You are on page 1of 9

Berita Biologi 13(2) - Agustus 2014

TINJAUAN KEANEKARAGAMAN MOLUSKA AIR TAWAR


DI BEBERAPA SITU DI DAS CILIWUNG - CISADANE
[Study on the Freshwater Mollusc Diversity
of the Small Lakes Along Ciliwung and Cisadane Rivers]

Ristiyanti M. Marwoto & Nur R. Isnaningsih


Museum Zoologicum Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi, LIPI.
Gedung Widyasatwaloka Jalan, Raya Jakarta Bogor KM 46, Cibinong 16911
email: rist001@lipi.go.id

ABSTRACT
The freshwater molluscs (snails and bivalves) can be found in many type of water course either flowing or stagnant water. Some of them
have survived living in bad condition such as polluted water. There are 199 situ (small lakes) in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi) have been reported but only 20 % were in good condition, even 12% have dissapeared that caused by silting up of the
situ. The aim of the study was to evaluate the diversity of the molluscs as well as to know the condition of on 36 situ along Ciliwung
River and Cisadane River. Based on the collected samples, there were 13 species of snails and three species of bivalves. The freshwater
snails Filopaludina javanica, Melanoides tuberculata, Pomacea canaliculata always occur in these situ but the bivalves Anodonta
woodiana, Pilsbryoconcha exilis and Corbicula javanica only occur in situ Ciranji and Kemuning along Cisadane and Ciliwung rivers,
respectively. The decreasing of the mollusc diversity was about 38% in Ciliwung River and 73% in Cisadane River, caused by polluted
and silting up of the situ .

Keywords: Ciliwung-Cisadane, rivers, diversity, snails, bivalves, situ.

ABSTRAK
Moluska air tawar (keong dan kerang) dijumpai di beberapa tipe perairan baik yang mengalir maupun yang menggenang. Beberapa spesies
diantaranya mampu bertahan hidup pada kondisi perairan yang buruk atau tercemar akibat berbagai jenis limbah. Di kawasan Jabodetabek
(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) tercatat 199 situ, 20% yang masih baik kondisinya, sisanya (68%) dalam keadaan rusak,
tercemar bahkan 12% dinyatakan hilang dan berubah menjadi daratan. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan keanekaragaman
moluska yang hidup di 36 situ-situ sepanjang DAS Ciliwung dan Cisadane sekaligus untuk mengetahui kondisi situ-situ tersebut.
Berdasarkan spesimen yang berhasil dikoleksi diperoleh 13 spesies keong dan tiga spesies kerang. Keong Filopaludina javanica (keong
tutut), Melanoides tuberculata (keong sumpil), Pomacea canaliculata (keong Mas) merupakan spesies-spesies yang selalu dijumpai di situ
-situ yang diteliti. Sedangkan kerang Kijing Taiwan Anodonta woodiana, kerang kijing Pilsbryoconcha exilis dan kerang remis Corbicula
javanica hanya dijumpai di dua situ yakni Ciranji dan Kemuning masing-masing di DAS Cisadane dan DAS Ciliwung. Diperkirakan
keanekaragaman moluska yang hidup di situ-situ DAS Ciliwung mengalami penurunan spesies 38% sedangkan di DAS Cisadane sebesar
73% akibat pendangkalan dan pencemaran.

Kata kunci : Ciliwung-Cisadane, DAS, keanekaragaman, keong, kerang, situ.

PENDAHULUAN perairan menggenang seperti rawa dan situ


Perairan tawar dapat dibedakan ke dalam dua dicirikan dengan tepian yang landai, kedalaman <
kelompok yaitu perairan lentik dan perairan lotik. 10 m, fluktuasi air 25 m, daerah derodon luas,
Perairan lentik adalah kumpulan masa air yang daerah tangkap hujan sedang, masa simpan air
relatif diam atau tenang seperti danau, situ, rawa, sedang, pengeluaran air atas.
waduk atau telaga. Adapun perairan lotik Situ umumnya mendapatkan sumber air dari
merupakan suatu habitat perairan yang mengalir aliran anak sungai di sekitarnya (inlet) atau sumber
seperti sungai dan kanal. Situ merupakan salah satu mata air di dalam situ yang biasanya tidak terlalu
tipe perairan lentik, dalam kamus bahasa Indonesia dalam. Situ idealnya juga merupakan suatu tipe
diartikan sebagai telaga atau danau, namun perairan tawar yang berfungsi sebagai cadangan air
biasanya situ lebih kecil ukurannya dibandingkan bersih yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
danau. Menurut Kasasiah et al. (2009), tipe Dasar perairan situ biasanya pasir berlumpur atau

*Diterima: 10 Maret 2014 - Disetujui: 12 Agustus 2014

181
Marwoto et al. - Tinjauan Keanekaragaman Moluska Air Tawar di Beberapa Situ di DAS Ciliwung - Cisadane

lumpur. Tumbuhan air seperti eceng gondok, hingga tahun 1998 baru 9%. Tidak banyak
kangkung, hydrilla, dan teratai umumnya informasi tentang kondisi situsitu di Jabodetabek
mendominasi permukaan air situ. Di Jabodetabek termasuk informasi spesies moluska apa saja yang
(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) pada hidup di perairan tersebut sehingga studi untuk
tahun 1997 tercatat 199 situ namun hanya 20% mengevaluasi keanekaragaman moluska air tawar
yang dikategorikan baik, 68% (135 situ) dalam di beberapa situ perlu dilakukan. Kegiatan
keadaan rusak, sisanya 12% mengalami penelitian ini bertujuan selain mengevaluasi kondisi
pendangkalan bahkan hilang (Zahid, 2003). beberapa situ, juga mengevaluasi keanekaragaman
Menurut Wowor (personal communication), di moluska yang ada sebagai data dasar bagi
Tangerang, pada tahun 1997 dilaporkan ada 45 situ, pengelolaan perairan situ selanjutnya.
saat ini beberapa diperkirakan sudah hilang karena
sudah menjadi daerah pemukiman. BAHAN DAN CARA KERJA
Situ merupakan habitat bagi berbagai jenis Kegiatan penelitian dilakukan antara bulan Juli
fauna akuatik seperti ikan, udang, kepiting dan juga 2009 hingga Agustus 2010. Koleksi dilakukan
berbagai jenis moluska seperti keong dan kerang. secara bebas di setiap mikrohabitat, masing-masing
Kelompok keong dan kerang umumnya lebih 13 situ di DAS Ciliwung dan 23 situ di DAS
mampu bertoleransi terhadap parameter fisika dan Cisadane, menggunakan serok untuk memperoleh
kimia (Hussen et al., 2011). Seperti dijelaskan oleh jenis-jenis yang hidup di dasar perairan dan
Pratiwi (2004a), Gastropoda (keong) memiliki dipungut langsung untuk jenis-jenis yang
kepekaan terhadap perubahan lingkungan dan menempel pada tumbuhan air dan batu. Spesimen
dikategorikan sebagai kelompok organisme keong dan kerang yang diperoleh diawetkan dalam
fakultatif yang dapat bertahan pada kisaran etanol 70% selama transportasi dari lokasi ke
perubahan lingkungan yang tidak terlalu lebar. laboratorium. Identifikasi berdasarkan karakter
Saat ini ada kecenderungan kegiatan manusia morfologi cangkang Benthem Jutting (1956),
untuk merubah perairan situ menjadi area Isnaningsih dan Marwoto (2011), Marwoto dan
persawahan, kawasan perumahan, pertokoan atau Nurinsiyah (2009), Marwoto dan Isnaningsih
bahkan tempat pembuangan sampah semakin (2012). Hasilnya disusun dalam bentuk tabulasi dan
meningkat. Selain bisa menghilangkan cadangan grafik. Pembahasan di dasarkan atas tabulasi
sumber air bersih, hilangnya beberapa situ di spesies moluska yang dijumpai di suatu lokasi
beberapa kawasan juga menyebabkan banjir, tanah (situ) serta mengaitkan dengan kondisi situ yang
longsor dan hilangnya beberapa jenis fauna yang diamati. Seluruh koleksi moluska disimpan di
hidup di dalamnya. Laboratorium Malakologi, Museum Zoologicum
Menurut Marwoto et al. (unpublished), di Bogoriense, Puslit Biologi LIPI.
Jawa terdapat 66 spesies keong air tawar yang
hidup menyebar di perairan sungai, danau, rawa HASIL
dan situ. Beberapa spesies keong dan kerang air Keong dan kerang yang dijumpai di 13 situ
tawar berpotensi sebagai sumber protein hewani DAS Ciliwung dan 23 situ DAS Cisadane
yang bermanfaat bagi manusia atau diolah sebagai berjumlah 16 jenis seperti terlihat pada Tabel 1.
bahan baku pakan ternak. Di alam, keong dan Jumlah spesies disetiap situ dapat dilihat pada
kerang juga berpotensi sebagai inang antara bagi Gambar 1. dan Gambar 2. Total spesies moluska
cacing parasit yang menyerang ternak dan manusia yang dijumpai dari seluruh lokasi (36 situ yang
(Malek, 1974). Bila mengacu pada Suryadiputra diteliti) adalah 16 spesies terdiri dari 13 spesies
(2003), penelitian tentang situ-situ di Jabodetabek keong (Gambar 3) yakni, Filopaludina javanica,

