Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The aim of this study was to obtain data on the selectivity of some fishing gear size several types of fish, the
mortality parameter several species of fish, fishing season and yield of some fishing gear. The information is
expected to provide fill for the management of Rungan river fishery. Research carried out for 4 months, i.e.
May to September 2012. Fish sampling techniques performed in a random way and the records maintained by
the respondent. The catch from Upper River shows lower yields than from Lower River and estuary. In terms
of size selectivity of the fishing gear, fishing gear Selambau jeopardize the sustainability of fish resources,
especially for large fish species such as Baung and Haruan, due to the small size when not had time to
reproduce has been caught. Value of the rate of catch for large fish that is high enough are: E = 0.71 for Gabus
and 0.57 for Baung . As for small fish such as tambakan, value of catch rate is still low E = 0, 41
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data selektivitas beberapa alat tangkap terhadap ukuran beberapa
jenis ikan, parameter mortalitas beberapa jenis ikan, musim penangkapan dan hasil tangkapan beberapa alat
tangkap. Diharapkan informasi tersebut dapat memberikan masukkan untuk pengelolaan sumberdaya
perikanan di Sungai Rungan. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu bulan Mei sampai bulan
September 2012. Teknik pengambilan contoh ikan dilakukan dengan cara acak dan pencatatan dilakukan oleh
responden. Hasil tangkapan di bagian Hulu menunjukkan hasil yang lebih rendah dari pada perairan bagian
Tengah dan Muara Sungai Rungan. Ditinjau dari segi selektivitas alat tangkap terhadap ukuran ikan, alat
tangkap Selambau membahayakan kelestarian sumberdaya perikanan terutama untuk jenis ikan yang
berukuran besar seperti Baung dan Haruan , karena saat ukuran kecil yang belum sempat bereproduksi sudah
tertangkap. Nilai laju penangkapan untuk ikan berukuran besar yaitu Baung dan Gabus cukup tinggi yaitu: E =
0,71 untuk Gabus dan 0,57 untuk Baung. Sedangkan untuk jenis ikan yang berukuran kecil seperti Tambakan
nilai laju penangkapannya masih rendah yaitu: E = 0, 41.
perairan tersebut merupakan perairan yang akurat. Alat tangkap yang dijadikan sasaran
produktif bagi sumberdaya perikanan. penelitian, seperti : Kabam (Traps), Rawai
Kegiatan penangkapan yang sudah dilarang (Long line), Banjur (Stake line), Rengge (Gill
pemerintah namun kadang-kadang masih net), Lukah/Bubu (Portable Traps),
digunakan oleh masyarakat adalah Jala/Lunta (Cash net), Hancau (portable Lift
penggunaan racun, bahan peledak dan listrik. net) dan Jabak (Traps), terutama untuk
Hal ini disebabkan sulitnya pengawasan di Selambau (Seine net), Beje (Pond Traps)
perairan umum. Beberapa jenis alat tangkap karena alat tangkap tersebut dapat menangkap
berpotensi membahayakan kelestarian jumlah ikan dalam jumlah banyak dan tidak
sumberdaya perikanan karena alat tangkap selektif dan membahayakan kelestarian
tersebut memotong jalur ruaya ikan/udang sumberdaya. Alat tersebut dicatat nama
yang akan melakukan pemijahan (Utomo, lokalnya dan dibuat klasifikasi alat tangkap
2001). Mortalitas tertinggi di rawa banjiran tersebut menurut Brandt dalam Ayodhyoa
dan danau terjadi saat musim kemarau, (1981). Dilakukan pengambilan contoh ikan
karena perairan mengalami kekeringan dan yang tertangkap dari berbagai alat tangkap
aktivitas penangkapan meningkat (Arifin, tersebut diatas. Hasil tangkapan dicatat
1978). meliputi komposisi hasil tangkapan, ukuran
Alat tangkapan yang umumnya ikan, dan jumlah hasil tangkapan (kg dan
digunakan nelayan di Sungai Rungan yang ekor).
