Professional Documents
Culture Documents
HASIL
Rentang usia pada masing masing kelompok sampel adalah sama yakni usia
60 tahun ke atas. Jumlah responden terbanyak adalah wanita yakni 23 sampel pada
kelompok control dan 20 sampel pada kelompok eksperimen. Jumlah responden
pada kelompok control dan eksperimen masing masing 7 dan 10. Status perkawinan
sebagian besar adalah janda dan dud, pada kelompok eksperimen terdapat 19
orang janda dan 9 duda, sedangkan kelompok control terdapat 23 orang janda dan 7
duda.
PEMBAHASAN
Table 2 distribusi frekuensi kategori tingkat kecemasankelompok eksperimen dan control sebelum dan
sesudah intervensi
Eksperimen
Tidak ada gejala 1 3,33% 11 36,66
Gejala ringan 7 23,33 10 33,33
Gejala sedang 10 33,33 8 26,66
Gejala berat 2 40 1 3,33
Gejala berat sekali 0 0 0 0
Control
Tidak ada gejala 9 30 11 36,66
Gejala ringan 7 23,33 6 20
Gejala sedang 7 23,33 9 30
Gejala berat 7 23,33 21 70
Gejala berat sekali 0 0 0 0
pada responden kecemasan kelompok eksperimen sesudah dilakukan
tindakan dengan pemberian terapi music langgam jawa terdapat penurunan tingkat
kecemasan berat 12 responden (40%) menjadi satu responden (3,33%), gejala
sedang 10 reponden (33,33%) turun menjadi 8 responden (26,6%) dari beberapa
responden antara tingkat kecemasan tanpa gejala (0 sampai nila 14 pada hasil uji
kuisioner ) dan gejala ringan (15 sampai dengan nilai 20 pada hasil uji kuisioner)
mengalami sedikit peningkatan diakibatkan oleh penurunan yang sangat berate dari
gejala berat dan sedang menjadi ringan dan tanpa gejala yakni 23,33%, pada gejala
ringan menjadi 33,33% dan pada tanpa gejala kecemasan dari 33,33% menjadi
36,66%, artinya penurunan sangat berarti pada gejala berat dan sedang.
Hasil penelitian uji statistic menunjukan bahwa ada pengaruh terapi music
langgam jawa terhadap penurunan respon psikologis kecemasan pada lansia. Hal ini
disebabkan dengan mendengarkan music tempo lamban atau sekitar 60 beat
permenit yang dimiliki oleh music langgam jawa dapat memperlambat dan
menyeimbangkan gelombang otak yang menandakan ketenangan. Hal ini terjadi
karena dengan stimulasi binaural beat dapat mendorong seseorang untuk kembali
kedalam kesadaran (Campbell,2002).
Table 3. rerata skor tingkat kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok eksperimen
dan kelompok control dengan perbandingan pengukuran sama subjek
Kelomok sample
Hasil test
Mean Terhitung Sd Sig
Pre test konrol vs 19,57 -54,79 7,04 0,00
Post test control 17,53 11,47 8,37 0,00
Pre test eksperimen vs 25,33 19,67 7,05 0,00
Post test eksperimen 16,80 13,87 6,63 0,00
Hasil uji statistic sebelum dan sesudah perlakukan pada kelompok eksperimen
didaptkan hasil terhitung sebesar 2,654 serta nilai signifikansi diperoleh p=0,000
masih jauh dari p=0,005, pengaruh pemberian terapi music langgam jawavterhadap
tingakt kecemasan pada lansia sebesar 0,477 sehingga R square dapat disebut
koefisien determinasi dalam hal ini berarti 43,27 % penuruna tingkat kecemasan
dapat dipengaruhi oleh music langgam jawa. Penurunan ini disebabkan karena
penggunaa music sebagai rlaksasi. Diketahui bahwa relaksasi dapat membantu
meningkatkan pemahaman mengenai penurunan ketergantungan otot dan
kecemasan dapat dibenarkan.
KESIMPULAN
DISUSUN OLEH: