You are on page 1of 7

JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 8 No.

1 JULI 2017 ISSN PRINT : 2302-500X


ISSN ONLINE : 2477-3786

PENGGUNAAN METODE FORWARD CHAINING DALAM


PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KEJIWAAN

Fransiskus Panca Juniawan1)


1)
Program Studi Teknik Informatika STMIK Atma Luhur
Jl. Jendral Sudirman, Selindung Baru, Kec. Gabek Pangkal pinang Kode Pos 33117
Email : fransiskus.pj@atmaluhur.ac.id1)

ABSTRACT

Healthy life is not only oriented to physical health in the human body, but mental health is also important to keep the
soul is not disturbed. Many people have psychiatric disorders, but they ignore it, so his mental health becomes a
nuisance. People who have mental disorders also have difficulty for treatment. They must find the experts who are
experts in mental disorder, and seek solutions to his recovery. It all costs a lot. Along with the advance of development
technology, it can be made an application to help us to diagnose psychiatric disorders in humans so that patients with
psychiatric disorders can make the initial diagnosis without having to come to the experts. This research is doing
psychological system design. This study consists of data analysis conducted by collecting data obtained from
psychology books or related to medical science related to psychology. Then from the data obtained successfully then
translated into a graph of knowledge, decision tables, and decision trees. The use of forward chaining method in
designing the development of the premise, namely reasoning first, and then testing the truth of the hypothesis. The result
of this research is the design of expert system of psychological disorder diagnosis which in the next research can be
developed into the final application that can be applied and used by the public.

Keywords : Expert System, Psychiatric Disorder, Forward Chaining, Designing

1. Pendahuluan inferensi, penetapan aturan logika kondisi premis sistem


pakar. Pada tahapan penetapan aturan logika presmis ini
Banyak masalah yang dihadapi manusia di dalam
diterapkan metode forward chaining yang mengatur
menjalani kehidupannya, dikarenakan banyaknya cobaan
bahwa proses pencocokan fakta atau pernyataan
yang datang dan masalah yang tak bisa teratasi membuat
(penalaran) dilakukan dari bagian IF (jika) terlebih
jaringan syaraf otak manusia terganggu dan dapat
dahulu. Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta
menyebabkan gangguan kejiwaan. Untuk mencegah
terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.
hal ini terjadi, maka dibutuhkanlah seorang psikolog
Setelah tahapan tersebut baru kemudian diterjemahkan
untuk mendiagnosa apa yang terjadi dan untuk
ke graph pengetahuan, table keputusan, pohon
berkonsultasi dengan seorang psikolog membutuhkan
keputusan, kaidah produksi.
biaya yang tidak sedikit dalam setiap konsultasinya.
Seseorang yang memiliki gangguan kejiwaan harus
A. Landasan Teori
melakukan konsultasi pengobatan dan mencari pakar
1) Sistem Pakar
yang ahli dalam bidang kejiwaan tersebut. Tentu saja hal
Pada prinsipnya komputer diciptakan untuk
ini membutuhkan dana yang tidak sedikit.
membantu manusia dalam menyelesaikan permasalahan
Saat ini teknologi informasi telah berkembang
yang berhubungan dengan pekerjaan manusia dengan
sangat pesat dan tidak terbatas pada bidang tertentu, tak
otomatisasi pemecahan masalah dapat dilakukan.
terkecuali dalam bidang bidang psikologi. Permasalahan-
Awal komputer diciptakan hanya sebatas memudahkan
permasalahan tersebut diatas dapat diatasi dengan
manusia untuk melakukan perhitungan yang
cara membangun aplikasi sistem pakar diagnosa
membutuhkan ketelitian dan keakuratan. Seiring
penyakit kejiwaan. Untuk dapat membangun aplikasi
perkembangan zaman komputer juga mengalami
sistem pakar yang sungguh akurat dan benar maka
perkembangan yang pesat dalam hal teknologi yang
diperlukan analisis dan perancangan data yang akan
digunakan, dengan perkembangan komputer yang
digunakan. Untuk itu dilakukanlah penelitian ini dengan
lebih baik dari manusia mengharapkan komputer tidak
tujuan untuk melakukan analisa dan perancangan metode
hanya bisa menyelesaikan permasalahan manusia dalam
forward chaining pada purwarupa sistem pakar.
hal perhitungan matematika (Aritmatika) saja, akan
Penelitian ini dimulai dari tahapan pengumpulan
tetapi permasalahan manusia yang berhubungan dengan
data yang didapat dari studi pustaka berupa buku –buku
logika yang tidak terstruktur bisa diselesaikan oleh
referensi dari dunia kesehatan di bidang psikologi.
komputer.
Kemudian didapat juga dari jurnal maupun prosiding
Untuk itu manusia membutuhkan suatu sistem
yang sama dengan tema penelitian ini. Dari data yang
komputer yang cerdas untuk membantu penyelesaian
telah dikumpulkan barulah dilakukan analisis data,
masalah dalam bidang-bidang tertentu diantaranya:
kemudian pemilihan mesin inferensi, pemilihan teknik
Menyelesaikan permasalahan kesehatan dalam bidang

