasar
Bahan baku yang digunakan dalam dengan kejenuhan 70% diaduk selama 1
penelitian ini adalah buah kenari segar jam pada suhu 4C dan dibiarkan selama
spesies Canarium indicum dan Canarium 12 jam selanjutnya disentrifus dengan
vulgare yang diperoleh dari Kabupaten kecepatan 10000 rpm pada suhu 4C
Minahasa dan Kabupaten Sangihe-Talaud selama 20 menit. Endapan diambil sebagai
Propinsi Sulawesi Utara. Tingkat ketuaan ekstrak protein.
buah kenari yaitu matang penuh dengan Protein diresuspensi dengan buffer
karakteristik kulit buah berwarna hitam. (0,1 M Tris HCl, pH 7,0), selanjutnya
Bahan kimia yang digunakan antara lain: didialisa dengan buffer yang sama (0,1 M
alkohol, dietil eter, aseton, isooktan, Tris-HCl, pH 7,0) dengan volume
amonium sulfat, bufer fosfat pH 8,0, bufer sebanyak ±2 liter selama 12 jam. Proses
Tris HCl pH 7,0 dan pH 8,0, NaCl, ini untuk menghilangkan sisa amonium
Sephadex G-100, asam oleat, minyak sulfat.
olive, dan bahan-bahan kimia lain untuk 3). Fraksinasi Dengan Kromatografi
analisis, diperoleh dari Sigma. Kolom
Alat yang digunakan dalam Ekstrak protein kenari dilakukan
penelitian antara lain: timbangan, grinder, pemisahan dengan kromatografi kolom
inkubator, pengering kabinet, unit kolom menggunakan matriks sephadex G-100
kromatografi 30 x 1,5 cm, membran ukuran kolom (30x1,5cm) dan dielusi
dialisa (D-0655), fraction collector dengan buffer Tris-HCl pH 7,0. Laju
(Biorad, Model 210), vortex, waterbath, aliran adalah 30 ml/jam. Sampel
spektrofotometer ultra violet (Shimadzu, dikumpulkan setiap 3 ml dengan
UV-1650 PC), magnetic stirrer, mengunakan fraction collector. Masing-
sentrifugasi (Beckman, Model J2-21), dan masing fraksi dianalisa aktivitas lipolitik
peralatan gelas baik untuk kebutuhan dan kadar protein.
prepasi maupun analisis. 4). Stabilitas Enzim Lipase Terhadap
Suhu
B. Prosedur Penelitian Untuk mengetahui stabilitas
1). Persiapan Ekstrak Kasar Kenari terhadap suhu, enzim lipase diinkubasikan
Buah kenari segar dikupas kulitnya selama 30 menit pada berbagai tingkat
sehingga diperoleh NIS (nut-in-shell). NIS suhu (20, 30, 40, 50, 60, 70, dan 80ºC
dipecah tempurungnya sehingga diperoleh pada pH 7,0) dalam buffer Tris-HCl.
kernel atau biji kenari. Biji kenari Selanjutnya, enzim dianalisa aktivitasnya.
dikeringkan dengan menggunakan alat
pengering kabinet pada suhu 55-60ºC HASIL DAN PEMBAHASAN
selama 10 jam. A. Aktivitas enzim lipase yang
Sebanyak 5 gram biji kenari diekstrak dari biji kenari terhadap
ditimbang kemudian dihaluskan substrat minyak olive
menggunakan grinder. Biji kenari halus
(homogenat) ditambahkan buffer fosfat pH Aktivitas spesifik, recovery, dan
8,0 mengandung NaCl 0,4 M, (1:10, w/v), faktor purifikasi protein enzim lipase yang
kemudian diaduk menggunakan magnetic diekstrak dari biji Canarium indicum dapat
stirrer selama 1 jam diikuti sentrifus pada dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 dapat
10000 rpm selama 20 menit pada suhu 4ºC diketahui bahwa aktivitas spesifik
. Supernatan yang diperoleh adalah larutan meningkat dengan makin meningkatnya
ekstrak kasar. faktor purifikasi (FP)nya.
2). Pengendapan Protein Dengan Ekstrak kasar dengan FP=1, nilai
Amonium Sulfat aktivitas spesifiknya = 0,002 µmol/mg.

