Professional Documents
Culture Documents
FISIKA DASAR II
OLEH :
KELOMPOK 1
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan PadaMata Kuliah Fisika Dasar II
Program Studi SI Teknik Pertambangan
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Universitas Papua
Tahun Akademik 2018/2019
OLEH :
Disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Disahkan,
Asisten Dosen
GIVENSHE. A. W. PASONGLI
Mengetahui,
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Fisika Dasar II.
Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai syarat
kelulusan pada mata kuliah Fisika Dasar II.
Dalam kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Yohanes T. Sagisollo, S.T ., M.T dan Bapak Andi Milwadi, S.T
selaku Dosen pembimbing pada mata kuliah Fisika Dasar II.
2. Asisten dosen yang telah membimbing dan mendampingi penulis selama
proses penulisan lapoan.
3. Orang tua kami yang telah memberi semangat dan doa
4. Serta teman-teman yang telah berkontribusi dalam penulisan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang
bersifat membangun diperlukan agar laporan kedepannya menjadi lebih baik lagi.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Tugas Pendahuluan
b. Soal Latihan
c. Dokumentasi
d. Kartu Asistensi
DAFTAR GAMBAR
a) Tugas Pendahuluan
b) Soal Latihan
c) Dokumentasi
d) Kartu Asistensi
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL
Pada Halaman
Singkatan
AC Alternative Current 11
DC Direct Current 11
Simbol
λ Lamda 18
Ω Ohm 24
I PENDAHULUAN
Dan kita juga perlu belajar tentang peluruhan zat radokatif agar praktikan
dapat mengetahui lebih dalam mengenai peluruhan zat radioaktif diantaranya
dampak buruknya bagi manusia serta sifat penyerapannya, dapat memperagakan
sistem yang bisa memperlihatkan adanya waktu paruh dan aktivitas dalam
peluruhan zat radioaktif dengan melakukan asimilasi waktu paruh, menentukan
koefisien penyerapan logam (seng plat) dan bahan polimer (lempengan plastik)
terhadap sinar radioaktif secara grafik.
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.4.2 Bahan
A. Eksperimen Menggunakan Multimeter
1. Baterei 1,5volt 2 buah
2. Baterei 9Volt 1 buah
B. Peluruhan Waktu Paruh Zat
1. Air Mineral
II DASAR TEORI
V= I.R ……….(1)
………..(2)
………..(3)
keterangan :
I =Arus yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan ampere.
V= Tegangan yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
R= Nilai hambatan listrik yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.
Rp = Nilai total hambatan paralel
Berdasarkan hukum ohm, 1 ohm didefinisikan sebagai hambatan yang
digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 ampere
dengan beda potensial 1 volt. Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan
pengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial dan kuat arus.
Semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan. Jadi,
besar kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus
listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampang dan jenis
bahan. (Hayt, 1991)
Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan jenis bahan.
Hambatan berbading lurus dengan panjang benda, semakin panjang maka semakin
besar hambatan suatu benda. Hambatan juga berbading terbalik dengan luas
penampang benda, semakin luas penampangnya maka semakin kecil
hambatannya. Inilah alasan mengapa kabel yang ada pada tiang listrik dibuat
besar-besar, tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga tegangan
bisa mengalir dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda
(hambatan jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan
benda itu. Kalau antara dua kutub positif dan kutub negatif dari sebuah sumber
tegangan kita hubungkan dengan sepotong kawat penghantar, maka akan mengalir
arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif. Arus ini mendapat hambatan dalam
penghantar itu. (Purwandari, 2013)
Dari peristiwa di atas dapat diketahui bahwa ada hubungan antara arus
yang mengalir dalam hambatan kawat dan adanya sumber tegangan. Besarnya
arus listrik yang mengalir tergantung dari besarnya hambatan kawat. Semakin
besar hambatan kawat, maka semakin kecil arus yang mengalir. Apabila sumber
listrik bertegangan 1 volt dihubungkan dengan hambatan sebesar 1 ohm, maka
arus yang mengalir sebesar 1 ampere. Dalam penyelidikannya George Simon
Ohm (ahli ilmu fisika dari Jerman) menemukan bahwa arus listrik yang mengalir
dalam hambatan akan bertambah besar jika tegangan di naikkan, sementara nilai
hambatannya tetap. (Purwoko dkk, 2007)
….……(1)
Kekuatan lensa (P) atau daya lensa adalah kemampuan lensa dalam
memfokuskan sinar yang diterimanya, kekuatan lensa merupakan kebalikan jarak
fokusnya, yaitu :
….……(2)
Keterangan :
S = Jarak (cm)
S’ = Jarak bayangan (cm)
f = Panjang fokus lensa (m)
Pada kehidupan sehari-hari, lensa cembung diaplikasikan dalam lup, lensa
kacanata, mikroskop, teropong, dan kamera. (Renawati, 2013)
𝑁 𝑑𝑁 𝑡
∫𝑁0 = λ∫0 𝑑. 𝑡
𝑁
𝑁
[𝐼𝑛𝑁] 𝑁0 = −λ[𝑡] 0𝑡
𝑁
In𝑁0 = −λt
𝑁
= 𝑒 −𝜆t
𝑁0
Keterangan :
A = A0 𝑒 −𝜆t
Hasil dari percobaan pertama ini adalah baterai 1,5 V yang digunakan arus
listrik yang dihasilkan masih baik.
