Professional Documents
Culture Documents
1
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl Titi Bumi no 3, Banyuraden, D.I Yogyakarta, Indonesia
Email : waryana60@yahoo.com
2
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl Titi Bumi no 3, Banyuraden, D.I Yogyakarta, Indonesia
Email : almira.sita@poltekkesjogja.ac.id
3
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl Titi Bumi no 3, Banyuraden, D.I Yogyakarta, Indonesia
Email : danissa.wulan@yahoo.com
*
Penulis untuk korespondensi: almira.sita@poltekkesjogja.ac.id
MDGs. Salah satunya yaitu proporsi penduduk group design. Pada kelompok kontrol dilakukan
dengan asupan kalori di bawah tingkat penyuluhan menggunakan media food model dan
konsumsi minimum sehingga berdampak pada kelompok perlakuan dilakukan penyuluhan
terhadap masih tingginya prevalensi menggunakan media video. Sebelum diberikan
kekurangan energi kronis khususnya pada penyuluhan pada kedua kelompok tersebut
wanita.1 dilakukan pengukuran skor pengetahuan dan
Secara nasional, prevalensi kasus KEK sikap dalam mencegah KEK. Setelah diberikan
Di Indonesia pada tahun 2018 pada wanita usia penyuluhan juga dilakukan hal yang sama.
subur (WUS) sebesar 14,5% persen sedangkan Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei
pada ibu hamil sebesar 17,3 persen. Dari data 2018. Populasi penelitian adalah seluruh remaja
tersebut, provinsi Derah Istimawa Yogyakarta putri di Desa Tridadi, Kabupaten Sleman dengan
termasuk kedalam lima belas provinsi dengan sampel sejumlah 54 orang untuk setiap
prevalensi KEK diatas nasional. 2 kelompok. Kriteria inklusi responden adalah
KIE (Komunikasi, Informasi, dan berusia 10-20 tahun dan belum menikah.
Edukasi) mengenai KEK dan faktor yang Pengetahuan dan sikap pencegahan KEK dinilai
mempengaruhi serta bagaimana dengan menggunakan kuesioner yang sudah
menanggulanginya merupakan salah satu diujicoba sebelumnya (r hitung > r tabel dan
upaya untuk menanggulangi KEK.3 Bentuk hasil uji kuesioner reliabel). Analisis data yang
KIE salah satunya adalah penyuluhan. Untuk digunakan untuk penelitian ini adalah dengan
mempermudah penerimaan pesan yang independent t-test.
disampaikan dalam penyuluhan dapat Video yang digunakan sebagai intervensi
4
digunakan media. Pendekatan intervensi dalam penelitian ini telah melalui uji kelayakan
sangat baik dalam merubah perilaku konsumsi media oleh 2 ahli media. Uji kelayakan media
pangan, seperti intervensi berbasis edukasi. dilakukan dengan mengisi form kelayakan
Intervensi berbasis edukasi pangan tersebut media yang berisi 17 pertanyaan terkait warna,
meliputi pelatihan pemanfaatan hasil untuk musik, gambar, huruf serta audio pada video dan
kebutuhan pangan keluarga. Selain itu juga hasilnya adalah baik untuk ketujuhbelas item.
meliputi penyuluhan berupa pembelajaran Penelitian ini telah mendapatkan rekomendasi
tentang penyuluhan Pola Hidup Bersih dan persetujan etik dari komisi etik penelitian
Sehat (PHBS), dan penyuluhan gizi Bergizi, kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian
Beragam, dan Berimbang (3B).5 Kesehatan Yogyakarta dengan No.
