You are on page 1of 32

LAPORAN

KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


GELOMBANG II
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BATANG

Disusun oleh :

Nama : DEVITA VERANTI


NIS : 1601063
Kelas : XI
Kompetensi Keahlian : AKUNTANSI

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU


SMK MA’ARIF NU 01 LIMPUNG
JL. KH Wahid Hasyim No. 1 Limpung 51271 telp/fax (0285) 4468 655

I
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Pengesahan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Di DINAS


PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BATANG Mulai tanggal 1 Februari
2018 s/d 21 April 2018

Disahkan oleh :

Hari :………………..

Tanggal :………………...

Di :…………….......

Instruktur Pembimbing PKL

Achmad Taufiq,S.P.,M.Si Ahmad Imron, SE

Ka. Kom Akuntansi Waka 2 Bid. Humas Hubin

Ahmad Fahrudin, SE Mustofa, S.pd


Mengetahui
Kepala Sekolah
SMK MA’ARIF NU 01 LIMPUNG

Amin Zaenudin, SE

II
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Atas Kehadirat ALLAH SWT yang telah mempermudahkan


kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini Sehingga Atasnya pada Hari Sabtu 21 April
saya dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan(PKL) sesuai dengan yang di-
harapkan pada Sebelumnya.

Alhamdulillahirobil’alamin atas rahmat serta hidayahnya serta kemudahan


yang di berikan kepada hambaMu ini sehingga Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini telah di susun dan selesai karena semata-mata atas
kemudahan yang kau berikan kepada HambaMu ini. Dan tidak ketinggalan pula
terimakasih saya ucapkan kepada pihak-pihak yang selama Kegiatan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini telah memberikan banyak bimbingan dan dukungan
sebagai bahan masukan untuk saya.

Penyusun dengan ini mohon maaf apabila Laporan yang di susun ini ter-
dapat kesalahan pada penulisan ini

Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya, khususnya


bagi adik-adik kelas yang akan melaksanakan Kegiatan PKL berikutnya.

Limpung, 21 April 2018

III
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ I
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. II
HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................................III
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................... IV
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapagan .....................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan ...............................................1
A. Tempat Praktik Kerja Lapangan ...............................................2
BAB II : DESKRIPSI INSTANSI/LEMBAGA
A. Profil Instansi / Lembaga .........................................................3
B. Profil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang ...................3
C. Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang .......3
D. Struktur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang ...............4
E. Informasi Jam Kerja .................................................................5
F. Strategi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang ................6
G. Kebijakan Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Batang .......................................................................................1
H. Kebijakan Mutu .........................................................................2
BAB III : ISI
A. Deskripsi Kegiatan PKL ............................................................4
B. Rincian Kegiatan PKL...............................................................5
BAB IV : PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................1
B. Saran .........................................................................................2
LAMPIRAN : - Fotokopi Rincian Kegiatan
- Foto Kegiatan PK

IV
BAB I

A. Latar belakang Pendidikan Kerja Lapangan (PKL)


Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Merupakan Kurikulum Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa
melalui kegiatan praktek kerja lapangan secara langsung di dunia kerja yang
sesuai dengan program studi tertentu untuk mencapai keahlian kerja sebagai
bekal untuk menjadi pekerja yang professional di masa yang akan dating.
Untuk mewujudkan Tujuan Tersebut , Maka diterapkan suatu system Pen-
didikan yang dikenal dengan istilah (PKL)” Praktek Kerja Lapangan, Atau disebut
juga dengan “Pendidikan system Ganda (PSG)”.
Sistem ini Merupakan Suatu bentuk penyelenggaraan Pendidikan keahlian
Profesional yang memadukan secara sistematis Program pendidikan di sekolah
dengan program penguasaan keahlian melalui kegiatan bekerja secara langsung
dan terarah untuk mencapai tingkat keahlian Profesional Tertentu
Keahlian Profesional hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan lang-
sung pekerjaan dalam bidang profesi yang ada dalam dunia kerja. Sehubungan
dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang tertentu diwajibkan mengikuti
Kegiatan Praktek kerja secara langsung.