Tabel 3.1
Arus Listrik I (mA)
No. Tegangan V (volt) Susunan Rangkaian Seri
100 Ω 47 Ω
1. 2Ω 0,084 0,046
2. 20 Ω 0,09 0,04
3. 200 Ω - -
Tabel 3.2
1 14 12 0,07 0,083
2 14 17 0,07 0,058
3 14 11,5 0,07 0,086
4 11 12,5 0,09 0,08
5 12 19,5 0,08 0,051
3.1.4 Hasil Dari Peluruhan Waktu Paruh Zat
Tabel 3.3
3.2 Pembahasan
Pada praktikum yang dilakukan dan dari data yang ada dapat dijelaskan
bahwa pada praktikum uji coba ini menggunakan lensa cembung yang bersifat
mengumpulkan cahaya (konvergen). Pada pengujian ini lensa positif dengan
panjang focus f di depannya diletakkan suatu objek yang berjarak s dari lensa,
maka akan membentuk bayangan disuatu titik (tempat) yang berjarak s’.
Pada praktikum yang dilakukan dengan air yang berada di dalam buret
yang berisi air (50 ml) didapatkan bahwa setiap 10 detik air yang jatuh semakin
banyak, dan jika semakin besar kran yang dibuka semakin banyak air yang
meluruh per-detiknya. Untuk waktu paruhnya sendiri didapatkan rata-rata yaitu
sekitar 33,086.
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Jenis-jenis multimeter yang digunakan, yaitu multimeter analog dan
digital.
λ
T1/2 = waktu paruh (s)
4.2 Saran
Melalui laporan ini kami sebagai penyusun hanya bisa menyarankan
kepada pengurus atau pun asisten untuk bisa meningkatkan sarana dan prasarana
yang ada supaya dapat lebih meningkatkan kinerja mahasiswa dalam melakukan
praktikumnya, dan diharapkan pada praktikum berikutnya agar diberikan waktu
yang lebih dalam melaksanakan praktikum, agar kami sebagai praktikan dapat
mengerti dan mudah memahami.
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryono dan Ahmad Taufiq.2010. Super Tips dan Trik Fisika. Jakarta : Kawah
Media.
L
N
A) Tugas Pendahuluan
Praktikum I
1. Dalam gejala bolak balik umumnya dan gejala sinus khususnya kita kenal
pengertian harga puncak (maksimum), efektif dan rata-rata. Tuliskan dan
buktikan rumus arus puncak, arus efektif dan arus rata-rata.
2. Gambarkan masing-masing arus pada point 1.
3. Buktikan rumus tegangan puncak, dan tegangan efektif.
Jawab
1. Arus dan tegangan bolak-balik adalah arus dan tegangan yang nilainya selalu
berubah terhadap waktu secara periodik. Besaran seperti ini disebut arus dan
tegangan bolak-balik atau AC (Alternating Current). Apabila pada arus searah
Anda dapat mengetahui nilai dan tegangannya yang selalu tetap. Maka, pada
arus bolak-balik Anda akan dapat mengetahui nilai maksimum yang
dihasilkan dan frekuensi osilasi yang dihasilkan oleh sumbernya.
