You are on page 1of 18

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/317529723

Turbin Angin Vertikal Savonius Bertingkat


Membentuk Helix

Working Paper · June 2017


DOI: 10.13140/RG.2.2.14852.73600

CITATIONS READS

0 658

1 author:

Rangga Pangestu
Politeknik Negeri Bandung
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rangga Pangestu on 11 June 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PERANCANGAN TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL TIPE
SAVONIUS BERTINGKAT DENGAN VARIASI BLADE
“SAVONIUS HELICAL L ROTOR”

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Operasi Sistem Energi II
Program Studi Diploma III Teknik Konversi Energi
Di Jurusan Teknik Konversi Energi

Oleh:
Rangga Pangestu (141711020)
Sandri Ayu Andriani H. (141711026)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii

PENDAHULUAN .....................................................................................1

I.1 Latar Belakang ...........................................................................................1

I.2 Tujuan ........................................................................................................2

I.3 Rumusan Masalah ......................................................................................2

I.4 Batasan Masalah ........................................................................................2

LANDASAN TEORI .................................................................................3

II.1 Angin..........................................................................................................3

II.2 Turbin Angin ..............................................................................................3

II.3 Turbi Angin Savonius ................................................................................4

Sistem Konversi Energi Angin (SKEA) ........................................5

Tip Speed Ratio (TSR) ...................................................................6

Koefisien Daya (CP) ......................................................................6

Putaran Turbin ................................................................................7

Torsi pada Turbin ...........................................................................7

Diagram Cp terhadap TSR .............................................................7

PERANCANGAN TURBIN .....................................................................9

III.1 Metodelogi .................................................................................................9

III.2 Desain Turbin...........................................................................................10

III.3 Perhitungan Desain Turbin ......................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................xv

LAMPIRAN ......................................................................................................... xiii

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar II-1 Gambar Turbin Angin ........................................................................ 4


Gambar II-2 Diagram skematik dari turbin angin rotor Savonius........................... 5
Gambar II-3 Diagram Cp terhadap TSR untuk beberapa tipe turbin ...................... 8
Gambar III-1 Desain Turbin poros vertikal tipe savonius bertingkat. .................. 10

iii
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi menusia, namun
listrik di Indonesai belum seluruhnya tercukupi terlebih pada daerah-daerah yang
terpelosok. Lebih dari 86 % dari energi dunia saat ini berasal dari bahan bakar fosil,
sementara itu permintaan kebutuhan energi dunia semakin hari tumbuh secara
pesat. Karena itulah banyak ahli mencari energi alternatif yang dapat dimanfaatkan
menjadi energi listrik.

Salah satu energi terbarukan adalah energi angin. Energi angin merupakan
salah satu energi yang ramah lingkungan, sumber energi yang berlimpah dan dapat
diperbaharui sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan. Potensi angin di
Indonesia pada umumnya memiliki kecepatan angin yang rendah berkisar antara 3
m/s – 7 m/s, sehingga jenis turbin angina vertikal dirasa sangat cocok untuk
digunakan pada kondisi kecepatan angin rendah.
Pada umumnya bentuk turbin angin yang banyak digunakan adalah turbin
angin sumbu horizontal, walau demikian turbin angin sumbu vertikal menjadi
alternatif untuk menghasilkan energi listrik disebabkan oleh beberapa keuntungan.
Turbin angin vertikal memiliki Self Starting yang baik sehingga mampu memutar
rotor walaupun kecepatan angin rendah, selain itu torsi yang dihasilkan relatif tinggi
(Sargolzaei, 2007). Selain itu juga kelebihan dari turbin angina sumbu vertikal yaitu
dapat berputar secara efektif dengan dorongan angin dari segala arah, sehingga
sangat cocok untuk daerah yang arah anginnya bervariasi. Berbeda dengan turbin
angin sumbu horizontal, untuk mendapatkan putaran yang efektif turbin harus
diarahkan pada posisi berlawanan dengan arah angin, ketika kondisi angin
bervariasi maka turbin jenis sumbu horizontal tidak dapat berputar dengan
maksimal karena harus mencari posisi efektif dari arah angin terlebih dahulu.
Turbin angina sumbu vertikal memiliki efisiensi yang kecil karena memanfaatkan
gaya drag (Vaishali, 2014). Daya yang diperoleh berasal dari selisih antara gaya

1
penggerak momen positif dan negative yang terjadi pada rotor. Turbin angina
Savonius merupakan salah satu tipe turbin angina poros vertikal. Turbin ini
memiliki bentuk dan kontruksi yang sederhana dan disusun menyerupai huruf S
(Ali, 2014).