29
JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 8 No.1 JULI 2017 ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

kedokteran, menyelesaikan permasalahan keuangan, 8. Manipulasi efektif pada knowledge-base yang


analisis pasar, pemasaran, penjualan, investasi, dalam besar.
bidang perekonomian global. Menyelesaikan 9. Efektifitas adalah tujuan utama.
permasalahan dalam bidang otomotif, penerbangan, 10. Data kualitatif.
militer dan banyak lagi permasalahan yang tidak 11. Repesentasi pengetahuan dalam simbol.
terstruktur yang bisa dipecahkan oleh komputer dengan 12. Menangkap, menambah, dan mendistribusikan
cara memberikan solusi layaknya seorang pakar. pertimbangan (judgement) dan pengetahuan.
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah c) Ciri Sistem Pakar
sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang Ciri-ciri sistem pakar memiliki keunikan
dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian tersendiri. Sistem pakar merupakan program-program
khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak praktis yang menggunakan strategi heuristic yang
dapat diselesaikan oleh orang awam [1]. dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan
Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang permasalahan-permasalahan yang spesifik [3].
mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta Disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang
dapat memberikan penatalaksanaan suatu penyakit. berdasarkan pada pengetahuan sehingga umumnya
Contoh yang lain, montir adalah seorang yang punya sistem pakar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
keahlian dan pengalaman dalam menyelesaikan a. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
kerusakan mesin motor/mobil, psikolog adalah orang b. Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.
yang ahli dalam memahami kepribadian seseorang, dan c. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
lain-lain. d. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah
Sistem pakar yang mencoba memecahkan masalah atau menghapus suatu kemampuan dari basis
yang biasa hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, pengetahuannya.
dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan e. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah
seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.
sisi proses pengambilan keputusan maupun hasil f. Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan
keputusan yang diperoleh [2]. dan mekanisme tertentu
g. Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-
Perbandingan sistem pakar dengan metode konvensional kaidah tertentu dan dapat merespons masukan
adalah sebagai berikut[4]: user (melalui kotak dialog).
a) Ciri-ciri Sistem konvensional: h. Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan
1. Informasi dan pemrosesan umumnya memberikan beberapa alasan pemilihan.
digabung dalam satu program sequential. i. Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada
2. Program tidak pernah salah (kecuali bidang keahlian tertentu saja.
pemrogramannya yang salah). j. Outputnya berupa saran atau anjuran.
3. Tidak menjelaskan mengapa input dibutuh- k. Knowledge base dan inference engine terpisah.
kan atau bagaimana hasil diperoleh.
4. Data harus lengkap. d) Arsitektur Sistem Pakar
5. Perubahan pada program merepotkan. Sistem pakar memiliki beberapa komponen
6. Sistem bekerja jika sudah lengkap. utama, yaitu antarmuka pengguna (user interface),
7. Eksekusi secara algoritmik (step by step) berbasis data sistem pakar (expert system database),
8. Manipulasi efektif pada database yang besar. fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition
9. Efesisensi adalah tujuan utama. facility), dan mekanisme inferensi (inference
10. Data kuantitatif. mechanism). Selain itu ada satu komponen yang hanya
11. Representasi data dalam numerik. ada pada beberapa sistem pakar, yaitu fasilitas
12. Menangkap, menambah, dan mendistribusi- penjelasan (explanation facility) [3].
kan data numerik atau informasi. Antarmuka pengguna adalah perangkat lunak yang
menyediakan media komunikasi antara pengguna
b) Ciri-ciri sistem pakar: dengan sistem. Basis data sistem pakar berisi
1. Knowledge base terpisah dari mekanisme pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,
pemrosesan (interface). merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Basis data
2. Program bisa saja melakukan kesalahan. ini terdiri dari 2 elemen dasar :
3. Penjelasan (explanation) merupakan bagian dari a. Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait.
ES. b. Heuristic khusus atau rules, yang langsung
4. Data tidak harus lengkap. menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan
5. Perubahan pada rule dapat dilakukan dengan masalah khusus.
mudah.
6. Sistem dapat bekerja hanya dengan rules yang Pengetahuan ini dapat berasal dari pakar, jurnal,
sedikit. majalah, dan sumber pengetahuan lain. Fasilitas akuisisi
7. Eksekusi dilakukan secara heuristic dan logik. pengetahuan merupakan perangkat lunak yang

