You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis (sekalipu
n terdapat inflamasi ) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali men
imbulkan ketidakmampuan (disabilitas) (Smeltzer , C Suzanne, 2002).
Osteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab kecacatan yang menduduki urutan p
ertama dan akan meningkat dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di
bawah 46 tahun tetapi lebih sering dijumpai pada usia di atas 60 tahun. Faktor umur dan jenis kel
amin menunjukkan adanya perbedaan frekuensi (Sunarto, 2012).
Osteoartritis (OA) yang paling sering menyerang mereka yang lanjut usia, terutama diatas
40 tahun. Sekitar 50% penderita OA mengalami perubahan radiologis, namun hanya separuhnya
yang terdapat gejala-gejala (Moll, 1992). Osteoartritis menyerang pria dan wanita, tapi lebih
banyak wanita yang menderita penyakit ini dalam stadium sedang sampai berat. Di Amerika
angka kejadian OA 15% terjadi pada wanita dewasa dan 11% terjadi pada pria dewasa, paling
banyak terjadi pada usia 55 tahun. Di Inggris angka kejadian kurang lebih 50% pada usia diatas
60 tahun. Sendi yang paling menanggung berat badan seperti lutut 70%, panggul 25%,
pergelangan kaki 20%, vertebra 30%, cervical 20%, bahu 15%, serta sendi-sendi pergelangan
tangan tetapi sangat jarang ditemui (Moll, 1992).
Sedangkan pada wanita Indonesia yang berumur dibawah 40 tahun hanya 2% menderita
OA, 30% pada wanita usia 40-60 tahun dan 60% pada wanita lebih dari 61 tahun (Kalim, 1995).
Jumlah penduduk di Indonesia dengan usia lebih dari 60 tahun pada tahun 2005 diperkirakan
mencapai 19,9 juta atau 8,84 % dan penderita osteoarthritis akan meningkat empat kali lipat dan
di UPTD Griya Wreda Surabaya terdapat 2 orang lansia yang mengalami osteo arthritis.
Pada osteoartritis, bantalan (tulang rawan) antara tulang akan menipis dalam sendi.
Jika osteoartritis semakin memburuk, tulang rawan hilang dan menggosok tulang pada tulang.
Tulang tumbuh taji (bony spurs) atau biasanya membentuk sekitar sendi. Ligamen dan
mengendurkan otot di sekitar sendi dan menjadi lemah. Seringkali penyebab OA tidak
diketahui. Hal ini terutama berkaitan dengan penuaan, tetapi faktor lain juga dapat
menyebabkan OA. Osteoarthritis cenderung untuk menurun dalam keluarga, kelebihan berat

1
badan meningkatkan risiko, fraktur atau cedera sendi lainnya bias menyebabkan osteoartritis di
kemudian hari, pemakaian sendi berlebihan jangka panjang di tempat kerja atau dalam
olahraga dapat menyebabkan osteoarthritis.
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin melakukan asuhan keperawatan pada Ny. A
dengan osteo artritis yang bertempat tinggal di UPTD Griya Werdha Surabaya

.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Membantu pasien dalam memecahkan masalah-masalah guna mendapatkan pelayanan dan
penatalaksanaan untuk lansia yang menderita ostei arthritis.
1.2.1 Tujuan Khusus
1. Mengetahui konsep penyakit osteo artritis.
2. Mengetahui asuhan keperawatan pada lansia yang mengalami osteo arthritis.

1.3 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
1. Bagi Akademik
Diharapkan hasil karya tulis ini dapat menjadi referensi tambahan bagi akademik
khususnya tentang asuhan keperawatan OA.
2. Bagi profesi
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam menangani klien dengan OA.

You might also like