182
Berita Biologi 13(2) - Agustus 2014

Tabel 1. Spesies-spesies moluska yang dijumpai di lokasi situ-situ DAS Ciliwung dan Cisadane (List of the
mollusc species that found in lake Ciliwung and Cisadane)
Spesies *
Lokasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
SITU DAS CILIWUNG
1. Cibeureum
2. Cikaret
3. Kibing
4. Bilabong
5. Nanggerang
6. Cimanggis
7. Kandang babi
8. Kemuning
9. Kabantenan
10. Sela
11. Salam
12. Pendongkelan
13. Babakan
SITU DAS CISADANE
14. Lido
15. Nyangkowek
16. Cibanteng
17. Gede
18. Cibaju
19. Cilimus
20. Ciminggis
21. Ciminggir
22. Balekambang
23. Iwul
24. Malang Nengah
25. Jeletreng
26. Cogreg
27. Pagam
28. Nyuncung
29. Cigudeg
30. Cilala
31. Ciranji
32. Uncal
33. Cihuni
34.Kelapa Dua
35. Cipondoh
36. Rawa jamblang
*
1. Melanoides tuberculata 5. Thiara scabra 9. Pilsbryoconcha exilis 13. Pila ampullacea
2. Pomacea canaliculata 6. Anentome helena 10. Physastra sp. 14. Tarebia granifera
3. Filopaludina javanica 7. Bithynia (Digoniostoma) truncatum 11. Corbicula javanica 15. Sulcospira testudinaria
4. Lymnaea rubiginosa 8. Anodonta woodiana 12. Indoplanorbis exustus 16. Wattebledia crosseana

183
Marwoto et al. - Tinjauan Keanekaragaman Moluska Air Tawar di Beberapa Situ di DAS Ciliwung - Cisadane

Pomacea canaliculata, Pila ampullacea,


Melanoides tuberculata, Tarebia granifera, Thiara
scabra, Sulcospira testudinaria, Wattebledia
crosseana, Indoplanorbis exustus, Lymnaea
rubiginosa, Bithynia (Digoniostoma) truncatum,
Anentome helena, Physastra sp. dan tiga spesies
kerang yakni Corbicula javanica, Pilsbryoconcha
exilis dan Anodonta woodiana (Gambar 4).
Pada Gambar 1 tampak bahwa Situ-situ di
kawasan DAS Ciliwung yang diteliti (13 situ)
hanya situ Kemuning yang memiliki jumlah spesies
tertinggi, yakni 11 spesies (M. tuberculata,P. Gambar 2. Jumlah spesies keong dan kerang dari
canaliculata, F. javanica, A. helena, I. exustus, T. situ-situ di DAS Cisadane (Number of
granifera, L. rubiginosa, S. testudinaria, A. species from the Cisadane lake)
woodiana, P. exilis, C. javanica). Sedangkan dari
situ Bilabong, Kandang Babi, Salam, dijumpai PEMBAHASAN
masing-masing hanya 1 spesies yakni P.
Kondisi lingkungan situ
canaliculata. Keanekaragaman keong tertinggi di
Sebagian besar lokasi penelitian yang
DAS Cisadane (23 situ) yakni di situ Cihuni,
dikunjungi sudah dikelilingi rumah-rumah tinggal,
dijumpai enam spesies (M. tuberculata, F.
pertokoan dan pabrik. Sebagian besar situ berada
javanica, P. canaliculata, L. rubiginosa, B.
dalam kondisi tidak terawat dan terjadi
(Digoniostoma) truncatum, P. ampullacea).
pendangkalan yang disebabkan pembuangan
Sedangkan keanekaragaman yang rendah, masing-
limbah rumah tangga (situ Salam, Cilodong, Pahar)
masing dihuni hanya 1 spesies adalah di situ
dan industri. Beberapa diantara situ-situ memang
Balekambang (keong F. javanica), situ Uncal (P.
telah diperbaiki seperti diberi pagar, dan ditanami
canaliculata) dan Rawa Jamblang (P.
pohon di sekitarnya, namun sebagian besar sudah
canaliculata).
mulai rusak. Kebanyakan situ yang berukuran agak
luas dijadikan tempat pemancingan atau
pemeliharaan ikan dalam karamba seperti di situ
Sela, Kibing, Kabantenan. Berbagai permasalahan
situ-situ di wilayah Jabodetabek juga dikemukakan
oleh Zahid (2003) diantaranya adalah menurunnya
kualitas air, pendangkalan, penutupan oleh gulma,
longsor lahan dan terputusnya saluran suplai air
akibat tidak terkendalinya perubahan tata guna
lahan (alih fungsi) situ, tidak jelasnya batas
penguasaan situ disamping rendahnya pemahaman
dan peran masyarakat dalam pengelolaan dan
Gambar 1. Jumlah spesies keong dan kerang dari pemanfaatan situ-situ.
situ-situ di DAS Ciliwung (Number of
species from the Ciliwung lake)

