You are on page 1of 27

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DI SUSUN OLEH :
Filipus Neri Sunarto

SMP Katolik STELLA MARIS


Jl. Tembaan 18 – 22 Telp. 031 3552621

2017

1
LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling SMPK Stella Maris tahun pelajaran


2017/2018 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................

Mengetahui Guru Bimbingan Konseling


Kepala Sekolah

Sr. M. Rosananing, SPM Filipus Neri Sunarto

KATA PENGANTAR
2
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME,yang telah melimpahkan
rahmat, berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan
dan Konseling tahun pelajaran 2017/2018.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 81a lampiran IV Tahun
2013 tentang implementasi kurikulum 2013 menyebutkan bahwa program bimbingan
dan konseling terdiri dari program, tahunan, program semester, program bulanan,
program mingguan dan program harian yang berbentuk rencana pelaksanaan
layanan (RPL) atau satuan layanan (Satlan). Sehubungan dengan hal tersebut guru
Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan
menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di
sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang
terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Sr. M. Rosananing SPM. selaku kepala sekolah SMPK Stella Maris
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMPK Stella Maris
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-
teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku
program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak
yang membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami
menjadi pahala dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME.
Amin

Surabaya, 17 Juli 2017


Hormat Kami

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan ................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional ................................................................................... 1
B. Landasan ................................................................................... 3
1. Yuridis ................................................................................... 4
2. Religius ................................................................................... 5
3. Filosofis ................................................................................... 6
4. Psikologis ................................................................................... 7
5. Sosial Budaya ............................................................................... 10
6. Ilmu Pengetahuan & Teknologi .................................................. 11
C. Visi dan Misi................................................................................... 12
1. Visi Misi SMPK Stella Maris .................................................... 12
2. Visi Misi Bimbingan dan Koseling ............................................... 13
D. Deskripsi Kebutuhan....................................................................... 13
E. Tujuan Bimbingan dan Konseling ................................................. 13

BAB II PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


A. Tugas Perkembangan...................................................................... 17
B. Bidang Bimbingan dan Konseling.................................................. 17
1. Bidang Pribadi ....................................................................... 17
2. Bidang Sosial ....................................................................... 17
3. Bidang Belajar ....................................................................... 17
4. Bidang Karir ....................................................................... 19
C. Kegiatan Layanan dan Pendukung ................................................ 19
1. Jenis Layanan ....................................................................... 19
2. Kegiatan Pendukung ........................................................... 20
D. Penilaian Bimbingan dan Koseling................................................ 21
E. Strategi Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling ......................... 22
1. Persiapan ....................................................................... 22
2. Pelaksanaan ........................................................... 23
3. Evaluasi ....................................................................... 24
F. Sarana dan Prasanana........................................................... 26
G. Anggaran ....................................................................... 26

BAB III PENUTUP ....................................................................... 27

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I
4
PENDAHULUAN

A. Rasional
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional (UU No. 20 Th. 2003) SMPK
Stella Maris sebagai satuan pendidikan tidak hanya memberikan pembekalan
ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) namun juga
memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal. Upaya untuk
memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek
kognitif) merupakan wilayah garapan guru bidang studi sedangkan upaya untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik merupakan wilayah garapan
bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis data
tentang perkembangan peserta didik beserta faktor yang mempengaruhinya.
Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya layanan bimbingan dan konseling
memerlukan kolaborasi antara konselor dengan kepala sekolah, guru, staf
administrasi, orang tua peserta didik dan pihak-pihak terkait begitu juga
sebaliknya.
Keberadaan bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan nasional di
Indonesia dijalani melalui proses panjang sejak kurang lebih 48 tahun yang lalu.
Pada saat ini keberadaan pelayanan bimbingan dan konseling dalam setting
pendidikan, khususnya persekolahan, telah memiliki legalitas yang kuat dan
menjadi bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. Pelayanan bimbingan
dan konseling telah mendapat tempat di semua jenjang pendidikan mulai dari
jenjang Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi. Pengakuan ini terus
mendorong perlunya tenaga profesional yang secara khusus dipersiapkan untuk
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling. Secara eksplisit telah
ditetapkannya
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan
yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah
tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan
diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54
ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat
tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150
(seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan
pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-
kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan
dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal
22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau
konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling
kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus
lima puluh) orang siswa per tahun.
5
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang
menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan
pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-
1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor.
Kompetensi konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17
kompetensi dan 76 sub kompetensi.

Disinilah peranan bimbingan dan konseling penting dalam membantu


pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik. Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum pada Lampiran IV: Pedoman Pembelajaran, Bagian VII Konsep dan
Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling yang mengamanatkan Kegiatan
Bimbingan dan Konseling diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam
pembelajaran berlangsung) dan/atau di luar kelas (diluar jam pembelajaran) di
dalam jam pembelajaran kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal
dengan volume kegiatan 2 jam per kelas (rombongan belajar per minggu dan
dilaksanakan secara terjadwal).
Di Indonesia gerakan bimbingan dan konseling sejak awalnya
berorientasi pendidikan. Lebih-lebih dewasa ini, dalam implementasi
Kurikulum 2013 mulai tahun ini peranan pelayanan BK perlu lebih difokuskan
sehingga benar-benar mampu menunjang pengembangan potensi peserta
didik secara optimal. Dalam hal ini, dikonsepkan bahwa pelayanan bimbingan
dan konseling benar-benar sepenuhnya berada dalam wilayah pendidikan.
Konsepsi ini semakin diperkuat, khususnya dalam rangka mensukseskan
implementasi Kurikulum 2013 yang lebih memberdayakan upaya pendidikan
melalui proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik dalam berdinamika berpikir,
merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab. Sehubungan dengan
hal tersebut maka diperlukan program bimbingan dan konseling yang
mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling yang akan diberikan
kepada peserta didik dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pendidikan
nasional pada umumnya dan visi/misi yang ada di sekolah secara khusus.
Penyusunan program bimbingan dan konseling hendaknya merujuk pada
pedoman kurikulum dan berdasarkan kondisi objektif yang berkaitan dengan
kebutuhan nyata di sekolah yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan
peserta didik. Sehingga program yang dilaksanakan merupakan program yang
realistik dan layak untuk diimplementasikan dan dapat mengembangkan
potensi peserta didik di SMAK Santa Maria secara optimal.

