You are on page 1of 15

Tembaga, Perak, dan Emas

(Logam Mulia)
Pendahuluan
Logam transisi blok d disebelah kanan relatif tahan terhadap korosi
utamanya untuk tembaga (Cu), perak (Ag), dan Emas (Au) serta Ru, Rh, Pd, Os,
Ir, dan Pt (yang dikenal dengan logam-logam platina karena didapatkan bersama
dalam batuan-batuan yang mengandung platina). Kegunaannya logam tembaga,
perak, dan emas dikenal dengan logam-logam mata uang. Emas biasanya
ditemukan dalam bentuk logam bebas. Perak, emas, dan platina juga didapatkan
dari pemurnian tembaga secara elektrolisis.
Tembaga, perak dan emas tidak teroksidasi oleh ion hidrogen dibawah
kondisi standar. Sifat mulia ini berkontribusi pada pemanfaatannya sebagai
perhiasan dan ornamen, demikian juga untuk platina.

A. Tembaga
Pendahuluaan
Tembaga adalah unsur kimia dengan simbol Cu dengan nomor atom 29,
yang diketemukan sebagai bijih tembaga yang masih bersenyawa dengan zat
asam, asam belerang atau bersenyawa dengan kedua zat tadi.

Gambar. Sebuah tembaga


Logam ini termasuk logam berat non ferro ( logam dan paduan yang tidak
mengandung Fe dan C sebagai unsur dasar ) yang memiliki sifat penghantar listrik
dan panas yang tinggi, keuletan yang tinggi dan sifat tahanan korosi yang baik
(Wikipedia,2010c). Sehingga produksi tembaga sebagian besar dipakai sebagai
kawat atau bahan untuk menukar panas dalam memanfaatkan hantaran listrik dan
panasnya yang baik. Biasanya dipergunakan dalam bentuk paduan, karena dapat
dengan mudah membentuk paduan dengan logam – logam lain diantaranya
dengan logam Pb dan logam Sn (Van Vliet,et.all.,1984).

Sifat-sifat Tembaga
a. Secara kimia
Senyawa senyawa dibentuk oleh logam Cu (Tembaga) mempunyai bilang
valensi +1 dan +2. Berdasarkan pada bilangan valensi yang dibawanya, logam Cu
dinamakan pula cupro untuk yang valensi +1 dan cupri untuk yang valensi +2.
Logam Cu dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat (H2SO4) panas dan
dalam larutan basa NH4OH, senyawa CuO dapat larut dalam NH4Cl dan KCN.
b. Secara fisika,
Logam Cu (Tembaga) digolonglan kedalam kelompok logam-logam
penghantar listrik yan baik. Cu penghantar listrik terbaik setelah perak (Argentum
,Ag) karena itu, logam Cu banyak digunakan dalam bidang elektronika atau
perlistrikan.
Logam Tembaga berwarna merah muda seperti granit, tidak mudah
mengalami korosi, dapat menghantarkan listrik dan panas yang baik, tembaga
murni sudah dibentuk dan digulung seperti lembaran, dibuat menjadi tipis.

