You are on page 1of 2

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh.
Pembuangan tersebut dapat melalui urine dan bowel. Eliminasi khususnya
urine dapat terjadi apabila fungsi ginjal,ureter, kandung kemih (bledder) dan
utera dalam keadaan baik dimana ginjal menyaring produk-produk limbah dari
darah untuk membentuk urine. Setelah itu urine ditransport oleh ginjal melalui
uretra ke kandung kemih (bledder) setelah kandung kemih penuh dan timbul
rangsangan untuk buang air kecil (BAK) maka urine akan keluar melalui utera
dan apabila salah satu bagian tersebut terganggu/rusak maka akan timbul
masalah eliminasi (Tarwono,1998).
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan keadaan bertumbuh dan
berkembang karena dalam saluran kemih dengan jumlah yang bermakna.
Kuman penyebab infeksi saluran kemih adalah eschericha coli penyebab
tersering,klebsiela enterobakter, psndomonas,streplokok, stafilokok dampak
dari infeksi saluran kemih dapat menyebabkan disuria, plakisuria terdesak
kencing yang biasanya terjadi bersamaan nyeri suprafubik dan daerah pubis,
sakit kepala malaise , mual-muntah , demam menggigil, rasa tidak enak atau
nyeri pinggang (Manjoer,2001).
Infeksi saluran kemih menimbulkan hampir seperempat dari semua
infeksi nosokomial, menyebabkan sekitar 10% dari kasus infeksi nosokomial.
Infeksi saluran kemih selain menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien dan
dampak biaya, infeksi saluran kemih dapat menimbulkan efek samping terius
termasuk septisemea dan kematian (Dinah,2004)
Faktor resiko yang umum pada Urinarius trasfus infection (UTI)
mencakup ketidakmampuan atau kegagalan kandung kemih untuk
mengosongkan isinya secara lengkap, penurunan mekonisme pertahanan
alamiah,peralatan yang dipasang pada traktus urinarius, seperti kateter dan
prosedur sistoskopi.
Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun
perempuan dari semua umur baik pada anak-anak,remaja,dewasa maupun pada
usia lanjut, Akan tetspi, dari dua jenis kelamin tenyata wanita lebih sering dari
pria dengan angaka populasi umir, kurang lebih 5-15%. Infeksi traktus
urinarius adalah satu dari masalah paling umum yang ditemui oleh tenaga
kesehatan terhitung 6-7 juta dari kunjungan klinik pertahanan. Mayoritas kasus
di dominasi oleh wanita,seperti infeksi selama kehamilan harus ditangani
dengan tepat. Meskipun gejala tidak tampak karena terdapat peningkatan resiko
untuk terjadinya pielonefritis akut dan kelahiran frematur angka kejadian
bakteuri pada wanita meningkat sesuai dengan bertambahnya usia dan aktifitas
seksual. Prevelensi selama priode sekolah 1% meningkat menjadi 5% selama
priode aktif seksul ini dibuktikan dengan banyaknya temuan yang
menunjukkan kelompok wanita yang tidak menikah angka kejadian infeksi
saluran kemih (ISK) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang sudah
menikah.
Prevalensiinfeksi saluran kemih meningkat dari 0,47% pada tahun 2012
menjadi 1,7% pada tahun 2014. Prevalensi infeksi saluran kemih (ISK) di
masyarakat makin meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Pada usia 40-
60 tahun mempunyai angka prevalensi 3,2%. Sedangkan pada usia sama atau
diatas 65 tahun kira-kira mempunyai angka prevalensi infeksi saluran kemih
(ISK) sebesar 20%. Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki
maupun wanita dari semua umur baik anak-anak,remaja, dewaasa maupun
lanjut usia. Infeksi saluran kemih terjadi pada wanita dibandingkan dengan
rasio 10:1 sampai 30:1. Insiden tahunan Urinarius, Tractus Infection (UTI)
selama kehidupan mereka. Meskipun kebanyakan episode Urinarius tractus
Infection (UTI) pada wanita adalah sederhana infeksi non komplikasi 90%
(Superman,11991).
Dari hasil catatanRekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.R.Soedjono Selong jumlah penderita infeksi saluran kemih (ISK) selama
tiga tahun. Pda tahun 2014 tercatat 136 orang yang menderita penyakit

You might also like