B. Landasan
Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan
faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh
konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan
dan konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh
tentu membutuhkan fundasi yang kuat dan tahan lama. Apabila bangunan
tersebut tidak memiliki fundasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah
goyah atau bahkan ambruk.
Demikian pula, dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak
didasari oleh fundasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran
terhadap layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi
taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien). Secara teoritik, berdasarkan
hasil studi dari beberapa sumber, secara umum terdapat lima aspek pokok yang
mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling, yaitu landasan
yuridis, landasan religius, landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-
budaya, dan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selanjutnya, di bawah ini akan dideskripsikan dari masing-masing landasan
bimbingan dan konseling tersebut :
1. Landasan Yuridis
Landasan yuridis penerapan layanan Bimbingan dan konseling Sebagai
bagian dari Kurikulum 2013 di SMPK Stella Maris adalah:
6
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat
pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan
pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang
Guru
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor
g. Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah
h. Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
i. Permendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah;
j. Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah;
k. Permendikbud No 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA
l. Permendikbud No 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum;
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2015
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.

2. Landasan Filosofis
Landasan Filosofis Pendidikan. Landasan filosofis pendidikan adalah
asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam
pendidikan. Ada berbagai aliran filsafat, antara lain: Idealisme,
Realisme,Pragmatisme, Pancasila,
a. Realisme
Menurut aliran realisme “pengetahuan yang benar diperoleh manusia
melalui pengalaman indra”. penganut Realisme mengutamakan metode
mengajar yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung (misal: melalui
observasi,praktikum, dsb.) atau pengalaman.
Implikasi dari landasan filosofis pendidikan realisme ini dalam
layanan Bimbingan Konseling di SMAK Santa Maria akan
mengutamakan kegiatan layanan yang memberi kesempatan
memperoleh pengalaman langsung (experiental learning) pada
konseli melalui kegiatan seperti observasi dan praktik.
b. Idealisme,
Idealisme, berpandangan bahwa kenyataan akhir atau kenyataan
yangsebenarnya adalah spiritual/rokhaniah atau cita. Tujuan pendidikan
adalah mengembangkan individu sebagai pribadi yang terbatas, dan ia
mampu berbuat selaras dengan suatu kehidupan yang mulia. Tujuan ini
dapat dicapai dengan cara mengekspresikan dirinya secara positif, dengan
mempergunakan metode dialektis untuk mengembangkan kemampuan
menilai dan menalar, yang bisa dicapai melalui pengajaran..Implikasi dari
landasan filosofis idealisme tersebut diatas maka dalam layanan
bimbingan dan konseling di SMAK Santa Maria memperhatikan aspek
spiritual/rohaniayah (sikap spiritual) peserta didik dan mengarahkan
peserta didik pada perilaku yang mulia dan positif.
c. Pragmatisme:
Pragmatisme, berpandangan bahwa pengetahuan dan perbuatan bersatu
tak terpisahkan, dan semua pengetahuan bersumber dari dan diuji
7
kebenarannya melalui pengalaman. Tujuan pendidikan adalah
pertumbuhan, dan kondisi optimum atau tertinggi dari pertumbuhan adalah
kebebasan mengadakan penelitian bersama dengan urun pemikiran yang
tidak terkekang dalam suatusi sistem kerjasama yang terbuka. Metode
pemecahan masalah yang telah dikembangkan dalam ilmu sebagai
pendekatan ilmiah, juga merupakan metode belajar dalam pendidikan.
Implikasi dari pandangan pragmatism tersebut diatas maka dalam
layanan Bimbingan dan Konseling di SMAK Santa Maria menekankan
diperolehnya pengetahuan dan pengalaman agar peserta didik dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal
d. Pancasila:
Pandangan filsafat Pancasila tentang hakikat manusia, tidaklah
memandang tubuh manusia sebagai materi belaka, namun di dalam materi
itu terdapat jiwa yang merupakan kesatuan utuh dari dua dimensi.
Pancasila sebagai filsafat hidup yang mengakui religi sebagai suatu nilai,
yang fundamental bagi manusia dan bangsa Indonesia pada khususnya
mengembangkan nilai-nilai religius. Pancasila ialah filsafat hidup yang
memandang manusia sebagai makhluk yang mulia yang mengaku adanya
Tuhan Implikasi dari pandangan filsafat pancasila maka dalam
layanan bimbingan dan konseling di SMPK Stella Maris diarahkan pada
pembentukan pribadi peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai
luhur pancasila.

3. Landasan Psikologis Pendidikan


a. Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan membahas perkembangan individu sejak masa
konsepsi sampai dengan dewasa (proses belajar dan pematangan) melalui
interaksi dengan lingkungan, Berdasarkan teori psikologi perkembangan
maka dalam layanan Bimbingan dan konseling di SMPK Stella Maris akan
memfasilitasi terwujudnya:
1) Kemampuan belajar melalui persepsi
2) perkembangan berdasarkan pengalaman
3) kesempatan Berpikir imajinatif, kreatif, dan mencari sendiri
b. Psikologi Belajar
Belajar diartikan terjadinya perubahan perilaku ke arah positif melalui
pengalaman. Perkembangan belajar melalui proses peniruan, pengingatan,
latihan, pembiasaan, pemahaman, penerapan, pemecahan masalah.
Dalalam layanan Bimbingan Konseling harus disadari bahwa:
Secara herediter anak mempunyai potensi tertentu.Belajar merupakan
upaya mengembangkan potensi-potensi tersebut
c. Psikologi Sosial
Psikologi Sosial adalah psikologi yang mempelajari psikologi seseorang
dimasyarakat, yang mengkombinasikan cirri-ciri psikologi dengan ilmu
sosial untuk mempelajari pengaruh masyarakat terhadap individu dan antar
individu Sehingga dalam memberikan layanan Bimbingan konseling harus
memperhatikan perilaku dan latar belakang sosial anak.

