You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Beberapa ahli seperti Goodenough (1971), Spradley (1972), dan Geertz (1973)
mendefinisikan arti kebudayaan di mana kebudayaan merupakan suatu sistem pengetahuan,
gagasan dan ide yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat yang berfungsi sebagai landasan
pijak dan pedoman bagi masyarakat itu dalam bersikap dan berperilaku dalam lingkungan alam
dan sosial di tempat mereka berada (Sairin , 2002).

Sebagai sistem pengetahuan dan gagasan, kebudayaan yang dimiliki suatu masyarakat
merupakan kekuatan yang tidak tampak (invisble power), yang mampu menggiring dan
mengarahkan manusia pendukung kebudayaan itu untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan
pengetahuan dan gagasan yang menjadi milik masyarakat tersebut, baik di bidang ekonomi, sosial,
politik, kesenian dan sebagainya.

Sebagai suatu sistem, kebudayaan tidak diperoleh manusia dengan begitu saja
secara ascribed, tetapi melalui proses belajar yang berlangsung tanpa henti, sejak dari manusia itu
dilahirkan sampai dengan ajal menjemputnya. Proses belajar dalam konteks kebudayaan bukan
hanya dalam bentuk internalisasi dari sistem “pengetahuan” yang diperoleh manusia melalui
pewarisan atau transmisi dalam keluarga.

Melalui pewarisan kebudayaan dan internalisasi pada setiap individu, pendidikan hadir
dalam bentuk sosialisasi kebudayaan, berinteraksi dengan nilai-nilai masyarakat setempat dan
memelihara hubungan timbal balik yang menentukan proses-proses perubahan tatanan sosio-
kultur masyarakat dalam rangka mengembangkan kemajuan peradabannya.
Sebaliknya, dimensi-dimensi sosial yang senantiasa mengalami dinamika perkembangan
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan faktor dominan yang telah
membentuk eksistensi pendidikan manusia. Penggunaan alat dan sarana kebutuhan hidup yang

1
modern telah memungkinkan pola pikir dan sikap manusia untuk memproduk nilai-nilai baru
sesuai dengan intensitas pengaruh teknologi terhadap tatanan kehidupan sosial budaya.

Berbicara tentang tatanan kehidupan sosial budaya, berbagai bidang kajian banyak
dilakukan, termasuk upaya untuk meneliti tentang keanekaragaman makhluk manusia dan
kebudayaannya di berbagai tempat di muka bumi, termasuk di Sulawesi Tengah. Sulawesi Tengah
merupakan salah satu provinsi yang memiliki berbagai macam ragam kebudayaan yang unik dan
menarik untuk diketahui.
Wujud dari keanekaragaman masyarakat itu di samping disebabkan oleh akibat dari
sejarah mereka masing-masing; juga karena pengaruh lingkungan alam dan struktur internalnya.
Oleh karenanya sesuatu unsur atau adat dalam suatu kebudayaan, tidak dapat dinilai dari
pandangan kebudayaan lain, melainkan harus dari sistem nilai yang ada dalam kebudayaan itu
sendiri (relativisme kebudayaan).

B. TUJUAN KEGIATAN

1. Untuk mengetahui bagaimana keberagaman kebudayaan di dalam suatu wilayah


khususnya Sulawesi Tengah.
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan sosial-budaya yang terjadi di dalam masyarakat
di wilayah Sulawesi Tengah.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan sosial-budaya yang terjadi dengan lingkungan
hidup masyarakat di Sulawesi Tengah.

2
BAB II

HASIL WAWANCARA

1. Kepercayaan budaya lokal terhadap perilaku kesehatan yang harus dilakukan ibu hamil.

Menurut kebudayaan Sulawesi Tengah bahwa ibu hamil tidak dianjurkan makan-makanan
yang pedas dikarenakan dapat mengakibatkan rasa panas terhadap janin yang berada didalam
kandungan dan pada saat melahirkan dapat menimbulkan bintik-bintik kemerahan pada kulit
bayi yang dilahirkan.

Dan tidak boleh minum minuman yang dingin karena dapat mengakibatkan janin yang
dikandungnya membesar dan sulit ketika melahirkan.

2. Kepercayaan budaya lokal terhadap perilaku kesehatan yang harus dilakukan ibu setelah
melahirkan hingga selama 40 hari

Menurut kebudayaan Sulawesi Tengah bahwa ibu hamil tidak dianjurkan makan-makanan
yang pedas dikarenakan dapat mengakibatkan rasa panas terhadap janin yang berada didalam
kandungan dan pada saat melahirkan dapat menimbulkan bintik-bintik kemerahan pada kulit
bayi yang dilahirkan.