30
JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 8 No.1 JULI 2017 ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

menyediakan fasilitas dialog antar pakar dengan sistem. 1. Perubahan yang berulang dalam pikiran, daya ingat,
Fasilitas akuisisi ini digunakan untuk memasukkan persepsi yang bermanifestasi sebagai kelainan
fakta-fakta dan kaidah-kaidah sesuai dengan perilaku.
perkembangan ilmu, meliputi proses pengumpulan, 2. Perubahan yang menyebabkan tekanan batin dan
pemindahan, dan perubahan dari kemampuan pemecahan penderitaan pada individu sendiri dan orang lain di
masalah seorang pakar atau sumber pengetahuan lingkungannya.
terdokumentasi (buku, dll.) ke program komputer, 3. Perubahan perilaku, akibat dari penderitaan ini
yang bertujuan untuk memperbaiki dan atau menimbulkan gangguan dalam kehidupan sehari-
mengembangkan basis pengetahuan (knowledge-base). hari, efisiensi kerja dan hubungan dengan orang lain
Mekanisme inferensi merupakan perangkat dalam bidang sosial ataupun pekerjaan.
lunak yang melakukan penalaran dengan
menggunakan pengetahuan yang ada untuk 2. Pembahasan
menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir. Dalam
komponen ini dilakukan pemodelan proses berpikir B. Metodologi Penelitian
manusia. 1) Jenis Penelitian
Fasilitas penjelasan berguna dalam Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka
memberikan penjelasan kepada pengguna mengapa yang didapat dari referensi buku kesehatan di bidang
komputer meminta suatu informasi tertentu dari psikologi. Selain itu juga diambil referesnsi dari berbagai
pengguna dan dasar apa yang digunakan komputer kasus dalam artikel ilmiah, jurnal, paper, maupun
sehingga dapat menyimpulkan suatu kondisi. Ada 4 tipe prosiding yang membahas mengenai tema sebidang yang
penjelasan yang digunakan dalam sistem pakar, yaitu diangkat dalam penelitian ini. Selain itu juga dipelajari
[1]: mengenai landasan teori mengenai tema yang diambil
a. Penjelasan mengenai jejak aturan yang sehingga menghasilkan analisis deskriptif.
menunjukkan status konsultasi. Penelitian ini juga menggunakan metode wawancara
b. Penjelasan bagaimana sebuah keputusan diperoleh. dalam pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan
c. Penjelasan mengapa sistem tidak memberikan dengan dokter spesialis yang ahli dalam bidang kejiwaan
keputusan seperti yang dikehendaki pengguna. psikologi.
d. Penjelasan mengapa sistem tidak memberikan
keputusan seperti yang dikehendaki pengguna. 2) Tahap Analisis Sistem
Pada tahapan ini dilakukan analisis data yang telah
2) Gangguan Jiwa dikumpulkan yang berkaitan dengan proses dan data
a) Definisi Gangguan Jiwa yang diperlukan dengan mendefinisikan kebutuhan
Gangguan jiwa adalah kelainan pada fungsi mental fungsional, kebutuhan non fungsional dan kebutuhan
yang meliputi emosi, pikiran, perilaku, perasaan, perangkat keras dan perangkat lunak.
motivasi, kemauan, keinginan, daya tarik diri, dan Dibawah ini merupakan tabel dasar pengetahuan
persepsi sehingga mengganggu dalam proses hidup di dari aplikasi sistem pakar diagnosa gangguan
masyarakat [7]. kejiwaan yang terdiri dari nama gangguan kejiwaan
b) Penyebab Gangguan Jiwa yang disertai dengan kode penyakitnya, serta dasar
Penyebab gangguan jiwa adalah multikausal, gejala yang berisi daftar gejala yang ada pada sistem
dimana tidak berasal dari satu penyebab. Faktor-faktor pakar ini.
yang menyebabkan gangguan jiwa dapat dipandang
dalam tiga kategori [8]. Tabel 1. Dasar Penyakit Gangguan Jiwa [5]
Tiga kategori tersebut juga masing-masing memiliki Kode Nama Kode
Dasar Gejala
sub-kategori. Kategori tersebut adalah : Penyakit Gangguan Gejala
1. Faktor individual Daya ingat jangka
P1 Demensia G001
Faktor ini meliputi stuktur biologis, ansietas, pendek terganggu
Orientasi
kekhawatiran dan ketakutan, ketidakharmonisan P2 Amnesia G002
memburuk
dalam hidup. Gangguan
2. Faktor internal akibat
Faktor ini meliputi komunikasi yang tidak efektif, P3 G003 Gangguan Persepsi
alcohol dan
ketergantungan yang berlebihan atau menarik diri zat
dari hubungan, dan kehilangan kontrol emosional. Intelektual
P4 Skizofrenia G004
3. Faktor sosial dan budaya Menurun
Faktor ini meliputi tidak ada penghasilan, Skizofrenia Perubahan afek dan
P5 G005
kekerasan, tidak memiliki tempat tinggal, paranoid tingkah laku
kemiskinan dan diskriminasi. Kurang peduli
Skizofrenia
c) Ciri Gangguan Jiwa P6 G006 terhadap akibat
katatonik
tingkah laku
Ciri-ciri gangguan jiwa terbagi menjadi tiga yaitu
Skizofrenia Pasien tampak
[9] : P7 terdisorgani G007 iritabel dan
sasi eksplosif