4. Landasan Sosial Budaya Pendidikan


Pada dasarnya pendidikan sebagai proses kebudayaan (cultural process)
bagi setiap peserta didik. Dalam konteks pendidikan sebagai proses
pembudayaan maka setiap pendidikan itu berlangsung senantiasa harus
dilakukan dengan pendekatan budaya. Apabila pendidikan tidak dilakukan
dengan pendekatan budaya maka hanya akan melahirkan orang-orang yang
tidak beradab. Layanan Bimbingan Konseling merupakan pelayanan
pengembangan pribadi dan pemecahan masalah yang mementingkan
pemenuhan kebutuhan sesuai dengan martabat, nilai, potensi, dan keunikan
individu berdasarkan kajian dan penerapan ilmu dan teknologi dengan acuan
dasar ilmu pendidikan dan psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan
konseling yang diwarnai oleh budaya (termasuk di dalamnya nilai dan norma)
Indonesia.
Dengan demikian pelayanan bimbingan konseling di SMPK Stella Maris
dikembangkan dan dilaksanakan dengan paradigma sebagai berikut :
8
konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam budaya
Indonesia. Konseling memiliki bidang singgung antara psikologi, pendidikan,
dan budaya, terutama berkenaan dengan segi isi dan muatan nilai yang perlu
diperhatikan

5. Landasan Religius
Landasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari
religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan
atau studi pendidikan.
Ada tiga hal yang harus ditekankan bagi layanan BK:
a. Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta adalah makhluk
Tuhan.
b. Sikap yang mendorong perkembangan dan prikehidupan manusia berjalan
ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
c. Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara
optimal suasana dan perangkat budaya serta kemasyarakatan yang sesuai
dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu perkembangan
dan pemecahan masalah individu.
Agama merupakan pandangan hidup yang mengajarkan manusia pada
kebenaran hakiki, sehingga dalam layanan bimbingan dan konseling tidak
boleh lepas dari kaidah-kaidah ajaran agama Oleh karena itu manusia harus
sadar dan mempunyai landasan hidup yang mereka pegang.

C. Visi dan Misi


1. Visi dan Misi SMPK Stella Maris
a. Visi
Setia pada pencerdasan kehidupan bangsa, ciri khas Katolik,
profesionalitas, kualitas dan spiritualitas kesamaan martabat manusia
sebagai citra Allah dalam pendampingan warga sekolah sebagai pribadi
yang utuh

b. Misi
a. Mendampingi warga SMPK Stella Maris agar setia pada pencerdasan
kehidupan bangsa, yang diwujudkan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila
b. Mendampingi warga SMPK Stella Maris agar setia pada ciri khas
Katolik sehingga menumbuhkan komunitas iman, harapan dan kasih
c. Mendampingi warga SMPK Stella Maris agar profesional dalam
penyelenggaraan, pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan
d. Mendampingi warga SMPK Stella Maris agar berkualitas dalam
pengelolaan standar isi, proses, kompetensi lulusan, sarana
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan
e. Mendampingi warga SMPK Stella Maris agar mewujudkan tata
kehidupan kristiani yang semakin bermakna, bermartabat,
bersaudara, berbelas kasih, berkeadilan dan kedamaian
f. Mendampingi warga SMPK Stella Maris agar memiliki kecerdasan
seimbang secara intelektual, emosional dan spiritual

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMPK Stella Maris


a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya kehidupan
kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan
bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan
masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan
bahagia.
b. Misi
1) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik
melalui pembentukan perilaku afektif - normatif dalam kehidupan
keseharian dan masa depan.

9
2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.
3) Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah
peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

D. Diskripsi Kebutuhan dan Pemetaan Kebutuhan Peserta Didik


Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih
dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan
instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori
Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas
Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Siswa (IKMS) dan
lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program
pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket daftar kebutuhan peserta didik di SMPK Stella Maris,
menggunakan Identifikasi Kebutuhan dan masalah Siswa (IKMS) dan angket
yang disusun oleh guru BK untuk mengetahui kebutuhan riil siswa.

E. Tujuan Bimbigan dan Konseling


Tujuan pelayanan bimbingan adalah agar konseli dapat:
(1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupan-nya di masa yang akan dating ; (2) mengembangkan seluruh potensi
dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin ; (3) menyesuaikan diri dengan
lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya ; (4)
mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan
kesempatan untuk: (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-
tugas perkem-bangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau peluang
yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan dan rencana
hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, (4) memahami dan
mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri (5) menggunakan kemampuannya untuk
kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat, (6)
menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan (7)
mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk
membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang
meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-
sosial konseli adalah :
a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan
pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah,
tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif
antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan
(musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan
ajaran agama yang dianut.
d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif,
baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik
maupun psikis.
e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
f. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai
orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen
terhadap tugas atau kewajibannya.
10
i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau
silaturahim dengan sesama manusia.
j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik
bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar)
adalah :
a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan
memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses
belajar yang dialaminya.
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap
semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang
diprogramkan.
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat
pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
e. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas,
memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha
memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas.
f. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :
a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang
terkait dengan pekerjaan.
b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi karir.
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal
bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut,
lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan
kerja.
f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai
dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
g. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir.
Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia
senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang
relevan dengan karir keguruan tersebut.
h. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan
minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap orang perlu memahami
kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu,
dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
i. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan
karir.

11
BAB II
PELAKSANAAN
PROGRAM BIMBINGAN KONSELING

A. TUGAS PERKEMBANGAN

Program bimbingan dan konseling adalah satuan rencana keseluruhan


kegiatan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan pada periode waktu
tertentu, seperti periode tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan harian.
Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai dengan
analisis kebutuhan (needs assessment) untuk mengidentifikasi aspek-aspek
kebutuhan peserta didik. Analisis kebutuhan peserta didik digunakan sebagai
upaya untuk memcukupi tugas perkembangan peserta didik sesuai jenjang
pendidikannya.