Keberadaan
Tembaga keberadanya tidak melimpah (hanya 55 ppm) tetapi tersebar luas
dalam bentuk logam, sulfide, arsenida, klorida dan karbonat. Mineralnya paling
umun adalah kalkopirit (CuFes). Tembaga diekstraksi dengan pemanggangan
oksidatif dan pelelehan. Permurnian tembaga dilakukan dengan cara elektrolisis.
Ekstraksi tembaga murni dari konsentrat tembaga dengan
1) Prometalurgi
Bijih pekat dipanaskan (proses roasting) dalam kondisi udara terbatas.
Proses ini menguraikan garam rangkap sulfida menjadi besi(III) oksida dan
tembaga(I) sulfida, menurut reaksi:
4 CuFeS2 (s) + 9 O2 (g) 2Cu2S(l) + 6SO2 (g) + 2Fe2O3 (s)
Kedalam lelehan campuran ditambahkan pasir untuk mengubah besi (III) menjadi
ampas atau terak besi (III) silikat, menurut persamaan:
2 Fe2O3(s) +3 SiO2(S) Fe2(SiO3)3(l)
Cairan ini berada pada permukaan dan dapat dituang terpisah. Udara kemudian
ditambah lagi untuk mengubah tembaga (I) sulfida menjadi tembaga (I) oksida:
2 Cu2S (l) + 3 O2 (g) 2 Cu2O(s) +2 SO2(g)
Penambahan udara dihentikan setelah kira-kira tembaga(I)sulfida teroksidasi.
Campuran tembaga(I) oksida dan tembaga(I) sulfida kemudian mengalami reaksi
redoks khusus dan menghasilkan logam tembaga tak murni.
Cu2S(l) + 2Cu2O (s) 6 Cu (l) + SO2 (g)
Proses ini mempunyai beberapa keuntungan, proses kimia dan teknologinya
sangat terkenal dan dipahami, banyak dijumpai pada peleburan-peleburan
tembaga dan merupakan proses yang relatif cepat. Kelemahannya adalah bahwa
bijih harus dipekatkan cukup tinggi, proses peleburannya membutuhkan banyak
energi, selain itu membebaskan emisi gas SO2 dalam jumlah besar sebagai polutan
yang mencemari udara atau lingkungan.

2) Elektrolisis (dengan arus listrik)


Tembaga adalah suatu logam yang menarik (attaractive), berwarna
kemerahan. Tembaga memiliki daya hantar panas dan listrik kedua setelah perak,
Perunggu, brasso, dan alloy-alloy yang lain adalah material yang telah lama
digunakan sejak lama. Tembaga terdapat dalam dua kelas mineral yang penting
yaitu:
1. Mineral-mineral sulfida, seperti CuFeS2, Cu3FeS3, dan Cu2S.
2. Mineral-mineral oksida, seperti CuO,Cu2(OH)2CO3,danCu3(OH)2(CO3)2.
Mineral tembaga yang diperolah sekarang ini terutama adalah dari tingkatan yang
rendah, yang mengandung sejumlah proporsi pasir dan batu atau “gangue”.
Langkah pertama pada produksi logam tembaga adalah pembakaran mineral
chalcopyrite dalam supply udara yang terbatas yang menghasilkan Cu2S dan FeO,
yang kemudian FeO dipisahkan dengan cara menambahkan silika untuk
membentuk slag dan Cu2S diubah menjadi Cu dengan reaksi:
Cu2S + O2 2Cu + SO2
Pemurnian Cu dilakukan dengan cara elektrolisis menggunakan sel dengan anoda
Cu yang tidak murni, Cu bersih sebagai katoda dan CuSO4 sebagai elektrolit.
Selama elektrolisis, Cu ditransfer dari anoda ke katoda dan menghasilkan logam
Cu dengan tingkat kemurnian yang tinggi, sehingga cocok digunakan untuk kabel
listrik.

Senyawa-senyawanya dari Tembaga


Keadaan pengoksidaan biasa bagi tembaga termasuklah keadaan kuprum(I)
yang kurang stabil, Cu+; dan keadaan yang lebih stabil kuprum(II), Cu2+, yang
membentuk garam dan larutan berwarna biru atau biru kehijauan. Dalam keadaan
yang luar biasa, keadaan pengoksidaan 3+ dan yang lebih jarang yaitu keadaan 4+
boleh dicapai.
 Tembaga(II)
Tembaga(II) yang stabil mendominasi dalam larutannya. Dalam air, hampir
semua garam tembaga(II) berwarna biru oleh karena warna ion kompleks
koordinasi enam, [Cu(H2O)6]2+. Suatu pengecualian terkenal adalah kuprum(II)
klorida berwarna hijau karena ion kompleksnya empat [CuCl4]2- yang mempunyai
bangun geometri dasar tetrahedral atau bujursangkar bergantung pada kation
pasangannya. Dalam larutan encer garam klorida berwarna biru karena adanya
pendesakan ligan Cl- oleh ligan H2O. Kuprum(II) sulfat membentuk hablur
pentahidrat biru yang mungkin merupakan sebatian kuprum paling dikenali dalam
makmal. Ia digunakan sebagai racun kulat, juga dikenali sebagai campuran
Bordeaux.
Tembaga(II) hidroksida tidak larut dalam basa encer, tetapi larut(II), dalam
hidroksida pekat membentuk larutan biru tua ion tetrahidroksidakuprat,
[Cu(OH)4]-. Tembaga(II) hidroksida juga larut dalam dalam larutan amonia
memberikan larutan biru tua ion [Cu(NH3)(4-5)(H2O)(2-1)]2-.
Larutan tembaga (II) dengan berbagai ligan sangat stabil secara
termodinamika, tetapi ligan pereduksi seperti iodida akan mereduksi tembaga(II)
menjadi endapan tembaga(I):