I.2 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam tugas ini, yaitu :


1. Membuat rancangan turbin angin poros vertikal tipe savonius bertingkat
dengan variasi sudut blade.
2. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk menerangi kandang ayam seluas
150 m2.

I.3 Rumusan Masalah

Dengan kecepatan rata-rata angin di daerah Lembang, Kabupaten Bandung


Barat sekitar 4,45 m/s akan dimanfaat untuk memutarkan turbin angin savonius
vertikal dengan variasi blade bertingkat agar dapat menghasilkan daya listrik
sebesar 150 watt yang dibutuhkan untuk menerangi kandang seluas 150 m2 pada
sebuah peternakan ayam.

I.4 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam tugas ini, yaitu :


1. Membuat rancangan desain turbin angin poros vertikal tipe savonius
bertingkat dengan variasi blade.
2. Kecepatan angin rata-rata sebesar 4,45 m/s.
3. Daya yang dibangkitkan sebesar 150 watt.
4. Penerangan kandang ayam seluas 150 m2.

2
LANDASAN TEORI

II.1 Angin

Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan
udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke
bertekanan udara rendah.
Angin terjadi ketika udara dipanaskan akan memuai dan menjadi lebih
ringan, sehingga hal ini dapat menyebabkan tekanan udara menurun dan udara yang
ringan naik. Sedangkan udara dingin disekitarnya menyusut menjadi lebih berat dan
turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi panas agi dan naik kembali. Aliran
naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi.
Adapun karakteristik dari angin, antara lain:
- Arah angin yang sering berubah-ubah
- Sering terjadinya turbulensi
- Kecepatan rata-rata angin yang relatif rendah
- Kecepatan bertambah terhadap ketinggian (energi sebanding dengan
pangkat tiga kecepatan)
- Potensi aktual ditentukan oleh distribusi kecepatan angin (topografi) lokasi.

II.2 Turbin Angin

Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan


tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi
kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll.
Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda dan negara-negara
Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill. Kini turbin angin lebih banyak
digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan
menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang
dapat diperbaharui yaitu angin (Daryanto, 2007)

3
Saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi
pembangkit listrik konvensional (Contoh: PLTD, PLTU, dll), namun turbin masih
lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan
dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak dapat diperbaharui
(Contoh: batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan
listrik. Turbin angin dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu: turbin angin
sumbu horizontal dan turbin angin sumbu vertikal (Daryanto, 2007)

Gambar II-1 Gambar Turbin Angin

II.3 Turbi Angin Savonius

Salah satu jenis turbin angin sumbu vertikal (VAWT) yang dapat digunakan
pada angin dengan kecepatan rendah adalah turbin angin Savonius. Turbin ini
ditemukan oleh sarjana Finlandia bernama Sigurd J. Savonius pada tahun 1922.
Konstruksi turbin sangat sederhana, tersusun dari dua buah sudu setengah silinder.
Pada perkembangannya turbin Savonius ini banyak mengalami perubahan bentuk
rotor, seperti desain rotor yang berbentuk huruf L.

(a) Tipe U (b) Tipe L


Pada rotor Savonius, angin yang berhembus salah satu bilah rotor
diharapkan lebih banyak mengalir ke bilah rotor lainnya melalui celah di sekitar

4
poros sehingga menyediakan daya dorong tambahan pada bilah rotor ini, akibatnya
rotor dapat berputar lebih cepat.
Pada bentuk rotor Savonius setengah lingkaran (Savonius U), aliran udara
di kedua sisi bilah sama besar, sementara pada rancangan kedua (Savonius L) aliran
udara pada sisi bilah yang lurus lebih besar dibandingkan pada sisi bilah lengkung
seperempat lingkaran (Soelaiman, 2006).

Rotor Savonius U Rotor Savonius L

Sistem Konversi Energi Angin (SKEA)

Besarnya energi kinetik yang tersimpan pada angin dengan massa (m) dan
kecepatan (v) dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑚𝑣 2
𝐸𝐾 = ............................................................................................. (1)
2

Luas daerah sapuan untuk turbin angin Savonius


adalah tinggi rotor (H) dikali diametyer D).

Gambar II-2 Diagram skematik dari turbin angin rotor Savonius

5
Sehingga energi kinetik angin yang berhembus dalam satuan waktu (daya
angin) adalah:

𝜌.𝐴.𝑣 3
𝑃= ..............................................................................................(2)
2

Keterangan :
P = Daya turbin (Watt),
ρ = Kerapatan udara (kg/m3),
A = Luas penampang (m2),
v = Kecepatan angin (m/s).

Setiap rotor dari turbin angin memiliki karakteristik yang berbeda-beda.


Dengan memasukkan koefisien daya (Cp), maka daya mekanik aktual (P) yang
diperoleh dari energi kinetik angin menjadi (Balineni, 2011)

Tip Speed Ratio (TSR)

Tip speed ratio (TSR) adalah rasio kecepatan ujung rotor terhadap kecepatan
angin bebas. Untuk kecepatan angin dengan nominal yang tertentu maka TSR akan
berpengaruh pada kecepatan putar rotor. Turbin angin tipe horizontal akan memiliki
TSR yang relatif lebih besar dibandingkan dengan turbin angin tipe vertikal. TSR
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
𝜋.D.n
𝑇𝑆𝑅 = ............................................................................................... (2)
60.𝑣

Keterangan:
D = Diameter sudu (m),
n = Jumlah sudu.

Koefisien Daya (CP)

Koefisien daya adalah perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh rotor
dengan daya angin, nilai koefisien daya tidak akan melebihi nilai ideal yaitu sebesar
0.593. Persamaan koefisien daya sebagai berikut :

6
𝑃𝑔
⁄𝜂
𝑔
𝐶𝑝 = 𝜌.𝐴.𝑣 3⁄
.......................................................................................... (3)
2
Keterangan:
Pg = Daya generator (W),
ηg = Efisiensi generator (%).

Putaran Turbin

Putaran turbin dipengaruhi oleh kecepatan angin dan diamater dari


rancangan turbin. Jika kecepatan tangensial ujung rotor sama dengan ukuran
diamater turbin diperkecil, maka hal tersebut dapat mengakibatkan kenaikan
putaran pada turbin sesuai dengan persamaan berikut:
𝜆𝑉
𝑅𝑃𝑀 = 60 𝜋𝐷 .........................................................................................(4)

Keterangan: RPM = banyak putaran yang dihasilkan (rpm)


𝜆 = tip speed ratio = 1,09
v = kecepatan angin = 4 m/s
D = diameter turbin

Torsi pada Turbin

Perkalian antara kecepatan putar dengan torsi menghasilkan daya. Untuk


kecepatan putar yang sama, semakin besar torsi yang diberikan, sudu maka akan
semakin besar daya yang diserap, demikian juga sebaliknya. Sehingga torsi dapat
dirumuskan sebagai berikut:
30 𝑃
𝑇 = 𝜋 𝑅𝑃𝑀 ................................................................................................(5)

Keterangan: T = Torsi (Newton)


P = Daya Rencana = 50 Watt
RPM = Putaran turbin = 79,34 rpm

Diagram Cp terhadap TSR

Secara umum hubungan TSR dan koefisien daya pada berbagai model
turbin angin ditunjukan pada gambar berikut:

7
Gambar II-3 Diagram Cp terhadap TSR untuk beberapa tipe turbin

(sumber: Ambrosio, 2010)

8
PERANCANGAN TURBIN

III.1 Metodelogi

• Penentuan Desain Turbin


1

• Studi Literatur
2

• Perhitungan Peracangan
3

1. Penentuan Desain Turbin


Dalam merancang turbin ini dimulai dengan menentukan jenis turbin dan
desain awal turbin sesuai dengan kecepatan angin yang dihasilkan pada
suatu daerah.
2. Studi Literatur
Proses perancangan ini di imbangi dengan studi literatur mengenai turbin
savonius. Dimana studi literatur dilakukan untuk mencari informasi atau
referensi mengenai turbin savonius dengan cara mempelajari materi
melalui buku-buku, mengunjungi situs internet dan lain sebagainya.
3. Perhitungan Perancangan
Setelah melakukan studi literatur untuk mengetahui parameter yang
dibutuhkan pada sebuah perancangan turbin, dibuatlah suatu perhitungan
dan perancangan desain turbin angin savonius berdasaran data kecepatan
angin, dan menentukan daya yang dibangkitkan. Hal yang dihitung pada
desain ini yaitu diameter turbin, tip speed raito dan putaran turbin.