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Adapun......
1. Menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional sesuai
dengan tuntutan kualitas tenaga kerja Dunia Usaha / Dunia Industri
2. Memperkokoh program Link and Match yang telah ditetapkan
Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional yang memadukan
Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Dunia Usaha / Dunia
Industri

1
3. Mempersiapkan siswa untuk belajar secara mandiri,bekerja sama dalam
suatu tim dan mampu mengembangkan keahlian dan keterampilannya
sesuai dengan minat dan bakat masing-masing
4. Meningkatkan kualitas kepribadian siswa sehingga mampu berinterasi,
berkomunikasi, dan memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang
tinggi.
5. Memberi kesempatan bagi siswa yang memiliki potensi untuk menjati
tenaga kerja yang terampil,produktif dan beretos
6. Mengimplementasikan materi yang selama ini di dapatkan di sekolah.
7. Membentuk pola pikir bagi siswa siswi PRaKERIN.
8. Melatih siswa untuk berkomunikasi / berinteraksi secara professional
didunia kerja yang sebenarnya
9. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplementasikan daam kehidupan sehari-hari.
10. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
maupun dunia usaha.

C. Tempat Praktik Kerja Lapangan


Tempat : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BATANG
Alamat : Jl.Slamet Riyadi No.29 Batang

2
Gambar 1...............

BAB II

A. Profil Instansi / Lembaga

3
B. Visi dan Misi Instansi / Lembaga
1. Visi
Adapun visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang
Tahun 2017-2022 adalah : “Terselenggaranya layanan pendidikan yang
berkualitas dalam membentuk Insan serta Ekosistem Pendidikan dan
Kebudayaan yang Unggul, Berkarakter, Responsif dan Partisipatif”

Sedangkan makna yang menjadi nilai-nilai pokok di dalam visi di atas,


dijabarkan sebagai berikut:

1. Terselenggaranya Layanan Pendidikan yang:


a. Tersedia secara merata dan berkeadilan;
b. Terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;
c. Berkualitas dan relevan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat
d. Setara bagi setiap warga masyarakat dalam memperoleh pendidikan tanpa
memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama dan gender;
e. Menjamin kepastian bagi setiap warga masyarakat untuk dapat
menyelesaikan pendidikan dasar serta mengenyam pendidikan menengah
dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat,dunia usaha dan dunia
industri.

Penyelenggaraan layanan pendidikan dimaksud diwujudkan melalui tata


kelola dan tata nilai penyelenggaraan pendidikan yang baik. Tata kelola
penyelenggaraan pendidikan dengan birokrasi pendidikan yang bersih,
berlandaskan hukum, tertib dan transparan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Selain itu, perwujudan tata nilai penyelenggaraan pendidikan yang


dimaksud diarahkan bagi sikap dan perilaku seluruh aparatur di jajaran Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, termasuk Unit Pelaksana Teknis
Dinas dan Sekolah dalam melaksanakan tugas. Tata nilai tersebut menyatukan hati

4
dan pikiran seluruh aparatur dalam usaha mewujudkan layanan pendidikan dengan
penuh amanah dan professional. Tata nilai yang diutamakan sehingga diharapkan
menjadi motivasi bagi seluruh aparatur dalam melaksanakan rencana strategis ini
adalah:

1) Memiliki integritas, yakni konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi


nilai-nilai luhur dan keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran
dalam tindakan, bersikap jujur dan mampu mengemban amanah.
2) Kreatif dan Invoatif, yaitu memiliki pola piker, cara pandang dan pendeka-
tan yang variatif terhadap setiap permasalahan, serta mampu megnhasilkan
karya baru.
3) Inisiatif, yaitu kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang
dituntut dari pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih
dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil peker-
jaan dan menciptakan peluang baru atau untuk menghindari timbulnya ma-
salah.
4) Pembelajar, yaitu berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan
memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengam-
bil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap kejadian.
5) Menjunjung Meritokrasi, yaitu memiliki pandangan yang member peluang
kepada orang lain untuk maju berdasarkan kelayakan dan kecakapannya.
6) Terlibat Aktif, yaitu suka berusaha mencapai tujuan bersama serta mem-
berikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbai-
knya.
7) Tanpa Pamrih, yaitu tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk me-
menuhi keinginan dan memperoleh keuntungan pribadi, memberikan
dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha mencapai
tujuan bersama, memberikan inspirasi dan memberikan dorongan agar pihak
lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.

2. Pendidikan Berkualitas

5
Yang dimaksud pendidikan berkualitas adalah penyelenggaraan pendidikan
yang memiliki standar mutu, termasuk standar pelayanan minimal dan standar na-
sional pendidikan, memiliki keunggulan kompetitif dalam penguasaan
pengembangan ilmu dan teknologi, memiliki kelebihan positif, berdaya guna dan
berhasil guna, berorientasi ke depan dan berkelanjutan, penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai, dukungan sistem kebijakan daerah yang
unggul serta mampu membangun kecakapan personal bagi masyarakat Kabupaten
Batang.

3. Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Unggul, Berkarakter,


Responsif dan Partisipatif
Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan yang unggul, berkarakter,
responsif dan partisipatif dapat dimaknai sebagai terwujudnya tujuh elemen
ekosistem yang saling bersinergi sebagai upaya yang dirancang dan dilaksanakan
secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami dan mengembangkan
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam
pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.

Insan yang unggul, berkarakter, responsif dan partisipatif dapat dimaknai


sebagai berikut:

a. Insan yang unggul dimaknai sebagai insan yang memiliki kecerdasan komper-
hensif dan berkepribadian unggul, secara:
1) Spiritual melalui aktualisasi olah hati untuk menumbuhkan dan memperkuat
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
menumbuhkan akhlak mulia dan budi pekerti serta kepribadian yang luhur;
2) Emosional dan Sosial melalui aktualisasi olah rasa untuk meningkatkan
sensitifitas dan apresiatifitas akan keindahan seni dan budaya serta interaksi
sosial dengan membina dan memupuk hubungan timbal balik, demokratis,
empatik dan simpatik, menjunjung tinggi hak asasi manusia, ceria dan

6
percaya diri, jujur, menghargai orang lain, berwawasan kebangsaan dan
sadar akan hak dan kewajibanya sebagai warga masyarakat;
3) Intelektual melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan
kemadirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
4) Kinestetis melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar,
berdaya tahan, sigap, terampil dan cekatan.
b. Insan yang berkarakter dimaknai sebagai insan yang dapat membiasakan hidup
tertib dengan berperilaku positif, berakhlak mulia, berhati baik, berpikir baik,
berperilaku baik, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang
dinamis, tangguh, kompetitif, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi,
dengan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
proses pembelajaran di sekolah;
c. Penyebutan insan secara terpisah adalah dimaksudkan untuk menekankan arti
sangat penting atas peran pelaku dalam suatu eksosistem yang responsif dan
partisipatif yang diwujudkan dalam:
1) Sekolah yang kondusif
Suasana kondusif di sekolah sangat diperlukan untuk membuat sekolah yang
efektif dan menyenangkan bagi manusia yang berinteraksi di dalamnya, baik
siswa, guru, tenaga kependidikan, orangtua siswa serta pelaku lainnya. Adanya
sarana dan prasarana yang memadai, peran kepala sekolah yang memimpin para
pelaku pendidikan, menyelesaikan masalah dan menemukan alternatif solusi yang
efektif dan menjadi teladan serta sebagai panutan merupakan faktor pendukung
dan faktor penting dalam membuat suasana sekolah yang kondusif.
2) Guru sebagai Penyemangat
Guru yang baik adalah guru yang mempunyai empat kompetensi yang
mumpuni meliputi kompetensi pedagogik, professional, sosial dan berkepribadian.
Selain itu, seorang guru juga harus mempunyai naluri yang sensitive atau peka
terhadap kemampuan dan perkembangan siswanya. Artinya sensitif terhadap
kebutuhan siswa serta mampu memberikan semangat dan keteladanan kepada

7
siswa agar dapat aktif, kreatif, inovatif dan sportif dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
3) Orangtua yang terlibat aktif
Orangtua berperan sejak awal sebagai pendidik bagi anak-anaknya sejak
masa sebelum dan sesudah mereka bersekolah. Keluarga sebagai lembaga pen-
didikan informal memiliki berbagai fungsi seperti membentuk kepribadian anak,
melaksanakan pendidikan anak di rumah dan mendukung pendidikan sekolah.
Orangtua memiliki hak dan kewajiban dalam memilih satuan pendidikan, mem-
peroleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya, memberikan ma-
sukan kepada sekolah serta ikut serta dalam mengupayakan sumber daya pendidi-
kan bagi anaknya. Orangtua yang terlibat aktif dalam penyelenggaraan pendidikan
di sekolah akan menciptakan pendidikan yang lebih efektif.

4) Masyarakat yang sangat peduli


Penyelenggaraan pendidikan membutuhkan partisipasi dan kepedulian
masyarakat. Salah satu alasannya ialah keterbatasan sumber daya Pemerintah dan
Pemerintah Daerah. Partisipasi dan kepedulian masyarakat itu dapat berupa me-
nyelenggaraan satuan pendidikan mandiri atau mendukung satuan pendidikan
mandiri milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Masyarakat yang menyeleng-
garakan satuan pendidikan mandiri harus berupaya sebaik-baiknya dan tetap me-
matuhi semua pedoman, aturan dan kurikulum yang ditetapkan Pemerintah dan
Pemerintah Daerah. Sementara itu, partisipasi masyarakat dalam satuan pendidi-
kan yang diselenggarakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat berupa mate-
ri, tenaga dan pikiran. Kini masyarakat dapat berperan serta dalam pembahasan
masalah pendidikan, baik akademis maupun non akademis, dan dalam proses
pengambilan keputusan terkait rencana pengembangan sekolah.
5) Industri yang berperan penting
Dunia industri dapat berfungsi sebagai tempat praktik, magang kerja, belajar
manajemen industri dan tempat menambah wawasan dunia kerja bagi siswa mau-
pun warga belajar. Kerjasama sekolah, lembaga pendidikan kursus dan keterampi-

8
lan serta industri harus dibangun berdasarkan kemauan dan saling membutuhkan.
Pihak dunia kerja dan industri seharusnya menyadari bahwa pihak industri tidak
akan mendapatkan tenaga kerja siap pakai yang diperlukan sesuai kualifikasi yang
diharapkan, tanpa membangun program pendidikan bersama.
6) Organisasi profesi yang berkontribusi besar
Organisasi profesi diharapkan dapat meningkatkan peran dalam penyeleng-
garaan pendidikan. Organisasi profesi dapat memberikan masukan bahkan menen-
tukan arah kebijakan pendidikan. Pemerintah sudah seharusnya bekerja sama
lebih erat dengan organisasi profesi, melalui berbagai jalur komunikasi dan as-
pirasi. Interaksi yang baik akan menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus
mempercepat kemajuan pembangunan di bidang pendidikan.

7) Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa yang berperan


optimal
Pemerintah daerah dituntut untuk berperan lebih optimal. Sebagian besar
penggunaan dana pendidikan dari APBN berada dibawah kontrol Pemerintah Dae-
rah. Pemanfaatan dana pendidikan yang berasal dari APBN dan APBD dapat
diupayakan semakin terkoordinasi, antara lain mengkaitkan besaran alokasi dana
Pemerintah dengan seberapa besar alokasi APBD. Manajemen pengelolaan sum-
ber daya pendidikan yang ada di Daerah harus dapat dioptimalkan secara efektif
dan efisien yang berorientasi pada capaian hasil yang dapat mendorong terseleng-
garanya visi dan misi pembangunan pendidikan di daerah.

A. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, maka harus dijabarkan lebih lanjut dalam
rumusan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang sebagai
berikut:

1. Meningkatkan ketersediaan akses dan kualitas layanan pendidikan yang


merata, terjangkau dan berkelanjutan dalam mewujudkan penguatan

9
perilaku dan pembentukan karakter peserta didik yang unggul dan
mandiri;
2. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan dalam mewujudkan pembelajaran yang inovatif, responsif
dan partisipatif;
3. Melestarikan kebudayaan daerah dengan memperkuat nilai-nilai budaya,
sejarah, pengembangan bahasa dan kesenian yang berbasis kearifan
lokal;
4. Meningkatkan tata kelola dan tata nilai sumber daya aparatur pendidikan
dan kebudayaan yang efektif, profesional dan pelibatan publik.

C . STRUKTUR ORGANISASI INSTANSI / LEMBAGA

Struktur Organisasi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang,


dapat ditunjukkan gambar sebagai berikut :

10
A. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Batang adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas;
Mempunyai tugas melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Batang.

2. Sekretariat,
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas
dalam penyusunan bahan kebijakan, pengkoordinasian, pengendalian,
pelaporan, tugas pembantuan, serta pelayanan administrative dan teknis
ketatausahaan yang meliputi segala kegiatan di bidang umum,
perencanaan, penganggaran, perlengkapan, ketatalaksanaan, kepega-
waian, pengembangan teknologi informasi, keuangan, asset dan barang

11
milik pemerintah daerah yang menjadi tanggungjawab dinas. Dalam
melaksanakan tugasnya, Sekretaris Dinas membawahkan:

a) Subbagian Program,
b) Subbagian Keuangan,
c) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
3. Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Infor-
mal (PAUDNI), mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
Dinas dalam merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis dan
pelaksanaan pembinaan pendidikan anak usia dini, pendidikan non for-
mal dan pendidikan informal, dengan membawahkan:
a) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini,
b) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Non Formal dan In-
formal,
c) Seksi Pembinaan Peserta Didik dan Pembangunan Karakter PAUDNI;
4. Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (DIKDAS), mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan
menyusun bahan kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan pendidi-
kandasar, dengan membawahkan:
a) Seksi Pembinaan dan Pengembangan SD,
b) Seksi Pembinaan dan Pengembangan SMP,
c) Seksi Pembinaan Peserta Didik dan Pembangunan Karakter DIKDAS;
5. Bidang Pembinaan Ketenagaan, mempunyai tugas melaksanakan sebagi-
an tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun bahan ke-
bijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan pendidik dan tenaga kepen-
didikan pendidikan anak usia dini, pendidikandasar, pendidikan nonfor-
mal dan informal serta kebudayaan, dengan membawahkan:
a) Seksi Pembinaan Ketenagaan SD,
b) Seksi Pembinaan Ketenagaan SMP,
c) Seksi Pembinaan Ketenagaan PAUDNI dan Kebudayaan;

12
6. Bidang Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun bahan kebijakan
teknis, peningkatan mutu, pengelolaan dan pemenuhan sarana dan prasa-
rana pada satuan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, satuan pendidikan nonformal/informal dan ke-
budayaan, dengan membawahkan:
a) Seksi Sarana dan Prasarana SD,
b) Seksi Sarana dan Prasarana SMP,
c) Seksi Sarana dan Prasarana PAUDNI dan Kebudayaan;
7. Bidang Kebudayaan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis
dan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kebudayaan, dengan
membawahkan:
a) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Cagar Budaya, Permuseuman,
Kesejarahan, dan Kepurbakalaan,
b) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Nilai Budaya, Tradisi dan
Bahasa,
c) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kesenian;
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas, meliputi:
a. UPT Disdikbud Kecamatan Wonotunggal;
b. UPT Disdikbud Kecamatan Bandar;
c. UPT Disdikbud Kecamatan Blado;
d. UPT Disdikbud Kecamatan Reban;
e. UPT Disdikbud Kecamatan Bawang;
f. UPT Disdikbud Kecamatan Tersono;
g. UPT Disdikbud Kecamatan Limpung;
h. UPT Disdikbud Kecamatan Gringsing;
i. UPT Disdikbud Kecamatan Subah;
j. UPT Disdikbud Kecamatan Tulis;
k. UPT Disdikbud Kecamatan Batang;

13
l. UPT Disdikbud Kecamatan Warungasem;
m. UPT Disdikbud Kecamatan Kandeman;
n. UPT Disdikbud Kecamatan Pecalungan;
o. UPT Disdikbud Kecamatan Banyuputih; dan
p. UPT Sanggar Kegiatan Belajar Batang.
9. Satuan Pendidikan Daerah, meliputi Taman Kanak Kanak Negeri,
Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri
10. Kelompok Jabatan Fungsional, meliputi guru, tenaga kependidikan,
pengawas sekolah, penilik luar sekolah, serta jabatan fungsional
lainnya.

D. Informasi Jam Kerja Instansi / Lembaga

JAM KERJA
HARI KETERANGAN
MASUK ISTIRAHAT PULANG
SENIN 07.00 12.00 16.00 SERAGAM OSIS
SELASA 07.00 12.00 16.00 SERAGAM OSIS
RABU 07.00 12.00 16.00 SERAGAM KEJURUAN
KAMIS 07.00 12.00 16.00 SERAGAM KEJURUAN
JUMAT 07.00 - 11.00 BATIK

KET :
1. Sebelum masuk dilaksanakan apel pagi setiap jam 07.00
2. Waktu Istirahat jam 12.00 sampai jam 13.00
3. Untuk hari Sabtu dan Minggu Libur
4. Untuk tanggal merah libut

E. Strategi Informasi / Lembaga


a. Penyediaan akses dan kualitas layanan pendidikan anak usia dini yang
merata di setiap desa dengan biaya terjangkau dalam rangka memperkuat
pembentukan karakter peserta didik yang unggul dan mandiri agar dapat

14
meningkatkan proporsi penduduk usia 3-6 tahun yang terlayani pendidikan
anak usia dini dengan biaya terjangkau, dilakukan melalui startegi:
1) Peningkatan akses layanan pendidikan anak usia dini melalui pem-
bangunan unit sekolah baru TK Negeri Pembina Kecamatan pada keca-
matan yang belum memiliki satuan pendidikan anak usia dini yang
diselenggarakan Pemerintah Daerah;
2) Penguatan lembaga pendidikan anak usia dini baik negeri maupun swasta
untuk dapat menyediakan layanan bagi anak usia 2-6 tahun sesuai dengan
tahapan perkembangan anak melalui penyediaan bantuan operasional
pendidikan anak usia dini serta pemenuhan alat peraga pendidikan anak
usia dini dan sarana pendidikan lainnya;
3) Penjaminan bahwa standar nasional pendidikan anak usia dini digunakan
dalam menyusun kurikulum pendidikan anak usia dini serta telah disu-
pervisi dan disesuaikan dengan kondisi lokal di Kabupaten Batang;
4) Pembinaan kelembagaan satuan pendidikan anak usia dini serta penyia-
pan pelaksanaan akreditasi pada satuan pendidikan anak usia dini;
5) Mendorong Pemerintah Desa/Yayasan untuk dapat meningkatkan
pemenuhan sarana dan prasarana satuan PAUD yang diselenggarakan
masyarakat;
6) Pembentukan karakter peserta didik melalui instrumen pembelajaran
yang aktif , serta penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik sesuai
dengan metode pembelajaran dan kurikulum yang ditetapkan secara
holistik integratif
7) Penyelenggaraan kegiatan kreatifitas peserta didik seperti gebyar PAUD,
lomba kreativitas guru dan anak serta publikasi dan sosialisasi pendidi-
kan anak usia dini;
b. Penyediaan akses dan kualitas layanan pendidikan dasar yang merata
dengan biaya terjangkau dan berkelanjutan dalam rangka memperkuat pem-
bentukan karakter peserta didik yang unggul dan mandiri agar dapat
meningkatkan proporsi penduduk usia 7-15 tahun terjamin kepastiannya

15
mendapatkan layanan pendidikan dasar sembilan tahun dengan biaya ter-
jangkau, dilakukan dengan strategi:
1) Penyelenggaraan pendidikan dasar dengan biaya terjangkau melalui
penyediaan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), termasuk
tambahan BOSDA bagi sekolah kecil dan sekolah yang kesulitan akses
transportasi.
2) Menjamin kepastian daya tampung pendidikan dasar dengan meningkat-
kan jumlah ruang kelas baru, rehabilitasi ruang kelas dan gedung sekolah
yang rusak berat/sedang, melanjutkan upaya pemenuhan standar minimal
sarana dan prasarana pendidikan serta peningkatan mutu sarana dan
prasarana pendidikan dalam rangka pemenuhan standar nasional pendidi-
kan secara bertahap dan berkesinambungan.
3) Penguatan kelembagaan dengan penyiapan akreditasi satuan pendidikan
dasar, pendampingan manajemen berbasis sekolah dan pengelolaan keu-
angan sekolah serta mendorong satuan pendidikan dasar untuk dapat
meningkatkan peran serta orangtua, komite sekolah dan masyarakat da-
lam rangka ikut serta mengupayakan sumber daya pendidikan sesuai
dengan ketentuan.
4) Implementasi kurikulum sesuai dengan standar kurikulum yang diberla-
kukan secara nasional dalam rangka menjamin penyelenggaraan proses
pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan standar nasional pendidi-
kan;
5) Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kompeten-
si, prestasi dan daya saing peserta didik melalui kegiatan lomba peserta
didik, fasilitasi kompetisi peserta didik di tingkat regional dan nasional,
pelatihan kompetensi peserta didik, pembinaan peserta didik, penyediaan
bantuan dan beasiswa bagi siswa berprestasi dan/atau siswa yang berasal
dari keluarga tidak mampu secara ekonomi, beasiswa transisi, serta men-
dorong sekolah untuk dapat menyelenggarakan kegiatan yang dapat

16
membentuk karakter, pendidikan budi pekerti, peningkatan iman dan ta-
qwa serta kecakapan hidup bagi peserta didik secara terpadu.
6) Pengembangan model sekolah yang memiliki keunggulan lokal meliputi
sekolah adiwiyata, sekolah karakter, sekolah budaya dan sekolah voka-
sional yang menerapkan beberapa muatan lokal setempat sebagai bagian
dari kurikulum satuan pendidikan yang mendorong peserta didik mem-
iliki keterampilan khusus yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat.
7) Penyelenggaraan evaluasi pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan yang
dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dan hasil ujian nasional
dan/atau hasil ujian sekolah yang dilakukan secara terpadu dan berke-
lanjutan.
c. Penyediaan akses dan kualitas layanan pendidikan non formal dan informal
yang terpadu dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan pembinaan satuan
pendidikan nonformal dan menurunkan jumlah penduduk niraksara pada
usia produktif (15-60 tahun) melalui:
1) Penguatan kelembagaan satuan pendidikan nonformal dengan menjamin
legalitas LKP dan PKBM yang diselenggarakan masyarakat harus berba-
dan hukum dan mempunyai nomor pokok satuan pendidikan nasional
serta penyiapan akreditasi satuan pendidikan nonformal;
2) Peningkatan kualitas pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan dan
pendidikan kursus dan pelatihan kerja sebagai alternatif pendidikan untuk
mengurangi angka anak tidak sekolah, angka penduduk niraksara dan
meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk dengan bantuan penye-
lenggaraan program pendidikan maupun fasilitasi kegiatan oleh
Pemerintah Daerah.
3) Peningkatan kerjasama program pendidikan kursus dan keterampilan
dengan dunia usaha dan industri baik dalam daerah maupun luar daerah
(MoU) termasuk mendorong pihak penyelenggara LKP agar dapat
melakukan pemilihan Program Pendidikan Kursus dan Keterampilan

17
yang sesuai kebutuhan pasar dan relevan dengan minat masyarakat
(membuka peluang dan kesempatan baru).
4) Inventarisasi Anak Tidak Sekolah (ATS) dan memasukkannya melalui
Program Kesetaraan, Program Keaksaraan atau Program Kursus dan Ket-
erampilan
5) Penyelenggaraan pembelajaran non formal dengan metode yang rele-
van,sesuai kebutuhan masyarakat serta terintegrasi dengan pengem-
bangan pendidikan karakter.

F. Kebijakan Lingkungan Instansi / Lembaga


a. Pemberian pelayanan administrasi pendidikan dan kebudayaan secara
efektif;
b. Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur dalam rangka
memberikan pelayanan yang optimal;
c. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dalam memberikan pelayanan
yang profesional;
d. Peningkatan disiplin aparatur yang mendorong penguatan budaya kerja;
e. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan dan capaian kinerja keuangan
secara efektif dan tepat waktu; serta
Penguatan manajemen pelayanan pendidikan dengan membangun kerjasama
dan kemitraan serta pelibatan masyarakat

G. Kebijakan Mutu Instansi / Lembaga


b. Pelestarian warisan budaya baik yang bersifat benda maupun tak benda me-
lalui pencatatan dan inventarisasi cagar budaya serta pembangunan museum
daerah sebagai sarana edukasi dan rekreasi;
c. Pengenalan sejarah daerah Kabupaten Batang kepada anak-anak didik,
dengan melakukan kajian kembali buku Sejarah Batang dan dicetak
sebanyak banyaknya untuk bahan belajar siswa;

18
d. Pelestarian Seni Tradisional Kabupaten Batang dan Nilai-Nilai Budaya
Daerah masuk ke Satuan Pendidikan, termasuk pembinana seni budaya dan
pengadaan alat-alat seni budaya sebagai bahan belajar peserta didik;
e. Penguatan pembinaan bahasa daerah, termasuk pelaksanaan Pasal 60
Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Batang,
bahwa setiap satuan pendidikan menggunakan Bahasa Jawa sebagai
bahasa pengantar dan/atau bahasa komunikasi setiap hari Kamis;

19
BAB III

A. Deskripsi Kegiatan PKL


Kegiatan PKL dimulai pada awal Bulan Februari 2018 sampai tanggal 20
April 2018.
Pada saat penempatan PKL disana diberi pengarahan oleh instruktur PKL
tentang tata tertb,waktu jam kerja,dan penempatan bidang tertentu
Siswa PKL diberi jadwal berbeda yaitu setiap ruangan terisi 1 siswa PKL
dan disitulah saya harus beradaptasi untuk menyesuaikan ruangan.
Ruangan yang pertama saya tempati adalah BIDANG KEBUDAYAAN,
dengan Kabid Bidang Kebudayaan adalah Bu Kustantinah.disana ada berbagai
macam benda pusaka an setia jumat kliwon selalu membakar menyan.
Setelah 2 minggu di Bidang Kebudayaan,saya menempati BIDANG
DIKDAS,Kabid Bidang DIKDAS adalah Bapak Sabar Mulyono.Banyak tugas
disana mulai dari memfotokopi,membuat amplop,menerima telepon,mengantar
asmanan,mengambil dokumen,meminta tanda tangan,mengantar surat,mengecek
LJK SD DAN SMP,membagi snack,dll.
Kemudian saya pindah ruangan di BIDANG PAUDNI,Kabid Bidang Paudni
adalah Bapak Hadi Purnomo.Disana sangat asik banya nganggurnya dan fasilitas
seperti komputer dapat digunakan,disaan saya diberi tugas mengetik,dan diajarkan
cara mengeprint,serta diberi tugas pak Kabid untuk melanjutkan pekerjaan di
leptopnya.
Selanjutnya saya pndah ruangan ke BIDANG SARPAS,Kabid Bidang
Sarpras adalah Bapak Mulyadi,disana mengurusi sarana prasarana skolah se-
kab.Batang mulai dari paud,TK,SD,SMP,SMA/SMK.
Dan terakhir saya pindah di BIDANG KETENAGAAN ,Kabid Bidang
Ketenagaan adalah Bapak Wachyusin,disana saya hanya 3 hari karena hari-hari
menjelang penarikanPKL,tetapii banyak materi yang saya dapatkan selain materi
disekolah.Disana saya membantu Bapak Taryoso membuat sistem manajement

20
tunjangan profesi.Itulah ilmu baru yang saya dapatkan selama PKL,banyak
pengalaman serta wawasan dunia kerja

21
BAB 1V
PENUTUP

A. SIMPULAN
Dengan adanya kegiatan Prakerin ini,dapat saya simpulkan bahwa kegiatan
ini sangat bermanfaat .Saya mendapatkan banyak pengalaman kerja yang pasti
akan sangat bermanfaat untuk menunjang karir saya kedepannya.Selain
itu,praktek yang dilakukan juga sangat membantu dalam meningkatkan potensi
keahlian yang professional dalam bidangnya.Selain itu kegiatan Prakerin sangat
banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang saya dapatkan .
Jika disekolah saya diajarkan bermacam-macam teori kejuruan,maka ketika
prakerin,teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu
kegiatan (Praktek).Pada intinya kegiatan Prakerin sangat berguna untuk mengem-
bangkan apa yang diajarkan di sekolah.Prakerin bias disebut sebagai pelengkap
dan proses pematangan kelak saat sudah terjun ke dunia kerja.

B. SARAN
Saya sadar dalam melaksanakan kegiatan Prakerind masih banyak keku-
rangan. Namun saya telah brusaha melaksanakannya secara maksimal.Selain
itu,laporan Prakerin ini juga masih jauh sempurna.Oleh karena itu ,saran yang
membangun sangat saya perlukan guna memperbaiki laporan yang masih jauh
dari sempurna ini.

22
 Foto Dokumentasi Kegiatan PKL

22
23
22
23
23
23

You might also like