Professional Documents
Culture Documents
(TABUNG SINAR-X)
OLEH:
M. VIKRAM MAULANA
MUH. AMIN
NURWIDYA YANUARTY BASTIAN
RAMLAYANI
SITI KAMARIA
SUPIANA TOYO
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah TEKNIK PESAWAT RADIOGRAFI.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang (TABUNG
SINAR-X)
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa ATRO
MUHAMMADIYAH MAKASSAR. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pe
mbuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................
1.2 TUJUAN .........................................................................................
1.3 RUMUSAN MASALAH ...............................................................
1.4 MANFAAT PENULISAN .............................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TABUNG SINAR-X......................................
2.2 KOMPONEN UTAMA TABUNG SINAR-X ..........................
2.3 CARA KERJA TABUNG SINAR-X ......................................
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ......................................................................
3.2 SARAN ................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian dalam tubuh manusia
menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik
maupun gelombang mekanik. Salah satunya dengan pemanfaatan sinar-x.
Pesawat sinar-X terdiri dari sistem dan subsistem sinar-X atau komponen. Sistem
sinar-X adalah seperangkat komponen untuk menghasilkan radiasi dengan cara
terkendali. Sedangkan subsistem berarti setiap kombinasi dari dua atau lebih
komponen sistem sinar-X. Pesawat sinar-X diagnostik yang lengkap terdiri dari
sekurang-kurangnya generator tegangan tinggi, panel kontrol, tabung sinar-X,
kolimator, dan tiang penyanggah tabung.
Dalam makalah ini, akan dibahaS salah satu bagian dari pesawat sinar-x yaitu
TABUNG SINAR-X.
Tabung sinar-X adalah ruang hampa yang terbuat dari kaca tahan panas yang
merupakan tempat sinar-X diproduksi. Tabung sinar x adalah komponen yang utama
yang terdapat pada pesawat sinar-x.
Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang didalamnya terdapat 2
elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung Roentgen dihubungkan
ketrans formator filamen. Transformator filamen ini akan memberi supplai sehingga
mengakibatkan terjadinya pemanasan pada filamen tabung Roentgen, sehingga
terjadi thermionic emission, dimana elektron-elektron akan membebaskan diri dari
ikatan atomnya, sehingga terjadi elektron bebas dan terbentuklah awan-awan
elektron.
Petir adalah aliaran muatan listrik di udara bertekanan satu atmosfer. Agar
dapat menembus udara dengan tekanan itu, diperlukan kuat medan listrik yang
besarnya 30.000 V / cm. Di dalam tabung bertekanan kurang dari 1 atmosfer, aliran
muatan listrik dapat terjadi pada kuat medan listrik kurang dari 30.000 V / cm. Tahun
1855, H. Geissler berhasil menemukan teknik penghampaan atau pemvakuman
udara, sehingga tekanan dalam tabung menjadi sangat rendah, sampai pada
tekanan 0,01% dari tekanan udara normal, yang berarti sama dengan 0,00001
atmosfer. Penemuan Geissler ini sangat berguna bagi perkembangan ilmu
pengetahuan selanjutnya.
Pada tahun 1875, Sir William Crookes berusaha menyelidiki sifat-sifat sinar
kehijauan itu Ia menggunakan tabung yang dibelokkan tegak lurus. Sinar kehijauan
muncul pada bagian tabung yang langsung berhadapan dengan katoda. Akhirnya, ia
menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang keluar dari katoda. Eugene Goldstein
menamakannya sinar katoda.
Tidak tergantung pada material / bahan katoda. Sifat ini tidak berubah ketika
katoda diganti dengan bahan-bahan yang berbeda;
Karena dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet, maka sinar
katoda adalah partikel bermuatan listrik, tepatnya bermuatan listrik negatif yang
selanjutnya diberi nama elektron. Silahkan lanjut ke Contoh Penerapan Teknologi
Tabung sinar katoda.
a. Katoda
Katoda terbuat dari nikel murni dimana celah antara 2 batang katoda disisipi
kawat pijar (filamen) yang menjadi sumber elektron pada tabung sinar-X. Filamen
terbuat dari kawat wolfram (tungsten) digulung dalam bentuk spiral. Bagian yang
mengubah energi kinetik elektron yang berasal dari katoda adalah sekeping logam
wolfram yang ditanan pada permukaan anoda. Arus yang diberikan pada tabung sinar-
X dalam kisaran milliamper (mA) berfungsi untuk memijarkan filamen sehingga
terbentuk awan elektron pada filamen. Selanjutnya beda potensial dalam kisaran
KiloVoltage (KV) berfungsi memberikan energi kinetik pada elektron-elektron tersebut.
b. Anoda
Anoda atau elektroda positif biasa juga disebut sebagai target jadi anoda disini
berfungsi sebagai tempat tumbukan elektron. Ada 2 macam anoda yaitu anoda diam
dan anoda putar. Anoda angel (sudut anoda) adalah sudut pada permukaan bidang
target yang dapat dijadikan pusat sumbu sinar yang terbentuk pada bidang atau area
terbentuknya sinar-x.
Optimal anoda angle bergantung pada aplikasi klinis pemeriksaan :
1. Small anoda angle 7-9 derajat digunakan untuk ukuran objek pemeriksaan yang
membutuhkan small field-of-view (FOV) image reseptor contohnya pada pesawat
sinar-x untuk cineradiography dan pesawat angiographic dimana pada pesawat ini
ada keterbatasan image intensifier (II) diameter hanya maksimal 23 cm.
2. Large anoda angle 12-15 derajat digunakan untuk general radiographic
c. Foccusing cup
Fucusing cup ini sebenarnya terdapat pada katoda yang berfungsi sebagai alat
untuk mengarahkan elektron secara konvergen ke target agar elektron tidak terpancar
ke mana-mana.
Rotor atau stator ini terdapat pada bagian anoda yang berfungsi sebagai alat
untuk memutar anoda. Rotor atau stator ini hanya terdapat pada tabung sinar x yang
menggunakan anoda putar.
Glass metal envalope atau vacum tube adalah tabung yang gunanya
membukus komponen-komponen penghasil sinar x agar menjadi vacum atau kata
lainnya menjadikannya ruangan hampa udara.
f. Oil
Oil ini adalah komponen yang cukup penting ditabung sinar x karena s aat
elektron-elektron menabrak target pada anoda, energi kinetik elekron yang berubah
menjadi sinar-X hanyalah ≤ 1% selebihnya berubah menjadi panas mencapai 2000
0C, jadi disinalah peran oil sebagai pendingin tabung sinar x.
g. Window
Window atau jendela adalah tempat keluarx sinar x . window terletak di bagian
bawah tabung . tabung bagian bawah di buat lebih tipis dari tabung bagian atas hal ini
di karenakn agar sinar x dapat keluar.
3.1 KESIMPULAN
Tabung sinar-X adalah ruang hampa yang terbuat dari kaca tahan panas
yang merupakan tempat sinar-X diproduksi. Tabung sinar x adalah komponen
yang utama yang terdapat pada pesawat sinar-x.
Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang didalamnya
terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung Roentgen
dihubungkan ketrans formator filamen. Transformator filamen ini akan memberi
supplai sehingga mengakibatkan terjadinya pemanasan pada filamen tabung
Roentgen, sehingga terjadi thermionic emission, dimana elektron-elektron akan
membebaskan diri dari ikatan atomnya, sehingga terjadi elektron bebas dan
terbentuklah awan-awan elektron.
3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga
dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.