You are on page 1of 2

1.

Setiap orang melakukan Trade Off


Jika seseorang memilih untuk belajar, maka orang tersebut telah kehilangan
kesempatan untuk mengerjakan hal lainnya seperti menonton tv, bermain futsal, sepeda
atau jalan-jalan. Kegiatan lain yang tidak dapat dilakukan ini disebut sebagai biaya.

2. Pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu


Saat weekend, Dodo memiliki dua pilihan yaitu menghadiri kegiatan seminar atau
pulang kampung. Jika Dodo memilih pulang kampung, ia akan merasa bahagia karena
dapat melepas rindu karena bertemu dengan keluarganya.

Jika Dodo ingin pulang kampung maka ia akan mengeluarkan biaya transportasi
sebesar Rp. 70.000,-. Sedangkan jika Dodo menghadiri seminar, maka ia akan
mengeluarkan biaya sebesar sebesar Rp. 30.000,- namun ia juga mendapatkan banyak
ilmu, pengalaman, serta teman baru.

3. Orang berpikir secara rasional


Seseorang menghadapi 2 pilihan yaitu melanjutkan pendidikan (S2) atau mencari kerja.
Ia memikirkan apa keuntungan dari kedua pilihan tersbut, jika melanjutkan pendidikan
ia akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas, pekerjaan yang lebih baik dan
penghasilan lebih besar.
Dan jika memilih mencari kerja keuntungan yang akan didapatkan ialah lebih cepat
dalam memiliki penghasilan sendiri, namun kerugiannya ialah kehilangan hal-hal yang
terdapat dalam pilihan yang tidak ia pilih.

4. Orang tanggap terhadap insentif


Seseorang akan bekerja sesuai standarnya saat penghasilannya tetap, namun jika terjadi
insentif maka ia akan bekerja secara ekstra dari sebelumnya.

5. Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak


Suatu negara akan memproduksi suatu barang sesuai dengan kemampuan yang paling
optimal ( biaya produksi rendah, kemampuan produksi tinggi, berkualitas) yang
dimilikinya, setelah itu menjualnya ke negara lain yang tidak optimal produksinya atas
barang tersebut.
Barang produksi yang tidak mampu dihasilkan secara optimal maka negara tersebut
pun akan membeli barang tersebut dari negara lain yang produksinya lebih optimal.

6. Pasar merupakan sarana terbaik untuk mengkoordinasikan kegiatan ekonomi


Terdapat perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, ia ingin membuat suatu
inovasi baru terhadap produknya. Dalam menentukan suatu bentuk inovas baru yang
akan dikerjakan ini, maka perusahaan tersebut harus memantau kondisi UX (User
Experience) sebelum mengadakan pengembangan lebih lanjut.

7. Pemerintah kadang mampu meningkatkan faktor produksi


Banyaknya perusahaan yang bangkrut sehingga terjadinya kegagalan pasar. Dalam hal
ini pemerintah mampu ikut campur tangan untuk menyelamatkan perusahaan tersebut
dari kebangkrutan, serta menjaga kelancaran produksi.

Selain itu pemerintah juga akan meminimalisir angka pengangguran dengan cara
melakukan buy out, atau pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah.

8. Standar hidup negara bergantung pada kemampuan dalam memproduksi


barang dan jasa
Jepang termasuk negara yang maju dalam bidang teknologi. Tidak hanya dalam bidang
teknologi saja, dalam bidang industri Jepang juga unggul.

Jepang memiliki kemampuan dalam memproduksi barang yang berkualitas dan


kuantitasnya banyak, hal ini terjadi karena Jepang memiliki kemampuan dalam bidang
teknologi.

9. Jika pemerintah mencetak uang dalam jumlah banyak maka harga-harga akan
meningkat
Hiperinflasi yang terjadi di Zimbabwe, yaitu terbitnya uang kertas sampai dengan 10
miliyar.

Namun Zimbabwe kini, setelah mengahadapi 3 kali devaluasi (penurunan nilai mata
uang) sejak tahun 2006, maka dolar Zimbabwe dinyatakan tidak berlaku lagi, sehingga
sekarang yang berlaku adalah mata uang internasional di negara tersebut.

10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan


pengangguran
Keterkaitan antara inflasi dengan pengangguran digambarkan dalam Kurva Philips.
Semakin tinggi tingkat pengangguran maka akan semakin rendah pula laju inflasi. Laju
inflasi dapat diturunkan dengan cara membiarkan terjadinya kenaikan angka
pengangguran atau dapat disebut trade off antara inflasi dengan pengangguran.

You might also like