Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Fish is aquatic organisms that are susceptible to environmental changes, human activities affect water
quality, physical, chemical, or biological, that affect the life and the spread of the fish. Salido estuary
pollution caused by domestic wastes, residual use of fertilizers and pesticides, that can pollute estuaries
water. Overfishing also occurs in estuaries Salido, so that some species of fish that live in the estuary
becomes rare. The increasing human population growth in the area, the less land, so that a change in the
function of mangroves as residential and garden, causing of mangrove vegetation decreases. This study aims
to determine the species of fish and physical-chemical parameters of water in estuaries Salido. The study was
conducted from August to September 2014 in an estuary Salido District of IV Jurai District of Pesisir
Selatan. The method used is descriptive survey with purposive sampling, where sampling is divided into 3
stations by different estuarine conditions. Activities during the study done in two stages, the first stage of
fishing in estuaries Salido, the second phase of identifying fish in Ecology Laboratory Department of
Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Andalas University, Padang. Based on the results, 17
species from 3 orders and 11 families with 429 individuals. The results of this study indicate that many
species of fish are found is Ambassis marcracanthus 25.87%, Liza subviridis 19.81%, Gerres filamentosus
11.88%, Caranx tille 8.39%. Physico-chemical parameters of water has an important role to support the
existence of fish such as temperature, pH, salinity, water transparency and speed of water flow.
PENDAHULUAN
Sungai Salido adalah salah satu sungai yang perubahan yang terjadi akibat adanya pasang
berada di Kabupaten Pesisir Selatan yang mengalir surut mengharuskan komunitas mengadakan
sepanjang 18 km dari Bukit Barisan melintasi penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan
Kecamatan IV Jurai dan berakhir di Samudera sekelilingnya, ( 4) tingkat kadar garam di daerah
Hindia. Sepanjang ± 4,5 km daerah ini sejajar muara tergantung pada pasang-surut air laut,
dengan laut dan hanya berjarak 50 meter, sehingga banyaknya aliran air tawar dan arus-arus lain, serta
membuat daerah ini sangat dipengaruhi oleh pasang topografi daerah muara tersebut (Syahid, 2012).
surut air laut. Jarak antara badan muara dengan bibir Secara umum muara mempunyai peran ekologis
pantai yang dekat membuat daerah tersebut sering penting antara lain, sebagai sumber zat hara dan
terjadi abrasi. bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang
Muara Sungai adalah perairan semi tertutup surut (tidal circulation), penyedia habitat bagi
yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air sejumlah spesies hewan yang bergantung pada
laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat
air tawar (Odum, 1996). Kombinasi pengaruh air mencari makanan (feeding ground) dan sebagai
laut dan air tawar tersebut akan menghasilkan suatu tempat untuk bereproduksi dan tempat tumbuh
komunitas yang khas, dengan kondisi lingkungan besar (nursery ground) terutama bagi sejumlah
yang bervariasi, antara lain, ( 1) tempat spesies ikan dan udang (Effendi, 2012).
bertemunya arus sungai dengan arus pasang Sekitar daerah muara sungai Salido terdapat
surut, yang berlawanan menyebabkan suatu tiga kampung yaitu kampung Koto Salido, kampung
pengaruh yang kuat pada sedimentasi, pencampuran Kincir Salido dan kampung Sago. Semakin
air, dan ciri-ciri fisika lainnya, serta membawa bertambahnya jumlah penduduk di daerah tersebut
pengaruh besar pada biotanya, (2) pencampuran maka semakin berkurangnya lahan, sehingga
kedua macam air tersebut menghasilkan suatu terjadinya pengalihan fungsi mangrove sebagai
sifat fisika lingkungan khusus yang tidak sama tempat pemukiman penduduk serta pembukaan
dengan sifat air sungai maupun sifat air laut, ( 3) ladang membuat vegetasi mangrove semakin
menurun. Jenis mangrove yang dominan diperairan terhadap keberadaan ikan di muara sungai Salido
muara sungai Salido adalah nipah. Menurut Noor, et Kecamatan IV Jurai Kabapaten Pesisir Selatan.
al (2006) ikan menjadikan areal mangrove sebagai
tempat untuk pemijahan, habitat permanen atau BAHAN DAN METODE
tempat berbiak. Sebagai tempat pemijahan, areal Penelitian telah dilakukan pada bulan
mangrove berperan penting karena menyediakan Agustus-September 2014 dan penangkapan sampel
tempat naungan serta mengurangi tekanan predator, ikan di muara sungai Salido Kecamatan IV Jurai
khususnya ikan predator. Mangrove menyediakan Kabupaten Pesisir Selatan. Identifikasi sampel
makanan bagi ikan dalam bentuk material organik
dilakukan di Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi
yang terbentuk dari jatuhan daun. Selain itu,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
mangrove juga merupakan tempat pembesaran anak-
anak ikan. Jika hal ini sering terjadi dapat Universitas Andalas Padang. Analisis fisik dan
mengancam kehidupan biota yang ada di muara kimia perairan dilakukan di lapangan saat
sungai Salido termasuk ikan. pengambilan sampel.
