You are on page 1of 9

PIROMETALURGI FeSi

Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metalurgi Ekstraktif

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Prima Natura (2613161074)
M. Iqbal Nurrobi (2613161079)
Ihwan Bayu (2613161102)
Hadid Ghoparrul (2613161114)
Sandra T (2613161115)
M. Fadhil (2613161121)
Deva Ayu U (2613161124)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2018
PIROMETALURGI FeSi

Ferrosilicon adalah paduan besi dan silikon dengan kandungan berat silikon rata-ratanya adalah
antara 15 dan 90%. Ferrosilikon diproduksi dengan cara mengurangi silika atau pasir dengan
menggunakan kokas sebagai bahan bakarnya. Sumber khas besi adalah besi bekas, millscale.
Ferrosilicons dengan kandungan silikon sampai sekitar 15% dibuat di tanur tiup yang dilapisi dengan batu
api. Ferrosilicons dengan kandungan silikon lebih tinggi dibuat dalam tungku busur listrik. Formulasi
yang biasa di pasaran adalah ferrosilicons dengan silikon 15%, 45%, 75%, dan 90%. Sisanya adalah besi,
dengan sekitar 2% terdiri dari unsur lain seperti aluminium dan kalsium. Kelimpahan silika digunakan
untuk mencegah pembentukan silikon karbida. Microsilica adalah produk sampingan yang berguna.
Sebuah perryite mineral mirip dengan ferrosilicon, dengan komposisi Fe5Si2. Dalam kontak
dengan air, ferrosilicon perlahan dapat menghasilkan hidrogen. Reaksi yang dipercepat dengan adanya
basa, digunakan untuk produksi hidrogen. Titik leleh dan densitas ferrosilicon bergantung pada
kandungan silikonnya.
Sifat fisik dari ferrosilicon
Si content
0 20 35 50 60 80 100
(wt/%)
Melting
1538 1210 1210 1230 1360 1360 1414
point (0C)
Density
7.87 6.76 5.65 5.1 4.27 3.44 2.33
(g/cm3)

Silikon:
Massa atom: 28,086 Densitas: 2,37 Titik lebur: 1414 0 C Titik didih: 22870 C
Silikon bisa menyatu dengan besi dalam proporsi apapun dan membentuk serangkaian silikida besi.
FeSi stabil:
Fel + Sil = FeSil H1873 = -29.000 kal
Titik leleh nilai standar ferro-silikon tidak melebihi 1330 0C.
Titik leleh nilai standar ferro-silikon tidak melebihi 1330 0C. 70-78% Si FeSi
titik lebur: 13000 0C – 1330 0C

1
Ferro Silikon:
Kepadatan paduan besi-silikon menurun seiring dengan meningkatnya kandungan silikon:
Si (%) 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90
Density 5.61 5.15 4.75 4.37 4.00 3.76 3.51 3.27 3.03 2.73 2.55
(gr/cm3)

Silikon digunakan untuk deoksidasi dan paduan baja tahan karat.


1 Silicon meningkatkan kekerasan dan elastisitasnya
2 Silice baja banyak digunakan untuk membuat mata air
3 Silicon steel (baja listrik) mengandung Si sampai 4% untuk transformator (rugi daya rendah)
Alat baja (sampai 0,35% Si), baja struktural (sampai 0,37% Si), Si 5% pada kelas paduan.

Gambar 1.1 Diagram Fasa Dari FeSi


Bahan Baku
Bijih yang menjadi muatan pembuatan ferro silicon adalah mineral yang memiliki kandungan
silika tinggi, seperti kuarsa.Nilai kuarsit yang baik mengandung 96-97% SiO2, sekitar 1% Al2O3, kira-
kira 1 persen CaO + MgO dan tidak lebih dari 0,02% P2O5.

Reduktan
Persyaratan utama untuk reducer adalah kadar abu rendah, resistansi listrik tinggi, kandungan
vollatile rendah, kekuatan pemanasan yang tinggi.Pengurang terbaik adalah kokas arang, pitch dan
minyak bumi, yang mengandung lebih sedikit abu. Namun, harganya agak mahal.Coke angin paling
sering digunakan dalam pembuatan ferro silicon.

2
Kelemahannya adalah kadar air yang tinggi (tergantung transportasi dan penyimpanan, konten moiture
bisa mencapai 25%). Kandungan kelembaban yang tidak stabil dari angin kokas menyebabkan pelepasan
tungku tidak stabil.