30
Isolasi Dan Akitivitas Spesifik Enzim …………G. S. S. Djarkasi, S. Raharjo, Z. Noor

Peningkatan FP menjadi 4,98 dengan makin murni protein enzim, makin tinggi
pengendapan dalam amonium sulfat aktivitasnya sebagai enzim. Hal ini sesuai
kejenuhan 70 % meningkatkan aktivitas yang dikemukakan oleh Lehninger (1982)
spesifik menjadi 0,011 µmol/mg. Pada aktivitas spesifik merupakan suatu ukuran
penelitian ini, pengendapan protein dengan kemurnian enzim dan nilainya meningkat
amonium sulfat kejenuhan 70 % mampu selama pemurnian suatu enzim dan
meningkatkan aktivitas spesifik enzim menjadi maksimum dan tetap (konstan)
lipase. Selanjutnya, protein enzim jika enzim sudah berada pada keadaan
difraksinasi dengan sephadex G-100 dan murni. Aktivitas spesifik enzim
hasilnya menunjukkan bahwa dengan FP didefinisikan sebagai jumlah unit enzim
sebesar 55,39, aktivitas spesifik meningkat per miligram protein.
menjadi 0,122 µmol/mg. Ini berarti bahwa

Tabel 1. Aktivitas spesifik enzim lipase yang diekstrak dari biji kenari Canarium indicum

Volu Aktivitas Aktivitas Total Faktor


Protein Recovery
Fraksi me Enzim spesifik Aktivitas Purifika
(mg/mL) (%)
(mL) (µmol/mL) (µmol/mg) (µmol) si

Ekstrak Kasar 50 148,64 0,328 0,002 16,40 100 1

Pengendapan dg
5 227,67 2,501 0,011 12,51 76,26 4,98
amonium sulfat

sephadex G-100 30 0,3 0,037 0,122 1,10 6,71 55,39

Dengan cara yang sama, telah 2, dan 3, tetapi puncak yang paling
dianalisa aktivitas spesifik dan FP protein dominan adalah puncak 2. Munculnya tiga
biji kenari Canarium vulgare. Hasilnya puncak disebabkan karena penggunaan
adalah, dengan FP=1, aktivitas spesifiknya Sephadex G-100 meloloskan protein
= 0,003 µmol/mg. Pada peningkatan FP dengan ukuran molekul 4000-150000
sebesar 4,57, aktivitas spesifiknya adalah dalton (Whitaker, 1994). Dengan
0,012 µmol/mg. Pada FP= 51,04 aktivitas demikian, hasil fraksinasi memungkinkan
spesifiknya adalah 0,130 µmol/mg (Tabel munculnya tiga puncak. Setiap puncak
2). diuji aktivitasnya dan aktivitas yang paling
Protein hasil pengendapan dengan tinggi dari ketiga puncak adalah pada
amonium sulfat pada kejenuhan 70% puncak nomor 2. Berdasarkan pada data
difraksinasi menggunakan kromatografi jumlah protein dan aktivitasnya dapat
kolom dengan jenis matrik Sephadex G- diduga bahwa puncak nomor 2 adalah
100. Fraksi yang diperoleh dianalisa lipase. Lipase ini ikut berperan dalam
protein dan aktivitas enzimnya, hasilnya menentukan jumlah asam lemak bebas
dapat dilihat pada Gambar 1 untuk pada sistem minyak kenari baik untuk
Canarium indicum dan Gambar 2 untuk Canarium indicum maupun untuk
Canarium vulgare. Dari gambar tersebut Canarium vulgare.
dapat diketahui bahwa ada tiga puncak
protein dan aktivitas enzimnya, puncak 1,

31
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 8, Nomor 1, Juni 2017

Tabel 2. Aktivitas spesifik enzim lipase yang diekstrak dari biji kenari Canarium vulgare

Volu Aktivitas Aktivitas Total Faktor


Protein Recovery
Fraksi me Enzim Spesifik Aktivitas Purifika
(mg/mL) (%)
(mL) (µmol/mL) (µmol/mg) (µmol) si

Ekstrak Kasar 50 154,22 0,391 0,003 19,57 100 1

Pengendapan dg
5 292,36 3,388 0,012 16,94 86,58 4,57
amonium sulfat

sephadex G-100 30 0,35 0,045 0,130 1,36 6,95 51,04

1 0,1
0,9 2 0,09
0,8 3 0,08
Protein (mg/mL)

Aktivitas lipase
0,7 0,07
1

(µmol/mL)
0,6 0,06
0,5 0,05
0,4 0,04
0,3 0,03
0,2 0,02
0,1 0,01
0 0
0
5
5
0
5
0
5
0
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
1
5

10
10
11
12
12
13
13
14

No Fraksi
Protein Aktivitas Lipase

Gambar 1. Fraksinasi protein biji kenari Canarium indicum dengan kromatografi


kolom menggunakan Sephadex G-100.