Setelah melahirkan ibu tersebut melakukan pemijatan oleh ahli pijat yang di percaya bisa
memulihkan organ dalam setelah melahirkan. Pemjatan tersebut dilakukan seminggu sekali
setelah hari ke delapan sampai dengan 40 hari.

3. Kepecayaan budaya lokal terhadap perilaku kesehatan yang harus di lakukan ibu saat
menyusui.
Menurut kepercayaan ibu menyusui di daerah sulawesi tengah yaitu kepercayaan setelah
melahirkan ibu tidak boleh makan makanan yang bergetah karena di peraya ASI nya menjadi
pahit.
ibu yang habis melahirkan biasanya di anjukan makan madu pisang emas pisang raja dan bubur
utuk bayi karena dipercaya menjaga rasa manis pada ASI.

3
4. Kebudayaan budaya lokal terhadap perilaku kesehatan yang harus dilakukan terhadap bayi
baru lahir hingga usia 40 hari.
Menurut kepercayaan daerah sulawesi tengah bayi yang belum genap 7 hari tidak boleh
untuk di mandikan karena menurut kepercayaan bahwa jika bayi di mandikan akan
memperlambat tali pusar untuk kering.
Bayi yang belum genap usia 40 hari tidak boleh keluar malam karena kepercayaan jika bayi
yang belum genap usia 40 hari bisa melihat roh halus. Sehingga bayi akan menangis terus
terusan.
5. Kepercayaan budaya lokal terhadap perilaku kesehatan yang harus di lakukan setelah operasi
Kepecayaan budaya lokal yang di percayai oleh daerah sulawesi tengah adalah tedak boleh
Menaiki lantai 2 rumahnya sendiri karena di percayai akan memperlambat penyambuhan organ
dalam pada ibu yang baru saja melakukan operasi sesar.

4
BAB III
ANALISIS

1. A. Permasalahan yang muncul karena mengonsumsi es dapat mengakibarkan berat


badan ibu menjasi berambah.
B. solusi terhadap masalah yang muncul
Sebaiknya ibu yang melahirkan di perolehkan minum es tetapi tidak terlalu banyak
karena dapat menjadi tambah berat badan. Tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa
minum es dapat merangsang pergerakan bayi dalam kandungan.
2. A. Masalah yang mungkin muncul karena ibu makan dengan makanan yang pedas
kemungkunan bayi tersebut akan merasakan panas tetapi bukan di pencernaan bayi
tetapi kemingkinan dari kebersihan pada ibu sendiri seperti tidak gosok gigi setelah
makan makanan pedas.
B. solusi terhadap makan makanan pedas pada ibu melahirkan sebaiknya memang di
hindari karena dapat memicu diare pada ibu.

3. Masalah yang mungkin muncul akibat tidak memakan buah pepaya saat melahirkan
dapat menyebabkan konstipasi atau kesulitan pada saat buang air besar.
Solusi terhadap masalah tesebbut yaitu mengedukasi kepada klien agar mengethui
pentingnya manfat buah pepaya.
4. Masalah yang mungkin muncul ketika masih bayi yaitu terkena penyakit seperti paru
paru basah karena daya tahan tubuh bayi belum sekebal orang dewasa,terlebih lagi, daya
tahan tubuh bayi tentunya masih sangat rendah bahkan tidak sedikit bayi yang kesulitan
beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga membuat mereka mengalami masalah
bertahan hidup pada awal kehidupanya.
Solusi permasalahan tersebut sebagai ibu seharusnya lebih paham terhadap keadaan
bayinya terlebih kondisi bayi tersebut masih lemah sehingga jika di ajak untuk
berpergian sebaiknya seetelah beberapa minggu aga bayi tersebut dapat menyesuaikan
diri.

5
5. Masalah yang mungkin muncul jika sang ibu terlalu banyak aktivitas si rumah menaiki
tangga rumanya sendiri dapat menimbulkan kecapekan pada sang ibu padahal pada ibu
yang baru saja melakukan operasi sangat di perlukan istirahat karena untuk proses
penyembuhan luka.
Solusi untuk masalah tersebut biasanya di aerah sulawesi tengah ibu yang baru saja
operasi jika rumahnya memiliki 2 lantai maka ibu yang baru operasi di wajibkan untuk
di buatkan kamar khusus agar tidak menaiki tangga terus menerus.