Reaksi Reduksi
Ferrosilikon dibuat dengan mengurangi kokas dalam tungku listrik. Biji besi atau bijih besi
ditambahkan untuk mendapatkan kadar yang diinginkan.
Produk 98-98% Si (Si-logam) dapat diproduksi dengan teknik yang sama, namun tanpa penambahan besi
dan arang sebagai zat pereduksi bukan kokas.
Reaksi reduksi:
1. Reaksi reduksi dari SiO2
SiO2 + C = SiO + CO Δ = 165000 + 6,45T.lg T – 103,85 T
Δ = 178000 + 6,45T.lg T – 111,05 T
2. Pembentukan silicon carbide
SiO2 + 3C = SiO + 2CO Δ = 148200 + 1,3 T.lg T – 77,7 T
Δ = 147200 + 2,73 T.lg T – 72,3T
3. Reduksi iron oxide
Fe2O3 + 3C + SiC + 2CO Δ = 100710 – 115,67 T
Δ = 147200 + 63, 56 T
4. Reduksi SiO2 dengan Si ( Si-loss)
SiO2 + C = SiO + CO Δ = 169600 + 12,9 T.lg T – 124,3 T
Δ = 181700 + 12,9 T.lg T – 131,5 T
5. Reduksi SiO
2SiO2 + 2C = 2SiO + 2CO Δ = -7400 - 12,9 T.lg T + 40,9 T
6. Reduksi SiO2 dengan SiC
SiO2 + 2SiC = 3Si + 2CO Δ = 190200 + 2,3 T.lg T – 94,76 T
Δ = 228400 + 5,46 T.lg T – 126,8 T
Pada P = 1 atm
SiO2 + C  Si 16500 C
SiO2 + C  FeSi 90 16270 C
SiO2 + C + Fe  FeSi 75 15870 C
SiO2 + C + Fe  FeSi 45 15400 C
SiO2 + C + Fe  FeSi 33 14300 C
SiO2 + C  SiC 15370 C
SiO2 + SiC  Si 18270 C
Pada suhu tinggi dan dengan adanya alumunium pelarut (besi dengan silikon) dan kalsium (jika
ada dalam muatan) dikurangi oleh karbon dan silikon, di bidang industri ferro silicon mengandung 2% Al
sampai 1,5% Ca. dalam kondisi reduksi, sejumlah besar fosfor dari muatan dan sampai meleleh.

3
Produksi Silikon

4
Gambar 1.2 Proses Produksi Silikon
Kegunaan ferro silikon
Ferrosilikon digunakan sebagai sumber silikon untuk mengurangi logam dari oksida mereka dan
untuk deoksidasi baja dan paduan ferrous lainnya. Ini mencegah hilangnya karbon dari baja cair (yang
disebut menghalangi panas); ferromangan, spiegeleisen, silika kalsium, dan banyak bahan lainnya
digunakan untuk tujuan yang sama. Ini bisa digunakan untuk membuat ferroalloy lainnya. Ferrosilicon
juga digunakan untuk pembuatan silikon silikon, tahan korosi dan tahan suhu tinggi-paduan silikon, dan
baja silikon untuk electromotors dan inti transformator. Dalam pembuatan besi tuang, ferrosilicon
digunakan untuk inokulasi besi untuk mempercepat graphitization. Pada pengelasan busur, ferrosilicon
dapat ditemukan pada beberapa lapisan elektroda.
Ferrosilicon adalah dasar pembuatan prealloy seperti magnesium ferrosilicon (MgFeSi), yang
digunakan untuk produksi besi ulet. MgFeSi mengandung magnesium 3-42% dan sejumlah kecil logam
tanah jarang. Ferrosilicon juga penting sebagai aditif untuk membuang besi untuk mengendalikan
kandungan awal silikon.Magnesium ferrosilicon sangat berperan dalam pembentukan nodul, yang
memberi sifat besi lentur pada sifat fleksibelnya. Tidak seperti besi cor abu-abu, yang membentuk serpih
grafit, besi ulet mengandung nodul grafit, atau pori-pori, yang membuat retak lebih sulit.Ferrosilicon juga