Dibanding dengan lipase Canarium sebagai protein (Belitz dan Grosch, 1987),
indicum ( aktivitas spesifiknya = 0,122 sehingga probabilitas kandungan lipase
µmol/mg), aktivitas spesifik lipase sebagai protein enzim juga dapat lebih
Canarium vulgare lebih besar (0,130 besar dalam Canarium vulgare.
µmol/mg). Kenyataan ini dapat Seperti halnya pada Canarium
dimengerti, karena kandungan protein biji indicum, pada Canarium vulgare fraksi
kenari dari spesies Canarium indicum yang diperoleh dari hasil kromatografi
adalah 12,04±0,31 % sedangkan kolom ada tiga puncak, dan menunjukkan
Canarium vulgare sebesar 14,06±0,36 %, adanya aktivitas enzim pada masing-
dan teori menyatakan bahwa enzim adalah masing puncak. Dari ketiga puncak yang
protein dan aktivitas katalitiknya memiliki aktivitas yang paling tinggi juga
bergantung kepada integritas strukturnya adalah pada puncak nomor 2 (Gambar 2).

32
Isolasi Dan Akitivitas Spesifik Enzim …………G. S. S. Djarkasi, S. Raharjo, Z. Noor

1,2 0,12

1
2 0,1

Protein (mg/mL)

Aktivitas lipase
0,8 0,08

(µmol/mL)
1 3
0,6 0,06

0,4 0,04

0,2 0,02

0 0
1 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120 125 130 135 140

No Tabung
Protein Aktivitas lipase

Gambar 2. Fraksinasi protein biji kenari Canarium vulgare dengan kromatografi


kolom menggunakan Sephadex G-100.

B. Suhu optimum enzim lipase biji karena pada suhu yang terlalu rendah
kenari kestabilan enzim tinggi tetapi aktivitasnya
Penentuan suhu optimum aktivitas rendah. Sedangkan pada suhu yang terlalu
enzim dilakukan dari suhu 20°C sampai tinggi aktivitasnya tinggi tetapi
80°C. Hasil analisa menunjukkan bahwa kestabilannya rendah. Diketahui bahwa
aktivitas enzim yang tertinggi pada suhu lipase dari berbagai jenis tanaman
40°C baik untuk Canarium indicum mempunyai suhu optimal berbeda-beda.
maupun Canarium vulgare (Gambar 3). Misalnya, lipase dari kelapa memiliki suhu
Aktivitas enzim lipase dari biji kenari optimun 35°C (Ejedegba, et al., 2007),
spesies Canarium indicum dan Canarium lipase dari rice bran (kulit padi) suhu
vulgare pada suhu 40°C secara berurut- optimumnya 40°C (Bhardwaj, et al.,
urut adalah 0,045 µmol/mL dan 0,046 2001), lipase dari biji sunflower adalah 35
µmol/mL. Suhu optimum enzim adalah - 50°C (Sagiroglu dan Arabaci, 2005), dan
suhu pada saat enzim mempunyai aktivitas lipase dari biji Caesalpinia bonducella L
maksimum. memiliki suhu optimum 30°C (Pahoja, et
Aktivitas relatif adalah hasil bagi al., 2001).
antara aktivitas enzim pada kondisi suhu
tertentu dengan aktivitas enzim pada suhu KESIMPULAN
optimum. Sedangkan satu unit aktivitas Biji kenari dari spesies Canarium
enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim indicum dan Canarium vulgare terdapat
yang dapat menyebabkan pengubahan enzim lipase dengan aktivitas spesifik 0,03
(transformasi) satu mikromol substrat per – 0,04 µmol/mg. Suhu optimum lipase biji
menit pada suhu 25°C dalam keadan kenari Canarium indicum adalah 45,73 °C
pengukuran optimal (Reed, 1975; dan Canarium vulgare sebesar 47,58 °C.
Lehninger, 1982). Aktifitas lipase pada Canarium indicum
Penentuan suhu optimum aktivitas lebih rendah dari pada aktifitas lipase
enzim sangat diperlukan dalam teknologi Canarium vulgare, hal ini ada
pangan khususnya dalam sistem minyak, hubungannya dengan asam lemak bebas
33
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 8, Nomor 1, Juni 2017

dalam Canarium indicum terdapat 1,26 %


lebih rendah dari asam lemak pada
Canarium vulgare, yakni 1,56 % pada
penyimpanan 6 minggu.

