You are on page 1of 48

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Golongan Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh

manusia dan vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan

oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan

bahan kimia hasil metabolisme, selain itu darah juga berfungsi untuk

pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Dalam dunia kedokteran

golongan darah manusia dibagi menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O.

Pembagian ini dilakukan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan

protein pada permukaan membran sel darah merah. Untuk mengetahui

jenis golongan darah seseorang perlu dilakukan uji laboratoriom. Selama

ini untuk pengujian golongan darah sering digunakan metode ABO, yang

prosesnya dilakukan secara manual atau dengan cara meneteskan tiga

jenis cairan atau reagen pada sampel darah. Jenis golongan darah sangat

penting pada saat tranfusi darah, seseorang harus menerima darah dari

golongan darah yang sama dengan pendonor. (Emaria Melati, 2011)

Maka dengan itu setiap orang haruslah mengetahui golongan darah

mereka masing-masing karena itu sangat penting dan sangat dibutuhkan

dalam dunia medis. Dengan harapan bila menggunakan sistem pakar ini

akan membuat lebih mudah dalam mendeteksi golongan darah yang

dinilai lebih praktis dibanding dengan cara manual.

1
2

KecerdasanBuatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu

bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat

mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang

dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan

manusia.

Menurut Muhammad Dahria, 2008, AI : untuk mengetahui dan

memodelkan proses–proses berpikir manusia dan mendesain mesin

agar dapat menirukan perilaku manusia. Cerdas, berarti memiliki

pengetahuan ditambah pengalaman, penalaran (bagaimana membuat

keputusan dan mengambil tindakan), moral yang baik.

Manusia cerdas (pandai) dalam menyelesaikan permasalahan

karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman.Pengetahuan

diperoleh dari belajar. Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki

tentu akan lebih mampu menyelesaikan permasalahan. Tapi bekal

pengetahuan saja tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan

penalaran,mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki. Tanpa memiliki kemampuan untuk menalar

dengan baik, manusia dengan segudang pengalaman dan pengetahuan

tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Demikian juga

dengan kemampuan menalar yang sangat baik,namun tanpa bekal

pengetahuan dan pengalaman yang memadai, manusia juga tidak akan

bisa menyelesaikan masalah dengan baik.

Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi

pengetahuan manusia ke komputer, agarkomputer dapat menyelesaikan


3

masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.Sistem

pakarbiasanya digunakan untuk melakukan interpretasi dan analisa,

diagnosa, dan membantu pengambilan keputusan.Salah satu

implementasi sistem pakar pada bidang kesehatan yaitu untuk melakukan

diagnosa pada golongan darah. (Suci Oktaviana,2012)

Forward Chaining merupakan fakta untuk mendapatkan kesimpulan

(conclusion) dari fakta tersebut.Menurut Winda Supartini,2016,Penalaran

ini berdasarkan fakta yang ada (data driven), metode ini adalah kebalikan

metode Backward Chaining, dimana metode ini dijalankan dengan

mengumpulkan fakta-fakta yang ada untuk menarik kesimpulan. Dengan

kata lain, prosesnya dimulai dari facts (fakta-fakta yang ada) melalui

proses interface fact (penalaran fakta-fakta) menuju suatu goal (suatu

tujuan). Metode ini juga disebut menggunakan aturan IF–THEN dimana

premise (IF) menuju conclusion (THEN) .

Dari uraian di atas dibutuhkan suatu sistem pakar yang dapat

membantu pengguna atau masyarakat untuk mengetahui Jenis Golongan

Darah,sehingga penulis tertarik untuk mengangkat judul skripsi

yaitu“Sistem Pakar Pendeteksi Jenis Golongan Darah menggunakan

Metode Forward Chaining”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas ,maka permasalahannya adalah

Bagaimana cara sistem pakar mendeteksi jenis golongan darah

menggunakan metode forward chaining.


4

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah tidak terlalu meluas, maka penulis

membuat batasan masalah. Adapun batasan dari penelitian sebagai

berikut:

1. Mendeteksi jenis suatu golongan darah berdasarkan data-data

yang didapat dari kantor PMI Kota Bengkulu

2. Golongan darah yang diagnosis hanya 4 macam golongan darah

yaitu golongan darah A,B,O dan AB.

3. Sistem pakar menggunakan metode Forward Chaining.

1.4 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah menghasilkan

sebuah software sistem pakar dan menerapkan pada PMI Kota Bengkulu,

sehingga sistem pakar yang dibuat dapat membantu dan memberikan

kemudahan pengguna untuk membantu dalam mendeteksi jenis golongan

darah tersebut.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah

1. Dapat memberikan kemudahan dalam mendeteksi jenis golongan

darah.

2. Untuk dapat menghasilkan suatu sistem informasi yang tepat dan

berguna bagi pengguna.


5

3. Sebagai bahan referensi untuk penulisan yang akan datang

mengenai sistem pakar dan memberikan manfaat serta

pengetahuan yang lebih baik bagi para pembaca.