dapat menangkap ikan dalam jumlah banyak, Hasil tangkapan, selektivitas alat
berbagai macam jenis ikan dan ukuran adalah terhadap jenis dan ukuran dibuat tabulasi data
Kabam (Traps), Rawai (Long line), Banjur dan grafik histogram. Parameter pertumbuhan
(Stake line), Rengge (Gill net), Lukah/Bubu individu ikan yaitu panjang infinitif ( L∞ )
(Portable Traps), Selambau (Seine net), dan koefisien percepatan pertumbuhan ( K )
Jala/Lunta (Cash net), Hancau (portable Lift jenis ikan kelompok “black fish” dan
net) dan Jabak (Traps) serta Beje (Pond “whitefish” yang mempunyai nilai ekonomis
traps). Secara umum, hasil tangkapan penting dan dominan tertangkap diduga
nelayan pada beberapa tahun terakhir berdasarkan data contoh frekuensi ukuran
mengalami penurunan. panjang yang diperoleh per bulan dengan
Tujuan penelitian ini adalah bantuan program FISAT (Gayanilo et al,
mendapatkan data selektivitas beberapa alat 1997). Parameter mortalitas penangkapan
tangkap terhadap ukuran beberapa jenis ikan, total (Z) diduga dengan metoda Jones and
parameter mortalitas beberapa jenis ikan, Van Zalinge dalam Spare and Venema
musim penangkapan dan hasil tangkapan (1992) yang berdasarkan basis kelompok
beberapa alat tangkap. Diharapkan informasi ukuran panjang dan parameter pertumbuhan
tersebut dapat memberikan masukkan untuk yang telah didapatkan, dikerjakan dengan
pengelolaan sumberdaya perikanan di Sungai bantuan paket program FISAT. Metode
Rungan. tersebut menggunakan persamaan regresi
sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
Log C {(L , L∞)} = a +Z/K * Log (L∞ - L)
Penelitian dilakukan di sepanjang sungai
Rungan, termasuk danau dan rawa banjiran Z/K = b (sudut regresi)
yang ada disekitarnya dengan membagi
menjadi 3 (tiga) zona : a) zona hulu Keterangan:
(Takaran); b) zona tengah (Petuk Bukit); dan C(L,L∞) = Hasil tangkapan kumulatif pada
c) zona hilir (Muara Tumbang Rungan). ukuran panjang L cm
Penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) L∞ = panjang infiniti,
bulan, yaitu bulan Mei sampai bulan K = konstanta percepatan pertumbuhan,
September 2012. Z = parameter mortalitas total.
Data dikumpulkan dengan wawancara
serta penggunaan daftar kuisioner kepada para
nelayan untuk mendapatkan informasi secara
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________
@LPPM UNKRIP 76 Suraya & Haryuni. Evaluasi perikanan tangkap
Jurnal Ilmu Hewani Tropika Vol 2. No. 2. Desember 2013 ISSN : 2301-7783
Laman : unkripjournal.com
Tabel 1. Hasil tangkapan ikan dari beberapa jenis alat tangkap dan lokasi (Kg/hari)
Alat dan Lokasi Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop
Selambau
Muara/Tumbang Rungan 750 475
Hampang
Paminggir 238 159
Sapala 50 150 73
P.Batu 130 50 60 26
Danau Panggang 79 200 75 12, 5
Mangumpe
Paminggir
Sapala 80
P. Batu 70
Danau panggang 175
Beje
Paminggir
Sapala 85 60 50
P. Batu 206 200 130
Danau panggang 42
Tabel 2. Komposisi hasil tangkapan ikan dari beberapa alat tangkap (%)
Selektivitas alat tangkap antara 1–2,5 cm, sehinggga ikan Baung yang
Alat Hampang ( Barrier Traps ) berukuran kecil belum sempat bereproduksi
Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa ikan dan harganya belum ekonomis sudah