184
Berita Biologi 13(2) - Agustus 2014

Situ Kemuning yang terletak di DAS Ciliwung Cisadane. Penurunan jumlah spesies moluska
dan situ Cihuni di daerah DAS Cisadane (keong dan kerang) di kawasan situ-situ sepanjang
merupakan situ yang masih tergolong baik karena DAS Ciliwung - DAS Cisadane diperkirakan
kondisi perairannya masih relatif bersih dan masing-masing mencapai 38% dan 73%. Wowor et
mendukung kehidupan biota termasuk moluska. al. (2009) menyebutkan bahwa, ketidak-hadiran
Seperti yang dikemukakan oleh Pratiwi (2004b) hewan akuatik seperti ikan, udang, kepiting di situ
bahwa kualitas air nilainya besar (810) bila bersih situ dan sungai-sungai yang disebabkan oleh
dan sebaliknya bila tidak ada kehidupan nilainya 0. kondisi situ yang sudah rusak akibat perusakan
Hal ini menggambarkan bahwa kondisi perairan habitat dan pendangkalan karena penambangan
situ Kemuning, dengan sedikit tumbuhan air dan pasir disamping munculnya populasi ikan sapu-
substrat lumpur, cukup layak untuk kehidupan sapu yang relatif tinggi di beberapa aliran inlet situ.
biota. Sebaliknya, situ Bilabong, Kandang babi dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa 13
situ Salam di DAS Ciliwung tampaknya kurang spesies keong mampu hidup di hampir semua situ
mendukung kehidupan moluska karena kondisi situ yang diteliti, namun tiga jenis kerang ternyata
yang tertutup tumbuhan air Salvinia sp. seperti di hanya di temukan di dua situ yaitu situ Ciranji dan
situ Kandang babi (Wowor et al., unpublish data) situ Kemuning. Secara umum terlihat bahwa keong
dan banyaknya timbunan sampah rumah tangga lebih mampu beradaptasi hidup di situ-situ
seperti di situ Salam sehingga air menjadi keruh, dibandingkan kerang. Substrat dasar perairan di situ
berbau busuk dan dangkal. Demikian pula dengan Kemuning berupa lumpur (Wowor et al., 2009)
situ Balekambang, Uncal dan Rawa Jamblang di tampaknya sangat mendukung bagi kehidupan
DAS Cisadane yang hanya dihuni maksimum dua kerang A. woodiana, P. exilis, C. javanica.
spesies saja. Taufik et al. (2004) menguraikan Prihartini (1999) dalam penelitiannya menyebutkan
bahwa beban pencemar tertinggi di sungai bahwa jenis-jenis kerang dari suku Unionidae
Ciliwung adalah dari industri tekstil yakni 19 dari seperti jenis invasif A. woodiana (Kijing Taiwan)
total 88 industri di sepanjang DAS Ciliwung. banyak dijumpai hidup pada perairan yang
Kondisi inipun diduga menjadi salah satu sebab bersubstrat lempung (kandungan lumpur dan pasir
yang mencemari perairan situ, disamping limbah sebanding) dan lempung pasir (kandungan pasir
rumah tangga. Studi yang mendalam tentang dominan). Selain itu suhu perairan dan kandungan
pengaruh kualitas air dan populasi moluska di oksigen terlarut juga menjadi faktor penentu bagi
setiap situ masih perlu dilakukan untuk populasi kerang-kerangan. Benthem Jutting (1953)
menggambarkan adaptasi setiap spesies terhadap mencatat terdapat enam spesies kerang kijing
kondisi perairan situ. (Unionidae) dan empat spesies kerang remis
(Corbiculidae) dari kawasan Bogor, Depok, Jakarta.
Moluska dari situ-situ DAS Ciliwung - Cisadane Pada penelitian ini hanya ditemukan dua spesies
Benthem-Jutting (1953, 1956) dalam kerang kijing yakni P. exilis dan A. woodiana dan
penelitiannya mencatat 21 spesies keong dan 11 satu kerang remis (C. javanica). Kerang kijing A.
spesies kerang di sungai, sawah dan rawa-rawa di woodiana merupakan jenis invasif yang masuk ke
kawasan Bogor, Depok dan Jakarta. Apabila Indonesia sejak tahun 1970-an (Djajasasmita,
dibandingkan dengan jumlah spesies keong dan 1982), diduga menjadi penyebab hilangnya jenis-
kerang yang diperoleh dari hasil penelitian ini jenis kerang kijing lainnya, seperti Contradens
(setelah 54 tahun berselang), maka delapan spesies contradens, Pseudodon vondenbuschianus,
keong dan delapan spesies kerang tidak ditemukan Elongaria orientalis yang sebelumnya dilaporkan
lagi di rawa atau situ-situ sepanjang DAS Ciliwung oleh Benthem Jutting (1953) dijumpai di kolam-