6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terkait

Dalam penelitian Amroni (2016) yang berjudul “Penerapan Rule

Base Expert System untuk Mengetahui Hasil Perkawinan antar Golongan

Darah” menyatakan bahwa Rule yang dibuat memiliki tingkat akurasi

yang cukup baik, sehingga dalam sesi konsultasi, kemungkinan seorang

pemakai dapat mengetahui bagaimana mengetahui kebenaran hasil

perkawinan antar golongan darah.

Menurut penelitian Mardi Turnip (2015) yang berjudul “Sistem

Pakar Diagnosa Penyakit THT Menggunakan Metode Backward Chaining”

di dalam penelitiannya bahwa sistem pakar dapat membantu dokter THT

lebih cepat dalam mendiagnosa berdasarkan rata-rata efisiensi dengan

perbandingan efisiensi proses manual dengan efisiensi menggunakan

sistem pakar.

Menurut penelitian Anita Oktari & Nida Daeninur Silvia (2016) yang

berjudul “Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide

dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O “ Dari hasil penelitiannya,

dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan golongan darah dengan

menggunakan serum golongan darah A, serum golongan darah B, dan

serum golongan darah O dapat dilakukan, berdasarkan hasil percobaan

dan berdasarkan teori yang sudah ada.


7

2.2 Sistem Pakar

Erianto Ongko (2013) Sistem pakar adalah salah satu cabang dari

kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), yang merupakan suatu aplikasi

komputerisasi yang berusaha menirukan proses penalaran dari seorang

ahli dalam memecahkan masalah spesifik dan membuat suatu keputusan

atau kesimpulan karena pengetahuannya disimpan di dalam basis

pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah. Dasar dari sistem

pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh

seorang pakar ke komputer, dan bagaimana membuat keputusan serta

mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu.

Seiring berkembangannya zaman, bidang kedokteran telah

memanfaatkan teknologi dalam upaya peningkatan pelayanan yang lebih

baik dalam pendiagnosaan penyakit, salah satunya penyakit mata. Mata

adalah salah satu panca indra yang sangat penting, yaitu untuk

berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Jika mata mengalami gangguan

dan kita mengabaikannya, bisa saja itu merupakan gejala awal penyakit

mata yang dapat berakibat fatal. Mengingat bahwa tenaga ahli dan jam

praktek yang terbatas, sehingga pasien tidak dapat berkonsultasi dengan

pakar kapan dan di mana saja, maka diperlukan sebuah sistem pakar

yang dapat menggantikan peranan seorang pakar.

Menurut Muhammad Dahria, 2011, sekarang ini istilah sistem

pakar sudah digunakan untuk berbagai macam sistem yang

menggunakan teknologi sistem pakar itu.Teknologi sistem pakar ini

meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang


8

dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem

pakar.Walaupun tujuan umum penyelesaian masalah masih jauh dari apa

yang diharapkan,namun sistem pakar berfungsi sangat baik dalam

batasan domainnya. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sistem pakar telah

banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang yang trend saat ini, seperti

bisnis, kedokteran, ilmu pengetahuan, dan teknik.

2.2.1 Keuntungan Sistem Pakar

Sistem pakar mampu memecahkan masalahtanpa

dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intimidasi, paksaan

kejiwaan, faktor ekonomi ataupun perasaan. Berikut ini beberapa

keuntungan dari sistem pakar:

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para

ahli.

2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian parapakar.

4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar

(terutama yang termasuk keahlian langka).

5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yangberbahaya.

6. Memiliki kemampuan untuk bekerja denganinformasi yang tidak

lengkap danmengandung ketidakpastian.

7. Tidak memerlukan biaya saat tidakdigunakan, sedangkan pada

pakar manusiamemerlukan biaya sehari-hari.


9

8. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuaikebutuhan dengan

waktu yang minimal dansedikit biaya.

9. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan

manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.

10. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

11. Meningkatkan kualitas dan produktivitas.

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar

Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli/pakar,

pengalihan keahlian,mengambil keputusan, aturan, kemampuan

menjelaskan.

1. Keahlian

Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang

tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau dari pengalaman.

Bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian:

a) Fakta-fakta pada lingkup permasalahan-permasalahan tertentu.

b) Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.

c) Aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.

d) Meta –knowledge (pengetahuan tentangpengetahuan)

2. Ahli / Pakar

Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu

tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan,

menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu,memecahkan

masalah dengan cepat dan tepat.


10

4. Pengalihan Keahlian

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari

seorang pakar kedalam komputer kemudian ke masyarakat.Proses ini

meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau

sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan ke komputer,

kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.

5. Mengambil keputusan pemecahan masalah.

6. Aturan (Rule)

Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan

pada aturan – aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-

aturan sebagai prosedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya

berbentuk IF – THEN.

7. Kemampuan Menjelaskan

Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam

menjelaskan atau memberi saran/rekomendasi serta juga menjelaskan

mengapa beberapa tindakan/saran tidak direkomendasikan.