Adapun tugas perkembangan peserta didik jenjang pendidikan SMP/ MTs


adalah sebagai berikut:

B. Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling


1. Bidang Bimbingan Pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa untuk menemukan dan memahami serta mengembangkan
pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, mandiri, aktif,
kreatif, serta sehat jasmani dan rohani.
Pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan pribadi adalah sebagai berikut
:
a. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan YME
b. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan
penyalurannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik
dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, maupun untuk peranannya di
masa depan
c. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang
kreatif dan produktif
d. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-
usaha penanggulangannya
e. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan
mengarahkan diri
f. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat

2. Bidang Bimbingan Sosial


Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan
berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur
dan rasa tanggung jawab
Pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan sosial adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan
maupun tulisan secara efektif
b. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan social,
baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung
tinggi tata karma, sopan santun serta nilai-nilai agama, adat, peraturan
dan kebiasaan yang berlaku
c. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif
dengan teman sebaya
d. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah,
lingkungan, serta kesadaran untuk melaksanakannya

3. Bidang Bimbingan Belajar


Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam

12
menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk
melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan belajar adalah sebagai berikut
:
a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencarai informasi
dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadapa guru dan nara sumber
lainnya, mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR),
mengembangkan keterampilan belajar, dan menjalani program penilaian
b. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
kelompok
c. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di
sekolah
d. Orientasi belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi

4. Bidang Bimbingan Karir


Dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan
karir.
Pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan karir adalah sebagai berikut :
a. Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenihi kebutuhan hidup
b. Pengenalan, orientasi dan informasi karir pada umumnya, secara
sederhana
c. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berrkenaan dengan
kecenderungan karir yang hendak di kembangkan

Program Bimbingan Konseling perkembangan yang komprehensif terdiri atas


empat komponen program, yaitu:
a. Layanan Dasar Bimbingan
1. Orientasi Sekolah, sarana dan fasilitas
2. Orientasi Tata Tertib sekolah
3. Orientasi Kurikulum dan Program Sekolah
4. Informasi Peminatan dan Lintas Minat
5. Orientasi Perguruan Tinggi
6. Orientasi Dunia Kerja
7. Informasi Belajar yang Efektif dan Efisien serta cara menghadapi ujian
8. Penguasaan konten peningkatan iman taqwa terhadap Tuhan YME
9. Informasi Narkoba dan dampaknya
10. Informasi Remaja dan permasalahannya
11. Informasi Remaja, cinta , seks, penyakit kelamin dan permasalahannya
12. Penguasaan konten menumbuhkan rasa percaya diri
13. Penguasaan konten etika bergaul dan berkomunikasi dengan lawan jenis
14. Orientasi hidup berumah tangga
15. Persiapan nikah dan hidup berumah tangga
16. Kiat memilih program studi di perguruan tinggi
17. Informasi SNMPTN dan Bidik Misi
b. Perencanaan Individual
1. Pemantapan Peminatan dan Lintas Minat
2. Penguasaan konten memahami potensi diri dan arah karirnya
3. Perencanaan kegiatan belajar / Belajar yang Efektif dan Efisien
4. Perencanaan studi lanjut dan karir berdasarkan kelompok peminatan dan
lintas minat
5. Penguasaan konten pengembangan ketrampilan sosial
6. Penguasaan konten pengembangan konsep diri yang positip
7. Pola Perilaku hidup sehat dan bersih
8. Layanan Penempatan dan Penyaluran
c. Layanan Responsif
1. Penanganan masalah belajar/ akademis
2. Penanganan masalah pribadi
3. Penanganan masalah sosial

d. Dukungan Sitem
13
1. Pengembangan Profesi
2. Menejemen Program
3. Pengembangan Jejaring Layanan BK

C. KEGIATAN LAYANAN DAN PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Adapun jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut
:
a. Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan
satuan pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
b. Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi
diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah,
objektif dan bijak.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas
minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan
ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
d. Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama
kompetensi dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau
mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di
sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan
kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi
dan peminatan dirinya.
e. Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya
melalui prosedur perseorangan.
f. Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan
keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan
karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.
g. Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan
masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang
terpuji melalui dinamika kelompok.
h. Layanan Konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah
peserta didik
i. Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki
hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas
yang terpuji.
j. Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang
tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai
dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

2. Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling


Adapun kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling meliputi:
a. Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri
siswa dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes
maupun non-tes
b. Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia

14
c. Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik
dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
masalah peserta didik melalui pertemuan, yang bersifat terbatas dan
tertutup
d. Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan
dengan orang tua dan atau anggota keluarganya
e. Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan
pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/ jabatan
f. Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli
yang dimaksud
3. Format Layanan
1) Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani peserta didik secara perorangan.
2) Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
3) Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
4) Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar
kelas atau lapangan.
5) Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan
dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui
pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan
kemudahan.
Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat
dan sarana elektronik
Komponen Program Bimbingan Konseling dan strateginya dalam matrik

SEKOLAH : SMPK Stella Maris


KELAS : VII, VIII, IX
KEGIAT
N JENIS AN
BIDANG KEBUTUHAN / PERMASALAHAN
O LAYANAN PENDU
KUNG
PRIBADI Aplikasi
Need Assesment Instrume
ntasi
1  Menyesuaikan diri dengan keadaan dan
peraturan sekolah
 Orientasi fasilitas kesehatan yang disediakan
sekolah
 Orientasi pada sarana dan kegiatan ibadah
yang ada di sekolah
 Orientasi pada sarana dan kegiatan olahraga Layanan Tampilan
yang ada di sekolah Orientasi Kepusta
 Orientasi pada sarana sanitasi yang ada di kaan
sekolah
 Mengenal program upacara sekolah dan
mencoba berlatih menjadi petugas upacara
 Orientasi pada koperasi dan kantin sekolah.