185
Marwoto et al. - Tinjauan Keanekaragaman Moluska Air Tawar di Beberapa Situ di DAS Ciliwung - Cisadane

kolam di kawasan Ciliwung dan Jakarta Selain luas karena kemampuan adaptasinya yang tinggi.
karena masuknya jenis kerang invasif, tidak Keong ini dapat hidup di danau, rawa, kolam,
ditemukannya kerang jenis lain diduga juga karena saluran irigasi dan sungai, biasanya hidup
berkurangnya ketersediaan plankton yang menempel pada batu-batuan atau bersembunyi di
merupakan sumber bahan pangan bagi kerang dasar berlumpur (Djajasasmita, 1999) dan memiliki
(Bontes et al., 2007), Diduga adanya pencemaran daerah sebaran yang luas (Marwoto & Nurinsiyah,
dan tertutupnya permukaan air oleh tumbuhan air 2009). Munarto (2010) melaporkan bahwa
sehingga penetrasi cahaya matahari berkurang keberadaan keong F. javanica berpeluang untuk
mempengaruhi jumlah plankton di beberapa situ memberikan nilai kelimpahan jenis relatif tinggi
yang diteliti. karena bisa dijumpai di lokasi inlet, midlet, maupun
Pada Tabel 1 terlihat bahwa keong F. javanica outlet perairan. Distribusi jenis ini juga cukup luas
atau biasa disebut keong tutut hampir selalu meliputi Indonesia dan Philipina, dan di Indonesia
dijumpai di situ-situ (di 24 situ), demikian pula sendiri menyebar di Pulau Jawa, Sumatra,
keong M. tuberculata (di 22 situ) dan keong invasif Kalimantan, Sulawesi, Papua (Benthem-Jutting,
P. canaliculata atau yang lebih dikenal sebagai 1956; Nurinsiyah, 2000; Marwoto dan Nurinsiyah,
keong Mas atau keong Murbei. Keong tutut F. 2009).
javanica merupakan jenis yang mampu menyebar

F
B

A E
C

Gambar 3. Beberapa spesies keong yang umum dijumpai di situ-situ DAS Ciliwung Cisadane (The
freshwater snails of Ciliwung Cisadane lakes) : A. Melanoides tuberculata, B. Filopaludina
javanica, C. Lymnaea rubiginosa, D. Bithynia (Digoniostoma) truncatum, E. Sulcospira
testudinaria, F. Thiara scabra, G. Tarebia granifera. (Foto: NR Isnaningsih)

186
Berita Biologi 13(2) - Agustus 2014

Gambar 4. Tiga spesies kerang yang dijumpai di situ-situ DAS Ciliwung Cisadane (The freshwater
bivalve from the lakes Ciliwung Cisadane) : A. Anodonta woodiana, B. Pilsbryoconcha exilis,
C. Corbicula javanica (Foto: NR Isnaningsih).