2Cu2+(aq) + 4 I-(aq) 2CuI (s) + I2 (aq)


 Tembaga(I)
Pada dasarnya, tembaga bukannya logam yang reaktif, namun logam ini
dapat diserang oleh asam-asam pekat. Secara khusus tembaga bereaksi dengan
asam hidroksida mendidih dan menghasilkan larutan tak berwarna dan gas
hidrogen, walaupun hidroklorida bukanlah asam oksidator kuat seperti asam
nitrat.
Ion tembaga(I) membentuk ion kompleks tak berwarna diklorokuprat(I),
[CuCl2]-. Tahap reaksi ke dua inilah yang didugaberlangsung sangat cepat
sehingga memicu terjadinya tahap reaksi pertama menurut persamaan reaksinya
seperti berikut:
Cu(s) H3O-(aq) Cu+(aq) + H2(g) + 2H2O (l)
Cu+(aq) + 2Cl-(aq) [CuCl2]-(aq)
Pada umumnya, senyawa tembaga(I) tidak berwarna atau putih, karena ion
mempunyai konfigurasi elektronik penuh 3d10. Dalam air, ion tembaga(I) hidrat
tidak stabil dan mengalami disproporsionasi menjadi ion tembaga(II) sesuai
dengan ramalan diagram potensial reduksi frost.
2Cu+(aq) Cu2+(aq) + Cu(s)

Kegunaan Tembaga
Tembaga banyak digunakan pada pembuatan kabel listrik, pipa air dan uap
(karena tahan korosi), eksterior bangunan, misalnya untuk pembuatan roofing dan
flashing. Malachite yang dipolish secara luas digunakan untuk keperluan
dekoratif. Cu juga digunakan pada pembuatan alloy seperti brasso (Cu/Zn),
perunggu (Cu/Sn), perak nikel (Cu/Zn/Ni) dan pada pembuatan koin logam
(Cu/Ni). Tembaga(II) sulfat secara luas digunakan sebagai fungisida. Tembaga
mempunyai peranan vital dalam bidang biokimia, misalnya dalam sitokrom
oksidase (terlibat dalam reduksi O2 menjadi H2O) dan dalam haemosianin
(pembawa O2 protein tembaga pada artropoda). Senyawa-senyawa tembaga
mempunyai sejumlah penggunaan katalitik dan applikasi analitik termasuk untuk
uji biuret dan dalam larutan fehling. Penggunaan tembaga:
1. Untuk kawat listrik
2. Untuk membuat logam paduan
Tembaga (II) sulfat, CuSO4. XH2O yang dikenal dengan nama terusi digunakan
sebagai fungisida, misalnya pada kolam renang. Kegunaan lain adalah pada
pemurnian tembaga dan penyepuhan tembaga. Kekuatan tarik :200 – 300 N/mm2.

Penggunaan tembaga dalam kehidupan sehari-hari.


Industri elektrik merupakan konsumen terbesar unsur ini. Campuran logam
besi yang memakai tembaga seperti brass dan perunggu sangat penting. Semua
koin-koin di Amerika dan logam-logam senjata mengandung tembaga. Tembaga
memiliki kegunaan yang luas sebagai racun pertanian dan sebagai algisida dalam
pemurnian air. Senyawa-senyawa tembaga seperti solusi Fehling banyak
digunakan di bidang kimia analitik untuk tes gula.