Baung (Mystus nemurus) yang tertangkap tertangkap. Disamping itu, penyebab ikan
berukuran antara 10 – 34 cm. Jarak antar Baung mudah tertangkap oleh alat Hampang
anyaman bambu pada alat ini hanya berkisar adalah karena bentuk kepalanya besar dan
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________
@LPPM UNKRIP 78 Suraya & Haryuni. Evaluasi perikanan tangkap
Jurnal Ilmu Hewani Tropika Vol 2.. No. 2. Desember 2013 ISSN : 2301-7783
Laman : unkripjournal.com
mempunyai duri sirip dada dan duri sirip antara 6 – 41 cm. Penyebab ikan Haruan
punggung yang keras sehingga tidak dapat mudah tertangkap oleh alat Hampang yaitu
meloloskan diri dari alat tersebut. jarak
ak anyaman antar bambu hanya 1 – 2.5 cm
Berdasarkan pengamatan di lapangan ikan dan ukuran kepala ikan gabus relatip besar
Baung dapat matang gonad setelah sehingga tidak dapat meloloskan diri dari alat
berukuran 20 cm, ikan Baung dibawah 15 tersebut. Ikan Haruan dapat matang gonad
cm kurang bernilai ekonomis. Seyogyanya setelah berukuran 18 cm , sedangkan ukuran
ikan Buang boleh ditangkap setelah nilai ekonomis di pasaran mulai di atas
at 17 cm
berukuran 20 cm, ukuran tersebut sudah dapat (Makmur, 2003; Kartamihardja 1994).
bereproduksi sehingga dapat memberi Seyogyanya ikan gabus boleh ditangkap
kesempatan
sempatan untuk berkembang biak sebelum setelah berukuran lebih dari 18 cm untuk
ditangkap dan harganya mulai ekonomis memberi kesempatan untuk melakukan
masuk pasaran. reproduksi terlebih dulu sebelum tertangkap.
Ikan Haruan ( Channa striata)
striata yang
tertangkap oleh alat Hampang berukuran
Sepat Siam
( T. pectoralis )
Haruan ( C. striatus )
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________________________________
@LPPM UNKRIP 80 Suraya & Haryuni.
Haryuni Evaluasi perikanan tangkap
Jurnal Ilmu Hewani Tropika Vol 2.. No. 2. Desember 2013 ISSN : 2301-7783
Laman : unkripjournal.com
Seyogyanya penangkapan ikan Papuyuh Jenis ikan Sepat yang lain yang sering
dilakukan setelah berukuran di atas 11 cm tertangkap dengan alat Selambau yaitu Sepat
untuk memberi kesempatan melakukan Bujur ( Trichogaster sp ), tertangkap dengan
reproduksi dan pada ukuran diatas 12 cm alat Selambau berukuran antara 5 – 9 cm, hal
sudah bernilai ekonomis di pasaran. Ikan ini menunjukkan bahwa Selambau termasuk
Papuyuh yang kecil mudah tertangkap oleh alat tangkap yang tidak selektip terhadap
Beje disebabkan karena disamping ukuran ukuran. Berdasarkan pengamatan di lapangan
mata jaring nilon hanya 1,5 – 2 cm juga ikan Sepat Bujur dapat matang gonad dan
papuyu mempunyai duri sirip yang keras di bereproduksi pada ukuran diatas 8 cm,
punggung, mempunyai tulang insang berduri
be seyogyanya ikan tersebut di tangkap setelah
yang menonjol ke luar yang sering ukuran 8 cm untuk memberi kesempatan ikan
menyangkut di mata jaring. Ikan Sepat Siam tersebut berkembang biak terlebih dahulu.
yang tertangkap oleh Beje ukurannya 11 – 16
cm, sebaiknya ikan Sepat Siam yang Pertumbuhan dan Mortalitas.
Mortalitas
tertangkap setelah berukuran 12 cm untuk Ikan Gabus dan ikan Baung merupakan
memberi kesempatan berkembang biak dan contoh
ntoh ikan yang berukuran relatif
relati besar.
sudah bernilai ekonomis. Ikan gabus hidup di rawa (black-fish)
( dan
Baung di sungai (white-fish).