2.3 Deteksi

Deteksi adalah suatu proses untuk memeriksa atau melakukan

pemeriksaan terhadap sesuatu dengan menggunakan cara dan teknik

tertentu. Deteksi dapat digunakan untuk berbagai masalah, misalnya

dalam sistem pendeteksi suatu penyakit, dimana sistem mengidentifikasi

masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit yang biasa disebut

gejala.
11

Tujuan dari deteksi adalah memecahkan suatu masalah dengan

berbagaicara tergantung metode yang diterapkan sehingga menghasilkan

sebuah solusi.

2.4 Golongan Darah

Menurut Amroni, 2016 Golongan darah adalah ciri khusus darah

dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein

pada permukaan membran sel darah merah.

1. Golongan Darah A

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan

antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi

terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan

golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan

golongan darah A-negatif atau O-negatif.

5. Golongan Darah B

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada

permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap

antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan

darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan

darah B-negatif atau O-negatif.

6. Golongan Darah AB

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan

antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A

maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat


12

menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan

disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-

positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

7. Golongan Darah O

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen,

tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang

dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada

orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal.

Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima

darah dari sesama O-negatif.

2.5 Metode Forward Chaining

Menurut Febby Nur, 2015 Inferensi merupakan kumpulan prosedur

yang bertujuan untuk melakukan penalaran .Inferensi tersebut

diimplementasikan di mesin inferensi.Mesin ini berfungsi untuk mengambil

kesimpulan berdasarkan basis pengetahuan yang dimilikinya.Salah satu

teknik inferensi yang sering digunakan adalah forward chaining. Forward

chaining atau sering juga disebut bottom up reasoning adalah cara

penarikan kesimpulan yang dimulai dengan data atau fakta yang ada lalu

bergerak maju melalui premis-premis untuk menuju ke kesimpulan .

ForwardChaining merupakan fakta untuk mendapatkan kesimpulan

(conclusion) dari fakta tersebut.

Menurut Winda Supartini, 2016,Penalaran ini berdasarkan fakta

yang ada (data driven), metode ini adalah kebalikan metode Backward
13

Chaining, dimana metode ini dijalankan dengan mengumpulkan fakta-

fakta yang ada untuk menarik kesimpulan. Dengan kata lain, prosesnya

dimulai dari facts (fakta-fakta yang ada) melalui proses interface fact

(penalaran fakta-fakta) menuju suatu goal (suatu tujuan). Metode ini juga

disebut menggunakan aturan IF–THEN dimana premise (IF) menuju

conclusion (THEN) .

2.5.1 Kekurangan dan kelebihan metode Forward Chaining

Menurut RR Sitio (2013) Beberapa kelebihan metode forward

chaining adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan utama dari forward chaining yaitu metode ini akan bekerja

dengan baik ketika problem bermula dari mengumpulkan/ menyatukan

informasi lalu kemudian mencari kesimpulan apa yang dapat diambil dari

informasi tersebut.

2. Metode ini mampu menyediakan banyak sekali informasi dari hanya

jumlah kecil data.

Menurut RR Sitio (2013) Beberapa kelebihan metode forward

chaining adalah sebagai berikut :

1. Kelemahan utama metode ini yaitu kemungkinan tidak adanya cara

untuk mengenali dimana beberapa fakta lebih penting dari fakta lainnya.

2. Sistem bisa saja menanyakan pertanyaan yang tidak berhubungan.

Walaupun jawaban dari pertanyaan tersebut penting. Namun hal ini akan
14

membingungkan user untuk menjawab pada subjek yang tidak

berhubungan.

2.6 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) disebut juga dengan Diagram Arus Data

(DAD). DFD adalah: suatu model logika data atau proses yang dibuat

untuk menggambarkan: darimana asal data, dan kemana tujuan data yang

keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan

data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan, dan proses yang

dikenakan pada data tersebut. (Rita Afyenni, 2014).

DFD yang di dalam bahasa Indonesia disebut sebagai DAD

(Diagram Arus Data) memperlihatkan gambaran tentang masukanproses-

keluaran dari suatu sistem/perangkat lunak, yaitu obyek-obyek data

mengalir ke dalam perangkat lunak, kemudian ditransformasi oleh

elemen-elemen pemrosesan , dan obyek-obyek data hasilnya akan

mengalir keluar dari sistem/perangkat lunak. Obyek-obyek data dalam

penggambaran DFD biasanya direpresentasikan menggunakan tanda

panah berlabel, dan transformasi-transformasi biasanya

direpresentasikan menggunakan lingkaran-lingkaran yang sering disebut

sebagai gelembung-gelembung .DFD pada dasarnya digambarkan dalam

bentuk hirarki, yang pertama sering disebut sebagai DFD level 0 yang

menggambarkan sistem secara keseluruhan sedangkan DFD-DFD

berikutnya merupakan penghalusan dari DFD sebelumnya. DFD

menggunakan empat buah simbol, yaitu: semua simbol yang digunakan


15

pada CD ditambah satu simbol lagi untuk melambangkan data store.