B. Perak
Pendahuluan
Perak merupakan logam yang terbentuk dan selalu bersama-sama dengan logam
emas, yang mempunyai warna putih. Mineral-mineral yang terpenting yang
mengandung perak adalah Perak alam (Ag), Argentite (Ag2S), Cerrargyrite
(AgCl), Polybasite (Ag16Sb2S11), Proustite (Ag2AsS3) dan Pyrargyrite (Ag3SbS3).
Kebanyakan perak di dunia berasal dari cebakan hydrothermal yang mengisi
rongga-rongga.

Gambar sebuah Perak


Sifat-sifat dari Perak
a. Sifat Kimia :
Larut dalam HN03 pekat dan panas. Bila larutan ditambah HCI akan
terbentuk endapan putih.
AgN03 + HCI AgCI + HN03

b. SifatFisika:
Memilki Berat Jenis (BJ) : 10,49 gr/cm3. dan Titik Lebur : 961°C serta
Warnanya Putih mengkilat.
Perak murni memiliki warna putih yang terang. Perak murni memiliki
konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan
memiliki resistansi kontak yang sangat kecil. Elemen ini sangat stabil di udara
murni dan air, tetapi langsung ternoda ketika diekspos pada ozon, hidrogen sulfida
atau udara yang mengandung belerang. Unsur bersifat logam transisi ini berwarna
putih mengkilap, dapat ditempa, sedikit lebih keras dari emas, konduktivitasnya
paling tinggi diantara semua logam; tahan terhadap udara murni dan air, tetapi
tidak tahan terhadap udara yang mengandung belerang dari senyawa belerang
(timbul bercak hitam menjadi kusam), dan kurang reaktif dibandingkan dengan
tembaga. Logam perak sendiri tidak bersifat racun tetapi senyawanya umumnya
beracun (Ag+ dapat diserap melalui sistem sirkulasi tubuh kemudian tereduksi dan
mengendap di berbagai jaringan tubuh).

Keberadaan dari Perak


Lambangnya berasal dari bahasa latin argentum. Sebuah logam transisi
lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi
di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas.
Di alam terdapat sebagai logam bebas tercampur dengan Au dan Cu dan
dalam keadaan terikat sebagai Ag2S (argentit), AgCl, dan dalam bijih tembaga-
nikel yang terakhir ini merupakan sumber utama logam perak. Perak ditemukan
dalam bentuk senyawa yang berupa klorida dan sulfida. Bijih perak yang sulfida
mudah bercampur dengan sulfida dari tembaga, niken, arsen dan antimon.
Perak termasuk elemen asil yang juga tergolong dalam logam mulia.
Karakteristik mineral perak adalah memiliki sistem kristal isometrik, belahan
tidak ada, kekerasan 2,5 sampai 3, berat jenis 10,5, kilap logam (metallic), warna
dan gores/cerat putih, optik opak maupun isotrop. Perak tergolong kurang aktif,
dalam keadaan normal tidak terpengaruh oleh udara.
Pengolahan bijih perak dilakukan dengan hidrometalurgi, yaitu pemisahan
logam dari campurannya dengan melarutkan pada air sebagai senyawa senyawa
kompleks kemudian mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu
reduktor.
Salah satu ekstraksi yang digunakan adalah melibatkan peremukan logam
Ag2S dengan larutan natrium sianida yang teraerasi. Dalam proses ini garam perak
diekstrak sebagi ion kompleks disianoargentat(I), [Ag(CN)2-.menurut persamaan
reaksi:
2Ag2S(s) + 8CN-(aq) + O2(g) + H2O(l) 4[Ag(CN)2]-(aq) + 2S(2) +4OH-(aq)
Penambahan logam zink mengakibatkan terjadinya reaksi pendesakan atau
penggantian tunggal ion Ag+ oleh logam zink membentuk ion kompleks yang
sangat stabil [ Zn(CN)4]2-:
2 [Ag(CN)2- (aq) + Zn (s) [Zn(CN)4]2- (aq) + 2Ag (s)
Selanjutmya, pemurnian logam perak dapat dilakukan secara elektrolisis dengan
elektrolit perak nitrat yang diasamkan, dan perak tak murni dipasang sebagai
anode dan perak murni dipasang sebagai katode.
Perak juga dapat diambil dalam proses pemurnian tembaga secara
elektrolisis. Perak yang dijual secara komersil mengandung setidaknya 99,9%
perak. Perak murni dengan kandungan 99,999+% juga tersedia secara komersil.