Hadirnya keong invasif P. canaliculata di yang tinggi di suatu habitat perairan tawar
beberapa situ yang kondisinya buruk menunjukkan (Gregoric, 2007; Miranda dan Silva, 2006; Derraik,
bahwa spesies ini termasuk yang mampu 2008). Sementara itu, keong Mas P. canaliculata
beradaptasi bahkan dalam kondisi perairan yang betina dapat bertelur sedikitnya tiga kali dalam
tercemar. Yusa et al. (2006) menjelaskan bahwa seminggu sepanjang hidupnya, mampu
jenis-jenis keong dari suku Ampullariidae memiliki menghasilkan telur sebanyak 3.000 butir dalam 140
kemampuan untuk bertahan hidup dalam kondisi hari (Estebenet dan Martin, 2002)
tanpa air sekalipun dalam waktu yang relatif lama. Keong-keong yang tidak bertutup cangkang
Keberadaan keong ini diduga mempengaruhi seperti jenis L. rubiginosa, Physastra sp., I. exustus
penurunan populasi keong asli yang masih biasanya lebih rentan terhadap perubahan
sekerabat yaitu keong gondang antara lain jenis P. lingkungan. Jenis-jenis moluska tersebut jarang
ampullacea, P. polita, P. scutata dari suku yang ditemui di habitat lumpur karena sistem
sama yang biasanya hidup di rawa-rawa atau kolam pernafasannya yang menggunakan paru-paru. Jenis-
- kolam. Keong asli dari marga Pila semakin sulit jenis moluska tersebut biasanya hidup bergantung
dijumpai. Data yang diperoleh juga menunjukkan pada tumbuhan air untuk memudahkan pernafasan,
bahwa keong jenis P. ampullacea hanya dijumpai sebagai tempat berlindung, mencari makan dan
di situ Cihuni. melekatkan kapsul telurnya (Munarto, 2010).
Faktor penentu kelangsungan hidup suatu biota Utzinger dan Taner (2000) melaporkan bahwa
diantaranya adalah kemampuan adaptasi suatu mikrohabitat yang cocok untuk keong Lymnaea
spesies terhadap suatu lingkungan tertentu (Strong adalah perairan yang tidak terlalu dalam dan kaya
et al., 2008; Gerald et al., 2007) disamping akan detritus tanaman. Kondisi diatas terlihat pada
kemampuan reproduksi yang tinggi dan tidak situ-situ Kemuning, Kibing dan Kabantenan.
adanya predator. Keong M. tuberculata memiliki
tingkat reproduksi yang tinggi dan bersifat KESIMPULAN
partenogenesis, yaitu apabila ada satu saja individu Sebagian besar situ-situ yang ada di sepanjang
dewasa terisolir, maka individu tersebut akan dapat DAS Ciliwung dan Cisadane berada dalam kondisi
membentuk koloni yang baru. Faktor inilah yang tidak terawat dan tercemar oleh limbah rumah
membuat M. tuberculata umumnya mempunyai tangga, limbah industri dan terjadi proses
populasi yang melimpah dan dengan kerapatan pendangkalan. Penurunan jumlah spesies keong dan