Ada dua teknik dasar penggambaran simbol DFD yang umum

dipakai: pertama adalah Gane and Sarson sedangkan yang kedua

adalahYourdon and De Marco. Perbedaan yang mendasar pada teknik

tersebut adalah lambang dari simbol yang digunakan. Gane and Sarson

menggunakan lambang segi empat dengan ujung atas tumpul untuk

menggambarkan process dan menggunakan lambang segi empat dengan

sisi kanan terbuka untuk menggambarkan data store. Yourdon and De

Marco menggunakan lambang lingkaran untuk menggambarkan process

dan menggunakan lambang garis sejajar untuk menggambarkan data

store. Sedangkan untuk simbol external entity dan simbol data flow kedua

teknik tersebut menggunakan lambang yang sama yaitu: segi empat

untuk melambangkan external entity dan anak panah untuk

melambangkan data flow. (Rita Afyenni, 2014).

Notasi dasar yang digunakan untuk menciptakan suatu DFD

dijelaskan pada table 2.1 dibawah ini:

Tabel 2.1 Notasi dasar DFD

No Gambar Keterangan

Lingkaran menunjukkan sistem

secara keseluruhan. Penamaan

sebuah lingkaran dapat berupa


1
kata, frase atau sebuah kalimat

sederhana yang menjelaskan

nama di item itu sendiri.


16

Panah menunjukkan arah aliran

data darisystem luaratau sistem

ke data store atau sebaliknya.


2 Gambar panah diberi nama

untuk menunjukkan data melalui

aliran tersebut.
Data store (penyimpanan)

digambarkan dengan dua buah

garis sejajar mendatar,


3
menunjukkan sekumpulan data

yang disimpan.
Terminator digambarkan dengan

sebuah persegi panjang yang

berhubungan dengan sistem.

Sebuah terminator dapat berupa


4 orang, sekumpulan orang,

departement dalam perusahaan

atau organisasi yang sama tetapi

berada diluar system yang

dimodelkan.
2.7 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sekumpulan cara atau

peralatan untuk mendeskripsikan data-data atau objek-objek yang

dibuat berdasarkan dan berasaldari dunia nyata yang disebut entitas

(entity) serta hubungan (relationship) antar entitas-entitas tersebut

dengan menggunakan beberapa notasi (Doro Edi, 2009).


17

ERD sendiri memiliki beberapa unsur pembangun yaitu :

1. Entity / Entitas

Merupakan penggambaran sebuah objek nyata. Untuk lebih mudahnya

bisa disebut juga sebagai jabatan / status dari suatu objek tersebut.

Contoh : Mahasiswa, anak, petugas, dsb.

Dalam ERD entitas digambarkan dengan bentuk persegi panjang.

2. Attribut

adalah sifat / keunikan yang mendeskripsikan suatu entitas. Contoh

Entitas Mahasiswa, attribute yang bisa diambil adalah : nama, nim,

alamat, dsb

symbol yang digunakan untuk menandai atribut dalam ERD adalah oval.

3. Relasi (hubungan)

Relasi / relationship merupakan hubungan antar entitas.

Contoh : mahasiswa meminjam buku, disini mahasiswa dan buku sebagai

entitas, dan meminjam merupakan sebuah relasi.

Relasi dalam ERD di gambarkan dengan bentuk belah ketupat.


18

4. Cardinality Ratio / Derajat Kardinalitas

Merupakan rasio yang menunjukkan maksimal jumlah keterhubungan dari

entitas satu dengan entitas lainnya. Cardinality Rasio dibagi menjadi 3 :

· One to One (1:1)

Keadaannya dimana saat entitas A hanya bisa berhubungan sekali

dengan entitas B.

Contoh : seorang Raja hanya bisa memimpin 1 kerajaan, demikian pula 1

kerajaan hanya bisa di pimpin oleh seorang raja.

One to Many (1:N) atau Many to One (N:1)

Ini bisa disebut One to many apabila, satu anggota entitas A bisa

berhubungan dengan beberapa anggota entitas B, namun anggota entitas

B hanya bisa berhubungan dengan 1 anggota A , dan untuk Many to One

adalah kebalikan dari One to Many.

Contoh : 1 perusahaan bisa mempekerjakan banyak pegawai, namun 1

pegawai hanya bisa bekerja di 1 perusahaan.

·
19

Many to Many (M:N)

apabila satu anggota entitas A bisa berhubungan dengan banyak anggota

entitas B, dan sebaliknya anggota entitas B juga bisa berhubungan

dengan banyak anggota A .

Contoh : satu orang bisa meminjam beberapa buku diperpustakaan, dan 1

buku bisa dipinjam beberapa orang.


20

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PMI (Palang Merah Indonesia) Kota

Bengkulu Jl. Putri Gading Cempaka ,Pantai Panjang, Kel.Penurunan, Kec

Ratu Samban pada bulan Desember 2017.

3.2 Model Sketsa Pemprosesan Data

Pengumpulan Data

Analisa Data

Desain Program

Pembuatan Program

Pengujian

Evaluasi

Gambar 3.1 Sketsa Pemrosesan Data


21

Keterangan:

1. Pengumpulan data

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data-data yang diperlukan

dalam merancang atau desain program.

2. Analisa Data

Setelah data-data dikumpulkan selanjutnya ialah menganalisa dan

mencari tahu letak masalah dan membuat batasannya.

3. Membuat Desain Program

Setelah data-data yang diperlukan terkumpul dan di analisa langkah

selanjutya adalah perancangan atau mendesain program sebelum

program tersebut dibuat.

4 . Pembuatan Program

Setelah selesai mendesain langkah selanjutnya adalah pembutan

program, dimana program tersebut di buat sesuai dengan desain yang

telah dirancang sebelumnya

5. Pengujian

Langkah selanjutnya adalah pengujian program yang telah di buat,

Apakah program tersebut sudah siap digunakan atau belum.

6. Evaluasi

Tahap ini merupakan tahapan penilaian, yaitu apakah sistem yang

digunakan membantu pakar dalam mendiagnosa golongan darah serta

mencari kekurangan dan kelebihannya.


22

3.3 Software dan Hardware

Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Laptop : ASUS I3

b. Memory : 512 MB

c. Harddisk : 80 GB

d. Mouse : USB Standar

e. Keyboard : USB Standar

f. Printer Canon IP 2770

Perangkat Lunak yang digunakan dalam penelitian adalah :

a. Sistem Operasi Windows 7

b. Microsoft Office 2007

c. PHP

d. Easy Wamp

e. MySQL Server

f. Macromedia Dream weaver MX 8.0

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan dalam tiga metode adalah sebagai

berikut :
23

1 .Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan

melakukan pengamatan langsung ke PMI Kota Bengkulu.

2. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan

mengadakan tanya jawab dengan Dokter yaitu Dr.Ance Maroli.

3. Studi Pustaka

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan

mengumpulkan data yang berasal dari bahan pustaka seperti buku

tentang sistem pakar, golongan darah, pemrograman PHP dan MySQL

serta jurnal tentang sistem pakar.Studi pustaka juga diperoleh dengan

mendownload bahan seperti posting, artikel dan jurnal dari internet.

3.5 Analisa Sistem

Analisa data merupakan tahap untuk melakukan penganalisaan

terhadap data-data yang akan diproses untuk perancangan sistem yang

akan dibuat, dengan langkah awal user akan membuka sistem, maka

akan muncul halaman utama, setelah itu user mengklik formdiagnosa,

user wajib mengisi formloginuntuk melakukan konsultasi dengan sistem.

Setelah berhasil login, maka akan tampil form yang berisikan tentang

pertanyaan. Setiap pertanyaan akan dijawab oleh user sesuai dengan ciri-

ciri golongan darah masing-masing pasien. Setelah pertanyaan dijawab,

maka akan tampil form hasil analisa golongan darah. Jika jawaban Anda

tidak terdekteksi Anda tidak dapat di analisa sistem, maka coba untuk

konsultasi langsung dengan dokter.


24

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah gambaran yang sangat umum

mengenai sebuah sistem dimana sistem tersebut digambarkan sebagai

proses tunggal. Diagram konteks sistem pakar untuk mendiagnosa

Golongan darahdapat dilihat pada Gambar berikut :

Dataciri-ciri darah
Data Golongan darah Informasi
Pakar Data Keterangan Sistem Hasil Pasien
pakar Konsultasi

Hasil Konsultasi/Rekap Registrasi


Konsultasi

Gambar 3.1 Diagram Konteks

1. DFD Level 0

Username_passwo
Verifikasi Data
rd Admin
1.0
Login
Data Valid
Halaman Pakar Admin

Data Ciri Darah


Ciri Darah

Pakar Input Data 2.0 Data Gol. Darah


Gol. Darah

Input Data
Ciri darah, Gol. Darah,
Data Keterangan Keterangan
Keterangan, rule

Data Rule
Rule

3.0

Registrasi Pasien
25

pasien

Hasil Konsultasi

Data Pasien

4.0
Data Pesien
Data_konsultasi Konsultasi Data Rule

Data Konsultasi

Konsultasi

Gambar 3.2 DFD Level 0

a. DFD Level 1 Proses 2

2.1
Input Ciri Ciri2 Darah
Darah

2.2
Input
Golongan Golongan darah
darah

Pakar
2.3
Input Keterangan
Keteranga
n

2.4 Rule
Input Rule

Gambar 3.3 DAD Level 1 Proses 2


26

b. DFD Level 1 Proses 3

3.1 Data Pasien


User
Pasien
Registrasi

Gambar 3.4 Diagram Alir Data (DAD) Level 1 Proses 3

c. DFD Level 1 Proses 4

Data Pasien,
Pasien data_rule
4.1

Konsultasi Konsultasi
Rule

Gambar 3.5Diagram Alir Data (DAD) Level 1 Proses 3.0


27

2. Entiti Relationship Diagram(ERD)

Rancangan Entiti Relationship Diagram (ERD) dapat

dilihat pada Gambar 3.6berikut :

Id_Gol Darah*

Id_Ciri Darah* Nm_Gol.Darah


Nm_Gol. darah

1
Golongan Ciri-ciri Darah
Memiliki
darah
M
Id_rule* 1
Id_Gol. Darah Rule Memiliki

IdCiri Darah 1

IdKeterangan
Id_pasien*
M
Memiliki Keterangan
Nm_Lengkap Pasien

username 1

1 Id_Ket* Nm_Ket
password
1
Melakukan Konsultasi
umur

jk
Id_rule Id_konsultasi*

Id_pasien

Gambar 3.6 Entiti Relationship Diagram(ERD)


28

3.5.1 Rancangan File Database

Di dalam rancangan Database ini akan dijelaskan tentang variabel-

variabel apa saja yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini. Adapun

desain databasenya adalah sebagai berikut :

1. File Admin

File admin merupakan rancangan struktur file admin untuk

menampilkan data-data dari admin. Desain file admin dapat dilihat pada

Tabel 3.1.

Tabel 3.1 File Admin

No Field Type Width Description

1 Username Varchar 30 Username Admin

2 Password Varchar 30 Password Admin

2. File Pasien

Tabel 3.2 File Pasien

No Field Type Width Description

1 Id_pasien* Int 2 ID Pasien

2 Nm_lengkap Varchar 50 Nama Lengap

3 Username Varchar 30 Username

4 Password Int 2 Password

5 Umur Varchar 9 Umur

6 Jk Text 50 Jenis Kelamin


29

3. File Ciri-Ciri Darah

File ciri-ciri darah merupakan rancangan struktur file ciri-ciri darah

untuk menampilkan data-data dari ciri-ciri darah.Desain file ciri-ciri darah

dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 File ciri-ciri darah

No Field Type Width Description

1 Id ciridarah* Varchar 5 ID Gejala

2 Gl_dr Text 150 Golongan Darah

4. File Golongan Darah

File golongan darah merupakan rancangan struktur file golongan

darah untuk menampilkan data-data dari golongan darah. Desain file

golongan darah dapat dilihat pada Tabel 3.4

.Tabel 3.4FileGolongan Darah

No Field Type Width Description

1 Id_ciri Darah* Varchar 5 Id ciri-ciri golongan darah

2 Nm_Gol. Darah Text 50 Nama golongan darah

5. File Keterangan

File Keterangan merupakan rancangan struktur file Keterangan untuk

menampilkan data-data dari Keterangan. Desain file Keterangan dapat

dilihat pada Tabel 3.5.


30

Tabel 3.5 File Solusi

No Field Type Width Description

1 Idketerangan* Varchar 5 Id Keterangan

2 Nm_ Keterangan Text 500 Keterangan

6. File Rule

File rule merupakan rancangan struktur file untuk menampilkan data-

data rule. Desain file rule dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 File Rule

No Field Type Width Description

1 Id_rule Varchar 5 Id Rule

2 Id_ciri Gol.darah Varchar 5 Id Ciri golongan darah

3 Id_nama darah Varchar 5 Id nama darah

4. Id_Keterangan Varchar 5 Id keterangan

7. File Konsultasi

Tabel 3.7 File Konsultasi

No Field Type Width Description

1 Id_konsultasi Auto Id Konsultasi

2 Id_user Int 2 ID User

3 Id_rule Varchar 5 Nama Pasien


31

3.5.2 Rancangan Halaman Input

i. Rancangan Input Data Ciri-ciri Darah

Pada form ini pakar dapat melakukan input data seperti menambah,

menghapus dan menyimpan data ciri-ciri darah.

Data Ciri-ciri darah

Id ciri darah : xxxxx - 20 - xxxxx

Nama Golongan Darah xxxxx-


: 140 - xxxxx

Kode ciri darah Nama Golongan Darah


xxxxx - 20 - xxxxx xxxxx - 140 - xxxxx

Tambah Koreksi Hapus Simpan Keluar

Gambar 3.7 Rancangan Input Data Ciri-ciri Darah

ii. Rancangan Input Data Golongan darah

Pada form ini pakar dapat melakukan input data seperti menambah,

menghapus dan menyimpan data golongan darah.


32

Data Golongan Darah

Id Golongan Darah xxxxx


:

Nama Golongan Darah xxxxx-40-xxxxx


:

Kode Golongan darah Nama Darah


xxxxx xxxxx-40-
xxxxx

Tambah Koreksi Hapus Simpan Keluar

Gambar 3.8 Rancangan Input Data Golongan Darah

iii. Rancangan Input Data Keterangan

Pada form ini pakar dapat melakukan input data seperti menambah,

menghapus dan menyimpan data Keterangan.

Data Keterangan

Kode Keterangan xx :

Keterangan xxxxx-490-xxxxx
:

Kode Solusi Keterangan


xx xxxxx-490-xxxxx

Tambah Koreksi Hapus Simpan Keluar

Gambar 3.9 Rancangan Input Data Keterangan


33

iv. Rancangan Input Data Rule

Data Rule

X99
ID Rule :
xxxxxxxxxxxx
Ciri-ciri darah : :
xxxxxxxxxxxx
Golongan Darah : :
xxxxxxxxxxxx
Keterangan :

ID Rule ciri darah Golongan Darah Keterangan

X99 xxxxx-490- xxxxxx xxxxxxx


xxxxx

Tambah Koreksi Hapus Simpan Keluar

Gambar 3.10 Rancangan Input Data Rule

3.5.3 Rancangan Stuktur Menu Dan Sub Menu

Rancangan stuktur menu merupakan salah satu hal yang penting

dan harus ada dalam perancangan sistem. Satu menu disajikan untuk

mewakili proses atau kejadian yang akandimasukkan oleh sebuah system.

MENU UTAMA

HOME PETUNJUK REGISTRASI KONSULTASI LOGIN

Gambar 3.11 Rancangan Struktur Menu Dan Sub Menu


34

3.5.4 Rancangan Tampilan

a. Form Pembuka

Rancangan menu pembuka ini dapat digunakan untuk memilih dalam

menggunakan metode, apakah metode yang ingin

digunakanmenggunakan metode forward chaining.

LOGO Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah


PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Registrasi Konsultasi Admin Login

Selamat Datang di Sistem Pakar


Golongan darah

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Contac Us

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx PMI Kota


Bengkulu
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jalan Bhayangkara
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Bengkulu
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Telp (0736) 52004

Design (2017) - Created by Yuza Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3. 12 Form Menu Pembuka


35

b. Rancangan Tampilan Menu Home

Keluaran (output) pada umumnya merupakan hasil dari proses yang

dapat disajikan dalam bentuk home page dan laporan.

LOGO Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah


PMI Kota BENGKULU

Home LOGIN MEMBER


SISEM PAKAR MENDIAGNOSA Username : xxxxx
GOLONGAN DARAH
Petunjuk Password :
****
Registrasi Gambar

LOGIN
Konsultasi

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Contac Us
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx PMI Kota
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Bengkulu
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Jalan
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Bhayangkara
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Bengkulu
||ADMIN|| x
Telp (0736)
Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB
52004

Gambar 3.13Desain Form Home

c. Rancangan Tampilan Halaman Petunjuk

Halaman ini memberikan informasi mengenai petunjuk penggunaan

sistem pakar ini. Adapun desain tampilan halaman petunjuk dapat dilihat

pada gambar berikut:


36

LOGO Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah


PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Registrasi Konsultasi Admin Login

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM

1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Contac Us
xxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx PMI Kota
xxxxxxxxxxxxxxxxxx Bengkulu
4. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxx Jalan
5. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Bhayangkara
xxxxxxxxxxxxxxxxxx
6. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Bengkulu
xxxxxxxxxxxxxxxxxx Telp (0736)
7. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxx 52004

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Halaman Petunjuk


SILAHKAN LOGIN TERLEBIH DAHULU!!!

d. Rancangan Tampilan Halaman Registrasi

Halaman ini disediakan untuk pengunjung yang akan melakukan

konsultasi. Sebelum melakukan konsultasi, pengunjung registrasi terlebih

dahulu menjadi member di sistem ini. Dan setelah itu login menggunakan

Username dan Passwordnya. Adapun desain tampilan registrasi dapat

dilihat pada Gambar berikut:


37

LOGO
Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah
PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Registrasi Konsultasi Admin Login

Sebelum melakukan konsultasi silahkan regiatrasi terlebh dahulu


dengan medengan memasukkan data-data anda pada kolom berikut:

Contac Us

PMI Kota
Bengkulu
Jalan
Bhayangkara
Bengkulu
Telp (0736)
52004

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.15 Desain Halaman Registrasi

e. Rancangan Tampilan Halaman Konsultasi

Halaman ini disediakan untuk pasien, untuk berkonsultasi pasien

harus loginpada form login yang telah disediakan. Adapun desain tampilan

halaman konsultasi dapat dilihat pada Gambar berikut:


38

LOGO
Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah
PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Registrasi Konsultasi Admin Login

Untuk berkonsultasi silahkan masukkan username dan password pada


Contac Us
form sebelah kanan
PMI Kota
Bengkulu
Jalan
Bhayangkara
Bengkulu
Telp (0736)
52004

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.16 Desain Halaman Konsultasi

f. Rancangan Tampilan Halaman Login Member

Setelah melakukan registrasi, member harus login ke sistem untuk

berkonsultasi. Adapun desain tampilan login member dapat dilihat pada

Gambar berikut:

LOGIN MEMBER

xxxxxxxxxxxxxx
Username : xxxx
***********
Password :