Senyawa-senyawa dari Perak


Dalam hampir semua senyawaan perak sederhana (nonkompleks), logam
perak mempunyai tingkat oksidasi +1 dan ion Ag+ adalah satu-satunya ion perak
yang stabil dalam air. Senyawa perak yang paling penting adalah perak nitrat,
satu-satunya garam perak yang sangat mudah larut dalam air dan tak berwarna.
Hampir semua senyawa perak sederhana menunjukkan tingkat oksidasi
+1, namun terdapat beberapa pengecualian. Sebagai contoh logam perak dapat
dioksidasi menjadi AgO hitam, yang sesungguhnya merupakan oksida perak(I)
dan perak(III), Ag+Ag3+(O2-)2. Senyawa ini bereaksi dengan asam perklorat
menghasilkan ion tetraakuaperak(II), [Ag(H2O)4]2+ yang bersifat paramagnetik.
Jadi, reaksi ini merupakam kebalikan dari disproporsionasi, dan sifat oksidator
kuat asam peklorat menstabilkan perak dengan tingkat oksidasi +2 menurut
persamaan reaksi:
Ag+Ag3+(O2-)(s) + 4H2O (aq) + 2H2O (l) 2[Ag(H2O)4]2+(aq)
Atau
AgO (s) + 2H3O+(aq) Ag2+(aq) + 3H2O (l)
Adapun mineral-mineral perak terpenting adalah perak alam (Ag), argentit
(Ag2S), serargirit (AgCl), dan pirargirit (Ag3SbS3).

Kegunaan Perak
Logam perak mempunyai efek pembasmi kuman dan dapat membunuh
berbagai organisme rendah tanpa membahayakan hewan tingkat tinggi. Logam ini
mempunyai kegunaan luas antara lain untuk logam patri, braso, paduan logam
tertentu (untuk mata uang, medali perak, peralatan), komponen baterai, cermin,
benda dekoratif, dan untuk fotografi. Sekitar 30% konsumsi industri perak
digunakan untuk bidang ini. Pada pembuatan film atau kertas foto, digunakan
perak bromida dan perak iodida. Reaksinya:
2AgX(s) + cahaya 2Ag (s) + X (g) (X = Br atau I)
Senyawa ini mudah sekali terurai jika terkena cahaya, menghasilkan perak
yang memberi bayangan pada kertas foto. Pada penggunaannya perak tersebut
terlalu lunak sehingga perlu dicampur dengan logam yang lain.
Perak sterling digunakan untuk perhiasan, perabotan perak, dsb, dimana
penampakan sangat penting. Campuran logam ini biasanya mengandung 92,5%
perak, dengan sisanya tembaga atau logam lainnya. Perak juga digunakan sebagai
campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan
perak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak. Perak juga
digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai lapisan pada gelas
atau logam lainnya dengan metode chemical deposition, electrode position atau
dengan cara penguapan. Ketika perak baru saja didepositkan, lapisan ini
merupakan reflektor cahaya paling baik. Tapi lapisan ini juga cepat rusak dan
ternoda dan kehilangan reflektivitasnya. Walau lapisan perak bagus untuk cahaya,
ini sangat buruk untuk memantulkan sinar ultraviolet. Silver fulminate, bahan
peledak yang kuat, kadang-kadang terbentuk saat pembentukan perak. Silver
iodide digunakan untuk membuat hujan buatan. Silver chloride memiliki sifat-
sifat optikal yang unik karena bisa dibuat transparan. Silver nitrate, atau lunar
caustic, yang merupakan senyawa perak yang penting banyak digunakan di bidang
fotografi. Selama beratus-ratus tahun, perak telah digunakan sebagai bentuk
pembayaran dalam bentuk koin oleh banyak negara. Belakangan ini sayangnya,
konsumsi perak telah jauh melebihi produksi.
Walau unsur perak itu sendiri tidak beracun, Dalam konsentrasi tinggi maka
tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan
nutrien yang penting bagi kehidupan hewan dan tanaman tingkat tinggi, banyak
senyawa garamnya sangat berbahaya. Exposisi pada perak (baik logam maupun
senyawa-senyawanya yang dapat larut) di udara jangan sampai melebihi 0.01
g/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu). Senyawa-
senyawa perak dapat diserap dalam sistim sirkulasi tubuh dan hasil reduksi perak
dapat terdepositkan pada banyak jaringan tubuh. Di dalam tubuh, tembaga
biasanya ditemukan di bagian hati, otot, dan tulang. Sebuah kondisi (argyria)
dapat menimbulkan pigmen-pigmen abu-abu pada kulit tubuh dan selaput-
selaput mucous. Perak memiliki sifat-sifat yang dapat membunuh bakteri tanpa
membahayakan binatang-binatang besar.