2  Informasi tentang kesehatan reproduksi Layanan


remaja. Informasi
 Informasi tentang obat-obatan terlarang dan
dampaknya

15
 Informasi tentang rokok dan minuman keras
 Informasi tentang cara mengisi waktu luang
 Informasi tentang kultur sekolah.
 Meningkatkan keimanan, kejujuran dan
toleransi

3 Memiliki keterbatasan fisik sehingga tidak


bisa olahraga, duduk di tempat tertentu, dll
Memiliki kelemahan pada pendengaran /
Layanan
penglihatan, untuk itu ingin pindah duduk di Himpuna
Penempat
depan n data
an dan
Kurang senang dengan kondisi kelas
Penyaluran
Tidak mempunyai kawan akrab untuk
bersama-sama mengisi waktu senggang
Pemilihan ekstrakurikuler
4 Menumbuhkan rasa percaya diri dengan
bentuk tubuh yang saya miliki.
Berlatih mengendalikan diri, berpikir dan
bersikap positif
Layanan Himpuna
Berlatih untuk mengelola keuangan pribadi
Penguasaa n data
Berlatih memiliki kemampuan untuk n Konten
meningkatkan ibadah keagamaan.
Berlatih memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan waktu senggang

5  Masalah selalu khawatir tidak mendapatkan Layanan Himpun


pacar atau jodoh yang baik/cocok Konseling an data
 Malu dan kurang terbuka dalam Peroranga
membicarakan masalah seks, pacar dan n
jodoh
 Mengalami kesulitan masalah keuangan
keluarga.
6  Bahaya rokok, miras dan narkoba
 Cara mengisi waktu luang dengan kegiatan Tampilan
Layanan
positif.-Cara untuk memperoleh beasiswa Kepusta
Bimbingan
untuk meringankan beban biaya sekolah kaan
Kelompok
 Perbedaan individu
 Penyebab dan dampak tawuran.
7  Merasa secara jasmaniah kurang menarik.
 Sering murung dan merasa tidak bahagia.
 Dilanda ketakutan akibat pernah melanggar
norma agama. Layanan Himpuna
 Kurang berminat atau tidak ada hal yang Konseling n Data
menarik dalam memanfaatkan waktu Kelompok
senggang yang ada.
 Mengalami masalah karena ingin
berpenghasilan sendiri.
8  Memiliki teman yang selalu mengeluhkan
dirinya memiliki tubuh terlalu gemuk / kurus.
 Ingin membantu teman yang memiliki
Himpuna
kebiasaan latah Layanan
n data
 Memiliki teman yang suka mencontek Konsultasi
 Memiliki teman yang suka gonta-ganti
pacar

16
 Wali/pemilik kos saya jarang ada di rumah
 Ketersediaan air di asrama kurang
 Saya memiliki masalah dengan teman yang
berbeda etnis
Himpuna
 Saya memiliki masalah dengan salah Layanan
n data
seorang guru yang tidak mengetahui bahwa Mediasi
saya memiliki kelemahan fisik
 Saya punya masalah dengan teman
sepermainan

SOSIAL 1  Orientasi dengan teman dalam satu kelas


 Orientasi pada kegiatan solidaritas yang
menjadi program sekolah
Tampilan
 Orientasi pada organisasi yang ada di
Layanan Kepusta
sekolah
Orientasi kaan
 Orientasi dengan semua guru dan karyawan
di sekolah
 Orientasi dengan keanggotaan komite
sekolah.
2  Informasi tentang tentang cara
berkomunikasi yang baik
 Informasi tentang cara membina hubungan
baik dengan teman lawan jenis Tampilan
 Informasi tentang bagaimana melepaskan Layanan Kepusta
diri dari lingkungan pertemanan yang kurang Informasi kaan
mendukung cita-cita.
 Informasi tentang sikap yang harus
dilakukan saat berbeda pendapat dengan
orang tua.
3  Bingung memilih organisasi sekolah
 Tidak lincah dan kurang mengetahui tata
Himpuna
krama pergaulan. Layanan
n data
 Kurang senang dengan teman sebangku Penempat
sosiomet
 Bingung memilih di antara dua orang yang an dan
ri
sama-sama disenangi Penyaluran
 Tidak betah dengan keadaan lingkungan
rumah yang ramai
4  Berlatih memiliki sikap asertif
 Berlatih memiliki sikap kemimpinan
 Berlatih memiliki kemampuan untuk Layanan
mematuhi tata tertib sekolah Penguasaa
 Berlatih memiliki kemampuan untuk n Konten
mendengarkan dan memahami pendapat
orang lain
5  Merasa diperhatikan, dibicarakan atau
diperolokkan orang lain
Layanan
 Cinta yang tidak ditanggapi oleh orang yang
Konseling
saya cintai Himpuna
Peroranga
 Bingung ingin memutus hubungan dengan n data
n
pacar yang sekarang tidak ada kecocokan
 Minder dengan teman di kelas.
6  Toleransi dan solidaritas Layanan
 Hubungan muda-mudi yang wajar dan sehat Bimbingan
 Cara mengendalikan perasaan cinta dan Kelompok
pacaran
 Bagaimana sebaiknya kita berperan dalam
lingkungan di sekitar rumah
 Dampak kebiasaan sehari-hari di rumah
terhadap cita-cita.

17
7  Mudah tersinggung atau sakit hati dalam
berhubungan dengan orang lain
 Kurang mendapat perhatian dari lawan jenis Layanan Himpuna
 Pernyataan cinta saya ditolak secara terang- Konseling n data
terangan Kelompok
 Ingin mengatasi kondisi keluarga yang
sedang dilanda prahara.
8  Memiliki kawan di kelas yang sering di bully
oleh teman sekelas
 Memiliki kawan yang bermasalah dengan
Layanan
bau badan
Konsultasi
 Memiliki kawan akrab yang merasa dirinya
lebih hebat dari lainnya, sehingga sering
konflik dengan lingkungan
BELAJAR 1  Orientasi pada struktur kurikulum yang
berlaku saat ini
 Orientasi pada program yang Tampilan
diselenggarakan sekolah dalam Layanan Kepusta
meningkatkan kemampuan berbahasa asing Orientasi kaan
 Orientasi pada sarana multimedia yang ada
di sekolah
2  Informasi tentang kesulitan menumbuhkan
semangat belajar yang menurun
 Informasi tentang cara belajar yang efektif
dan efisien
Layanan
 Informasi tentang cara memanfaatkan TIK
Informasi
dalam membuat mind-mapping
 Informasi tentang cara mempersiapkan diri
menghadapi tes / ujian.

