Professional Documents
Culture Documents
1
Case Study
Case Study
A. Definisi
Rangkuman pengalaman pembelajaran (pengalaman mengajar) yang ditulis
oleh seorang dosen dalam praktik pembelajaran mereka di kelas. Pengalaman
tersebut memberikan contoh nyata tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh
guru pada saat mereka melaksanakan pembelajaran (Bastable, S.B 2002).
B. Peran Pembimbing
1. Seorang pembimbing/dosen menceritakan/menulis pengalaman yang sukses
atau suatu permasalahan yang menarik, yang muncul saat pembelajaran
dengan pokok bahasan atau topic tertentu (Bastable, S.B 2002).
2
2. Sebagai masukan dalam penulisan, penulis narasi dapat mempedomani
komentar-komentar pembimbing lain yang ikut mengamati proses
pembelajaran.
3. Seorang pembimbing/dosen menulis dalam bentuk cerita naratif yang sangat
rinci dan sangat erat kaitannya dengan pengalaman yang pembimbing alami.
4. Seorang pembimbing/dosen harus memiliki judul yang dapat mewakili
keseluruhan isi pengalaman pembelajaran yang dituliskan.
C. Kelemahan
Dari kacamata penelitian kualitatif,studi kasus di persoalkan dari segi
validitas,reliabilitas dan generalilsasi. Namun studi kasus yang sifatnya unik dan
kualitatif tidak dapat diukur dengan parameter yang digunakan dalam penelitian
kuantitatif,yang bertujuan untuk mencari generalisasi (Bastable, S.B 2002).
3
E. Hambatan dan Proses (Dorothy & Marilyn. 2002)
Hambatan
Karena studi yang terlalu mendalam, maka kajiannya kurang luas.
Penemuan-penemuan dari studi kasus juga sulit untuk digeneralisasikan dengan
keadaan yang berlaku umum, karena hasil penemuan hanya diperoleh dari satu
keadaan tertentu saja.
Proses
1. Ada tim kolaborasi (beberapa orang pembimbing/dosen).
2. Ada persiapan persiapan prapembelajaran.
3. Praktik pembelajaran di kelas (ada yang berpraktik mengajar dan ada yang
mengamati).
4. Pengamat menuliskan komentarnya.
5. Komentar yang ditulis oleh pengarnat tidak berupa "potret pembelajaran",
tetapi mengarah pada proses pembelajaran dengan segala komponennya.
6. Komentar pengarnat ditulis pada saat proses pembelajaran berlangsung.
7. Pada akhir pembelajaran, komentar pengarnat diserahkan kepada.
pembimbing/dosen yang berpraktik mengajar.
8. Pembimbing/dosen yang berpraktik mengajar menuliskan pengalaman
pembelajarannya dalam bentuk narasi pembelajaran.
9. Narasi yang sudah ditulis, diberijudul yang sesuai.
10. Setelah menulis narasi, pembimbing/dosen juga menulis refleksi dengan
cara membaca kembali narasi yang ditulisnya, kemudian baru menuliskan
refleksi.
11. Narasi yang sudah ditulis dibaca oleh pengamat dan pengarnat menuliskan
komentarnya berdasarkan narasi dan hasil pengarnatan pembelajaran.
12. Case study dilengkapi dengan RPP dan hasil kerja siswa
13. Narasi mernuat sernua hal yang dialarni dan dirasakan pembimbing/dosen
dalarn pembelajaran, termasuk di dalarnnya perilaku siswa.
4
Pre dan Post Conference
2
5
Pre dan Post Conference
Conference adalah salah satu jalan yang ditempuh untuk membantu para calon
perawat dalam melakukan tindakan terhadap klien. Penyiapan mahasiswa untuk praktek
klinik telah menjadi bagian yang sangat penting dalam pendidikan. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam memasuki praktek
kebidanan secara nyata terhadap pasien langsung. Hal ini dimaksudkan untuk setiap
menjaga kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien (Relly, D.E &
Obermann,M.H 2002).
6
A. Peran Pembimbing (Nurachmah, E 2005)
1. Pembimbing bersama peserta didik mendiskusikan kegiatan belajar yang telah
dilakukan..
2. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi
dan memberi umpan balik.
3. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic.
Post conference
Pos konferens adalah fase dimana dari hasil pembahasan di buat evaluasi.
Setiap mahasiswa harus mampu melakukan evaluasi dari setiap konferens yang
sudah dilaksanakan sehingga mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan berikutnya.
Pembahasan yang sudah dibuat akan menjadi acuan untuk bisa berpartisipasi dalam
menyelesaikan masalah yang timbul dari setiap tindakan selama berpraktek.
7
6. Menyiapkan mahasiswa untuk pengalaman praktek klinik.
Proses
1. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi
atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.
2. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing –
masing.
3. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi
kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.
8
- Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
- Ketepatan pemberian obat / injeksi.
- Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
- Ketepatan dokumentasi.
5. Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
6. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan
masing –masing perawatan asosiet.
7. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat
diselesaikan.
9
Setiap metode pembelajaran yang digunakan bertalian dengan tujuan belajar
yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran untuk mendidik mahasiswa agar sanggup
memecahkan masalah-masalah dalam belajarnya. Sehingga tujuan pembelajaran
yang berbeda memerlukan metode yang berbeda juga.
10
Soal Formatif
11
12
KUNCI JAWABAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Bastable, S.B (2002). Bidan sebagai pendidik: prinsip – prinsip pengajaran dan
pembelajaran, alih bahasa Gerda W. Jakarta: EGC
Dorothy & Marilyn. 2002. Pengajaran Klinis dalam Pendidikan Keperawatan Edisi 2.
Alih bahasa: Enie Novietasari, Editor: Palupi Widyastuti. Jakarta: EGC
14