31
JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 8 No.1 JULI 2017 ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

Kode Nama Kode Kode Nama Kode


Dasar Gejala Dasar Gejala
Penyakit Gangguan Gejala Penyakit Gangguan Gejala
Ketidakmampuan Tip
Skizofrenia
P8 G008 mempelajari hal Impulsive
residual
baru Gangguan
Orientasi orang P27 Kepribadian G027 Jarang bicara
P9 Skizotipal G009
tidak terganggu Anti Social
Gangguan Daya ingat jangka Gangguan
Menarik diri dari
P10 waham G010 panjang tidak P28 Kepribadian G028
pergaulan social
menetap terganggu Schizoid
Gangguan Gangguan
Daya ingat segera
P11 waham G011 Kepribadian Tidak adanya gejala
masih baik P29 G029
induksi Anankastis depresi
Perubahan
P12 Depresi G012
kepribadian Gangguan Tidak ada gejala
P13 Siklotimia G013 Apatis P30 Kepribadian G030 bicara
P14 Distimia G014 Kurang inisiatif Histrionic terdisorganisasi
Gangguan Gangguan Tidak ada gejala
P15 G015 Kebingunan P31 Kepribadian G031 perilaku
Panik
Gangguan Penggunaan Dependen terdisorganisasi
P16 Cemas G016 zat/alcohol sudah Gangguan
Tidak ada gejala
Menyeluruh mempengaruhi P32 Kepribadian G032
afek yang datar
Gangguan Narsistik
Beraktifitas Gangguan Imobilitas motoric
P17 Neurosis G017
mencari zat P33 Kepribadian G033 seperti katalepsi
Depresi
Gangguan Menghindar atau stupor
Campuran Penyakit
P18 G018 Mengalami sakau P34 tidak -
ansietas dan
depresi ditemukan
Isi pikiran diri
Gangguan sendiri yang 3) Tahap Perancangan Sistem Pakar
P19 obsesi- G019 berulang, walaupun Tahap ini membahas perancangan aplikasi sistem pakar
kompulsi isinya sama tapi yang dibangun, yaitu:
kualitasnya berbeda 1. Mesin Inferensi
Reaksi Terbuka tentang isi
P20 G020 Mesin inferensi adalah otak dari proses untuk
Stress Berat pikirannya
Halusinasi yang
menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui
dikendalikan oleh atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis
Gangguan (logical conclusion) atau implikasi berdasarkan
P21 G021 pemikiran yang
Penyesuaian informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar, proses
bersifat mistik atau
mukzizat inferensi dilakukan dalam suatu modul yang disebut
Halusinasi suara inference Engine (Mesin inferensi).
Gangguan yang berkomentar 2. Pemilihan Teknik Inferensi
P22 G022
Disosiatif (halusinasi Pemilihan teknik inferensi untuk pembuatan
auditorik) sistem pakar ini menggunakan metode inferensi
Halusinasi menetap
runut maju yang berarti menggunakan himpunan
Gangguan yang menurut
P23 G023 aturan kondisi-aksi. Dalam metode ini, data
Somatoform budaya sekitar tidak
wajar digunakan untuk menentukan aturan mana yang
Halusinasi menetap akan dijalankan, kemudian aturan tersebut
dari panca indra dijalankan. Mungkin proses menambahkan data ke
Gangguan apa saja yang memori kerja. Proses diulang sampai ditemukan
P24 Kepribadian G024 mengambang suatu hasil [4].
Khas disertai ide Metode inferensi runut maju cocok digunakan untuk
berlebihan yang menangani masalah pengendalian (controlling) dan
menetap peramalan (prognosis) [6]. Untuk memudahkan
Arus pikiran
pemahaman mengenai metode ini, akan diberikan
terputus yang
Gangguan ilustrasi kasus pembuatan sistem pakar sebagai
berakibat
P25 Kepribadian G025 berikut:
inkoherensi/pembic
Paranoid Ingin diperoleh konklusi yang ada berdasarkan
araan yang tidak
nyambung premis-premis dalam aturan dan fakta yang
Gangguan diberikan oleh user. Berikut ini adalah daftar
Kepribadian aturan:
P26 G026 Gelisah
Emosional
Tak Stabil