3  Kurang meminati pelajaran atau program Layanan


jurusan yang dimasuki Penempat
 Sulit menentukan teknik belajar yang sesuai an dan
dengan diri saya Penyaluran
 Tidak nyaman belajar di rumah yang
kondisinya sempit
 Kelompok belajar tidak cocok.
4  Berlatih menghafal dengan cara imajinasi Layanan
dan sistem pasak lokasi Penguasaa
 Berlatih memiliki kemampuan untuk memiliki n Konten
kepercayaan diri menghadapi ujian
 Berlatih memiliki kemampuan untuk
bertanya dan menjawab di dalam kelas.
5  Takut salah pilih jurusan di SMA maupun Layanan Himpuna
studi lanjut Konseling n data
 Takut bertanya / menjawab di kelas Peroranga
 Merasa sebagai anak yang paling bodoh di n
kelas.
 Setiap belajar sulit masuk / memahami
 Tidak semangat belajar karena fasilitas
belajar kurang memadai.
6  Kiat belajar mandiri Layanan
 Cara memanfaatkan secara maksimal buku- Bimbingan
buku yang ada di perpustakaan Kelompok
 Cara membuat suasana belajar di kelas
menjadi nyaman
 Dampak menyontek pada saat ulangan bagi
masa depan.

18
7  Mengalami masalah dalam pemahaman Layanan
penggunaan bahasa / istilah asing. Konseling
 Khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya Kelompok
kurang memuaskan.
 Kesulitan membaca cepat atau memahami
isi buku pelajaran.
8  Ingin membantu teman yang sulit belajar Layanan
karena memiliki cacat fisik. Konsultasi
 Bingung memikirkan teman saya yang
setiap kali diajar sulit memperhatikan dan
cenderung mengganggu yang lain.
 Kesulitan menghadapi teman sebangku
yang tidak memiliki motivasi belajar.
 Saya memiliki teman yang setiap hari
melemahkan semangat belajar saya.
9 Layanan
Mediasi
KARIR 1  Orientasi pada kegiatan ekstrakurikuler Layanan
yang menunjang belajar saya. Orientasi
 Orientasi tentang pekerjaan yang berkaitan
dengan kesehatan yang mendukung cita-
cita saya.
 Orientasi tentang tentang sistem belajar di
perguruan tinggi
 Orientasi tentang syarat memasuki pada
studi lanjut.
 Kegiatan lomba-lomba di akhir pekan
orientasi siswa
 Orientasi tentang jenis pekerjaan jasa.
2  Informasi tentang cara memilih kegiatan Layanan
ekstra kurikuler yang cocok. Informasi
 Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan
yang memiliki prospek bagus di masa
depan.
 Informasi tentang cara menyusun
persyaratan melamar pekerjaan.
 Informasi tentang pendidikan lanjutan yang
dapat dimasuki setamat sekolah ini.
 Informasi tentang strategi memasuki
pendidikan lanjutan.
3  Bingung memilih lembaga kursus belajar Layanan
yang sesuai. Penempat
 Belum memiliki rencana yang pasti untuk an dan
pemilihan pendidikan lanjutan. Penyaluran
 Ingin mengikuti kegiatan pelatihan atau
kursus tertentu yang benar-benar
menunjang proses mencari dan melamar
pekerjaan setamat pendidikan
4  Berlatih memiliki kemampuan untuk Layanan
menyalurkan bakat yang mengarah karier Penguasaa
tertentu. n Konten
 Mengembangkan sikap mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya.
5  Bingung belum memiliki cita-cita. Layanan
 Selalu khawatir akan pekerjaan yang Konseling
dijabat nantinya tidak memberikan Peroranga
penghasilan yang mencukupi n

19
 Ragu pada tercapainya cita-cita karena
orang tua tidak sejalan
 Pesimis untuk melanjutkan pendidikan
karena biaya sekolah mahal
 Merasa tidak memiliki kemampuan
kecerdasan yang cukup untuk melanjutkan
pendidikan.
6  Cara memilih pekerjaan Layanan
 Kiat menghindari banyaknya penipuan Bimbingan
lowongan pekerjaan yang ada pada media Kelompok
 Tata kerja pasar bursa dan persyaratannya
 Kiat menghadapi semakin ketatnya
persaingan dalam masuk pendidikan
lanjutan.
 Pengaruh pendidikan dengan keberhasilan
dalam karier.
7  Cemas kalau menjadi penganggur setelah Layanan
menyelesaikan pendidikan. Konseling
 Khawatir tidak mampu menamatkan Kelompok
sekolah dan harus segera bekerja
 Tidak bersemangat untuk melanjutkan
sekolah
 Lulus sekolah ingin bekerja, tetapi orang
tua menghendaki untuk melanjutkan
pendidikan.
8  Ingin membantu teman yang sampai Layanan
sekarang masih bingung menyusun cita- Konsultasi
cita masa depan
 Ingin membantu teman yang masih
kesulitan dalam memilih jenis ekstra
kurikuler yang harus diikuti
9 Layanan
Mediasi

JUMLAH 226 36

20
PROGRAM UMUM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONNSELING
Matrik Program Umum

JADWAL KEGIATAN
KEGIATAN
NO BIDANG MATERI SARANA BIAYA ( BULAN )
LAYANAN
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