C. Emas
Pendahuluan
Emas berasal dari kata Latin = aurum, dikenal sebagai logam yang bernilai
sejak permulaan peradaban manusia. Sekitar 2/3 perolehan emas diseluruh dunia
berasal dari Afrika Selatan dan sekitar 2/3 total produksi emas Amerika berasal
dari Dakota Selatan dan Nevada. Emas juga dikenal sebagai logam yang memiliki
konduktivitas panas dan listrik yang baik serta tidak bereaksi atau terkorosi oleh
udara dan bahan lainnya. Oleh karena keunggulannya, maka emas dijadikan mata
uang koin dan sebagai standar keuangan dibanyak negara. Selain itu emas juga
digunakan sebagai perhiasan, dekorasi, untuk melapisi logam lain dan bahan
dibidang kedokteran gigi. Charmichael pada tahun 1906 menemukan semacam
mahkota emas sebagian yang disebut Partial Veneer Gold Crown dan juga sering
disebut Charmicheal crown.

Gambar sebuah Emas

Sifat-sifat Emas
Susunan elektron terluar di seputar inti emas didasarkan pada14 4f, 10 5d,
dan 6s kulit elektron (rumusnya [Xe] 4f 14 5d 10 6s). Susunan elektron ini
berkaitan dengan sifat warna kuning emas. Kemampuan menyerap cahaya pada
panjang gelombang untuk menghasilkan warna emas yang khas terjadi karena
transisi ikatan d yang melepaskan posisi di ikatan konduksi. Penambahan unsur-
unsur campuran berdampak pada warna emas. Misalnya, penambahan unsur nikel
atau paladium akan memutihkan emas.
Emas yang namanya diambil dari bahasa inggris kuno Geolu yang artinya
kuning, symbol kimianya Au dari bahasa latin Aurum. Berat jenisnya 19,32
g/cm3, titik bekunya 10640C dan titik didihnya 30810C.

Keberadaan dari Emas


Tingginya nilai potensial reduksi emas mengakibatkan logam ini selalu
terdapat di alam dalam keadaan bebas. Kebanyakan emas dihasilkan dari larutan-
larutan hidrotermal yang umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida. Mineral
pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals).
Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan
sejumlah kecil mineral non logam. Sedangkan proses pelapukan akan
menghasilkan endapan-endapan pasir emas (placer). Mineral pembawa emas
terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa
emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya
jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.
Secara kimiawi emas tergolong inert sehingga disebut logam mulia. Emas
tidak bereaksi dengan oksigen dan tidak terkorosi diudara. Emas juga tidak
bereaksi dengan asam atau basa apapun. Akan tetapi emas dapat larut dalam
akuaregia, yaitu campuran tiga bagian volum asam klorida pekat dan atau bagian
volum asam nitrat pekat.
Au(s) + 4HCl (aq) + HNO3 (aq) HauCl4(aq) + No (g) + 2H2O (l)
Emas merupakan logam yang paling dapat ditempa dan dapat diulur. Emas
dapat ditempa sedemikian tipisnya sehingga tumpukan dari 120.000 lembar tidak
lebih dari 1cm tebalnya. 1gram emas dapat ditarik menjadi kawat sepanjang 2,5
km. Kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya
tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya.
Ekstraksi emas
a. Amalgamasi
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan
membentuk amalgam (Au – Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi
emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih
emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan
dalam membentuk emas murni yang bebas (free native gold).
Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya
dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion
emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air
raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa
tersebut. Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.
b. Sianidasi
Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan
proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam
proses cyanidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut
yang paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas
lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan Au dan Ag adalah
sebagai berikut:
4Au + 8CN- + O2 + 2 H2O 4Au(CN)2- + 4OH-
4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O 4Ag(CN)2- + 4OH-
Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan
dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut:
2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2
Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan
yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam
larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini
mendasarkan deret Clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas
elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au,
Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks
sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak
hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga
dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn.
Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk
Zn ini disebut “Proses Merill Crowe”.