32
JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 8 No.1 JULI 2017 ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

Aturan 9 : Aturan 10 : Premis 1, Premis 2, Premis 3, Premis 4, Premis 5


Jika Premis 1 Jika Premis 1 dan Premis 6
Dan Premis 2 Dan Premis 3
Dan Premis 3 Dan Premis 4 Berdasarkan premis-premis yang dipilih, maka
Maka Konklusi 1 Maka Konklusi 2 sistem akan mencari aturan yang sesuai, sehingga akan
diperoleh konklusinya.
Aturan 12 Seandainya user memilih Premis 1, Premis 2 dan
Aturan 11 :
Jika Premis 1 Premis 3 maka aturan yang terpilih adalah aturan 1
Jika Premis 2
Dan Premis 4 dengan konklusinya adalah konklusi 1.
Dan Premis 3
Dan Premis 5 Seandainya user memilih Premis 1 dan Premis 6,
Dan Premis 5
Dan Premis 6 maka sistem akan mengarah pada aturan 4 dengan
Maka Konklusi 3
Maka Konklusi 4 konklusinya adalah konklusi 4, tetapi karena aturan
tersebut premisnya adalah premis 1, premis 4, premis 5
Jika aturan ini kita gambarkan sebagai sebuah graph dan premis 6. Maka premis-premis yang dipilih oleh
yang memetakan antara premis-premis dan konklusi- user tidak cukup untuk mengambil kesimpulan
konklusi akan tampak seperti gambar 1. Penelusuran konklusi 4 sebagai konklusi terpilih.
maju pada kasus ini adalah untuk mengetahui apakah
suatu fakta yang dialami oleh pengguna itu termasuk 3) Tabel Keputusan
konklusi 1, konklusi 2, konklusi 3, atau konklusi 4 atau Tabel keputusan disusun berdasarkan relasi dari
bahkan bukan salah satu dari konklusi tersebut, yang setiap atributnya. Tabel keputusan yang akan dibentuk
artinya sistem belum mampu mengambil kesimpulan terdiri dari dua jenis berdasarkan relasinya, yaitu relasi
karena keterbatasan aturan. antara tabel penyakit dengan tabel gejala serta relasi
antara tabel gejala dengan tabel solusi.

Tabel 2.Keputusan Berdasarkan Relasi Antara


Penyakit dan Gejala
Kode Kode Gejala
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20
P1 √ √ √ √ √ √ √
P2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
P3 √ √ √
P4 √ √
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12 √

P13
P14
P15
P16
P17

Gambar 1. Contoh Graph pengetahuan P18


P19
Dalam penalaran ini, user diminta memasukan
premis-premis yang dialami. Untuk memudahkan
pengguna, sistem dapat memunculkan daftar premis 4) Pohon Keputusan
yang mungkin sehingga user dapat memberikan umpan Pohon keputusan merupakan pemetaan mengenai
balik premis mana yang dialami dengan memilih dengan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat
memilih satu atau beberapa dari daftar premis yang diambil dari masalah tersebut. pohon keputusan juga
tersedia. Berarti daftar premisnya adalah memperlihatkan kemungkinan atau probabilitas yang
akan mempengaruhi keputusan tersebut.