Menurut hasil wawancara mendalam LB.01.01/KE-01/XVI/345/2018.
dengan petugas gizi Puskesmas Sleman, media
yang digunakan selama ini untuk menunjang
penyuluhan di Desa Tridadi adalah media food HASIL DAN PEMBAHASAN
model, namun media tersebut belum dapat
menurunkan angka kejadian KEK pada wanita Tabel 1. Karakteristik responden
usia subur. Oleh karena itu peneliti ingin
membandingkan media video dengan media Kontrol Perlakuan
food model dalam meningkatkan pengetahuan Karakteristik (n=54) (n=54)
pencegahan KEK kepada remaja. n % n %
Penyuluhan dengan media audio visual Tingkat Pendidikan
atau video ini dipilih karena media ini lebih SD 16 29,6 16 29,6
mengutamakan upaya preventif tanpa SMP 19 35,2 26 48,2
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. 6 SMA 16 29,6 9 16,6
Perguruan Tinggi 3 5,6 3 5,6
Usia
METODE Remaja Awal 31 57,4 31 57,4
Penelitian ini adalah eksperimen semu Remaja Tengah 13 24,1 13 24,1
dengan rancangan pre-post test with control Remaja Akhir 10 18,5 10 18,5
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa rata- kedua kelompok tersebut sebesar 0,89 dengan p=
rata skor sikap remaja putri pada kelompok 0,100 (p>0.05) sehingga tidak ada perbedaan
kontrol sebelum diberikan penyuluhan sebesar yang signifikan rata-rata skor sikap tentang
24,11 sedangkan skor rata-rata sikap remaja putri pencegahan KEK pada kedua kelompok.
pada kelompok perlakuan sebesar 25,00. Ada Setelah diberikan penyuluhan, rata-rata
selisih skor sikap tentang pencegahan KEK pada skor sikap remaja putri pada kelompok kontrol
sebesar 26,70 sedangkan rata-rata skor sikap perubahan pengetahuan dan sikap. Semakin
remaja putri pada kelompok perlakuan sebesar tinggi pengetahuan seseorang maka sikapnya
28,38. Terdapat selisih skor sikap tentang pun menjadi lebih baik.5
pencegahan KEK pada kedua kelompok tersebut Dalam penelitian ini, postes dilakukan
sebesar 1,68 dengan p= 0,001 (p<0,05). Hal ini langsung setelah diberikan intervensi. Intervensi
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan video dapat secara efektif meningkatkan
rata-rata skor sikap tentang pencegahan KEK pengetahuan yang bersifat “short-term”.12 Oleh
pada kedua kelompok tersebut setelah diberikan karena itu, peningkatan pengetahuan dengan
penyuluhan. intervensi media video yang bersifat “long term”
Rata-rata skor sikap remaja putri tentang perlu dikaji lebih lanjut. Penggunaan media
pencegahan KEK pada kelompok perlakuan audiovisual seperti video ini juga mampu
meningkat sebesar 3,38 sedangkan pada menjangkau audiens yang lebih luas dan sangat
kelompok kontrol, rata-rata skor sikap remaja cocok ditujukan pada sasaran muda.12
putri tentang pencegahan KEK meningkat
sebesar 2,59. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan rata-rata skor sikap remaja putri KESIMPULAN
pada kelompok perlakuan lebih tinggi Pengetahuan remaja putri yang mendapat
dibandingkan pada kelompok kontrol. penyuluhan menggunakan media video lebih
Perbedaan hasil uji statistik rata-rata skor sikap tinggi nilai skornya dibandingkan media food
pada kedua kelompok sebelum diberikan model. Sikap remaja putri yang diberi
penyuluhan dan setelah diberikan penyuluhan penyuluhan menggunakan media video lebih
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh baik dibandingkan media food model.
penyuluhan dengan media video terhadap sikap
Saran, sebaiknya media video tentang
remaja putri. pencegahan KEK dapat digunakan sebagai
Faktor yang mempengaruhi tingkat media dalam penyuluhan untuk meningkatkan
pengetahuan seseorang adalah tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri dalam
pendidikan, pengalaman, informasi, mencegah terjadinya kekurangan energi secara
lingkungan budaya dan sosial ekonomi. 7 kronis.
