You are on page 1of 9

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

BERCOCOK TANAM ; MENANAM


DI RUANG flamboyan
RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

1. Khalilur Rahman Msy, S.Kep


2. Moh. Alwi, S.Kep
3. M. Arief Tawainella, S.Kep
4. Muhammad Nur Salam, S.Kep
5. Muhammad Syaifuddin, S.Kep
6. Pungky Eka S. W., S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN UNGGUL
SURABAYA
2018

1
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr.wb
Puji beserta syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat kami dapat menyelesaikan Proposal Terapi Modalitas,
proposal ini kami tulis untuk memenuhi tugas akademik dalam studi Profesi Ners dan
sekaligus untuk menambah pengetahuan kami dalam bidang keperawatan jiwa.
Proposal ini kami rangkum dari berbagai sumber-sumber yang ada, baik dari
media teknologi informasi maupun dari buku-buku kesehatan yang kami baca,
semoga proposal ini dapat menjadi acuan kami dalam memahami lebih dalam tentang
pemberian terapi modalitas pada klien dengan gangguan jiwa.
Kami berharap agar proposal yang kami tulis ini dapat berguna bukan hanya
untuk kami pribadi melainkan untuk semua yang membaca dan menilai proposal kami
ini. Amin…
Wassalammualaikum wr.wb

Surabaya, 11 Januari 2018

Profesi Ners

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi modalitas yaitu suatu terapi yang dilakukan dengan cara melakukan
berbagai pendekatan penanganan pada klien dengan gangguan jiwa. Terapi modalitas
adalah terapi dalam keperawatan jiwa, dimana perawat mendasarkan potensi yang
dimiliki klien sebagai titik tolak terapi atau penyembuhan. Dapat juga didefinisikan
terapi modalitas adalah suatu pendekatan penanganan klien dengan gangguan yang
bervariasi yang bertujuan untuk mengubah perilaku klien gangguan jiwa dengan
perilaku maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.
Salah satu bagian terapi modalitas adalah terapi rekreasi, yaitu terapi yang
menggunakan kegiatan pada waktu luang, dengan tujuan klien dapat melakuakan
kegiatan secara konstruktif dan menyenangkan serta mmengembangkan kemampuan
hubungan sosial. Terapi Rekrasi adalah keperawatan medis atau modalitas medis yang
menggunakan rekreasi, pendidikan rekreasi dan berbagai sumber daya lain untuk
membantu klien mencapai fisik mereka, emosional, fisiologis dan spiritual tujuan
sosial. Terapi Modalitas adalah salah satu cara terbesar untuk membantu
meningkatkan kualitas hidup dan kualitas perawatan untuk pasien dengan gangguan
jiwa.
Untuk pasien dengan gangguan jiwa, terapi modalitas merupakan suatu cara
untuk melatih kemampuan klien agar bisa mandiri dan memiliki modal setelah klien
keluar rumah sakit dan memulai bergabung dengan masyarakat yang ada di
lingkungannya. Terapi ini sangat bermanfaat bagi klien agar klien merasa mempunyai
kemampuan yang bisa diterapkan dalam masyarakat dan kehidupan sehari-hari,
modaltas ini akan dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan pengarahan
mahasiswa dan berdiskusi satu sama lain.

B. JENIS – JENIS TERAPI MODALITAS

Terapi modalitas mempunyai bermacam – macam jenis kegiatan , pemilihan jenis


kegiatan treapi modalitas disesuaikan dengan kondisi klien, situasi area pelaksanaan

3
kegiatan, jenis kegiatan yang paling banyak disuakai disukai klien dan tentunya jenis
kegiatan yang diharapkan dapat berkontribusi besar dalam proses therapy kejiwaan
klien.
Terapi modalitas ini dilaksanakan di ruang Kutilang Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya Provinsi Jawa Timur, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh
mahasiswa bahwa banyak waktu luang yang di miliki oleh pasien dengan gangguan
jiwa, sehingga untuk pasien dengan gangguan jiwa di Ruang Flamboyan Rumah
Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur terapi modalitas yang dilakukan adalah terapi
modalitas bercocok tanan ; menanam sawi dan cabai.

4
BAB II
RANCANGAN PELAKSANAAN TERAPI MODALITAS
BERCOCOK TANAM ; MENANAM SAWI DAN CABAI

A. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah mendapatkan terapi selama 1 jam klien mampu melakukan kegiatan secara
konstruktif, menyenangkan dan mengembangkan kemampuan hubungan sosial serta
klien mampu berespons terhadap kegiatan bercocok tanam ; menanam sawi dan cabai.

Tujuan Khusus :
1. Mampu mengikuti terapi bercocok tanam dengan baik.
2. Mampu meningkatkan fungsi sosial.
3. Mampu meningkatkan ekspresi kreatif.