6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dengan proses pengkajian field trip dapat di simpilkan bahwa :
1. Menurut kebudayaan Sulawesi Tengah bahwa ibu hamil tidak dianjurkan
makan-makanan yang pedas dikarenakan dapat mengakibatkan rasa panas
terhadap janin yang berada didalam kandungan dan pada saat melahirkan dapat
menimbulkan bintik-bintik kemerahan pada kulit bayi yang dilahirkan.
Dan tidak boleh minum minuman yang dingin karena dapat mengakibatkan
janin yang dikandungnya membesar dan sulit ketika melahirkan.
2. Setelah melahirkan ibu tersebut melakukan pemijatan oleh ahli pijat yang di
percaya bisa memulihkan organ dalam setelah melahirkan. Pemjatan tersebut
dilakukan seminggu sekali setelah hari ke delapan sampai dengan 40 hari.
3. Menurut kepercayaan ibu menyusui di daerah sulawesi tengah yaitu
kepercayaan setelah melahirkan ibu tidak boleh makan makanan yang bergetah
karena di peraya ASI nya menjadi pahit.
ibu yang habis melahirkan biasanya di anjukan makan madu pisang emas pisang
raja dan bubur utuk bayi karena dipercaya menjaga rasa manis pada ASI.
4. Menurut kepercayaan daerah sulawesi tengah bayi yang belum genap 7 hari
tidak boleh untuk di mandikan karena menurut kepercayaan bahwa jika bayi di
mandikan akan memperlambat tali pusar untuk kering.
Bayi yang belum genap usia 40 hari tidak boleh keluar malam karena
kepercayaan jika bayi yang belum genap usia 40 hari bisa melihat roh halus.
Sehingga bayi akan menangis terus terusan.
5. Kepecayaan budaya lokal yang di percayai oleh daerah sulawesi tengah adalah
tedak boleh menaiki lantai 2 rumahnya sendiri karena di percayai akan
memperlambat penyambuhan organ dalam pada ibu yang baru saja melakukan
operasi sesar.

7
B. SARAN
Permasalahan yang muncul karena mengonsumsi es dapat mengakibarkan berat
badan ibu menjasi berambah.solusi terhadap masalah yang muncul
Sebaiknya ibu yang melahirkan di perolehkan minum es tetapi tidak terlalu banyak
karena dapat menjadi tambah berat badan. Tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa
minum es dapat merangsang pergerakan bayi dalam kandungan.
Masalah yang mungkin muncul karena ibu makan dengan makanan yang pedas
kemungkunan bayi tersebut akan merasakan panas tetapi bukan di pencernaan bayi
tetapi kemingkinan dari kebersihan pada ibu sendiri seperti tidak gosok gigi setelah
makan makanan pedas.
solusi terhadap makan makanan pedas pada ibu melahirkan sebaiknya memang di
hindari karena dapat memicu diare pada ibu.
Masalah yang mungkin muncul akibat tidak memakan buah pepaya saat melahirkan
dapat menyebabkan konstipasi atau kesulitan pada saat buang air besar.
Solusi terhadap masalah tesebbut yaitu mengedukasi kepada klien agar mengethui
pentingnya manfat buah pepaya.
Masalah yang mungkin muncul ketika masih bayi yaitu terkena penyakit seperti
paru paru basah karena daya tahan tubuh bayi belum sekebal orang dewasa,terlebih
lagi, daya tahan tubuh bayi tentunya masih sangat rendah bahkan tidak sedikit bayi
yang kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga membuat mereka
mengalami masalah bertahan hidup pada awal kehidupanya.
Solusi permasalahan tersebut sebagai ibu seharusnya lebih paham terhadap keadaan
bayinya terlebih kondisi bayi tersebut masih lemah sehingga jika di ajak untuk
berpergian sebaiknya seetelah beberapa minggu aga bayi tersebut dapat menyesuaikan
diri.

8
Masalah yang mungkin muncul jika sang ibu terlalu banyak aktivitas si rumah
menaiki tangga rumanya sendiri dapat menimbulkan kecapekan pada sang ibu
padahal pada ibu yang baru saja melakukan operasi sangat di perlukan istirahat
karena untuk proses penyembuhan luka.

Solusi untuk masalah tersebut biasanya di aerah sulawesi tengah ibu yang baru saja
operasi jika rumahnya memiliki 2 lantai maka ibu yang baru operasi di wajibkan
untuk di buatkan kamar khusus agar tidak menaiki tangga terus menerus.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.materikesehatan.com/2015/04/makalah-makalah-kebudayaan-badan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan

http://blog.inigarut.com/2014/09/contoh-makalah-penjas-tentang-kebudayaan lokal sulawesi


tengah.html

https://individualis.me/kebudayaan kesehatan lokal/

https://mrdazle272002.wordpress.com/2011/12/06/Budaya lokal/

http://duniabaca.com/contoh-makalah-kesehatan.html

10

You might also like