Ikan salah satu organisme aquatik yang Alat yang digunakan dalam penelitian ini
rentan terhadap perubahan lingkungan, aktivitas adalah stopwatch, loupe, plastik dengan ukuran
manusia mempengaruhi kualitas perairan, baik fisik, bervariasi, karet, kotak plastik dengan ukuran
kimia, maupun biologi. Pencemaran muara sungai bervariasi, styrofoam, jarum suntik, jarum pentul,
Salido disebabkan oleh masyarakat yang selalu thermometer Hg, jangka sorong dengan ketelitian
membuang limbah rumah tangga, sisa pemakaian 0,005 mm, bola pingpong, tali rafia, kertas label,
pupuk dan pestisida yang dapat mencemari air kamera, ember, meteran, sekop, stoples, tongkat
muara sungai. Pencemaran berdampak buruk berskala, kertas pH universal, refraktometer, secchi-
terhadap kehidupan ikan, hal ini juga berpengaruh disk, sarung tangan, buku identifikasi ikan, dan alat
pada ekosistem yang ada di muara sungai terutama tangkap ikan (berupa jala dengan ukuran mata jaring
kemampuan ikan untuk beradaptasi, bertahan, 1 x 1 cm, jaring insang dengan ukuran mata jaring 1
berkembangbiak dan pola penyebaran ikan. x 1 cm dan pancing). Bahan yang digunakan dalam
Penangkapan yang berlebihan (overfishing) dengan penelitian ini adalah formalin 4 %, formalin 10 %
menggunakan pestisida, putas dan sentrum. dan alkohol 70 %.
menyebabkan kepunahan terhadap ikan karena Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adanya informasi dari masyarakat bahwa adalah survey deskrptif (pengamatan langsung
berkurangnya hasil tangkapan ikan yang diperoleh, kelapangan), teknik pengambilan sampel
dan jarang ditemukan jenis-jenis ikan yang biasa purposive sampling yaitu pengambilan sampel
hidup diperairan muara. Jika hal ini terus dilakukan berdasarkan kondisi muara sungai yang
berlangsung maka beberapa jenis ikan di sungai berbeda. Daerah penelitian tersebar pada 3 kampung
Salido akan berkurang dan bahkan akan mengalami yaitu, Kampung Koto Salido substrat berpasir,
kepunahan. Kampung Kincir substrat berpasir dan berlumpur
Penelitian tentang jenis-jenis ikan telah dan Kampung Sago substrat berlumpur.
pernah dilakukan yaitu Jenis-jenis Ikan yang Waktu penangkapan ikan dilakukan pada dua
Tertangkap di Sungai Simalulua Desa Maileppet periode yaitu pada pasang air laut dan surut air laut
Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan dengan menggunakan tabel pasang surut air laut.
Mentawai diperoleh 18 famili dengan 540 spesies Prosedur penelitian dilakukan dengan dua tahap
ikan (Hendrikus, 2011). Iktiofauna ekosistem estuari yaitu pada tahap pertama di lapangan melakukan
Mayangan, Jawa Barat, Ikan yang terkumpul pengukuran parameter fisika dan kimia perairan
sebanyak 2.854 ekor yang terdiri atas 46 famili dan seperti suhu, pH, salinitas, kecerahan air dan
105 spesies, dan famili dominan adalah Carangidae kecepatan arus dan selanjutnya penangkapan ikan.
(Zahid, 2011). Komposisi Jenis Ikan Di Muara Tahap kedua pengindentifikasian yang meliputi
Sungai Pami Manokwari dengan total individu 133 pengukuran meristik dan morfometrik ikan di
ekor dari 11 jenis, 3 ordo, dan 8 famili (Wiay, laboratorium dengan mengunakan buku panduan
2011). identifikasi ikan yaitu buku Freshwater Fishes of
Sampai saat ini data ilmiah mengenai Western Indonesia and Sulawesi (Kottelat at.al.,
jenis- jenis ikan dan aspek ekologi yang 1993), buku Market Fish of Indonesia (White T,
mendukung keberadaan ikan di muara Sungai William et al 2013) dan buku The Living Marine
Salido belum ada, padahal data ilmiah merupakan Resources Of The western Central Pacific Volume
salah satu komponen penting dalam rangka 3-6 Bony fishes Part 1-6 (Carpenter et al, 1999).
pengelolaan sumberdaya perikanan di perairan
umum Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui jenis-jenis ikan yang ditangkap di muara
sungai Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir
Selatan dan untuk mengetahui kualitas perairan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Tabel 2. Jenis-jenis ikan yang ditangkap selama
dilakukan di muara sungai Salido dan dilanjutkan penelitian pada masing-masing stasiun dan
dengan pengidentifikasian di Laboratorium Ekologi alat tangkap yang digunakan di muara sungai
Hewan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Salido Kecamatan IVJurai Kabupaten Pesisir
Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Selatan
Andalas Padang didapat 17 jenis ikan dari 3 ordo
dan 11 famili yang tertera pada Tabel 1. dan
Alat Tangkap Stasiun
pengukuran morfometrik dan meristik dapat dilihat Famili Spesies
Jaring Jala Pancing I II III
pada Tabel 4.
1. Mugilidae 1. Liza subviridis 68 17 − 5 47 33
Tabel 1. Jenis-jenis ikan yang didapatkan di Muara 2. Ambassidae 2. Ambassis marcracanthus 72 12 27 20 42 49
Sungai Salido Kecamatan IV Jurai 3. Carangidae 3. Caranx tille 24 3 9 6 17 13
Kabupaten Pesisir Selatan 4. Scomberoides iysan 10 − − − 8 2
4. Gerreidae 5. Gerres filamentosus 42 3 6 4 28 19
Ordo Famili Spesies Nama Lokal 5. Gobiidae 6. Exyrias puntang − − 1 − 1 −
1. Mugiliformes 1. Mugilidae 1. Liza subviridis Belanak 7. Oxyurichthys papuensis 20 − − − 18 2
2. Parciformes 2. Ambassidae 2. Ambassis marcracanthus Caridiang 8. Ophiocara porocephala − − 1 − 1 −