187
Marwoto et al. - Tinjauan Keanekaragaman Moluska Air Tawar di Beberapa Situ di DAS Ciliwung - Cisadane

kerang di kawasan situ-situ sepanjang DAS Gerard C, A Carpentier, and J Paillisson. 2007. Long-term
Dynamics and Community Structure of Freshwater
Ciliwung-Cisadane diperkirakan masing-masing Gastropods Exposed to Parasitism and Other
mencapai 38% dan 73%. Untuk situ-situ yang Environmental Stressors. Freshwater Biology, 115.
Gregoric DEG, V Nunez, NS Ferrando, and A Rumi. 2007.
berada di DAS Ciliwung, jumlah spesies moluska First Record of Invasive Snail Melanoides tuberculatus
(Muller) (Gastropoda : Prosobranchia : Thiaridae) from
terbanyak adalah di Situ Kemuning yaitu 11 the Iguazu River Basin, Argentina-Brasil.
spesies, di DAS Cisadane, jumlah spesies moluska Comunicaciones de la Sociedad Malacologica d e l
Uruguay 9(90), 109 112.
terbanyak yaitu enam spesies dapat dijumpai dari Hussein MA, AH Obuid-Allah, AA Mahmoud, and HM
Situ Cihuni. Pada lokasi situ-situ yang lain, Fangary. 2011. Population Dynamics of Freshwater
Snails (Mollusca: Gastropoda) at Qena Governorate,
jumlah spesies moluska yang ditemukan bervariasi Upper Egypt. Egyptian Academic Journal of
antara satu hingga lima spesies. Keong F. javanica, Biological Sciences 3(1), 11 -22 .
Isnaningsih NR dan RM Marwoto. 2011. Keong Hama
M. tuberculata, P. canaliculata merupakan spesies- Pomacea di Indonesia : Karakter morfologi dan
Sebarannya (Mollusca,Gastropoda : Ampullariidae).
spesies yang mampu beradaptasi karena hampir Berita Biologi 10(4), 441447
selalu dijumpai di situ-situ DAS Ciliwung Kasasiah A, DI Hartoto, F Yulianda, Haryono, dan M
Marzuki. 2009. Pedoman Penilaian Kerusakan habitat
Cisadane. Sumberdaya Ikan di Perairan Daratan, 92. Jakarta :
Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil,
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
UCAPAN TERIMA KASIH Malek EA and TC Cheng. 1974. Medical and Economic
Kegiatan penelitian dibiayai oleh DIPA - LIPI Malacology, 398. New York : Academic Press.
Miranda RF and M Silva. 2006. First Record of the Invasive
melalui kegiatan Tematik, anggaran tahun 2009, Snail Melanoides tuberculatus (Gastropoda:
2010, 2011. Penulis mengucapkan terimakasih Prosobranchia: Thiaridae) in the Paran River basin,
GO, Brazil. Brazilian Journal of Biology 66(4), 1109
kepada Dr. Daisy Wowor, Dra. Renny K. Hadiaty, 1115.
Marwoto RM dan A Nurinsiyah. 2009. Keanekaragaman
dan Heryanto M.Sc yang telah ikut mengkoleksi Keong Air Tawar Marga Filopaludina di Indonesia dan
moluska dan kepada Sdri. Alfiah dan Riena Status Taksonominya (Gastropoda : Viviparidae).
Prosiding Seminar Nasional Moluska II, Bogor 1112
Prihandini (Laboratorium Malakologi, Puslit Februari. F Yulianda, NTM Pratiwi, Y Mayalanda, MR
Biologi-LIPI) yang membantu menyiapkan Cordova (Penyunting), 202213. Fakultas Perikanan
dan Ilmu kelautan, IPB.
spesimen untuk diamati. Marwoto RM dan NR Isnaningsih. 2012. The Freshwater
Snail Genus sulcospira troschel, 1857 from Java, with
Description of a New Species from Tasikmalaya, West
DAFTAR PUSTAKA Java, Indonesia (Mollusca: Gastropoda: Pachychilidae).
Benthem Jutting WSS Van. 1953. Systematic Studies on the The Raffles Bulletin of Zoology 60(1): 110.
Non-Marine Mollusca of the Indo-Australian Munarto. 2010. Studi Komunitas Gastropoda di Situ Salam
Archipelago : IV. Critical Revision of Freshwater Kampus Universitas Indonesia Depok. Fakultas
Bivalves of Java. Treubia 22 (1),19 73. MIPA, Universitas Indonesia. [Skripsi].
Benthem Jutting WSS Van. 1956. Systematic Studies on the Nurinsiyah A. 2008. Studi Beberapa Karakter Keong Air Tawar
Non-marine Mollusca of the Indo-Australian Genus Bellamya (Gastropoda : Viviparidae) dari Pulau
Archipelago : V. Critical Revision of the Javanese Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua
Freshwater Gastropod. Treubia 23(2), 259 477. Barat serta Hubungan Kekerabatannya. Fakultas MIPA,
Bontes BM, AM Verschoor, LMD Pires, E van Donk, and Universitas Padjajaran. [Skripsi].
BW Ibelings. 2007. Functional Response of Anodonta Prihatini W.1999. Keragaman Jenis dan Ekobiologi Kerang Air
anatina Feeding on A Green Alga and Four Strains of Tawar Famili Unionidae (Mollusca: Bivalvia) Beberapa
Cyanobacteria, Differing in Shape, Size and Toxicity. Situ di Kabupaten dan Kotamadya Bogor, Prodi
Hydrobiologia 584, 191-204. Biologi, Institut Pertanian Bogor, Bogor. [Tesis].
Derraik JGB. 2008. The Potential Significance to Human Pratiwi NTM. 2004a. Studi Kualitas Perairan Sungai
Health Associated with the Establishment of the Snail Berdasarkan Indikator Keberadaan Makrozoobentos
Melanoides tuberculata in New Zealand. The New (Studi Kasus 19962001). Dalam : Manajemen
Zealand Medical Journal 121(1280), 25-32. Bioregional Jabodetabek : Profil dan Strategi
Djajasasmita M. 1982. The Occurrence of Anodonta woodiana Pengelolaan Sungai dan Aliran Sungai. I Maryanto, R
Lea, 1837 in Indonesia (Pelecypoda : Unionidae). The Ubaidillah (Penyunting), 137-160. Pusat Penelitian
Veliger 25(2), 175. Biologi, LIPI. Bogor.
Djajasasmita M. 1999. Keong dan Kerang Sawah, 57. Penerbit Pratiwi NTM. 2004b. Beberapa Aspek Biologi Terkait dengan
Puslitbang Biologi- LIPI. pencemaran Organik dan Kemampuan Pulih. Dalam :
Estebenet AL dan PR Martin 2002. Pomacea canaliculata Manajemen Bioregional Jabodetabek : Profil dan
(Gastropoda: Ampullariidae): Life-history Traits and Strategi Pengelolaan Sungai dan Aliran Sungai. I
Their Plasticity. Biocell 26(1), 83-89. Maryanto, R Ubaidillah (Penyunting), 89-96. Pusat