Berdasarkan prinsip penyusunan media
bahwa pengetahuan yang ada pada setiap
manusia diterima atau ditangkap melalui DAFTAR PUSTAKA
panca indra. Semakin banyak indra yang
digunakan untuk menerima sesuatu maka 1. Suryana S, Roudza R, Alfridsyah A.
semakin banyak dan semakin jelas pula Konsumsi pangan dan skor pola pangan
pengertian/pengetahuan yang diperoleh. 5 harapan (PPH) dengan prevalensi stunting
Oleh karena itu media video yang di Provinsi Aceh (Data Susenas dan PSG
menstimulasi dua indra yaitu penglihatan dan tahun 2016). AcTion: Aceh Nutrition
pendengaran, memberikan, Journal. 2018;3(2):149-157.
pengertian/pengetahuan yang semakin jelas doi:http://dx.doi.org/10.30867/action.v3i2.1
kepada sasaran dibandingkan dengan media 16.
food model yang hanya menstimulasi satu 2. Balitbangkes. Laporan Riset Kesehatan
jenis indra. 8,9 Edukasi mengenai kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta; 2018.
untuk peningkatan pengetahuan sangat 3. Waryana. Gizi Reproduksi. Yogyakarta:
ditentukan oleh jenis media tersebut terutama Pustaka Rihama; 2010.
jika dipakai media dengan bentuk video atau 4. Waryana. Promosi Kesehatan, Penyuluhan,
permainan yang merangsang lebih dari satu Dan Pemberdayaan Masyarakat.
indra. 10,11 Yogyakarta: Nuha Medika; 2016.
Sikap ditentukan dari pengetahuan, 5. Al Rahmad AH, Almunadia A. Pemanfaatan
pikiran, keyakinan, dan emosi. Hal tersebut Media Flipchart dalam Meningkatkan
menunjukkan adanya keterkaitan antara Pengetahuan Ibu Tentang Konsumsi Sayur
dan Buah. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 10. Adha AY, Wulandari DR, Himawan AB.
2017;17(3):140-146. Perbedaan Efektivitas Pemberian
doi:https://doi.org/10.24815/jks.v17i3.906. Penyuluhan Dengan Video Dan Simulasi
6. Azhara APM, Aritonang I, Suryani I. Terhadap Tingkat Pengetahuan Pencegahan
Pengaruh Penyuluhan Tentang Gizi Masa Tb Paru (Studi Kasus Di Ma Husnul
Hamil terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Khatimah Kelurahan Rowosari Kecamatan
Hamil dalam Pencegahan Kekurangan Tembalang Kota Semarang). Jurnal
Energi Kronis (KEK) di Desa Sumbersari, Kedokteran Diponegoro. 5(4):565-579.
Moyudan, Sleman. JURNAL NUTRISIA. 11. Tuzzahroh F. Pengaruh Penyuluhan Gizi
2015;17(1):6-9. Seimbang Dengan Media Video,Poster dan
7. Al Rahmad AH. Malnutrisi pada Balita Permainan Kwartet Gizi Terhadap
Pedesaan dengan Perkotaan berdasarkan Pengetahuan Gizi dan Status Gizi Siswa Di
Karakteristik Keluarga: Data PSG 2015. Sekolah Dasar Negeri Karangasem Iii Kota
Idea Nursing Journal. 2016;7(3):43-52. Surakarta. 2015.
8. Rohmah FN. Pengaruh Penyuluhan 12. Conceição C, Pedro J, Martins M V.
Menggunakan Media Animasi Terhadap Effectiveness of a video intervention on
Pengetahuan Personal Hygiene Pada Siswa fertility knowledge among university
Di MI Negeri Baki Sukoharjo. 2015. students: a randomised pre-test/post-test
9. Edyati L. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan study. The European Journal of
Dengan Media VideoTerhadap Pengetahuan Contraception & Reproductive Health
dan Sikap Personal Hygienen Siswa SD Care. 2017;22(2):107-113.
Negeri 1 Kepek Pengasih Kulon Progo. doi:http://dx.doi.org/10.1080/13625187.20
2014. 17.1288903.