( Laju
Alat tangkap Selambau (Filtering
Filtering Divice)
Divice penangkapan ( E ) keduadua jenis ikan tersebut
Pada Gambar 3 terlihat bahwa ikan sudah tidak dapat ditingkatkan lagi karena
Sepat Siam yang tertangkap berukuran antara sudah lebih besar dari nilai optimum yaitu
9 – 15 cm. Kegiatan penangkapan dengan 0,5 (Gulland, dalam Pauly 1984). Sedangkan
Alat selambau kurang dapat memberi Sepat Siam merupakan contoh ikan berukuran
kesempatan ikan Sepat Siam yang berukuran kecil di perairan rawa, tingkat laju
kecil untuk melakukan reproduksi karena penangkapan (E) masih dapat ditingkatkan
ukuran di bawah 12 cm sudah banyak yang karena nilainya masih dibawah 0,5. Ikan
tertangkap, disamping itu ukuran
uku dibawah 10 yang berukuran besar cenderung tidak akan
cm tidak bernilai ekonomis
mis di pasaran. lolos dari alat tangkap, ikan baung dan gabus
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________________________________
@LPPM UNKRIP 81 Suraya & Haryuni.
Haryuni Evaluasi perikanan tangkap
Jurnal Ilmu Hewani Tropika Vol 2. No. 2. Desember 2013 ISSN : 2301-7783
Laman : unkripjournal.com
mempunyai ukuran kepala yang besar, apa Djamali, A., 1996. Sumberdaya Perikanan di
lagi ikan baung mempunyai duri sirip di dada Indonesia. Orasi Ilmiah Dalam rangka Dies
dan punggung yang akan tersangkut di alat natalis ke- 13 Universitas Palangkaraya. 23
tangkap, sedangkan ikan berukuran kecil akan halaman.
Gayanilo, Jr., and D. Pauly 1997. The FAO-
banyak lolos dari alat tangkap, apa lagi ikan
ICLARM, Fish Stock Assessment Tools
Sepat Siam yang bentuknya pipih mudah lolos (FISAT), Reference Manual . FAO
dari alat tangkap Hampang yang banyak Computerized Information Series (Fisherises).
beroperasi di perairan rawa banjiran. Selain No. 8. FAO, Rome 262 p.
itu ikan berukuran kecil seperti Sepat Siam Pauly, D 1984. Some Simple Methods for The
mempunyai tingkat reproduksi yang lebih Assessment of Tropical Fish Stock.
tinggi dari pada ikan yang berukuran besar. ICLARM. Makati, Metro manila –
Philiphines. 52 p.
Tabel 3. Parameter pertumbuhan dan Soeseno, 1993. Dasar-dasar Perikanan Umum.
mortalitas beberapa jenis ikan C.V. Yasaguna. Jakarta. 160 halaman.
Sparre, P and S. C Venema 1992. Introduction
Jenis ikan Parameter Parameter to tropical fish stock assessment. FAO –
(Species) pertumbuhan mortalitas DANIDA. Rome. 306(1). 375 p.
Sepat Siam L∞ = 19,75. Z = 2,44. Utomo, A.D 2001. Ruaya Udang Galah
( T. pectoralis) K = 0, 6 M = 1, 43 (Macrobrachium rosenbergii) di Sungai
F = 1,01. Lempuing Sumatera Selatan. Program Studi
E = 0, 41 Ilmu Perairan, Pascasarjana IPB, Bogor.
Baung L∞ = 47, 5. Z = 2,96. Tesis: 72 P.
( M. nemurus) K = 0, 4 M = 0, 86 Welcomme, R.L. 1979. Fisheries Ecology of
F = 2,1 . Flood Plain Rivers. Longman. London 106-
E = 0, 71 136.
Gabus L∞ =45. Z = 1, 7.
( C. striatus ) K = 0, 3 M = 0,72
F= 0, 98.
E = 0, 57
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________
@LPPM UNKRIP 82 Suraya & Haryuni. Evaluasi perikanan tangkap