5
digunakan dalam proses Pidgeon untuk membuat magnesium dari dolomit. Perlakuan ferrosilicon silikon-
tinggi dengan hidrogen klorida adalah basis sintesis industri triklorosilan.
Pengaruh Silikon (Si)
Pada proses peleburan baja, Silikon (Si) biasanya berasal dari lining tanur, terutama tanur asam
dan terak sebagai hasil reduksi SiO2 yang terkandung didalamnya. Namun demikian Si dalam bentuk
Ferosilikon (FeSi) digunakan pula sebagai media deoksidasi dan reduksi besi oksida (FeO) kembali
menjadi Fe dan sisanya terak SiO2.
Kandungan Si sebesar 0,2 – 0,5% berguna sebagai unsur paduan yang mengakibatkan peleburan
baja menjadi tenang (tidak bergejolak). Sedangkan kandungan Si = 0,1% akan menyebabkan proses
peleburan baja masih cukup bergejolak. Proses peleburan baja akan sangat bergejolak bila kandungan Si
dibawah 0,02%, kecuali kedalamnya dipadukan unsur lain yang juga berfungsi sebagai deoksidator
seperti Aluminium ataupun Titanium.
Kemampuan besi α (ferit) dalam melarutkan Si sangat tinggi dan pada temperatur kamar masih
sebesar 14%. Oleh karena itulah pada struktur baja karbon polos dengan kandungan Si dibawah 0,5%
tidak ditemukan fasa-fasa selain yang terkandung dalam baja pada umumnya. Si dalam jumlah kecil akan
larut sempurna didalam kristal campuran α-silikon (silikoferit).
Pada baja karbon sebagian dari Si juga akan membentuk karbida (silikonkarbid), sehingga secara
umum bila dibandingkan dengan unsur karbon, Si hampir tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan
struktur baja.
Si memiliki afinitas yang sangat tinggi terhadap O2. Reaksi-reaksi yang terjadi selama proses
peleburan menjadi senyawa SiO2 akan bereaksi dengan oksida-oksida lain menjadi berbagai jenis silikat,
seperti (FeO)2.SiO2, (MnO)2.SiO2, MnO.SiO2, (MnO)2.FeO.SiO2 dan 3Al2O3.2SiO2. Senyawa-senyawa
silikat inilah yang menyebabkan baja dengan kandungan silikon tinggi akan berserabut ketika mengalami
deformasi plastis.
Si akan menurunkan titik lebur baja secara drastis dengan temperatur interfal liquidus – solidus
sangat kecil sehingga segregasi Si tidak sempat terjadi. Namun demikian pada kandungan 2%, Si akan
menyebabkan terjadinya zona peralihan kristal (transkristalisationszona) pada coran masif.
Si termasuk dalam golongan unsur yang mengecilkan daerah γ (austenint) pada sistim besi-
karbon sedemikian rupa sehingga pada kandungan Si lebih dari 3,5% akan memiliki struktur feritik sejak
mulai beku hingga temperatur kamar. Pengecilan daerah γ ini juga akan menaikkan temperatur
transformasinya dimana untuk setiap 1% Si akan menaikkan temperatur transformasi γ sebesar 50 oC, hal
mana akan berakibat terhadap pertumbuhan butiran yang kasar pada proses anil, rekristalisasi dan
pengerasan.
Pada baja dengan kandungan Si tinggi, atom-atom yang menyusun unit sel akan tertata secara
merata dan membentuk struktur jenuh yang memiliki karakteristik seragam. Tatanan ini akan
meningkatkan sifat hantar listrik serta sekaligus juga tingkat kerapuhan bahan sehingga proses pengerjaan
dingin hanya mungkin dilakukan terhadap baja dengan kandungan Si maksimum 3%, bahkan pada
kandungan Si lebih dari 7%, proses pengerjaan panaspun hanya dapat dilakukan dengan hasil yang buruk.
Pada kandungan Si diatas 10%, paduan sudah kehilangan kemampuan bentuknya.
Pengaruh umum dari unsur Si terhadap paduan besi karbon dapat dilihat pada gambar. Dengan
adanya Si ini maka baik titik eutektoid maupun eutektik akan bergeser kearah kandungan C yang lebih
rendah.Si merupakan unsur yang akan menurunkan kelarutan C didalam ferit serta mengurangi tingkat
stabilitas dari sementit sehingga pada proses anil akan mudah terurai menjadi Fe dan C dalam bentuk
grafit, khususnya pada kandungan Si yang cukup tinggi. Sebagai contoh, baja dengan kandungan C=0,8%

6
dan Si=2% sudah akan menampakan struktur patahan berwarna kehitaman. Mudahnya penguraian C ini
juga akan berdampak terhadap kecenderungan dekarburisasi pada permukaan produk.
Terhadap kekuatan tarik dan batas pemuluran, setiap 1% Si akan mampu meningkatkan hingga
100 N/mm2 tanpa pengaruh berarti terhadap kekerasan dan elongasinya. Elongasi baru akan berkurang
cukup banyak pada kandungan Si lebih besar dari 2,2%. Sedangkan kekerasan dan ketahanan gesek yang
lebih baik baru akan tampak setelah melalui proses pengerasan.
Pengaruh teknis penting lainnya dari unsur ini adalah meningkatnya sifat tahanan listrik spesifik.
Dibandingkan dengan baja biasa yang memiliki tahanan listrik spesifik 0,1 W mm2 m-1, dengan
penambahan Si sebesar 4% akan meningkat menjadi 0,6 W mm2 m-1. Sehingga sebagai bahan dasar pada
trafo, kerugian enerji akibat arus putar dapat dikurangi secara signifikan.

7
LAMPIRAN

No Nama Pembagian Materi


1. Prima Natura Pengenalan FeSi
2. M Iqbal N Pengaruh Silikon
3. Ihwan B Kegunaan FeSi
4. Hadid G Penyusunan Power Point dan
penambahan materi
5. Sandra T Reaksi yang terjadi
6. M Fadhil Karakteristik FeSi
7. Deva Ayu U Teknik Produksi FeSi

Daftar Pustaka
Dr.-Ing Zuhan. Zulfadi. Produksi ferro alloy II FeSi. Jurusan Teknik Metalurgi Institut Teknologi
Bandung
https.//wikipedia.org/wiki/metalurgi ekstraktif (diakses pada tanggal 7 maret 2018 pukul 20:00)

You might also like