33
JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 8 No.1 JULI 2017 ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

Rule 4
IF Gejala : Isi pikiran diri sendiri yang berulang,
walaupun isinya sama tapi
kualitasnya berbeda.
AND Terbuka tentang isi pikirannya.
AND Syok anafilaktik.
AND Halusinasi yang dikendalikan oleh
pemikiran yang bersifat mistik
atau mukjizat.
AND Halusinasi suara yang berkomentar
(halusinasi auditorik).
AND Halusinasi menetap yang menurut budaya
sekitar tidak wajar.
AND Halusinasi menetap dari panca indera
apasaja yang mengambang
disertai ide-ide berlebihan yang menetap.
AND Harus pikiran terputus yang berakibat
inkoherensi/pembicaraan
yang tidak nyambung.
AND Gelisah
AND Jarang bicara.
AND Menarik diri dari pergaulan social.
AND Tidak adanya gejala depresi.
THEN Skizofrenia (S4)
Gambar 2. Pohon Keputusan (Awal)
3. Kesimpulan
5) Kaidah Produksi
Kaidah produksi akan mempresentasikan hasil Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah
pohon keputusan. Berikut tabel kaidah produksi untuk dalam pembangunan sistem pakar dapat digunakan
diagnosis gangguan kejiwaan yang berisi gejala dan jenis metode forward chaining, dan hasil penerapan metode
penyakitnya yang dapat dilihat pada tabel 3. tersebut juga baik. Selain itu data mentah penyakit dan
gejala yang didapat dari referensi studi pustaka juga
Tabel 3. Contoh Kaidah Produksi Sistem Pakar dapat diterjemahkan ke dalam bentuk graph
Diagnosis Gangguan Kejiwaan pengetahuan, table keputusan, pohon keputusan, dan
Rule 1 kaidah produksi.
IF Gejala : Daya ingat jangka pendek terganggu.
AND Orientasi memburuk. Saran
AND Gangguan persepsi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka
AND Intelektual menurun. dapat diusulkan pengembangan lebih jauh dan juga
AND Perubahan afek dan tingkah laku. penerapan sistem pakar menjadi aplikasi yang sudah
AND Kurang perduli terhadap akibat tingkah
final sehingga masyarakat luas dapat menggunakan
laku.
AND Tampak Iritabel dan eksplosif. sistem pakar ini.
THEN Gangguan Demensia (S1)
Rule 2 Daftar Pustaka
IF Gejala : Daya ingat jangka pendek terganggu.
AND Orientasi memburuk. [1] R. Rosnelly, Sistem Pakar: Konsep dan Teori.
AND Ketidakmampuan mempelajari hal baru. Yogyakarta: Andi, 2012.
AND Orientasi orang tidak terganggu . [2] B. H., Hayadi, What Is Expert System: Apa Itu
AND Daya ingat jangka panjangtidak Sistem Pakar. Yogyakarta: Deepublish, 2016.
terganggu. [3] Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi,
AND Daya ingat segera masih baik. 2008.
AND Perubahan kepribadian. [4] Kusrini. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi: Andi,
AND Apatis.
AND Kurang inisiatif.
2008.
AND Kebingungan. [5] M, Arief, T, Kuspuji, dkk. Kapita Selekta
THEN Amnesia (S2) Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius, 2008.
Rule 3 [6] Giarratano, J. & Riley, G., 2005, Expert Sistem:
IF Gejala : Penggunaan zat/alcohol sudah mempengaruhi Principles and Programming, 4th Edition, PWS
kehidupan. Publishing Company, Boston.
AND beraktifitas mencari zat. [7] A. Nasir, A. Munith. Dasar-dasar Keperawatan
AND Sakit perut. Jiwa: Pengantar dan Teori. Padang: Salemba
AND Mengalami sakau. Medika, 2011.
THEN Gangguan akibat alcohol dan zat (S3)

34
JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 8 No.1 JULI 2017 ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

[8] S. L. Videbeck. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.


Jakarta: EGC, 2008.
[9] Suliswati, dkk. Konsep Dasar Keperawatan
Kesehatan Jiwa, Jakarta: EGC, 2005.

35

You might also like