Professional Documents
Culture Documents
Fix!!! Sap Tanda Bahaya Kehamilan - Tutor 3
Fix!!! Sap Tanda Bahaya Kehamilan - Tutor 3
Disusun Oleh :
Nasya Syafira Nurfazrina 130104170003
Nadia Khansa Fauziyyah 130104170006
Mariah Ulfah 130104170012
Tisa Layalia H.M 130104170013
Syifa Zakiyatur R.P 130104170014
Shahla Trisa Aufa 130104170016
Mega Putri Amalanda 130104170018
Nusi Ferawati Taofik 130104170019
Aisha Najmun Nissa 130104170025
Devi Nurlaelasari 130104170026
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
2
RINCIAN KEGIATAN
3
ISI MATERI
MATERI PENYULUHAN
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda
bahayaatau resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya),
akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil
yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau
janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan,
tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya.
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali
kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar
waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi, dan ini normal
terjadi.Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari
servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu
tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah,
perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus,
kehamilan mola atau kehamilan ektopik.Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya
sedikit,tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu
telah terjadi, seperti adanya pelepasan plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta) atau
indikasi plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa).
4
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan danterjadinya gejala-
gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.Bila semakin berat, penglihatan
semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.Kejang dalam kehamilan dapat
merupakan gejala dari eklampsia.
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain adalah
kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti tangan, kaki dan
wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tersebut dan diikuti
dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan kejang-kejang mendadak dan
disertai pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil.Semua tanda tersebut
mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan
eklampsia bila kejang.Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan
ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga
kesehatan terdekat.
e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan & minum dengan baik.
f. Demam Tinggi
5
g. Nyeri perut yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakanketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatumasalah yang serius adalah
sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kadang-kadang dengan
sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi
kabur atau berbayang.Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilantrimesterI. Mual
biasa terjadi pada pagi hari,gejalainibiasaterjadi6minggusetelah HPHT dan berlangsung
selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadarhormoneeestrogen dan
HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan
keadaan umum menjadi lebih buruk,dinamakan Hiperemesis Gravidarum.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr%
pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannyadengan
wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II.Anemia dalamkehamilan
disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarangkeduanya saling
berinteraksi.
6
k. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg.Ini
sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin.Tidak adanya kenaikan berat badan yang
diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan adanya
pertumbuhan janin yang terhambat.
1).Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
c. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan
kematian ibu pada saat persalinan.Untuk menentukan penyebab terjadinya
perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan
Pap smear.
b. Perdarahan
7
c. Stress fisik atau mental
d. Kehamilan ganda
3).Keguguran (abortus)
e. Keracunan
f.kehamilan/kejang-kejang.
c. Badan ibu kurus, lemah dan pucat jumlah anak lebih dari 4 orang
8
k. Keluar air ketuban pada waktu hamil
a. Jangan panik
c. Segera bawa ibu ke tempat bidan, puskesmas, RS atau pelayanan kesehatan yang
terdekat
a.Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan
ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang seperti : sayuran hijau, lauk, buah,
susu hamil/susu kedelai /kacang hijau
g. Jangan melakukan pekerjaan yang terlalu barat atau beresiko dan jangan cape
i. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif
j. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya
9
k. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan (ANC
min.4x)
m. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif
n. Bila timbul keluhan yang meresahkan, segera pergi ke tenaga kesehatan atau
tempat pelayanan kesehatan.
10
PENUTUP
Evaluasi Hasil
1. Ibu hamil dapat menyebutkan faktor resiko dan macam-macam tanda bahaya
kehamilan
3. Ibu hamil dapat menjelaskan bagaimana cara megantisipasi tanda bahaya tersebut,
agar tidak terjadi
4. Ibu hamil dapat menjelaskan bagaimana mengambil keputusan yang tepat untuk
bertindak mencari pertolongan sesuai dengan masalah yang dihadapi
Kegiatan penyuluhan dapat terlaksana dengan lancar tanpa ada suatu hambatan
apapun.
Saran
Sebaiknya kegiatan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan sesering mungkin dengan
perencanaan dan persiapan yang lebih baiklagi.
11
12
13
14