188
Berita Biologi 13(2) - Agustus 2014

Penelitian Biologi, LIPI. Bogor. Utzinger J and M Tanner. 2000. Microhabitat Preferences of
Strong EE, O Gargominy, WP Ponder, dan P Bouchet. 2008. Biomphalaria pfeifferi and Lymnaea natalensis in a
Global Diversity of Ga stropods (Ga stropoda; Natural and a Man-made Habitat in Southeastern
Mollusca) in Freshwater. Hydrobiologia 595, 149166. Tanzania. Memrias do Instituto Oswaldo Cruz 95(3),
Suryadiputra INN. 2003. Penelitian Situ-situ di Jabodetabek. 287294.
Dalam Manajemen Bioregional Jabodetabek: Yusa YT, Wada, and S Takahashi. 2006. Effects of Dormant
Tantangan dan Harapan. R Ubaidillah, I Maryanto, M Duration, Body Size, Self-burial and Water Condition
Amir, M Noerdjito, EB Prasetyo, R Polosakan on the Long-term Survival of the Apple Snail, Pomacea
(Penyunting), 205228. Pusat Penelitian Biologi, LIPI. canaliculata (Gastropoda: Ampullariidae). Applied
Bogor. Entomology and Zoology 41(4), 627632.
Taufik KL, J Wariatno , S Hariyadi, dan R Ubaidillah. 2004. Zahid A. 2003. Revitalisasi Pengelolaan Situ-situ Secara
Kualitas air hulu dan tengah sungai Ciliwung T erpa du . Da la m: Ma na je me n Bio reg ion a l
Kabupaten Bogor. Dalam: Manajemen Bioregional Jabodetabek : Tantangan dan Harapan. R Ubaidillah, I
Jabodetabek : Profil dan Strategi Pengelolaan Sungai Maryanto, M Amir, M Noerdjito, EB Prasetyo, R
dan Aliran Sungai. I Maryanto, R Ubaidillah Polosakan (Penyunting), 229242. Pusat Penelitian
(Penyunting), 181-221. Pusat Penelitian Biologi, LIPI. Biologi, LIPI. Bogor.
Bogor.

189

You might also like