110 110

100 100

90 90
80
Aktivitas relatif (%)

80

Aktifitas Relatif (%)


70
70
60
60
50
50
40
40
30
30
20
20
10
10
0
0 20 30 40 50 60 70 80
20 30 40 50 60 70 80
Suhu (ºC)
Suhu (ºC)
Canarium vulgare
Canarium indicum

Gambar 3. Aktivitas relatif enzim terhadap suhu (A) Canarium indicum, (B) Canarium
vulgare

DAFTAR PUSTAKA Immobilized Lipase Assay.


Indonesian Food and Nutrition
Anonimous, 1995. Food Composition;
Progress, 5 (2): 79-83.
Additivies; Natural Contaminats.
Official Methods of Analysis of DeMan, J.M., 1999. Principles of Food
AOAC International Ed. 16th Vol Chemistry. 3rd Ed. Aspen Pub.
.IV. (41):1 -52. Inc. Gaithersbury, Maryland.
Belitz, H.D. and W. Grosch, 1987. Food Ejedegba, B.O., E. C. Onyeneke, and P.O.
Chemistry. Springer-Verlag Oviasogle, 2007. Characteristics
Berlin, Heidelberg, Germany. of Lipase Isolated from Coconut
(Cocos nucifera linn) seed under
Bhardwaj, K., A. Raju, and R.
different nutrient treatments.
Rajasekharan, 2001.
African Journal of
Identification, Purification, and
Biotechnology, 6(6): 723-727.
Characterization of a Thermally
Stable Lipase from Rice Bran. A Kennedy, J and W.Clarke, 2004.
New Member of the (Phospho) Cultivated Landscapes of the
Lipase Family. J. Plant Physiol. Southwest Pasific. Resource
127: 1728-1738. Management in Asia-Pasific,
Canberra.
Brockerhoff, H. and R.G. Jensen, 1974.
Lipolytic Enzymes, Academic Leenhouts, P.W., 1956. Burseraceae. In:
Press, New York. Flora Malesiana. Series 1, Vol.5.
pp. 256-296.
Djagal-Marseno, Retno-Indrati, dan Y.
Ohta. 1998. Simplified Method Lehninger, A. L., 1982. Principles of
for Determination of Free Fatty Biochemistry. Worth Publishers,
Acids for Soluble and Inc. Maryland.

34
Isolasi Dan Akitivitas Spesifik Enzim …………G. S. S. Djarkasi, S. Raharjo, Z. Noor

Nus, M., F.J. Sanchez-Muniz and J.M. Sagiroglu, A. and N. Arabaci, 2005.
Sanchez-Montero. 2006. The Sunflower Seed Lipase:
study of vegetable oil, Fat and Extraction, Purification, and
lipoprotein oxidation using Characterization. Preparative
pancreatic lipase and Biochemistry and Biotechnology,
arylesterase. Food 35 (1): 37-51.
Technol.Biotechnol, 44 (1): 1 –
15. Scopes, R. K. 1982. Protein Purification.
Springer-Verlag, New York
Pahoja, V.M., M.U. Dahot, and M. A.
Sethar, 2001. Characteristic Shahani, K. M., 1975. Lipases and
Properties of Lipase from Crude Esterases. . In: Reed Gerald, Ed.
Extract of Caesalpinia Enzymes in Food Processing.
bonducella L. Seeds. J.Biol. Sci. Academic Press. New York, San
1 (8): 775-778. Francisco, London. Pp. 181 –
217.
Reed G, 1975. General Characteristics of
Enzymes. In: Reed Gerald, Ed. Whitaker, J.R., 1994. Principles of
Enzymes in Food Processing. Enzymology for the Food
Academic Press. New York, San Sciences. Marcel Dekker, New
Francisco, London. Pp. 15 – 42. York, Basel, Hongkong.

35

You might also like