Senyawa-senyawa dari Emas


Ada lima mineral emas yang komersial, yaitu: emas murni(Au), kalaverit
(AuTe3), silvani t((Au3Ag)Te), krenerit (Au,Ag)Te2), dan petzit ((Ag,Au)2Te).
Emas membentuk berbagai senyawa kompleks, tetapi hanya sedikit senyawa
anorganik sederhana. Emas (I) oksida, Au2O, adalah salah satu senyawa yang
stabil dengan tingkat oksidasi +1, seperti halnya tembaga, tingkat oksidasi +1 ini
hanya stabil dalam senyawa padatan, karena semua larutan garam emas (I)
mengalami disproporsionasi menjadi logam emas dan ion emas (III) menurut
persamaan reaksi :
3Au+ (aq) 2Au(s) + Au3+
Salah satu senyawa emas yang paling umum dikenal adalah emas(II) klorida,
AuCl3 yang dapat dibuat dengan mereaksikan kedua unsur secara langsung
menurut persamaan reaksi:
2Au (s) + 3Cl2 (g) 2AuCl3 (s)
Senyawa ini dapat larut dalam asam hidroksida pekat menghasilkan ion
tetrakloroaurat(III), [AuCl4]-, yaitu suatu ion yang merupakan salah satu
komponen dalam suatu campuran spesies emas yang disebut “emas cair”, yang
akan mengendapkan suatu film logam emas jika dipanaskan.
 Reaksi emas dengan halogen
Logam emas bereaksi dengan klorin, Cl2, atau bromin, Br2, untuk membentuk
trihalida emas (III) klorida, AuCl3, atau emas (III) bromida, AuBr3.
2Au(s) + 3Cl2(g) → 2AuCl3(s)
2Au(s) + 3Br2(g) → 2AuBr3(s)
AuCl3 dapat larut dalam asam hidroksida pekat menghasilkan ion
tetrakloroaurat (III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan salah satu komponen
dalam “emas cair”, yaitu suatu campuran spesies emas dalam larutan yang akan
mengendapkan suatu film logam emas jika dipanaskan.
Di lain pihak, logam emas bereaksi dengan iodin, I2, untuk membentuk
monohalida, emas (I) iodida, AuI.
2Au(s) + I2(g) → 2AuI(s)
Emas dapat larut pada aqua regia, yaitu campuran tiga bagian volum asam klorida
pekat dan atau bagian volum asam nitrat pekat:
Au(s) + 4HCL (aq) + HNO3(aq) → HAuCl4(aq) + NO (g) + 2H2O(l)

Kegunaan dari Emas


Emas banyak digunakan untuk membuat koin dan dijadikan sebagai standar
moneter di banyak negara. Elemen ini juga banyak digunakan untuk perhiasan,
gigi buatan, dan sebagai lapisan. Untuk aplikasi di bidang sains, emas digunakan
sebagai lapisan beberapa satelit angkasa dan merupakan reflektor sinar inframerah
yang baik. Emas tidak mudah bereaksi (inert).
Daftar Pustaka

 Sugiyarto,Kristian H. 2003. Dasar-dasar kimia anorganik logam. Yogyakarta:


Universitas Negri Yogyakarta
 Drs. Jeckson Siahaan, M.pd,2011,buku ajar kimia anorganik. Mataram.
Univesitas mataram
 http://kimia.upi.edu/kimia-old/ht/mumun/Ag.htm
 http://rifathul.wordpress.com/2012/06/20/warna-logam-tembaga-perak-dan-
emas/
 http://www.scribd.com/doc/7777264/kimia-dalam-kehidupan-seharihari
 http://warna-khas-logam-au-dan-cu.html
 http://artikel-emas.html

You might also like