Gambar 3.17 Desain Halaman Login Member


39

g. Rancangan Halaman Konsultasi User

Pada form ini pasien akan memilih ciri-ciri golongan darah. Form

konsultasi pemakai sebagai berikut:

LOGO
Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah
PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Registrasi Konsultasi Admin Login

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Konsul Forward C


Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Hasil Konsultasi
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Contac Us

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx PMI Kota BENGKULU


Jalan Bhayangkara
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Bengkulu
Telp (0736) 52004

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.18 Rancangan Konsultasi


40

h. Rancangan Output

Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah


PMI Kota BENGKULU

Nama Tanggal : xxxxxxxxx

Email :xxxxx@xxxx

No Telpon : xxxxxx

Alamat Lengkat :xxxxxxxxxxxxxxx

Penyakit Golongan darah :

- Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Keterangan Darah Yang dapat di donorkan:

- Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
- Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
- Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Jika Golongan darah Tidak Terdeteksi segera hubungi dokter.

Bengkulu, xx, xxxxxxxxxx xxx


xxxxxxxxxxxxx

(.............................................)

Gambar 3.19 Output Hasil Konsultasi

i. Rancangan Halaman Login Admin

Halaman ini digunakan oleh admin untuk login ke sistem. Racangan

halaman login Admin dapat dilihat pada gambar 3.19.


41

LOGIN ADMIN

xxxxxxxxxxxxxxxx
xx
Username :
***********
Password :

LOGIN

Gambar 3.20 Rancangan Login Admin

j. Rancangan Halaman Home Admin

Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali muncul setelah

Admin login ke sistem.

LOGO
Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah
PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Konsultasi

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Member
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Ciri-Ciri Darah
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Golongan darah
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Keterangan
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.21 Halaman Home Admin


42

k. Rancangan Halaman Petunjuk Admin

Halaman ini merupakan halaman yang digunakan admin untuk

memberikan informasi kepada user atau pasien.

LOGO
Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah
2.
PMI Kota BENGKULU
3.

4.
Home Petunjuk Konsultasi
5.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
6.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Member
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
7.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Ciri darah
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
8.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Golongan darah
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
9.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Keterangan
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
10.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
11.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Gambar 3.22 Halaman Petunjuk Admin

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.22 Halaman Petunjuk Admin


43

l. Rancangan Halaman Konsultasi

Halaman ini digunakan oleh admin untuk mengetahui data konsultasi

pasien yang sudah melakukan registrasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar 3.23.

LOGO
Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah
PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Konsultasi

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Member
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Ciri-ciri darah
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Golongan darah
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx keterangan
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.23 Halaman Data Konsultasi


44

m. Rancangan Halaman Data Member

Halaman ini digunakan oleh admin untuk Mengetahui pasien yang

sudah registrasi dan admin dapat mengupdate data pasien dan

menghapus. Racangan halaman member dapat dilihat pada gambar 3.24

berikut :.

LOGO
Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah
PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Konsultasi

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Member
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Ciri darah

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Golongan darah

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Keterangan

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.24 Halaman Home Member Admin


45

n. Rancangan Halaman Ciri-ciri Golongan darah pada Admin

Halaman ini digunakan oleh admin untuk menambah, mengupdate,

menghapus ciri-ciri golongan darah yang sudah di dapat dari pakar, untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

LOGO
Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah
PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Konsultasi

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx


Member
Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx Ciri darah

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx Golongan darah

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx Keterangan


Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.25 Halaman Gejalapada Admin


46

o. Rancangan Halaman Golongan darah Pada Admin

Halaman ini digunakan oleh admin untuk menambah, mengupdate,

menghapus Golongan darah dari pakar, untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar berikut :

LOGO
Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah
PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Konsultasi

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xx xxx


Member
Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xx xxx

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xx xxx Ciri darah

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xx xxx Golongan darah

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xx xxx Keterangan


Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xx xxx

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xx xxx

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xx xxx

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xx xxx

Xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xx xxx

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.26 Halaman Golongan darah pada Admin


47

p. Rancangan Halaman Hasil Konsultasi

Halaman ini berisikan hasil konsultasi pasien dari awal registrasi

hingga mendapatkan hasil golongan darah yang didiagnosa dan memliki

keterangan dapat mendonorkan ke golongan darah mana saja, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

LOGO
Sistem Pakar Diagnosa Golongan darah
PMI Kota BENGKULU

Home Petunjuk Konsultasi

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Member
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Ciri darah

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Golongan darah

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Keterangan
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Design (2017) - Created by Yusa Virginiawan Guntara, UMB

Gambar 3.27 Halaman Hasil Konsultasi pada Admin


48

3.6 Perancangan Pengujian

Metode pengujian yang lain adalah metode pengujian Black Box.

Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak.Metode ini di

gunakan untuk mengetahui apakan perangkat lunak berfungsi dengan

benar.Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang

didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.Data uji di bangkitkan,

dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat

lunak di cek apakah sudah sesuai dengan yang di harapkan atau tidak.

You might also like