9
III.2 Desain Turbin

Berikut adalah desain ranacangan turbin angin poros vertikal tipe savonius
bertingkat dengan variasi sudut blade.

Gambar III-1 Desain Turbin poros vertikal tipe savonius bertingkat dengan
variasi sudut blade.

III.3 Perhitungan Desain Turbin

Untuk merancang rotor turbin savonius, data-data yang diketahui adalah:


a. Kecepatan angin minimal (v) = 4,45 m/s
b. Massa jenis angin (𝜌) = 1,2 (kg/m3)
c. Daya yang dibangkitkan = 150 Watt
d. Faktor koversi (gc) = 1,9 kg/(N.s2)
e. Tebal sudu = 3 mm
f. Jenis sudu = Lengkung L
g. Tinggi sudu (l) = 1,3 m
h. Jumlah sudu = 9 buah

10
Dari data yang diketahui, dapat dihitung diameter sudu turbin, tip speed
ratio dan putaran turbin sebagai berikut:

1. Luas rotor dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:


1
𝑃= 𝜌. 𝐴. 𝑣 3
2

Daya rotor yang ingin dihasilka dari turbin angin ini adalah sebesar 6
Watt
Maka didapat luas rotornya yaitu,

2𝑃 2 × 150 𝑊
𝐴= 3
= = 56,18 𝑚2
𝜌𝑣 1,2 𝑘𝑔/𝑚3 × 4,453 𝑚/𝑠

2. Diameter sudu turbin


Dari luasan rotor tersebut dapat dicari berapa diameter sudu turbin yang
sesuai dengan perhitungan dan dapat menggunakan rumus:

1
𝐴 =9 × ×𝜋×𝑑×𝑙
2

Dengan menentukan jumlah sudu dan panjang sudu maka dapat


ditentukan berapa diameter sudu yang sesuai:

2𝐴 2 × 56,18 𝑚2
𝑑= = = 3,06 𝑚
9𝜋𝑙 9 𝜋 1,3 𝑚

3. Tip Speed Ratio (λ)


Setelah didapat nilai diameter sudu, selanjutnya dapat dicari nilai Tip
Speed Ratio (λ) dengan rumus:

𝜋𝐷𝑛
𝜆=
60𝑣

Maka didapat:

𝜋 × 3,06 × 9
𝜆= = 0,324
60 × 4,45𝑚/𝑠

11
4. Putaran Turbin
Dari kecepatan angin dan diameter, dapat dihitung nilai putaran yang
dihasilkan oleh turbin sebesar:
𝜆𝑉
𝑅𝑃𝑀 = 60
𝜋𝐷
0,324 . 4,45
𝑅𝑃𝑀 = 60 = 8,99 𝑟𝑝𝑚
𝜋 . 3,06
5. Torsi Turbin
Torsi yang dihasilkan dari turbin savonius ini sebesar:
30𝑃
𝑇=
𝜋𝑅𝑃𝑀
30 . 150
𝑇= = 159,33 𝑁𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛
𝜋 . 8,99

12
DAFTAR PUSTAKA

Buku
1. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2012. Statistik EBTKE
2012. Jakarta: Kementeria Energi dan Sumber Daya Mineral

Jurnal

1. M Abdul MDS, M Hanifa, Viqi H & Rizqi AS. 2016. Turbin Angin
Savonius Dengan Variasi Jumlah Blade Yang Di Tumpuk Menjadi Helix
“Savonius Helical L Rotor”.
2. Alit, Ida Bagus. 2016. Turbin Angin Poros Vertikal Tipe Savonius
Bertingkat Dengan Variasi Posisi Sudut.
3. Mahendra, Bayu. 2013. Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap Unjuk Kerja
Turbin Savonius Tipe L. Jurnal Mahasiswa Mesin FT – UB, Volume II, No.
78. 24. VII. 360.

xv
LAMPIRAN
DESAIN ALAT

View publication stats

You might also like