Professional Documents
Culture Documents
Hubungan Sarapan Pagi Dengan Kesehatan Dan Peningkatan Konsentrasi Belajar Anak Sekolah Pendahuluan
Hubungan Sarapan Pagi Dengan Kesehatan Dan Peningkatan Konsentrasi Belajar Anak Sekolah Pendahuluan
Pendahuluan
Hal ini menjadi pengaruh bagi peserta didik jika mengkonsumsi atau makan 4
sehat 5 sempurna maka sistem koordinasi otak bisa berjalan lancar dan bisa lebih
berkonsentasi. Hal ini dibuktikan dari beberapa siswa yang sarapan pagi dan
tidak. Siswa yang sarapan pagi lebih aktif dan cepat menangkap apa yang
diajarkan. Sedangkan siswa yang tidak sarapan pagi cenderung lemas, sering
melamun, dan susah untuk menangkap materi yang sedang diajarkan serta
menjadikan pertumbuhan yang normal. (Depkes RI, 2002). Sarapan pagi yang
bergizi juga harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Sarapan yang baik harus banyak mengandung karbohidrat karena akan
merangsang glukosa dan mikro nutrien otak yang dapat menghasilkan energi.
Selain itu juga dapat berlangsung memacu otak agar membantu memusatkan
pikiran utnuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran (Moehji, 2009)
Konsentrasi dipengaruhi oleh asupan energi makan pagi dan energi snack
pagi. Kondisi tersebut berkaitan dengan penggunaan glukosa sebagai sumber
energi. Dalam keadaan normal, sistim saraf pusat hanya dapat menggunakan
glukosa sebagai sumber energi. Dalam proses absorbsi glukosa di absorbsi
secara aktif menggunakan alat angkut protein dan energi sehingga jika kecukupan
protein dan energi. Sehingga jika protein dan energi kurang maka pengangkutan
glukosa sebagai nutrisi otak akan terganggu dan menyebabkan otak mengalami
kekurangan glukosa yang akan mempengaruhi daya konsentrasi (Wardoyo et al,
2013 dalam Sunarti et.al, 2006).
Makan pagi secara teratur dalam jumlah yang cukup amat penting untuk
memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar
dan meningkatkan produktivitas kerja (Depkes, 1995). Zat besi juga berpengaruh
terhadap fungsi otak, tertama terhadap fungsi sitem neurotransmitter. Zat besi (Fe)
diperlukan sebagai kofaktor untuk mengaktifkan enzim Mono Amin Oksidse
(MAO) diotak yang berperan untuk daya konsentrasi (Wardoyo et.al, 2013 dalam
Sunarti et al, 2006).
Menurut Arifin (2015) dalam Devi Nirmala (2012), makanan dan gizi
sangat berpengaruh pada tubuh manusia karena makanan yang telah dimakan akan
diproses untuk dijadikan kalori sebagai sumber zat tenaga dan zat pembangun
yang dibutuhkan tubuh. Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi
karbohidrat (60-70%). Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan
untuk olahraga yang memerlukan kekuatan otot yang besar. Maka masa ini adalah
masa yang tepat untuk menjamin anak-anak memperoleh makanan yang
berkualitas dan bergizi.
Kesimpulan
Dilihat dari hasil yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa sarapan
pagi merupakan aktivitas yang penting dilakukan pada pagi hari yang bertujuan
untuk memulihkan sumber energi bagi tubuh untuk beraktivitas sehari-hari. Selain
itu sarapan pagi juga mempunyai pengaruh pada kesehatan tubuh manusia,
diantaranya menjaga manusia dari kekosongan lambung, menjaga manusia dari
penyakit yang disebabkan karena daya tahan tubuh melemah dan meningkatkan
konsentrasi belajar pada siswa.
Daftar Pustaka
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Umum.
Jakarta
Arifin, Leo A., 2015. Hubungan Sarapan Pagi dengan Konsentrasi Siswa di
Depkes RI. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta : Direktorat Jenderal
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar
dari Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta. Direktorat Jendral Bina Kesehatan
Masyarakat. Direktorat Gizi Masyarakat
Kasdu, Dini. 2004. Gizi Ibu Hamil Agar Bayi Cerdas. Jakarta : Bina Citra
Persada
Muhilal. 1998. Program Makanan Tambahan Anak Sekolah di Negara lain dan
Roji, 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP Kelas VII.
Jakarta : Erlangga
Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Wardoyo, Aprilia H., Mahmudiono, T. 2013. Hubungan Makan Pagi dan Tingkat