B. Strategi
Pokok Masalah :
1. Kurangnya kegiatan yang dimiliki klien.
2. Klien banyak memiliki waktu luang.
3. Kurangnya sosialisasi atau pendidikan tenteng terapi modalitas.
4. Klien kurang bisa memanfaatkan waktu luang karna tidak memiliki kegiatan.

Perencanaan :
1. Memilih klien yang bisa diajak bekerja sama dan kondisi klien yang sudah
stabil dan kooperatif.
2. Menghubungi lahan untuk konfirmasi izin pengunaan ruangan.
3. Rapat koordinasi antar mahasiswa.
4. Persiapan keterampilan kreatifitas.

5
C. Pelaksanaan Kreatifitas
1. Hari/tgl : Kamis, 11 Januari 2018
2. Waktu : 13.00 - 13.30 WIB
3. Tim Terapis
Khalilur Rahman Msy, S.Kep
Moh. Alwi, S.Kep
M. Arief Tawainella, S.Kep
Muhammad Nur Salam, S.Kep
Muhammad Syaifuddin, S.Kep
Pungky Eka S. W., S.Kep

4. Metode dan Media


a. Setting
1. Terapis dan klien berada bersama dalam lingkungan.
2. Lingkungan nyaman dan aman.
b. Alat
1. Cangkul
2. Ember
3. Benih sayur-sayuran(sawi dan cabai)
c. Pelaksanaan
1. Mengumpulkan peserta yang akan mengikuti terapi
2. Memberikan penjelasan mengenai teknik dan cara dalam menanam
3. Membagi tugas pada peserta
4. Mengarahkan peserta untuk memulai kegiatan
5. Mengamati dan mengawasi peserta selama kegiatan mananam benih
sayuran
d. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengarah pada kemampuan klien dalam mengikuti
kegiatan terapi, termasuk kooperatif klien serta respon klien terhadap terapi.

D. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan

6
a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan kriteria.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Salam dari terapis kepada klien.
c. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
d. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercocok tanam.
- Terapi menjelaskan aturan main berikut.
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
2. Lama kegiatan 30 menit.
3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

e. Tahap Kerja
- Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama dan
nama panggilan) dimulai dari terapis secara urutan searah jarum jam.
- Setiap kali seseorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis
mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
- Terapis dan klien memakai papan nama
- Satu orang taerapis memandu 2 orang pasien
- Satu orang Terapis memberikan contoh demonstrasi cara menanam
jagung
- Setelah pasien mengerti baru pelaksanaan menanam benih sawi dan
cabai dilaksanakan
- Terapis menjelaskan bahwa pasien akan menanam satu benih sayuran.
- Terapis membagika benih kepada setiap 1 orang pasien
- Secara bersama klien diminta untuk menggali tanah dan menanam
benih sayuran tersebut.
- Terapis mengobservasi respon klien saat menanam benih tersebut.

7
- Terapis memberi pujian dan tepuk tangan pada klien yang dapat
menyelesaikan menanam benih sayuran.
- Terapis menganjurkan klien menceritakan perasaannya setelah
melakukan terapi rekreasi: bercocok tanam.

f. Tahap Terminasi
1. Evaluasi Subyektif
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kegiatan bercocok
tanam.
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Evaluasi Obyektif
- Meminta klien untuk menjelaskan kembali kegiatan terapi modalitas
bercocok tananm ; menanam jagung yang baru saja dilaksanakan.
- Berikan pujian dan tepukan bagi pasien yang dapat menjelaskan kembali
kegiatan terapi modalitas bercocok tanam ; menanam sayuran yang baru
saja dilaksanakan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi modalitas adalah terapi dalam keperawatan jiwa, dimana perawat
mendasarkan potensi yang dimiliki klien (modal-modality) sebagai titik tolak terapi
atau penyembuhan. Teerapi rekreasi merupkan salah satu jenis dari terapi modalitas
dimana terapi ini menggunakan kegiatan pada waktu luang, dengan tujuan klien dapat
melakuakan kegiatan secara konstruktif dan menyenangkan serta mmengembangkan
kemampuan hubungan sosial. Terapi ini memiliki beberapa tuujuan yaitu: Mampu
mengikuti terapi rekreasi dengan baik; Mampu melakukan rekreasi secara
independent. Mampu meningkatkan fungsi sosial, dan mampu meningkatkan ekspresi
kreatif.

B. Saran
Terapi modalitas sudah sepantasnya masuk dalam standar asuhan keperawatan
jiwa dan menjadi integral dalam standar assuhan keperawatan jiwa khususnya pada
tindakan keperawatan jiwa yang diberikan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan
jiwa utamanya di ruang rawat inap rumah sakit jiwa. Dengan demikian menjadi
kewajiban perawat untuk memberikan terapi modalita secara rutin sesuai dengan
kebutuhan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan jiwa dan menjadikannya sebagai
bagian dari budaya profesional sehingga dapat meningkatkan citra dan mutu
pelayanan keperawatan jiwa bagi pasien dan keluarganya.

You might also like