A PERSIAPAN Persiapan IKMS Dana X


Instrumentasi Sekolah
Pertemuan Ruang BK Dana X
MGBK Sekolah Sekolah
Menyusun Komputer Dana X
Program BK Sekolah
B KEGIATAN
LAYANAN
1 Informasi Pribadi Ada di Program Laptop, X X X X X X X X X X X
Sosial Tahunan, LCD X X X X X X X X X X X
Belajar Semesteran dan X X X X X X X X X X X
Karir Bulanan X X X X X X X X X X X
2 Orientasi Pribadi Ada di Program Laptop, X X X X X X X X X X X
Sosial Tahunan, LCD dan X X X X X X X X X X X
Belajar Semesteran dan Fasilitas X X X X X X X X X X X
Karir Bulanan Sekolah X X X X X X X X X X X
3 Penempatan Pribadi Ada di Program X X X X X X X X X X X
dan Sosial Tahunan, X X X X X X X X X X X
Penyaluran Belajar Semesteran dan X X X X X X X X X X X
Karir Bulanan X X X X X X X X X X X
4 Penguasaan Pribadi Ada di Program X X X X X X X X X X X
Konten Sosial Tahunan, X X X X X X X X X X X
Belajar Semesteran dan X X X X X X X X X X X
Karir Bulanan X X X X X X X X X X X
5 Konseling Pribadi Ada di Program Ruang X X X X X X X X X X X
Perorangan Sosial Tahunan, Konseling X X X X X X X X X X X
Belajar Semesteran dan X X X X X X X X X X X
Karir Bulanan X X X X X X X X X X X
6 Bimbingan Pribadi Ada di Program Ruang X X X X X X X X X X X
Kelompok Sosial Tahunan, Bimb.Kelo X X X X X X X X X X X
Belajar Semesteran dan mpok X X X X X X X X X X X
Karir Bulanan X X X X X X X X X X X
7 Konseling Pribadi Ada di Program Ruang X X X X X X X X X X X
Kelompok Sosial Tahunan, Kons.Kelo X X X X X X X X X X X
Belajar Semesteran dan mpok X X X X X X X X X X X
Karir Bulanan X X X X X X X X X X X
8 Konsultasi Pribadi Ada di Program Ruang
Sosial Tahunan, Konsultas
Belajar Semesteran dan i
Karir Bulanan
9 Mediasi Pribadi Ada di Program Ruang BK
Sosial Tahunan,
Belajar Semesteran dan
Karir Bulanan
C KEGIATAN
PENDUKUNG
1 Aplikasi 1. IKMS Alat Dana X
Instrumentasi 2. Tes Psikologi Instrume sekolah dan
n Komite
2 Himpunan 1. Anekdot Dana X X X X X X X X X X X X
Data 2. Observasi sekolah
3. Wawancara

3 Konferensi Dana
Kasus sekolah
4 Kunjungan Dana
Rumah sekolah
5 Tampilan Dana
Kepustakaan sekolah
6 Alih Tangan
Kasus
D EVALUASI X
PROGRAM
E TINDAK X
LANJUT

21
JADWAL KEGIATAN
KEGIATAN
NO BIDANG MATERI SARANA BIAYA ( BULAN )
LAYANAN
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

F PENGEMBANG MGBK Dana X X X X X


AN DIRI Sekolah
Diklat Dana
Pemerintah

Surabaya, 17 Juli 2017


Mengetahui Koordinator BK
Kepala Sekolah

Sr. M. Rosananing, SPM Filipus Neri Sunarto

22
D. PENILAIAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Penilaian merupakan langkah penting dalam pengelolaan bimbingan dan konseling.
Tanpa penilaian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi
keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan.
Penilaian keberhasilan layanan bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk
menilai sejauh mana kegiatan layanan itu mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan.
Penilaian dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi yang
diharapkan telah dimiliki peserta didik. Untuk itu setiap akhir pemberian layanan
diperlukan adanya feedback untuk mengetahui keberhasilan layanan yang diberikan
dengan mengetahui apakah kompetensi yang diharapkan dari materi yang diberikan
sudah dimiliki oleh peserta didik. Dengan demikian maka yang perlu diketahui adalah
kondisi nyata keadaaan peserta didik terkait dengan materi layanan yang diberikan.
Sasaran penilaian bimbingan dan konseling berorientasi pada perubahan tingkah laku
(termasuk di dalamnya pendapat, nilai, dan sikap) serta perkembangan siswa. Oleh
karena itu penilaian dilakukan dalam proses dan hasil pencapaian kemajuan
perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa tersebut.

1. Penilaian hasil
untuk memperoleh informasi keefektifan layanan peminatan ditinjau dari
hasilnya. Kegiatannya penilaian segera (laiseg) penilaian jangka
pendek (laijapen), dan penilaian jangka panjang (laijapang).
a. Penilaian segera: Penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta
didik yang dilayani
Fokus Penilaian segera:
1) Understanding : diperolehnya informasi dan pemahaman baru
2) Comfort : dicapaianya keringanan beban perasaan
3) Action : disusunnya rencana kegiatan pasca konseling
dalam rangka perwujudan upaya pengembangan diri dan/atau
pengentasan masalah klien.
b. Penilaian Jangka Pendek: Penilaian dalam waktu tertentu (satu
minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau
kegiatan pendukung BK diselenggarakan untuk mengetahui dampak
layanan/kegiatan terhadap peserta didik
c. Penilaian Jangka Panjang: Penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan
sampai dengan satu semester) setelah satu atau bebe-rapa layanan
dan kegiatan pendu-kung BK diselenggarakan untuk mengetahui lebih
jauh dam-pak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap
pe-serta didik.

2. Penilaian Proses
Penilaian proses kegiatan layanan BK dilakukan melalui analisis terhadap
keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum dalam SATLAN dan
SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan.
Penilaian proses bimbingan dan konseling ditujukan kepada penilaian
selama proses yang dapat dilakukan dengan :
a. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegistan layanan
b. Mengungkapkan pemahaman siswa atas materi yang disajikan atau
pemahaman atas masalah yang dialaminya.
c. Mengungkapkan kegunaan layanan dan mengamati perkembangan
siswa.
d. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan
kegiatan layanan.