Secara matematis, arus dan tegangan listrik bolak-balik tersebut dapat
dinyatakan sebagai berikut:
𝑡
𝑉 = 𝑉𝑚 sin 𝜔. 𝑡 = 𝑉𝑚 sin 2𝜋. 𝑓. 𝑡 = 𝑡 = 𝑉𝑚 sin 2𝜋
𝑇
𝑡
𝐼 = 𝐼𝑚 sin 𝜔. 𝑡 = 𝐼𝑚 sin 2𝜋. 𝑓. 𝑡 = 𝑡 = 𝐼𝑚 sin 2𝜋
𝑇
Keterangan:
V = tegangan sesaat (V)
I = arus sesaat (A)
Vm = tegangan maksimum (V)
Im = arus maksimum (A)
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
t = waktu (s)
ωt = sudut fase (radian atau derajat)
Hubungan amplitudo tegangan atau arus bolak-balik dengan sudut fase
dapat dinyatakan secara grafik dalam diagram fasor. Fasor adalah suatu
vektor yang berputar berlawanan arah putaran jarum jam terhadap titik asal
dengan kecepatan sudut ω. Fasor suatu besaran dilukiskan sebagai suatu
vektor yang besar sudut putarnya terhadap sumbu horizontal (sumbu x) sama
dengan sudut fasenya. Nilai maksimum besaran tersebut adalah sama dengan
panjang fasor, sedangkan nilai sesaatnya adalah proyeksi fasor pada sumbu
vertikal (sumbu y). Berikut adalah gambar diagram fasor untuk arus dan
tegangan yang sudut fasenya sama (sefase) serta gambar fungsi waktu dari
arus dan tegangan tersebut.
𝑉𝑚
𝑉𝑒𝑓 =
√2
2. Arus puncak
Arus efektif
Arus rata-rata
3. Rumus tegangan puncak yaitu :
𝑡
𝑉 = 𝑉𝑚 sin 𝜔. 𝑡 = 𝑉𝑚 sin 2𝜋. 𝑓. 𝑡 = 𝑡 = 𝑉𝑚 sin 2𝜋
𝑇
𝑉𝑚
𝑉𝑒𝑓 =
√2
Praktikum II
1. Hitung nilai tahanan (resistansi) dari resistor dengan 4 cincin warna : coklat
hijau coklat emas
2. Hitung nilai tahanan (resistansi) dari resistor dengan 5 cincin warna : merah
hijau ungu hitam merah
jawab
1. Coklat hijau coklat emas hasil
1 5 *101 ±10% 15*101Ω±10%
2. merah hijau ungu hitam merah
2 5 7 *100 ±2%
hasil
257*100Ω±2%
Praktikum III
Praktikum IV
1. Apa sebab laju peluruhan inti radioaktif (peluruhan air dalam pipa buret)
hanya ditentukan oleh jumlah peluruhan per detik?
2. Apa yang dimaksudkan dengan satu curie? Jelaskan!
3. Buktikan persamaan (2), dan (3) !
Jawab :
1. Peluruhan inti radioaktif hanya ditentukan per detik karena peluruhan zat
radioaktif umunya terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Dalam praktikum
ini peluruhan menggunakan air sebagai bahan pengganti peluruhan
menggunakan zat radioaktif karena air di anggap sebagai energy pada suatu
zat radioaktif yang meluruh per detiknya.
2. 1 curie didefinisikan sama dengan 3,7 x 1010 becquerel atau 37 GBq.
Becquerel adalah satuan turunan SI untuk keradioaktifan, dan didefinisikan
sebagai keaktifan sejumlah bahan radioaktif atau satu nucleus satiap detiknya.
3. Buktikan persamaan (2), dan (3)
𝑁 = 𝑁0 𝑒 −𝜆𝑡 … . . (2)
1 2
𝑁 = 𝑁0 ( ) … . . (3)
2
−𝜆𝑡
1 𝑛
𝑁0 𝑒 = 𝑁0 ( )
2
−𝜆𝑡
1 𝑛
𝑒 = ( )
2
−𝜆𝑡
1 𝑛
In 𝑒 = In ( )
2
1𝑛
In − 𝜆𝑡 = In
2
𝜆𝑡 = 0,693
0,693
𝑡= 𝜆
B) Soal Latihan
Praktikum II
1. Bila hasil pengamatan grafik tidak linear, apa komentar anda? Jelaskan
menurut pendapat anda.
2. Berdasarkan hasil perhitungan saudara, berapakah nilai dari masing–masing
hambatan (R1=R2)?
Jawab :
1. Terjadinya grafik tidak linear atau bias dikatakan sangat mungkin
terjadi,alasannya karena dalam praktikum adanya kemungkinan kesalahan
kecil pada kegiatan praktikum sehingga data yang diperoleh tidak linear atau
beda jauh dari hasil sebelumnya.
2. R1 ≠ R2 karena di dalam data yang diperoleh didapatkan R1 = 100Ω dan R2 =
47Ω
Praktikum III
10
0
0 10 20 30 40 50 60
2. Bentuk grafik yang telah penulis buat berbentuk linear dengan perbandingan
yang jelas dimana setiap 10 detik air akan berkurang sebanyak 5 ml.
0.693
3. T = 0,5
= 1,386 s
4. λ = 50-45/ 10
= 5/10
= 0,5
C) Dokumentasi
(