Sumber informasi untuk keperluan penilaian ini antara lain peserta didik,
kepala sekolah, para wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua, tokoh
masyarakat, para pejabat Depdiknas, organisasi profesi bimbingan, sekolah
lanjutan, dan sebagainya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai
cara dan alat seperti wawancara, observasi, studi dokumentasi, angket, tes,
analisis hasil kerja peserta didik, dan sebagainya.

23
Penilaian perlu diprogramkan secara sistematis dan terpadu. Kegiatan
penilaian baik mengenai proses maupun hasil perlu dianalisis untuk kemudian
dijadikan dasar dalam tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program
bimbingan dan konseling. Dengan dilakukan penilaian secara komprehensif, jelas
dan cermat maka diperoleh data atau informasi tentang proses dan hasil
pelayanan bimbingan dan konseling yang kemudian dianalisis guna menentukan
tindak lanjut. Data dan informasi ini dapat dijadikan bahan untuk
pertanggungjawaban/ akuntabiltas pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di sekolah.

E. STRATEGI PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING


Strategi pelaksanaan bimbingan dan konseling melalui tahapan sebagai
berikut :
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini meliputi kegiatan :
a. Analisis kebutuhan peserta didik
Analisis ini didasarkan dari instrumen antara lain :
1) Identifikasi Kebutuhan dan masalah Siswa (IKMS)
2) Pengalaman konselor
3) Masukan dari berbagai pihak terkait (orang tua peserta didik, wali
kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah dan lain-lain)
b. Konsultasi program
c. Penyusunan program
d. Penyediaan sarana dan prasarana
e. Pembagian tugas

2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan program BK meliputi dua kegiatan, yaitu :
a. Di dalam jam pembelajaran sekolah meliputi :
1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik
untuk menyelenggarakan layanan informasi,
penempatan/penyaluran, penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/ kegiatan lain yang dapat
dilakukan di dalam kelas
2) Volume kegiatan tatap muka adalah satu jam perkelas
perminggu dan dilaksanakan secara terjadwal
3) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelengggarakan layanan konseling, konsultasi, kegiatan
konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
pemanfaatan kepustkaan, dan alih tangan kasus.

b. Di luar jam pembelajaran sekolah meliputi :


1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan,
bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.
2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/
diluar jam pembelajaran ekuevalen dengan 2 jam pembelajaran
tatap muka dalam kelas.
3) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran
sekolah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan
konseling, di ketahui dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah

3. Tahap evaluasi
Dalam tahap evaluasi terdiri dari :
a. Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap keseluruhan kegiatan layanan
b. Tindak lanjut
Dari hasil penilaian yang dilakukan merupakan bahan untuk program
tahun berikutnya.
c. Pelaporan

24
Pelaporan terdiri dari laporan bulanan, laporan semester dan laporan
tahunan kepada kepala sekolah.

E. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling


yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa
sehingga peserta dididk yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta
ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan
layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan
asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang
mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana
yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Identifikasi Kebutuhan dan masalah Siswa (IKMS)
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
5) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Media yang digunakan
1. LKS ( masuk kelas 1 jam setiap minggu )
2. Brosur/ Leafleat
3. Buku Panduan / Perpustakaan BK
4. Papan Presentasi Data Hasil Bimbingan
5. Papan Informasi Bimbingan
6. Kotak Masalah Bimbingaan
7. Perangkat IT ( Laptop , LCD, Flash Disk, CD Pembelajaran , Media Motivasi
BK )

Sedangkan prasarana penunjang layanan :


Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas : ruang tamu, ruang kerja, ruang
bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi

G. ANGGARAN DAN BIAYA


Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang
dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan
sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran
yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran
anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling.
Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara
cermat, rasional dan realistik. Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan
konseling pada tahun ini adalah sebagai berikut :

No Uraian Program Kerja Sasaran Prakiraa Anggaran KETERANGAN


Sekolah n Biaya

25
Vol Satuan sekolah

I Administrasi BK

1. FC Angket bakat 40 bendel 500 20.000

2. FC Angket minat 40 bendel 600 24.000

3. Rekom peminatan
1000 lembar 200 20.000
,kartu pribadi dll

II Test Psikologi

Kelas VII 136 siswa 75,000 10.200.000

III Home Visite

a. Transport 20 kunjungan 15,000 300,000

b. (2 guru x 1 siswa x

10 bulan)

Layanan Orientasi &


IV
Informasi

Pemateri seminar Kerjasama


(narasumber) dengan Sie UKS
2 kali 1.000.000 2.000.000 dan Kesiswaan
1. Sex Education
1.
2 .Kenakalan Remaja

V Sarana Prasarana BK

VI Layanan Studi lanjut

VII MGBK

1. MGBK tingkat Kota 1 6 25,000 150,000

Kerja sama dg SMA/K


VIII 1 10 25.000 250,000
Undangan

TOTAL ANGGARAN 12.964,000

BAB III
PENUTUP

26
Jadwal kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling disesuaikan dengan
kalender pendidikan, adapun rentang waktunya adalah bulan Juli 2016 sampai
dengan Bulan Juni 2017, selanjutnya jadwal secara rinci dapat dilihat pada
program tahunan, semester, bulanan, mingguan dan program harian (RPL).
Program ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak baik di dalam
maupun di luar satuan pendidikan agar dapat terlaksana secara maksimal. sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas pemenuhan kewajiban profesional seorang guru
bimbingan dan konseling.
Demikian, penyusunan program Bimbingan dan Konseling SMPK Stella Maris
tahun pelajaran 2016-2017. Kami menyadari tentu saja dalam penyusunan proram
Bimbingan dan Konseling ini banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Hal ini
dikarenakan keterbatasan perngetahuan dan kemampuan kami, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan sarannya guna perbaikan di tahun yang akan
datang
Kami berharap program Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi warga SMPK Stella Maris dan umumnya kepada teman-teman
guru Bimbingan dan Konseling. Dan semoga program Bimbingan dan Konseling ini
dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan program Bimbingan dan
Konseling di sekolah. Terima kasih.

27

You might also like